BAB III
DESAIN DAN METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio leverage terhadap variabel dependen, yaitu pengungkapan financial distress.
B. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Ulber Silalahi (2012:119) pengertian operasionalisasi variabel adalah suatu konstruk dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variabel itu. Adapun pengertian variabel penelitian menurut Sugiyono (2014:38) adalah adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
1. Variabel Bebas/Independent Variable (X)
Sugiyono (2014:39) mendefinisikan variabel independen atau variabel bebas adalah sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Sesuai dengan judul yang peneliti ajukan terdapat dua variabel bebas, yaitu variabel bebas rasio
likuiditas (X1),variabel (X2) rasio profitabilitas, rasio aktivitas (X3) dan rasio
leverage/solvabilitas (X4).
a. Rasio Likuiditas
Menurut Purwanti, dkk (2013:60), likuiditas ialah kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Kemampuan itu dapat diwujudkan bila jumlah harta lancar lebih besar daripada utang lancar. Adapun proxy pengukuran yang digunakan untuk mengukur rasio likuiditas dalam penelitian ini adalah current ratio
Rasio Lancar Harta Lancar
Utang Lancar b. Rasio Profitabilitas
Menurut Purwanti, dkk (2013:63), profitabilitas ialah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba bersih. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Untuk memperoleh laba di atas rata-rata, manajemen harus mampu meningkatkan pendapatan (revenue) dan mengurangi semua beban (expenses) atas pendapatan. Adapun dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan menggunakan return on asset.
Laba Bersih
Total Assets c. Rasio Aktivitas
Menurut Purwanti, dkk (2013:65), Rasio Aktivitas ialah kemampuan manajemen mengoptimalkan harta untuk memperoleh pendapatan. Harta kecil yang mampu menghasilkan pendapatan yang besar,
menandakan bahwa manajemen profesional. Adapun dalam penelitian ini, pengukuran yang digunakan untuk mengukur rasio aktivitas adalah total asset turnover ratio.
Perputaran Harta Penjualan
Total Assets d. Rasio Leverage
Menurut Purwanti, dkk (2013:61), leverage artinya harta perusahaan didongkrat dengan utang atau leverage adalah kemampuan perusahaan menggunakan utang untuk membiayai investasi. Adapun dalam penelitian ini rasio leverage diukur dengan menggunakan total debt to asset ratio.
Total Utang Total Asset 2. Variabel Dependen / Dependent Variable (Y)
Menurut Sugiyono (2014:39) yang dimaksud dengan variable dependent atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
financial distress. Financial distress disajikan dalam bentuk variabel dummy,
yaitu nilai nol (0) apabila perusahaan dalam keadaan sehat dan apabila nilai satu (1) apabila perusahaan mengalami financial distress. Perusahaan yang mengalami
financial distress ditandai dengan perusahaan memiliki laba negatif selama dua
tahun atau lebih secara berturut-turut (Almilia & Kristijadi, 2003).
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Unit analisis dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015 yang mengacu pada perusahaan pertambangan yang menjadi populasi. Perusahaan ini dijadikan fokus penelitian karena objek penelitian ini adalah laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, sehingga data mudah diperoleh.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang terpilih sebagai sumber data dan dianggap dapat menggambarkan populasi. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling, dengan berdasarkan pertimbangan
(judgment sampling) atau kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut
adalah:
1) Perusahaan telah terdaftar di BEI dari tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2015.
2) Perusahaan yang mengalami laba operasi negatif selama dua tahun berturut-turut, serta perusahaan yang tidak mengalami laba operasi negatif selama dua tahun berturut-turut.
3) Perusahaan menyampaikan data secara lengkap selama periode pengamatan tahun 2010-2015 berkaitan dengan variabel likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan leverage.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh sampel sebanyak 10 perusahaan dari 532 perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015.
D. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulisan. Untuk penelitian ini digunakan data sekunder yang diperoleh dari IDX (Indonesian Stock Exchanges) tahun 2010-2015. Penelitian ini menggunakan 6 time periods dengan total data yang digunakan adalah 10 perusahaan yang telah disampling dari BEI.
E. Metode Analisis Data
Dalam penelitiaan ini akan digunakan beberapa pengujian data untuk menguji dan mengolah data yang akan dianalisis. Adapun pengujian yang akan dilakukan dengan menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif didefinisikan merupakan suatu metode dalam mengorganisis dan menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran yang teratur mengenai suatu kegiatan. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain: frekuensi, tendensi sentral (mean, median dan modus), dispersi (standar deviasi dan varian) dan koefisien korelasi antara variabel penelitian. Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif tergantung pada tipe skala pengukuran construct yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2013).
2. Analisis Regresi
Teknik pengujian hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Penggunaan regresi logistik karena variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy yang berukuran kategori atau
dikotomi, yaitu variabel financial distress. Variabel dummy adalah variabel yang hanya memiliki dua kriteria yaitu :
1 = untuk menyatakan adanya financial distress, dan 0 = untuk menyatakan tidak adanya financial distress
Menurut Ghozali (2013), teknik pengujian dengan menggunakan regresi logistik tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Persamaan model regresi logistik yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ln α β1LIQ β2PROF β3AKTV β4LEV ε
Keterangan :
FD : Probabilitas Financial Distress
Konstanta LIQ : Likuiditas PROF : Profitabilitas AKTV : Aktivitas LEV : Leverage Error Terms
Analisis pengujian model regresi logistik memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model (Overall Fit model)
Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai overall fit model terhadap data. Hipotesisi yang digunakan untuk menilai model fit adalah :
Dari hipotesis ini supaya model fit dengan data, maka H0 harus diterima atau Ha harus ditolak. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi
Likelihood(L). Likelihood (L) dari model adalah probabilitas bahwa model
yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan hipotesis alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Dengan alpha 5% cara menilai model fit ini adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai -2LogL < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa model tidak fit dengan data.
2. Jika nilai -2LogL > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa model fit dengan data.
Adanya pengurangan nilai antara -2LogL awal (initial -2LL fungcion) dengan nilai -2LogL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013). Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “ Sum of Squere Error” pada model regresi, sehingga penurunan Log Likelhood menunjukkan model regresi yang semakin baik.
b. Menilai kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan
model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang
berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat
ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2013).
c. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)
Koefisien determinasi (R2) merupakan pengujian untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2013). Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1. Bila nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan jika R2 mendekati 1 berarti variabel independen dapat memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependen. Untuk regresi dengan variabel bebas lebih dari 2 maka digunakan adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. d. Pengujian Hipotesis
Pengujian dengan model regresi logistik digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dimana kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
a. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% atau taraf nyata signifikansi 5% (α = 0,05).
b. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value
1. Jika sig. < α, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Jika sig. ≥α, maka Ho diterima dan Ha diterima. Ini berarti bahwa tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat.