• Tidak ada hasil yang ditemukan

The 3 third Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The 3 third Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PEREMPUAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA MELALUI INDUSTRI RUMAHAN (IR)

Oleh

Tia Marda Lendri1), Waza Karia Akbar2)

1)Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, STKIP PGRI Sumatera Barat

Email: mardalendri29@gmail.com

2) Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, STKIP PGRI Sumatera Barat

Email: wazasolok@gmail.com

Submitted: 2020-12-01 Reviewed: 2021-03-08 Accepted: 2021-03-08

Abstract

In this case women must be given a role to be more independent and advance in improving the quality of life of women through the development of an improved women's home industry. So that the quality of life and the welfare of the family as a whole will be more successful in terms of increasing the welfare and ability of women, which will lead to gender welfare in order to be able and participate in the development activities for the improvement of the Women's Home Industry Explain the role of women in an effort to improve the family economy through the home industry (IR). This research uses a qualitative case study approach. The results of this study are that due to economic factors women move by forming their own businesses. In the form of participation in economic, socio-cultural, political activities and enjoying the results of development. In the context of daily women's empowerment to the community, it is necessary to provide training according to the need to help women as the head of the family, special attention needs to be given if it is related to their conditions, most of which are categorized as weak and poor.

Abstrak

Dalam hal ini perempuan harus diberi peran untuk lebih mandiri dan maju dalam peningkatan kualitas hidup perempuan melalui pengembangan peningkatan industri rumahan perempuan. Sehingga dengan demikian kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan akan lebih meningkat keberhasilan dalam hai peningkatan dalam kesejahteraan dan kemampuan perempuan akan mengarah pada kesejahteraan gender agar mampu dan berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan peningkatan Industri Rumahan Perempuan tersebut. Menjelaskan peran perempuan dalam upaya meningkatkan perekonomian keluarga melalui indutru rumahan (IR). Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yang dilakukan secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini yakni bahwa karena faktor ekonomi perempuan bergerak dengan membentuk usaha sendiri. Dalam bentuk akan adanya berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, sosial budaya, politik dan menikmati hasil pembangunan. Dalam kontek pemberdayaan perempuan sehari-hari kepada masyarakat perlu diberikan pelatihan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan untuk membantu perempuan sebagai kepala keluarga sangat perlu diperhatikan khusus bila dikaitkan dengan kondisinya yang sebagian besar termasuk dalam kategori lemah dan miskin.

Jel Classification: E29; E24; P46

(2)

PENDAHULUAN

Pada era zaman moderen sekarang peran pendidikan dalam kehidupan merupakan hal yang sanagt penting. Seorang perempuan dituntut harus memiliki pendidikan yang tinggi, agar mereka dapat mendidik anak mereka kelak. Berbeda dengan zaman dahulu bahwa seorang perempuan tidak perlu sekolah dan mendapatkan pendidikan yang tinggi. Namun demikian, sejalan dengan perkembangan waktu fenomena seorang perempuan yang bekerja tentunya banyak berkaitan dengan alasan ekonomi keluarga dan kesempatan memperoleh pendidikan serta faktor sosial dan lingkungan. Oleh sebab itu ketika seseorang yag tidak memiliki pendidikan tentunya mereka harus memiliki skill dan kemapuan tersendiri agar dapat menopang roda perekonomian rumah tangga (Widodo Nurdin, 2012).

Saat ini, Indonesia memiliki penduduk lebih dari 237 juta orang, dimana separuhnya adalah penduduk perempuan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat dari 46 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diketahui, sebagian dari padanya merupakan industri Rumahan yang sekitar 60 persen pengelolanya adalah kaum perempuan. Dengan jumlah yang cukup banyak itu, peran perempuan pengusaha menjadi cukup besar bagi ketahanan ekonomi karena mampu menciptakan lapangan kerja, menyediakan barang dan jasa dengan harga murah serta mengatasi masalah kemiskinan. Inisiatif pembangunan ekonomi skala mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang ditangani oleh berbagai instansi dan lembaga, baik pusat maupun daerah, BUMN dan Swasta, Perbankan, institusi pendidikan, Pusat Penelitian dan Pengembangan, berbagai LSM, Lembaga Donor dan masyarakat secara mandiri menunjukan kecenderungan yang meningkat. Walaupun demikian, berbagai kebijakan dan koordinasi masih memerlukan penyelarasan dengan mempertimbangkan aspek-aspek kesetaraan gender. Sebagai contoh, mengutip data publikasi, menunjukkan bahwa 149.793 unit koperasi yang tercatat di Indonesia, baru sekitar 2,3% yang dikelola oleh perempuan, padahal prosentase perempuan pengusaha disektor UMKM lebih besar jumlahnya. Inisiatif dan contoh fakta ini seyogyanya dilihat sebagai peluang dan tantangan untuk meningkatkan kinerja program-program pemberdayaan perempuan dalam pembangunan ekonomi nasional secara lebih adil dan merata. (Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI)

