• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Belajar Dengan Teman Sebaya pada Minat untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa dan Siswi SMKN 1 Bojonggenteng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Motivasi Belajar Dengan Teman Sebaya pada Minat untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa dan Siswi SMKN 1 Bojonggenteng"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (2), 2020, 37-43 ISSN: 2686-1054 (media online)

Pengaruh Motivasi Belajar Dengan Teman Sebaya pada Minat

untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

dan Siswi SMKN 1 Bojonggenteng

Retna Ayu Wulandari¹

PT. Dasan Pan Pasific Indonesia¹

Indah Purnamasari2

PT. Dasan Pan Pasific Indonesia2

ABSTRAK

Penelitian ini mempunyai tujuan agar dapat diketahui apakah motivasi belajar dan teman sebaya berpengaruh pada siswa kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng angkatan 2019/2020 untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, sedangkan analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian tersebut bisa dilihat jika : (1) motivasi belajar memiliki pengaruh positif pada minat untuk melanjutkan kuliah, (2) teman sebaya memiliki efek positif pada minat melanjutkan kuliah, (3) motivasi belajar, dan teman sebaya memiliki efek positif pada minat melanjutkan pendidikan tinggi.

Keyword : motivasi belajar, teman sebaya, perguruan tinggi

ABSTRACT

This study aims to determine whether learning motivation and peers affect class XII students of SMKN 1 Bojonggenteng class 2019/2020 to continue to college. The data collection process was carried out by means of a questionnaire, while the data analysis used multiple regression analysis. From the results of this study, it can be seen that: (1) learning motivation has a positive effect on interest in continuing to study, (2) peers have a positive effect on interest in continuing college, (3) learning motivation, and peers have a positive effect on interest in continuing to study. higher education.

Keyword: motivation to learn, peers, college PENDAHULUAN

Keinginan yang hendak diwujudkan ialah dengan Indonesia merdeka, seperti yang tertuang pada rumusan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berbunyi “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Lantaran tujuan indonesia merdeka yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan itu bisa dilaksanakan dengan pendidikan. Dengan motivasi akan menambahkan keinginan siswa agar melangsungkan ke perguruan yang lebih tinggi. Pertimbangan seorang anak demi melangsungkan ke perguruan tinggi dipengaruhi juga oleh teman sebaya nya. Teman sebaya memiliki pengaruh bagi siswa dan siswi dalam

(2)

Lingkungan teman sebayapun dapat berpengaruh terhadap minat murid untuk melangsungkan ke universitas. Menurut Bimo Walgito (2007: 197), “teman sebaya memiliki fungsi yang bermakna dalam kegiatan, keinginan, dan kinerja akademis siswa”. Kegagalan murid didalam melaksanakan tugas perkembangannya tergolong menjalin hubungan bersama teman sebayanya kerap menyebabkan percekcokan yang mengakibatkan murid tidakm mau membuka diri terhadap orang lain hingga membuat murid sedikit terpengaruh untuk melangsungkan pendidikan ke perguruan tinggi. Disisi lain lingkungan dengan pendidikan rendah menjadikan pemahaman mengenai pendidikan juga rendah. Alhasil akan menyusutkan keinginan bagi murid untuk melangsungkan ke perguruan tinggi.

Objek yang diteliti pada penelitian ini ialah murid kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng yang berkisar 320 orang. Hal ini menunjukan bahwa setiap murid memiliki banyak kawan di sekolah. Selain itu murid pula memiliki kawan lain di luar lingkungan sekolah bagaikan kawan tempat belajar dan kawan di area tempat tinggal. Karakter sebagai kawan yang bermacam-macam secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku seorang anak. Justru didalam sebuah pergaulan bisa terwujud sebuah kerjasama yang tinggi, sehingga hal tersebutpun bisa berdampak bagi seorang anak dalam hal untuk membuat sebuah keputusan. Observasi yang dilaksanakan oleh peneliti kepada murid kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng di bulan Januari, dari 40 orang siswa dan siswi ditanyai tentang minat untuk melangsungkan ke perguruan tinggi, hanya 18 orang siswa dan siswi yang bermiat untuk melangsungkan ke perguruan tinggi. Sebaliknya 22 siswa dan siswi yang lainnya menaggapi tidak berkeinginan untuk melangsungkan ke perguruan tinggi. Beberapa argumen dari mereka tidak berkeinginan untuk melangsungkan ke perguruan tinggi yaitu salah satunya lulusan perguruan tinggi tidak menjamin akan memperoleh pekerjaan yang stabil. Maka dari itu banyak sekali dari mereka memutuskan akan bekerja sebagai anggota kepolisian dan juga bekerja sebagai pekerjaan lainnya tanpa harus melalui pendidikan yang tinggi.

