TUGAS BESAR
SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN FTTH (FIBER TO
THE HOME) DENGAN TEKNOLOGI GPON
DISUSUN OLEH :
Hilmy Abiyyu Asykar
(16101133)
Dosen Praktikum : Imam Muhammadi P.B. S.T., M.T.
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Fiber To The Home menggunakan koneksi Internet broadband yang memakai kabel serat
optik untuk pengguna personal atau rumahan. Seperti yang sudah diketahui, sistem berbasis optik dapat menghantarkan beragam informasi digital, seperti suara, video, data, dan sebagainya secara lebih efektif. Jika dibandingkan dengan kabel tembaga yang bisa mengangkut data sampai 1,5 Mbps untuk jarak dekat (kurang dari 2,5 km), kabel serat optik bisa mengangkut data hingga 2,5 Gbps untuk jarak yang lebih jauh (200 km) artinya dengan jarak 80 kali lebih panjang, kabel serat optik mampu mengangkut data lebih dari 1.500 kali kemampuan kabel tembaga.
Teknologi fiber merupakan media yang tidak diragukan untuk menyediakan bandwidth yang besar, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data.
Instalasi Fiber To The Home akan mengembangkan industri multimedia dikarenakan kemampuan fiber optik yang dapat menyampaikan layanan multimedia seperti HDTV. Hal ini akan mempunyai dampak yang besar dalam dunia ekonomi dan akan menyaksikan bentuk baru yang muncul dari dunia bisnis dalam sektor teknologi. Internet Service Provider juga akan menghasilkan keuntungan baru seperti meningkatkan transfer data dan dapat menutupi biaya instalasi dari jaringan yang akan digunakan. Secara umum, teknologi Fiber To The Home terdiri dari tiga jenis topologi jaringan yaitu jaringan titik ke titik, jaringan serat optik aktif dan jaringan serat optik pasif.
GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan salah satu teknologi jaringan serat optic pasif. GPON merupakan teknologi yang dipilih oleh PT Telkom tbk untuk menanggulangi jaringan Fiber To The Home. PT Telkom, tbk melakukan riset dalam pemilihan teknologi ini yang mana terdapat 2 teknologi lain yang tidak dipilih yaitu APON/BPON dan EPON/GEPON. Teknologi GPON ini memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan teknologi– teknologi serat optik pasif lain diantaranya GPON sudah mendukung aplikasi triple play, menghemat penggunaan serat optik, memiliki proteksi yang handal, dan juga memiliki bitrate hingga orde gigabit.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana melakukan desain jaringan FTTH ke area yang belum dilakukan pemasangan jaringan FTTH sebelumnya ?
2. Bagaimana melakukan peletakan komponen-komponen FTTH? 3. Bagaimana menentukan redaman dan total loos pada jaringan FTTH?
1.3 TUJUAN
1. Memahami konsep dasar pembuatan Jaringan Fiber To The Home
2. Untuk menganalisis jaringan Fiber To The Home dengan mencari kelebihan atau keuntungan yang di dapat dengan menerapkan teknologi GPON.
BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Fiber to the home (FTTH) merupakan arsitektur jaringan kabel Fiber Optic yang di buat sampai ke rumah-rumah dimana perangkat pelanggan berupa ONU berada. Teknologi FTTH merupakan jaringan optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan penggunaan dengan menggunakan Fiber Optic. Jarak antara pusat layanan dengan pelanggan mencapai jarak maksimal 20 kilometer, dimana pada bagian provider terdapat OLT, kemudian OLT di hubungkan ke ONU yang terletak pada rumah-rumah pelanggan melalui jaringan distribusi serat optik yang bernama Optical Distribution Network (ODN).
Gambar 2.1 Topologi FTTH
Optical Distribution Cabinet
ODC adalah suatu perangkat pasif yang diinstalasi diluar STO. ODC berfungsi sebagai tempat melakukan proses instalasi sambungan jaringan optik single mode.
Optical Line Terminal
OLT adalah jenis perangkat aktif yang berfungsi merubah sinyal elektrik yang digunakan oleh perangkat provider menjadi sinyal Fiber Optic yang digunakan oleh jaringan PON, serta untuk proses multiplexing dengan perangkat.
Optical Distribution Point
ODP adalah suatu perangkat pasif yang memiliki fungsi sebagai terminasi kabel sebelum masuk ke dalam rumah pelanggan.
Splitter
Splitter merupakan perangkat pasif dalam jaringan PON yang berfungsi untuk
pencabangan dari satu saluran Fiber Optic menjadi beberapa saluran Fiber Optic. Roset
Roset merupakan perangkat pasif yang diletakan didalam rumah pelanggan. Roset fungsinya sebagai titik terakhir terminasi dari kabel drop Fiber Optic tipe G 657.
Optical Network Terminal
ONT merupakan perangkat aktif (Opto Elektrik) yang dipasang disisi pelanggan. Fungsi dari perangkat ini yaitu sebagai interface antara jaringan optik dengan pelanggan yang membutuhkan layanan data, suara, dan video
Langkah- langkah yang dilakukan saat akan memasang jaringan FTTH : 1. Merancang FTTH baru
Melakukan rancangan jaringan FTTH suatu komplek atau area yang belum pernah diinstalasi jaringan FTTH sebelumnya.
2. Pencarian Data Informasi
Pencarian data informasi dilakukan melalui dialog langsung dengan Developer
Project Manager untuk permintaan denah keseluruhan dari perumahan tersebut.
