• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai definisi hinshi beserta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai definisi hinshi beserta"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 2

Landasan Teori

2.1 Teori Hinshi (品詞)

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai definisi hinshi beserta dengan pembagian jenis-jenis hinshi dengan menggunakan beberapa teori.

Iori (2000:340) menyatakan bahwa 品詞とは文の中での働きと活用のし かたで分類した語のグループです, yang disebut dengan hinshi adalah kelompok kata yang diklasifikasikan berdasarkan cara penggunaan dan perubahan dalam kalimat.

Menurut Iori (2000:340) hinshi dalam bahasa Jepang terdiri dari beberapa kelompok, yaitu doushi (動詞), meishi (名詞), keiyoushi (形容詞), fukushi

(副詞), setsuzokushi (接続詞), dan jyoshi (助詞).

1. Doushi (動詞), yaitu kata yang dapat berfungsi sebagai predikat

dan mengandung makna acuan mengenai aksi perbuatan atau kejadian. Contoh:

(2)

(Setiap hari Tanaka berenang sejauh 2000 meter)

2. Meishi (名詞), yaitu kata yang bisa menjadi subyek.

Contoh:

田中さんは東京のある日本語学校の先生です。

(Tanaka adalah guru sekolah Jepang yang ada di Tokyo)

3. Keiyoushi (形容詞), yaitu kata yang dapat menjadi predikat dan

mengacu pada sifat atau keadaan suatu benda. Terdiri dari dua macam yaitu

i-keiyoushi (イー形容詞) dan na-keiyoushi (なー形容詞).

Contoh:

田中さん大きい家に住んでいます。 (Tanaka tinggal di rumah yang besar)

山田さんは小さいけれどきれいな家に住んでいます。

(Meskipun Yamada tinggal di rumah yang kecil, namun rumahnya indah)

4. Fukushi (副詞), yaitu kata yang maknanya menerangkan keadaan

tentang verba, adjektiva, atau kata lain yang bukan nomina atau pronomina. Contoh:

(3)

黒い車がゆっくり(と)近ずいてきた。 (Mobil hitam itu mendekat dengan perlahan)

5. Setsuzokushi (接続詞), yaitu kata sambung yang dapat berdiri

sendiri. Contoh:

イタリアで3年仕事をし、そして日本へ帰ってきた。

(Setelah bekerja selama tiga tahun di Italia, kemudian akan pulang ke Jepang)

6. Jyoshi (助詞), yaitu kata bantu atau partikel yang menentukan

makna di dalam kalimat. Contoh:

マリちゃんが公園で子供と遊んでいる。

(Mari chan sedang bermain bersama anak-anak di taman)

2.2 Definisi Doushi (動詞)

Iori (2000:364) menyatakan bahwa doushi adalah 動詞は格助詞を伴った

名詞句(補語と言います)と共に用いられぶんの中核である出来事を表し ます。

(4)

Terjemahan: Verba (doushi) adalah kata yang merepresentasikan inti dari suatu kejadian yang digunakan bersama dengan kata benda dan kata sambung.

Muraki (1996:27) menyatakan bahwa verba (doushi) dapat dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu:

1. Jiritsu doushi (自立動詞), yakni verba dasar yang dapat berdiri

sendiri tanpa afiks. Doushi semacam ini terutama berasal dari wagodoushi (和語動詞) yang merupakan verba dari bahasa Jepang asli.

Contohnya, miru (見る), neru (寝る), hataraku (働く), dan sebagainya.

2. Hasei doushi (派生動詞), yakni verba yang dasarnya adalah bebas

atau terikat namun memerlukan afiks, supaya dapat berfungsi sebagai verba secara sintaksis dalam bahasa Jepang.

Contohnya, verba dasar taberu (食べる) apabila dilekati sufiks ~saseru akan menjadi verba kausatif tabesaseru (食べさせる) yang berarti membuat sesuatu atau seseorang menjadi makan, verba dasar susumeru (進める)

apabila dilekati prefiks oshi (押し) akan menjadi oshisusumeru (推し進める)

(5)

Menurut Masuoka dan Takubo (1989:15) doushi dapat dibagi berdasarkan fonem akhirnya, yaitu:

1. Shiin doushi (子音動詞), merupakan akar verba yang memiliki

fonem yang berakhiran konsonan ‘s’, ‘k’, ‘g’, ‘m’, ‘n’, ‘b’, ‘t’, ‘r’, dan ‘w’. Apabila dibubuhi ‘u’ akan menjadi verba pangkal.

