• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM BUGAR NUSANTARA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 022 SAMARINDA ULU. Ruslan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM BUGAR NUSANTARA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 022 SAMARINDA ULU. Ruslan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM BUGAR NUSANTARA PADA

SISWA KELAS V SDN NO. 022 SAMARINDA ULU Ruslan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.

Abstract: Kontribusi Tingkat Kesegaran Jasmani terhadap kemampuan Senam Bugar Nusantara pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan: 1). Apakah ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap kemampuan senam nusantara siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. 2) Apakah ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam nusantara siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. 3) Apakah ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap kemampuan senam nusantara siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. 4). Apakah ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan, dan daya ledak terhadap kemampuan senam nusantara siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Penelitian ini bersifat asosiatif terhadap tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu dipilih secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan regresi (uji-r). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap kemampuan senam nusantara siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu , dengan nilai β = 0.703 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 49.40%. (2). Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam nusantara siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu , dengan nilai β = 0.781 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 61.00% (3). Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap kemampuan senam nusantara siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu , dengan nilai β = 0.679 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 46.10% (4). Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan, dan daya ledak terhadap kemampuan senam nusantara siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu , dengan nilai Ro = 0.836 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 70.00%.

Kata kunci: kesegaran jasmani, senam bugar nusantara.

Pelaksanaan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar (SD) pada dasarnya para guru melakukan praktek pendidikan yang berpegang pada hadiah pendidikan. Suasana kependidikan itu secara nyata nampak dalam wujud rangsangan atau penyediaan pengalaman belajar. Pengalaman belajar yang bersifat mendidik dibagi atas beberapa kelompok, Rusli Lutan (1991:7) membagi empat, sebagai berikut: “pembentukan gerak, pembentukan prestasi, pembentukan sosial, dan pertumbuhan”. Pembentukan prestasi dalam hal ini menyiapkan anak didik untuk mengembangkan kemampuannya mulai dari usia dini menuju ke arah pembinaan peningkatan prestasi, termasuk mengembangankan unsur mental spritual, pemebntukan sikap yang tepat terhadap

nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan olahraga. Pembentukan sosial menyangkut pengembangan anak untuk mengakui dan menerima peraturan dari norma bersama, belajar bekerja sama, bertanggung jawab, pengakuan terhadap kemampuan teman atau orang lain sebagai pribadi maupun rasa hidup bermasyarakat. Pertumbuhan menyangkut membantu meningkatkan pertumbuhan anak dengan mengatasi berbagai hambatan terhadap pertumbuhan anak didik. Dengan demikian akan terjadi peningkatan kesehatan, kesegaran jasmani termasuk kemampuan bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan kebiasaan hidup sehat. Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya

(2)

manusia Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai setelah masa yang cukup lama. Karena itu upaya pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga membutuhkan kesabaran dan keikhlasan untuk berkorban. Sebagai upaya pembinaan mutu sumber daya manusia, pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan formal dapat berkembang lebih pesat agar mampu menjadi landasan bagi pembinaan keolahragaan nasional. Proses pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini. Oleh sebab itu pendidikan jasmani dan olahraga sudah dimulai sejak seseorang berada di bangku Sekolah TK, Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi.

Olahraga salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportiV tas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional (GBHN Tap MPR No. II/MPR/1988). Para guru pendidikan jasmani diharapkan memiliki pengetahuan ketrampilan dan pengalaman yang memadai agar dapat memajukan keberhasilan dalam mengajar dan melatih. Penguasaan suatu metode mengajar dan melatih oleh seorang guru atau pelatih sangat penting untuk meningkatkan prestasi olahraga yang diharapkan. Keberhasilan guru dalam mengajar akan membawa dampak positif bagi prestasi. Untuk meraih prestasi yang tinggi perlu dilaksanakan langkah pencapaian prestasi antara lain dengan meningkatkan metode latihannya serta memperbaiki sarana dan prasarana. Senam merupakan aktiV tas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga berpotensi mengembangkan ketrampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga. Lebih penting lagi senam lebih dapat meningkatkan kesegaran secara efektif bagi siapapun yang melakukannya.

Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani adalah orang yang cukup mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan berarti (Endang Sri Retno,1989:8). Persoalannya adalah bagaimana senam dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan. Apalagi dengan bermacam-macam jenis senam yang sudah ada selama ini. Kalau beberapa penelitian terhadap senam terdahulu ternyata dapat meningkatkan kesegaran jasmanai seseorang, bagaimanakah dengan senam yang baru-baru ini tersusun. Kiranya tidak ada salahnya apabila perlu dibuktikan lagi apakah senam-senam tersebut juga efektif dalam meningkatkan kesegaran jasmanai seseorang. Untuk itulah maka peneliti tertarik untuk mengambil kesempatan dengan hadirnya senam bugar nusantara menyusun karya penelitian dengan judul Kontribusi kemampuan senam bugar nusantara terhadap tingkat kesegaran jasmani pada siswi SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Setelah membahas secara singkat, maka peneliti mengambil suatu kesimpulan untuk membuktikan uraian tersebut dengan mengadakan penelitian tentang : “Kontribusi Tingkat Kesegaran Jasmani terhadap kemampuan Senam Bugar Nusantara pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu”.

METODE

Variabel penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, variabel bebas yaitu: tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan, tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak. Variabel terikat yaitu kemampuan senam bugar nusantara. Kemampuan senam bugar nusantara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah : latihan fisik yang dipilih, disusun dan dirangkai secara sistimatis sehingga berguna untuk tubuh, sikap, kesehatan serta kebugaran jasmani Tingkat kesegaran jasmani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti,

(3)

dengan pengeluaran energi yang cukup besar guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Salah satu faktor yang menentukan kelancaran untuk memperoleh data dengan penelitian adalah populasi. Hasan, (2002: 84) mendefinisikan bahwa ”Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau indiV du yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti”. Sementara menurut Sugiyono (2008:115) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, maka populasi dari penelitian ini adalah Siswa SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu.

Sampel adalah sebagian indiV du yang diperoleh dari populasi, diharapkan dapat mewakili terhadap seluruh populasi. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bahagian dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data yang sebenarnya sedangkan Sutrisno Hadi (1986:221), mengemukakan bahwa: “Sampel merupakan sebahagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu”. Sugiyono (2008:116) mendefinisikan sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemelihan secara acak dengan mempergunakan teknik “Simple Radom Sampling” dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Lari 40 meter. Tujuan : tes ini untuk mengukur kecepatan. Alat dan fasilitas : yang terdiri dari : 1) Lapangan : Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 40 meter dan masih mempunyai lintasan lanjutan, 2) bendera start, peluit, tiang pancang, stopwatch, formulir dan alat tulis. Petugas tes : 1) Juru berangkat atau starter, 2) .Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : peserta berdiri dibelakang garis start. 2) Gerakan : pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari. 3) Kemudian pada aba-aba “Ya” peserta lari secepat mungkin menuju ke garis finis, menempuh jarak 40 meter. 4) Lari masih bisa diulang apabila: 1) Pelari mencuri start, 2) Pelari tidak melewati garis finis., 3) Pelari terganggu oleh pelari lain. Pengukuran waktu : Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis. Pencatatan hasil : 1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40 meter dalam satuan waktu detik.2) Pengambilan waktu : satu angka dibelakang koma untuk stopwatch manual, dan dua angka dibelakang koma untuk stopwatch digital.

Baring duduk selama 30 detik. Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat dan fasilitas meliputi : Lantai / lapangan rumput yang rata dan bersih, Stopwatch, nomor dada, formulir dan alat tulis. Petugas tes : Pengamat waktu dan penghitung gerakan merangkap pencatat hasil. Pelaksanaan: 1) Sikap permulaan : Berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut 900, kedua tangan jari-jarinya bertautan diletakkan dibelakang kepala. 2) ) Petugas atau peserta yang lain memegang atau menekan pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat. 3) Petugas atau peserta yang lain memegang atau menekan pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat. Pencatatan Hasil: Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik. Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka 0 atau nol.

Loncat Tegak. Tujuan: Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif. Alat dan fasilitas meliputi: 1) Papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang, serbuk kapur putih. alat penghapus, nomor dada, formulir dan alat tulis. Jarak antara lantai dengan 0 atau nol pada skala yaitu : 100 cm. Petugas tes : Pengamat dan pencatat hasil. Pelaksanaan:

(4)

1) Sikap permulaan : Terlebih dahulu ujung jari peserta diolesi serbuk kapur atau magnesium, kemudian peserta bediri tegak dekat dengan dinding kaki rapat, papan berada disamping kiri peserta atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dengan dinding diangkat atau diraihkan ke papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jari. 2) Gerakan : Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayunkan kebelakang. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas. Gerakan ini diulangi sampai 3 kali berturut-turut. Pencatatan Hasil : Hasil yang dicatat adalah selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak, ketiga selisih raihan dicatat.

