• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN. tentang seluruh aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan. Laporan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN. tentang seluruh aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan. Laporan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan suatu perusahaan adalah suatu informasi keuangan yang berisi tentang seluruh aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan suatu perusahaan. Salah satu jenis dari laporan keuangan yang diamati oleh investor adalah laporan laba. Pengumuman laporan laba dapat menimbulkan reaksi pada harga saham perusahaan yang bersangkutan serta kemungkinan menimbulkan reaksi pasar, diasumsikan pasar Indonesia atau Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar yang efisien. Oleh sebab itu, pengumuman laporan laba dapat menjadi suatu peristiwa yang akan cepat direspon oleh pasar dan informasi tersebut diserap oleh harga saham.

Reaksi pasar dapat terjadi, salah satunya dikarenakan adanya peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) nomor Kep-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa setiap emiten wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada Bapepam dan LK serta mengumumkannya kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Peraturan tersebut menimbulkan suatu asumsi bahwa paling lambat pada bulan ketiga akan terjadi reaksi pasar karena pada bulan tersebut terdapat beberapa perusahaan yang akan mempublikasikan laporan keuangan tahunannya. Pengumuman L/R dapat menciptakan surprises

(2)

2 bagi investor karena pengumuman laporan laba adalah salah satu peristiwa yang sensitif bagi investor. Sebelum pengumuman laporan laba diumumkan pasar sudah meramalkan terlebih dahulu berapa kenaikan atau penurunan laba yang akan terjadi pada suatu perusahaan (DuCharme, Yang dan Malatesta, 2004).

Reaksi pasar pada saat pengumuman laporan laba akan membuat harga saham pada khususnya dan harga indeks pada umumnya mencapai ekuilibrium baru. Harga saham adalah salah satu alat ukur investor dan pemilik kepentingan lainnya untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Harga saham akan diamati pergerakannya oleh investor agar dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, pengumuman laba akan direspon oleh pasar karena pasar telah memprediksi kinerja perusahaan sebelum tanggal pengumuman, kemudian pasar akan membandingkannya dengan informasi aktual yang dilaporkan dan dipublikasikan oleh perusahaan. Perbandingan ini dilakukan untuk menilai apakah kinerja perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pasar atau tidak. Penilaian tersebut akan dipertimbangkan oleh investor untuk pengambilan keputusan dan menggeser ekuilibrium baru pada harga saham agar dapat mencerminkan informasi kinerja perusahaan yang sebenarnya.

Pada teorinya, investor menilai kinerja perusahaan salah satunya dengan mempertimbangkan laba per jumlah saham yang beredar (EPS) dan return harga saham. Artinya apabila semakin besar laba maka semakin banyak keutungan yang akan didapat investor per lembar sahamnya dengan asumsi perusahaan tidak menerbitkan saham baru. Keuntungan yang didapatkan investor juga

(3)

3 mempengaruhi kenaikan return harga saham perusahaan yang bersangkutan di pasar. Namun faktanya kenaikan atau penurunan laba belum tentu diiringi oleh kenaikan return harga saham dalam presentase kenaikan atau penurunan yang sama. Penelitian yang dilakukan oleh DeFond dan Park (2001, cit. DuCharme, Yang dan Malatesta, 2004) membuktikan bahwa reaksi harga saham lemah terhadap pengumuman laba yang menimbulkan earnings surprises karena adanya abnormal akrual yang besar. Abnormal akrual membuat tingkat reaksi pasar berbeda dengan earnings surprises yang muncul antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya pada saat laporan laba yang diumumkan.

Abnormal akrual adalah perbedaan antara arus kas perusahaan dan pendapatan akrual. Abnormal akrual ini digunakan untuk menilai apakah terdapat manajemen laba dalam perusahaan. Manajemen laba didefinisikan sebagai intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi. Manajemen laba terjadi dikarenakan manajemen diberikan kebebasan dalam menggunakan metode akuntansi dalam pelaporan laporan keuangan. Penggunaan metode akuntansi yang bebas membuat suatu permasalahan dalam pelaporan laba yaitu: laba rentan terhadap manipulasi dan fluktuasi laba yang berlebihan (Subramanyam dan Wild, 2010, hal. 131).

