• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr dan Kemmis (1991) mengemukakan bahwa :

a. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan secara refleksi diri.

b. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti seperti guru, siswa, atau kepala sekolah.

c. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.

d. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki : dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan.

Dari keempat ide pokok di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelas melalui refleksi dir, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

(2)

3.1.1 Karakteristik PTK

Dalam penelitian ini karakteristik PTK yang digunakan adalah kolaboratif. Di dalam PTK diperlukan hadirnya suatu kerja sama dengan pihak-pihak lain. Peneliti tidak hanya sebagai pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam suatu proses situasi dan kondisi. Bentuk kerja sama atau kolaborasi di antara para anggota situasi dan kondisi itulah yang menyebabkan suatu proses dapat berlangsung.

Kolaborasi dalam kesempatan ini, peneliti berkolaborasi dengan Guru kelas IV SD N Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal.

3.1.2 Tujuan PTK

Tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku pengajaran guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan hasil pembelajaran. Dengan adanya PTK dapat meningkatkan kepercayaan guru dan dapat meningkantkan kreativitas melalui hasil-hasil PTK yang memiliki inovatif value.

3.2 Subyek Penelitian

Pelaksanaan penelitian pembelajaran bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam dengan Kompetensi Dasar Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Tempat Penelitian : SD Negeri Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal

b. Kelas / Semester : IV / II

c. Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam d. Karakteristik Siswa :

(3)

1. Siswa kelas IV SDN Pucuksari berjumlah 24 anak yang terdiri dari 10 anak putra dan 14 anak putri.

2. Sebagian besar orang tua siswa terdiri dari kaum petani buruh. 3. Kemampuan akademis tidak ada yang menonjol.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

1. Variabel bebas

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya dapat mengubah bentuk benda.

2. Variabel terikat

Hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA melalui Pembelajaran metode Demonstrasi.

3.4 Rencana Tindakan

Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari dua siklus. peneliti menggunakan model PTK Kemmis dan Mc Taggrat, di dalam model PTK ini terdapat empat komponen: 1) perrencanaan; 2) aksi/tindakan ; 3) observasi; dan 4) refleksi.

(4)

3.4.1 Perencanaan

Perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan penyusunan scenario pembelajaran , alat yang digunakan,metode yang digunakan.

Proses Perencanaan :

a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah dengan cara efektif mengenai materi dan soal latihan dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

b. Merancang sarana pembelajaran dengan menitikberatkan pada penerapan metode demonstrasi dengan penggunaan media benda asli

c. Menyusun lembar observasi sebagai panduan dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan kepada kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam pembelajaran.

d. Merancang tes formatif. 3.4.2 Implementasi Tindakan

Implementasi tindakan adalah gambaran secara rinci dan jelas pelaksanaan scenario pembelajaran.

Proses Pelaksanaan / Tindakan (siklus I)

a. Guru mengatur tempat duduk siswa dan melakukan persensi b. Guru memotivasi siswa

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode demonstrasi dan media benda nyata.

(5)

e. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil. f. Guru memberikan lembar kerja kelompok.

g. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan tugas dalam kelompok. h. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pelajaran.

i. Guru memberikan tes formatif.

3.4.3 Observasi

Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat atau guru untuk mengawasi jalannya pembelajaran dan selanjutnya sebagai rekan diskusi untuk membahas kekurangan saat pembelajaran berlangsung.

Proses observasi :

a. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang terutama difokuskan pada kegiatan guru dalam memberikan contoh dan latihan. b. Observer mencatat semua temuan pada saat pembelajaran berlangsung

sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu: Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda, maka peneliti menerapkan tindakan perbaikan pembelajaran dengan metode demonstrasi.

(6)

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas dan hasilnya belum maksimal maka peneliti akan melakukan siklus II dengan menggunakan metode Demonstrasi.

3.4.5 Proses Perencanaan

a. Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Dalam perencanaan ini peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat atau guru untuk mengungkapkan dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi untuk dicarikan solusi yang tepat sampai diperoleh hasil yang memuaskan.

b. Merancang pembelajaran dengan menitikberatkan pada aktivitas guru dan siswa untuk memanfaatkan metode demonstrasi dalam pembelajaran serta memotivasi anak untuk tidak malu bertanya bila belum jelas

c. Merancang tes formatif.

