• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUAN PEMASANGAN INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETENTUAN PEMASANGAN INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KETENTUAN

PEMASANGAN INSTALASI

(2)

 Pekerjaan pemasangan instalasi listrik di dalam atau di luar bangunan harus memenuhi ketentuan peraturan PUIL 2000, sehingga instalasi aman untuk digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan penggunaannya, mudah dilayani dan mudah dipelihara.

 Pembuatan gambar rencana berdasarkan denah bangunan, dimana instalasi akan dipasang.

 Perhatikan spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan (pemberi pekerjaan).

 Spesifikasi mencakup masalah : pelaksanaan pekerjaan, material yang digunakan, waktu penyerahan, dan lain sebagainya, yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh penyedia jasa.

 Gambar-gambar harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunan disederhanakan, dinding-dindingnya digambar garis tunggal dan tebal. Gambar saluran listrik dibuat garis lebih tipis.

 Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, di mana instalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN.

(3)

 Gambar instalasi meliputi :

1. Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang serta

pelayanannya, misalnya : titik lampu, sakelar, stop kontak, perlengakapan hubung bagi dan sebagainya.

2. Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya : antara lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.

3. Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya,dengan perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan.

4. Data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang.

 Diagram istalasi garis tunggal meliputi :

1. Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran atau daya nominal setiap komponennya.

2. Keterangan beban yang terpasang dan pembagiannya. 3. Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.

4. Sistem pentanahan / pembumian.

 Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan meliputi : 1. Perkiraan ukuran fisik perangkat hubung baginya (PHB). 2. Cara pemasangan alat-alat listriknya.

3. Cara pemasangan kabelnya.

(4)

 Setiap pemasangan instalasi listrik harus mendapatkan izin dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang / APJ PLN setempat.

 Penanggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli, berilmu pengetahuan, berpengalaman dalam pekerjaan instalasi listrik dan memiliki izin dari instansi yang berwenang, yang dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat keahlian/ keterampilan (sertifikat kompetensi).

 Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai peraturan kelistrikan, berpengalaman dalam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.

 Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang yang berpengetahuan dan berpengalaman tentang listrik, dan dalam keadaan sehat.

 Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan, harus diperiksa oleh Lembaga/ Badan Pemeriksa Independen, untuk diterbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO).

(5)

 Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh badan pemeriksa, dan sebelum diserahkan kepada pemilik atau pemesan, instalasinya harus dicoba dulu dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.

 Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.

 Pelaksana pekerjaan pemasangan instalasi bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

 Sebagai bentuk tanggung jawab atas pekerjaan yang telah dikerjakan, harus memberikan garansi yang berupa jaminan instalasi.

(6)

 Dalam suatu instalasi antara meter milik perusahaan dan

pengaman harus dipasang

sakelar.

 Instalasi untuk penerangan

dengan jumlah kelompok

sebanyak-banyaknya 6(enam),

jumlah titik cahaya pada

suatu kelompok tidak boleh lebih dari 15 (lima belas).

(7)

 Suatu instalasi penerangan dengan jumlah kelompok lebih dari 6 (enam) jumlah titik tiap kelompok hanya dibatasi oleh nilai beban penghantar yang

diperbolehkan dan nilai

pengaman arus kelompok

yang bersangkutan dengan

memperhatikan kerapian

konstruksi dan keselamatan jIwa manusia.

(8)

 Suatu instalasi untuk penerangan, dimana terdapat stop kontak, dengan

jumlah titik cahaya kurang dari

15(limabelas), sedapat- dapatnya

dibagi dalam sekurang-kurangnya 2 (dua) kelompok.

 Suatu instalasi untuk penerangan, dimana terdapat stop kontak-stop

kontak yang kelompoknya

diamankan dengan pengaman

arus setinggi-tingginya 16 A, jumlah daya semu lampu-lampu berikut perlengkapannyapada kelompok

tersebut tidak boleh lebih dari

1.200 VA/127 Volt atau 2.200 VA/220 Volt.

(9)

 Pengaman arus dari suatu instalasi

harus mempunyai nilai

setinggi-tingginya satu tingkat lebih rendah dari nilai pengaman arus milik perusahaan Listrik Negara (PLN).

 Peralatan listrik yang memerlukan pengaman arus dengan nilai nominal lebih dari 16 Ampere harus diberi pengaman kelompok tersendiri.