Dari uraian latar belakang di atas, kami tertarik untuk melaksanakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar, dengan Teman Sebaya Terhadap Minat Melanjutkan

Perguruan Tinggi Bagi Siswa dan Siswi Kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng Tahun Ajaran 2019/2020”.

KAJIAN LITERATUR

1. Pengertian Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi adalah suatu lembaga yang mempunyai fungsi dan posisi strategis dalam perolehan harapan pendidikan sebagai makro harus melaksanakan pembaharuan dengan terus menerus agar terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas.

2. Pengertian Teman Sebaya

Teman sebaya ialah hubungan terhadap anak-anak pada tahap umur yang setara juga memiliki tahap kedekatan yang sangat besar. Dari teman sebaya biasanya seseorang memiliki dukungan sosial. Dukungan itu bisa membentuk terhadap kebahagiaan dialami.

"Teman sebaya yaitu seseorang pada fase umur dan pendewasaan yang diperkirakan sama" (Santrock 2007: 55). Teman sebaya yaitu anak-anak dengan fase kedewasaan atau umur yang kurang lebih sama.

(3)

3. Pengaruh Teman Sebaya

Pergaulan teman sebaya bisa berpengaruh terhadap karakter. Dampak itu bisa berentuk postif dan bisa negatif, dampak positif tersebut yaitu pada saat seseorang dengan teman-temannya melaksanakan kegiatan yang mempunyai faedah. Cotohnya bisa dengan membuat kelompok belajar dan patuh terhadap aturan-aturan yang ada di dalam masyarakat. Sebaliknya dampak negatifnya yaitu seperti pelanggaran terhadap aturan yang ada di sekolah.

4. Jenis Teman Sebaya

Kawan yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda terhadap tahap sosialisasi. Kawan yang setara dengan umur dan tahap perkembangan anak. Dengan hal itu bisa mengrahkan anak dengan penyesuaian yang baik. Pada masa anak-anak teman dapat diklasifikan menjadi 3 diantaranya :

a. Kawan

Kawan merupakan seseorang yang memuaskan keingingan anak dengan temannya, dengan keberadaanya di lingkungan anak-anak. Anak bisa mempelajari dan mencermati , namun tidak mempunyai hubungan langsung dengannya. Kawan dapat bermacam-macam seperti umur dan jenis kelamin.

b. Teman bermain

Teman brmain merupakan seseorang yang melaksanakan kegiatan yang menggembirakan terhadap anak, teman bermain juga bisa dari bermacam-macam umur dan jenis kelamin, namun adakalnya anak mendapat kebahagiaan yang sangat besar dari mereka yang mempunyai umur dan jenis kelamin yang setara, juga memiliki keinginan yang serupa.

c. Sahabat

Sahabat merupakan seseorang yang bukan hanya seorang teman bermain saja, namun iapun berkomunikasi lewat prtukaran pikiran, rasa kepercayaan, memintai nasehat dan saran. Anak yang memiliki umur setara, jenis kelamin dan tahap perkembangannya sama, dapat dipilih menjadi sahabat.

5. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar ialah suatu alasan yang membawa seseorang agar melaksanakan, mengatasi, memutuskan, dan lain-lain, sebuah aktivitas demi menggapai harapan tersendiri yang diharapkan dari motivasi tersebut.

Secara umum motivasi diartikan seperti sesuatu yang menambahkan energi untuk membimbing karakter. Tentu saja ini menggambarkan definisi umum, definisi yang mampu digunakan bagi berbagai faktor yang mempengaruhi sikap. Kesanggupan murid untuk belajar ialah pengaruh atas berbagai faktor. Yang bermula dari perilaku mahasiswa dengan keterampilan mahasiswa demi menuntaskan kewajiban-kewajiban selaku pelajar.

6. Jenis motivasi

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:86) ”motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan” yaitu :

a. Motivasi Primer

Motivasi primer merupakan motivasi yang berdasar dari motif-motif dasar , seperti dari segi biologis atau jasmani.

(4)

HIPOTESIS PENELITIAN Pengaruh motivasi

Motivasi sangat berpengaruh terhadap minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Djaali (2012: 99-100) “jika motivasi adalah sebuah keadaan yang dapat berpengaruh pada minat”.

H1 : Motivasi mempengaruhi minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi

Pengaruh teman sebaya

Teman sebaya juga memiliki pengaruh untuk melanjutkan ke perguruan tonggi, seperti penelitian yang dilakukan oleh Rita Eka Izzaty ( 2008:114) “tentang variabel kawan seusia mempengaruhi minat”. Kawan sebaya merupakan kawan di sekolah maupun teman diluar sekolah yang dapat mempengaruhi perkembangan percakapan, keinginan, kinerja, dan tingkah laku”.

Hasil dari penelitian ini pun menguatkan dampak penelitian yang telah dilaksanakan oleh Ayu Dwi Febriani yang berjudul “Pengaruh Presepsi Mengenai Pendidikan, Lingkungan Kawan Seusia, Jenis Sekolah, dan Status Sekolah terhadap akan keinginan melangsungkan ke universitas untuk murid Jenjang Pendidikan Menengah yang Bertempat Tinggal di Desa Adiwerna Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal”. Yang mempunyai dampak , bahwa kawan seusia memiliki pengaruh positif bagi keinginan.

H2 : Teman sebaya mempengaruhi minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini memakai metode kuantitatif. Metode kuantitafif ialah pengukuran data kuantitatif dan statistika obyektif dengan perhitungan ilmiah yang bersumber dari sample orang-orang atau masyarakat untuk dimintai berbagai pertanyaan mengenai survei untuk menetakkan frekuensi dan presentasi tanggapan mereka. Analisis data atas penelitian ini dengan regresi linear berganda.

Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Bojonggenteng yang beralamat di Jalan Bojonggenteng pada bulan Januari 2020. Subjek penelitian yaitu siswa dan siswi kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng. Pada penelitian ini bahan yang dibutuhkan ialah data primer dan sekunder, yang didapat melalui kuesioner dan dokumentasi. Untuk mendapatkan bukti mengenai motivasi belajar dengan teman sebaya akan keinginan untuk melangsungkan ke perguruan tinggi kami menggunakan bukti angket. Data yang di analisis adalah hasil yang telah melewati tahapan uji validitas dan uji reliabilitas.

Untuk mendapatkan data tentang peserta didik kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng kami menggunakan metode dokumentasi.

Dengan menggunakan software SPSS 20.0 kami menganalisis data yang mencakup analisis deskriptif, uji prasyarat klasik menjadi dasar analisis regresi linear berganda, dan analisis regresi linear berganda agar mendapati dampak selang sebagian variabel bebas akan variabel terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut hasil analisis regresi linear berganda bisa kita peroleh hasil pada tabel dibawah ini :

Variabel Koefisien Regresi T Sig

(5)

Teman Sebaya 0,486 5,015 0,000 Konstanta -7,924

R 0,194

T hitung -1,169

Sig 0,244

Berdasarkan hasil dari tabel diatas dengan perhitungan secara parsial terdapat pegaruh yang signifikan dari motivasi belajar akan minat untuk melangsungkan ke universitas, dengan memperoleh angka koefisien regresi (b1) sebanyak 0,230. Dengan taraf signifikansi sebanyak 5%, bisa diketahui dengan t hitung sebanyak 2,220 pada angka signifikansi sebanyak 0,028, berkat koefisien regresi memiliki angka positif dengan angka signifikansi (p) < 0,05, bahwa bisa dikatakan, makin besar motivasi berlajar maka semakin besar juga keinginan untuk melangsungkan ke universitas. Begitupun kebalikannya apabila keinginan bersekolah rendah maka akan semakin rendah juga keinginan untuk melangsungkan ke universitas.

Hal ini sama seperti pendapat yang telah dilakukan oleh Djaali (2012: 99-100) “jika motivasi adalah sebuah keadaan yang dapat berpengaruh pada minat”.

