• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. televisi telah mencapai tingkat persaingan yang sangat tajam. Sebesar 80%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. televisi telah mencapai tingkat persaingan yang sangat tajam. Sebesar 80%"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan yang sangat pesat dalam industri penyiaran khususnya televisi telah mencapai tingkat persaingan yang sangat tajam. Sebesar 80% masyarakat di Indonesia biasa menonton televisi dengan menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari didepan televisi1. Televisi berasal dari kata “ tele “ yang berarti jauh, “ vision “ berarti pandangan – berarti TV dapat dipandang dari tempat yang jauh, kekuatan TV terletak pada paduan gambar dan suara dalam satu waktu penayangan. Televisi merupakan salah satu perangkat media yang paling banyak dipergunakan masyarakat dalam mencari informasi maupun hiburan karena sifatnya yang langsung menampilkan audio maupun visual dari objek 2.

Dalam menayangkan sebuah program di stasiun televisi bukan hanya bergantung pada konsep penyutradaraan atau kreatifitas penulisan naskah namun sangat bergantung pada kemampuan profesionalisme dari keseluruhan kelompok kerja di dunia broadcast dengan seluruh mata rantai divisinya 3. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut4. Ada tiga bagian besar dari format acara TV yaitu drama ( fiksi ), non-drama (

1Ruedi hofmann, Dasar – Dasar Apresiasi Program Televisi, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta 1999, hal. vi 2 Hafied Cangara, Pengantar ilmu komunikasi,Cetakan Kelima, Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2004, hal.123 3 Naratama, Menjadi sutradara televisi, Jakarta, Grasindo, 2004, hal. 62

(2)

fiksi ) dan berita ( news )5. Berita Televisi adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat manusia atau kedua-keduanya yang disertai gambar ( visual ) actual, menarik, berguna dan disiarkan melalui media massa televisi secara periodic. Program berita menjadi identitas khusus atau identitas lokal yang dimiliki suatu stasiun TV. Maka dapat dikatakan bahwa stasiun TV tanpa program berita akan menjadi stasiun tanpa identitas setempat.

Komunikasi media massa televisi pada praktiknya menekankan pada para reporter, penulis, dan penganalisis untuk menampilkan bagian – bagian terpenting dari beritanya. Paradigma Harold D. Laswell ( 1984 ) tentang proses komunikasi yang berbunyi; “ Who, Says What, To Whom, In Which Channel, With What Effect ?” secara langsung menggambarkan bahwa proses komunikasi seseorang memerlukan perantara media. Paradigma Lasswell dalam komunikasi massa media televisi secara tegas memperlihatkan bahwa dalam setiap pesan yang disampaikan televisi tentu saja mempunyai sasaran khalayak dan akan mengakibatkan umpan balik baik secara langsung maupun tidak langsung6.

Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikuti secara audio dan visual ( suara dan gambar ) secara bersamaan oleh seluruh lapisan masyarakat, maka suatu siaran televisi tidak dapat memuaskan semua lapisan masyarakat. Siaran televisi dapat membuat kagum dan memukau penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi juga dapat membuat jengkel dan rasa tidak puas terhadap

5 Ibid, hal.65

(3)

penontonnya, suatu program acara mungkin disukai dan mungkin juga tidak disukai oleh kelompok masyarakat lainnya7

Pada saat ini 2 dari 11 stasiun TV yang melakukan siaran secara nasional mengkhususkan diri untuk menayangkan berita. Metro TV dan TV One bahkan menyatakan diri sebagai stasiun televisi berita. Berita TV dapat dibagi menjadi tiga jenis ; 1. berita fakta peristiwa, 2. berita fakta pendapat ; dan 3. berita fakta peristiwa dan fakta pendapat 8. Televisi hadir sebagai cermin berbagai peristiwa yang ada dimasyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media sering merasa tidak “bersalah” jika isi media penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka. Padahal sesungguhnya, angle, arah dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Televisi, yang bisa menampilkan atau tampil sebagai ‘orang lain’ juga memiliki pengaruh pada pikiran, perasaan dan perilaku kita.

Salah satu bentuk tanggungjawab stasiun TV adalah menyajikan berita kepada masyarakat secara bertanggung jawab. Menayangkan program berita merupakan bentuk kewajiban dan tanggung jawab pengelola TV kepada masyarakat yang menggunakan gelombang udara public. Program berita membutuhkan reporter atau jurnalis untuk menjalankannya, maka dari sini muncul jurnalistik televisi sebagai salah satu cabang ilmu di bidang komunikasi.

7 ibid, hal 6.

