• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden. Jenis Kelamin Jumlah Presentase. Jumlah Sumber : Data Primer yang diolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden. Jenis Kelamin Jumlah Presentase. Jumlah Sumber : Data Primer yang diolah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

46

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identitas Responden

4.1.1 Jenis Kelamin Responden

Untuk mengetahui identitas responden, dalam penelitian ini akan dijelaskan tentang jenis kelamin responden yang diambil dari sampel sebanyak 100 orang yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Presentase Laki-laki Perempuan 72 28 72 28 Jumlah 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 100 orang yang terdiri dari 72 orang atau 72% adalah laki-laki. Hal ini dikarenakan bahwa tas ransel Polo Clasic merupakan model tas yang diperuntukkan untuk laki-laki karena model tas yang maskulin sehingga lebih banyak peminatnya laki-laki dibandingkan perempuan.

4.1.2 Berdasarkan Usia Responden

(2)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi Presentase

1. 2. 3. 4. 5. 17-25 26-30 31-35 36-40 >41 37 22 19 13 9 37 22 19 13 9 Jumlah 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa usia responden sangat variatif. Responden dengan usia 17-25 tahun yaitu sebanyak 37 responden atau 37 %. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan fashion terhadap tas Polo Clasic banyak diminati oleh pelajar dan mahasiswa yang berumur 17 – 25 tahun.

4.1.3 Pendidikan Responden

Untuk mengetahui identitas responden, dalam penelitian ini akan dijelaskan tentang pendidikan responden yang diambil dari sampel sebanyak 100 orang yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.3

Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Presentase

(3)

Diploma Sarjana 31 56 31 56 Jumlah 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 100 orang yang pendidikannya Sarjana sebanyak 56 responden atau 56%. Hal ini berarti responden yang banyak ditemui berpendidikan Sarjana. Tas ransel Polo Clasic merupakan tas anak-anak muda yang cenderung dimiliki oleh mahasiswa karena tas ini cenderung memiliki banyak ruang untuk tempat laptop, buku-buku yang tebal sehingga dirasa praktis bagi pelajar dan mahasiswa

4.2Diskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian adalah menganalisa tanggapan responden terhadap kuesioner variabel kualitas produk, persepsi harga, kualitas pelayanan dan citra merek. Analisa menggunakan teknik indeks dan penelitian berdasarkan rentangskalasebagaiberikut : (Sugiyono, 2010) kelas banyaknya terendah nilai tertinggi nilai RS 8 , 0 5 1 5 RS

Standar untuk kategori lima kelas tersebut adalah sebagai berikut:

1,00 – 1,80 = sangat rendah

1,81 – 2,60 = rendah

(4)

3,41 – 4,20 = tinggi

4,21 – 5,00 = sangat tinggi

Hasil analisis pernyataan responden terhadap kuesioner yang digunakan oleh masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

4.2.1 Kualitas Produk

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kualitas produk dapat dilihat dalam tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk

Indikator STS TS KS S SS Rera ta F S F S F S F S F S Kesesuaian produk dengan manfaat 0 0 0 0 14 45 59 236 26 130 4,11 Produk memiliki daya tahan yang baik

0 0 0 0 22 66 46 184 32 160 4,10

Penampilan

produk memadai 0 0 0 0 18 54 53 212 29 145 4,11

Nilai rerata variabel kualitas produk 4,11

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan Pengguna tas ransel merek Polo Classic di Semarang memiliki persepsi

(5)

yang tinggi mengenai kualitas produk, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 4,11 yang berkategori tinggi.

4.2.2 Persepsi Harga

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai persepsi Harga dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Tanggapan Responden Terhadap Persepsi harga

Indikator STS TS KS S SS Rera ta F S F S F S F S F S Persepsi harga yang ditawarkan 0 0 0 0 25 75 47 184 28 140 3,99 Kesesuaian persepsi harga 0 0 3 6 23 69 46 184 28 140 3,93 Persepsi harga terjangkau 0 0 0 0 21 63 52 208 27 135 4,06

Nilai rerata variabel persepsi harga 3,99

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan Pengguna tas ransel merek Polo Classic di Semarang memiliki persepsi yang tinggi mengenai persepsi harga, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,99 yang berkategori tinggi.

(6)

4.2.3 Kualitas Pelayanan

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kualitas pelayanan dapat dilihat dalam tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Pelayanan

Indikator STS TS KS S SS Rera ta F S F S F S F S F S Tangibles 0 0 0 0 26 78 46 184 28 140 4,02 Reliability 0 0 0 0 23 69 46 184 31 155 4,08 Responsiveness 0 0 5 10 50 150 26 104 19 95 3,59 Assurance 0 0 0 0 23 69 52 208 25 125 4,02 Empathy 0 0 5 10 50 150 26 104 19 95 3,59

Nilai rerata variabel kualitas pelayanan 3,86

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan Pengguna tas ransel merek Polo Classic di Semarang memiliki persepsi kategori tinggi mengenai Kualitas Pelayanan, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,86.

(7)

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai citra merek dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Tanggapan Responden Terhadap Citra Merek

Indikator

STS TS KS S SS Rerat

a

F S F S F S F S F S

Tas Ransel Merek Polo Classic mempunyai reputasi yang baik Reputasi perusahaan adalah nama baik dari perusahaan

0 0 0 0 37 11

1 41 164 22 110 3,85

Jaringan distribusi Tas Ransel Merek Polo Classic dalam sangat luas Citra produk adalah symbol yang ada di perusahaan

0 0 7 14 27 81 37 148 29 145 3,88

Logo Tas Ransel Merek Polo

Classic mudah diingat 0 0 7 14 24 72 35 140 34 170 3,96

Nilai rerata variabel citra merek 3,90

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan Pengguna tas ransel merek Polo Classic di Semarang gmemiliki persepsi yang tinggi mengenai kualitas pelayanan, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,90 yang berkategori tinggi.

4.2.5 Keputusan Pembelian

Untuk mengetahui tanggapan responden pada pengguna tas ransel merek Polo Classic di Semarang dapat dilihat dalam tabel 4.8 di bawah ini:

(8)

Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian

Indikator

STS TS KS S SS Rerata

F S F S F S F S F S

Cepat memutuskan membeli 0 0 0 0 11 33 73 292 16 80 4,05 Memutuskan membeli karena

mendapat rekomendasi dari teman

0 0 0 0 12 36 50 200 38 190 4,26

Memutuskan membeli setelah membandingkan dengan merek lain

0 0 0 0 13 39 60 240 27 135 4,14

Nilai rerata variabel keputusan pembelian 4,15

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan memiliki persepsi yang tinggi mengenai Keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 4,15 yang berkategori tinggi.

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan r tabel.Nilai r tabel untuk sampel 100 dengan tingkat signifikan 5 % menunjukkan r tabel sebesar 0,197.Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari jawaban responden tersebut valid atau tidak. Hal itu mengingat jawaban para responden satu dengan yang lain berbeda. Sehingga perlu dibuat validitas. Kriteria dikatakan valid apabila nilai r hitung nilai r tabel. Berdasarkan tabel 4.9 dibawah ini

(9)

menunjukkan bahwa pada pegujian validitas untuk masing-masing. Adapun hasil dari pengujian validitas ditetapkan antara lain:

Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Indikator R tabel r Hitung Ket kualitas produk 1) Kesesuaian produk dengan manfaat 2) Produk memiliki

daya tahan yang baik 3) Penampilan produk memadai 0,05 0,05 0,05 0,197 0,197 0,197 0,556 0,612 0,728 Valid Valid Valid

Persepsi Harga a) Persepsi harga yang ditawarkan b) Kesesuaian persepsi harga c) Persepsi harga terjangkau 0,05 0,05 0,05 0,197 0,197 0,197 0,582 0,672 0,735 Valid Valid Valid Kualitas pelayanan a) Tangibles b) Reliability c) Responsiveness d) Assurance e) Empathy 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,197 0,197 0,197 0,197 0,197 0,554 0,606 0,732 0,578 0,732 Valid Valid Valid Valid Valid Citra merek a) Reputasi perusahaan

adalah nama baik

(10)

dari perusahaan b) Jaringan distribusi

sangat

c) Logo mudah diingat

0,05 0,05 0,197 0,197 0,747 0,889 Valid Valid Keputusan pembelian a) Cepat memutuskan membeli b) Memutuskan membeli karena mendapat rekomendasi dari teman c) Memutuskan membeli setelah membandingkan dengan merek lain

0,05 0,05 0,05 0,197 0,197 0,197 0,451 0,459 0,671 Valid Valid Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Dapat dilihat dari tabel 4.9 diatas dapat ketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari 0,197, sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel tersebut dapat dipercaya untuk dilakukan pengujian selanjutnya. Suatu konstruk atau

(11)

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 ( Ghozali, 2013). Berikut hasil pengujian reliabilitas yang dilakukan terhadap variable Kualitas Produk, Persepsi harga, Kualitas Pelayanan, Citra Merek dan Keputusan pembelian .

