• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang telah terkomputerisasi yang secara keseluruhan bertujuan untuk maintenance

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. yang telah terkomputerisasi yang secara keseluruhan bertujuan untuk maintenance"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

6   

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Basis Data

2.1.1 Definisi Sistem Basis Data 

Menurut Date (2000, p5), pada dasarnya sistem basis data adalah penyimpanan yang telah terkomputerisasi yang secara keseluruhan bertujuan untuk maintenance

informasi dan membuat informasi tersebut tersedia pada saat yang dibutuhkan. Komponen-komponen penting dalam sistem basis data yaitu :

a. Data 

Data dalam basis data dapat merupakan data yang single user (hanya satu pengguna yang beroperasi pada basis data) atau multi user, dimana satu atau lebih user

beroperasi secara bersama – sama ke dalam basis data. Sehingga data dalam basis data terutama untuk sistem yang besar, harus terintegerasi (integrated) dan dapat dipakai bersama (shared).

b. Perangkat Keras (Hardware

Untuk manajemen basis data hanya dibutuhkan mesin standar, namun yang harus diperhatikan adalah kapasitas penyimpanan karena basis data akan membutuhkan kapasitas yang besar.

c. Perangkat Lunak (Software

Piranti lunak untuk sistem basis data disebut DBMS (Database Management

System). DBMS memungkinkan pengguna untuk membentuk file (create), penambahan

(2)

 

d. Pengguna (User

Pengguna yang terlibat dalam komponen DBMS yaitu : a. Database Administrator (DBA) 

Bertanggung jawab untuk mengatur manajemen sumber daya data yang meliputi perencanaan basis data, pengembangan dan pemeliharaan standarnya, aturan dan prosedur, dan rancangan basis data konseptual atau logikal.

b. Programmer 

Programmer adalah seseorang atau kelompok orang yang menjadi tenaga ahli

komputer yang berfungsi untuk mengembangkan program – program aplikasi yang diperlukan dalam DBMS.

c. Pengguna Akhir 

Yang termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem, para manajer, operator, dan sebagainya yang terlibat langsung dalam penggunan basis data.  2.1.2 Keunggulan dan Kekurangan Sistem Basis Data 

Berikut beberapa keuntungan yang terdapat pada sistem basis data, antara lain : a. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar

dalam menyediakan informasi.

b. Meningkatkan kualitas informasi yang akurat, efektif, dan relevan sehingga informasi yang dihasilkan lebih bernilai.

c. Mengurangi duplikasi data (data redundancy).

d. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relationability). e. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

(3)

 

Meskipun memberikan banyak keuntungan, sistem basis data juga memiliki kelemahan dalam penggunaannya, antara lain :

a. Lebih kompleks dari teknologi file.

b. Teknologi basis data membutuhkan biaya investasi yang cukup besar. c. Tempat penyimpanan yang dibutuhkan besar.

d. Kerusakan pada basis data dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait.

2.1.3 Database Management System 

Menurut Connoly dan Begg(2005,p16), Database Management System adalah suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, dan memelihara basis data dan menyediakan akses kontrol terhadap basis data.

Beberapa fasilitas yang diberikan DBMS, yaitu:

a. DDL(Data Definition Language), DDL memberikan fasilitas kepada user untuk

menspesifikasikan tipe data dan strukturnya serta batasan aturan mengenai data yang bias disimpan ke dalam basis data tersebut.

b. DML(Data Manipulation Language), DML memberikan fasilitas kepada user untuk

menambah, mengedit, menghapus, serta memperoleh kembali data.

c. Query Language, Query Language memberikan fasilitas kepada user untuk

mengakses data. Structured Query Langage merupakan bahasa Query yang paling diakui dan secara de facto merupakan standar bagi DBMS.

d. Pengendalian Akses ke dalam basis data, meliputi:

1. Keamanan Sistem : mencegah user yang tidak memiliki hak akses untuk memasuki basis data.

(4)

 

3. Pengendalian Share data.

4. Backup dan Recovery System : Mengembalikan data ke dalam kondisi semula

apabila terjadi kegagalan dalam perangkat keras ataupun perangkat lunak.