(4)

Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai program hiburan seperti film, musik, kuis, talk show dan sebagainya, tetapi siaran berita merupakan program yang mengindentifikasi suatu stasiun televisi kepada pemirsanya. Program berita menjadi identitas khusus ataupun local yang dimiliki sebuah stasiun televisi. Program berita juga menjadi bentuk kewajiban dan tanggung jawab pengelola stasiun televisi kepada masyarakat yang menggunakan gelombang udara publik9

Peneliti memilih stasiun berita TV One dan Metro TV dikarena beberapa hal, kedua stasiun televisi ini mengkhususkan berita dalam program-programnya dan secara khusus mereka menyatakan sebagai stasiun televisi berita. Program berita sore dipilih peneliti dengan pertimbangan bahwa berita yang disajikan masih baru yaitu berita-berita hasil liputan pada hari yang sama dengan waktu penayangannya cukup terikat dengan tenggat waktu ( deadline ) yang sedikit banyak berpengaruh pada kualitas berita, kedua program tersebut merupakan program berita unggulan dari stasiun televisi yang memiliki image sebagai televisi berita, program berita tersebut juga merupakan sebuah program berita yang ditayangkan pada golongan waktu prime time ( jam utama ) yang dimana penempatan sebuah program pada slot waktu jam utama mengindikasikan bahwa acara yang bersangkutan dianggap memiliki bobot lebih tinggi dibandingkan dengan acara lain yang tidak ditempatkan pada jam utama siaran.

Berdasarkan tracking pool Kompas pada November 2009 program berita yang paling banyak ditonton responden sepanjang Juni-November 7,9% adalah penonton Kabar Petang TV One dan 4,7% adalah penonton Metro Hari Ini Metro

(5)

TV, ini menandakan bahwa penonton kedua program berita tersebut cukup banyak. Dalam penelitian ini, sumber isi media yang akan dianalisa hanya pada tayangan berita yang ditayangkan pada segmen satu saja dan tidak pada keseluruhan segmen program berita. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa segmen satu , sebagaimana halaman depan surat kabar merupakan segmen yang memuat berita-berita terpenting ( headlines ) sehingga cukup valid untuk meneliti tren pemberita-beritaan secara umum sebagaimana dikemukakan Wimmer dan Dominick, “ an analysis of the front page of a newspaper is valid for a study of general reporting trend…”10.

Menayangkan berita kepada khalayak penonton ( public ) tidaklah mudah karena pekerjaan sebagai jurnalis TV harus dipandu oleh moral dan etika berdasarkan prinsip kebenaran dan keadilan. Program berita TV tidaklah sama dengan program sinetron, musik, reality show dan program hiburan lainnya yang sangat berorientasi pada laporan peringkat program ( rating ) untuk menarik pemasang iklan.

Berita atau informasi yang didapatkan oleh reporter akan diolah menjadi satu kesatuan dengan gambar yang didapat oleh cameraman. Memang tidak mudah. Sama halnya dalam memenuhi unsur 5W 1H dalam naskah ( narasi ) , dalam pengambilan gambar juga harus memenuhi 5W 1H. Penulisan naskah dalam media TV, penerapan 5W 1H tidak berbeda jauh dengan naskah-naskah media cetak. Lain halnya dengan dengan gambar, penerapan unsure 5w 1H menjadi hal yang penting. Gambar menjadi unsur visual yang memiliki kekuatan yang besar.

Penerapan 5W 1H dalam gambar menuntut cameraman bekerja secara maksimal karna cameraman harus mampu menterjemahkan informasi ke dalam

(6)

gambar. Dalam sebuah media TV profesionalime seorang juru kamera berita sangat menentukan dalam menangkap momen maupun merekam kejadian yang tengah berlangsung11.

Namun sayangnya, menurut dugaan penulis belakangan ini, beberapa program berita televisi menunjukkan kecenderungan tidak professionalnya, stasiun televisi terpengaruh dengan rating yang tujuannya adalah semata-mata komersil sebagaimana program hiburan. Tidak mengherankan beberapa program berita menyajikan berita secara tidak proporsional dan bahkan sensasional. Contoh kasus adalah berita mengenai pembom Bali Imam Samudera dan Amrozi, stasiun TV One menampilkan mereka bak pahlawan, sehingga timbul persepsi bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar, mereka di elu-elukan bak pahlawan bagi sebagaian orang. Hal ini terjadi karena tehnik pemberitaan yang dibuat oleh stasiun berita TV One memang sedikit berbeda dengan stasiun berita lain, mereka berani tampil beda, mereka mampu melakukan siaran langsung dari TKP dan mampu menghadirkan sumber-sumber berita yang kompeten dalam setiap beritanya.

Stasiun TV One mampu mengemas program berita yang tadinya kurang menarik untuk ditonton menjadi menarik, namun program berita dewasa ini cenderung mengalami dramatisasi, pemilihan berita yang tidak tepat dan bahkan kerap melanggar prinsip-prinsip jurnalistik universal demi menarik penonton. Program berita yang dikemas secara berlebihan sehingga tujuannya lebih untuk menghibur atau memuaskan emosi penonton ketimbang mendudukkan persoalan yang sebenarnya. Kondisi ini jika dibiarkan terus menerus maka akan menghasilkan pembodohan masyarakat.