 Pada tiap ruangan tertutup atau bagian ruangan sampai dengan luas 9 m2 harus terdapat sekurang-kurangnya satu titik cahaya dan dengan luas sampai dengan 20 m2 harus terdapat sekurang-kurangnya 2 (dua) titik cahaya.

(10)

 Dalam instalasi suatu gedung bertingkat harus dipasang pengaman instalasi sebagai berikut :

1. Pada tempat dimana suplai

dihubungkan dengan papan

pembagi utama, harus dipasang

setidak-tidaknya sakelar utama

pada sisi masuk & pengaman

arus utama pada masing-masing sisi keluar.

2. Pada tiap tingkat harus dipasang papan pembagi tingkat dengan sakelar dan pengaman arus yang susunannya seperti dimaksud dalam nomor 11 huruf (a).

3. Pada papan pembagi kelompok harus dipasang sakelar dan pengaman arus yang susunannya seperti dimaksud dalam nomor 11 huruf (a) dan (b).

(11)

Pemasangan sakelar & kotak-kontak :

1. Kotak sakelar pembagi kelompok dan pengaman arus kelompok dipasang pada dinding/tembok kurang lebih 1,50 meter diatas lantai.b. 2. Sakelar pelayanan harus dipasang pada dinding/tembok sekurang

kurangnya 1,20 meter diatas lantai.

3. Stop kontak harus dipasang pada dinding/tembok sekurang-kurangnya 1,20 meter diatas lantai kecuali stop kontak tertutup.

4. Stop kontak yang dipasang dibawah jarak tersebut atau yang dipasang

ditempat lembab, basah, panas dan sebagainya harus dipasang

(12)

 Pengaman arus yang berbentuk sekering dapat diganti dengan pemutus otomatis yang bekerja secara thermis dan atau elektro

magnetis serta mampu

memutuskan arus hubung

singkat, maka pemasangannya harus seri dengan sekering.

 Pengaman kabel dalam pipa, pipanya harus dipasang dulu kemudian menyusul kabel (RA) nya ditarik masuk kedalamnya. Untuk penggantian kabelnya harus dapat dikerjakan tanpa membongkar pipa-pipanya.

 Ketentuan pada point diatas tidak berlaku untuk kabel dengan penampang 10 mm2 keatas, asalkan dipasang secara jelas dipandang dan mudah dicapai.  Pipa yang boleh digunakan adalah dari baja/ tanpa sambungan memanjang,

(13)

 Untuk membuat bengkokan pipa baja, syarat-syaratnya sebagai berikut :

1. Dengan diameter

maksimum sampai 16 mm, jari-jari = 4 x diameter pipa. 2. Diameter diatas 16 mm, jari-jari = 6 x diameter pipa. 3. Untuk pipa plastik cukup = 3 x diameter pipa.

 Penarikan kabel lewat kotak

tarik, sedang untuk

menyambung digunakan

kotak penyambung/tarik,

dengan pengeras/ isolasi

(14)

 Diantara kotak tarik satu dengan yang lainnya boleh berada tiga benda

bengkokan atau pipa lurus sejauh 20 m. Ujung pipa harus dilengkapi dengan cincin pengaman (tule) dan jarak klem pipa maksimum 1 meter.

 Penggunaan pipa pakai

sambungan dengan cara

pasangan horisontal sambungan harus dibawah, dan pasangan vertikal sambungan harus berada pada dindingnya.

(15)

 Jenis kabel seperti GRLL, NBEU dab NYM boleh dipasang tanpa pipa pada dan didalam tembok.

 Pemasangan instalasi dalam tembok (inbouw) dikerjakan sebagai berikut :

1. Didalam tembok betonan, pipa dipasang lebih dulu sebelum betonan dicor, yang digunakan pipa ulir (schroefbuis) dan tak boleh dicat menie. Untuk pipa PVC sambungan harus di lem dengan lem PVC.

(16)

2. Dalam tembok plesteran, lubang-lubang dan jalur-jalur untuk menanam pipa tersebut dibuat dan disiapkan sesudah dinding temboknya selesai.

3. Digunakan pipa dengan sambungan selorok (schuifbuizen) dan dimenie dulu sebelum diplester.

 Pemasangan kotak kontak dilengkapi dengan kotak pengaman kecuali jika sudah ada tambahan isolasi pengaman yang dapat mencegah bahaya tegangan.