5. Terdapat catalog yang dapat diakses user yang berisi deskripsi data dalam basis data.

e. Mekanisme View, berfungsi untuk menampilkan data yang hanya diinginkan dan diperlukan oleh user.

2.2 Database Lifecycle

Menurut Connolly dan Begg(2005,p283), ketika sistem database menjadi komponen mendasar suatu sitem informasi organisasi yang lebih besar dan luas, maka siklus aplikasi database dihubungkan dengan siklus hidup sistem informasi. Tahapan

Database LifeCycle adalah sebagai berikut (gambar 2.1):

2.2.1 Perencanaan Basis Data

Perencanaan Basis Data adalah kegiatan manajemen yang memungkinkan tahapan aplikasi basis data yang akan direalisasikan. Perencanaan basis data harus diintegrasikan dengan keseluruhan strategi sistem informasi organisasi. Ada tiga isu utama yang terlibat dalam merumuskan strategi sistem informasi, yaitu:

a. Identifikasi rencana perusahaan dan tujuan dengan penentuan berikutnya dari sistem informasi kebutuhan.

b. Evalusasi sistem informasi terkini untuk menentukan kekuatan dan kelemahan yang ada.

(5)

 

Gambar 2.1 Database Lifecycle

Perencanaan basis data juga harus mencakup pengembangan standar yang mengatur bagaimana data yang akan dikumpulkan, bagaimana format harus ditentukan,

Persyaratan Pengumpulan dan Analisis

Desain Basis Data Konseptual

Desain Basis Data Logikal

Desain Basis Data Fisikal

  Perencanaan Basis Data

Definisi Sistem

Prototyping Implementasi

Konversi Data dan Loading

Pengujian

Pemeliharaan Operasional Desain Aplikasi Pemilihan DBMS

(6)

 

apa dokumentasi yang akan diperlukan, dan bagaimana desain serta implementasi harus dijalankan.

2.2.2 Definisi Sistem

Definisi sistem menjelaskan ruang lingkup dan batasan dari aplikasi basis data dan pandangan pengguna utama. Tampilan pengguna mendefinisikan apa yang dibutuhkan sebuah aplikasi basis data dari perspektif peran pekerjaan tertentu (seperti

manager atau supervisor) atau area aplikasi enterprise (seperti pemasaran, personil, atau kontrol stok).

Dalam aplikasi basis data terdapat satu atau lebih tampilan pengguna. Mengidentifikasi pandangan pengguna merupakan aspek penting dalam mengembangkan aplikasi basis data karena membantu untuk memastikan bahwa tidak ada pengguna dari basis data yang terlupakan ketika mengembangkan persyaratan untuk aplikasi baru.

2.2.3 Persyaratan Pengumpulan dan Analisis

Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dan analisis informasi tentang bagian dari organisasi yang harus didukung oleh aplikasi basis data, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna system baru. Ada banyak teknik untuk mengumpulkan informasi ini disebut teknik pencarian fakta. Informasi yang dikumpulkan untuk setiap tampilan pengguna utama termasuk :

a. Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan.

b. Rincian tentang bagaimana data akan digunakan atau dihasilkan. c. Persyaratan tambahan untuk aplikasi basis data baru.

