• Tidak ada hasil yang ditemukan

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MAGETAN Jln. Basuki Rahmat Selatan No. 01 Magetan Kode Pos Telepon. (0351)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MAGETAN Jln. Basuki Rahmat Selatan No. 01 Magetan Kode Pos Telepon. (0351)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

(LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH)

KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN MAGETAN

TAHUN 2016

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN MAGETAN

Jln. Basuki Rahmat Selatan No. 01 Magetan Kode Pos 63314 Telepon. (0351) 8198139

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Sebagai langkah penilaian dan pertanggung jawaban secara instansional dari Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Magetan maka dibuatlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang dalam penyusunannya telah kami sesuaikan dengan pedoman penyusunan yang berlaku dan sedapat mungkin dapat memenuhi azas akuntabilitas. Mengingat azas akuntabilitas merupakan azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Lebih lanjut dalam rangka meningkatkan pelaksanaan kinerja dalam lingkungan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Magetan agar lebih berdayaguna, bersih dan bertanggung jawab serta mempunyai arah kebijakan, tujuan dan sasaran yang jelas, maka telah disusunlah Perencanaan Strategis (RENSTRA) sebagai bagian dari sistem Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang harus dibuat pada instansi pemerintah.

Laporan Kinerja Pemerintah Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Magetan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang sekaligus dalam penyusunannya berpedoman Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara Reviu atas laporan kinerja Instansi Pemerintah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah (LKjIP) ini masih terdapat permasalahan-permasalahan yang belum/ kurang mengarah kepada hal-hal yang menjadi tujuan akhir sesuai visi dan misi yang dituangkan.

(4)

Untuk itu kami mohon saran dan masukan demi kesempurnaan LKjIP ini agar lebih bermanfaat.

Magetan, Februari 2017

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MAGETAN

Drs. CHANIF TRI WAHYUDI , M.Si. P e m b i n a

(5)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), menyajikan dan mengukur kinerja setiap instansi pemerintah sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan instansi dalam mencapai visi maupun misi SKPD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan kinerja instansi pemerintah selama 1 tahun. Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan di tahun 2016 ini melaksanakan 6 program yang dituangkan dalam 15 kegiatan dan dimasukan kepada 3 sasaran strategis dan 9 indikator kinerja.

Tabel Capaian Kinerja Berdasarkan Sasaran Strategis Tahun 2016

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN Ket.

1. Meningkatnya Ketertiban Umum Presentase Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya

134% Melebihi Target

Presentase kawasan bebas reklame yang tertib

143% Melebihi Target Presentase event

daerah/ kegiatan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang tertib dan aman 97% Tidak Mencapai Target Presentase penurunan pelaku penyakit masyakat 330% Melebihi Target Presentase kawasan

bebas PKL yang tertib 119%

Melebihi Target 2. Meningkatnya Ketentraman Masyarakat Presentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas 127% Melebihi Target

(6)

yang setiap 1 bulan sekali dipatroli oleh Satpol PP Target 3. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik Presentase laporan yang ditindaklanjuti dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam

143% Melebihi Target

Nilai IKM (Indeks

Kepuasan Minimal) 106%

Melebihi Target Rata-Rata Capaian Indikator Kinerja Strategis

(IKS) 149%

Melebihi Target

Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian sasaran Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan tahun 2016 rata-rata sebesar 149%, hal ini menunjukkan bahwa capaian seluruh sasaran program Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan tahun 2016 telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan harapan semoga di tahun mendatang dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang harus diupayakan semaksimal mungkin dalam pencapaiannya.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan tahun 2016

Magetan, Februari 2017

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MAGETAN

Drs. CHANIF TRI WAHYUDI , M.Si. P e m b i n a

(7)

DAFTAR ISI

PENGANTAR……….. i

IKHTISAR EKSEKUTIF... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vi

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Kedudukan Organisasi... 1

B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2

C. Struktur Organisasi... 7

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA... 8

A. Rencana Strategis……… 8

B. Visi dan misi………. 8

C. Tujuan dan Sasaran……… 9

D. Strategi dan Kebijakan……… 9

E. Perjanjian Kinerja Tahun 2016……… 10

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA... 13

A. Pengukuran Kinerja Tahun 2016……… 13

B. Analisis Capaian Kinerja... 14

C. Akuntabilitas Kinerja... 23

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Realisasi Capaian Kinerja Satpol PP tahun 2016 13 Tabel 3.2. Jumlah Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah dan

Peraturan Pelaksananya Tahun 2016 15

Tabel 3.3. Kawasan Bebas Reklame Kab. Magetan 16

Tabel 3.4. Event Besar Daerah yang diamankan Satpol PP 16

Tabel 3.5. Kawasan bebas PKL yang tertib 18

Tabel 3.6. Rasio Anggota Linmas Per Kecamatan 20

Tabel 3.7 Kecamatan yang Dipatroli Oleh Satpol PP 21

Tabel 3.8. Data Laporan Masyarakat yang ditindaklanjuti Satpol PP 22 Tabel 3.9 Tabel Tingkat Capaian kinerja dan Realisasi anggaran Renja

(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kabupaten Magetan terletak di kaki Gunung Lawu sebelah timur yang membentang dari selatan ke utara, yang dikenal dengan sebutan Green Belt Lawu atau lingkar hijau Lawu. Ibukota Kabupaten Magetan terletak di Kelurahan/Kecamatan Magetan. Secara geografis, Magetan terletak di antara 7° 38' 30" lintang selatan dan 111° 20' 30" bujur timur dengan ketinggian antara 660 s.d 1.660 meter di atas permukaan air laut.1 Kabupaten Magetan terbagi dalam 235 desa/kelurahan dengan rincian 208 desa dan 27 kelurahan 1.047 RW dan 4.715 RT. Berdasarkan klasifikasinya, 88 desa/kelurahan berklasifikasi perkotaan dan 147 desa/kelurahan berklasifikasi pedesaan.