Dengan memakai regresi sederhana yang mendapatkan hasil kadar koefisien korelasi (r) sebanyak 0,943 dengan bilangan koefisien determinasi senilai 0,890. Sesudah melakukan uji t di dapatkan hasil sebanyak 15,030 dengan taraf signifikansi sebanyak 5% yaitu 2,045. Ini menunjukan maka > jadi bisa disimpulkan maka ada dampak positif dan signifikansi antara keinginan belajar akan keinginan melangsungkan studi ke universitas.

Pengaruh teman sebaya akan keinginan untuk melangsungkan ke universitas memiliki angka koefisien regresi (b1) sebanyak 0,486.Terhadap taraf signifikansi sebanyak 5%, bisa dilihat t hitung sebesar 5,015 dengan angka signifikansi sebanyak 0,000, lantaran angka positif dengan angka signifikansi (p) < 0,05. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa makin besar tahap hubungan dengan teman sebaya lalu akan makin besar juga keinginan untuk melangsungkan ke universitas. Begitupun sebaliknya jika tingkat interaksi dengan teman sebaya rendah, maka akan rendah juga keinginan untuk melangsungkan ke universitas.

Hal ini pun sama dengan pedapat yang dilakukan oleh Rita Eka Izzaty ( 2008:114) “tentang variabel kawan seusia mempengaruhi minat”. Kawan sebaya merupakan kawan di sekolah maupun teman diluar sekolah yang dapat mempengaruhi perkembangan percakapan, keinginan, kinerja, dan tingkah laku”.

Hasil dari penelitian ini pun menguatkan dampak penelitian yang telah dilaksanakan oleh Ayu Dwi Febriani yang berjudul “Pengaruh Presepsi Mengenai Pendidikan, Lingkungan Kawan Seusia, Jenis Sekolah, dan Status Sekolah terhadap akan keinginan melangsungkan ke universitas untuk murid Jenjang Pendidikan Menengah yang Bertempat Tinggal di Desa Adiwerna Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal”. Yang mempunyai dampak , bahwa kawan seusia memiliki pengaruh positif bagi keinginan. Dengan melakukan pengujian probit regression angka signifkansi sebanyak 0,000 dan pengujian marginal effect dengan angka koefisien probabilitas sebanyak 0,0064 yang menujukan bahwa setiap penambahan bantuan dengan hubungan terhadap area kawan susia terhadap taraf sangat bagus dapat menambah probabilitas keinginan untuk melangsungkan ke universitas sebanyak 0,64%. Dari penelitian ini terdapat dampak yang menunjukan jika pengaruh signifikansi keinginan bersekolah,

(6)

menunjukan bahwa koefisien determinasi (R2) sebanyak 0,194 atau 19,4%. Angka itu menunjukan bahwa banyak pemberian efektif dari ke-4 variabel bebas dengan variabel terikat. Pemberian tersebut yaitu keinginan bersekolah, ajaran orang tua, dengan kawan seusia berpengaruh sebanyak 19,4% minat untuk melanjutkan ke universitas, sebaliknya sisanya hanya sebanyak 0,9% yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti di penelitian ini”.

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil analisis yang sudah dilaksanakan atas data yang diperoleh, maka dapat kita simpulkan bahwa :

1. Ada dampak yang positif dan signifikan dari motivasi belajar tehadap keinginan untuk melangsungkan ke perguruan tinggi bagi siswa dan siswi kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng. Hal ini bisa ditunjukkan oleh angka t hitung sebanyak 2,220 dengan kefisien regresi (b1) sebanyak 0,230 dan angka signifikansi sebanyak 0,028. Lantaran nilai (p) , 0,05 dan koefisien regresi memiliki angka positif , jadi bisa dikatakan bahwa memiliki dampak yang positif dan signifikan dari keinginan belajar akan keinginan untuk melangsungkan ke universitas untuk murid kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng. 2. Ada dampak yang postitif dan signifikan dari keinginan belajar dengan kawan

seusianya akan keinginan untuk melangsungkan ke universitas untuk murid kelas XII SKMN 1 Bojonggenteng. Hal ini dapat ditunjukkan oleh angka t hitung sebanyak 5,015, dengan koefisien regresi (b1) sebanyak 0,486 dengan angka signifikansi sebanyak 0,000. Lantaran angka (p) < 0,05 dengan koefisien regresi memiliki angka postif , jadi bisa dikatakan bahwa memiliki dampak yang positif dan signifikan dari kawan seusianya akan keinginan demi melangsungkan ke uinversitas murid kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng.

