Prosiding
Tema :
“ Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan
Dalam Rangka Mitigasi Bencana”
PERTEMUAN ILMIAH
TAHUNAN
(PIT) HATHI
XXXI
Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI XXXI Padang, 22-24 Agustus 2014
625 halaman, xii, 21cm x 30 cm 2014
Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI), Indonesian Association of Hydraulic Engineers Sekretariat, Gedung Dit. Jend. SDA Kementerian PU Lantai 8, Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru
Jakarta 12110 - Indonesia Telepon/Fax. +62-21 7279 2263 http://www.hathi-pusat.org email: hathi_pusat@yahoo.com
Review & Editor:
Prof. Dr. Ir. Sri Harto, Br., Dip., H., PU-SDA Prof. Dr. Ir. Nadjadji Anwar, M.Sc., PU-SDA Dr. Ir. Moch. Amron, M.Sc., PU-SDA Taufika Ophiyandri, ST., M.Sc., Ph.D. Doddi Yudianto, ST., M.Sc., Ph.D.
iii
SAMBUTAN
Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXXI HATHI dengan tema “Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan Dalam Rangka Mitigasi Bencana” telah terselenggara dengan baik dan dihadiri oleh para ahli dan profesional dari seluruh Indonesia, pada tanggal 22-24 Agustus 2014 di Padang.
Diskusi dan presentasi Pertemuan Ilmiah Tahun ini membahas tentang inovasi teknologi dalam mengatasi inovasi teknologi keairan berkelanjutan, peran serta masyarakat dalam mitigasi bencana, antisipasi dan penanganan pasca bencana, serta pemanfaatan teknologi informasi.
Saya berharap, seluruh presentasi dan diskusi Pertemuan Ilmiah Tahunan ini dapat memberikan kontribusi dalam bentuk konsep, strategi, pembelajaran, dan berbagi pengalaman mengenai Pengelolaan Sumber Daya Air, terutama dalam rangka mitigasi bencana di kemudian hari.
Saya ucapkan terima kasih kepada panitia, para penulis, senior dan semua anggota HATHI atas dukungannya dalam pelaksanaan PIT XXXI HATHI tahun ini. Semoga Allah merahmati kita semua. Aamiin.
Ir. Mudjiadi, M.Sc.
Ketua Umum HATHI,
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Pengurus HATHI Cabang Jakarta dan Panitia Pelaksana Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXXI HATHI tahun 2014 menyampaikan selamat atas terbitnya Prosiding PIT HATHI ke 31.
Publikasi karya ilmiah ini merupakan hasil kegiatan PIT ke 30 dengan tema: “Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan Dalam Rangka Mitigasi Bencana” yang diselenggarakan di Padang pada tanggal 22-24 Agustus 2014.
Pertemuan Ilmiah Tahunan ini telah menjadi ajang pertemuan, pembahasan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan wawasan guna meningkatkan profesionalisme bagi praktisi, akademisi, peneliti dan pengambil keputusan, khususnya anggota HATHI. Disamping menjadi dokumentasi karya ilmiah PIT ke 31, prosiding ini diharapkan juga dapat bermanfaat sebagai referensi dalam pengembangan keilmuan dan profesionalisme di bidang Sumber Daya Air.
Kami merasa bahwa dalam hal penerbitan prosiding ini masih terdapat beberapa ketidak sempurnaan, oleh karena itu, kami menyampaikan permohonan maaf dan mengharapkan masukan yang konstruktif dimana tentunya akan sangat membantu dalam rangka perbaikan penyusunan dan penulisan di kemudian hari.
Kami ucapkan selamat bagi para penulis atas karya ilmiahnya yang telah berhasil diterbitkan dalam prosiding ini.
