• Tidak ada hasil yang ditemukan

pada Palestina tidak berdonasi untuk COVID. Nah, ketika ada kabar bahwa uang dua triliun itu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pada Palestina tidak berdonasi untuk COVID. Nah, ketika ada kabar bahwa uang dua triliun itu"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

4 ke hal 11 kol. 1 JAKARTA - Timnas bulu

tangkis Indonesia telah se-lesai berlaga di Olimpiade Tokyo. Hasilnya, satu emas, dan satu medali pe-runggu dibawa pulang ke Tanah Air. S k u a d G a r u d a b e r h a s i l m e m p e r-tahankan tradisi me-dali emas lewat raihan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, juga satu medali perunggu dari

tunggal putra Anthony Sin-isuka Ginting.

Namun, prestasi itu belum memuaskan dahaga

Pengu-rus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh

Indo-nesia (PP PBSI). Meski target t e r p e n u h i , tetap diperlu-kan evaluasi besar-besaran pada sektor ini.

Kepala Bi-dang Pembi-naan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky menjelaskan, penurunan performa sejumlah atlet

andalan, seperti ganda putra Kevin/Marcus, serta ganda campuran Praveen/ Melati yang sama-sama

terhenti perempat final jadi penyebabnya.

“Kami akan melakukan evaluasi setelah ini. Kalau

dilihat pemain andalan ada yang tampil kurang maksi-mal. Saya paham sekali, ini karena beban dan tekanan yang tidak bisa mereka tan-gani. Kami akan cari cara mengatasinya,” kata Rionny lewat rilis resmi PBSI, Se-lasa (3/8/2021).

Berdasarkan pengama-tannya, Rionny melihat bahwa faktor fisik menjadi poin yang harus segera dibenahi. Selain itu, peny-iapan atlet-atlet muda untuk regenerasi juga faktor yang tak kalah penting untuk diperhatikan.

4

HOTLI NE RE DAKSI: 021 278 123 97

4

WE bSITE:

@i nfoi ndonesia.id

4

FAcE bOOK :

@i nfoi ndonesia

4

T WITTE R :

@_i nfoi ndonesia

4

IG :

@i nfo_i ndonesia.id

JAKARTA – Media sosial kembali ramai dengan berita terkait kontroversi pengecatan ulang pesawat kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ) 2. Pesawat tersebut diketahui berubah warna, dari biru lan-git menjadi merah putih.

Sejumlah pihak telah me-layangkan kritiknya lantaran keputusan tersebut dinilai mencerminkan ketidakpekaan pemerintah terhadap kondisi krisis yang tengah dialami rakyat.

Munculnya warna baru dari pesawat kepresidenan itu diungkapkan oleh penga- mat penerbangan Alvin Lie. Eks Komisioner Ombudsman

itu menuliskan bahwa biaya untuk mengecat ulang pe-sawat tidaklah murah. “Hari gini masih saja foya-foya ubah warna pesawat kepres-idenan,” kata Alvin dalam cuitannya di akun Twitter @ alvinlie21, Selasa (3/8/2021). A l v i n m e n g e m uka ka n biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar hingga USD100-150 ribu alias setara Rp1,4-2,1 miliar. Dia menyayangkan adanya perubahan warna pesawat kepresidenan di tengah

pan-demi COVID-19.

Menurut dia, pemerintah seharusnya lebih mementing-kan kebutuhan penanganan pandemi daripada mengubah warna pesawat kepreside-nan. “Saat negara sedang hadapi pandemi dan krisis ekonomi, pemerintah se-harusnya menunjukkan sense of crisis. Hal-hal yang bukan kebutuhan mendesak perlu ditangguhkan. Anggaran di-fokuskan pada penggulangan pandemi,” ujar dia.

Rabu, 4 Agustus 2021

harga koran eceran : Rp.5.000.-langganan : Rp.55.000,- (Jabodetabek) luar Jabodetabek : Rp.

7.500,-5

3

INFO NasIONal INFO OtONOmI INFO warNa warNI

JUALAN

MUKA

NEbENG

ATLET

SAATNYA

MAHASISWA

DAPAT

PRIORITAS

WARGA

PARIS

DIAJAR

MEMbATIK

JAKARTA - Sistem hukum, dan persidangan secara terbuka, menjadi penyebab utama sulitnya mengung-kap kasus kekerasan berbasis gender di dunia maya, atau secara online.

Kepala Sub Divisi Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) Southeast Asia Freedom of Expres-sion Network (SAFEnet) Ellen Kusuma, menyatakan bahwa sidang terbuka menjadi sulit karena faktor psikologis korban.