(7)

 

Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi kebutuhan atau fitur yang akan dimasukan dalam aplikasi basis data. Aktifitas penting lainnya yang berhubungan dengan tahapan ini adalah memutuskan bagaimana mengatur aplikasi basis data dengan lebih dari satu tampilan pengguna. Ada tiga pendekatan untuk mengatur kebutuhan terhadap aplikasi basis data dengan tampilan pengguna yang banyak, yaitu :

a. Pendekatan Terpusat (Centralize Approach),yaitu persyaratan untuk setiap tampilan pengguna digabungkan menjadi satu set persyaratan untuk aplikasi basis data baru. b. Pendekatan Integrasi Tampilan(View Integration Approach), yaitu persyaratan untuk

setiap tampilan pengguna yang digunakan untuk membangun model data terpisah untuk mewakili pandangan pengguna. Kemudian model data yang dihasilkan digabungkan ke dalam tahap desain basis data.

c. Pendekatan Gabungan CentralizeApproach dan View Integration Approach 2.2.4 Desain Basis Data

Desain basis data merupakan proses membuat desain untuk basis data yang dapat mendukung operasi dan tujuan pada perusahaan.

Perancangan basis data teridiri dari 3 tahapan, yaitu: a. Desain Basis Data Konseptual

Proses membangun model informasi yang digunakan dalam suatu perusahaan,terlepas dari semua pertimbangan fisik. Desain basis data konseptual adalah sepenuhnya rincian implementasi seperti perangkat lunak target Database

Management System, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform perangkat

(8)

 

b. Desain Basis Data Logikal

Desain Basis Data Logikal merupakan proses membangun model informasi yang digunakan dalam suatu perusahaan yang didasarkan pada model data tertentu, tetapi independent dari Database Management System tertentu dan pertimbangan fisik lainnya (Connolly and Begg,2005, p294).

c. Desain Basis Data Fisikal

Menurut Connolly dan Begg (2005,p294), desain basis data fisikal merupakan proses untuk menghasilkan suatu deskripsi pengimplementasian dari suatu basis data pada media penyimpanan secondary, yang juga akan mendeskripsikan dasar dari suatu relasi, organisasi file, dan juga indeks yang digunakan untuk mencapai suatu efisiensi pengaksesan data dan batasan integritas serta ukuran keamanan.

2.2.5 Pemilihan Database Management System

Pemilihan DBMS yang cocok untuk mendukung aplikasi basis data. Ada beberapa tahap dalam memilih DBMS:

a. Menentukan kerangka acuan studi b. Persiapan dua atau tiga produk c. Mengevaluasi produk

d. Merekomendasikan seleksi dan menghasilkan laporan

2.2.6 Desain Aplikasi

Merancang antarmuka pengguna dan program aplikasi yang digunakan untuk memproses basis data. Desain aplikasi basis data meliputi dua aspek:

(9)

 

a. Perancangan Transaksi(Transaction Design)

Perancangan transaksi merupakan sebuah kumpulan aksi yang dilakukan oleh pengguna tunggal atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi konten sebuah basis data. Kegunaan dari desain transaksi adalah untuk mendefinisikan dan membuat dokumen yang memiliki karakteristik high-level yang dibutuhkan dalam basis data, yaitu:

1. Data yang akan digunakan pada transaksi 2. Karakteristik fungsional dari suatu transaksi 3. Hasil output transaksi

4. Kepentingan bagi pengguna

5. Tingkat kegunaan yang diharapkan

Terdapat tiga tipe transaksi yaitu:

1. Retrieval Transaction, digunakan untuk pemanggilan data untuk ditampilkan di layar atau menghasilkan suatu laporan.

2. Update Transaction, digunakan untuk menambahkan record baru, menghapus

record lama, atau memodifikasi record yang sudah ada di dalam basis data. 3. Mixed Transaction, meliputi pemanggilan dan perubahan data.

b. Perancangan Antarmuka Pengguna

Beberapa aturan pokok dalam pembuatan antarmuka pengguna, yaitu:

1. Meaningful title, diusahakan pemberian nama suatu form cukup jelas

(10)

 

2. Comprehensible instructions, penggunaan terminologi yang familiar

untuk menyampaikan instruksi ke user dan jika informasi tambahan dibutuhkan, maka harus disediakan helpscreen.

