• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan tradisional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kebijakan Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan tradisional"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan Kementerian Kesehatan

tentang Pelayanan Kesehatan

tradisional

dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes

Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional

Kementerian Kesehatan RI

Disampaikan pada kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan PDHMI

Jakarta, 20 Maret 2021

Nama : dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes

NIP : 196203301997032001

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Ujungpandang, 30 Maret 1962 PANGKAT/GOLONGAN : Pembina Utama Madya/ IV.d ALAMAT KANTOR : Direktur Pelayanan Kesehatan

Tradisional, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan,Kementerian Kesehatan RI

PENDIDIKAN

1990 : S1 Kedokteran Unhas, Makasar

2001 : Master Magister Kedokteran UGM,

Yogyakarta KETERANGAN PEKERJAAN

2014 – 2016 : Direktur Simkarkesma Jakarta Ditjen PP dan PL

2016 – 18 Agustus 2020 Direktur P2PML Jakarta Ditjen P2P

(2)

Indonesia terdiri dari 34 provinsi, 514 Kab/Kota dengan penduduk

lebih dari 270 juta jiwa Dengan lebih dari 1300 suku

Indonesia memiliki 16,056 Pulau (sumber: data Kemendagri, 2018)

Terdapat 2,848 spesies yang berhasil diidentifikasi sebagai tanaman

obat (RISTOJA 2017)

Indonesia terdiri dari 34 provinsi, 514 Kab/Kota dengan penduduk

lebih dari 270 juta jiwa Dengan lebih dari 1300 suku

Indonesia memiliki 16,056 Pulau (sumber: data Kemendagri, 2018)

Terdapat 2,848 spesies yang berhasil diidentifikasi sebagai tanaman

obat (RISTOJA 2017)

PENDAHULUAN

TINGGI nya minat masyarakat terhadap KESTRAD

orang Indonesia

konsumsi herbal

untuk kesehatan

2010

59,12 %

2013

rumah tangga

menggunakan cara

tradisional untuk

kesehatan

masyarakat

menggunakan cara

tradisional untuk

kesehatannya

44,3 %

2018

Data Hasil Riskesdas

PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN

TRADISIONAL

(3)

WHO TRADITIONAL MEDICINE STRATEGY

2014-2023

PRODUCT

PRACTICE

PRACTITIONER

Jamu > 11000

produk

OHT 75 produk

Fitofarmaka

25 produk

Body of Knowledge Kesehatan Tradisional Indonesia

Dasar hukum Yankestrad ( PP 103)

RISKESDAS

FOHAI/FROTI

Modalitas Yankestrad

Fasyankes Integrasi

Fasyankestrad

Tenaga kesehatan

tradisional

Tenaga kesehatan

dengan

kemampuan

tambahan

Penyehat

Tradisional

PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL (3P)

PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL (3P)

SAFETY, EFFICACY, QUALITY

SAFETY, EFFICACY, QUALITY

JENIS PELAYANAN DAN MODALITAS

KESEHATAN TRADISIONAL (1)

PELAYANAN

KESEHATAN

TRADISIONAL

PELAYANAN

KESEHATAN

TRADISIONAL

JENIS

PELAYANAN

JENIS

PELAYANAN

MODALITAS

(CARA PENGOBATAN

ATAU

PERAWATAN

TRADISIONAL)

MODALITAS

(CARA PENGOBATAN

ATAU

PERAWATAN

TRADISIONAL)

EMPIRIS

EMPIRIS

KOMPLEMENTER

KOMPLEMENTER

INTEGRASI

INTEGRASI

GABUNGAN

GABUNGAN

KETERAMPILAN

KETERAMPILAN

RAMUAN

RAMUAN

PANTI

SEHAT

PANTI

SEHAT

GRIYA

SEHAT

GRIYA

SEHAT

RUMAH SAKIT ATAU PUSKESMAS RUMAH SAKIT ATAU PUSKESMAS

PP 103/2014

PP 103/2014

(4)

PENGERTIAN

YANKESTRAD

EMPIRIS

YANKESTRAD

KOMPLEMENTER

YANKESTRAD

INTEGRASI

Penerapan kesehatan

tradisional yang

MANFAAT DAN KEAMANAN

terbukti secara

EMPIRIS

Penerapan kesehatan tradisional

memanfaatkan

ILMU BIOMEDIS dan

BIOKULTURAL

dalam

penjelasannya serta manfaat dan

keamanannya terbukti secara ilmiah

Pelayanan kesehatan yang

MENGKOMBINASIKAN

pelayanan kesehatan

KONVENSIONAL

dengan

Pelayanan Kesehatan

TRADISIONAL KOMPLEMENTER

,

bersifat sebagai pelengkap atau

pengganti.

SDM

PENYEHAT TRADISIONAL

Tenaga Kesehatan

Tradisional (

NAKESTRAD

)

Dilakukan secara bersama oleh

NAKES

dan

NAKESTRAD

PENDIDIKAN

Informal, Nonformal

Perguruan Tinggi

(minimal D3)

Perguruan Tinggi

(minimal D3)

AREA/UPAYA

Promotif, Preventif

Promotif, Preventif, Kuratif,

Rehabilitatif

Promotif, Preventif, Kuratif,

Rehabilitatif

PERIZINAN

STPT

STRTKT-SIPTKT

STR-SIP (Nakes/dr)

STRTKT-SIPTKT (Nakestrad)

TEMPAT

PELAYANAN

Panti Sehat (Mandiri,

Berkelompok)

Mandiri, Fasilitas Pelayanan

Kesehatan Tradisional→ Griya

Sehat

Fasilitas Pelayanan

Kesehatan→ RS dan PKM

JENIS PELAYANAN DAN MODALITAS

KESEHATAN TRADISIONAL (2)

MODALITAS

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Efektif antara lain untuk :

• Food Disorder

• Skizofrenia Remisi

• Mendukung tumbuh kembang

• Anxietas

• Gangguan

bipolar

• Depresi

• Pereda nyeri

• Pasca stroke

• Insomnia

• Gangguan tidur

• Berhenti merokok

• Kekakuan Sendi

AKUPUNKTUR

AKUPUNKTUR

OHT &

FITOFARMAKA

OHT &

FITOFARMAKA

PIJAT BADUTA

PIJAT BADUTA

AKUPRESUR

(5)

1

RSJ PROF. SOEROJO, MAGELANG RSUP SANGLAH, BALI RSUP DR. SARDJITO, DIY

RSUD WONGSONEGORO, SEMARANG RS PTN UNAIR, SURABAYA

RSU BANGLI, BALI

RS yg Menyelenggarakan

Yankestrad Integrasi

PENYELENGGARAAN YANKESTRAD

INTEGRASI DI RS DAN PUSKESMAS

Puskesmas

yang Menyelenggarakan Kegiatan Yankestrad

RS

Pemerintah yg Menyelenggarakan Yankestrad Integrasi

10,0

00

135

10

RSUD TAMIANG, ACEH RSUD BANGIL, PASURUAN

RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN ,

BANDA ACEH RSUD KAREL SADSUITUBUN, MALUKU TENGGARA PKM JATIASIH BEKASI PKM KEBAYORAN LAMA PKM SUSUNAN BARU LAMPUNG PKM SUKARAJA LAMPUNG

Contoh Penyelenggaraan Yankestrad Integrasi Di Puskesmas

PENYELENGGARAAN

GRIYA SEHAT

GRIYA SEHAT KENDAL

(6)

PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) dengan

TANAMAN OBAT DI FASYANKES

Tanaman Obat/TOGA ditata sesuai dengan

Siklus Hidup (Life Cycle)

BAGI

PASIEN

Membantu

proses

penyembuhan

karena pasien

merasa lebih

nyaman, relaks

Membantu

proses

penyembuhan

karena pasien

merasa lebih

nyaman, relaks

BAGI

FASYANKES

• Mendukung

Green Office

• Meningkatkan

prestise

fasyankes

• Berpotensi

menjadi

wahana wisata

kesehatan/

health tourism

• Mendukung

Green Office

• Meningkatkan

prestise

fasyankes

• Berpotensi

menjadi

wahana wisata

kesehatan/

health tourism

BAGI

PENGUNJUNG

• Menambah

informasi akan

manfaat

tanaman obat

• Sebagai tempat

untuk relaksasi

• Menambah

informasi akan

manfaat

tanaman obat

• Sebagai tempat

untuk relaksasi

BAGI NAKES/

KARYAWAN

• Meningkatkan

rasa kenyaman

an dalam

bekerja

• Menambah

semangat kerja

• Menambah

wellness /

kebugaran

petugas

• Meningkatkan

rasa kenyaman

an dalam

bekerja

• Menambah

semangat kerja

• Menambah

wellness /

kebugaran

petugas

PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL

DI FASILITAS KESEHATAN

Dokter

Jamu

OMAI

Jenis OMAI disesuaikan dengan kebutuhan daerah (Formularium Kabupaten → Pengadaan dgn DAK)

Uji Praklinik

Uji Klinik

Kebijakan Kab/Kota untuk memberi batasan

Dapat memberikan

DAPAT DIMANFAATKAN DI FASILITAS PELAYANAN

KESEHATAN ( RUMAH SAKIT, PUSKESMAS DAN KLINIK)