Contoh: a. Berakhiran konsonan ‘s’ => 貸す b. Berakhiran konsonan ‘k’ => 咲く c. Berakhiran konsonan ‘g’ => 研ぐ d. Berakhiran konsonan ‘m’ => 飲む e. Berakhiran konsonan ‘n’ => 死ぬ f. Berakhiran konsonan ‘b’ => 飛ぶ g. Berakhiran konsonan ‘t’ => 待つ h. Berakhiran konsonan ‘r’ => 取る i. Berakhiran konsonan ‘w’ => 買う

2. Boin doushi (母音動詞), merupakan akar verba yang memiliki

(6)

misalnya oki (起き). Apabila ditambahkan ‘~ru’ akan menjadi verba pangkal, yaitu taberu (食べる) dan okiru (起きる).

3. Kahen doushi (カ変動詞) atau Sahen doushi (サ変動詞), hanya

terdiri dari dua verba yaitu, kuru (くる) dan suru (する).

Selain itu, Takayuki (1991:8) menyatakan bahwa doushi terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Godankatsuyou doushi (五段活用動詞), merupakan verba yang memiliki akhiran ‘u’, ‘tsu’, ‘ru’, ‘bu’, ‘nu’, ‘mu’, ‘ku’, ‘gu’, ‘su’. Sering pula disebut dengan ichi guruupu no doushi (Iグループの動詞).

2. Kamiichidankatsuyou doushi ( 上 一 段 活 用 動 詞 ) dan

Shimoichidankatsuyou doushi (下一段活用動詞). Kamiichidankatsuyou doushi

merupakan verba yang berakhiran dengan ‘iru’, sedangkan shimoichidankatsuyou doushi merupakan verba yang berakhiran dengan ‘eru’. Kedua pembagian ini sering pula disebut dengan ni guruupu no doushi (II グループの動詞)

(7)

3. Kagyou henkaku katsuyou doushi (カ行変格活用動詞) dan Sagyou henkaku katsuyou doushi (サ行変格活用動詞). Hanya ada dua verba yang termasuk dalam grup ini yaitu kuru dan suru.

Namun ada pengecualian bahwa meskipun kata kagiru berakhiran ‘iru’ namun kata kagiru termasuk ke dalam Godankatsuyou doushi (Katyal, 2005:29).

Penulis tidak menjabarkan doushi lebih lengkap lagi karena yang akan diteliti penulis hanya ~ni kagiru dan ~ni kagitte.

2.3 Teori ~ni kagiru (~に限る)

Dalam sub bab ini penulis akan menjelaskan tentang definisi serta fungsi ~ni kagiru yang diambil dari beberapa sumber.

~ni kagiru merupakan hasei doushi dari doushi kagiru (限る) yang

bermakna (Kojien:468). Partikel ~ni di depan doushi kagiru merupakan jyoshi yaitu kakujyoshi (Takayuki, 1991:68).

Liu (2005:198) menyatakan bahwa ~ni kagiru memiliki dua fungsi yaitu:

1. Menyatakan yang paling baik, paling tinggi, paling diinginkan. Dapat digunakan untuk menyatakan ide atau gagasan pembicara, juga bisa digunakan untuk menyatakan “yang terbaik”.

(8)

私にとって、疲れた時は、冷たいビールに限る。

(Menurut saya, saat lelah yang paling enak adalah minum bir dingin).

2. Menyatakan “terbatas pada…”. Hanya digunakan di depan subjek atau objek, atau ruang lingkup tertentu. Banyak dikaitkan dengan kosa kata tokoh (manusia), waktu dan kuantitas.

Hal ini didukung oleh Martin (2004:907), yang menyatakan bahwa “The expression ni kagiru can be added to an imperfect sentence with the meaning “the best” and “only way is to (do/be)”.

Terjemahan: “Bentuk ~ni kagiru dapat ditambahkan ke dalam sebuah kalimat dengan makna “paling” atau “terbatas pada… ”

Contoh kalimat berdasarkan fungsi ~ni kagiru:

1. Menyatakan yang paling

お好み焼きを食べるなら、大阪に限る。

(Kalau mau makan okonomiyaki, yang paling enak ada di Osaka.)

2. Menyatakan terbatas pada

数字は独身に限る。

(Angkanya hanya terbatas pada yang tunggal saja.)