Padang, Agustus 2014
HATHI Cabang Sumatera Barat
Ali Musri, ME Adek Rizaldi, ST., MT.
vii
1. Studi Hubungan Kedalaman dengan Massa Jenis pada Sedimen Sungai Citanduy . . . 1
– Wati Asriningsih Pranoto
2. Penanganan Kekeringan Berbasis Disasters Risk Management . . . 7
– Wanny K. Adidarma, Oky Subrata Levina dan Herlina Roseline
3. Pengaruh Angkutan Sedimen Terhadap Banjir di Batang Lampasi Kota
Payakumbuh, Sumatera Barat . . . 18
– Zahrul Umar, Lusi Utama, dan Lili Warti
4. Kajian Sediment Delivery Ratio di Daerah Tangkapan Waduk Kedung
Ombo . . . 30
– Dadang Ismu Hardiyanto, Bambang Agus Kironoto, dan Fatchan Nurrochmad
5. Rencana Aksi dalam Penganggulangan Risiko Bencana Kekeringan di
Indonesia . . . 42
– Sri Astiti, Sutarja, dan Norken
6. Inovasi Teknologi Keairan yang Berkelanjutan Pengelolaan Air Hujan
Lingkup Rumah Tangga . . . 51
– Susilawati
7. Pengaruh Geometri Penampang Melintang Saluran terhadap Koefisien Kekasaran Manning untuk Saluran Prismatik Berbahan
Polyvinil Chloride . . . 63
– Mas Mera dan Rico Dwi Buana Putra
8. Pemanfaatan Sungai Jati dan Riam Kako Sebagai Upaya Mengatasi
Masalah Air Bersih di Kabupaten Ketapang . . . 69
– Stefanus B. Soeryamassoeka
9. Studi Pemanfaatan Blok Beton Berpori Sebagai Alternatif Pemecah
Gelombang yang Ramah Lingkungan . . . 81
viii
10. Pertimbangan Hidrologi Lokasi Embung Sepaku Semoi Guna Pemenuhan Air Baku Kabupaten Penajam Paser Utara Kaltim . . . 93
– SSN. Banjarsanti
11. Perbandingan Difraksi Gelombang Antara Model Fisik (B/L = 0,24) dengan Metoda US Army Corps Of Engineers(SPM)
dan Metoda Spiral Cornu . . . 105
– Yati Muliati
12. Optimasi Aturan Lepasan pada Operasi Waduk Pengga Berdasarkan
Status Tampungan . . . 114
– Widandi Soetopo, Dwi Priyantoro, dan Heri Suprijanto
13. Indeks Kekeringan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri
Menggunakan Teori Run . . . 124
– Bambang Sujatmoko, Manyuk Fauzi, dan Novreta Ersyidarfia
14. Pemanfaatan Rongga Bekas Tambang Sebagai Pengendali Kualitas Air (Studi Kasus di Rongga Pit Kancil PT. Kaltim Prima Coal) . . . 136
– Agung Febrianto dan Santosa
15. Distribusi Kecepatan dan Konsentrasi Sedimen Suspensi pada Saluran Menikung
(Studi Kasus di Saluran Irigasi Mataram) . . . 148
– Chairul Muharis, Bambang Agus Kironoto,
Bambang Yulistiyanto, dan Istiarto
16. Aplikasi Metode Clauser dan Distribusi Tegangan Reynolds untuk
Menentukan Kecepatan Geser Dasar di Saluran Menikung . . . 157
– Sumiadi, B.A. Kironoto, D. Legono, dan Istiarto
17. Deteksi Dampak El Nino Terhadap Curah Hujan di DAS Way
Sekampung, Provinsi Lampung . . . 168
– Gatot Eko Susilo dan Yudha Mediawan
18. Integrasi Daerah Aliran Sungai Kecil untuk Memenuhi Kebutuhan Air
Menggunakan Saluran Suplesi . . . 177
– Darwizal Daoed, Bambang Istijono, dan Abdul Hakam
19. Penggunaan Hidrograf Satuan Sintetis ITB 1 dan ITB-2 dengan Faktor
Debit Puncak (Kp) Dihitung Secara Eksak . . . 185
– Dantje K. Natakusumah
20. Pemanfaatan Energi Banjir Bendung Kampili Untuk Pompa Banjir Kota Makassar . . . 197
– Agus Setiawan, Subandi, Parno, Agung Suseno dan Andika Kuswidyawan
21. Hubungan Antara Limpasan Banjir dengan Kelongsoran Batu Balas Rel Kereta Api . . . 206
ix
22. Pengaruh Pembangunan Jetty pada Muara Batang Lumpo terhadap Tinggi Banjir di Kenagarian Pasar Baru Bayang, Kabupaten Pesisir
Selatan, Sumatera Barat . . . 216
– Syafril Daus, Ade Chandra, Idzurnida Ismail dan Zahrul Umar
23. Rekayasa Model Alokasi Air Tahunan Wilayah Sungai Lombok (Studi
Percontohan DAS Jangkok) . . . 226
– Anang M. Farriansyah, Andreas Ronny Corsel, dan Galuh Rizqi Novelia
