• Tidak ada hasil yang ditemukan

Baiq Syariah, Ita Chairun Nissa, dan Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Baiq Syariah, Ita Chairun Nissa, dan Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Menggunakan Metode Modeling The Way Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Mts NW Montong

Sapah Pada Materi Pokok Kubus Dan Balok Tahun Pelajaran 2013/2014. Baiq Syariah, Ita Chairun Nissa, dan Eliska Juliangkary

Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram Email: syariahpoenya@yahoo.co.id

Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Modeling The Way yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nw Montong Sapah tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan di MTs Nw Montong Sapah Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan metode Modeling The Way. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Hal ini terbukti dari persentase ketuntasan klasikal belajar siswa siklus I mencapai 79,17% dengan nilai rata-rata 69,58 dengan kategori siswa cukup aktif. Sedangkan pada siklus II sebesar 88,46% dengan rata-rata 77,69 dengan kategori siswa sangat aktif, terlihat bahwa persentase ketuntasan klasikal belajar siswa pada siklus 2 sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan yakni ≥ 85%. Dari data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan menggunanakan metode Modeling The Way dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nw Montong Sapah tahun pelajaran 2013/2014.

Kata kunci: Metode Modeling The Way, Aktivitas, Hasil belajar, Kubus dan Balok.

Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, di mana dan kapan saja. Pendidikan dipandang merupakan kegiatan manusia untuk memanusiakan sendiri, yaitu manusia berbudaya. Salah satu masalah yang mendasar dalam dunia pendidikan saat ini adalah masih rendahnya prestasi siswa dalam belajar matematika, faktor penyebabnya antara lain metode pengajaran yang kurang menarik (Rianto, 2009: 117).

Matematika berkenaan dengan konsep-konsep yang abstrak dan hubungan hubungan yang diatur menurut urutan yang logis. Oleh sebab itu, pelajaran matematika harus sangat diperhatikan. Karena pelajaran matematika membutuhkan konsentrasi dan kecermatan yang tinggi, selain itu juga matematika sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika diantaranya banyak siswa yang menganggap matematika adalah ilmu pelajaran yang tidak menarik dan sulit.

(2)

2 Berdasarkan hasil observasi awal melalui observasi pembelajaran di kelas VIII yang dilakukan di MTs NW Montong Sapah dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, disebabkan karena metode pembelajaran yang monoton dan tidak menyenangkan serta dalam kegiatan proses belajar mengajar guru lebih banyak menggunakan metode ceramah. Metode ceramah kurang membuat siswa terlibat secara aktif karena siswa hanya mendengarkan sambil mencatat, sehingga penjelesan guru kurang diperhatikan. Selain itu guru hanya memperhatikan siswa yang berkemampuan tinggi, jika siswa berkemampuan tinggi sudah mengerti dan memahami materi yang diajarkan maka akan dilanjutkan ke materi selanjutnya tanpa pernah memperhatikan siswa yang berkemampuan sedang atau rendah. Sehingga berdampak pada hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara dengan guru mata pelajaran matematika, hasil belajar matematika siswa masih tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya: Kemampuan siswa dalam menggunakan konsep matematika yang masih rendah, siswa enggan untuk bertanya walaupun masih ada yang belum dimengerti, kemampuan siswa untuk mengingat materi yang telah diberikan masih kurang, kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki siswa, perhatian siswa yang kurang terhadap materi pelajaran. Sehingga permasalahan di atas pada akhirnya bermuara pada rendahnya hasil belajar siswa, sehingga hasil belajar mereka menurun akan ditunjukkan pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Daftar nilai siswa kelas VIII MTS NW Montong sapah semester II tahun pelajaran 2012/2013. No Materi pelajaran matematika Banyak siswa yang tuntas Banyak siswa tidak tuntas KK Rata-rata KKM 1 Lingkaran 11 12 47,83 % 63,04 65

2 Pers Garis Lurus 9 14 39,13 % 60,43

3 Kubus dan Balok 6 17 26,09 % 58,04

4 Bangun Sisi Datar

dan Prisma Tegak 11 12 47,83 % 63,04

Sumber: Daftar Nilai Guru Matematika MTS NW Montong Sapah.

Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa nilai rata- rata hasil belajar pada materi Kubus dan Balok masih tergolong rendah dibandingkan tiga materi matematika yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas VIII kurang memahami materi pokok kubus dan balok sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Upaya untuk memecahkan permasalah diatas, dapat dicarikan suatu solusi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII MTS NW Montong

(3)

3 Sapah pada materi pokok Kubus dan Balok, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran dengan moteode Modeling the Way yaitu model pembelajaran kelompok yang di sertai dengan pemberian tugas yang bisa meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini didasarkan pada karakteristik materi Kubus dan Balok yang kajiannya bersifat abstrak.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Menggunakan Metode Modeling The Way Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTS NW Montong Sapah Pada Materi Pokok Kubus dan Balok Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode modeling the way yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII MTs NW Montong sapah.

Secara umum manfaat penelitian ini ada dua yaitu a). Manfaat Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan imformasi tentang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan Metode Modeling The Way Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas VIII MTS NW Montong Sapah pada Materi Pokok Kubus dan Balok Tahun Pelajaran 2013/2014, dan b). Manfaat Secara Praktis, manfaat secara praktis dibagi menjadi tiga yaitu: 1). Bagi siswa, 2). Bagi guru, dan 3). Bagi sekolah.

Kajian Literatur

Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu (Aunurrahman, 2009: 35). Pembelajaran matematika akan menuju arah yang benar dan berhasil apabila kita mengetahui karakteristik yang dimiliki matematika. Sama halnya dengan pelajaran yang lain, matematika memiliki karakteristik tersendiri baik ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, maupun dari aspek materi yang dipelajari untuk menunjang tercapainya kompetensi. Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, mata pelajaran matematika menekankan penguasaan konsep dan algoritma serta keterampilan memecahkan masalah (Irzani, 2009: 7).

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada dua sampai enam orang peserta didik untuk membentuk kelompok dan bekerja sama menyelesaikan tugas dan bersama-sama membangun pengetahuan dan pemahaman tentang

(4)

4 materi pelajaran. Hal Ini berarti model pembelajaran kooperatif memfasilitasi pembentukan kelompok-kelompok dalam kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat berdiskusi dan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka untuk memecahkan masalah-masalah yang diberikan dalam proses pembelajaran (Sutarto, 2013: 105).

Strategi modeling the way (membuat contoh praktek) merupakan strategi yang digunakan guru untuk mengajarkan keterampilan tertentu yang harus dikuasai siswa. Di dalam pelaksanaannya, guru terlebih dahulu menjadi model dalam mendemonstrasikan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa kemudian dilanjutkan dengan upaya siswa melakukan keterampilan tersebut melalui bimbingan guru. Menurut Zaini dalam Nurhasanah (2013: 21), strategi modeling the way ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan keterampilan spesifik yang dipelajari dikelas melalui demonstrasi. Siswa diberikan waktu untuk menciptakan scenario dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan.

Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan pada metode modeling the way adalah: a). Metode ini mempunyai kelebihan sebagai berikut: 1).Mendidik siswa mampu menyelesaikan sendiri problema sosial yang ia jumpai. 2). Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa. 3). Mendidik siswa berbahasa yang baik dan dapat menyalurkan pikiran serta perasaannya dengan jelas dan tepat 4). Mau menerima dan menghargai pendapat orang lain. 5). Memupuk perkembangan kreativitas anak, b). Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut: 1). Pemecahan problem yang disampaikan oleh siswa belum tentu cocok dengan keadaan yang ada di masyarakat. 2). Karena waktu yang terbatas, maka kesempatan berperan secara wajar kurang terpenuhi. 3). Rasa malu dan tekut akan mengakibatkan ketidak wajaran dalam memainkan peran, sehingga hasilnyapun kurang memenuhi harapan

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research,) karena penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dikelas (Arikunto, 2011: 2). Hakikat dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengintrospeksi, bercermin, merefleksi atau mengevaluasi dirinya sendiri sehingga kemampuannya sebagai tenaga pendidik diharapkan cukup propesional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data berupa hasil belajar, pendekatan ini diperoleh dari hasil evaluasi siswa.

(5)

5 Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran yang diperoleh dari observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa (Sugiyono, 2013: 6).

Penelitian ini dilaksanakan di MTS NW Montong Sapah pada tanggal 26 Februari- 19

Maret semester II tahun pelajaran 2013/2014 yang dilaksanakan dalam beberapa siklus.

Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta

refleksi. (Arikunto, 2011: 16). Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan dirinci sebagai berikut:

a) Perencanaan, b). Pelaksanaan Tindakan, c). Observasi, dan d). Refleksi. Sedangkan instrumen

yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu instrumen penelitian yaitu a). lembar observasi, b).

lembar tes, dan c). rubrik penilaian. Dan instrumen pembelajaran, yaitu a). rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), dan b). lembar kerja siswa (LKS).

Adapun metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut : a). Sumber Data: Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan

guru mata pelajaran Matematika MTs NW Montong Sapah tahun 2013/2014. b). Jenis Data: Jenis

data yang diperoleh dari penelitian ini adalah Data kualitatif berupa hasil observasi aktivitas

siswa dan proses mengajar yang dilaksanakan oleh guru, dan data kuantitatif berupa data hasil

evaluasi belajar siswa. Dan c). Tehnik Pengambilan Data: 1). Data observasi guru diperoleh dari

pedoman observasi guru. 2). Data observasi siswa diperoleh dari pedoman observasi siswa. 3).

Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan tes evaluasi siswa setiap

akhir siklus.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Ringkasan hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2: Ringkasan hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dan siklus II

No Keterangan Siklus I Siklus II

P- I P-II p-I p-II

1 Tahap eksplorasi 2 3 4 5

(6)

6

3 Tahap aplikasi konsep 3 4 4 4

Jumlah 8 11 13 14

Kategori Cukup baik Baik Sangat baik Sangat baik Adapun ringkasan hasl observasi aktivitas siswa pada pertemuan I dan II siklus I dan II adalah sebagai berikut:

Tabel 3: Ringkasan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II

No Keterangan Siklus I Siklus II

P-I P- II p-I p-II

1 Tahap eksplorasi 3 4 4 5

2 Tahap pengenalan konsep 2 3 4 4

3 Tahap aplikasi konsep 3 4 4 5

Jumlah 8 11 12 14

Kategori Cukup aktif Aktif Sangat aktif Sangat aktif Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan belajar siswa yang telah dilaksanakan, diperoleh data seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4: hasil evaluasi belajar siswa siklus I dan siklus II

Keterangan Siklus I Siklus II

Jumlah siswa keseluruhan 27 27

Nilai tertinggi 85 95

Nilai terendah 50 50

Jumlah siswa yang tuntas 19 23

Jumlah siswa yang tidak tuntas 5 3

Jumlah siswa yang ikut tes 24 26

Nilai rata- rata belajar siswa 69,58 77,69

Persentase siswa yang tuntas (%) 79,17% 88,46%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara kelasikal telah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu persentase ketutuntasan pada siklus I = 79,17 % menjadi 88,46 % pada siklus II. Sesuai dengan standar ketuntasan yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan penelitian pada siklus II ini tuntas secara klasikal. Peningkatan ini terjadi disebabkan karena pada siklus II ini guru berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan yang tejadi pada siklus I, misalnya pada siklus satu guru kurang memberikan motivasi dan penguatan serta bimbingan pada saat pembelajaran, maka pada siklus II ini guru selalu melakukannya.

Belajar kelompok siswa dapat saling membantu memahami pembelajaran dan saling melengkapi satu sama lain, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adanya peningkatan nilai rata-rata belajar siswa mulai dari siklus I sampai siklus II karena penerapan metode Modeling the Way, ini sesuai dengan pendapat Roestiyah dalam Nurhasanah (2013) yang

(7)

7 menyatakan bahwa: “keuntungan dari penggunaan teknik kerja kelompok adalah para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran dan mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi”.

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil evaluasi yang diperoleh diketahui bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode Modeling the Way dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII MTs NW Montong Sapah tahun pelajaran 2013/2014.

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Modeling The Way dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Kubus dan Balok siswa kelas VIII MTs NW Montong Sapah tahun pelajaran 2013/2014. Berpedoman pada hasil yang dicapai dalam penelitian ini maka saran-saran yang dapat disampaikan adalah:1). Bagi guru MTS NW Montong sapah diharapkan agar mempertimbangkan perkembangan dan taraf berpikir anak sebagai acuan dalam memilih penerapan model pembelajaran. 2). Bagi siswa dapat dijadikan sebagai dasar untuk membenahi diri dalam meningkatkan kegiatan belajar terutama dalam mempelajari pokok bahasan Kubus dan Balok. 3). Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif ini pada materi atau pokok bahasan yang berbeda.

Referensi

Aunurrahman. 2009. Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfa beta

Irzani. 2007. Strategi belajar Mengajar Matematika. Mataram: Media Grafindo Press.

Nurhasanah. 2013. “Penerapan Metode Modeling The Way Dapat Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Gerung Tahun Pelajaran 2012/2013”(Skripsi < Ikip Mataram< Mataram 2013.

Riyanto, Yatim. 2009. Metodelogi Penelitian. Surabaya: SIC

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sutarto, dan Syaripuddin. 2013. Desain Pembelajaran Matematika. Jakarta: Samudra Biru

(8)

Gambar

Tabel  1.1  Daftar  nilai  siswa  kelas  VIII  MTS  NW  Montong  sapah  semester  II  tahun  pelajaran 2012/2013
Tabel 2: Ringkasan hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dan siklus II
Tabel 3: Ringkasan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis diketahui bahwa penyebaran frekuensi lebar cawan ikan pari jantan dan betina tidak sama, pola pertumbuhannya bersifat alometrik negatif, perbandingan

 Komite menetapkan untuk diteruskan pada siding komisi ke 37 terkait: Revisi standar untuk Luncheon meat (Codex stan 89-1981), corned beef (Codex.. stan 88-1981) Cooked

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan TIK (PEOU) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap pengguna

Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa kelas XII SMK N 1 Pedan Kabupaten Klaten tergolong dalam interval sangat tinggi berdasarkan hasil Grand mean yaitu 3,37 dengan

Dari beberapa uraian diatas mengenai definisi rekam medis dapat disimpulkan bahwa rekam medis dapat berupa catatan yaitu tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi

Pada bulan September 2006, Anak perusahaan telah membayarkan kompensasi denda sejumlah Rp4.873.449.351 atau 0,7% dari nilai nominal obligasi terhutang atas tidak

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS sebelum dan sesudah tindakan yang dilakukan oleh guru mengalami peningkatan, hal ini membuktikan bahwa model