 Hantaran tarik dengan titik tumpu (strekleiding) diatas langit-langit atau plafon, jaringan kabel merupakan hantaran-hantaran yang ditarik tegang dengan titik tumpu (steunpunt) pakai rol isolator dengan ketentuan

sebagai berikut :

1. Jarak antara kabel minimum 3 cm.

2. Jarak antara isolator-isolator sebagi titik tumpu sejauh maksimum 1 meter.

(17)

3. Jika penampang kabel besarnya 4 mm2 atau lebih digunakan isolator yang lebih besar (klok isolator) dengan jarak boleh lebih dari 1 meter dengan maksimum 6 meter.

4. Pencabangan pada strekleideng harus dibuat bebas tarik.

 Kabel untuk lampu, minimum dengan penampang 0,5 mm2

1. Fitting edison hanya boleh untuk lampu sebesar 300 watt, diatas 300 watt sampai 1.500 watt digunakan fitting golihath.

2. Setiap instalasi rumah dilengkapi dengan sekering dan sakelar utama. 3. Setiap kotak kontak (stop kontak) hanya boleh untuk satu saluran/satu

(18)

1. Rangka rumah dan bagian konstruksi PHB tertutup, harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan kokoh.

2. Pada PHB tertutup untuk sistem tegangan bolak-balik di atas 1.000 Volt atau sistem tegangan arus searah di atas 1.500 Volt, harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Di depan sakelar harus dipasang pemisah atau yang sederajat.

b. Pada pelayanan dari luar, keadaan kedudukan pemisah harus dapat dilihat dengan mudah dari tempat pelayanan.

c. Pemisah harus dipasang, dibuat atau dilindungi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan terbuka, semua bagian bertegangan cukup diamankan terhadap sentuhan langsung.

d. Pengukuran, pemeriksaan dan pembumian, penghubungan pendek dari bagian yang akan dikerjakan, harus dapat dilakukan dengan mudah dan aman.

e. Semua bagian logam yang dalam keadaan normal tidak bertegangan, harus dibumikan secara baik.

(19)

 PHB terbuka :

- PHB terbuka harus dipasang dalam ruang kerja listrik atau terkunci, kecuali jika sebagian atau seluruhnya ditempatkan dalam kurungan atau pagar sehingga sentuhan langsung dapat dihindari, atau jika ruang tersebut merupakan bagian dari ruang khusus seperti laboratorium listrik. Kurungan atau pagar pelindung, jika terbuat dari logam khusus harus dikebumikan.

 Beban-beban PHB dan Ketentuan Pemasangan PHB 1 Phasa :

1. Pada PHB harus dilengkapi dengan sakelar utama atau pemutus beban utama dan pengaman kelompok, yang tergantung dari jumlah titik beban terpasang.

2. Macam-macam beban terdiri dari :

a. Beban resistip (tahanan murni) : lampu pijar, seterika listrik, dan lain sebagainya.

b. Beban Induktif : AC, Lemari Es, pengisap debu (vacum cleaner), blender. dan lain sebagainya.

c. Beban kapasitif : kapasitor atau kondensator, yang dipergunakan untuk memperbaiki faktor kerja atau cos Q.

(20)

3. Letak pemasangan PHB dapat ditempatkan di dinding ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, yang tidak lembab, tidak berdebu, dan bukan tempat penyimpanan bahan bakar.

4. KWH meter milik PLN harus dipasang di luar ruangan (misal : tidak dekat penyimpanan bahan peledak dan bahan bakar, sehingga mudah diperiksa oleh petugas PLN.

5. PHB yang terbuat dari logam, harus selalu dihubungkan ke tanah (grounding) untuk menghindari terjadinya tegangan singgung yang diakibatkan oleh kegagalan isolasi dari dalam PHB tersebut.

6. PHB cukup dipasang menempel pada tembok dengan ketinggian maksimum 190 cm antara kepala PHB dengan lantai.

(21)

 Elektroda bumi adalah :

1. Penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat kontak langsung dengan bumi.

2. Penghantar bumi yang tidak berisolasi yang ditanam dalam bumi, dianggap sebagai bagian dari elektroda bumi.

 Jenis elektroda bumi :

1. Elektroda pita, adalah elektroda yang dibuat dari penghantar berbentuk pita atau berpenampang bulat atau penghantar pilin yang pada umumnya ditanam dangkal. Elektroda ini dapat ditanam sebagai pita lurus, radial, melingkar, jala-jala atau kombinasi dari bentuk tersebut.