24. Rancangan Model Debit Puncak Banjir Berdasarkan Faktor Bentuk DAS . 233
– Dandy Achmad Yani, Lily Montarcih Limantara, dan Mohammad Bisri
25. Rekayasa Lereng Breakwater Sebagai Solusi Mengatasi Kelangkaan Batu Ukuran Besar Lapis Lindung . . . 240
– Muhammad Arsyad Thaha dan Haeruddin C. Maddi
26. Pemetaan Kerentanan kelongsoran dan Upaya Pengendaliannya, Studi
Kasus Sub DAS Konto Hulu . . . 247
– Ussy Andawayanti dan Arif Rahmad D. SUB TEMA 2
Peran Serta Masyarakat dalam Mitigasi Bencana
27. Memahami Bencana Banjir di Kota Padang dengan Content Analysis
Artikel Berita . . . 261
– Benny Hidayat
28. Peran Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Banjir – Kekeringan – Tanah Longsor dari Lingkungan Keluarga . . . 270
– Paulus Sianto dan Susilawati
29. Pengelolaan Tata Air Daerah Rawa Rasau Jaya Secara Partisipatif . . . 282
– Henny Herawati, Nasrullah Chatib, Soetarto YM, dan Denah Suswati
30. Teknologi Jumbo Sand Bag untuk Pengamanan Pantai Berbasis
Masyarakat . . . 290
– Eko Yunianto, Iriandi Azwartika, dan Agung Suseno
31. Roof Top Rain Water Harvesting Sebagai Alternatif Upaya Adaptasi
Perubahan Iklim di Wilayah Sungai Brantas . . . 299
– Harianto, Didik Ardianto, dan Arief Satria Marsudi
32. Manajemen Sungai Torrential Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi
Bencana . . . 309
Prosiding
Tema :
“ Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan
Dalam Rangka Mitigasi Bencana”
PERTEMUAN ILMIAH
TAHUNAN
(PIT) HATHI
XXXI
PADANG, 22 - 24 AGUSTUS 2014
Sub Tema 1
DISTRIBUSI KECEPATAN DAN KONSENTRASI SEDIMEN
SUSPENSI PADA SALURAN MENIKUNG
(STUDI KASUS DI SALURAN IRIGASI MATARAM)
Chairul Muharis1*, Bambang Agus Kironoto2, Bambang Yulistiyanto2, dan Istiarto2
1 Program Doktor Ilmu Teknik Sipil Universitas Gajah Mada 2 Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gajah Mada
∗ch_muharis@yahoo.com
Intisari
Kecepatan aliran dan konsentrasi sedimen suspensi merupakan parameter penting dari mekanisme angkutan sedimen terutama untuk agradasi dan degradasi. Adanya gaya sentrifugal pada tikungan saluran akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan ke arah sisi luar tikungan. Hal ini tentu juga akan mempengaruhi distribusi kecepatan aliran ke arah sisi luar dan sisi dalam tikungan saluran. Dengan adanya perubahan distribusi kecepatan tersebut maka sangat dimungkinkan terjadi juga perubahan distribusi konsentrasi sedimen suspensinya. Dalam tulisan ini akan dibahas seberapa besar terjadi perubahan distribusi kecepatan dan distribusi konsentrasi sedimen suspensi pada tikungan saluran. Penelitian ini dilakukan di lokasi tikungan Saluran Irigasi Mataram Yogyakarta. Saluran yang diteliti berpenampang segi empat yang terbuat dari pasangan batu dengan sudut tikungan 580 dan lebar 4.22 meter. Pengukuran kecepatan menggunakan Propeller
Currentmeter dan pengukuran konsentrasi sedimen menggunakan Opcon Probe. Pengukuran kecepatan dan konsentrasi sedimen suspensi dilakukan bersamaan untuk setiap titik pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat adanya gaya sentrifugal pada aliran menikung, distribusi kecepatan dan distribusi
konsentrasi sedimen suspensi mengalami perubahan yang signifikan sisi luar dan
sisi dalam tikungan. Secara umum distribusi kecepatan ke arah sisi luar tikungan mengalami peningkatan dan distribusi konsentrasi sedimen suspensi ke arah sisi luar tikungan semakin berkurang dan hal sebaliknya terjadi ke arah sisi dalam tikungan. Kecepatan yang rendah di sisi dalam saluran menyebabkan butiran sedimen yang lebih besar mengendap dan berpotensi terjadi pendangkalan.
