• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI KECEPATAN DAN KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI PADA SALURAN MENIKUNG (STUDI KASUS DI SALURAN IRIGASI MATARAM) - Politeknik Negeri Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DISTRIBUSI KECEPATAN DAN KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI PADA SALURAN MENIKUNG (STUDI KASUS DI SALURAN IRIGASI MATARAM) - Politeknik Negeri Padang"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding

Tema :

“ Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan

Dalam Rangka Mitigasi Bencana”

PERTEMUAN ILMIAH

TAHUNAN

(PIT) HATHI

XXXI

(2)

Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI XXXI Padang, 22-24 Agustus 2014

625 halaman, xii, 21cm x 30 cm 2014

Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI), Indonesian Association of Hydraulic Engineers Sekretariat, Gedung Dit. Jend. SDA Kementerian PU Lantai 8, Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru

Jakarta 12110 - Indonesia Telepon/Fax. +62-21 7279 2263 http://www.hathi-pusat.org email: hathi_pusat@yahoo.com

Review & Editor:

Prof. Dr. Ir. Sri Harto, Br., Dip., H., PU-SDA Prof. Dr. Ir. Nadjadji Anwar, M.Sc., PU-SDA Dr. Ir. Moch. Amron, M.Sc., PU-SDA Taufika Ophiyandri, ST., M.Sc., Ph.D. Doddi Yudianto, ST., M.Sc., Ph.D.

(3)

iii

SAMBUTAN

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXXI HATHI dengan tema “Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan Dalam Rangka Mitigasi Bencana” telah terselenggara dengan baik dan dihadiri oleh para ahli dan profesional dari seluruh Indonesia, pada tanggal 22-24 Agustus 2014 di Padang.

Diskusi dan presentasi Pertemuan Ilmiah Tahun ini membahas tentang inovasi teknologi dalam mengatasi inovasi teknologi keairan berkelanjutan, peran serta masyarakat dalam mitigasi bencana, antisipasi dan penanganan pasca bencana, serta pemanfaatan teknologi informasi.

Saya berharap, seluruh presentasi dan diskusi Pertemuan Ilmiah Tahunan ini dapat memberikan kontribusi dalam bentuk konsep, strategi, pembelajaran, dan berbagi pengalaman mengenai Pengelolaan Sumber Daya Air, terutama dalam rangka mitigasi bencana di kemudian hari.

Saya ucapkan terima kasih kepada panitia, para penulis, senior dan semua anggota HATHI atas dukungannya dalam pelaksanaan PIT XXXI HATHI tahun ini. Semoga Allah merahmati kita semua. Aamiin.

Ir. Mudjiadi, M.Sc.

Ketua Umum HATHI,

(4)

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Pengurus HATHI Cabang Jakarta dan Panitia Pelaksana Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXXI HATHI tahun 2014 menyampaikan selamat atas terbitnya Prosiding PIT HATHI ke 31.

Publikasi karya ilmiah ini merupakan hasil kegiatan PIT ke 30 dengan tema: “Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan Dalam Rangka Mitigasi Bencana” yang diselenggarakan di Padang pada tanggal 22-24 Agustus 2014.

Pertemuan Ilmiah Tahunan ini telah menjadi ajang pertemuan, pembahasan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan wawasan guna meningkatkan profesionalisme bagi praktisi, akademisi, peneliti dan pengambil keputusan, khususnya anggota HATHI. Disamping menjadi dokumentasi karya ilmiah PIT ke 31, prosiding ini diharapkan juga dapat bermanfaat sebagai referensi dalam pengembangan keilmuan dan profesionalisme di bidang Sumber Daya Air.

Kami merasa bahwa dalam hal penerbitan prosiding ini masih terdapat beberapa ketidak sempurnaan, oleh karena itu, kami menyampaikan permohonan maaf dan mengharapkan masukan yang konstruktif dimana tentunya akan sangat membantu dalam rangka perbaikan penyusunan dan penulisan di kemudian hari.