0,5 – 1 M

60

0,5 – 1 M

(22)

2. Elektroda batang, adalah elektroda dari pipa besi, baja atau profil atau batang logam utuh (tidak berlobang) lainnya, yang dipancangkan ke dalam tanah ( lihat gambar ).

3. Eletroda pelat, adalah elektroda yang terbuat dari bahan utuh logam ayau berlobang. Pada umumnya elektroda pelat ditanam paling dalam, jika dibandingkan jenis elektroda lainnya (lihat gambar).

(23)

Resistans jenis tanah dan resistans pembumian :

Resistans jenis tanah mempunyai nilai yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanah (lihat tabel 1)

Tabel 1

Resistans Jenis Tanah

NO KLASIFIKASI / JENIS TANAH RESISTANS JENIS (Ohm-m)

1. Tanah rawa 30

2. Tanah Liat & Tanah Ladang 100

3. Tanah basah 200

4. Kerikil basah 500

5. Pasir dan kerikil kering 1.000

(24)

Resistans pembumian :

- Resistans pembumian dari elektroda bumi tergantung pada jenis dan tahanan tanah serta ukuran dan susunan elektroda..

- Resistans pembumian suatu elektroda harus dapat diukur. Untuk

keperluan tersebut, penghantar yang menghubungkan setiap elektroda bumi atau susunan elektroda bumi, harus dilengkapi dengan hubungan yang dapat dilepaskan.

Catatan : Resistans pembumian total sari suatu instalasi pembumian,

(25)

Tabel 2 menunjukkan nilai rata-rata resistans elektroda bumi. Tabel 2

Resistans pembumian pada resistans jenis Q1 = 100 Ohm-meter.

NO JENIS ELEKTRODA PANJANG /

UKURAN PEMBUMIAN (Ohm) RESISTAN

10 M 20

25 M 10

50 M 5

1. PITA ATAU PENGHANTAR

PILIN

100 M 3

1 M 70

2 M 40

3 M 30

2. BATANG ATAU PIPA

5 M 20

0,5 x 1 M2 35

3. PELAT VERTIKAL DENGAN SISI

ATAS 1 M DI

PERMUKAAN TANAH 1 x 1 M

2 25

Keterangan : Untuk resistans jenis lain (Q), maka besar resistans pembumian, adalah perkalian nilai di atas dengan :

100

1

Q Q

(26)

Contoh : a. Untuk mencapai resistans pembumian sebesar 5 Ohm pada tanah liat atau tanah ladang dengan resistans jenis 100 meter, diperlukan sebuah elektroda pita yang panjangnya 50 meter atau empat buah elektroda batang yang panjangnya masing-masing 5 meter. Jarak elektroda-elektroda tersebut, minimum harus dua kali panjangnya.

b. Pada pasir basah yang resistans jenisnya 200 ohm meter sebuah elektroda pita sepanjang 100 meter, menghasilkan resistans pembumian 6 Ohm.

 Bahan dan ukuran elektroda :

1. Bahan elektroda adalah tembaga atau baja yang digalvanish atau dilapisi tembaga, sepanjang kondisi setempat tidak mengharuskan memakai bahan lain (misalnya pada perusahaan kimia).

2. Ukuran minimum elektroda dapat dipilih menurut tabel 3 dengan memperhatikan pengaruh korosi atau KHA.

(27)

Catatan : Jika keadaan tanah sangat korotif atau jika digunakan elektroda baja yang tidak digalvanish, dianjurkan untuk menggunakan luas penampang atau tebal sekurang-kurangnya 150% dari yang tertera pada tabel 3.

NO BAHAN JENIS ELEKTRODA BAJA DI GALVANISH DENGAN PROSES PEMANASAN BAJA BERLAPIS TEMBAGA TEMBAGA

1. Elektroda pita Pita Baja 100 mm2 Setebal mi- nimum 3 mm2

 Penghantar pilin 95 mm2 (bukan kawat halus)

50 mm2

-

 Pita tembaga 50 mm2 tebal mi-nimum 2 mm

 Penghantar pilin 35 mm2

(bukan kawat halus) 2. Elektroda batang  Pipa baja 25 mm2

 Baja profil (mm)  L65 x 65 x 7  U 6,5  T 6 x 50 x 3

 Batang profil lain yang setaraf

Baja berdiameter 15 mm dilapisi tembaga setebal 2,5 mm.

-

3. Elektroda Pelat besi tebal 3 mm, luas 0,5 mm2 sampai 1 m2

- Pelat Tembaga tebal 2 mm, luas 0,5 m2 sampai 1 m2

Tabel 3

Ukuran Minimum Elektroda

Jika elektroda pita hanya digunakan untuk mengatur gradian tegangan, luas penampang minimum pada baja gelvanish atau berlapis tembaga, harus 16 mm2 dan pada tembaga 10 mm2.

(28)

 Letak pengaman rangkaian (Fuse Box / Zekering Kast) & APP :

1. Fuse Box dapat ditempatkan (dipasang) di dalam ruangan, misal : ruang tamu atau ruang keluarga.

2. Pesawat pembatas PLN atau APP harus diletakkan di luar ruangan, tetapi harus aman dan tidak kena air hujan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan petugas PLN mencatat KWH Meter tiap bulan.

 Pemasangan grounding :

1. Dapat dipasang di luar rumah, sedangkan hantaran pentanahan dari arde tersebut yang biasanya berupa kawat tembaga telanjang (BC), harus disambungkan pada badan fuse box & disambungkan juga pada kawat nol & terminal nol dalam fuse box.

2. KWH Meter juga harus disambungkan dengan hantaran pentanahan. Tujuan pemasangan grounding ini adalah untuk menghindari tegangan singgung (tegangan sentuh) yang terjadi pada fuse box atau KWH Meter, jika pada rangkaian terjadi kegagalan isolasi.

(29)

 Penempatan kotak kontak (stop kontak) :

1. Umumnya dipasang di dekat sudut-sudut ruangan atau disesuaikan dengan kebutuhan pemakaiannya.

2. Penempatan di tengah dinding (antara dua sudut ruangan), biasanya kurang efektif, karena ada kemungkinan tertutup perabot.

3. Jika dipasang kurang dari 1,25 m dari lantai, harus diberi tutup (PUIL ayat 840.C5), atau memakai stop kontak jenis khusus.

4. Jangan dipasang dekat kran air, sehingga tidak terkena percikan air.

 Pentanahan kotak kontak (stop kontak) :

1. Stop kontak yang dipasang di ruangan berdinding tembok dan lantai yang meghantarkan arus listrik, harus dilengkapi kontak pengaman, dimana kontak pengaman tersebut disambung dengan hantaran pentanahan.

2. Apabila lantainya terbuat dari kayu yang tidak menghantarkan arus listrik, maka stop kontak tidak perlu ditanahkan.

 Penempatan sakelar :

1. Umumnya dipasang dekat pintu sedemikian rupa atau ditempat-tempat yang mudah dijangkau.

(30)

 Penempatan armatur kedap air :

1. Dipasang pada tempat-tempat yang basah, misal : kamar mandi, WC dapur, tempat cuci, dan lain-lain.

2. Dipasang pada tempat-tempat yang mengandung polusi tinggi, misal : gudang yang berdebu, garasi, lampu taman, dan lain-lain.

 Pemasangan dan penggunaan kabel NYA :

1. Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, harus dipasang di dalam pipa (pipa union atau PVC), misalnya : yang ditanam pada tembok atau

menempel pada kayu, sehingga harus tetap dilindungi dengan pipa instalasi 2. Kabel-kabel NYA yang dipasang diluar jangkauan tangan, boleh dipasang

terbuka dengan menggunakan rol isolator. Cara pemasangannya harus sedemikian rupa sehingga jarak bebas minimum 1 cm terhadap dinding

dan terhadap bagian lain dari bangunan atau konstruksi.

3. Kabel NYA dapat dipakai untuk alat-alat listrik pada perlengkapan hubung bagi dan sebagainya.

4. Kabel NYA tidak boleh digunakan di ruang basah, di alam terbuka atau di tempat kerja dan gudang dengan bahaya ledakan dan kebakaran.

(31)

5. Untuk saluran utama dan rangkaian akhir yang menggunakan stop kontak, digunakan penampang 2,5 mm2.

6. Untuk hantaran lampu dan sakelar, digunakan salah satu warna misalnya : merah dan hantaran netralnya biru.

 Pemasangan dan penggunaan kabel NYM dan NYY :

1. Kabel NYM dan NYY boleh dipasang pada/ di : a. Menempel pada plesteran (tembok) atau kayu. b. Ditanam dalam tembok.

c. Ruang yang lembab atau basah dan di tempat kerja dalam gudang dengan bahaya ledakan dan kebakaran.

d. Pada bagian-bagian lain dari bangunan, konstruksi, rangka dan

sebagainya, asalkan pemasangannya tidak merusak bangunan dan selubung luar dari kabel.