Kata Kunci: distribusi kecepatan, konsentrasi, saluran menikung
LATAR BELAKANG
Pekerjaan perancangan bangunan-bangunan irigasi (intake, saluran irigasi, bendung) dan lain-lain, memerlukan informasi tentang karakteristik aliran, yang meliputi distribusi kecepatan, turbulensi, distribusi konsentrasi sedimen suspensi, tegangan geser, perubahan dasar sungai, angkutan sedimen dan lain-lain.
149 Demikian juga untuk saluran menikung selain mempunyai karakteristik aliran yang berbeda juga akan mengalami perubahan distribusi kecepatan yang juga berbeda. Melalui penelitian ini perbedaan karakteristik aliran sedimen suspensi pada saluran menikung akan dapat dipelajari dan pengaruh yang ditimbulkannya. Khususnya antara distribusi kecepatan dengan konsentrasi sedimen suspensi. Sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tepat sebagai dasar perencanaan yang akan di lakukan.
Pengukuran distribusi kecepatan, adalah untuk mendapatkan persamaan distribusi kecepatan logaritmik, sehingga dapat digunakan untuk menentukan kecepatan atau tegangan gesek di saluran terbuka (saluran lurus), baik untuk aliran seragam maupun untuk aliran tidak seragam (Kironoto dan Graf, 1994, 1995), baik untuk data aliran di tengah saluran maupun di tepi saluran (Kironoto dkk, 2004).
Hasil penelitian (Vanoni, 1977) menunjukkan bahwa pada debit aliran yang sama, kecepatan aliran bersedimen lebih besar dari pada air jernih, disebabkan mengecilnya
koefisien kekasaran. Bertambahnya kecepatan tidak berarti meningkatkan debit
sedimen suspensi, karena kedalaman berkurang maka tegangan gesek dasar ikut
berkurang juga. Selain itu konsentrasi sedimen suspensi dapat mengurangi koefisien gesekan. Pergerakan sedimen yang dapat membentuk konfigurasi dasar dapat meningkatkan koefisien gesekan, maka disimpulkan koefisien gesekan pada aliran
sedimen dapat bertambah, berkurang atau tetap tergantung besarnya pengaruh
konsentrasi dan konfigurasi dasar.
Dengan memodifikasi model matematika k-e untuk aliran bersedimen. (Kironoto
dan Graf, 1994) menguraikan bahwa dengan adanya muatan sedimen pada aliran menyebabkan kecepatan berubah jika dibandingkan dengan kecepatan pada aliran aliran air jernih,
(Rozovskii, 1957; Kikkawa, et al.1973 dan Blanckaert, 2001), telah melakukan penelitian tentang aliran pada tikungan, dimana beberapa diantaranya membahas data distribusi kecepatan secara mendalam. Secara umum dari hasil-hasil penelitian yang ada di literatur memperlihatkan bahwa data pengukuran distribusi kecepatan pada saluran menikung, mengalami perubahan bila dibandingkan dengan data pada saluran lurus.
LANDASAN TEORI
1. Distribusi Kecepatan
u
u : kecepatan rata-rata titik pada jarak y dari titik referensi (m/s)
D : kedalaman aliran (m)
*
u : kecepatan geser (m/s)
κ : konstanta universal Von-Karman (κ= 0.4)
Br :konstanta integrasi
s
k : adalah kekasaran dasar equivalen Nikuradse (m)
2. Konsentrasi Sedimen Suspensi Rata-rata
Dengan data pengukuran profil konsentrasi sedimen suspensi dan mengintegralkannya
dengan batas antara kedalaman aliran dan kedalaman titik yang ditinjau, nilai konsentrasi sedimen suspensi rata-rata dapat diperoleh. Ekspresi persamaannya dapat ditulis.