Luas wilayah Magetan 68.885 ha, terbagi atas 28.250 ha tanah sawah dan 40.635 ha tanah kering. Pertanian merupakan sektor yang paling dominan di Kabupaten Magetan, karena sebagian besar penduduk Magetan hidup dari bercocok tanam. Komoditas tanaman bahan makanan, utamanya padi masih merupakan produk yang besar peranannya bagi masyarakat Magetan.

Seiring perkembangannya, Kab. Magetan kini banyak didatangi pengunjung dari luar daerah sehingga rawan menimbulkan gangguan-gangguan terhadap ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta fasilitas umum.

Dalam hal ini Pemerintah Kab. Magetan sebagai Pemerintah Daerah yang mempunyai fungsi hakikinya adalah memelihara ketentraman masyarakat dan ketertiban umum, selain menyediakan kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, fasilitas umum). Dalam melaksanakan fungsi tersebut Pemerintah Kab. Magetan membuat peraturan-pertauran daerah salah satunya Peraturan Daerah Kab. Magetan Nomor 03 Tahun 2014 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan adalah salah satu instansi Pemerintah Kab. Magetan yang menjalankan fungsi organisasi dan bertanggung jawab penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakkan perda yang didukung oleh anggaran dan sarana prasarana kerja.

Mengingat pentingnya pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan

(10)

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam rangka melaksanakan intruksi tersebut Bupati Magetan telah memberikan tugas pokok kepada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan berdasarkan Peraturan Daerah Kab. Magetan Nomor 03 Tahun 2014 untuk menyelenggarakan penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Tugas tersebut harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, efektif, efisien dan akuntabel.

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Satuan Polisi Pamoing Praja (Satpol PP) adalah bagian perangkat daerah

yang mempunyai tugas di bidang

penegakan Perda, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Dasar hukum tentang tugas dan tanggung jawab Satpol PP adalah PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja. Di kabupaten Magetan Satuan Polisi Pamong Praja beralamat di Jl. Basuki Rahmat Selatan no 2 Magetan. Terdiri dari 84 personil dan dipimpin oleh seorang kepala satuan dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.

Menurut PP nomor 6 tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja di pasal 4 Satpol PP mempunyai fungsi:

a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Perda, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;

b. pelaksanaan kebijakan penegakan Perda dan peraturan kepala daerah; c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan

ketenteraman masyarakat di daerah;

d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

(Tugas perlindungan masyarakat merupakan bagian dari fungsi penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, dengan demikian fungsi perlindungan masyarakat yang selama ini berada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah bidang kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat menjadi fungsi Satpol PP)

e. pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan peraturan kepala daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan Kepolisian Negara

(11)

Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah, dan/atau aparatur lainnya;

f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan menaati Perda dan peraturan kepala daerah; dan

g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala daerah.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penegak perda dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, Satpol PP Kabupaten Magetan didukung oleh visi dan misi yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Magetan :

“Terwujudnya Masyarakat Magetan Yang Aman, Tentram, Tertib Dan Teratur Yang Berakar Pada Kesadaran Masyarakat Dalam Mentaati Peraturan Daerah, Peraturan Bupati Dan Keputusan Bupati”

Misi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Magetan :

a. Meningkatkan Kualitas Pembinaan Di Bidang Ketentraman Dan Keteriban Masyarakat

b. Meningkatkan Kualitas Aparat Satpol Pp Yang Berfungsi Melayani Masyarakat Secara Profesional, Ramah, Transparan Dan Berdayaguna c. Meningkatkan Pelaksanaan Ketentraman Dan Ketertiban Umum

d. Meningkatkan Pelaksanaan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati Dan Keputusan Bupati

Disamping fungsi, visi dan misi yang disebutkan sebelumnya, setiap bidang di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Magetan juga memiliki Tugas Pokok dan Fungsi yang diatur dalam Peraturan Bupati Magetan nomor 45 Tahun 2013 tentang TUPOKSI Satpol PP yakni sebagai berikut:

a. Sub Bagian Tata Usaha.