Tes Kemampuan Senam bugar nusantara. Alat : Tape, Kaset senam bugar nusantara. Pelaksanaan : 1) Melakukan gerakan senam bugar nusantara dimulai denga pemanasan, gerakan inti, dan gerakan pendinginan. 2) Gerakan dilakukan secara berurutan dengan tidak merubah gerakan yang ada. Penilaian : 1) Nilai 8, diberikan apabila gerakannya baik. 2) Nilai 7, diberikan apabila gerakannya tidak

memenuhi teknik gerak. 3) Nilai 6, apabila pelaksanaan gerakannya tidak stabil, kurang rapi, tidak lancar. Juri atau petugas pengambil nilai senam bugar nusantara adalah orang yang telah ditunjuk dan pernah menjadi juri senam pada suatu pertandingan. Setelah seluruh data penelitian terkumpul yakni data daya ledak tungkai, data keseimbangan, data kelentukan dan data kemampuan sepakmula dalam permainan sepaktakraw, maka untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis statistik dengan bantuan komputer melalui program SPSS versi 16 pada taraf signifikansi α=0,05 (95%).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Analisis deskriptif (gambaran umum) data penelitian yang terdiri dari nilai tes tingkat kesegaran jasmani yang meliputi kecepatan, kekuatan, dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara.

Nilai Statistik N Rata-rata Sum Minimal Maksimal Rentang KEC (X1) 30 8.7840 263.52 7.15 10.30 3.15 KEK (X2) 30 14.4333 433.00 13.00 16.00 3.00 DLT (X3) 30 26.7000 801.00 23.00 32.00 9.00 KSBN (Y) 30 8.36433 2.511 791.00 860.00 69.00 Data tingkat kesegaran jasmani yang

meliputi kecepatan, kekuatan, dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara dapat dikemukakan sebagai berikut: Kecepatan, diperoleh total nilai 263.52, rata-rata 8.7840, data minimal 7.15, data maksimal 10.30, rentang nilai 3.15. Kekuatan, diperoleh total nilai 433.00, rata-rata 14.4333, data minimal 13.00, data maksimal 16.00, rentang nilai 3.00. Daya ledak tungkai, diperoleh total nilai 801.00, rata-rata 26.7000, data minimal 23.00, data maksimal 32.00, rentang nilai 9.00. Kemampuan senam bugar nusantara,

diperoleh total nilai 2.511, rata-rata 8.36433, data minimal 791.00, data maksimal 860.00, rentang nilai 69.00. Pengujian normalitas data. Suatu data penelitian yang akan dianalisis secara statistik harus memenuhi syarat-syarat analisis. Untuk itu setelah data tingkat kesegaran jasmani yang meliputi kecepatan, kekuatan, dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara pada penelitian ini terkumpul, maka sebelum dilakukan analisis statistik untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu normalitas

(5)

(Kolmogorov-Smirnov Z). Dari hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) yang

dilakukan.

Variabel Absolut Positif Negatif KS-Z Asymp Ket

KEC 0.222 0.222 -0.138 1.217 0.103 Normal KEK 0.212 0.212 -0.194 1.160 0.136 Normal DLT 0.152 0.152 -0.104 0.832 0.493 Normal KSBN 0.126 0.100 -0.126 0.690 0.728 Normal Hasil pengujian normalitas data dengan

menggunakan uji Kolmogorov smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Kecepatan diperoleh nilai Asymp. Sig 0.103 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kecepatan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kekuatan diperoleh nilai Asymp. Sig 0.136 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kekuatan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Daya Ledak diperoleh nilai Asymp. Sig 0.493 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data daya ledak mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan senam bugar nusantara diperoleh nilai Asymp. Sig 0.728 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kemampuan senam bugar nusantara mengikuti sebaran normal atau

berdistribusi normal. Hasil pengujian analisis regresi. Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi antara data tingkat kesegaran jasmani yang meliputi kecepatan, kekuatan, dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara dengan menggunakan tehnik Regresi Pearson. Hasil analisis regresi akan dijelaskan sebagai berikut : Hasil Pengujian kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara.. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Dari pengolahan data regresi yang dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS Versi 16.00.