Kami ucapkan selamat bagi para penulis atas karya ilmiahnya yang telah berhasil diterbitkan dalam prosiding ini.

Padang, Agustus 2014

HATHI Cabang Sumatera Barat

Ali Musri, ME Adek Rizaldi, ST., MT.

(5)

vii

1. Studi Hubungan Kedalaman dengan Massa Jenis pada Sedimen Sungai Citanduy . . . 1

Wati Asriningsih Pranoto

2. Penanganan Kekeringan Berbasis Disasters Risk Management . . . 7

Wanny K. Adidarma, Oky Subrata Levina dan Herlina Roseline

3. Pengaruh Angkutan Sedimen Terhadap Banjir di Batang Lampasi Kota

Payakumbuh, Sumatera Barat . . . 18

Zahrul Umar, Lusi Utama, dan Lili Warti

4. Kajian Sediment Delivery Ratio di Daerah Tangkapan Waduk Kedung

Ombo . . . 30

Dadang Ismu Hardiyanto, Bambang Agus Kironoto, dan Fatchan Nurrochmad

5. Rencana Aksi dalam Penganggulangan Risiko Bencana Kekeringan di

Indonesia . . . 42

Sri Astiti, Sutarja, dan Norken

6. Inovasi Teknologi Keairan yang Berkelanjutan Pengelolaan Air Hujan

Lingkup Rumah Tangga . . . 51

Susilawati

7. Pengaruh Geometri Penampang Melintang Saluran terhadap Koefisien Kekasaran Manning untuk Saluran Prismatik Berbahan

Polyvinil Chloride . . . 63

Mas Mera dan Rico Dwi Buana Putra

8. Pemanfaatan Sungai Jati dan Riam Kako Sebagai Upaya Mengatasi

Masalah Air Bersih di Kabupaten Ketapang . . . 69

Stefanus B. Soeryamassoeka

9. Studi Pemanfaatan Blok Beton Berpori Sebagai Alternatif Pemecah

Gelombang yang Ramah Lingkungan . . . 81

(6)

viii

10. Pertimbangan Hidrologi Lokasi Embung Sepaku Semoi Guna Pemenuhan Air Baku Kabupaten Penajam Paser Utara Kaltim . . . 93

SSN. Banjarsanti

11. Perbandingan Difraksi Gelombang Antara Model Fisik (B/L = 0,24) dengan Metoda US Army Corps Of Engineers(SPM)

dan Metoda Spiral Cornu . . . 105

Yati Muliati

12. Optimasi Aturan Lepasan pada Operasi Waduk Pengga Berdasarkan

Status Tampungan . . . 114

Widandi Soetopo, Dwi Priyantoro, dan Heri Suprijanto

13. Indeks Kekeringan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri

Menggunakan Teori Run . . . 124

Bambang Sujatmoko, Manyuk Fauzi, dan Novreta Ersyidarfia

14. Pemanfaatan Rongga Bekas Tambang Sebagai Pengendali Kualitas Air (Studi Kasus di Rongga Pit Kancil PT. Kaltim Prima Coal) . . . 136