3. Logical grouping and sequence at fields, field yang saling

berhubungan ditempatkan pada form atau report yang sama. Urutan field harus logis dan konsisten.

4. Visually appealing layout of the form/report, tampilan form atau report

harus menarik dan sesuai dengan hardcopy agar konsisten.

5. Familiar field labels, penggunaan label harus familiar.

6. Consistent terminology and abbreviation, terminologi dan singkatan

yang digunakan harus konsisten.

7. Consistent use of color, penggunaan warna digunakan untuk

meningkatkan penampilan sebuah form atau report dan juga untuk menandai

field atau pesan yang penting.

8. Visiblespace and boundaries for data-entity fields, jumlah tempat yang

disediakan untuk data entry harus diketahui oleh pengguna.

9. Convenient cursor movement, pengguna dapat dengan mudah

menjalankan operasi yang diinginkan dengan menggerakan kursor pada form

atau report.

10. Error correction for individual characters and entire fields, pengguna

dapat dengan mudah menjalankan operasi yang diinginkan dan melakukan perubahan terhadap nilai field.

11. Error messages for unacceptable values, jika pengguna memasukkan

(11)

 

12. Optional fields marked clearly, field yang bersifat optional harus

terlihat dengan jelas bagi pengguna.

13. Explanatory message for fields, ketika pengguna meletakkan kursor

pada suatu field, maka keterangan mengenai field tersebut harus dapat dilihat.

14. Completion signal, indikator yang menjelaskan bahwa suatu proses

telah selesai dilaksanakan.

2.2.7 Prototyping

Membangun model kerja suatu aplikasi basis data yang memungkinkan para

designer atau pengguna untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem

akhir akan terlihat dan berfungsi. Tujuan utama dari pembuatan prototyping yaitu untuk mengidentifikasi fitur system yang bekerja dengan baik atau tidak memadai, dan jika mungkin untuk menyarankan perbaikan atau bahkan fitur baru ke aplikasi basis data. Terdapat dua macam strategi prototyping yang digunakan saat ini:

a. Requirements Prototyping, menggunakan prototype untuk menentukan kebutuhan

dari aplikasi basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan itu terpenuhi maka

prototype akan dibuang.

b. Evolutionary Prototyping, digunakan untuk tujuan yang sama. Perbedaannya yaitu

prototype tidak dibuang tetapi dengan pengembangan lanjutan menjadi aplikasi basis data yang digunakan.

2.2.8 Implementasi

Implementasi merupakan realisasi secara fisik dari basis data dan desain aplikasi. Implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan Data Definition Language(DDL) dari DBMS yang dipilih atau Graphical User Interface(GUI). Aplikasi program diimplementasikan menggunakan Third or Fourth Generation Language ( 3GL

(12)

 

atau 4GL). Bagian dari aplikasi program dan transaksi basis data, yang diimplementasikan menggunakan Data Manipulation Language(DML), kemungkinan sudah ada dalam host pemrograman(Connolly dan Begg,2005,p304).

2.2.9 Konversi Data dan Loading

Konversi Data dan Loading yaitu melakukan transfer data yang ada ke dalam basis data yang baru dan mengkonversi semua aplikasi untuk berjalan pada basis data yang baru. Tahap ini hanya dibutuhkan jika terdapat sistem basis data yang baru yang hendak menempati sistem basis data yang lama(Connolly dan Begg,2005,p305).

2.2.10 Pengujian

Menurut Connolly and Begg (2005, p305), Pengujian merupakan suatu proses menjalankan sebuah aplikasi dengan maksud mencari masalah dalam program aplikasi tersebut. Aplikasi basis data diuji kesalahannya dan divalidasi terhadap persyaratan yang ditentukan oleh pengguna. Jika pengujian dilakukan dengan sukses, maka akan diungkapkan kesalahan dengan program aplikasi atau mungkin struktur basis data.