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kebijaksanaan pelayanan administrasi, menyusun program pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

1) Pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga, administrasi ketatausahaan, kearsipan dan perpustakaan;

(12)

2) Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai;

3) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai; 4) Pelaksanaan pengelolaan administrasi perlengkapan dan asset; 5) Penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan;

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan. b. Seksi Penegakan Perundang – Undangan Daerah

Seksi Penegakan Perundang – Undangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan Penegakan Perundang-undangan Daerah terhadap masyarakat atau badan hukum yang melanggar Peraturan Daerah serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Penegakan Perundang – Undangan Daerah mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana program kerja dan kebijakan teknis bidang penegakan Perundang – undangan Daerah;

2) Pelaksanaan koordinasi Penegakan Perundang – undangan Daerah yang dilakukan oleh PPNS terhadap masyarakat atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; 3) Pelaksanaan tata administrasi PPNS dalam pemeriksaan dan teknis

pelaksanaan penyelesaian ke lembaga Peradilan atau instansi berwenang;

4) Pelaksanaan pembinaan terhadap warga masyarakat atau badan hukum yang melakukan pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; 5) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyidikan

terhadap warga masyarakat atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

6) Pelaksanaan pengamanan dan pencatatan terhadap barang sitaan hasil operasi sebagai bahan bukti dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum;

7) Pelaksanaan penyiapan tata administrasi sebagai bahan dalam rangka penyegelan dan pembongkaran;

8) Pelaksanaan penyiapan bahan dalam rangka pembinaan dan penyuluhan mengenai Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Peraturan Perundang — undangan lainnya yang berlaku;

9) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan Penegakan Perundang – undangan Daerah;

10) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan. c. Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

(13)

Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai tugas merumuskan kebijakan mengendalikan operasional, pendataan dan pelaporan dalam menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai fungsi

1) Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis Operasional Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

2) Pelaksanaan operasional penertiban dalam rangka penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

3) Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan kerjasama dengan Lembaga Perangkat Daerah di bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

4) Pelaksanaan kegiatan dalam rangka peningkatan dan pemantapan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

5) Penyelenggaraan komunikasi, konsultasi dan kerjasama dalam rangka memelihara dan memantapkan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

6) Pelaksanaan penertiban dan penindakan warga masyarakat atau badan hukum yang melanggar Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; 7) Penyelenggaraan evaluasi, pengendalian dan penertiban perijinan; 8) Pemberian pertimbangan/ rekomendasi perijinan;

9) Pelaksanaan evaluasi dan monitoring bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

10) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan. d. Seksi Pengembangan Kapasitas.

Seksi Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan pengawalan pejabat negara, melaksanakan kesiapsiagaan (kesamaptaan) dan melaksanakan pengamanan dan pengawasan terhadap situasi wilayah serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana program kerja pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan Kapasitas;

2) Penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan Pengembangan Kapasitas;

(14)

3) Penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan Pengawalan dan Kesiapsiagaan/kesamaptaan;

4) Pelaksanaan penjagaan, pengamanan dan pengawasan dalam menciptakan ketentraman dan ketertiban;

5) Pelaksanaan pengendalian di bidang Pengembangan Kapasitas;

6) Pelaksanaan pengendalian di bidang pengawalan dan kesiapsiagaan/kesamaptaan;

7) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan kegiatan Pengembangan Kapasitas;

8) Pelaksanaan penjagaan, pengamanan dan pengawasan terhadap instalasi vital Pemerintah Daerah;

9) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan. e. Seksi Perlindungan Masyarakat

Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyiapan dan pengendalian serta pengerahan potensi bidang kesiagaan, peningkatan sumber daya manusia dan perlindungan masyarakat; serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, seksi perlindungan masyarakat mempunyai fungsi :

1) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam rangka pembinaan kelembagaan dan personil satuan perlindungan masyarakat;

2) Melaksanakan fasilitasi dalam upaya peningkatan sumber daya manusia satuan perlindungan masyarakat.

3) Melakukan penyusunan perumusan pedoman pelatihan perlindungan masyarakat;

4) Melakukan pengkajian pengembangan program pembinaan dan kesiagaan satuan perlindungan masyarakat;

5) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembinaan perlindungan masyarakat;

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala satuan

(15)

BAGAN 1.1

STRUKTUR ORGANISASI

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN MAGETAN

KEPALA SAT POL – PP

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KASUBAG TATA USAHA

SEKSI PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH SEKSI KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT SEKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS SEKSI PERLINDUNGAN MASYARAKAT UNIT PELAKSANA SATPOL PP KECAMATAN S T A F S T A F S T A F S T A F S T A F

(16)
(17)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Rencana Strategis

Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja dalam sejarah penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia dapat dikatakan tetap atau selalu eksis tidak berubah. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok pemerintahandi Daerah, kemudian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah,selalu ada pasal tertentu yang menyatakan keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja. Ini berarti ketika zaman terus berubah, keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja tidak berubah, selalu dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

Hal ini mengingat peran strategis Satuan Polisi Pamong Praja dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, yaitu sebagaimana tercantum dalam Undang –Undang Nomor 23 Tahun 2014 (pasal 255) :

“Satuan polisi pamong praja dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta menyelenggarakan pelindungan masyarakat.”. Dengan demikian Polisi Pamong Praja mempunyai 3 peran yaitu:

a. menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat b. menegakkan Peraturan Daerah

c. menyelenggarakan perlindungan masyarakat B. Visi dan Misi

1. Visi :

“Terwujudnya masyarakat Magetan yang aman, tenteram, tertib dan teratur yang berakar pada kesadaran masyarakat dalam mentaati Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati ”

