• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai peusahaan. Menurut Husnan (2010)nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh calon investor seandainya suatu perusahaan akan dijual. Nilai perusahaan tercermin dari harga saham yang stabil dan dalam jangka panjang mengalami kenaikan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai pemegang saham akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat pengambilan investasi yang tinggi kepada pemegang saham tersebut.

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Juka nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai perusahaannya juga baik. Karena tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Wahidahwati, 2002).

Indonesia termasuk salah satu negara yang berkembang di dunia, hal ini terbukti dengan adanya pembangunan di segala bidang termasuk pembangunan sektor ekonomi. Perusahaan harus memperkuat faktor internal agar dapat tetap berkembang dan bertahan. Salah satu faktor internalnya adalah perusahaan dapat melakukan pembenahan dalam manajemen untuk meningkatkan efektivitas dan

(2)

pangsa pasar yang berpotensial serta memperoleh nilai perusahaan yang tinggi (Tri kartika & Ferry, 2012). Konsep good corporate governance bukan sesuatu yang baru bagi manajemen korporasi. Awalnya konsep GCG diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) dalam rangka economy recovery pasca krisis

Hadirnya good corporate governance dalam pemulihan krisis di Indonesia menjadi mutlak diperlukan, mengingat good corporate governance mensyaratkan suatu pengelolaan yang baik dalam sebuah organisasi (Hastuti, 2005). Di era persaingan global ini, dimana batas-batas negara tidak lagi menjadi penghalang untuk berkompetisi, hanya perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance (GCG) yang mampu memenangkan persaingan. GCG merupakan suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan sustainable. GCG diperlukan untuk menciptakan sistem dan struktur perusahaan yang kuat sehingga mampu menjadi perusahaan kelas dunia.

Pada penelitian Dwi Sukirini (2012) tentang Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan (Studi tentang perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010) menyatakan bahwa pengaruhkepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan adalah negatif signifikan, karena dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa belum banyak pihak manajemen yang memiliki saham perusahaan dengan jumlah yang signifikan,sedangkan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan adalah positif signifikan.

(3)

Pada penelitian Hamonangan Siallagan dan Mas’ud Machfoedz (2006) tentang Mekanisme GoodCorporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan (Studi tentang perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2000-2004). Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial secara negatif berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan dewan komisaris dan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Pada penelitian Angraheni Niken Susanti (2010) tentang Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007. Hasil penelitiannnya menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hana Febryana (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007-2010. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya komisaris independen dalam perusahaan dinilai belum cukup efektif untuk melakukan pemantauan atau monitoring terhadap manajer perusahaan dan para pelaku pasar belum sepenuhnya mempercayai kinerja komisaris independen

(4)

terhadap nilai perusahaan, bahwa adanya kepemilikan manajerial tidak sepenuhnya dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Imam Subekti (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh Corporate

Social Responsibility dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan (Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa komisaris independen memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini bahwa komisaris independen dalam perusahaan dapat memantau dan meningkatkan perusahaan dalam melaksanakan Good Corporate Governance. Kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, dengan memiliki sebagian saham perusahaan, para manajerial merasa memiliki perusahaan dan akan berusaha meningkatkan nilai perusahaan dengan tujuan untuk menguntungkan perusahaan dan diri sendiri. Sedangkan kepemilikan institusional pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan pengawasan yang dilakukan oleh institusi belum dapat membuat perusahaan melakukan praktek Good Corporate Governance seperti yang diharapkan oleh investor.

Corporate Governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan terhadap para pemegang saham. Dengan demikian penerapan good corporate governance dipercaya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Corporate governance yang efektif dalam jangka panjang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan para pemegang saham.

(5)

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya oleh Noor Laila (2011) dengan judul Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap NilaiPerusahaan. Variabel yang diteliti good corporate governance sebagai variabel independennya, sedangkan variabel dependennya nilai perusahaan. Populasipenelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia periode 2005-2009. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Noor (2011) yaitu kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, komisaris independen tidak berpengaruh secara singnifikan terhadap nilai perusahaan dan ukuran dewan direksi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Adapun perbedaan yang dilakukan penulis dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menambah variabel independennya yaitu dewan komisaris. Objek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Penelitian memilih objek penelitian pada perusahaan real estate and property yang terdaftar di BEI yaitu karena perusahaan yang bergerak pada sektor tersebut adalah perusahaan yang sangat peka terhadap kondisi naik turunnya perekonomian di Indonesia. Sektor property and real estate memiliki kedudukan yang strategis di masa sekarang dan di masa yang akan datang, karena jumlah kedudukan rumah dan gedung dipastikan meningkat. Peningkatan ini terjadi akibat pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat, sehingga property and real estate merupakan salah satu sektor yang banyak diminati oleh investor.

(6)

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh good corporate governace berupa kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komisaris independen dan ukuran dewan direksi terhadap nilai perusahaan. Karena corporate governance terhadap nilai perusahaan masih merupakan hal yang menarik untuk diuji lebih lanjut, oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di BEI 2009-2012)”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai

perusahaan?

3. Bagaimana pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap nilai perusahaan? 4. Bagaiman pengaruh ukuran komisaris independen terhadap nilai

perusahaan?

5. Bagaiman pengaruh ukuran dewan direksi terhadap nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain :

1. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.

(7)

2. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap nilai perusahaan.

4. Untuk menganalisis pengaruh ukuran komisaris independen terhadap nilai perusahaan.

5. Untuk menganalisis pengaruh ukuran dewan direksi terhadap nilai perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Manajemen, diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis tentang manfaat penerapan dan mekanisme good corporate governance dalam meningkatkan nilai perusahaan.

2. Bagi Akademis, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan corporate governance.

3. Bagi investor, diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat mengenai good corporate governance dalam laporan tahunan perusahaan terhadap nilai perusahaan, dan dapat digunakan sebagai sumber informasi yang pentinga dalam pengambilan keputusan investasi yang akan dilakukan dalam memilih perusahaan yang mempunyai nilai perusahaan yang tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

di lingkungan Kemendikbud yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari atasan langsung. Tidak sedang mengikuti tugas belajar yang dibuktikan dengan Surat Keterangan

Buat busur lingkaran yang sudah ditentukan, titik pusat di A, beri nama titik m pertemuan antara garis AB. dengan

Tabel 4.31 :Jawaban Responden Dengan Pertanyaan Apakah Sungguh-Sungguh Merasa Pasti, Sangat Percaya Terhadap Iklan TV Pengobatan Alternatif 86. Tabel 4.32 : Alasan Responden

Proses transformasi ukuran pada Gambar 9 berjalan sehingga proses rekonstruksi koordinat atas benda-benda yang berada di dalam kotak rekonstruksi dapat dilakukan berdasarkan

Faktor persepsi terhadap pelayanan kesehatan dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat wilayah kerja Puskesmas Wanareja I kemungkinan mempengaruhi pemanfaatan pelayanan rawat

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan design PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Jaten yang berjumlah 36

Wavan Teguh Wibawan, MS Dr.dr.. Ketua Program Studi Bioteknologi

Benih jarak pagar populasi IP-1P yang memiliki nilai kadar air benih yang lebih tinggi untuk pengukuran kadar airnya tidak perlu dibelah, karena diduga jika kondisi