• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH. Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1 Gambaran Umum Kota Batu

A. Kondisi Geografis

Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Batu terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri dan Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah kota Batu berada di ketinggian 700-1.700 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 12-19 derajat Celsius. Kota Batu berada pada 122,17’o sampai dengan 122,57′ o Bujur Timur dan 7,44’o sampai dengan 8,26’o Lintang Selatan.43Ada tiga

gunung yang berada di wilayah Kota Batu yaitu Gunung Panderman (2.010 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), dan Gunung Arjuno (3.339 meter).

Seiring dengan terbitnya peraturan pemerintah RI No.12/Tahun 1993, tanggal 27 November 1993, Kecamatan Batu pun meningkat menjadi Kota Administratif (Kotif) Batu. Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan menjadi kota administratif. Kota Administratif Batu membawahi tiga kecamatan yaitu Junrejo, Batu, dan Bumiaji. Wilayah Kotif Batu seluas 136,74 km2 atau 18.697 ha. Ini belum

43 BPS. Kota Batu.2015.hlm.1

(2)

37 tercatat luas daerah hutan cagar alam dan magasatwa Hutan LindungGubernur Surya di wilayah utara. Begitu pula luasan tanah irigasi sungai, badan jalan provinsi, tanah untuk jalur telepon dan listrik tegangan tinggi. Total diperkirakan seluas 753,72 ha.44

Pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Kota Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Kekaguman bangsa Belanda terhadap keindahan alam Batu membuat wilayah kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa.

Gambar 3.1 Peta Kota Batu

Sumber: Humas.batukota.go.id, 2016

(3)

38

B. Luas Wilayah

Luas kawasan Kota Batu secara keseluruhan adalah sekitar 19908,72 ha atau sekitar 0,42 persen dari total luas Jawa Timur. Dengan rincian luas Kecamatan Bumiaji: 12.797,89 Ha, Kecamatan Batu: 4.545,82 Ha, dan Kecamatan Junrejo 2.565,02 Ha.45 Sebagai daerah yang topografinya sebagian besar wilayah perbukitan, Kota Batu memiliki pemandangan alam yang sangat indah, sehingga banyak di jumpai tempat-tempat wisata yang mengandalkan keindahan alam pegunungan disertai wisata air terjun, kolam renang dan sebagainya.

Tabel 3.1 Luas Kecamatan di Kota Batu

Sumber: BPS Kota Batu 2015

Berdasarkan ketinggiannya, wilayah Kota Batu dibedakan menjadi enam kategori mulai dari 600 MDPL sampai dengan lebih dari 3000 MDPL dari enam kategoro tersebut wilayah yang paling luas berada pada ketinggian 1000-1500 MDPL yaitu seluas 6.493,64 Ha. Kemiringan lahan (slope) di

45 BPS.Kota Batu.hlm.1

Kecamatan Luas Kecamatan Menurut Jenis Tanah (km)

Andosol Kambisol Aluvial Latosol 2015

Batu 1.831.04 889.31 239.86 260.34

Junrejo 1.526.19 1.526.19 199.93 217

Bumiaji 2.873.89 2.873.89 376.48 408.61

(4)

39 Kota Batu berdasakan data dari peta Bakosurtunal tahun 2001 diketahui bahwa sebagian besar wilayah Kota Batu mempunyai kemiringan sebesar 25-40% dan kemiringan >25-40%.46

C. Jumlah Penduduk

Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kota Batu mencapai 211.298 jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 19.908 km2, maka kepadatan penduduk adalah sebesar 1.060 jiwa km2. Kepadatan penduduk Kota Batu selalu meningkat setuap tahunnya. Hal ini terjadi karena Kota Batu merupakan daerah otonomi baru yang merupakan kota tujuan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Pertumbuhan penduduk Kota Batu pada tahun 2014 adalah sebesar 1,17 %. Selama periode 2012 hingga 2014 pertumbuhan di Kota Batu relativ setabil.47 Beberapa faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk antara lain jumlah kelahiran, kematian, dan mutasi penduduk yang terdiri dari penduduk datang dan penduduk pindah.

Tabel 3.2 Indikator Kependudukan Tahun 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 Jumlah Penduduk 194.793 196.951 211.298 Pertumbuhan Penduduk 1,14 1,17 1,17 Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) 978 989 1.060 Sex Ratio (%) 100,76 100,80 101,79

Sumber : Hasil SP 2010 dan Hasil Proyeksi Penduduk 2011-2014 BPS Jatim

46 BPS. Kota Batu.2015.hlm.2 47 BPS. Kota Batu.2015.hlm.6

(5)

40 Dilihat menurut jenis kelaminnya, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 106.586 jiwa sedangkan penduduk perempuan sebanyak 104.712. Diantara ketiga kecamatan yang ada di Kota Batu, Kecamatan Batu yang paling padat penduduknya. Pada tahun 2014 kepadatan penduduk di Kecamatan Batu mencapai 2.012 jiwa per km248, hal ini tidak mengherankan jika Kecamatan Batu merupakan kecamatan terpadat di Kota Batu karena di Kecamatan Batu merupakan pusat kegiatan pemerintahan maupun ekonomi. Kecamatan Bumiaji merupakan kecamatan yang terkecil kepadatan penduduknya karena sebagian wilayah Kecamatan Bumiaji merupakan daerah lereng gunung.

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Kota Batu Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014 Kecamatan Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Bumiaji 26.435 25.890 Junrejo 30.622 30.142 Batu 49.529 48.680

Sumber: BPS Kota Batu, 2015

Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih dari 100. Pada tahun 2014, untuk setiap 100 penduduk perempuan di Kota Batu terdapat 101 penduduk laki-laki.

48 BPS. Kota Batu.2015.hlm.6

(6)

41 D. Pemerintahan

Kota Batu dipimpin oleh seorang Walikota yang dipilih secara langsung oleh rakyat pada tahun 2012. Pada pemilihan tersebut terpilih Bpk. Eddy Rumpoko sebagai Walikota Batu untuk yang kedua kalinya dengan masa bakti 2013-2018. Secara administratif, Kota Batu terbagi menjadi 3 kecamatan dan 24 kelurahan/ desa. Selama periode 2010-2013, baik jumlah kecamatan, desa dan kelurahan tidak ada perubahan. Kecamatan Bumiaji mempunyai jumlah desa yang paling banyak yaitu 9 desa sedangkan Kecamatan Batu terdriri dari 8 desa/ kelurahan dan Kecamatan Junrejo hanya terdiri dari 7 desa/ kelurahan.49 Semua desa/ kelurahan di Kota Batu termasuk

klasifikasi Desa Swasembada. Apabila dilihat dari jumlah RT/ RW nya, Kecamatan Batu mempunyai jumlah RT/ RW yang paling banyak dibandingkan dua kecamatan lainnya.

Tabel 3.4 Statistik Pemerintahan Kota Batu

Wilayah 2012 2013 2014 Kecamatan 3 3 3 Desa 19 19 19 Kelurahan 5 5 5 RW 237 238 238 RT 1.122 1.127 1.128 Jumlah PNS Laki-laki 2.594 2.452 2.452 Perempuan 2.351 2.286 2.286

Sumber: BPS Kota Batu, 2015

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Batu setiap tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2012 tercatat 4.945 PNS, tetapi pada

49 BPS.Kota Batu.2015.hlm. 3

(7)

42 tahun 2013 mengalami penurunan yaitu sebesar 4.738 PNS. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah pegawai laki-laki hampr sama banyak dengan jumlah pegawai perempuan. Yaitu masing-masing sebesar 51,7 Persen pegawai laki-laki dan 48,3 pegawai perempuan.

Kualitas PNS berdasarkan pendidikan di Kota Batu menunjukkan peningkatan yang cukup bagus, hal ini ditunjukan dengan tingkat pendidikan pegawai dengan gelar sarjana, paling tinggi dari tingkat pendidikan yang lain yaitu sebesar 56,06 persen. Dan yang berpendidikan SD hanya sebesar 1,4 persen.50 Meningkatnya kualitas PNS di Kota Batu diharapkan dapat memberikan kemajuan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan sehingga terwujud sistem pemerintahan yang baik.