2. Misi :

a. Meningkatkan kualitas pembinaan di bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat.

b. Meningkatkan kualitas aparat Satpol PP yang berfungsi melayani masyarakat secara professional, ramah, transparan dan berdayaguna

(18)

d. Meningkatkan pelaksanaan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati

C. Tujuan dan Sasaran

Misi 1 Meningkatkan kualitas pembinaan di bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat.

a. Tujuan Meningkatkan kualitas SDM, serta pemahaman dan pengetahuan masyarakat dibidang ketentraman dan ketertiban umum

b. Sasaran Meningkatkan pengertahuan dan peran serta masyarakat dalam memelihara dan menyelenggarakan ketertiban umum

Misi 2 Meningkatkan kualitas aparat Satpol PP yang berfungsi

melayani masyarakat secara professional, ramah, transparan dan berdayaguna

a. Tujuan Meningkatkan profesionalisme aparat Satpol PP untuk menjawab tantangan tugas dan dinamika social yang berkembang di era masyarakat global

b. Sasaran Meningkatkan profesionalisme aparatur pengendali ketentraman dan ketertiban umum

Misi 3 Meningkatkan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum

a. Tujuan Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kondisi lingkungan yang aman, tertib dan kondusif

b. Sasaran Meningkatkan pelayanan dan penanganan terhadap gangguan ketentraman dan ketertiban umum

Misi 4 Meningkatkan pelaksanaan Peraturan Daerah, Peraturan

Bupati dan Keputusan Bupati

a. Tujuan Meningkatkan ketatan masyarakat kepada Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati

b. Sasaran Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ketentraman dan ketertiban umum

D. Strategi dan Kebijakan

Misi 1 Meningkatkan kualitas pembinaan di bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Strategi dan Kebijakan

Pelaksanaan sosisalisasi tentang pentingnya kententraman dan ketertiban umum

Meningkatkan upaya-upaya untuk mencegah dan menanggulangi gangguan ketentraman dan ketertiban umum

(19)

melayani masyarakat secara professional, ramah, transparan dan berdayaguna

Strategi dan Kebijakan

Peningkatan profesionalisme aparatur yang didukung kelembagaan dan sarana prasarana yang memadai

Meningkatkan Sumber daya manusia yang ada dari segi kuantitas dan kualitas untuk melaksanakan tugas secara profesional

Misi 3 Meningkatkan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum

Strategi dan Kebijakan

Peningkatan kinerja pelayanan aparatur dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

Meningkatkan ketentraman dan ketertiban secara bersama-sama antara aparatur dan masyarakat (kemitraan bermasyarakat)

Misi 4 Meningkatkan pelaksanaan Peraturan Daerah, Peraturan

Bupati dan Keputusan Bupati Strategi dan

Kebijakan

Pemberdayaan masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan bimbingan dalam peningkatan ketentraman dan ketertiban umum Mengantisipasi terjadinya pelanggaran Peraturan Daerah,

Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati

E. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KAB.

MAGETAN

Tabel 2.1

Perjanjian Kinerja Satpol PP Magetan tahun 2016 NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1. Meningkatnya

Ketertiban Umum

Presentase

Penindakan Pelanggaran

Peraturan

Daerah dan peraturan

pelaksanaannya

% 70

Presentase kawasan bebas

reklame yang tertib

% 70

(20)

kegiatan kepala daerah dan wakil

kepala daerah yang tertib dan

aman

Presentase penurunan pelaku

penyakit masyakat

% 10

Presentase kawasan bebas PKL

yang tertib

% 70

2. Meningkatnya

Ketentraman

Masyarakat

Presentase kecamatan yang

melampaui SPM rasio Linmas

% 70

Presentase kecamatan yang setiap

1 bulan sekali dipatroli oleh

Satpol PP

% 70

3. Terwujudnya

peningkatan kualitas

pelayanan publik

Presentase laporan yang

ditindaklanjuti dalam kurun waktu

maksimal 3x24 jam

% 70

Nilai IKM (Indeks Kepuasan

Minimal)

Nilai 70

Tabel. 2.2

PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN KETERANGAN

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa dan Pelayanan Administrasi

Perkantoran

378,000,000

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pengadaan Kendaraan dinas/operasional

75,000,000

Pengadaan peralatan studio dan komunikasi

55,000,000

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

164,000,000

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

90,000,000

(21)

Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 140,000,000

4 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan

Lingkungan

Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan

kenyamanan lingkungan 300,000,000

Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan

lingkungan

64,000,000

Pengendalian kebisingan, dan gangguan dari kegiatan

masyarakat

100,000,000

Pengendalian keamanan lingkungan

60,000,000

Penegakan PeraturanDaerah dan pengendalian

Keamanan dan kenyamanan lingkungan

255,000,000

5 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan

tindak kriminal

Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi

pamong praja

100,000,000

Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi

pamong praja dengan TNI/POLRI dan Kejaksaan

60,000,000

Monitoring, evaluasi dan pelaporan

-

Pengamanan Hari Besar dan Perayaan Kegiatan ORMAS

400,000,000

6 Program Mengintensifikasikan Penanganan Masyarakat

Survey Indeks Kepuasan Masyarakat

20,000,000

JUMLAH

(22)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam rangka untuk mengetahui dan memulai sejauh mana tingkat keberhasilan maupun kendala serta permasalahan yang ada dalam melaksanakan kegiatan, khususnya pada kegiatan - kegiatan yang telah dilaksanakan maka berikut ini disampaikan evaluasi dan analisis kinerja yang telah dijalankan.

A. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2016

Tolok ukur capaian kinerja tahun 2016 berdasarkan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Realisasi Capaian Kinerja Satpol PP Magetan Tahun 2016 NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Meningkatnya Ketertiban Umum Presentase Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya

70 % 94% 134%

Presentase kawasan bebas reklame yang tertib

70 % 100% 143%

Presentase event daerah/ kegiatan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang tertib dan aman

70 % 68% 97% Presentase penurunan pelaku penyakit masyakat 10 % 33% 330% Presentase kawasan bebas PKL yang tertib

70 % 83% 119% 2. Meningkatnya Ketentraman Masyarakat Presentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas 70 % 89% 127%

(23)

Presentase kecamatan yang setiap 1 bulan sekali dipatroli oleh Satpol PP 70 % 100% 143% 3. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik Presentase laporan yang ditindaklanjuti dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam

70 % 100% 143%

Nilai IKM (Indeks Kepuasan Minimal)

70 74.95 106%

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa terdapat 3 sasaran strategis dengan 9 indikator kinerja utama. Dari 9 indikator kinerja utama terdapat 8 indikator yang melebihi target, yakni:

1. Presentase Penindakan Pelanggaran PeraturanDaerah dan peraturan

pelaksanaannya

2. Presentase kawasan bebas reklame yang tertib

3. Presentase penurunan pelaku penyakit masyarakat

4. Presentase kawasan bebas PKL yang tertib

5. Presentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas

6. Presentase kecamatan yang setiap 1 bulan sekali dipatroli oleh Satpol PP

7. Presentase laporan yang ditindaklanjuti dalam kurun waktu maksimal

3x24 jam

8. Nilai IKM (Indeks Kepuasan Minimal).

Sedangkan terdapat 1 indikator yang tidak mencapai target yakni Presentase event daerah/ kegiatan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang tertib dan aman.

Sehingga dengan kondisi capaian di atas Satuan Polisi Pamong Praja Kab.

Magetan dapat dikatakan berhasil memenuhi amanat dalam mengemban tugas

pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA.

1. Analisis capaian kinerja Sasaran 1 Meningkatnya Ketertiban Umum

Meningkatnya ketertiban umum diukur dengan 5 indikator, yakni:

a. Presentase Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah Dan Peraturan

(24)

Pada tahun 2016 target yang ditetapkan oleh Satpol PP magetan adalah 70% sedangkan realisasinya adalah 94%. Data jumlah pelanggaran Perda yang berhasil ditertibkan oleh Satpol PP Magetan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Jumlah Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah Dan Peraturan Pelaksananya Tahun 2016 NO Kategori Jumlah pelanggaran yang dilaporkan/diketahui petugas Satpol PP Jumlah pelanggaran yang ditertibkan 1 Reklame 200 188 2 Pengamen, gelandangan, pengemis dan anak

jalanan 60 59

3 PSK, warung

remang-remang 15 15

4

Bangunan Liar, galian C dan toko modern tidak

berijin 47 47

5 Orang Gila 20 15

6 Penertiban/penataan PKL 52 47

7 Pelajar bolos 3 3

8 Kebisingan 1 1

9 Tindakan asusila di tempat

umum 19 15

TOTAL 417 390

Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Satpol

PP telah berhasil melebihi target.

b. Presentase Kawasan Bebas Reklame Yang Tertib

Pada tahun 2016 target yang ditetapkan oleh Satpol PP adalah 70% sedangkan realisasinya adalah 100%. Kawasan bebas reklame adalah kawasan yang tidak diijinkan untuk dipasang reklame. Kawasan bebas reklame yang menjadi sasaran utama Satpol PP di Kab. Magetan adalah sebagai berikut:

(25)

Tabel 3.3

Kawasan Bebas Reklame Kab. Magetan

NO KAWASAN BEBAS REKLAME TERTIB/BLM

TERTIB

1. Alun-alun dan sekitarnya TERTIB

2. Depan gedung milik pemerintah Kab. Magetan TERTIB

3. Tempat-tempat tertentu yang dapat menutupi

traffic light

TERTIB

Kawasan tersebut dipatroli dan ditertibkan oleh Satpol PP secara intensif. Apabila diketahui terdapat pemasangan reklame di kawasan tersebut maka Satpol PP akan mengambil tindakan.

Selain di kawasan bebas reklame, penertiban reklame juga dilakukan di seluruh wilayah Kab. Magetan. Pada dasarnya kasus pelanggaran pemasangan reklame selalu ditemui setiap hari. Dari tahun ke tahun, penertiban reklame kebanyakan dilakukan pada reklame liar tanpa ijin.

Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Satpol PP telah berhasil melebihi target.

c. Presentase Event Daerah/ Kegiatan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala

Daerah Yang Tertib Dan Aman.