Dia mengatakan, penyelenggaraan sidang terbuka memungkinkan masyarakat umum yang menghadiri sidang, untuk ikut mendengarkan, dan

melihat bukti-bukti yang ditampilkan pada saat persidangan.

Kondisi tersebut dapat menim-bulkan ketidaknyamanan, bah-kan mengakibatbah-kan korban merasa takut dan enggan menuntaskan kasus melalui prosedur tersebut.

”Penyelesaian kasus KBGO, yang termasuk ke dalam kekerasan seksual, membutuhkan prosedur dan perhatian khusus,” kata Ellen ketika memaparkan ma-teri di seminar Mengenali dan Melawan Kekerasan Berba-sis Gender Online, Selasa (3/8/2021).

Sulit Ungkap

Kekerasan

Seksual

Secara Daring

4 ke hal 11 kol. 6

IN

FO

SU

A

RA

RA

K

YA

T

Foya-foya Cat Pesawat Presiden

4

HerD ImmUnIty terHambat DIStrIbUSI

KeSenjangan VaKSInaSI,

bIo Farma jaDI terSangKa

belum Puas Satu emas

Pasangan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

4 ke hal 11 kol. 1

jokowi belum telat

10

4 ke hal 11 kol. 6

Oleh: Aldi Gultom Pemimpin Redaksi Info Indonesia

G

ILIRAN China diobok-obok varian Delta. Lonja-kan transmisi lokal COVID-19 telah menyebar ke setidaknya 18 provinsi dan lebih dari 20 kota.

Media-media setempat mengabarkan bahwa gelombang baru ini berpusat di Nanjing, Provinsi Jiangsu, di bagian timur. Lalu menyebar ke lebih banyak titik, termasuk ibu kota Beijing. Wuhan, episentrum pertama COVID-19 di muka bumi, melaporkan tujuh kasus penularan lokal pada awal minggu ini. Memutus periode nol infeksi sejak Juni 2020.

Para ahli epidemiologi dan pejabat kesehatan China men-ganggap lonjakan ini yang paling serius sejak wabah mer-ebak di Wuhan pada akhir 2019. Namun, mereka meyakini situasi masih terk- endali, walau diperlukan lebih banyak upaya untuk

menutup celah pen- gendalian

epidemi. Para ahli

menekan-kannya pada pen- gendalian

kedatangan inter- nasional.

Varian Delta y a n g telah muncul di 132 ne-gara dan wilayah adalah p e r i n -gatan bahwa SARS-CoV-2 berkembang cepat sehingga negara-ne-gara dunia mesti merespons lebih cepat sebelum varian yang lebih

berba-Saya tidak tahan.

Rakyat saya

trau-ma. Vaksin

keba-gian hanya sedikit.

Gubenur Lampung, Arinal Djunaidi

Suplai vaksin kepada

kita juga memang

terjadi seperti yang

Anda katakan.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah

Jangan ada daerah

yang sudah dapat

banyak, tapi daerah

lain masih minim.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru

Stok vaksin masih belum cukup, dan memang vaksin terlambat datang sehingga jadwal disesuai-kan kembali.

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji

JAKARTA - Katanya mau mengejar kekebalan komunal

atau herd immunity dengan mempercepat vaksinasi.

Nyatanya, distribusi vaksin di sejumlah daerah belum

merata, bahkan ada yang kehabisan stok.

Pesawat Kepresidenan Indonesia jenis Boeing Business Jet 2. (Dok Alvin Lie)

4 ke hal 11 kol.1 Soal kelangkaan vaksin di daerah, beberapa

provinsi bahkan menyurati Kementerian Kese-hatan untuk meminta tambahan

stok vaksin. Padahal, pemer-intah telah mengamankan 174,6 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk dan jadi. Pada bulan ini, pemerintah akan mendatangkan kembali 45 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer.

Ketimpangan distribusi vaksin di daerah begitu kentara. Data Kemente-rian Kesehatan (Kemenkes) per 30 Juli 2021, ada lima provinsi dengan capaian vaksinasi tertinggi, yaitu Bali, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Yog-yakarta, dan Sulawesi Utara. Bali mencatatkan capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 89,99 persen dan dosis kedua 24,88 persen. Vaksinasi dosis pertama di DKI Jakarta men-capai 89,40 persen dan dosis kedua 31,75 persen. Kemudian Kepulauan Riau mencatat, vaksi-nasi dosis pertama sebesar 64,78 persen.

Lalu, DI Yogyakarta mencatatkan vaksinasi

dosis pertama sebesar 40,14 persen dan dosis kedua 15,03 persen. Terakhir, vaksinasi dosis pertama di Sulawesi Utara mencapai 36,07 persen dan dosis kedua 9,43 persen.

Sementara itu, capaian vaksiansi di 23 provinsi lainnya belum menca-pai 20 persen dari target. Bahkan, capaian vaksinasi dosis pertama di Provinsi Lampung belum mencapai

10 persen.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pun telah gerah den-gan kondisi daerahnya yang kekurangan vaksin. Dia

membe-narkan banyak warga Lampung yang belum mendapat vaksinasi COVID-19. ”Saya tidak tahan, rakyat saya trauma, vaksin kebagian hanya sedikit,” kata Arinal usai rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Ru-mah Dinas Gubernur, Senin (26/7/2021) lalu.

Menurut dia, kebutuhan vak-sin di Lampung sekitar 14 juta, sedangkan yang baru diterima pada akhir Juli lalu baru satu juta vaksin. “Ini sudah diusulkan, karena selama ini kita baru men-erima kurang lebih satu juga. Jadi kekurangan ini yang kita minta, dan kita berharap vaksinasi ini sebagai an-tisipasi di tingkat masyarakat baik lansia, dan anak,” sambung Arinal.

(2)

A

da dua respons masyarakat di media sosial ketika keluarga Akidi Tio men-janjikan uang dua triliun un-tuk penanganan COVID.

Pertama, mengapresiasi dengan tulus. Kedua, men-gapresiasi sambil memojok-kan kelompok lain. Ini berba-haya lho, karena mengarah pada SARA dan dapat me-nyuburkan kebencian.

Pelaku respons kedua ini juga menyindir donasi warga untuk Palestina. Seakan-akan mereka yang berdo-nasi pada Palestina tidak berdonasi untuk COVID.

Nah, ketika ada kabar bahwa uang dua triliun itu

belum ada pada waktu yang ditentukan, maka terjadilah respons balik di medsos. Dari kelompok yang merasa dipojokkan tadi, dan oleh pengguna medsos yang se-lama ini diam.

Pelajarannya apa? Perta-ma, ketika kebencian sudah tertanam di otak kita, maka isu apapun bisa dilebarkan untuk menyenggol golongan yang kita benci. Ingat sikap ini justru merusak jiwa para

pembenci ini, dan kebencian tidak akan melahirkan per-baikan.

Kedua, berhentilah mem-persoalkan SARA. Karena itu menghancurkan persau-daraan yang telah dibangun sebelum kamu lahir.

Konsep bangsa Indone-sia yang dijelaskan oleh Muhammad Yamin, dan Soekarno harus kita pegang teguh. Saya sering mengata-kan dalam berbagai webinar

literasi digital, jangan sam-pai media sosial ini meng-hancurkan.

Ketika janji keluarga Akidi Tio digunakan untuk memo-jokkan golongan yang kamu benci, ketika itulah media sosial berubah menjadi mes-in perusak modal sosial.

Mari belajar dari Apriyani Rahayu, Greysia Polii dan Eng Hian, mereka berbeda dan melahirkan kebaha-giaan. l

aKIDI tIo Dan meSIn

PerUSaK moDal SoSIal

iNFOINDONESIA.ID adalah media massa cetak di bawah payung

PT. DUA SATU PRO

2

Rabu, 4 Agustus 2021

tAjUk

OPINI

lPeNdiRi Waherman St. Mangkuto, H. Zainuddin ldiReKTuR Usman Rizal lPemimPiN PeRusAhAAN Kiki Ibrahim lKuAsA huKum: M Kamel Fahresy, S.H. lPemimPiN RedAKsi

Aldi Gultom lWAKil PemimPiN RedAKsi Rio Taufiq Adam RedAKTuR PelAKsANA Widya Victoria RedAKTuR Aprilia Rahapit, Hesti Dimalia, Rusdiyono, Benni Martha Daya, Yuliani

lRePORTeR Rifky Ilmi, Pras Budi Presetya, Ahmad Yani, Yuni Watiana, Mario Ananta, Khoirur Rozi, Rahmad KR, Iwan Fals, Heni Elsa Wulandari, Dedy Sagita, Nina Iskandar, Jifran, Dian

Taresa (Kalimantan Tengah), Zaki (Kalimantan Timur), Basri (Kalimantan Utara), Rizky Ananda (Nusa Tenggara Barat), Abu Bakar Usman (Kepulauan Bangka Belitung) lKePAlA BiRO iNfO sulAWesi Wulandari D lKePAlA BiRO iNfO BAli-lOmBOK Anugrah Dani lKePAlA BiRO iNfO PAPuA Nurmanto W lKePAlA BiRO iNfO BATAm Abu Bakar lKePAlA BiRO iNfO KAlimANTAN Zaki DD lKePAlA BiRO iNfO JAWA Adji Sumarno lKePAlA BiRO iNfO sumATeRA Raden Mohd Solehin lfOTOGRAfeR M. Iqbal ldesAiN VideO GRAfis Al Amin lKeuANGAN dAN AdmiNisTRAsi Niken lseKReTARis RedAKsi Niken ldiVisi PeNGemBANGAN iT Oemar ldisTRiBusi Abdul Muhctar lBANK AccOuNT A/N PT. DUA SATU PRO BCA : No Rek : 553-068-2121 KCP Otista Jakarta Timur lAlAmAT Jalan MPR III No. 5B, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan (12430)

lTelP 021-27812397 lfAx 021-79196786 lhARGA iKlAN fc : Rp 45.000/mm lBW Rp 40.000/mm lTWiTTeR @_infoindonesia lfAceBOOK infoindonesia.id liNsTAGRAm@

info_indonesia.id lemAil redinfoindonesia@gmail.com, redaksi@infoindonesia.id lPeRceTAKAN PT Aliansi Temprina Nyata Grafika

Punya Pemikiran menarik yang Bisa

diterbitkan di Koran info indonesia

Kirim materi Tulisan Kamu

ke redaksi

@infoindonesia.id

Tulisan dibuat dalam bentuk microsoft,

minimal 600 kata berserta profil diri

B

agaimana di

Indone-sia? Kapan momen paling penting untuk dijadikan hari survei politik?

Saya pun mengontak Rully Chaerul Azwar dari Partai Gol-kar. Saya ingin konfirmasi. Ka-pan kah LSI Denny JA kontrak pertama kali, 200 wilayah, untuk survei pilkada, pemilihan kepala daerah, pilkada langsung yang pertama di Indonesia?

“Seingat saya bulan Maret tanggal 30, 2005. Mohon cek, ya bro”. Itu pesan saya pada Rully.

Rully minta waktu seminggu untuk mencari berkasnya. Ber-sama Andi Matalata, saat itu, Rully menjadi ketua tim peme-nangan Golkar.

“Konfirm bro; 30 Maret 2005”. Itulah jawaban Rully. “Saya sudah cek beberapa berkas”.

“Bro,” ujar saya. “Jangan lupakan momen tersebut. Itu momen bersejarah. Bro saksi dan pelakunya,” ujar saya.

“Walau yang tanda tangan kontrak survei opini publik untuk 200 wilayah itu saya (Denny JA) dan Andi Mattalata, tapi Rully yang mengawal dan merumus-kan detail kontraknya.

Mengapa saya memilih 30 Maret sebagai hari survei poli-tik?

Saya membandingkannya dengan suasana insan film. Saat itu mereka juga akan memutuskan hari apakah yang dipilih untuk Hari Film Nasional.

Ada tiga hari kandidat kuat. Pertama 30 Maret 1950. Inilah hari pertama insan film merekam film Darah dan Doa. Sutradaranya Usmar Ismail.

Ini hari ketika perusahaan nasional Indonesia sendiri yang merekam film, oleh orang Indo-nesia sendiri, untuk film yang juga bercirikan Indonesia.

Kandidat kedua tanggal 19 September 1945. Bung Karno memberikan pidato di hadapan khalayak ramai. Ini momen memperingati satu bulan proklamasi.

Itu bukan era damai. Jepang dan Belanda belum meneri-ma kemerdekaan Indonesia.

Tapi pekerja film dari Berita Film Indonesia, dengan be-rani, mengambil semua risiko, merekam peristiwa itu.

Di tahun 1964, ketika gera-kan budaya kiri Lekra berjaya, kelompok kiri ini juga mengu-sulkan. Hari film sebaiknya diambil dari lahirnya PAPFIAS (Panitia Aksi Pembokoitan Film Imperialis Amerika).

Ini aksi yang dianggap ber-hasil menghentikan pemutaran aneka film Amerika Serikat di Indonesia.

Mengapa akhirnya hari shoot-ing film nasional Darah dan Doa yang dipilih sebagai hari film nasional? Lebih dari yang lain, itu momen film nasional yang lebih lengkap.

Bukan saja film nasional pertama kalinya dilahirkan, dilihat dari perusahaan pem-buatnya, sutradara dan pemain-nya, tema kisahpemain-nya, tapi juga diputar komersial.

Tanggal 30 Maret layak dipilih sebaga hari survei politik karena dua alasan.