Agung Febrianto dan Santosa

15. Distribusi Kecepatan dan Konsentrasi Sedimen Suspensi pada Saluran Menikung

(Studi Kasus di Saluran Irigasi Mataram) . . . 148

Chairul Muharis, Bambang Agus Kironoto,

Bambang Yulistiyanto, dan Istiarto

16. Aplikasi Metode Clauser dan Distribusi Tegangan Reynolds untuk

Menentukan Kecepatan Geser Dasar di Saluran Menikung . . . 157

Sumiadi, B.A. Kironoto, D. Legono, dan Istiarto

17. Deteksi Dampak El Nino Terhadap Curah Hujan di DAS Way

Sekampung, Provinsi Lampung . . . 168

Gatot Eko Susilo dan Yudha Mediawan

18. Integrasi Daerah Aliran Sungai Kecil untuk Memenuhi Kebutuhan Air

Menggunakan Saluran Suplesi . . . 177

Darwizal Daoed, Bambang Istijono, dan Abdul Hakam

19. Penggunaan Hidrograf Satuan Sintetis ITB 1 dan ITB-2 dengan Faktor

Debit Puncak (Kp) Dihitung Secara Eksak . . . 185

Dantje K. Natakusumah

20. Pemanfaatan Energi Banjir Bendung Kampili Untuk Pompa Banjir Kota Makassar . . . 197

Agus Setiawan, Subandi, Parno, Agung Suseno dan Andika Kuswidyawan

21. Hubungan Antara Limpasan Banjir dengan Kelongsoran Batu Balas Rel Kereta Api . . . 206

(7)

ix

22. Pengaruh Pembangunan Jetty pada Muara Batang Lumpo terhadap Tinggi Banjir di Kenagarian Pasar Baru Bayang, Kabupaten Pesisir

Selatan, Sumatera Barat . . . 216

Syafril Daus, Ade Chandra, Idzurnida Ismail dan Zahrul Umar

23. Rekayasa Model Alokasi Air Tahunan Wilayah Sungai Lombok (Studi

Percontohan DAS Jangkok) . . . 226

Anang M. Farriansyah, Andreas Ronny Corsel, dan Galuh Rizqi Novelia

24. Rancangan Model Debit Puncak Banjir Berdasarkan Faktor Bentuk DAS . 233

Dandy Achmad Yani, Lily Montarcih Limantara, dan Mohammad Bisri

25. Rekayasa Lereng Breakwater Sebagai Solusi Mengatasi Kelangkaan Batu Ukuran Besar Lapis Lindung . . . 240

Muhammad Arsyad Thaha dan Haeruddin C. Maddi

26. Pemetaan Kerentanan kelongsoran dan Upaya Pengendaliannya, Studi

Kasus Sub DAS Konto Hulu . . . 247

Ussy Andawayanti dan Arif Rahmad D. SUB TEMA 2

Peran Serta Masyarakat dalam Mitigasi Bencana

27. Memahami Bencana Banjir di Kota Padang dengan Content Analysis

Artikel Berita . . . 261

Benny Hidayat

28. Peran Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Banjir – Kekeringan – Tanah Longsor dari Lingkungan Keluarga . . . 270

Paulus Sianto dan Susilawati

29. Pengelolaan Tata Air Daerah Rawa Rasau Jaya Secara Partisipatif . . . 282

Henny Herawati, Nasrullah Chatib, Soetarto YM, dan Denah Suswati

30. Teknologi Jumbo Sand Bag untuk Pengamanan Pantai Berbasis

Masyarakat . . . 290

Eko Yunianto, Iriandi Azwartika, dan Agung Suseno

31. Roof Top Rain Water Harvesting Sebagai Alternatif Upaya Adaptasi

Perubahan Iklim di Wilayah Sungai Brantas . . . 299

Harianto, Didik Ardianto, dan Arief Satria Marsudi

32. Manajemen Sungai Torrential Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi

Bencana . . . 309

(8)

Prosiding

Tema :

“ Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan

Dalam Rangka Mitigasi Bencana”

PERTEMUAN ILMIAH

TAHUNAN

(PIT) HATHI

XXXI

PADANG, 22 - 24 AGUSTUS 2014

Sub Tema 1

(9)

DISTRIBUSI KECEPATAN DAN KONSENTRASI SEDIMEN

SUSPENSI PADA SALURAN MENIKUNG

(STUDI KASUS DI SALURAN IRIGASI MATARAM)

Chairul Muharis1*, Bambang Agus Kironoto2, Bambang Yulistiyanto2, dan Istiarto2

1 Program Doktor Ilmu Teknik Sipil Universitas Gajah Mada 2 Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gajah Mada

∗ch_muharis@yahoo.com

Intisari

Kecepatan aliran dan konsentrasi sedimen suspensi merupakan parameter penting dari mekanisme angkutan sedimen terutama untuk agradasi dan degradasi. Adanya gaya sentrifugal pada tikungan saluran akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan ke arah sisi luar tikungan. Hal ini tentu juga akan mempengaruhi distribusi kecepatan aliran ke arah sisi luar dan sisi dalam tikungan saluran. Dengan adanya perubahan distribusi kecepatan tersebut maka sangat dimungkinkan terjadi juga perubahan distribusi konsentrasi sedimen suspensinya. Dalam tulisan ini akan dibahas seberapa besar terjadi perubahan distribusi kecepatan dan distribusi konsentrasi sedimen suspensi pada tikungan saluran. Penelitian ini dilakukan di lokasi tikungan Saluran Irigasi Mataram Yogyakarta. Saluran yang diteliti berpenampang segi empat yang terbuat dari pasangan batu dengan sudut tikungan 580 dan lebar 4.22 meter. Pengukuran kecepatan menggunakan Propeller

Currentmeter dan pengukuran konsentrasi sedimen menggunakan Opcon Probe. Pengukuran kecepatan dan konsentrasi sedimen suspensi dilakukan bersamaan untuk setiap titik pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat adanya gaya sentrifugal pada aliran menikung, distribusi kecepatan dan distribusi

konsentrasi sedimen suspensi mengalami perubahan yang signifikan sisi luar dan

sisi dalam tikungan. Secara umum distribusi kecepatan ke arah sisi luar tikungan mengalami peningkatan dan distribusi konsentrasi sedimen suspensi ke arah sisi luar tikungan semakin berkurang dan hal sebaliknya terjadi ke arah sisi dalam tikungan. Kecepatan yang rendah di sisi dalam saluran menyebabkan butiran sedimen yang lebih besar mengendap dan berpotensi terjadi pendangkalan.

Kata Kunci: distribusi kecepatan, konsentrasi, saluran menikung

LATAR BELAKANG

Pekerjaan perancangan bangunan-bangunan irigasi (intake, saluran irigasi, bendung) dan lain-lain, memerlukan informasi tentang karakteristik aliran, yang meliputi distribusi kecepatan, turbulensi, distribusi konsentrasi sedimen suspensi, tegangan geser, perubahan dasar sungai, angkutan sedimen dan lain-lain.

(10)

149 Demikian juga untuk saluran menikung selain mempunyai karakteristik aliran yang berbeda juga akan mengalami perubahan distribusi kecepatan yang juga berbeda. Melalui penelitian ini perbedaan karakteristik aliran sedimen suspensi pada saluran menikung akan dapat dipelajari dan pengaruh yang ditimbulkannya. Khususnya antara distribusi kecepatan dengan konsentrasi sedimen suspensi. Sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tepat sebagai dasar perencanaan yang akan di lakukan.

Pengukuran distribusi kecepatan, adalah untuk mendapatkan persamaan distribusi kecepatan logaritmik, sehingga dapat digunakan untuk menentukan kecepatan atau tegangan gesek di saluran terbuka (saluran lurus), baik untuk aliran seragam maupun untuk aliran tidak seragam (Kironoto dan Graf, 1994, 1995), baik untuk data aliran di tengah saluran maupun di tepi saluran (Kironoto dkk, 2004).

Hasil penelitian (Vanoni, 1977) menunjukkan bahwa pada debit aliran yang sama, kecepatan aliran bersedimen lebih besar dari pada air jernih, disebabkan mengecilnya

koefisien kekasaran. Bertambahnya kecepatan tidak berarti meningkatkan debit

sedimen suspensi, karena kedalaman berkurang maka tegangan gesek dasar ikut

berkurang juga. Selain itu konsentrasi sedimen suspensi dapat mengurangi koefisien gesekan. Pergerakan sedimen yang dapat membentuk konfigurasi dasar dapat meningkatkan koefisien gesekan, maka disimpulkan koefisien gesekan pada aliran

sedimen dapat bertambah, berkurang atau tetap tergantung besarnya pengaruh

konsentrasi dan konfigurasi dasar.

Dengan memodifikasi model matematika k-e untuk aliran bersedimen. (Kironoto

dan Graf, 1994) menguraikan bahwa dengan adanya muatan sedimen pada aliran menyebabkan kecepatan berubah jika dibandingkan dengan kecepatan pada aliran aliran air jernih,

(Rozovskii, 1957; Kikkawa, et al.1973 dan Blanckaert, 2001), telah melakukan penelitian tentang aliran pada tikungan, dimana beberapa diantaranya membahas data distribusi kecepatan secara mendalam. Secara umum dari hasil-hasil penelitian yang ada di literatur memperlihatkan bahwa data pengukuran distribusi kecepatan pada saluran menikung, mengalami perubahan bila dibandingkan dengan data pada saluran lurus.

LANDASAN TEORI

1. Distribusi Kecepatan

(11)

u

u : kecepatan rata-rata titik pada jarak y dari titik referensi (m/s)

D : kedalaman aliran (m)

*

u : kecepatan geser (m/s)

κ : konstanta universal Von-Karman (κ= 0.4)

Br :konstanta integrasi

s

k : adalah kekasaran dasar equivalen Nikuradse (m)

2. Konsentrasi Sedimen Suspensi Rata-rata

Dengan data pengukuran profil konsentrasi sedimen suspensi dan mengintegralkannya

dengan batas antara kedalaman aliran dan kedalaman titik yang ditinjau, nilai konsentrasi sedimen suspensi rata-rata dapat diperoleh. Ekspresi persamaannya dapat ditulis.

C : konsentrasi rata-rata titik (gr/liter)

3. Debit Sedimen Suspensi

Secara umum debit sedimen suspensi dapat diekspresikan sebagai hasil perkalian antara kecepatan rata-rata vertikal dan konsentrasi rata-rata vertikal yang dikalikan terhadap luasnya atau dengan mengintegralkan terhadap lebar saluran data perkalian antara nilai kecepatan dan nilai konsentrasi sedimen suspensi rata-rata vertikal diperoleh debit sedimen suspensi, Qs, yaitu :

Qs U CdB

U : kecepatan rata-rata vertikal (m/s)

C : konsentrasi rata-rata vertikal (gr/liter)

(12)

151

METODOLOGI STUDI

Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah eksperimen lapangan, yakni seluruh kegiatan pengukuran maupun pengambilan data dilaksanakan di lapangan. Lokasi penelitian di laksanakan pada 5 (lima) titik saluran irigasi Mataram.

Titik-titik pengukuran kecepatan dan pengambilan sampel sedimen suspensi untuk setiap saluran menikung ditetapkan pada 5 (lima) cross section dilakukan) berada dalam busur saluran menikung (1 2,3,4 dan 5), seperti terlihat pada Gambar 1.cross section

Gambar 1. Lokasi Pengukuran Cross Sections

y/Dy/D≤

B

D



1

2

3

4

5

R=20,63 m

Gambar 1. Lokasi Pengukuran Cross Sections

Setiap masing-masing cross section dilakukan dibagi sebanyak 5 (lima) titik arah transversal atau tegak lurus arah aliran. Setiap lima titik tersebut dibagi lagi untuk beberapa titik kedalaman untuk jumlah yang relatif cukup. Titik-titik tersebut adalah pada y/D ≤ 0,2 untuk data di dekat dasar (inner region,), dan y/D ≥ 0,2 untuk data di outer region. Selanjutnya untuk setiap data yang diperoleh diberi notasi

(13)

cross section

y/D  0,2 y/D≤ 02 B =4.22 m

D



1/6B 1/6B 1/6B 1/6B 1/6B 1/6B

Gambar 2. Titik Pengukuran pada Penampang Saluran Menikung

Pengukuran konsentrasi sedimen suspensi menggunakan alat ukur opcon probe

dan pengukuran kecepatan aliran menggunakan alat ukur propeller currentmeter. Pengukuran konsentrasi sediment suspensi dan pengukuran kecepatan dilakukan secara bersamaan di atas saluran secara presisi baik arah vertikal maupun horizontal. Selama pelaksanaan pengukuran di lapangan ketinggian muka air perlu selalu dikontrol yakni dengan cara menempatkan peil schaal dikedua sisi penampang saluran, kemudian diberi tanda. Selanjutnya setiap perubahan ketinggian muka air dicatat dengan seksama. Hal ini dilakukan karena perubahan tinggi muka air akan berpengaruh terhadap besarnya debit aliran dan nilai aspek rasio dari penampang saluran tersebut.

HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN

Data pengukuran yang diperoleh diberi notasi/kode L, S dan R, yang merupakan singkatan dari location, L, cross section, S, dan radius, R, diikuti dengan angka-angka yang menginformasikan urutan lokasi penelitian, potongan melintang dari hulu ke hilir saluran dan posisi pengukuran arah transversal dari outer bank ke inner bank. Misalnya, nama kode data pengukuran L3S3R1 yang mempunyai makna bahwa data pengukuran diperoleh di lokasi tiga, pada cross section ke tiga atau di tengah tikungan, dan pada posisi pertama dari outer bank ke inner bank.

(14)

153 Dari hasil analisis data secara umum menunjukkan bahwa kecepatan rata-rata setiap tampang semakin meningkat dari inner bank ke outer bank. Sebaliknya konsentrasi sedimen suspensi semakin berkurang dari inner bank ke outer bank. Berdasarkan

data debit aliran untuk fluktuasi muka air relatif stabil.

Tabel 1. Parameter Utama Hasil Analisis Data Pengukuran

RUN Q D B/D U Fr (m/s) (gr/ltr)

(m3/s) (m) (m/s)

L3SIR1 0.75 5.600 0.3968 4.9380

L3SIR2 0.90 4.667 0.4170 4.4132

L3SIR3 1.558 0.90 4.667 0.4319 0.1481 0.4111 4.4132

L3SIR4 0.90 4.667 0.4482 4.2021

L3SIR5 0.90 4.667 0.4862 3.9909

L3S2R1 0.72 5.833 0.3314 4.6677

L3S2R2 0.90 4.667 0.3590 4.5261

L3S2R3 1.402 0.90 4.667 0.3886 0.1332 0.3946 4.2524

L3S2R4 0.90 4.667 0.4150 4.0644

L3S2R5 0.95 4.421 0.4430 3.8638

L3S3R1 0.60 7.000 0.3064 4.4207

L3S3R2 0.75 5.600 0.3365 4.2239

L3S3R3 1.317 0.90 4.667 0.3652 0.1276 0.3781 4.0916

L3S3R4 1.00 4.200 0.3986 3.8925

L3S3R5 1.06 3.962 0.4064 3.7021

L3S4R1 0.65 6.462 0.2839 4.1602

L3S4R2 0.75 5.600 0.3194 3.9808

L3S4R3 1.257 0.85 4.941 0.3484 0.1214 0.3467 3.8303

L3S4R4 1.00 4.200 0.3828 3.6951

L3S4R5 1.05 4.000 0.4091 3.5811

L3S5R1 0.65 6.462 0.2689 3.9140

L3S5R2 0.77 5.455 0.2980 3.7322

L3S5R3 1.177 0.82 5.122 0.3262 0.1154 0.2965 3.5612

L3S5R4 0.88 4.773 0.3587 3.5281

L3S5R5 1.02 4.118 0.4089 3.4656

Keterangan : Q = debit aliran terukur ; D = kedalaman aliran ; B/D = aspect ratio ; B = lebar saluran Fr = U/(gD)0.5 ; U = kecepatan aliran; g = percepatan grafitasi ; U= rata

kecepatan rata-rata C= konsentrasi sediment suspensi rata-rata.

1. Distribusi Kecepatan

Kecepatan aliran minimum terjadi didekat dasar dan bertambah besar sampai permukaan aliran. Kecepatan aliran semakin ke outer bank semakin meningkat,

akibat adanya gaya sentrifugal di tikungan. Berikut hasil profil distribusi kecepatan yang diukur dengan variasi lokasi pengukuran arah transversal dengan grafik tidak

(15)

0.00 0.40 0.80 1.20

0.00 0.50 1.00 1.50

L3S3R1

L3S3R2

L3S3R3

L3S3R4

L3S3R5

Gambar 3. Profil Distribusi Kecepatan pada Saluran Menikung

2. Distribusi konsentrasi Sedimen Suspensi

Konsentrasi sedimen suspensi semakin ke permukaan aliran semakin berkurang dan pada posisi mendekati dasar akan bertambah. Ini disebabkan karena setiap partikel butiran mempunyai kecepatan endap dan pada bagian dasar kecepatan aliran kecil, sehingga konsentrasinya akan semakin pekat/besar. Konsentrasi sedimen suspensi arah tranversal atau dari outer bank ke inner bank semakin berkurang ini karena adanya pengaruh perubahan kecepatan akibat adanya gaya sentrifugal dan ini juga

memberi pengaruh kepada konsentrasi sedimen suspensi. Berikut gambar profil distribusi konsentrasi sediment dengan grafik tidak berdimensi.

0.00 0.40 0.80 1.20

0.00 0.50 1.00 1.50

L3S3R1

L3S3R2

L3S3R3

L3S3R4

L3S3R5

Gambar 4. Profil Distribusi Konsentrasi Sedimen Suspensi pada Saluran

(16)

155

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Perubahan kecepatan dapat mempengaruhi konsentrasi aliran sedimen suspensi. Pada aliran menikung perubahan kecepatan dari inner bank ke outer bank yang meningkat, akan dapat menyebabkan perubahan konsentrasi sedimen suspensi, yakni akan menjadi berkurang. Peningkatan konsentrasi sedimen suspensi terjadi pada daerah inner bank akibatnya pada daerah tersebut terjadi pendangkalan.

Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini direkomendasikan agar sebelum merencanakan bangunan-bangunan irigasi informasi karakteristik aliran perlu diketahui sebagai dasar perencanaan. Untuk pengelola saluran irgasi Mataram informasi karakteristik aliran hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perencanan bangunan irigasi. Saran yang perlu ditindaklanjuti sebagai upaya untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik adalah penelitian semacam ini agar dapat dilakukan pada lokasi dan sudut tikungan yang berbeda.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Balai Sungai Serayu-Opak yang memberi ijin melakukan penelitian di Saluran Irigasi Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan support dana penelitian Pascasarjana Tahun Anggaran 2012, selanjutnya kepada rekan mahasiswa S2 Teknik Sipil banyak membantu sehingga tulisan ini dapat terwujud.

REFERENSI

Blanckaert, K., dan Graf, W. H. 2001. Mean flow and turbulence in open channel

bend, J. Hydr. Engrg, Vol. 127, pp 835 – 847.

Graf, W.H., dan Altinakar, M.S. 1991. Hydrodynamique. Eyrolle, Paris, French.

Kikkawa, H., Ikeda, S., Ohkawa, H., dan Kawamura, Y. 1973. Seconday flow in

bend of turbulent stream, Proc. Of JSCE, No 219.

Kironoto, B.A. dan Graf, W.H. 1994. Turbulence characteristics in rough uniform

open-channel flow. Proc. Inst. Civ. Enggr., 106 (4), UK.

Kironoto, B.A. dan Graf, W.H. 1995. Turbulence characteristics in rough

(17)

Kironoto, B.A., Andoyono, T., Yustiana, F, dan Muharis, C. 2004. Kajian Metode Pengambilan Sampel Sedimen Suspensi Sebagai Dasar Penentuan Debit Sedimen Pada Saluran Terbuka. Penelitian Hibah Bersaing XII/1-Th. Anggaran 2004, Lembaga Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kironoto, B.A., Yulistiyanto, B., dan Istiarto. 2012. Karakteristik Aliran Air

Jernih (Clear Water) dan Aliran Sedimen Suspensi (Suspended Sediment) di Belokan Saluran dengan Material Dasar Bergerak (Erodible Bed). Draft Laporan Penelitian LPPM. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.

Nezu, I. dan Rodi, W. 1986. Open channel flow measurements with a laser

Doppler anemometer. J. Hydr. Engrg. ASCE, 112(5), 335–355.

Rozovskii, I. L. 1957. Flow of water in bends of open channels. Israel Progamme

of Scinetific Translation, Jerussalem.

Sumiadi. 2012. Mekanisme angkutan sedimen dasar pada saluran menikung. Draft Disertasi Doktor, Program Studi Doktor Ilmu Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.

Vanoni, V. A. 1977. Sedimentation Engneering. 2nd Edition, The ASCE Task

(18)
(19)
(20)
(21)

DISTRIBUSI KECEPATAN DAN

KONSENTRASI SEDIMEN

SUSPENSI PADA SALURAN

MENIKUNG (STUDI KASUS DI

SALURAN IRIGASI MATARAM)

by

Chairul Muharis, Bambang Agus Kironoto, Bambang Yulistiyanto, Dan

Istiarto

Submission dat e : 30- Jul- 2018 07:14PM (UT C- 0700)

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

9

<

1

%

10

<

1

%

Exclude quotes Of f

Exclude bibliography On

Exclude matches Of f

id.123dok.com

Int ernet Source

repo.iain-tulungagung.ac.id

(33)

FINAL GRADE

/0

DISTRIBUSI KECEPATAN DAN KONSENTRASI SEDIMEN

SUSPENSI PADA SALURAN MENIKUNG (STUDI KASUS DI

SALURAN IRIGASI MATARAM)

GRADEMARK REPORT

GENERAL COMMENTS

Instructor

Gambar

Gambar 1. Lokasi Pengukuran Cross Sections Gambar 1. Lokasi Pengukuran Cross Sections
Tabel 1. Parameter Utama Hasil Analisis Data Pengukuran
Gambar 3. Profil Distribusi Kecepatan pada Saluran Menikung

Referensi

Dokumen terkait

Peran pemuda dalam pembangunan sangat penting karena dianggap berada dalam usia yang produktif untuk menunjang berbagai aktivitas pembangunan di berbagai sektor. Sebagian pemuda

1) Mengidentifikasi dan mengkarakterisasi sumberdaya lahan potensial untuk pengembangan pertanian. 2) Menghasilkan dan mengembangkan teknologi pengelolaan lahan sawah, lahan

pembelajaran tersebut dilakukan. Adapun dipilih sekolah tersebut sebagai tempat penulis mengajar, sehingga penulis tidak meninggalkan kegiatan belajar mengajar yang

Dalam dunia pendidikan, siswa belum banyak terangsang untuk mengajukan pertanyaan dari materi yang dipelajari, karena siswa tidak terlatih dalam mengajukan pertanyaan,

(4) Pengujian Produk yaitu pengujian terhadap produk yang dilakukan dengan pengujian black box untuk mengetahui fungsi navigasi dan tombol-tombol dari media pembelajaran yang

Perbedaan ketiga penelitian terdahulu tersebut dibandingkan dengan penelitian ini adalah bahwa penelitian ini menganalisa pengaruh word of mouth , citra merek dan pengambilan

Implementasi Pendidikan Islam Integratif Prespektif Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Implementasi pola pendidikan Islam integratif untuk penyiapan ulul albab

Pemilihan Sumpur Kudus sebagai tempat Musyawarah Besar tidak terlepas dari pertimbangan bahwa secara geografi, daerah ini berada dalam jarak tempuh perjalanan yang