• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mahasiswa merupakan seorang peserta didik yang memiliki status tinggi di hadapan masyarakat, mereka sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi untuk belajar ilmu pengetahuan ataupun teknologi guna menunjang masa depannya yang harus memiliki suatu ketrampilan untuk menunjang cita-cita yang mereka inginkan. Bukan hal mudah seorang mahasiswa dapat menyelesaikan studinya, banyak hambatan dan tantangan yang akan mereka hadapi yang muncul dari dalam kampus maupun di luar kampus.

“Menurut As’ari mahasiswa dapat dikatakan sebagai kelompok dari generasi muda yang sedang belajar atau menuntut ilmu di Perguruan Tinggi, dengan jurusan atau program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan, belajar berorganisasi, belajar bermasyarakat dan belajar menjadi pemimpin. Kelompok ini menyandang sejumlah atribut diantaranya sebagai kelompok inti pemuda, kelompok cendekia atau golongan intelektual, calon pemimpin masa depan, manusia idealis dan kritis karena di pundak mahasiswa sebagian besar nasib masa depan suatu bangsa dipertaruhkan”.1

Mahasiswa dihadapkan pada banyak tugas mata kuliah yang harus dikerjakan, baik tugas pribadi maupun tugas kelompok yang harus diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh tiap masing-masing dosen. Pada umumnya mahasiswa akan mengumpulkan tugas tepat pada waktu yang ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

1 Dini Ahmaini, 2010, Perbedaan prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif

dengan yang tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan PEMA USU. Skripsi. Sumatra

(2)

berbeda-beda, salah satunya bergantung pada waktu untuk proses pengerjaan tugas. Seorang mahasiswa lebih cenderung untuk menunda-nunda dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, dengan berbagai alasan seperti batas waktu pengumpulan tugas masih lama. Penundaan itu berdampak terhadap pengerjaan tugas yang tidak maksimal karena kondisi waktu yang mendasari batas akhir pengumpulan tugas. Perilaku menunda-nunda pekerjaan sering dikenal dengan istilah prokrastinasi sedangkan orang yang melakukan perilaku menunda pekerjaan tersebut adalah procrastinator.

Prokrastinasi juga terjadi di dalam dunia pendidikan, prokrastinasi di dalam dunia pendidikan sering disebut dengan Prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik sering dilakukan oleh mahasiswa dalam penyelesaian tugas-tugas mata kuliah dari dosen. Mahasiswa umumnya melakukan prokrastinasi dalam mengerjakan tugas-tugas akademiknya.

“Menurut Solomon & Rothblum, Prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh mahasiswa banyak terjadi di perguruan tinggi. Beberapa penelitian yang mendukung hal tersebut adalah penelitian Ellis dan Knaus yang melaporkan 70% mahasiswa Amerika melakukan prokrastinasi. Beberapa ahli juga menemukan bahwa di tingkat perguruan tinggi terjadi prokrastinasi dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dan prokrastinasi itu menjadi gaya hidup mayoritas mahasiswa”.2

Hambatan yang dihadapi mahasiswa adalah kesukaran dalam pemakaian waktu belajar. Mahasiswa menunda-nunda untuk belajar ataupun mengerjakan tugas mata kuliah, menyalin catatan kuliah teman saat ujian sudah dekat.

(3)

Seringkali mereka kekurangan waktu belajar, padahal sesungguhnya mereka mempergunakan waktunya tidak secara efisien.

Universitas Kristen Satya Wacana menggunakan sistem kredit semester atau sering disebut dengan SKS, Sistem Kredit Semester adalah satuan untuk menyatakan besarnya kegiatan akademik dalam satu semester yang akan dilakukan oleh mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Setiap mahasiswa dituntut untuk melaksanakan Sistem Kredit Semester tersebut. Satu SKS adalah terdiri dari satu jam tatap muka dengan dosen yang dilakukan di dalam kelas yang terjadwal setiap minggunya, satu jam belajar mandiri tanpa didampingi oleh dosen, dan kemudian satu jam terstruktur yaitu pemberian tugas oleh masing-masing dosen. Begitu juga dengan kelipatannya, apabila mahasiswa mengambil tiga SKS maka mahasiswa tersebut dituntut dalam satu minggu tiga jam tatap muka, tiga jam belajar mandiri dan tiga jam terstruktur.