Variabel β t0 P Keterangan

KEC (X1)

KSBN (Y) 0.703 5.232 0.000 Signifikan Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β

= 0.703 dengan nilai t hitung (to) = 5.232 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Dengan demikian jika siswa memiliki kecepatan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan senam

bugar nusantara. Hasil Pengujian kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Dari pengolahan data regresi yang dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS Versi 16.00.

Variabel β t0 P Keterangan

KEK (X2)

KSBN (Y) 0.781 6.615 0.000 Signifikan Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β

= 0.781 dengan nilai t hitung (to) = 6.615 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Dengan demikian jika siswa memiliki kekuatan yang baik

akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Hasil Pengujian kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara.. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap

(6)

kemampuan senam bugar nusantara. Dari pengolahan data regresi yang dilakukan

dengan bantuan komputer melalui program SPSS Versi 16.00.

Variabel β t0 P Keterangan

DL (X3)

KSBN (Y) 0.679 4.897 0.000 Signifikan Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β

= 0.679 dengan nilai t hitung (to) = 4.897 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Dengan demikian jika siswa memiliki daya ledak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Hasil Pengujian kontribusi

tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Dari pengolahan data regresi ganda yang dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS Versi 16.00. Variabel Ro Fo P Keterangan KEC (X1) KEK (X2) DLT (X3) KSBN (Y) 0.836 20.188 0.000 Signifikan Hasil perhitungan regresi ganda, diperoleh

nilai R hitung (Ro) = 0.836 setelah dilakukan uji signifikasi dengan menggunakan uji F diperoleh F hitung = 20.188 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Dengan demikian jika siswa memiliki kecepatan, kekuatan, dan daya ledak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan senam bugar nusantara.

Pengujian Hipotesis. Ada empat hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Keempat hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistic parametrik) maka hasil seperti berikut; ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : βx1.y = 0, H1 : βx1.y ≠ 0, Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai β = 0.703 dengan nilai t hitung (to) = 5.232 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap kemampuan senam

bugar nusantara. Untuk nilai R Square = 0.494 berarti bahwa 49.40% kecepatan memberikan kontribusi terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Sedangkan sisanya (100% - 49.40% = 50,60%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.

Ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : βx2.y = 0, H1 : βx2.y ≠ 0 Hasil pengujian; Analisis data yang diperoleh nilai β = 0.781 dengan nilai t hitung (to) = 6.615 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Untuk nilai R Square = 0.610 berarti bahwa 61.00% kecepatan memberikan kontribusi terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Sedangkan sisanya (100% - 61.00% =39.00%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah H0 : βx3.y = 0, H1 : βx3.y ≠ 0

(7)

Hasil pengujian Analisis data yang diperoleh nilai β = 0.679 dengan nilai t hitung (to) = 4.897 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Untuk nilai R Square = 0.461 berarti bahwa 46.10% daya ledak memberikan kontribusi terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Sedangkan sisanya (100% - 46.10% = 53.90%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H0 : Rx123.y = 0, H1 : Rx123.y ≠ 0, Hasil pengujian; analisis data yang diperoleh nilai R hitung = 0.836 dengan nilai F hitung = 20.188 ( P < 0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Untuk nilai R Square = 0.700 berarti bahwa 70.00% kecepatan, kekuatan, dan daya ledak memberikan kontribusi terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Sedangkan sisanya (100% - 70.00% = 30%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.

Pembahasan

Hasil-hasil analisis kontribusi antara ketiga variable bebas terhadap varuabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variable-variabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Pembahasan kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap

kemampuan senam bugar nusantara SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Hasil ini menunjukkan bahwa kecepatan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan senam bugar nusantara. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai kecepatan tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan senam bugar nusantara yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai kecepatan yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan senam bugar nusantara yang kurang baik pula. Pembahasan kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan senam bugar nusantara. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai kekuatan tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan senam bugar nusantara yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai kekuatan yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan senam bugar nusantara yang kurang baik pula.

Pembahasan kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Hasil ini menunjukkan bahwa daya ledak merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan menendang senam bugar nusantara. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai daya ledak tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan senam bugar nusantara yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai daya ledak yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan senam bugar nusantara yang kurang baik pula.