Industri Rumahan merupakan suatu sistem produksi, yang berarti ada produk yang dihasilkan melalui proses nilai tambah dari bahan baku tertentu, yang dilakukan di tempat rumah perorangan dan bukan di suatu pabri. Hal tersebut yang ditemukan di daerah Tanjung Bingkung bahwa ada sekitar 15 orang ibu rumah tangga yang membuat industri rumahan. Hal tersebut terjadi karena para suami tidak dapat memberikan kebutuhan ekonomi untuk keluarga mereka. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan ekonomi pada saat ini mereka berupaya dan berusaha untuk membuat industri rumahan. Industri tersebut bida berupa kerupuk sanjai, kerupuk kuah, kerupuk dolar dan berbagai jenis lainnya yang bahan dasarnya adalah ubi kayu.

Teori yang digunakan dalam mengkaji permasalahan dan penelitian ini adalah teori struktural fungsional menurut Talcott Parsons. Bahasan tentang fungsionalisme struktural

(3)

Parsons ini akan dimulai dengan empat fungsi penting untuk semua sistem “tindakan”, terkenal dengan skema AGIL. Sesudah membahas empat fungsi ini menganalisis pemikiran parsons mengenai struktur dan sistem. Parsons yakin bahwa ada empat fungsi penting diperlukan semua sistem: (A) Adaptation, (G) Goal Attainment, (I) Integration, dan (L) Latensi atau pemeliharaan pola. Secara bersama-sama, keempat imperatif fungsional ini dikenal sebagai skema AGIL (Ritzer, 2012). Keempat, sistem harus mampu melahirkan partisipasi yang memadai dari para anggotanya. Kelima, sistem sosial harus mampu mengendalikan perilaku yang berpotensi mengganggu. Keenam, bila konflik akan menimbulkan kekacauan, itu harus dikendalikan. Ketujuh, untuk kelangsungan hidupnya, sistem sosial memerlukan bahasa (Ritzer, 2012).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dapat digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan mendalam yang datanya mengandung makna, dimana peneliti sebagai istrumen kunci, analisis data bersifat induktif. (Sugiyono, 2013:9). Penelitian peran perempuan dalam meningkatkan perekonomian rumah tangga di daerah Tanjung Bingkung. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah observasi perempuan ketika bekerja sehari-hari yakni lewat perdagangan, kemudian wawancara dengan anak dan suami mereka yang menjadi informan penelitian, sehingga dapat membantu memperkuat data (Afrizal, 2014).

Unit analisis yang digunakan terju kepada kelompok karena subjek penelitian ini ada para perempuan yang bekerja untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga. Dalam analisis data kualitatif menurut Milles dan Huberman dalam (Sugiyono, 2013:92) melihat bahwa terdiri 4 alur kegiatan yang terdiri secara bersamaan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Dalam penelitian ini peneliti bisa melaksanaan kegiatan dan kesimpulan-kesimpulan selama penelitian berlangsung. Menarik kesimpulan digunakan apabila data telah sesuai dengan apa yang dibutuhkan sehingga penelitian dalam menarik kesimpulan(Poloma Margaret, 2010).

Lokasi penelitian ini berada di daerah Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung. Peneliti memilih tempat penelitian di daerah ini karena pada umumnya ada beberapa perempuan yang bekerja sebagai pedagang dalam upaya memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Sehingga lokasi ini sangat cocok dan menarik untuk dilakukan penelitian. Pada daerah ini ada sekitar 15 perempuan yang bekerja dalam industri rumahan. Mereka membuar kerupuk sanjai, dan beberapa jenis kerupuk lainnya yang bahan dasarnya adalah dari ubi kayu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perempuan dalam Meningkatkan Perekonomian Rumah Tangga

Partisipasi wanita dalam dunia kerja, telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan keluarga, khususnya di bidang ekonomi. Angka wanita pekerja

(4)

di Indonesia dan juga di negara lain masih akan terus meningkat, karena beberapa faktor seperti meningkatnya kesempatan belajar bagi wanita, keberhasilan program keluarga berencana, banyaknya tempat penitipan anak dan kemajuan teknologi yang memungkinkan wanita dapat menghandle masalah keluarga dan masalah kerja sekaligus. Peningkatan partisipasi kerja tersebut bukan hanya mempengaruhi konstelasi pasar kerja, akan tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan perempuan itu sendiri dan kesejahteraan keluarganya.