“Satuan kredit semester (SKS) adalah satuan untuk menyatakan bahwa besarnya kegiatan akademik dalam satu semester.

Satu satuan kredit semester (1SKS) setara dengan:

 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal per minggu  60 menit kegiatan akademik mahasiswa terstruktur,

dan

 60 menit kegiatan akademik mahasiswa mandiri”.3

(4)

1.2. Permasalahan

Kewajiban utama mahasiswa adalah belajar sebaik mungkin, dengan banyaknya waktu yang dimiliki mahasiswa dituntut untuk belajar dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh dosen secara tepat waktu. Waktu yang banyak dimiliki oleh mahasiswa memungkinkan dapat mengerjakan tugas dan tepat waktu sesuai dengan pemberian batas akhir pengumpulan tiap tugas yang diberikan oleh dosen.

Waktu pengumpulan tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa dianggap masih lama, memungkinkan mahasiswa melakukan penundaan yang ia gunakan untuk hal yang kurang penting, seperti mengobrol dengan teman, nongkrong di kafe, on line Face Book, dan lain sebagainya. Waktu tersebut seharusnya dapat digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang lebih penting, misalnya mengerjakan tugas kuliah dengan sebaik mungkin.

Mahasiswa dalam memanfaatkan waktunya tidak sekedar mengikuti kuliah, terdapat mahasiswa yang melakukan hal-hal di luar kegiatan tersebut yaitu dengan ikut serta dalam aktifitas organisasi. Orientasi organisasi kemudian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam aktifitas perkuliahan mahasiswa tersebut, mahasiswa bukan hanya fokus terhadap perkuliahannya saja namun dalam organisasi juga. Misalnya rapat, pengajuan proposal, pencairan dana, pelatihan, evaluasi kegiatan yang sedang berlangsung. Banyaknya kegiatan di dalam organisasi lembaga kemahasiswaan tersebut menyebabkan mereka menunda dalam mengerjakan tugas-tugas akademik.

(5)

Menurut Biordy dalam Ahmaini “Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi akademik pada mahasiswa yaitu keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan organisasi”4

. Mengikuti organisasi lembaga kemahasiswaan bukanlah menjadi faktor penghambat dalam suatu studi mahasiswa. Mahasiswa seharusnya sudah mampu mengatur waktunya di dalam berorganisasi dan kuliah, tetapi mahasiswa yang mengikuti Lembaga Kemahasiswaan masih ada yang melakukan Prokrastinasi Akademik. Bukan karena tidak pandai atau malas saja yang mengakibatkan lambat dalam menyelesaikan studinya. Tidak sedikit pula mahasiswa yang berkecimpung dalam organisasi bisa lebih cepat lulus karena mahasiswa tersebut dapat membagi waktunya dan tidak membiarkan waktunya terbuang dengan sia-sia.

Mahasiswa yang mengikuti organisasi dapat memperoleh berbagai pengalaman yang tidak hanya di peroleh dalam kelas saja. Mahasiswa yang mengikuti organisasi akan terbiasa bekerjasama dengan orang lain, memiliki jiwa kepemimpinan dan terbiasa dengan bekerja.

Berdasarkan penelitian pendahuluan melalui metode wawancara dengan beberapa mahasiswa Pendidikan Ekonomi pada bulan Februari 2012 di sekitar halaman Gedung E Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, ditemukan gejala-gejala problematik sebagai berikut:

(6)

1. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang aktif dalam LK

a. NV melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada mata kuliah Ekonomi Publik dengan tugas sebanyak tiga kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak dua kali. Matakuliah Teori Ekonomi Makro mahasiswa tersebut melakukan satu kali keterlambatan pengumpululan tugas dari dua tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tesebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 58,33%.

b. KK melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah Teori Ekonomi Makro dengan tugas sebanyak dua kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tesebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 50%.

c. SF melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah Aplikasi Komputer Bisnis dengan tugas sebanyak dua kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Mata kuliah Strategi Belajar Mengajar mahasiswa tersebut melakukan satu kali keterlambatan tugas dari tiga tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tesebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 41,67%.