(9)

Tabel 2. 1 N A+の AN+の V ~に限る Sumber: Liu (2005:198)

Di bawah ini penulis juga menyertakan beberapa contoh kalimat sesuai dengan pola di atas:

1. ケーキなら、この店に限る。

(Kalau urusan kue, toko ini yang paling enak). 2. お茶は熱いのに限るね。

(Teh memang paling enak diminum panas-panas ya).

3. 刺身は新鮮なのに限る。時間がたっと、味が悪くなってしまいます。

(Sashimi itu paling bagus saat masih segar. Setelah waktu berselang, rasanya jadi tidak enak).

4. 私から言えば、疲れた時は寝るに限る。

(Menurut pendapat saya, tidur adalah yang paling baik disaat lelah). 2.4 Teori ~ni kagitte (に限って)

(10)

~ni kagitte juga merupakan salah satu hasei doushi dari doushi kagiru. Berbeda dengan ~ni kagiru, ~ni kagitte selalu berada di tengah kalimat dan berfungsi sebagai kata sambung, hal ini dilihat dari adanya setsuzokujoshi (接続助詞) ~tte (って) yang melekat. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh

Takayuki (1991:68) bahwa:

接続詞は主に文と文をつなぐ役目をしますが、接続助詞は主に用言 に付いて、一つの文の中で、そこまでの部分とその後ろの部分とをつなぐ

役目をします。

Terjemahan:

Setsuzokujoshi berfungsi sebagai kata sambung untuk menyambungkan kata yang dapat menjadi predikat utama dengan kata berikutnya dalam satu kalimat tersebut.

Menurut Liu (2005:198), fungsi ~ni kagitte dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

1。Menyatakan ‘hanya’. Hanya digunakan di depan subjek atau objek, atau ruang lingkup tertentu. Banyak dikaitkan dengan kosa kata tokoh (manusia), waktu dan kuantitas.

Contoh:

ホームレスに限ってこの食堂でただでお食事ができる。

(Hanya tunawisma yang dapat makan dengan gratis di restoran ini).

2。Menyatakan bahwa biasanya tidak seperti itu, satu-satunya yang terjadi adalah hasil yang tidak diharapkan sama sekali. Pembicara sedang dalam keadaan kesal. “Justru pada saat…”. Pada fungsi ini, nuansa negatif lebih mendominasi.

(11)

Contoh:

雨の日に限って、バスもタクシーも全然来ない。

(Justru di saat hujan, sama sekali tidak ada bus maupun taksi).

3。Menyatakan orang lain bisa saja melakukan hal seperti itu, tapi dia tidak akan melakukannya. Hal yang dimaksud adalah hal yang tidak diharapkan akan terjadi. Digunakan ketika seseorang ingin menyatakan kepercayaannya kepada orang lain.

Contoh:

うちの子に限って、そんな悪いことをするはずがない。 (Anak ini tidak mungkin melakukan hal buruk seperti itu).

Gambar

Tabel  2. 1  N  A+の  AN+ の  V  ~に限る           Sumber:  Liu  (2005:198)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, selain membawa pesan, kegiatan penerjemahan juga merupakan kegiatan untuk mengubah bentuk bahasa dengan tujuan agar teks hasil terjemahan bisa

Makna denotatif adalah makna dari sebuah frasa atau kata yang tidak mengandung arti atau perasaan tambahan.. Dalam hal ini seorang penulis yang hanya

Kata-kata yang berasal dari bahasa asing, nama orang dan tempat asing, serta kata-kata benda asing, nama binatang dan tumbuh-tumbuhan, kata-kata yang menirukan sesuatu bunyi

Ini bisa dilihat dari tata bahasa sopan yang digunakan pada waktu berbicara pada orang yang lebih tua , dan bisa dilihat dari posisi tubuh ketika melakukan ojiki ( memberi

Lewat peta-peta ini kita dapat melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik, kemudian menggambarkan semua langkah yg

Setsuzokujoshi atau kata bantu sambung merupakan salah satu jenis joshi atau partikel untuk menghubungkan antar kata maupun kalimat.. Dalam pembagian joshi, ~noni

Kakujoshi adalah joshi yang berfungsi untuk menunjukan hubungan antara kata benda dengan kata lainnya dalam suatu kalimat. Kakujoshi terdiri dari ga, wo, ni, de, to, e,

Kata kerja bahasa Inggris dalam bentuk lampau tidak harus selalu diimbangi dengan kata telah atau sudah pada terjemahannya karena dalam bahasa Indonesia ada verba tertentu yang