C : konsentrasi rata-rata titik (gr/liter)
3. Debit Sedimen Suspensi
Secara umum debit sedimen suspensi dapat diekspresikan sebagai hasil perkalian antara kecepatan rata-rata vertikal dan konsentrasi rata-rata vertikal yang dikalikan terhadap luasnya atau dengan mengintegralkan terhadap lebar saluran data perkalian antara nilai kecepatan dan nilai konsentrasi sedimen suspensi rata-rata vertikal diperoleh debit sedimen suspensi, Qs, yaitu :
Qs U CdB
U : kecepatan rata-rata vertikal (m/s)
C : konsentrasi rata-rata vertikal (gr/liter)
151
METODOLOGI STUDI
Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah eksperimen lapangan, yakni seluruh kegiatan pengukuran maupun pengambilan data dilaksanakan di lapangan. Lokasi penelitian di laksanakan pada 5 (lima) titik saluran irigasi Mataram.
Titik-titik pengukuran kecepatan dan pengambilan sampel sedimen suspensi untuk setiap saluran menikung ditetapkan pada 5 (lima) cross section dilakukan) berada dalam busur saluran menikung (1 2,3,4 dan 5), seperti terlihat pada Gambar 1.cross section
Gambar 1. Lokasi Pengukuran Cross Sections
y/D y/D≤
B
D
1
2
3
4
5
R=20,63 m
Gambar 1. Lokasi Pengukuran Cross Sections
Setiap masing-masing cross section dilakukan dibagi sebanyak 5 (lima) titik arah transversal atau tegak lurus arah aliran. Setiap lima titik tersebut dibagi lagi untuk beberapa titik kedalaman untuk jumlah yang relatif cukup. Titik-titik tersebut adalah pada y/D ≤ 0,2 untuk data di dekat dasar (inner region,), dan y/D ≥ 0,2 untuk data di outer region. Selanjutnya untuk setiap data yang diperoleh diberi notasi
cross section
y/D 0,2 y/D≤ 02 B =4.22 m
D
1/6B 1/6B 1/6B 1/6B 1/6B 1/6B
Gambar 2. Titik Pengukuran pada Penampang Saluran Menikung
Pengukuran konsentrasi sedimen suspensi menggunakan alat ukur opcon probe
dan pengukuran kecepatan aliran menggunakan alat ukur propeller currentmeter. Pengukuran konsentrasi sediment suspensi dan pengukuran kecepatan dilakukan secara bersamaan di atas saluran secara presisi baik arah vertikal maupun horizontal. Selama pelaksanaan pengukuran di lapangan ketinggian muka air perlu selalu dikontrol yakni dengan cara menempatkan peil schaal dikedua sisi penampang saluran, kemudian diberi tanda. Selanjutnya setiap perubahan ketinggian muka air dicatat dengan seksama. Hal ini dilakukan karena perubahan tinggi muka air akan berpengaruh terhadap besarnya debit aliran dan nilai aspek rasio dari penampang saluran tersebut.
HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN
Data pengukuran yang diperoleh diberi notasi/kode L, S dan R, yang merupakan singkatan dari location, L, cross section, S, dan radius, R, diikuti dengan angka-angka yang menginformasikan urutan lokasi penelitian, potongan melintang dari hulu ke hilir saluran dan posisi pengukuran arah transversal dari outer bank ke inner bank. Misalnya, nama kode data pengukuran L3S3R1 yang mempunyai makna bahwa data pengukuran diperoleh di lokasi tiga, pada cross section ke tiga atau di tengah tikungan, dan pada posisi pertama dari outer bank ke inner bank.
153 Dari hasil analisis data secara umum menunjukkan bahwa kecepatan rata-rata setiap tampang semakin meningkat dari inner bank ke outer bank. Sebaliknya konsentrasi sedimen suspensi semakin berkurang dari inner bank ke outer bank. Berdasarkan
data debit aliran untuk fluktuasi muka air relatif stabil.