(7)

2. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang tidak Aktif dalam LK

a. DN melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah Ekonomi Publik dengan tugas sebanyak tiga kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Mata kuliah Teori Ekonomi Makro mahasiswa tersebut melakukan satu kali keterlambatan tugas dari dua tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tersebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 41,67%.

b. AT melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah Ekonomi Publik dengan tugas sebanyak tiga kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Matakuliah Teori Ekonomi Makro mahasiswa tersebut melakukan satu kali keterlambatan pengumpululan tugas dari dua tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tersebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 41.67%. c. AD melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah

Teori Ekonomi Makro dengan tugas sebanyak dua kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Mata kuliah Matematika Ekonomi mahasiswa tersebut tidak pernah melakukan keterlambatan pengumpululan tugas dari dua belas tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tesebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 25%.

(8)

3. Perbedaan mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang aktif dan tidak Aktif dalam LK.

a. Terdapat 50% dari tiga mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang aktif dalam lembaga kemahasiswaan melakukan keterlambatan dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh dosen selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012.

b. Terdapat 36,11% dari tiga mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang

tidak aktif dalam lembaga kemahasiswaan melakukan

keterlambatan dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh dosen selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012.

Gejala-gejala yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan pokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi lembaga kemahasiswaan Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif dengan yang tidak aktif dalam organisasi lembaga kemahasiswaan di kalangan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan kelompok manakah yang lebih prokrastinasi dalam bidang akademik.

(9)

1.4. Signifikansi Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pendapat dari Biordy dalam Ahmaini yang mengatakan bahwa: “Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi akademik pada mahasiswa yaitu keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan organisasi”.5

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak wali studi ataupun fakultas, sehingga pihak wali studi dan fakultas dapat memberikan dukungan dan pembinaan pada mahasiswa dalam mengatasi perilaku prokrastinasi akademik.

3. Bagi mahasiswa dapat memberikan masukan bahwa aktif ataupun tidak aktif dalam Organisasi Lembaga Kemahasiswaan bukan menjadikan alasan mereka melakukan prokrastinasi akademik.

1.5. Keterbatasan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah salah satu fakultas yang ada di Universitas Kristen Satya Wacana. Dimana di dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terdapat 7 Program Studi yaitu Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Usia Dini. Peneliti disini hanya membatasi masalah atau memfokuskan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi. Peneliti juga hanya mengambil Populasi semua mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(10)

Universitas Kristen Satya Wacana yang diharapkan agar dapat mempermudah dalam mencari data.

Secara umum Prokrastinasi Akademik banyak terjadi di lingkup akademik. Prokrastinasi Akademik terjadi ketika mahasiswa menunda dalam mengerjakan tugas maupun menunda-nunda dalam belajar saat akan menghadapi tes atau sering disebut dengan SKS atau Sistem Kebut Semalam. Peneliti hanya membatasi pada penundaan pengerjaan tugas yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang sering ditemui peneliti atau muncul dalam gejala penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

karena adanya masyarakat dan hubungan antar individu dalam bermasyarakat. Hubungan antar individu dalam bermasyarakat merupakan suatu hal yang hakiki sesuai kodrat

Jadi, agar penghuni rumah bisa mengetahuinya, digunakanlah teknologi mikrokontroler ini sebagai alat yang mengendalikan alarm berupa suara dan lampu pengawas pada pagar

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara Kecerdasan Emosional dengan Komitmen Guru

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis penjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat

Sumber itu asli atau salinan dan sudah dirubah (Ismaun, 2005, hlm. Kritik internal atau kritik dalam, yakni untuk menilai kredibilitas sumber terhadap aspek dari dalam

Ukuran yang telah ditetapkan untuk purse seine bertali kerut dengan alat bantu penangkapan ikan (rumpon atau cahaya) dan ikan target tongkol atau cakalang memiliki panjang

Untuk menghitung kadar dalam cuplikan digunakan metode komparatif, untuk itu diperlukan cuplikan standar yang mengandung unsur yang akan ditentukan, yang jumlah dan komposisi