DAPAT DIMANFAATKAN DI FASILITAS PELAYANAN

KESEHATAN ( RUMAH SAKIT, PUSKESMAS DAN KLINIK)

Sediaan

modern

Sediaan

modern

Sediaan

Segar

Sediaan

Segar

Ketentuan :

1. Memiliki

izin edar

dari

BPOM

2. Kondisi

kemasan

dalam

keadaan

baik

3. Bentuk

fisik

dalam

keadaan

baik

Ketentuan :

1. Memiliki

izin edar

dari

BPOM

2. Kondisi

kemasan

dalam

keadaan

baik

3. Bentuk

fisik

dalam

keadaan

baik

(7)

PRINSIP PEMANFAATAN

OBAT TRADISIONAL

Diutamakan sebagai promotif & preventif

Harus aman, berkhasiat, & bermutu

Menggunakan OT yang

teregistrasi di BPOM OT yang bersumber darihewan harus memiliki sertifikat halal

Tidak dalam bentuk simplisia, kecuali dalam rangka penelitian berbasis

pelayanan

Tidak boleh digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan & keadaan yg potensial membahayakan jiwa Mengacu kepada Kepentingan

Terbaik Pasien →Informed Consent

Pimpinan Fasyankes Berwenang Menetapkan Jenis OT yg akan Digunakan

25 produk

75 produk

>11.000produ

k

Kepmenkes 121/MENKES/SK/II/2008

tentang Standar Pelayanan Medik

Pelayanan

Medik Herbal

Dokter

Dokter gigi

Dokter

spesialis

Dalam pelaksanaan di fasyankes Obat jadi Meracik sendiri Dokter pelaksana pelayanan perlu didampingi asisten apoteker

PENYELENGGARAAN PELAYANAN MEDIK HERBAL

Dokter yang melakukan

Pelayanan Medik Herbal

diharapkan menerapkan

kode etik profesi yang tidak

bertentangan dengan kode

etik kedokteran Indonesia

Dengan pendidikan

pengobatan HERBAL DASAR

yang mempunyai sertifikat

kompetensi HERBAL

Dengan pendidikan

pengobatan HERBAL DASAR

yang mempunyai sertifikat

kompetensi HERBAL

(8)

PERMENKES NOMOR 21 TAHUN 2016 TTG PENGGUNAAN DANA KAPITASI JKN UNTUK JASA PELAYANAN KESEHATAN DAN DUKUNGAN BIAYA OPERASIONAL PADA FKTP MILIK PEMERINTAH DAERAH

(PASAL 5 AYAT 6)

01

PERMENKES NOMOR 85 TAHUN 2019

TENTANG

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN

DANA ALOKASI

KHUSUS FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN

ANGGARAN 2020

02

DUKUNGAN REGULASI PEMANFAATAN

OHT DAN FITOFARMAKA

Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan tidak tercantum dalam formularium nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dapat menggunakan obat lain

termasuk obat tradisional, obat herbal terstandar dan

fitofarmaka

secara terbatas, dengan persetujuan Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota”

Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan tidak tercantum dalam formularium nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dapat menggunakan obat lain

termasuk obat tradisional, obat herbal terstandar dan

fitofarmaka

secara terbatas, dengan persetujuan Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota”

Pemilihan jenis obat dan vaksin mengacu pada Daftar Obat Essensial Nasional dan FORNAS sedangkan BMHP mengacu pada

Daftar Alat Kesehatan Non Elektromedik pada Kompendium Alat Kesehatan serta pedoman teknis yang ditetapkan melalui Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan. Dalam hal obat dan BMHP

yang dibutuhkan tidak tercantum dalam acuan tersebut di atas,

dapat digunakan obat dan BMHP lain termasuk obat tradisional (fitofarmaka dan obat herbal terstandar) secara terbatas sesuai indikasi medis dan pelayanan kesehatan dengan persetujuan

Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota”

Pemilihan jenis obat dan vaksin mengacu pada Daftar Obat Essensial Nasional dan FORNAS sedangkan BMHP mengacu pada

Daftar Alat Kesehatan Non Elektromedik pada Kompendium Alat Kesehatan serta pedoman teknis yang ditetapkan melalui Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan. Dalam hal obat dan BMHP

yang dibutuhkan tidak tercantum dalam acuan tersebut di atas,

dapat digunakan obat dan BMHP lain termasuk obat tradisional (fitofarmaka dan obat herbal terstandar) secara terbatas sesuai indikasi medis dan pelayanan kesehatan dengan persetujuan

Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota”

“obat-obatan suportif baik

tradisional (Fitofarmaka)

maupun

Obat

Modern Asli Indonesia (OMAI

) yang teregistrasi di BPOM dapat

dipertimbangkan untuk diberikan pada pasien Covid

tanpa gejala

dan

derajat

ringan

, namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis

pasien.”