3.2 Gambaran Umum HUMAS Pemerintah Kota Batu

Bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS) merupakan sebagai perantara antara Kepala Daerah dengan publiknya (masyarakat) dalam membina hubungan internalmaupun eksternal sebagai publik. Untuk itu, mereka berhak mengetahui rencana kegiatan, aktivitas, program kerja dan rencana Pemerintah Kota Batu berdasarkan keadaan, harapan, keinginan, masyarakat sebagai nara sumber infomasi dan saluran informasi. Dimana secara operasional dan fungsinya Hubungan Masyarakat (Humas) bertugas menyebarluaskan informasi dan mempublikasikan kegiatan atau aktifitas Pemerintah Kota Batu menegenai program-program Pemerintah dan

50 BPS.Kota Batu.2015.hlm. 3

(8)

43 pembangunan di perlukan kerjasama yang baik antara media massa, baik media cetak maupun media elektronik.

Bagian Humas bertindak sebagai komunisator untuk membantu (Back Up) dalam pencapai tujuan dan sasaran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu untuk kesejahteraan masyarakatnya. Dengan begitu akan tercipta citra serta opini masyarakat yang baik dan menguntungkan, baik bagi Pemerintah Kota Batu itu sendiri maupun bagi masyarakat.

Humas Kota Batu awalnya bergbung menjadi satu bagian di Infokom di dalam bidang humas. Pada tahun 2009 Humas Kota Batu pecah atau keluar dari infokom dan menjadi Humas dan Protokol. Setelah itu keluar peraturan Wali Kota (Perwali) yang mengatur tentang keorganisasian. Dalam Perwali No 23 tahun 2013 menjelaskan bahwa Humas dan Protokol pecah dan berdiri sendiri-sendiri. Humas menjadi bagian sendiri di dalam bagian Sekertariat Daerah.Kantor Humas Kota Batu beralamatkan di Balaikota Among Tani, Block A, LT.III –Jalan Panglima Sudirman No.507 Batu.

(9)

44 A. Struktur Organisasi

Bagan 3.1 Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Batu

(10)

45 Bagan 3.2 Struktur Organisasi Humas Kota Batu

(11)

46 B. Visi dan Misi

a. Visi Humas Pemerintah Kota Batu

Membangun reputasi melalui media relations serta mengoptimalkan sosialisasi kebijakan pemerintah.

b. Misi Humas Pemerintah Kota Batu

Untuk mewujudkan visi tersebut, Humas Kota Batu mempunyai 5 (lima) misi yaitu :

1. Membangun pencitraan lembaga pemerintah daerah

2. Mengembangkan penyampaian informasi yang akurat jujur dan bertanggung jawab kepada publik

3. Mengembangkan sistem pengelolaan data dan pelaporan informasi publik

4. Mengoptimalkan inventarisasi data tentang informasi kebijakan kepala daerah

5. Melaksanakan dan mengoptimalkan peliputan serta pendokumentasian kegiatan pemerintah daerah

C. Tugas dan Fungsi

Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) mempunyai tugas melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat.

Beberapa fungsi dari Hubungan Mayarakat (Humas) antara lain :

1. Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan pengelolaan informasi.

(12)

47 2. Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan

penyelenggaraan dan pengelolaan dokumentasi.

3. Pelaksanaan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi.

4. Penyelenggaraan kegiatan keprotokolan daerah.Penyelenggaraan tata usaha Bagian Hubungan Masyarakat.

D. Jumlah Pegawai Hubungan Masyarakat (HUMAS) Tabel 3.5

Jumlah Pegawai Bagian Humas Pemerintah Daerah Kota Batu

Tahun 2017

Sumber Data :Bagian Humas Pemerintahan Kota Batu tahun 2017

Jumlah Pegawai di Humas Pemerintahan Kota Batu sebanyak 23 orang. Aspek Kepegawaian yang mendukung operasional Humas Pemerintahan Kota Batu adalah sebagai berikut:

No Jabatan Jumlah Pegawai

1 Kepala Bagian Humas 1

2 Kepala Sub Bagian Humas 3

3 Staf Pengelolaan Data dan Informasi 6

4 Staf Peliputan, Dokumentasi, dan Pelaporan 9

5 Staf apublikasi dan Kerjasama Pers 6

(13)

48 Tabel 3.6

Nama-Nama Pegawai Humas Pemerintah Daerah Kota Batu Tahun 2017

N o

Nama Pegawai Jabatan/Bidang NIP GO

L 1 Dra. Shanti Restuningsasi,

MM Kabag. Humas Pemerintah Kota Batu 19640904 198603 2 008 IV /a 2 Chayi Siswantoro, ST,MM Kasubag.

Publikasi dan Kerjasama Pers

19730209 201001 1003 III /d 3 Endah Puspitasari, SE Kasubag.