Tabel 4.10 Uji Relibilitas Indikator Variabel

No Variabel Cronbach Alpha r Tabel Keterangan 1. 2. 3. 4. 5 Kualitas produk Persepsi harga Kualitas Pelayanan Citra merek Keputusan pembelian 0,788 0,810 0,837 0,878 0,701 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel yaitu Kualitas Produk, Persepsi harga, Kualitas Pelayanan, Citra Merek, dan Keputusan pembelian, diperoleh nilai r alpha lebih besar dari r tabel. Dengan demikian, hasil uji reliabilitas terhadap keseluruhan variabel adalah reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Pengujian Normalitas Data

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residul memiliki distribusi normal.Model regresi yang baik adalah memiliki

(12)

distribusi normal atau yang mendekati normal. (Ghozali, 2013) Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal.Model yang baik adalah yang memiliki ditribusi data yang normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013).

Tabel 4.11 Uji Normalitas

Berdasarkan nilai kolmogorof menunjukkan nilai signifikan lebih dari 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

4.4.2 Pengujian Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika

One -Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Te st

100 .0000000 .92601643 .072 .051 -.072 .723 .673 N Mean Std. Dev iation Normal Parametersa,b

Abs olute Positive Negative Mos t Ex treme Dif f erences Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test dis tribution is Normal. a.

Calc ulated f rom data. b.

(13)

berbeda disebut heteroskedastistas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastistas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Adapun uji glejser dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Gambar 4.12 Uji

Heterokedastisitas

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan setelah ditransform lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi heterokedastisitas.

4.4.3 Pengujian Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel bebas (independent variabel).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.Jika variabel independen saling

Coefficientsa 1.451 .717 2.023 .046 -.041 .035 -.121 -1.173 .244 .058 .030 .189 1.935 .056 -.021 .019 -.110 -1.117 .267 -.044 .026 -.177 -1.738 .085 (Constant) Kualitas_Produk Persepsi Harga Pelayanan Citra_Merek Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: absres a.

(14)

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dngan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance Multikolinearitas terjadi apabila VIF berada diatas 10 dan nilai toleransi dibawah 0,1 (Ghozali, 2013)

Untuk mendeteksi gejala Multikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nilai (VIF) Variance Inflation Factor (Ghozali, 2013). Pada perhitungan ini tidak ada satupun variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10, maka data ini bebas dari Multikolinearitas. Sedangkan berdasarkan nilai tolerance tidak ada satupun variabel independen yang memiliki tolerance lebih dari 0,1. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat dari tabel 4.13 :

Tabel 4.13

Uji Multikolinearitas

Sumber : Hasil Output data, 2017

Nilai VIF untuk masing-masing variabel independen dalam persamaan memiliki nilai kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka semua variabel dalam model tidak terkena masalah multikolinearitas.

4.5 Regresi Linier Berganda Coefficientsa .881 1.135 .996 1.004 .969 1.032 .907 1.102 Kualitas_Produk Persepsi Harga Pelayanan Citra_Merek Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keputusan Pembelian a.

(15)

Analisis regresi linier berganda adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar hubungan variabel yang telah ditetapkan berdasarkan teori. Variable intervening merupakan variable antara atau moderating regresi dengan variable intervening dapat digunakan untuk melihat adanya pengaruh langsung antara satu variable dengan variable lain. (Ghozali, 2013)

Berdasarkan hasil persamaan koefisien regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh antara kualitas produk, persepsi harga, kualitas pelayanan dan citra merek terhadap keputusan pembelian, dapat di lihat pada tabel 4.14 sebagai berikut :

Tabel 4.14

Hasil persamaan koefisien

regresi

Berdasar tabel 4.13 maka dapat disusun persamaan sebagai berikut:

Keputusan pembelian = - 0,062 + 0,256X1+ 0,131 X2 + 0,283 X3+ 0,199 X4 Dimana : Y = keputusan pembelian X1 = persepsi harga X2 = kualitas produk X3 = kualitas pelayanan Coefficientsa -.062 1.196 -.052 .959 .256 .059 .307 4.335 .000 .131 .050 .173 2.606 .011 .283 .032 .598 8.872 .000 .199 .043 .325 4.664 .000 (Constant) Kualitas_Produk Persepsi Harga Pelayanan Citra_Merek Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian a.

(16)

X4 = citra merek

4.6 Uji Model

4.6.1 Uji Hipotesis Serentak (F test)

Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel bebas x dan variabel terikat Y, apakah x secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Y dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dan gambar kurva diatas, dimana F tabel 2,46 sedangkan F hitung 32,972, berarti F hitung > F tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dimana nilai ini < 0,05 maka dikatakan signifikan sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan Penolakan Ho berarti koefisien regresi adalah signifikan atau tidak dapat dianggap sama dengan nol, sehingga variabel Kualitas Produk, Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan dan Citra Merk, didalam model regresi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan pembelian dan hipotesis diterima.