Pedoman Tata Laksana Covid-19 Edisi 2 (Agustus 2020)

Surat Edaran Dirjen Yankes No : HK.02.02/IV.2243/2020

tentang Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Memelihara

Kesehatan, Pencegahan Penyakit, dan Perawatan Kesehatan

Memberikan

penjelasan

tentang

penggunaan obat tradisional untuk

menjaga kesehatan, mencegah

penyakit dan meningkatkan

kesehatan termasuk selama

Pandemi COVID-19

Meningkatkan

kolaborasi lintas

program dan lintas sektor

untuk memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai

penggunaan tanaman obat dalam

bentuk obat tradisional Indonesia

(9)

PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL

OLEH TENAGA MEDIS (DOKTER)

Pasal 35 ayat (1) butir m

dr atau drg yang telah memiliki STR memiliki

wewenang melakukan praktik kedokteran sesuai

dengan PENDIDIKAN dan KOMPETENSI yang

dimiliki :

Menulis resep obat dan alat kesehatan

Pasal 3 ayat (2) butir m

Pelanggaran Disiplin Profesional dr/drg :

→Menjalankan praktik kedokteran dengan menerapkan pengetahuan, keterampilan atau teknologi yang belum diterima atau diluar tata cara praktik kedokteran yang layak

OMAI

Teregistrasi BPOM

Klaim khasiat &

kemanan terbukti

ilmiah (evidence

based)

Dapat diresepkan

di Fasyankes

UU 29 Tahun 2004

Praktik Kedokteran

UU 29 Tahun 2004

Praktik Kedokteran

Perkonsil 4 Tahun 2011

Disiplin Profesional

Dokter dan Dokter Gigi

Perkonsil 4 Tahun 2011

Disiplin Profesional

Dokter dan Dokter Gigi

Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia : 1. Standar Kompetensi 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4. Standar RS pendidikan 5. Standar Wahana Pendidikan 6. Standar Dosen

7. Standar Tenaga Pendidikan 8. Standar Penerimaan 9. Standar Sarana dan

Prasarana 10. Standar Pengelolaan Pembelajaran 11. Dst Catatan : Standar Pengobatan/Kesehatan Tradisional belum ada dalam Pendidikan Kedokteran.

Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia : 1. Standar Kompetensi 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4. Standar RS pendidikan 5. Standar Wahana Pendidikan 6. Standar Dosen

7. Standar Tenaga Pendidikan 8. Standar Penerimaan 9. Standar Sarana dan

Prasarana 10. Standar Pengelolaan Pembelajaran 11. Dst Catatan : Standar Pengobatan/Kesehatan Tradisional belum ada dalam Pendidikan Kedokteran.

Dokter

S2

Herbal

STR dan SIP Dokter

Dokter

Non Dokter

STPT

STRTKT/ SIPTKT

Hattra

Nakestrad

Nakestrad

D3 Jamu

STRTKT/ SIPTKT

Nakestrad

S2 Herbal

Pendidikan akademik (√)

Bukan pendidikan profesi utk

pelayanan kesehatan (X)

PENDIDIKAN FORMAL TERKAIT

OBAT TRADISIONAL SAAT INI:

(10)

CREDITS: This presentation template was created by

Slidesgo

, including icons by

Flaticon

, infographics &

images by

Freepik

and illustrations by

Stories

TERIMA

KASIH

Dit Yankestrad

@dityankestrad

Direktorat Yankestrad

@dityankestrad

Referensi

Dokumen terkait

- Guru dan siswa berdiskusi di sertai dengan tanya jawab tentang penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga dan masyarakat. - Guru dan siswa membuat kesimpulan

Lahan potensial yang paling luas yaitu berada di Kecamatan Kuranji dengan luas 217,618 Ha yang terdiri dari Lingkungan I dan Lingkungan II, dan kecamatan yang paling sedikit

Untu k d ap at d ikatakan b ahwa penyelenggaraan pemilihan umum benar-benar dilaksanakan secara demokratis maka penyelenggara pemilihan umum harus dapat

No.G-94

Setiap tahun kita mengalami kejadian hujan lebat dan angin kencang; dan setiap itu pula Jasa Marga melakukan berbagai antisipasi dan penanggulangan risiko genangan air atau

Meskipun angka prevalensi buta kornea nasional sudah ditentukan, namun angka prevalensi buta kornea ditiap-tiap daerah propinsi berbeda-beda, khusus untuk Sumatera Utara yang

Mengkaji beberapa penelitian tentang musik yang dikaitkan dengan dakwah menjadi kajian dalam disiplin ilmu dakwah, misalnya kajian tentang analisis pesan dakwah musik religius,