Menurut Teorey et.al. (2008, p2), Suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan. Dengan menggunakan strategi tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian hanya akan terlihat jika terjadi kesalahan perangkat lunak. Mendemostrasikan basis data dan program aplikasi terlihat berjalan seperti yang diharapkan.

2.2.11 Pemeliharaan Operasional

Pemeliharaan Operasional adalah proses memantau dan memelihara sistem aplikasi basis data (Connolly dan Begg,2005,p306). Aktifitas yang dilakukan pada tahap ini adalah:

(13)

 

b. Memelihara dan meningkatkan aplikasi basis data (saat dibutuhkan).

2.3 System Development Lifecycle

Pada pembuatan sistem informasi ini di gunakan System Development Life Cycle akan digunakan metode Waterfall Life Cycle. Waterfall Life Cycle. Metode ini sering digunakan karena kemudahan dalam menyusun langkah-langkah pengerjaan dari sebuah software.

Menurut Pressman(2001,p28),tahapan pada Waterfall Life Cycle seperti tampak pada gambar 2.2 yaitu:

1. Perancangan sistem(System Engineering)

Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang vital jika dihubungkan dengan komponen – komponen seperti perangkat keras, database, dan manusia. 2. Analisis sistem

Pada tahap analisis digunakan untuk mecari kebutuhan – kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan. Pihak software engineer harus mengerti kebutuhan fungsi, performa, dan tampilan muka dari perangkatlunak yang akan dibuat.

3. Desain sistem

Pada tahap desain digunakan untuk mendesain algoritma, tampilan layar, struktur data, arsitektur perangkat lunak. Hasil desain yang sudah dibuat akan didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak.

4. Code

Pada tahap code digunakan untuk mengubah desain pada tahap sebelumnya menjadi bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin, sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah perangkat lunak jadi.

(14)

 

5. Testing

Pada tahap testing digunakan untuk mencoba apakah program yang sudah dibuat memiliki bug ataupun kesalahan – kesalahan yang nantinya akan diperbaiki kembali.

6. Maintenance

Maintenance diperlukan karena perangkat lunak pasti akan mengalami

perubahan setelah diterima oleh pemakai. Perubahan ini terjadi karena ditemukan

error karena perangkat lunak harus beradaptasi untuk menempati perubahan dalam

lingkungan eksternalnya atau karena pemakai meminta penambahan performance.

 

Gambar 2.2 Waterfall Model 2.4 State Transition Diagram (STD)

Menurut Whitten et al (2004, p673), state transition diagram adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi dari layar yang dapat terjadi selama sesi pengguna. Notasi yang digunakan dalam STD adalah :

(15)

 

Kotak digunakan untuk menggambarkan layar tampilan.

Anak panah menggambarkan aliran dari control dan kejadian yang mumicu layar menjadi aktif atau menerima focus.

Menurut Whitten (2004,p674), suatu STD dapat menjadi cukup besar, terutama ketika semua input, output, help dan layar – layar lainnya dimasukkan ke dalam diagram. Oleh karena itu, sangat umum untuk memecah diagram menjadi beberapa diagram yang lebih sederhana dan lebih mudah dibaca.

2.5 B-Tree (Balanced Search Tree)

B-Tree dirancang untuk menyimpan data yang telah disusun dan

memungkinkan operasi pencarian, pemasukan, dan penghapusan untuk dilaksanakan dalam logarithmic amortized time. Sebuah B-Tree dengan order m (jumlah maksimum child yang dapat dimiliki setiap node) adalah tree dengan semua ketentuan yang dimiliki oleh m-way search tree dan memiliki aturan berikut sebagai tambahan:

1. Setiap node dalam B-tree memiliki child paling banyak (maksimum) sebanyak m.

2. Setiap node dalam B-tree kecuali root node dan leaf node memiliki child paling sedikit (minimum) sebanyak m/2.

(16)

 

3. Root node memiliki paling sedikit dua child jika dia bukan sebuah

terminal (leaf) node.