4.6.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai Adjusted R square (R2) yaitu sebesar

ANOVAb 117.857 4 29.464 32.972 .000a 84.893 95 .894 202.750 99 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Citra_Merek , Pelayanan, Harga, Kualitas _Produk a.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian b.

(17)

0,564 artinya variabel kualitas produk, persepsi harga, kualitas pelayanan, citra merek mampu menjelaskan keputusan pembelian (Y) sebesar 56,4%, sedangkan sisanya sebesar 44,6% dijelaskan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil Output SPSS dari Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.15 Koefisiendeterminasi

Sumber : Hasil Output SPSS, 2017

4.7 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial ini dilakukan dengan menggunakan 5 langkah meliputi :

Model Sum m aryb

.762a .581 .564 .945 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Citra_Merek , Pelayanan, Harga, Kualitas _Produk

a.

Dependent Variable: Keputus an Pembelian b.

(18)

a. Pengujian Hipotesis kualitas produk terhadap keputusan pembelian

terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian yang ditunjukkan oleh koefisien regresi sebesar 0.256 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0,05. Menyatakan kualitas produk adanya dugaan yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho ditolak dan ha diterima, apabila kualitas produk meningkat, maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan.

b. Pengujian Hipotesis persepsi harga terhadap keputusan pembelian

terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi harga dan keputusan pembelian yang ditunjukkan oleh koefisien regresi sebesar 0.131 dengan nilai signifikan sebesar 0.011 < 0,05. Menyatakan kualitas produk adanya dugaan yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho ditolak dan ha diterima, apabila persepsi harga meningkat, maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan.

c. Pengujian Hipotesis kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian

terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian yang ditunjukkan oleh koefisien regresi sebesar 0.283 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0,05. Menyatakan kualitas playanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan

Coe fficientsa -.062 1.196 -.052 .959 .256 .059 .307 4.335 .000 .131 .050 .173 2.606 .011 .283 .032 .598 8.872 .000 .199 .043 .325 4.664 .000 (Cons tant) Kualitas _Produk Harga Pelayanan Citra_Merek Model 1 B Std. Error Unstandardiz ed Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig.

Dependent V ariable: Keputus an Pembelian a.

(19)

pembelian dapat diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, apabila kualitas pelayanan meningkat, maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan.

d. Pengujian Hipotesis citra merek terhadap keputusan pembelian terdapat pengaruh yang signifikan antara citra merek terhadap keputusan pembelian yang ditunjukkan oleh koefisien regresi sebesar 0.199 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0,05. Menyatakan citra merek adanya dugaan yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, apabila citra merek meningkat, maka keputusan pembelian ulang akan mengalami peningkatan.

Gambar

Tabel 4.9  Uji Validitas  Variabel  Indikator  R  tabel  r  Hitung  Ket  kualitas  produk  1)  Kesesuaian  produk dengan manfaat  2)  Produk  memiliki
Tabel 4.10  Uji Relibilitas Indikator Variabel
Gambar 4.12  Uji

Referensi

Dokumen terkait

Dari grafik solusi Gambar 3.2 dan 3.4 serta Gambar 3.3 dan 3.5 terlihat bahwa pada kasus nilai eigen kompleks dengan faktor eksternal tidak memiliki pengaruh yang besar

Data akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan atau gejala yang sedang terjadi pada saat penelitian

Untuk Pembayaran : Bantuan Bunga Dana Abadi APTISI XI-B KALTIM Tahun 2011 Uang sebesar : Rp.31934000,-. Terbilang : Tiga Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh

Kecamatan Sagulung memiliki 6 SMP/MTs yang ada, dibina oleh 122 guru, artinya jika diambil angka rerata bahwa tiap SMP/MTs dibina oleh 20 orang guru, dilihat dari sudut

domain transitif, domain di mana proses-proses sosial berpengaruh pada semesta, di mana tidak ada obyek yang terlepas dari representasi yang kita gunakan (teori, metode,

Orang-orang yang hidup di abad pertengahan memiliki gambaran yang cukup kuat mengenai interioritas mereka, dan gambaran ini dalam beberapa cara menekankan fakta bahwa kita

Sudijono

sebagai sekunder dressing yang digunakan oleh praktisi luka terhadap Luka Kaki Diabetik (LKD) belum pernah diidentifikasi terkait efek kandungan klorin terhadap luka, sehingga