11 Wawancara dengan saudara Pipit Prahoro

(7)

Dalam hal pemberitaan, kebebasan pers dalam pemberitaan modern tidak hanya kebebasan untuk menyiarkan berita akan tetapi juga secara jauh kebebasan tadi meyangkut kebebasan untuk mendapatkan fakta-fakta dari sumber-sumber berita12 oleh karena itulah berita yang dipublikasikan harus mendapatkan fakta-fakta yang ada, sebab jika hal ini diabaikan akan terjadi dampak yang cukup merugikan pihak yang diberitakan dan yang memberitakan.

Terkadang dalam mencari dan mengumpulkan fakta-fakta dari berbagai sumber bisa saja terjadi kecenderungan untuk berpihak pada salah satu sumber berita, namun hal ini sangat dilarang didunia jurnalistik. Dalam kode etik jurnalistik pasal 1 dan 2 jelas-jelas dikatakan bahwa, wartawan Indonesia harus bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk dan pasal 2 mengatakan bahwa wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang professional dalam melaksanakan tugas jurnalistik, oleh karena itu sebelum sebuah informasi di publikasikan diperlukan sebuah kejelian dalam mencari dan mengumpulkan materi-materi berita.

Pers terlahir untuk memenuhi keperluan masyarakat akan informasi secara terus – menerus mengenai peristiwa-peristiwa besar ataupun peristiwa kecil yang terjadi13. Media harus bersikap objektif, jujur dan berlandaskan kepada kebebasan yang bertanggung jawab dalam menyebarluaskan berita.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan penelitian mengenai “ mengukur kualitas pemberitaan televisi ditinjau dari aspek kelengkapan dan objektivitas berita ( studi analisis isi program berita metro TV dan TV one ).

12 Dja’far H. Assegaf. Jurnalistik Masa Kini Pengantar ke Praktek Kewartawanan, Ghalia Indonesia,

Jakarta, 1983, hlm 21

(8)

1.2

Rumusan Masalah

Bertolak dari uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahan dari penelitian ini adalah : ” Bagaimana Kualitas Pemberitaan Televisi Ditinjau dari Aspek Kelengkapan dan Objektivitas Berita ? “

1.3

Tujuan Penelitian

Setelah mengemukakan latar belakang permasalahan dan rumusan masalah dalam tulisan ini, maka penulis ingin menguraikan tujuan penulisan ini. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk : “ Mengukur Kualitas Pemberitaan Televisi Ditinjau dari Aspek Kelengkapan dan Objektivitas Berita “ analisis isi program berita sore pada stasiun televisi berita metro TV dan TV One periode 23 Juli 2009 – 13 Agustus 2009 “.

1.4

Signifikansi Penelitian

1.4.1

Signifikansi Akademis.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada kalangan akademis bahwa berita dan informasi yang diberikan kepada publik haruslah berita yang benar – benar bisa dipertanggung jawabkan secara moral dan etika, sehingga berita itu tidak hanya sekedar di publikasikan kepada publik.

Selain itu, penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu komunikasi terutama dibidang kajian televisi.

(9)

1.4.2

Signifikansi Praktis.

Secara praktis studi ini diharapkan dapat memberi pedoman atau rujukan bagi pengelola televisi yang bersangkutan sebagai bentuk tanggungjawab pengelola stasiun televisi kepada publik dan diharapkan juga semoga studi ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat kepada segenap staff redaksi stasiun TV yang bersangkutan baik secara langsung maupung tidak langsung.

Referensi

Dokumen terkait

(B) Risiko kanker yang akan dialami oleh astronaut yang melakukan perjalanan ke Mars menjadi lebih tinggi akibat adanya efek turunan yang sulit dihindari.. (C) Perbedaan

Pembagian berita dalam program berita tv parlemen yaitu menyajikan berita-berita yang memiliki nilai berita yang tinggi pada segmen awal dan menempatkan berita-berita

Pengelolaan digitalisasi informasi serta pemilihan infrastruktur yang baik dan tepat akan membantu meningkatkan kinerja teknologi informasi pada LITBANG PUSTAKA

Berita-berita yang telah diproduksi oleh wartawan merupakan hasil proyeksi melalui rapat redaksi yang diadakan maksimal satu hari setelah liputan berlangsung sedangkan

Data sekunder merupakan data yang bersifat mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur, dan bacaan yang berkaitan dengan pelaksanaan proses

Motivasi melakukan replikasi atas penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh pembayaran dividen tunai terhadap kualitas laba pada perusahaan infrastructure, utilities

Jika R adalah suatu relasi biner dari A ke B dan jika pasangan terurut (a, b) ada di dalam R, maka dapat dikatakan bahwa unsur a berhubungan dengan unsur b.. Tanda

Hal ini mengharuskan bahasa surat kabar memiliki kelengkapan unsur tata bahasa dan struktur kalimatnya seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan dan kecermatan