3.4.6 Proses Pelaksanaan/ Tindakan Siklus II

a. Guru mengatur tempat duduk dan melakukan persensi.

b. Guru memotivasi siswa untuk bersungguh – sungguh dalam mengikuti pelajaran.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode demonstrasi tentang gaya dapat menggubah gerak dan bentuk benda, faktor – faktor yang

(7)

mempengaruhi benda di dalam air dan kemungkinan yang teradi bila benda berada di dalam air.

e. Guru membagi siswa dalam kelompok

f. Guru memberikan lembar kerja kelompok dan mengawasi jalanya diskusi siswa dalam kelompok.

g. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab secara lisan h. Guru memberikan simpulan tentang materi yang disampaikan

i. Siswa mengerjakan tes formatif 3.4.7 Proses Pengamatan

a. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran ketika pelaksanaan metode demonstrasi.

b. Observer mencatat temuan-temuan selama proses pembelajaran. 3.4.8 Proses Refleksi

Setelah selesai melaksanakan kegiatan perbaikan siklus II dan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas.Selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan.

3.5 Teknik pengumpulan dan analisis Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan pendekatan tindakan kelas dan sumber data maka teknik pengumulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :

(8)

Menurut Nana Sujdana (2010) Tes pada umunya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengn penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

b. Observasi

Menurut Nana Sujdana (2010) Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak dignakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.

c. Dokumentasi

Dokumen dalam penelitiaan ini adalah buku daftar nilai siswa kelas IV SD Negeri Pucuksari tahun ajaran 2012 yang berupa hasil ulangan IPA dengan kompetensi dasar Gaya dapat merubah bentuk benda.

Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data berupa test tertulis terdiri dari butir-butir soal yang diberikan kepada siswa dan dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode demonstrasi siswa kelas IV semester II mata pelajaran IPA tentang Gaya .

(9)

a. Butir soal tes

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan mengerjakan tes tentang Gaya. Adapun kisi soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2.

Kisi-Kisi Butir Soal Siklus I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : IV / II

Tujuan Perbaikan : Melalui metode demonstrasi, siswa mampu menjawab pertanyaan guru tentang gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda.

Tabel 3.1 Kisi–Kisi Soal Siklus I

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Item Pada Tes Jumlah Item

Memahami gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah gerak atau bentuk Menyelesaikan soal yang mengandung gaya dapat mengubah gerak atau bentuk benda. Pilihan ganda item (I) 1, 2, 3, 4,5,6,7,8,9,10 10

(10)

Kisi-Kisi Butir Soal Siklus II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : IV / II

Tujuan Perbaikan : Melalui metode demonstrasi, siswa mampu menjawab pertanyaan guru tentang gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. suatu benda. Menyelesaikan soal yang mengandung gaya dapat mengubah gerak atau bentuk benda yang berupa tarikan dan

dorongan

Isian (II) 1,2,3,4,5

(11)

Tabel 3.2 Kisi–Kisi Soal Siklus II Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Item Pada Tes Jumlah Item Memahami gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Menyelesaikan soal yang mengandung gaya dapat mengubah gerak atau bentuk benda dalam kehidupan sehari–hari dan keadaan benda di dalam air

Pilihan ganda item (I) 1, 2, 3, 4,5 5 Menyelesaikan soal yang mengandung gaya dapat mengubah gerak atau bentuk benda Yang berupa tarikan dan dorongan dalam kehidupan sehari– hari Isian (II) 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10

(12)
(13)
(14)

a. Lembar pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati perilaku siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran. Hal yang diamati adalah aktivitas siswa dan guru.

Lembar pengamatan yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berupa lembar pengamatan pada praktik pembelajaran terhadap implementasi metode demonstrasi pada setiap kegiatan pembelajaran.

3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Keberhasilan mengungkapkan hasil belajar siswa sebagaimana adanya sangat bergantung pada kualitas alat penilaianya di samping pada cara pelaksanaanya. Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni validitas dan reliabilitasnya.