Permasalahan tersebut disadari oleh para investor dan pemilik kepentingan lainnya. Maka dari itu beberapa investor menilai kualitas laba pada saat pengumuman laporan laba. Penilaian kualitas laba ini digunakan untuk mengetahui apakah laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan mencerminkan nilai arus kas sebenarnya dan bebas dari manipulasi data yang dilakukan oleh

(4)

4 manajemen. Dengan kata lain, semakin bagus kualitas laba perusahaan maka pasar akan bereaksi pada saat peristiwa pengumuman laba perusahaan sesuai dengan teori pasar efisien semi kuat.

Kualitas laba tidak memiliki definisi yang spesifik namun beberapa peneliti mencoba untuk mendefinisikan kualitas laba. Menurut beberapa peneliti, laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang mempunyai sedikit atau tidak mengandung gangguan persepsian di dalamnya dan dapat mencerminkan kinerja keuangan yang sesungguhnya. Gangguan persepsian muncul karena adanya penerapan metode akrual dalam metode pencatatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan untuk menyusun laporan keuangan. Semakin tinggi akrual maka semakin rendah laba perusahaan mencerminkan arus kas perusahaan (Widjaja dan El Maghviroh, 2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Beaver (1968) menemukan indikasi bahwa pelaporan laporan laba adalah suatu peristiwa yang dirasakan oleh investor untuk mempengaruhi harga pasar. Investor dapat menggunakan informasi yang terdapat pada laporan laba untuk merevisi ramalan dari laba dan menyesuaikan harga saham. Telaumbanua dan Sumiyana (2008) menemukan bahwa pengumuman laba yang mengandung informasi ke pasar modal berpengaruh pada reaksi pasar, hanya saja pada penelitian yang dilakukan pada pasar Indonesia periode 2004-2006, informasi dari publikasi laba perusahaan diserap secara lamban oleh investor. DuCharme, Yang dan Malatesta (2004) membuktikan bahwa reaksi harga saham berhubungan positif pada pengumuman laba dan terbukti bahwa investor secara halus membedakan antara komponen laba.

(5)

5 Penelitian lainnya memperluas hubungan antara pengumuman laba yang menciptakan earnings surprises dengan reaksi pasar. Penelitian Sloan (1996) membagi laba pada dua komponen yaitu arus kas dan akrual. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa komponen akrual memiliki pengaruh positif yang signifikan untuk meprediksi return saham berikutnya pada umumnya.

Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh DuCharme, Yang dan Malatesta (2004). Pada penelitian oleh DuCharme, Yang dan Malatesta (2004) menemukan bahwa terdapat tiga komponen dari laba yaitu kejutan arus kas (cash flow surprises), kejutan normal akrual (normal accruals surprises) dan kejutan abnormal akrual (abnormal accruals surprises) yang secara positif berhubungan dengan abnormal returns saham. Abnormal returns saham diukur pada saat laba, pendapatan, dan informasi laporan keuangannya dipublikasikan oleh perusahaan. Hal yang berbeda terjadi ketika respon pasar dihubungkan dengan variabel independen secara satu per satu. Penelitian ini membuktikan bahwa reaksi pasar terhadap pengumuman laba konsisten dengan gagasan bahwa investor di pasar bursa Amerika secara halus membedakan komponen-komponen laba. Investor menyadari perbedaan kualitas laba perusahaan yang dilaporkan perusahaan di bursa. Kesadaran investor akan perbedaan tersebut membuat respon pada saham secara berbeda-beda tergantung komposisi laba yang mereka pilih untuk menilai kualitas laba perusahaan.