3. Ada dampak yang positif dan signifikan dari keinginan belajar, dan teman sebaya terhadap keinginan akan melangsungkan ke universitas bagi murid kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng. Hal ini bisa dilihat pada angka F hitung sebanyak 13,728, atas angka signifikansi sebanyak 0,000. Lantaran angka F < 0,05 , jadi ada pengaruh positif dan signifikansi dari keinginan belajar, dengan kawan seusianya dengan bersamaan akan keinginan untuk melangsungkan ke universitas untuk murid kelas XII SMKN 1 Bojonggenteng. Angka koefisien determinasi (R2) sebanyak 0,194. Angka itu memperlihatkan banyaknya sumbangan efektif dari keempat variabel bebas terhadap koefisien terikat.

Sumbangan efektif termasuk, keinginan belajar dengan kawan seusianya yang berpengaruh sebanyak 19,4% minat untuk melangsungkan ke perguruan tinggi sedangkan 80,6% sisanya dipengaruhi akan variabel angka yang tidak diteliti pada penlitian ini. Sumbangan efektif dari tiap-tiap variabel yaitu 3% dari variabel keinginan belajar, 3% dari variabel pendidikan orang tua, dan 13% dari variabel teman sebaya.

Dari ulasan kesimpulan diatas bahwa bisa memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk siswa dan siswi , untuk tidak menganggap lega atas hasil yang telah diraih saat ini tetap tingkatkan lagi belajar dan melaksanakan tugas-tugas yang baru agar menambah pengetahuan dan kemampuan.

2. Untuk murid, untuk selalu merasa senanag dan menyukai tugas untuk menyelesaikan masalah soal-soal lebih ditingkatkan, dan bisa dilaksanakan dengan mengerjakan soal dan latihan yang ada di buku dan sumber lain seperti initernet dan lainnya.

(7)

3. Untuk siswa dan siswi, dapat meningkatkan yang interaksi akan teman sebaya di sekolah, karena belajar disekolah akan menumbuhkan antusiasme kebangsaan, sebagai manusia yang baik seperti dengan gambaran dan harapan sekolah.

4. Untuk pengajar, seharusnya dapat membuat murid lebih tertarik lagi dalam menempuh pendidikan, berikanlah motivasi atau dengan mendorong siswa agar mengetahui pegalaman dan pengetahuan yang lebih lagi pada pembelajaran. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi murid akan menganggap jika dia dapat lebih memiliki pesediaan yang akan sangat berguna untuk bertahan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu Dwi Febriani “Pengaruh Presepsi Mengenai Pendidikan, Lingkungan Teman Sebaya, Jenis Sekolah, dan Status Sekolah Terhadap Minat Untuk Melanjutkan ke Perguruan Tinggi bagi Siswa Jenjang Pendidikan Menengah yang Bertempat Tinggal di Desa Adiwerna Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal”.

Bimo Walgito (2007: 197) Pengaruh Teman Sebaya Bullock. (1998) Teman Sebaya

Dimyati dan Mudjiono (2002:86) “motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan”

Djaali (2012: 99-100) “Motivasi adalah Sebuah Keadaan yang Dapat Mempengaruhi Terhadap Minat”.

Rita Eka Izzaty ( 2008:114) “ Teman Sebaya Adalah Teman di Sekolah dan Teman diluar Sekolah yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Komunikasi, Harapan, Kinerja, dan Perilaku”.

Referensi

Dokumen terkait

Bersama ini saya mohon kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya mengenai “ PERBANDINGAN KONSISTENSI GARIS E RICKETTS DAN GARIS S

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF LOGICO TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 11 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan untuk semua variable dependen (citra merek, kualitas produk, iklan, dan harga)

Hasil Uji Kepekaaan Antimikroba terhadap Berbagai Kuman Gram Negatif pada Pasien ISK di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X Yogyakarta tahun 2011..

Beberapa ketentuan dalam Lampiran Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah atribut produk, harga, promosi dan persediaan produk berpengaruh terhadap switching behavior konsumen dalam pembelian kartu

Terdapat teori lokasi klasik milik Von Thunen yang menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat