Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan manusia. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri ( Chaer, 1994 : 32 ).
Setiap orang yang mempelajari bahasa asing pasti akan mengalami kesulitan, kesulitan dalam berbicara, tata bahasa maupun kosakata, begitupun dalam mempelajari
bahasa Jepang yang memiliki 3 huruf yang digunakan yaitu hiragana, kanatana, dan
kanji.
Dalam mempelajari bahasa Jepang hampir setiap orang dapat mengingat huruf hiragana dan katakana dengan baik, tetapi dalam mempelajari kanji tidak semua orang
dapat mengingat semua kanji yang telah dipelajarinya. Kanji merupakan huruf yang
memiliki banyak goresan paling sedikit 1 dan paling banyak 17 goresan, dan sulit untuk
dihapal, oleh karena itu membutuhkan ketekunan dalam mempelajari kanji serta harus
dilakukan secara terus menerus agar tidak mudah lupa. Huruf dimulai dari gambar untuk menunjukkan isi atau arti suatu hal atau perkara. Gambar-gambar itu disederhanakan, lalu pada akhirnya bersamaan dengan bentuk (gambar) tersebut ditentukanlah cara-cara pengucapannya berdasarkan kebiasaan atau adat istiadat masyarakat pemakainya ( Iwabuchi dalam Sudjianto, 2004 : 55 ).
Gambar 1.1 Asal Usul Kanji
Sumber : http://belajar-kanji.blogspot.com/2009/03/pengelompokan-kanji.html
Seperti yang telah kita ketahui Jepang memiliki tiga huruf yaitu kanji, hiragana,
katakana. huruf-huruf tersebut merupakan tulisan Cina yang telah dimodernisasi
ataupun disederhanakan oleh orang Jepang. huruf kanji diciptakan di Cina pada abad ke
14 SM. karakter ini menyebar sampai ke Korea.
Tulisan kanji sangat diperkenalkan di Jepang karena ada pertukaran perdagangan dan
banyak orang yang berkelana ke Jepang dan Korea. huruf kanji telah dipergunakan oleh
berbagai budaya, lebih dari 3000 tahun. tulisan kanji Cina sangat rumit dan jumlahnya
sekitar 50.000 huruf. sedangkan tulisan kanji yang telah di modernisasi oleh orang
Jepang keseluruhannya sekitar 10.000 huruf, sehingga kebanyakan orang Jepang tidak dapat menghafal seluruhnya. untuk pemakaian sehari-hari orang Jepang perlu menghafal sekitar 3000 huruf (Satou, 1997). Bagi para pembelajar bahasa Jepang yang tidak
Dalam skripsi ini penulis hendak menganalisis kanji, karena kanji merupakan salah satu huruf yang sulit dalam mempelajari bahasa Jepang, apalagi sebagai seorang
pemelajar bahasa Jepang yang tidak mempunyai latar belakang huruf kanji tentu akan
kesulitan untuk memahami dan menghafalnya, oleh karena itu penulis tertarik untuk
menganalisis kanji, karena penulis ingin mengetahui makna lebih dalam terhadap kanji
tersebut.
1.1.1 Sejarah Kanji
Dalam bahasa Jepang, kanji merupakan huruf yang memegang peranan yang sangat
penting, dapat kita katakan bahwa kanji adalah sebagai “tulang punggung” dalam kosa
kata bahasa Jepang.
Bahasa Jepang memiliki tiga jenis huruf yaitu hiragana, katakana, dan kanji.
Huruf-huruf tersebut banyak mendapat pengaruh dari bangsa Cina. Huruf kanji yang disampaikan di Jepang kira-kira pada abad ke-4 pada waktu negeri Cina merupakan
jaman kan. Oleh sebab itulah maka huruf tersebut dinamakan kanji yang berarti dari
negeri kan. Huruf kanji lahir pada kira-kira 1500 tahun sebelum masehi di kalangan
suku Kan. Kemudian kanji tersebut disederhanakan lagi menjadi huruf hiragana dan
katakana bagi bangsa Jepang. Huruf kanji sendiri dirasa sangat sulit bagi masyarakat
yang tidak memiliki latar belakang yang berbudaya kanji. Ditambah dengan ragam kanji
yang sangat banyak. Jumlah huruf kanji Jepang sendiri kurang lebih ada 50.000 huruf.
Huruf kanji merupakan huruf yang mengutarakan arti yang dibentuk meniru bentuk
aksara piktografis sebagai dasarnya. Jumlahnya tercatat 10 ribu lebih, di antaranya 3000 huruf sering dipakai. Dengan 3000 huruf itu, terbentuklah kata-kata dan kalimat bahasa Kan Doon igigo”. Oleh karena itu, tanpa adanya kanji maka akan sangat membingungkan kita karena sering terjadinya kesalahpahaman, tetapi sebaliknya dengan
adanya kanji maka kita dapat memahami arti suatu kata dengan pasti dan kesalahan
makna dapat dihindari. Huruf kanji terbentuk dari beberapa garis atau coretan yang
membentuk bagian-bagian kanji, lalu bagian-bagian tersebut pada akhirnya membentuk
huruf kanji secara utuh (Hamzon, 2007: 82).