Tabel 1. Parameter Utama Hasil Analisis Data Pengukuran
RUN Q D B/D U Fr (m/s) (gr/ltr)
(m3/s) (m) (m/s)
L3SIR1 0.75 5.600 0.3968 4.9380
L3SIR2 0.90 4.667 0.4170 4.4132
L3SIR3 1.558 0.90 4.667 0.4319 0.1481 0.4111 4.4132
L3SIR4 0.90 4.667 0.4482 4.2021
L3SIR5 0.90 4.667 0.4862 3.9909
L3S2R1 0.72 5.833 0.3314 4.6677
L3S2R2 0.90 4.667 0.3590 4.5261
L3S2R3 1.402 0.90 4.667 0.3886 0.1332 0.3946 4.2524
L3S2R4 0.90 4.667 0.4150 4.0644
L3S2R5 0.95 4.421 0.4430 3.8638
L3S3R1 0.60 7.000 0.3064 4.4207
L3S3R2 0.75 5.600 0.3365 4.2239
L3S3R3 1.317 0.90 4.667 0.3652 0.1276 0.3781 4.0916
L3S3R4 1.00 4.200 0.3986 3.8925
L3S3R5 1.06 3.962 0.4064 3.7021
L3S4R1 0.65 6.462 0.2839 4.1602
L3S4R2 0.75 5.600 0.3194 3.9808
L3S4R3 1.257 0.85 4.941 0.3484 0.1214 0.3467 3.8303
L3S4R4 1.00 4.200 0.3828 3.6951
L3S4R5 1.05 4.000 0.4091 3.5811
L3S5R1 0.65 6.462 0.2689 3.9140
L3S5R2 0.77 5.455 0.2980 3.7322
L3S5R3 1.177 0.82 5.122 0.3262 0.1154 0.2965 3.5612
L3S5R4 0.88 4.773 0.3587 3.5281
L3S5R5 1.02 4.118 0.4089 3.4656
Keterangan : Q = debit aliran terukur ; D = kedalaman aliran ; B/D = aspect ratio ; B = lebar saluran Fr = U/(gD)0.5 ; U = kecepatan aliran; g = percepatan grafitasi ; U= rata
kecepatan rata-rata C= konsentrasi sediment suspensi rata-rata.
1. Distribusi Kecepatan
Kecepatan aliran minimum terjadi didekat dasar dan bertambah besar sampai permukaan aliran. Kecepatan aliran semakin ke outer bank semakin meningkat,
akibat adanya gaya sentrifugal di tikungan. Berikut hasil profil distribusi kecepatan yang diukur dengan variasi lokasi pengukuran arah transversal dengan grafik tidak
0.00 0.40 0.80 1.20
0.00 0.50 1.00 1.50
L3S3R1
L3S3R2
L3S3R3
L3S3R4
L3S3R5
Gambar 3. Profil Distribusi Kecepatan pada Saluran Menikung
2. Distribusi konsentrasi Sedimen Suspensi
Konsentrasi sedimen suspensi semakin ke permukaan aliran semakin berkurang dan pada posisi mendekati dasar akan bertambah. Ini disebabkan karena setiap partikel butiran mempunyai kecepatan endap dan pada bagian dasar kecepatan aliran kecil, sehingga konsentrasinya akan semakin pekat/besar. Konsentrasi sedimen suspensi arah tranversal atau dari outer bank ke inner bank semakin berkurang ini karena adanya pengaruh perubahan kecepatan akibat adanya gaya sentrifugal dan ini juga
memberi pengaruh kepada konsentrasi sedimen suspensi. Berikut gambar profil distribusi konsentrasi sediment dengan grafik tidak berdimensi.