Dengan peran ibu yang dominan dan optimal dalam suatu keluarga yang mencakup tugas pokok seorang ibu sebagai pengurus rumah tangga dan juga perannya dalam perekonomian keluarga, serta dalam pendidikan anak dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga. Jika kesejahteraan ekonomi keluarga tercapai, maka akan berpengaruh juga terhadap tingkat pendidikan anak. Semakin baik kondisi ekonomi suatu keluarga, maka pendidikan anak akan terpenuhi dengan baik. Begitu juga bila kondisi ekonomi keluarga dan pendidikan anak terpenuhi dengan baik, maka tercapailah keluarga yang sejahtera. Melihat kondisi sekarang yang tiap keluarga memiliki kebutuhan yang semakin banyak, dan tidak semua dari kebutuhan keluarga tersebut dapat dipenuhi dari penghasilan suami, serta naiknya harga kebutuhan pokok membuat istri berpikir untuk ikut mencari penghasilan tambahan bagi keluarganya. Bagi pekerja perempuan yang belum berkeluarga, hal ini mungkin bukan menjadi masalah yang krusial namun untuk pekerja perempuan yang telah mempunyai suami terlebih memiliki anak, keadaan semacam ini tentu memaksa mereka untuk mengurangi peran mereka di rumah.

Ekonomi keluarga adalah suatu kajian tentang upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang bertanggung jawab atas kebutuhan dan kebahagiaan bagi kehidupannya. Dalam menghadapi realita yang penuh dengan tantangan seperti sekarang ini untuk dapat memelihara dan meningkatkan taraf hidupnya, maka manusia senantiasa melakukan kegiatankegiatan tertentu. Manusia cenderung meningkatkan aspek-aspek ekonominya, sampai mencapai suatu tingkat relatifitas dan kompleksitas tertentu dalam tatanan yang lebih baik dari sebelumnya.

B. Peran Pemerintah Dalam Upaya Meningkatkan Ekonomi Industri

Faktor yang mempengaruhi kinerja pemerintah dalam membina Sistem Ekonomi Rumah Tangga dimana kaum perempuan sebagai daya penggerak utamanya (prime mover), sebagai berikut : Komitmen dan konsistensi dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam penciptaan lingkungan strategis responsif gender sehingga memiliki visi dan misi yang sama. Koordinasi dan sinergitas progam serta kebijakan lintas sektoral baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam mendukung penciptaan lingkungan strategis yang mendorong perempuan untuk berusaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pengintegrasian program dan kebijakan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah terkait kemudahan akses pembiayaan/permodalan melalui dana bergulir/kredit serta dukungan

(5)

infrastruktur lainnya. Sistem dan mekanisme program aplikatif bagi perempuan sebagai pelaku/anggota kelompok usaha, pembinaan dan pendamping, penyuluh dan para pengambil kebijakan/birokrasi sehingga mendorong usaha yang produktif dan peningkatan usaha.

Capacity Building dan edukasi tentang upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya kepada perempuan sebagai anggota kelompok (usaha), pendamping, penyuluh dan para pengambil kebijakan termasuk sosialisasi kepada masyarakat/ lingkungan terdekat. Ketersediaan data informasi tentang kebijakan usaha rumah tangga serta informasi dan teknologi kebutuhan produksi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga dan keberlanjutan bisnis usahanya. Faktor kebersamaan dan kerelaan tanpa paksaan dalam pembentukan suatu kelompok usaha sehingga terwujud partisipasi kerja sama yang berlanjut dan solid dan keinginan maju bersama untuk kepentingan usaha. Ketersediaan informasi jejaring usaha/networking serta informasi pasar yang mudah di akses perempuan anggota kelompok (usaha) sehingga dapat memperluas usaha sebagai upaya peningkatan kesejahteraan keluarga. Instrumen monitoring dan evaluasi yang jelas sehingga program dapat bertahan dan berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan perempuan pelaku/ anggota kelompok usaha.

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan yang diperoleh di lapangan atau di lokasi penelitian terkait peran perempuan dalam indutri rumahan dalam meningkatkan produktivitas meningkatkan perekonomian keluarga jika dikaitkan dengan teori yang dikemukakan oleh Talcot Parson yang menggunakan skema AGIL. Sistem atau skema ini memiliki pengertian yaitu(Poloma, 2000):

1. Adaptation (Penyesuaian) dimana sistem harus mengatasi kebutuhan situasional yang datang dari luar. Perempuan harus beradaptasi dengan lingkungan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya, Pemerintah ini harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berada disekitarnya. Terlebih dengan masyarakat ditempat adanya indutri rumahan yang dibuat oleh kaum perempuan, apakah pelatihan yang dibuat oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan yang ada dimasyarakat sekitarnya(Abdulsyani, 2002).