2. Pemasangannya menggunakan klem, dengan jarak antara klem 30 cm, sehingga kabelnya terpasang rapi, lurus dan tidak melendut.

3. Untuk pemasangan di ruangan lembab, harus menggunakan kotak sambung yang kedap air dan kedap lembab.

(32)

4. Untuk kabel NYM dipakai pada tegangan sampai dengan 500 Volt, dan kabel NYY dipakai tegangan sampai dengan 1000 Volt.

5. Biasanya kabel NYY dan NYM dipakai (dipasang) antara KWH Meter PLN menuju ke Zekering Box.

Penggunaan kabel lampu gantung :

Kabel lampu gantung atau pendel (NYPLYW) harus digantungkan sedemikian rupa, sehingga inti penyalur harus bebas dari gaya tarik, dengan cara

menggunakan tali kabel yang diikatkan pada roset langit-langit atau perlengkapan lain sejenis.

(33)

 Material yang dibutuhkan adalah :

1. Kabel NYM dari KWH Meter ke Zekering Kast : Meter.

2. Kabel NYA warna kuning (lorek) : Meter.

3. Kabel NYA warna hitam untuk saluran nol : Meter. 4. Kabel NYA warna merah untuk saluran fasa : Meter. 5. Kabel NYA warna biru untuk hantaran tanah : Meter.

6. Stop kontak biasa : Buah.

7. Sakelar deret : Buah.

8. Sakelar tunggal : Buah.

9. Zekering kast 1 group 1 phasa : Buah.

10. Rol Isolator : Buah.

11. Lasdop : Buah.

12. Benang : Rol.

13. Isolasi : Rol.

14. Pipa PVC 5/8” : Meter.

15. Klem PVC ukuran 14” : Buah.

16. Klem PVC ukuran 5/8” : Buah.

(34)

18. Kabel snur untuk lampu gantung : Meter.

19. Lampu pijar : Buah.

20. Lampu TL : Buah.

21. Ground rod (Grounding) : Buah.

 Peralatan kerja yang dibutuhkan adalah :

1. Palu : Buah.

2. Obeng blimbing (kembang) : Buah.

3. Betel (pahat) : Buah.

4. Tespen : Buah.

5. Pengupas kabel : Buah.

6. Megger : Buah.

7. Multi Tester (AVO Meter) : Buah.

8. Pisau (Cutter) : Buah.

9. Tang Kombinasi : Buah.

10. Tang Potong : Buah.

11. Tang cucut atau Tang Bulat : Buah.

(35)

 Langkah kerja :

1. Menentukan (membuat) denah bangunan beserta single line diagram. 2. Menyiapkan material yang akan dipasang.

3. Membobol tembok untuk tempat pipa-pipa dan in-bouw doos. 4. Memasang pipa-pipa PVC pada tembok.

5. Memasang zekering kast.

6. Memasang (penarikan) kabel pada pipa-pipa dan di atas plafon (menggunakan rol isolator).

7. Memasang fitting lampu, sakelar dan stop kontak.

8. Melakukan pengecekan sambungan-sambungan dan material yang telah terpasang.

9. Testing & Komisioning. 10. Pengoperasian.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja KKT Sari Rejeki dengan metode balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

Pendapatan adalah total penerimaan dari usaha ternak ayam petelur yang. dipelihara selama proses produksi dikurangi dengan jumlah

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti secara empiris dan menemukan kejelasan tentang pengaruh faktor-faktor fundamental yang terdiri dari Return On

Website yang telah di upload dapat di buka melalui web browser, adapun menu-menu dalam website graha citra amanusa untuk user yaitu menu home,tipe,harga, lokasi,site plan,

In this article I examine how performers and spectators use the three components of wayang narration – the puppets and their mise-en-scène , the accompanying music, and the

Selain itu, Saidaiji Eyou juga dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk sairei karena diselenggarakan dalam bentuk yang lebih besar dan meriah, jika dibandingkan

Dari hasil analisa diperoleh strategi pengembangan ekonomi lokal di Kampung Nambangan adalah membantu masyarakat membuka usaha kuliner hasil

[r]