0.00 0.40 0.80 1.20
0.00 0.50 1.00 1.50
L3S3R1
L3S3R2
L3S3R3
L3S3R4
L3S3R5
Gambar 4. Profil Distribusi Konsentrasi Sedimen Suspensi pada Saluran
155
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Perubahan kecepatan dapat mempengaruhi konsentrasi aliran sedimen suspensi. Pada aliran menikung perubahan kecepatan dari inner bank ke outer bank yang meningkat, akan dapat menyebabkan perubahan konsentrasi sedimen suspensi, yakni akan menjadi berkurang. Peningkatan konsentrasi sedimen suspensi terjadi pada daerah inner bank akibatnya pada daerah tersebut terjadi pendangkalan.
Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini direkomendasikan agar sebelum merencanakan bangunan-bangunan irigasi informasi karakteristik aliran perlu diketahui sebagai dasar perencanaan. Untuk pengelola saluran irgasi Mataram informasi karakteristik aliran hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perencanan bangunan irigasi. Saran yang perlu ditindaklanjuti sebagai upaya untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik adalah penelitian semacam ini agar dapat dilakukan pada lokasi dan sudut tikungan yang berbeda.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Balai Sungai Serayu-Opak yang memberi ijin melakukan penelitian di Saluran Irigasi Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan support dana penelitian Pascasarjana Tahun Anggaran 2012, selanjutnya kepada rekan mahasiswa S2 Teknik Sipil banyak membantu sehingga tulisan ini dapat terwujud.
REFERENSI
Blanckaert, K., dan Graf, W. H. 2001. Mean flow and turbulence in open channel
bend, J. Hydr. Engrg, Vol. 127, pp 835 – 847.
Graf, W.H., dan Altinakar, M.S. 1991. Hydrodynamique. Eyrolle, Paris, French.
Kikkawa, H., Ikeda, S., Ohkawa, H., dan Kawamura, Y. 1973. Seconday flow in
bend of turbulent stream, Proc. Of JSCE, No 219.
Kironoto, B.A. dan Graf, W.H. 1994. Turbulence characteristics in rough uniform
open-channel flow. Proc. Inst. Civ. Enggr., 106 (4), UK.
Kironoto, B.A. dan Graf, W.H. 1995. Turbulence characteristics in rough
Kironoto, B.A., Andoyono, T., Yustiana, F, dan Muharis, C. 2004. Kajian Metode Pengambilan Sampel Sedimen Suspensi Sebagai Dasar Penentuan Debit Sedimen Pada Saluran Terbuka. Penelitian Hibah Bersaing XII/1-Th. Anggaran 2004, Lembaga Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kironoto, B.A., Yulistiyanto, B., dan Istiarto. 2012. Karakteristik Aliran Air
Jernih (Clear Water) dan Aliran Sedimen Suspensi (Suspended Sediment) di Belokan Saluran dengan Material Dasar Bergerak (Erodible Bed). Draft Laporan Penelitian LPPM. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.
Nezu, I. dan Rodi, W. 1986. Open channel flow measurements with a laser
Doppler anemometer. J. Hydr. Engrg. ASCE, 112(5), 335–355.
Rozovskii, I. L. 1957. Flow of water in bends of open channels. Israel Progamme
of Scinetific Translation, Jerussalem.
Sumiadi. 2012. Mekanisme angkutan sedimen dasar pada saluran menikung. Draft Disertasi Doktor, Program Studi Doktor Ilmu Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.
Vanoni, V. A. 1977. Sedimentation Engneering. 2nd Edition, The ASCE Task
DISTRIBUSI KECEPATAN DAN
KONSENTRASI SEDIMEN
SUSPENSI PADA SALURAN
MENIKUNG (STUDI KASUS DI
SALURAN IRIGASI MATARAM)
by
Chairul Muharis, Bambang Agus Kironoto, Bambang Yulistiyanto, Dan
Istiarto
Submission dat e : 30- Jul- 2018 07:14PM (UT C- 0700)
9
<
1
%
10
<
1
%
Exclude quotes Of f
Exclude bibliography On
Exclude matches Of f
id.123dok.com
Int ernet Source
repo.iain-tulungagung.ac.id
FINAL GRADE
/0
DISTRIBUSI KECEPATAN DAN KONSENTRASI SEDIMEN
SUSPENSI PADA SALURAN MENIKUNG (STUDI KASUS DI
SALURAN IRIGASI MATARAM)
GRADEMARK REPORT
GENERAL COMMENTS