3. Jarak rumah ke STO
STO atau yang biasa disebut dengan Sentral Telepon Otomat, terletak di pusat – pusat Telkom di suatu kawasan. STO menyebarkan jaringan dengan splitter –splitter untuk dikirim ke ODC atau yang sering disebut RK (Rumah Kabel). Jarak yang dibutuhkan diusahakan tidak terlalu jauh, karena semakin jauh jaraknya maka semakin jauh kabel fiber optik yang diperlukan serta mempengaruhi redaman yang akan di hasilkan oleh kabel fiber optik tersebut.
4. Konfigurasi GPON
Konfigurasi GPON tidak terlalu sulit, konfigurasi GPON biasanya tergantung dari vendor – vendor yang digunakan tetapi jika terjadi kesalahan konfigurasi dalam pemasangan. Ini akan berakibat fatal, karena FTTH merupakan jaringan point to multipoint sehingga semua jaringan yang mengarah akan mengalami gangguan.
5. Proses maintenance
Proses maintenance biasa dilakukan ketika terdapat komplain dari pelanggan, terjadi putus kabel, jumlah redaman yang tiba – tiba meningkat.
Perhitungan Link Budget
Perhitungan link budget atau total Loss adalah perhitungan standar total redaman pada FTTH untuk mengetahui layak atau tidaknya jaringan FTTH diimplementasikan pada jaringan sebenarnya
Gambar 2.2 Perhitungan Link Budget
Perhitungan Redaman
Perhitungan redaman untuk jaringan ini dibutuhkan karena dengan didapatkannya redaman yang sesuai dengan range yang ditentukan yaitu 15 – 28 dB maka jaringan tersebut bisa dikatakan bagus atau tidak akan terjadi gangguan secara teknikal dari media transmisi. Teknik perhitungan redaman yaitu dengan menggunakan cara desktop design. Untuk perhitungan ini dibutuhkannya analisis penentuan splitter karena redaman splitter yang dihasilkan sangat mempengaruhi perhitungan redaman ini. Splitter yang akan dipasangkan disesuaikan dengan jumlah rumah yang akan dipasangkan splitter tetapi biasanya dilebihkan untuk backup. Total rumah yang ada pada Townhouse XYZ adalah 20 rumah jadi kami memilih splitter 1 : 4 sebanyak 6 buah karena jika memilih splitter 1 : 8 sebanyak 3 buah akan menghasilkan redaman yang lebih besar
sehingga total redaman yang dihasilkan tidak sesuai dengan range yang sudah ditentukan. Dari Topologi diatas dapat diketahui keterangan – keterangan sebagai berikut :
• Redaman Range = 15 – 26 dB • Redaman Kabel = 0.5 dB/ KM
• Redaman Splice = 0.2 dB/ Sambungan • Jarak Sambungan= 2 Km
• Jumlah Sambungan= 3 Buah • Redaman Splitter 1 : 4= 6 dB • Redaman Splitter 1 : 8= 11 dB
Rumus yang digunakan untuk menghitung redaman total seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.3 Rumus Redaman Total
Contoh Perhitungan Redaman untuk ONU A
ONU A
Redaman Kabel OLT-ODC = 5 Km x 0.5 dB = 2.5 dB Redaman Kabel ODC-ODP = 3 Km x 0.5 dB = 1.5 dB Redaman Kabel ODP-ONU = 0.03 Km x 0.5 dB = 0.015 dB Redaman Splitter ODC = 11 dB
Redaman Splitter ODP = 6 dB
Redaman Splice Total = 3 x 0.2dB = 0.6 dB Redaman TOTAL ONU = 21.615dB
Sesuai dengan range yang ditentukan yaitu 15 – 28 dB
Konfigurasi
tahapan pertama konfigurasi adalah melakukan register ONU – ONU tersebut kedalam OLT yang digunakan
Redaman TOTAL =
Redaman Kabel OLT – ODC +
Redaman Kabel ODC – ODP +
Redaman Kabel ODP – ONU +
Redaman Splitter ODC +
Redaman Splitter ODP +
Setelah Semua ONU teregister tahap selanjutnya adalah memberikan service untuk setiap ONU – ONU yang terdaftar adapun daftar service yang ingin digunakan:
Table 3.1 Tabel Layanan pelanggan
ONU
Service
TELEPON
INTERNET
IPTV
Pasang Downstream Upstream
A YA YA 1 Mb 2 Mb
Testing
Tahap ini adalah tahap pengecekan jaringan pelanggan, dimana setelah melakukan konfigurasi kita akan melakukan testing untuk mengetahui kinerja jaringan yang terdapat di pelanggan.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1) Biasanya pelanggan yang menggunakan GPON biasanya tergolong di perumahan baru atau real estate,dan penggunanya mencapai 80% untuk diperumahan baru.
2) Baik buruknya jaringan Fiber To The Home tergantung akan redaman yang didapat pada saat instalasi di lapangan. Dengan standar redaman yang memiliki kualitas di range 15 – 28 dB.
3) Konfigurasi disesuaikan dengan layanan yang akan dipilih oleh pelanggan, yang dimana untuk pengunaan IPTV membutuhkan minimal 10 mbps,sedangkan untuk voip dan internet membutuhkan 2mbps.
Saran
Berdasarkan hasil analisis serta simpulan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran untuk penelitian lebih lanjut, yaitu:
1. Melakukan pengecekan teknologi secara berkala seiring dengan kemajuan teknologi informasi kedepannya.
2. Diperlukanya staff IT yang bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara sistem
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
[1] B. C. J, Sebuah Pengantar Serat Optik Edisi Ketiga, Erlangga, 2005.
[2] P. T. I. TBK, Panduan FTTH, Jakarta, 2012.
[3] P. T. Akses, "Digital Life Modul Survey FTTX," 2013.
[4] Ahambali, "Pengenalan Teknologi GPON," 2014. [Online]. Available: http://ahambali.staff.telkomuniversity.ac.id/2014/0. [Accessed 28 Desember 2018].