Menurut Nana Sujdana (2010) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Sedangkan menurut Cronbach (1975) mengemukakan suatu tes yang valid untuk tujuan tertentu, atau pengambilan keputusan tertentu, mungkin tidak valid untuk tujuan atau pengambilan keputusan lain. Sedangkan reliabilitas adalah keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai.

Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan tidaknya suatu item maka menggunkan validitas instrumen berkaitan dengan sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan.

(15)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian validitas isi dan validitas konstruk yang menggunakan statistik. Validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas isi dapat dibantu dengan bantuan kisi-kisi instrumen, pada setiap instrumen test terdapat butir-butir (item) petanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen tersebut peneliti dapat melakukan pengujiaan validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.

Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan tidaknya suatu item maka menggunkan validitas instrumen berkaitan dengan sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Kisi-kisi evaluasi pada tabel diatas diuji cobakan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 17.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal. Menurut Sambas (2007: 47), untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah:

a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau

b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan

c. Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2

Validitas dihitung dengan menggunakan penghitungan SPSS 17.0 for Windows. Reliabilitas Tes

Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen

(16)

dalam penelitian ini dengan menggunakan George dan Mallery (1995 ) sebagai berikut :

α≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 <α≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 <α≤ 0,9 : reliabilitas bagus α> 0,9 : reliabilitas memuaskan

Pada penelitian ini, Peneliti melakukan tes untuk kemudian dijadikan data pada uji validitas dan reliabilitas di SD N Candirejo 01, dengan jumlah siswa 24. Berikut hasil data siklus I yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran 14.

Jika diterapkan dalam instrumen, maka data akan terlihat pada lampiran 15, maka nomor item 6,7,10,17,18,22,23,24 dinyatakan tidak valid karena nilai hitung r < nilai tabel r. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 25 item yang diuji validitasnya ada 17 item yang valid dan 8 item yang tidak valid. Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan hasil 0,910 yang dapat dilihat pada lampiran 15.

Berikut hasil data siklus II yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran 16 maka nomor item 3,6,7,9,10,13,18,19,23 dinyatakan tidak valid karena nilai hitung r < nilai tabel r. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 25 item yang diuji validitasnya ada 16 item yang valid dan 9 item yang tidak valid. Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan hasil 0,906 yang dapat dilihat pada lampiran 17.

(17)

3.6 Indikator Kerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan hasil tes belajar siswa. Peningkatan hasil belajar ditinjau dari hasil soal– soal test formatif dan observasi terhadap proses siswa mengerjakan soal IPA tentang gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Dalam pembelajaran diharapkan siswa tuntas lebih dari atau sama dengan 80% dari batas KKM sebesar 70.

3.7 Teknik dan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian iniakan diuraikan dibawah ini. Data pada penelitian ini berupa data kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui tes tertulis (Tes Formatif) berupa pilihan ganda dan isian. Tes Formatif diberikan setelah siswa mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran IPA tentang gaya pada pertemuan ketiga tiap siklusnya.

Hal yang menjadi perhatian dalam observasi adalah tentang metode yang digunakan guru, interaksi guru dan murid, keaktifan siswa, penggunaan media dan keberhasilan PBM dengan menggunakan metode demonstrasi. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu menbandingkan nilai siklus I dan nilai siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.

Gambar

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Soal Siklus I
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Soal Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

• Mengusahakan lembaga pendidikan/ sekolah yang sukses, yang meliputi: melaksanakan fungsi kepemimpinan dengan menempatkan implementasi kurikulum sebagai tujuan utama,

Karya dalam Tugas Akhir ini hasil dari pengamatan melalui acara tato yang digelar di berbagai kota di Indonesia, terutama mereka yang mengenakan tato di

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana ses eorang melakukan tindakan yang eorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang

Pembuatan kurva penyinaran diawali dengan melakukan 10 kali penyinaran pada sebuah step-wedge dari bahan carbon-steel yang memiliki 10 step dengan ketebalan masing-rnasing 6,8 mm,

Adapun sistem program yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM-BANDA ACEH 2014/2015 Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardanariswani dkk (2013) tentang Analisis Intensitas Kebisingan Terhadap Perubahan Nilai Ambang dengar Pekerja Sebelum