2.6 Teori Akuntansi

2.6.1 Definisi Akuntansi

Menurut Weygandt et al (2005,p4), akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, me-record, dan mengkomunikasikan event ekonomi dari suatu organisasi.

Pengguna akuntansi dibagi dalam 2 tipe, yaitu: 1. Internal Users

Internal users dari informasi akuntansi adalah para manager internal users dari informasi akuntansi adalah para manager yang merencanakan, mengorganisasi, dan menjalankan bisnis.

2. External Users

Ada beberapa tipe dari pengguna eksternal sistem informasi akuntansi. Investor menggunakan akuntansi untuk membuat keputusan untuk membeli, menahan atau menjual stok. Kreditor seperti supplier dan banker menggunakan sistem informasi akuntansi untuk mengevaluasi resiko dalam peminjaman uang dan lainnya.

2.6.2 Pengertian Kas

Menurut PSAK no.2 Ikatan Akuntan Indonesia, mendefinisikan kas sebagai berikut :

(17)

 

2. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan yang cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.

Setarakas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.

Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan.

Kas merupakan alat pembayaran yang sah. Memiliki 2 kriteria, yaitu :

1. Tersedia, berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan.

2. Bebas, setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.

Kas meliputi : uang tunai (kertas/logam) baik yang ada di tangan perusahaan (cash in hand) atau ada di bank (bank), cek, demand deposit, moneyorder, dll.

2.6.3 Pengertian Penerimaan Kas

Menurut Warren et al (2002, p280), “Cash includes coins, currency (paper money), checks, money orders, an money on deposit that is available for unrestricted

(18)

 

withdrawal from banks and other financial institution. Normally, you can think of cash as anything that a bank would accept for deposit in your account.”

Menurut Mulyadi (2001, 455), “Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.”

Berdasarkan definisi dari kas, maka dapat disimpulkan penerimaan kas dapat berwujud maupun tidak, yang akan diakui sebagai pendapatan oleh sebuah perusahaan, baik penjualan tunai, maupun penagihan piutang.

2.6.4 Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004, p105) “laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah Neraca, Laporan Rugi Laba, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan”.

Jenis-jenis laporan keuangan : a. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi yaitu sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapakah hasil bersih atau yang didapat dalam suatu periode.

b. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas adalah ringkasan tentang perubahan modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Maka dapat diketahui bahwa laporan perubahan ekuitas memberikan informasi mengenai tambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu.

(19)

 

Neraca adalah laporan sumber-sumber dari suatu perusahaan (harta), kewajiban perusahaan (hutang), dan perbedaan antara yang dimiliki (harta) dan apa yang dipinjam (hutang) yang disebut ekuitas.

d. Laporan Arus Kas

Dalam laporan arus kas yang dicantumkan adalah semua transaksi dan keterjadian perusahaan yang mempunyai konsekuensi kas. Laporan arus kas menggambarkan keadaan masa yang akan datang, karena informasinya dapat digunakan untuk melakukan prediksi di masa yang akan datang.

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen.

 

Gambar

Gambar 2.1 Database Lifecycle

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang menujukkan faktor paling dominan dengan kasus difteri di Puskesmas Bangkalan tahun 2016, yaitu seorang anak yang

Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah

Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plant lain yang bukan berbasis panas bumi,

Perbedaan kelembaban diluar dan didalam arboretum disebabkan oleh adanya kondisi vegetasi di dalam arboretum menyebabkan penguapan terhambat sehingga kandungan air tidak

Faktor lingkungan internal dalam penelitian ini dilihat dari sumberdaya yang ada di Puskesmas Padangsari, menggunakan 6M yang terdiri dari Man (staf yang ditugaskan

Skripsi ini oleh Penulis diberi judul “ Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Pada

Media pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar dan berfungi untuk membantu dalam menyampaikan pesan kepada siswa