Peliputan dan Dokumentasi

19741203 200701 2 008 III /c 4 Prasetyo Bagus Wicaksono,

ST Kasubag. Pengelolaan Data dan Informasi 19780720 200312 1 005 III /c

5 Supriyati, SS Penata Laporan

Keuangan

19780405 2007011 014 III /c 6 Dipa Pratama, S.Sos Pengelola Media

Cetak

19820513 200903 1 003 III /b 7 Nur Wahida Chotib, SE Penyusun Berita

dan Pendapat Umum

19751218 201001 2 005 III /b 8 Andi Yudi Astomo, S.Sos.Msi Pengelolaan Data 19860403 201001 1 007 III

/b 9 Slamet Pramono, S.Sos Pengelolaan

Media Center dan Kemitraan Media

19830836 201101 1 008 III /b 10 Gurki Indianto, S.ST Pengolah Data

Aplikasi dan Pengelolaan Data Sistem Keuangan

19860406 201101 1 006 III /b 11 Andytha Putra Perdana Pengelola

Dokumentasi

19840708 201101 1 005 II/d 12 Daniel Hermanto Pengelola

Dokumentasi

19781227 200801 1 012 II/ c 13 Yudha Ari Nurhamid Penyususn

Program Anggaran dan Pelaporan

19850414 200604 1 001 II/ c 14 Dina Mahanani P. Pengelola Surat 19600130 200801 1 008 II/ c 15 Irsya Yuristin Penata Laporan

Keuangan

19830728 200701 2 004 II/ c

16 Indrawati Pengelolaan

Media Cetak

(14)

49

17 Edy Susanto Pengelola

Dokumentasi

19850217 200701 1 001 II/ c 18 Hadi Wahyono Penyusun Berita

dan Pendapat Umum

19830205 200801 1 008 II/ c 19 Andi Yuli Anggoro Penyusun Bahan

Informasi dan Publikasi

19820725 200801 1 009 II/ c 20 Astilina Pranawaningtyas Pengelola Media

Center dan Kemitraan Media ( Non PNS) 21 Yuerni Pengelola Dokumentasi ( Non PNS) 22 Rizki Aszihar Pengelola Media

Center dan Kemitraan Media

( Non PNS) 23 Topan Ari Gayo Pengelola Media

Center dan Kemitraan Media

( Non PNS)

24 Olivia Ulfa Pengelolaan

Media Cetak

( Non PNS) 25 Rizky Herman S Pengelola Media

Center dan Kemitraan Media

( Non PNS) Sumber Data :Bagian Humas Pemerintahan Kota Batu tahun 2017

Gambar

Gambar 3.1 Peta Kota Batu
Tabel 3.1 Luas Kecamatan di Kota Batu
Tabel 3.2 Indikator Kependudukan Tahun 2012-2014
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Kota Batu Menurut Jenis Kelamin  Tahun 2014  Kecamatan  Jumlah Penduduk  Laki-laki  Perempuan  Bumiaji  26.435  25.890  Junrejo  30.622  30.142  Batu  49.529  48.680
+2

Referensi

Dokumen terkait

4.4 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama dan jumlah binatang, benda,

Jika kita ingin meng- gandakan uang untuk mendapatkan nilai yang lebih besar maka kita dapat melakukan kegiatan investasi baik kepada individu atau institusi.. Adakah hubungan

7istrik yang dihasilkan dari Sistem Konversi Energi /ngin akan  beker"a optimal pada siang hari dimana angin berhembus (ukup ken(ang dibandingkan dengan pada malam

Dalam hal ini diupayakan untuk meningkatkan pengembangan dalam pemanfaatan polistirena dan kertas bekas untuk dijadikan produk yang bernilai ekonomis.

Ratu di Sukabumi Terpopuler Pantai Selong Belanak Lombok, Wisata Bahari Penuh Kedamaian Pada tabel diatas ditunjukkan terdapat banyak artikel tidak relevan yang berada

Pembeli agar mengusulkan ditambahkan dalam klausul covenants mengenai kewajiban penjual untuk mengkonsultasikan dan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pembeli

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)/ early initation atau permulan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segara setelah lahir, kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir

Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diukur pada harga transaksi, sebagai jumlah imbalan yang diharapkan akan menjadi hak Grup sebagai imbalan atas pengalihan barang