Penelitian lain melaporkan hasil yang berbeda, Baharuddin dan Satyanugraha (2008) membuktikan bahwa adanya praktik manajemen laba oleh perusahaan di BEI berhubungan negatif dengan nilai informasi akuntansi laporan

(6)

6 keuangan termasuk laporan laba. Investor Indonesia pada umumnya tidak memperhatikan kualitas laba. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa investor pasar Indonesia dan pasar Amerika tidaklah sama dalam merespon informasi.

Penelitian ini berfokus pada pengumuman laba yang menimbulkan earnings surprises dan kualitas laba yang menyebabkan adanya reaksi pasar. Pengumuman earnings surprises diharapkan dapat berpengaruh positif pada reaksi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kualitas laba diharapkan dapat memperkuat reaksi pasar terhadap pengumuman earnings surprises di BEI. Asumsi pada penelitian ini adalah apabila perusahaan go public mengeluarkan laporan tahunan keuangan maka kemungkinan dapat terjadi abnormal return pada saham, besaran abnormal return yang terjadi dipengaruhi oleh pengumuman earnings surprises. Kualitas laba diasumsikan akan memperkuat hubungan antara reaksi pasar dengan pengumuman earnings surprises.

Saham perusahaan yang diamati dalam penelitian ini adalah saham perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 selama periode 2011-2013. Saham indeks LQ 45 digunakan karena saham yang masuk dalam indeks adalah saham yang likuid dengan dan volume perdagangan tinggi. Oleh sebab itu, respon pasar terhadap pengumuman earnings surprises diasumsikan bisa terjadi secara cepat.

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari 5 bab, yaitu: bab 1 berisi tentang pendahuluan penelitian yang mencakup latar belakang, perumusan masalah, tujuan dari penelitan, manfaat dari penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bab 2 berisi tentang teori dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

(7)

7 yang melatar belakangi hipotesis dari penelitian. Pada bab 3 berisi tentang mentode penelitian yang mencakup populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, definisi dari variabel operasional penelitian yang digunakan, kerangka penelitian, model penelitian, dan metode analisis data. Bab 4 membahas hasil dari analisis data penelitian. Pada bab terakhir yaitu bab 5 akan dibahas kesimpulan dari penelitian, keterbatasan yang ditemui, dan saran untuk penelitian selanjutnya.

1.2 Perumusan Masalah

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan temuan-temuan dari penelitian-penelitian sebelumnya dan teori yang sudah ada. Teori pada penelitian ini adalah akan terjadi reaksi pasar yang menciptakan abnormal return pada saat terjadinya suatu peristiwa yang berhubungan dengan informasi keuangan yaitu pengumuman laba. Teori ini adalah teori pasar efisien yang dibuat oleh Fama pada tahun 1970. Beberapa penelitian membuktikan teori pasar efisien seperti Beaver (1968); Telaumbanua dan Sumiyana (2008); DuCharme, Yang dan Malatesta (2004).

Penelitian lain memperluas bukti bahwa reaksi pasar juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor-faktor ini muncul bersamaan pada saat peristiwa pengumuman laba terjadi, sehingga terdapat pengaruh yang berbeda-beda pada reaksi pasar. Salah satu faktor tersebut adalah kualitas laba. Sloan (1996) dan Chan et al., (2006) membuktikan bahwa komponen akrual yang merupakan salah satu pengukuran dari kualitas laba yang memiliki pengaruh positif signifikan untuk memprediksi returns saham berikutnya pada umumnya. Retnowati (2011)

(8)

8 juga melaporkan bahwa terdapat pengaruh earnings surprises yang muncul pada saat pengumuman laba sehingga terjadi reaksi di pasar.

Penelitian lain melaporkan hasil yang berbeda, seperti Baharuddin dan Satyanugraha (2008) membuktikan bahwa adanya praktik manajemen laba oleh perusahaan di BEI berhubungan negatif dengan nilai informasi akuntansi laporan keuangan termasuk laporan laba yang diumumkan. Investor pada umumnya tidak memperhatikan kualitas laba. DuCharme, Liu, dan Malatesta (2004) gagal membuktikan kejutan arus kas, kejutan normal akrual, dan abnormal akrual, yang merupakan komponen dari kualitas laba, berpengaruh positif pada harga saham secara parsial.