Pada tahun 2016 target yang ditetapkan oleh Satpol PP adalah 70% sedangkan realisasinya adalah 68%. Dalam satu tahun jumlah event daerah/kegiatan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berhasil diamankan oleh Satpol PP adalah pada 24 event besar. Diantaranya adalah:

Tabel. 3.4

Event Besar Daerah Kab. Magetan yang Diamankan Petugas Satpol PP

NO EVENT BESAR DAERAH YANG BERHASIL DIAMANKAN

SATPOL PP

A Pengamanan hari Besar Keagamaan:

1. Hari raya Kenaikan Isa Al Masih

2. Hari raya Isra Miraj Nabi Muhammad

3. Hari raya Waisak

4. Hari raya Imlek

(26)

6. Hari raya Idul FItri

7. Hari raya Idul Adha

8. Maulid Nabi Muhammad

9. Hari raya Natal

10. Safari Ramadhan

11. Poskotis Idul Fitri

12. Poskotis Tahun Baru

B Pengamanan Hari Besar Nasional

1. Tahun Baru Masehi

2. Hari Buruh Internasional

3. Hari Lahir Pancasila

4. Hari Kemerdekaan 17 Agustus

5. Peringatan G 30 S PKI

6. Hari Korpri

7. Hari Kartini

8. Hari Pendidikan

9. Hari Kebangkitan Nasional

10. Hari Koperasi

11. Hari Kesaktian Pancasila

12. Hari Jadi Magetan

Dari 35 event besar Magetan terdapat 24 event yang diamankan oleh Satpol PP Magetan, realisasi pencapaian pengamanan tidak memenuhi target 70% yakni hanya 68%. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target adalah:

a. Kurangnya jumlah anggaran dan personil

b. Tidak adanya permintaan pengamanan, pada acara-acara tertentu

terkadang yang diminta oleh Kepala daerah hanya pengawalan saja. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Satpol PP tidak mencapai target.

d. Presentase Penurunan Pelaku Penyakit Masyakat

Pada tahun 2016 target yang ditetapkan adalah penurunan pekat sebanyak 10%, sedangkan yang terealisasi adalah terjadi penurunan pekat sebanyak 33%.

(27)

Pelaku penyakit masyarakat pada tahun sebelumnya adalah 45 orang sedangkan pada tahun ini hanya sekitar 30 orang,. Artinya jumlah pelaku pekat menurun sejumlah 15 orang dibandingkan tahun lalu atau turun kurang lebih 33%.

Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Satpol

PP telah berhasil melebihi target.

e. Presentase Kawasan Bebas PKL Yang Tertib

Pada tahun 2016 target yang ditetapkan adalah 70%, yang terealisasi adalah 83 %. Kawasan bebas PKL yang selama ini diawasi dan dipatroli Satpol PP adalah 15 kawasan yakni:

Tabel. 3.5

Kawasan Bebas PKL yang Tertib

NO KAWASAN BEBAS PKL TERTIB/BLM

TERTIB

1 Alun-alun Magetan TERTIB

2 Jln Pahlawan BLM TERTIB

3 Jln Jendral Sudirman TERTIB

4 Jln Ahmad Yani TERTIB

5 Jln Basuki Rahmat Selatan TERTIB

6 Jln Basuki Rahmat Utara TERTIB

7 Jln Basuki Rahmat Timur TERTIB

8 Jln Basuki Rahmat Barat TERTIB

9 Jln MT Haryono TERTIB

10 Jln Mayjend Sungkono TERTIB

11 Pasar Baru TERTIB

12 Jln Mongonsidi TERTIB

13 Kec. Barat BLM TERTIB

(28)

15 Kawasan wisata Sarangan TERTIB

16 Jln Yos Sudarso BLM TERTIB

Dari 16 kawasan tersebut terdapat 12 kawasan yang tertib. Sedangkan kawasan yang sulit ditertibkan adalah Kec. Barat, Kec. Plaosan, Jln Yos Sudarso dan Jln Pahlawan.

Kendala yang dihadapi dalam penertiban PKL adalah banyaknya PKL yang sulit ditertibkan, selama tahun 2016 sebenarnya sudah seringkali dilakukan penertiban PKL, tetapi apabila ditertibkan hari ini maka akan kembali lagi pada keesokan harinya. Selama ini Satpol PP lebih melakukan upaya-upaya pendekatan dan pembinaan kepada para PKL agar lebih bisa dikondisikan.

Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Satpol

PP telah berhasil melebihi target.

2. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 Meningkatnya Ketentraman Masyarakat

a. Presentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas

Pada tahun 2016 target yang ditetapkan adalah 70%, sedangkan realisasinya adalah 89%. Target rasio linmas berdasarkan Permendagri no 69 tahun 2012 adalah 1 (satu) orang satuan linmas di setiap RT atau sebutan lainnya. Kab. Magetan memiliki 18 Kecamatan, dari semua Kecamatan tersebut terdapat 2 Kecamatan yang belum melampaui rasio SPM linmas yakni Kec. Magetan dan Kec. Bendo.