2. Goal Attainment(Pencapaian Tujuan) yakni pencapaian tujuan, pemerintah harus menjelaskan tujuan-tujuan utamanya mengapa diadakan pelatihan industri rumahan tersebut.Tujuannya harus jelas agar masyarakat pun tahu. Setelah mengikuti pelatihan ini peserta ingin membuat industri rumahan sendiri dengan keterampilan yang telah mereka miliki yang di dapat setelah mengikuti pelatihan. Instruktur atau guru akan membimbing peserta yang mengikuti pelatihan agar dapat paham dengan apa yang mereka pelajari selama pelatihan sampai pelatihan itu selesai dan peserta mendapatkan nilai yang baik(Damsar, 2002).

3. Integration (Integrasi) yakni, sistem harus mengatur hubungan bagian yang menjadi komponennya. Pemerintah harus bisa mengatur hubungan antara Adaptasi, Goal Attaintment, dan Latency supaya pelatihan yang telah diciptakan bagi

(6)

perempuan untuk industri rumahan ini berfungsi secara efektif. Dimana pemerintah harus bisa beradaptsi dengan lingkungan yang berada disekitarnya agar dapat mencapai tujuan-tujuanny dengan baik. Begitu juga perempuan yang terlibat dalam industri rumahan ini harus bisa mempertahankan nilai-nilai serta aturan yang telah ada agar dapat menciptakan produk rumahan yang lebih baik kedepannya.

4. Latency (Pemeliharaan Pola) Pemerintah harus dapat mempertahakan nilai-nilai dasar serta aturan yang telah di buat, peraturan yang telah dibuat oleh Kementerian pemberdayaan perempuan harus di taati oleh setiap peserta, supaya dapat menciptakan suasana yang baik pada saat kegiatan belangsung.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian yang telah dilakukan didaerah Tanjung Bingkung yaitu memberikan pelatihan dan keterampilan kerja kepada perempuan. Para perempuan yang bekerja ini ingin merubah pemikiran masyarakat yang sudah terlanjur tertanam selama ini bahwa perempuan secara ekonomi tidak memberikan kontribusi bagi keluarga. Masalah ekonomi adalah tanggung jawab suami. Selama ini perempuan dilekatkan dengan “sumur, dapur dan kasur”, namun seiring dengan perkembangan zaman, stereotipe tersebut sudah mulai bergeser. Peran perempuan yang dahulu hanya berkaitan dengan sektor domestik, sekarang telah bergeser ke sektor publik. Oleh sebab itu maka peran perempuan dalam industri rumahan sanagt besar karena bisa meningkatkan perekonomian rumah tangga. Mereka bisa keluar dari kemiskinan. Program tersebut harus selalu didukung oleh pemerintah daerah dan pusat. Kemampuan yang mereka miliki masih banyak belum dapat tersalurkan karena kekurangan modal. Dengan hasil penelitian ini membuka wawasan pemerintah betapa pentingnya peran perempuan dalam meningkatkan perekonomian rumah tangga.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani (2002) Sosiologi Skema, Teori dan terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Afrizal (2014) metode penelitian kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Damsar (2002) Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hardi, K. I. (2008) Model Kewiraswastaan Bidang Jasa Keterampilan Otomotif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ichsan (2014) Profil dan BalaiTantangan Latihan Kerja (BLK) DiProvinsi Aceh. Aceh. Poloma, M. (2000) Sosiologi Kontemporer. Jakarta: CV. Rajawali Pres.

Poloma Margaret (2010) Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Ritzer, G. (2012) Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(7)

Sugiyono (2013) Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Widodo Nurdin (2012) Evaluasi Pelaksanaan Rehabilitas Sosial Pada Panti

Referensi

Dokumen terkait

Pemenang wajib melunasi seluruh harga lelang dalam jangka waktu 2 (Dua) hari KERJA setelah lelang dilaksanakan, apabila dalam jangka waktu tersebut pemenang tidak melunasi

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta penyertaan hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir

(1) Penyelenggara telekomunikasi yang memiliki menara, penyedia menara dan atau pengelola menara yang telah memiliki izin dan telah membangun menaranya sebelum

Tidak sampai disitu saja, tidur yang berkualitas baik juga memberi manfaat pada sistem kekebalan tubuh yang akan bekerja lebih baik.. Pada saat anda sedang tidur

Dalam beberapa artikel yang membahas tentang gerak Brown fraksional, proses stokastik tidak didefinisikan melalui integral representasi melainkan klasifikasi gerak Brown

Presiden (SBY 1 dan SBY 2), JCI akan mulai rally 2-3 bulan sebelum hasil pengumuman dan berlanjut hingga 3 bulan setelah (chart diatas).. Kekuatiran atas kemampuan Jokowi

Untuk variabel tingkat pendidikan dengan sub variabel ( pendidikan tinggi ) : pada indikator pendidikan tinggi yang pernah diikuti mampu meningkatkan kualitas pelayanan di tempat

adapun kasus pelaksanaan pernikahan dengan wali hakim karena alasan calon mempelai perempuan lahir setelah perceraian menurut penulis dapat pula disamakan dengan kasus