(8)

Pembahasan kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan dan daya ledak terhadap kemampuan senam bugar nusantara. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan dan daya ledak merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan senam bugar nusantara. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila nilai kecepatan, kekuatan, dan daya ledak tergolong baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan senam bugar nusantara yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai kecepatan, kekuatan, dan daya ledak yang kurang baik, maka akan diikuti dengan nilai kemampuan senam bugar nusantara yang kurang baik pula.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan terhadap kemampuan senam nusantara muird SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kekuatan terhadap kemampuan senam nusantara muird SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari daya ledak terhadap kemampuan senam nusantara muird SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu. Ada kontribusi tingkat kesegaran jasmani ditinjau dari kecepatan, kekuatan, dan daya ledak terhadap kemampuan senam nusantara muird SD Negeri No. 022 Samarinda Ulu .

Saran

Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Kepada para pembina maupun pelatih senam irama, direkomendasikan bahwa kiranya dalam

upaya meningkatkan kemampuan senam nusantara, hendaknya perlu memperhatikan unsur-unsur kemampuan fisik yang dapat menunjang, seperti kecepatan, kekuatan, dan daya ledak. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan senam nusantara.

DAFTAR RUJUKAN

Ardle, Mc., Katch, WD, F.I., Klatch, 1981, Exercise Physiology : Energy, Nutrision an Human Performance, Lea Febinger, Philadelphia.

Bompa TO, 1990. Theory and Methodology of Training. 1st ed., IOWA Kirkendall/Hunt. Pub. Company. pp. 263-265, 318-321. Bompa TO, 1994. Theory and Metodology

of Training : the Key to Athletic Performance. Dubuque lowa : Kendal/Hunt Publishing Company. pp. 2-14.

Berty Tilarso, 2000, Sehat dan Bugar Sepanjang Usia Dengan Senam, Semarang: Seminar dan Lokakarya Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda.

1971. Senam Kesegaran Jasmani. Jakarta.

1972. Senam Kesegaran Jasmani Untuk Pria dan Wanita, Jakarta :

Depdikbud. Direktorat Keolahragaan Ditjen Disklesepora

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995.Senam Kesegaran Jasmani Usia SD. Jakarta.

Dumadi. 1990. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang.

Dangsina, Moeloek. 1984. Kesehatan Olahraga. Jakarta : FK UI.

Depdikbud. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Endang Sri Retno, 1989 , Perbandingan

Pengaruh Antara Latihan Senam Kesegaran Jasmani ’84 dengan Senam Kesegaran Jasmani’88 Didalam Peningkatan Kesegaran

(9)

Jasmani pada Siswa Putra SMA Theresiana Salatiga Tahun Pelajaran 1988/1989, Semarang : FPOK IKIP Semarang

Fox, E.L. Mathew, DK, 1981, The Physiology Basis of Education and Athletics, Philadelphia, Ssanders College Publishing.

Gabbard, C, Le Blanc E. Lowy, S. 1987, Physical Education for Children Building The Foundation, New Yersey Printice Hall Inc Englewood Cliffs

GBHN, 1993. Bahan Referensi Penataran P-4, Jakarta.Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Depdikbud. 1995. TKJI Umur 10-12 Tahun. Jakarta.

Hadi, Soetrisno, 1988 Metodologi Research I, II dan IV Yogyakarta : Andi Offset.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistika. Statistik Inferensial. Jakarta: Bumi Aksara. Sajoto M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik

Dalam Bidang Olahraga. Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta.

Sumosardjono Sadoso.1987. Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga. PT. Gramedia Jakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sadoso Sumosardjuno, 1992. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga. Jakarta : Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Bumiaji, Kota Batu, Malang.. 2) Sampel penelitian menurut Sugiyono (2013) merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono 2011: 118).. 4 anggota populasi digunakan

Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti” (Sugiyono, 2014, hlm. Dalam penelitian ini teknik pengambilan

Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006). Responden yang terpilih dalam penelitian ini

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang telah ditentukan (Sugiyono, 2012). Untuk pengambilan sampel pada penelitian ini

Menurut Sugiyono (2008) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti.. tidak mungkin

Menurut Sugiyono (2010:81): Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

Sampel Penelitian Menurut Sugiyono 2017:81 sampel merupakan bagian dari populasi yang meliputi jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi itu sendiri, seorang peneliti dapat