Jumlah rasio anggota Linmas disetiap kecamatan adalah sebagai berikut:

(29)

Tabel. 3.6

Rasio Anggota Linmas per Kecamatan di Kab. Magetan

NO KECAMATAN JUMLAH RT JUMLAH ANGGOTA LINMAS RASIO PETUGAS LINMAS Melampaui / tidak melampaui SPM 1 Magetan 326 292 0.9 TIDAK 2 Panekan 307 507 1.7 YA 3 Poncol 188 243 1.3 YA 4 Parang 307 398 1.3 YA 5 Plaosan 361 468 1.3 YA 6 Lembeyan 291 302 1.0 YA 7 Takeran 194 337 1.7 YA 8 Kawedanan 318 588 1.8 YA 9 Maospati 321 361 1.1 YA 10 Barat 251 389 1.5 YA 11 Karangrejo 175 313 1.8 YA 12 Sukomoro 275 424 1.5 YA 13 Kartoharjo 174 361 2.1 YA 14 Karas 178 305 1.7 YA 15 Ngariboyo 267 370 1.4 YA 16 Bendo 670 501 0.7 TIDAK 17 Nguntoronadi 125 273 2.2 YA 18 Sidorejo 220 294 1.3 YA Total 4.948 6.726 1.5

Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Satpol PP telah berhasil melebihi target.

(30)

b. Presentase Kecamatan Yang Setiap 1 Bulan Sekali Dipatroli Oleh Satpol PP

Pada tahun 2016 target yang ditetapkan adalah 70%, sedangkan realisasinya adalah 100%. Kecamatan yang dipatroli oleh Satpol PP dalam 1 bulan adalah seluruh kecamatan di Kabupaten Magetan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kecamatan yang Dipatroli oleh Satpol PP

No Nama Kecamatan Frekuensi Patroli

1 Poncol 1 kali per minggu

2 Parang 1 kali per minggu

3 Lembeyan 1 kali per minggu

4 Takeran 1 kali per minggu

5 Nguntoronadi 1 kali per minggu

6 Kawedanan 1 kali per minggu

7 Magetan 5 kali per minggu

8 Ngariboyo 1 kali per minggu

9 Plaosan 1 kali per minggu

10 Sidorejo 1 kali per minggu

11 Panekan 1 kali per minggu

12 Sukomoro 1 kali per minggu

13 Bendo 1 kali per minggu

14 Maospati 1 kali per minggu

15 Karangrejo 1 kali per minggu

16 Karas 1 kali per minggu

17 Barat 1 kali per minggu

18 Kartoharjo 1 kali per minggu

Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Satpol PP telah berhasil melebihi target.

3. Analisis capaian kinerja Sasaran 3 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan

publik

a. Presentase Laporan Yang Ditindaklanjuti Dalam Kurun Waktu Maksimal

(31)

Target yang tetapkan pada tahun 2016 adalah 70% laporan ditindaklanjuti dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam, sedangkan realisasinya adalah 100%.

Laporan dari masyarakat yang diterima oleh Satpol PP Magetan berupa laporan lisan, maupun tertulis. Dari data yang masuk ada sekitar 168 laporan. Dari 168 laporan tersebut semuanya ditindaklanjuti dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam.

Tabel 3.8

Data Laporan Masyarakat yang ditindaklanjuti oleh Satpol PP

NO Kategori Laporan Masuk

1 Reklame 50

2

Pengamen, gelandangan, pengemis dan anak jalanan

40

3 PSK, warung remang-remang 7

4

Bangunan Liar, galian C dan toko modern tidak berijin 20 5 Orang Gila 15 6 Penertiban/penataan PKL 12 7 Pelajar bolos 8 8 Kebisingan 1

9 Tindakan asusila di tempat umum 15

Total 168

Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Satpol PP telah berhasil melebihi target.

b. Nilai IKM (Indeks Kepuasan Minimal)

Pada tahun 2016 target nilai IKM adalah 70, sedangkan realisasinya adalah 74.95. Pada akhir tahun 2016, Satpol PP bekerja sama dengan lembaga survey untuk mengadakan survey indeks kepuasan masyarakat. Dari survey tersebut diketahui bahwa nilai kepuasan masyarakat terhadap Satpol PP Magetan adalah 74.95 (predikat Baik). Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Satpol PP telah berhasil melebihi target.

(32)

C. AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel 3.9

Tabel Tingkat Capaian kinerja dan Realisasi anggaran Renja yang dievaluasi

No Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output)

Target kinerja dan anggaran Renja SKPD Tahun Berjalan Tahun 2016

yang dievaluasi

Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran Renja SKPD yang

dievaluasi

Tingkat Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran Renja

yang dievaluasi (%)

Kinerja Anggaran Kinerja Anggaran

Kinerja Anggaran

Volume Satuan Rp Volume Satuan Rp

1 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa dan

Pelayanan Administrasi Perkantoran Tersedianya jasa pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 378,000,000 12 Bulan 366,931,393 100% 97% 2 Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Kendaraan dinas/operasional Tersedianya kendaraan dinas yang memadai 3 Buah 75,000,000 3 Buah 73,318,500 100% 98% Pengadaan peralatan

studio dan komunikasi

Tersedianaya alat komunikasi yang memadai 15 Unit 55,000,000 15 Unit 54,615,000 100% 99% Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terpeliharanya

gedung kantor 1 Tahun 164,000,000 1 Tahun 161,397,225 100% 98%

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan kendaraan dinas operasional 5 Unit 90,000,000 5 Unit 89,617,392 100% 100%