Bushu merupakan bagian yang terpenting dari suatu huruf kanji yang dapat
menyatakan arti kanji secara umum. Bushu ini biasa disebut juga dengan karakter dasar
kanji ( Nandi, 2000 : 7 ).
Bushu adalah istilah yang berkenaan dengan bagian-bagian yang ada pada sebuah
huruf kanji yang dapat dijadikan suatu dasar untuk pengklasifikasian huruf kanji. Hal ini
akan memudahkan kita ketika mencari arti suatu kanji pada sebuah kamus. Karena
biasanya kamus kanji selalu dilengkapi dengan daftar bushu untuk mempermudah cara
pemakaiannya ( Sudjianto, 2004 : 59 ).
Bushu ialah bagian kanji yang menyatakan arti dasar dari suatu kanji, dengan kata
lain bahwa bushu adalah “kunci” untuk mengetahui dan memahami makna dasar suatu
kanji. Istilah bushu (Nelson, 1993) dalam kamus kanji-nya yang diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia diistilahkan dengan istilah “karakter” bushu, selain berfungsi sebagai
“kunci” untuk mengetahui dan memahami makna inti suatu kanji secara umum, juga
sebagai salah satu cara dari 3 cara yang digunakan oleh orang Jepang, para pembelajar
cara bacanya, arti ataupun jukugo-nya. Contoh : 「休」kanji “yasumi” berarti istirahat,
yang terdiri dari ninben yang menyatakan arti manusia dan kanji ki yang menyatakan
arti pohon. Apabila kita tidak mengetahui apa arti sebenarnya dari kanji tersebut,
minimal kita dapat mengetahui bahwa arti bushu dari kanji tersebut, karena bushu dari
kanji 「休」 adalah イ (にんべん) yang memiliki arti dasar “ orang”. Salah satu bushu yang akan penulis analisis yaitu bushu kanmuri, kanmuri adalah bushu yang
terletak di bagian atas sebuah kanji.
Penulis akan menganalisis bushu to 「戸」yang termasuk bushu jenis kanmuri.
Penulis memilih tema ini karena pada awalnya penulis membaca buku “Kanji ha
Muzukashikunai” yang di dalamnya terdapat asal mula pembentukan kanji yang
termasuk dalam kanmuri.
1.2 Rumusan Permasalahan
Dalam setiap penulisan huruf kanji seringkali pembelajar merasa keliru dan kesulitan
dalam menghafal kanji-kanji tersebut, untuk lebih mudah menghafal kanji harus dilihat
dari bushu kanji tersebut. Dalam rumusan permasalahan ini penulis akan menganalisis
makna simbolik kanji yang memiliki hubungan dengan tokanmuri.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Pada ruang lingkup permasalahan penulis akan menganalisis kanji dengan bushu
扉 、 房 、 雇 、yang terdapat didalam buku Kanji ABC A Systematic Approach To
Japanese Characters.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui asal
mula pembentukkan kanji yang berbushu to kanmuri yang berhubungan dengan makna
pintu 「戸」.
Manfaat dari penulisan ini adalah agar menjadi sumber informasi dalam mempelajari kanji dan mempermudah dalam memahami dan menghafal kanji khusus nya pada kanji to kammuri.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis untuk menganalisis bushu kanji to「戸」adalah
metode kepustakaan dan metode deskriptif analitis. Metode kepustakaan adalah Penulis akan mencari data-data yang mendukung dengan penelitian berupa buku, kamus, jurnal, dan situs internet untuk mencapai simpulan dari penelitian ini, data yang diperoleh dari Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia oleh Andrew N. Nelsonmerupakan sumber data utama dalam penelitian ini. Metode deskriptif analitis yaitu penulis akan menganalisis data-data tersebut sehingga memperoleh simpulan yang lebih mudah untuk dipahami.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan ini adalah penulis membagi penelitian ini menjadi beberapa bab dan sub bab, berikut ini :
Bab 1 pendahuluan, terdisi dari 6 sub bab antara lain latar belakang penelitian, rumusan permasalahan yang akan diteliti, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang akan digunakan, dan sistematika penelitian.
Bab 2, yaitu landasan teori, pada bab ini penulis akan menguraikan teori-teori yang mendukung penelitian penulis, yang akan digunakan dalam menganalisis data.
Bab 3, yaitu analisis data. Bab ini merupakan isi pokok dari skripsi yang penulis susun, pada bab ini penulis akan menganalisi kanji yang berhubungan dengan tokammuri untuk penulis analisis dengan menggunakan teori-teoi yang ada.
Bab 4, yaitu berupa simpulan dari teori dan analisis data yang sudah dilakukan penulis dari bab sebelumnya.
Bab 5, yaitu ringkasan semua bab yang meliputi latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, analisis data dan simpulan.