Atas dasar permasalahan tersebut maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pengumuman earnings suprises berpengaruh positif pada reaksi pasar di BEI?

2. Apakah kualitas laba memperkuat reaksi pasar terhadap pengumuman earnings surprises secara positif di BEI?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh pengumuman earnings surprises pada

(9)

9 2. Menganalisis apakah kualitas laba memperkuat pengaruh

pengumuman earnings surprises pada reaksi pasar di BEI.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Memberikan wawasan bagi investor atau calon investor tentang adanya reaksi pasar yang disebabkan adanya peristiwa pengumuman earnings surprises. Wawasan ini dapat dijadikan pertimbangan bagi investor atau calon investor untuk pengambilan keputusan.

2. Memberikan wawasan bagi investor dan calon investor bahwa terjadi reaksi di pasar bursa pada saat pengumuman laba, reaksi pasar akan menjadi lebih kuat karena investor memperhatikan kualitas laba.

3. Memberikan wawasan bagi praktisi dan akademisi tentang dua komponen yang dapat dijadikan asumsi apabila pasar bereaksi. Apabila pasar bereaksi terdapat kemungkinan bahwa terjadi peristiwa yang berisi informasi yang mempengaruhi pengambilan keputusan investor yaitu pengumuman earnings surprises. Selain itu, penguatan reaksi pasar terjadi pada saat pengumuman earnings surprises karena investor mempertimbangkan kualitas laba yang dilaporkan.

1.5 Sistematika Penulisan

(10)

10 Dalam bab pendahuluan akan dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian, sistematika pembahasan penelitian.

BAB 2 : Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

Dalam bab landasan teori dan pengembangan hipotesis akan dijelaskan tentang penggambaran teori dan penelitian yang dilakukan sebelumnya sebagai pedoman dan syarat sebuah penelitian ilmiah serta pengembangan hipotesis penelitian.

BAB 3 : Metode Penelitian

Dalam bab metode penelitian akan dijelaskan mengenai cara yang dipilih untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diajukan dari pemilihan populasi dan sample data yang dipillih, teknik pengambilan data, variabel-variabel yang digunakan dan pengukurannya, serta pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian.

BAB 4 : Analisis Hasil Penelitian

Dalam bab analisis hasil penelitian akan dijelaskan secara rinci analisis data serta pembahasan hasil-hasil yag

(11)

11 diperoleh secara teoritis baik secara kuantitatif dan statistik.

BAB 5 : Kesimpulan dan Saran

Bab kesimpulan dan saran adalah bagian terakhir dari penelitian yang berisi tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah beberapa tahun, maka akhirnya dapat menghasilkan penyelidikan bertajuk ‘Kritikan Seni dari Perspektif Sosio Budaya di Malaysia’ iaitu yang menjurus kepada aspek kritikan

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui dan memahami pengaruh suhu kalsinasi terhadap kemampuan sukralfat dalam menetralisasi dan mempertahankan pH lambung,

Meningkatkan kemampuan staf teknis dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan di bidang Cipta karya.. Meningkatkan

Berdasarkan pengujian yang digunakan, kedua sensor telah mampu berfungsi sebagai sistem penghitung jumlah hujan atau tipping bucket beserta sistem pengukur tinggi muka air sungai atau

Usability digunakan untuk menghitung dan memeriksa waktu berhenti mesin baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan, efisiensi performa yang dihitung berdasarkan waktu

Hasil penelitian ini memiliki arti bahwa persepsi responden terhadap sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional bagi penggunaan layanan P2P lending tidak

Pada kasus efek gelombang evanescent , nilai indeks bias cladding berpengaruh terhadap intensitas cahaya yang ditransmisikan dalam serat optik.. Berdasarkan penelitian yang

Pada pengukuran kadar kolesterol total sebelum dan setelah perlakuan didapatkan bahwa kelompok yang diberi diet tinggi lemak (kelompok 2) mengalami peningkatan kadar