(33)

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Terpenuhinya kebutuhan seragam dinas 90 Stel 140,000,000 90 Stel 139,524,800 100% 100% 4 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan Mengoptimalkan kinerja Satpol PP 1 Tahun 300,000,000 1 Tahun 281,275,800 100% 94% Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan Penyelenggaraaa n kegiatan peningktan SDM Satpol PP dan Kasi Trantib Kec. Dan Kelurahan

235 Personel 64,000,000 235 Personel 64,000,000 100% 100%

Pengendalian

kebisingan, dan

gangguan dari kegiatan masyarakat Kegiatan pengamanan rutin kegiatan daerah berjalan lancar 18 Kec. 100,000,000 18 Kec. 100,000,000 100% 100% Pengendalian keamanan lingkungan Pengamanan

kegiatan insidentil 12 Bulan 60,000,000 12 Bulan 59,914,000 100% 100%

Penegakan PeraturanDaerah dan pengendalian Keamanan dan kenyamanan lingkungan Penegakan perda berjalan lancar 1 Tahun 255,000,000 1 Tahun 254,998,000 100% 100%

(34)

5 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan

pencegahan tindak kriminal

Pengawasan

pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja Pengawasan kinerja Satpol PP 100 % 100,000,000 100 % 100,000,000 100% 100% Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja dengan TNI/POLRI dan Kejaksaan

90 Orang 60,000,000 90 Orang 60,000,000 100% 100%

Monitoring, evaluasi dan

pelaporan

- -

Pengamanan Hari Besar

dan Perayaan Kegiatan ORMAS Terlaksananya pengamanan hari besar dan perayaan kegiatan ormas 1 Tahun 400,000,000 1 Tahun 261,620,000 100% 65% 6 Program Mengintensifikasikan Penanganan Masyarakat Survey Indeks Kepuasan Masyarakat Meningkatkan pelayanan Satpol PP 1 Tahun 20,000,000 1 Tahun 19,045,000 100% 95% JUMLAH 2,261,000,000 585 - 2,086,257,110

Rata-rata capaian kinerja (%) 100% 96%

(35)

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan Tahun 2016 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan tahun 2016. Pembuatan LKjIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. LKjIP Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan Tahun 2016 ini dapat menggambarkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kab Magetan dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.

Dalam tahun 2016 Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan menetapkan sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis dengan 9 (sembilan) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016 yang ingin dicapai.

Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sasaran 1 terdiri dari 5 indikator kinerja dengan nilai rata-rata capaian kinerja sasaran 164% dapat diinterpretasikan dalam kategori melebihi target.

2. Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator kinerja memiliki rata-rata capaian target sebesar 135% dapat diinterpretasikan dalam kategori melebihi target.

3. Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator memiliki rata-rata capaian target sebesar 125% dapat diinterpretasikan dalam kategori melebihi target.

Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 3 sasaran tersebut, secara umum Satpol PP Kab. Magetan telah melebihi target.

Alokasi Anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan Satpol PP Kab. Magetan dalam rangka mencapai target kinerja tahun 2016 adalah sebesar Rp 2,261,000,000, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp 2,086,257,110 atau dengan kata lain realisasi penyerapan anggaran pada tahun 2016 adalah sebesar 96%.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Magetan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja

(36)

Kab. Magetan kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun fihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kab. Magetan.

Magetan, Februari 2017

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MAGETAN

Drs. CHANIF TRI WAHYUDI , M.Si.

P e m b i n a

Gambar

Tabel Capaian Kinerja Berdasarkan Sasaran Strategis Tahun 2016
Tabel Tingkat Capaian kinerja dan Realisasi anggaran Renja yang dievaluasi

Referensi

Dokumen terkait

Jika dibandingkan dengan pektin dari kulit semangka yang diekstraksi secara kimia yang memiliki kadar galakturonat sebesar 40,91 %, maka pektin kulit semangka

Sedangkan Night adalah sosok kepribadiannya yang lain atau yang biasa disebut dengan alter.. Menurut Butcher, Mineka, dan Hooley (2007: 299-300), dalam banyak kasus satu

Karenanya, seiring berkembangnya UMKM, dalam tahun-tahun ke depan, diperlukan sebuah skema baru pajak berbasis pendapatan yang tidak terlalu sederhana namun cukup

Pertambahan panjang tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 ini dikarenakan kandungan nutrisi yang tinggi dari tubifex dapat dilihat bahwa pertumbuhan panjang pada

Efek yang akan menjadi tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja untuk membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dan

Melaksanakan pengelolaan unsur- unsur SPBE secara efisien, efektif, dan berkesinambungan Manajemen Risiko Manajemen Keamanan Informasi Manajemen Data Manajemen Aset

(1) Kepala Satuan Polisi pamong Praja mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan

F-POS Bengkel didesign dengan sistem keamanan yang optimal untuk menjamin aplikasi diakses user yang berwenang sehingga meminimalkan terjaidnya unauthorized