Alasan pertama, ia membuka pintu gerbang dunia baru. Untuk pertama kalinya secara kelem-bagaan pertarungan politik praktis dalam pemilu dikawin-kan dengan riset ilmu pengeta-huan, di Indonesia.

Belum pernah terjadi secara resmi sebuah partai politik menjadikan survei opini publik sebagai bagian pemenangan pemilu/pilkada, secara massif.

Belum pernah terjadi sebuah partai melakukan kontrak den-gan sebuah lembaga survei untuk melaksanakan riset opini publik sebagai bagian meme-nangkan pemilu.

Momennya memang tepat. Kontrak massif 200 survei opini publik di 200 wilayah seluruh Indonesia itu terjadi di tahun 2005. Tahun 2005 memang tahun pertama kepala daerah dipilih langsung.

Tradisi yang dimulai tanggal 30 Maret 2005 ini terus berlanjut semakin intensif hingga kini. Tak hanya Golkar, hampir semua partai sekarang menggunakan lembaga survei.

Tak hanya LSI Denny JA, sekarang juga menjamur ban-yak lembaga survei dengan kualitas yang beragam.

Asalan kedua, momen 30 Maret ini lahir dan dimungkin-kan karena dua peristiwa besar lainnya.

Dalam pemilu legislatif tahun 2004, Partai Golkar banyak dis-erang kaum terpelajar. Tahun 2004 baru berjarak enam tahun sejak jatuhnya Orde Baru, 1998.

Golkar bagaimanapun diang-gap identik dengan Pak Harto yang baru saja ditumbangkan. Maka PDIP, partai alternatif, dalam pemilu 1999 menjadi nomor satu dengan perolehan tertinggi di era pemilu reformasi: 33,74 persen.

Di tahun 2004, slogan “Jan-gan pilih Golkar selaku sarang politisi busuk” menjadi kampa-nye banyak aktivis dan kalan-gan terpelajar.

Saya saat itu sudah mendi-rikan dan memimpin Lembaga Survei Indonesia (LSI). Kami sudah melakukan beberapa kali survei nasional.

Data yang kami punya, di tahun 2004, sebelum pemilu dilaksanakan, PDIP sangat merosot. Harapan publik pada PDIP di tahun 1999 terlalu tinggi. Akibatnya publik mudah kecewa.

“Wah,” saya terkejut melihat data. Golkar kemungkinan kembali nomor satu. Saya pun mencari waktu menghadap Akbar Tanjung, ketua umum Golkar saat itu. Saya sampai-kan prediksi Golkar asampai-kan juara kembali.

Saat itu, survei opini publik barang baru. Tak banyak elit politik percaya. Terkesan Ak-bar Tanjung juga tak percaya. Namun selaku tuan rumah, ia ingin sopan pada saya, anak muda, yang menggebu-gebu memberitakan kemenangan Golkar.

“Dik Denny, kan Golkar seka-rang dalam seseka-rangan gencar. Stigma Orde Baru menyulitkan kita. Kok bisa menang?” tanya Akbar berulang-ulang.

Saya katakan, “Pak, yang marah dengan Golkar itu kalan-gan terpelajar. Definisi pe-milih terpelajar itu, mereka yang menjadi mahasiswa, S1, S2 ke atas. Jumlah mereka hanya 10 persen, pak!”

“Yang paling banyak itu wong cilik. Mereka yang hanya tamat SD atau SMP. Jumlah mereka 60-70 persen.”

“Golkar tak populer di kalan-gan 10 persen terpelajar. Tapi paling populer di segmen Wong Cilik yang pendidikannya hanya SD, SMP”. Saya yakinkan Akbar Tanjung dengan bersemangat.

Kembali Akbar menggali: “Kan Wong cilik itu segmennya PDIP. Kok bisa Golkar yang menang?”.

“Itu dulu pak. Sekarang di tahun 2004, wong cilik hidupnya tambah susah. Mereka marah. PDIP mulai kalah di segmen ini”.

Akbar tak terlalu berhasil saya yakinkan. Tapi selaku politisi, Akbar merasa informasi saya ini bagus untuk semangat kawan-kawan Golkar di daerah.

Saya pun banyak diundang Golkar daerah untuk presen-tasi hasil survei. “Abakadbra”. Dalam pemilu 2004, PDIP be-nar-benar merosot. Dan Golkar kembali nomor satu. Reputasi saya selaku pemimpin lembaga survei mulai berkibar di kalan-gan elite.

Di tahun yang sama, 2004, juga akan berlangsung pemilu presiden. Ini pemilu pertama dalam sejarah Indonesia untuk kasus presiden dipilih langsung.

Saya memegang data yang tersembunyi. Memang jika dilihat dari elektabilitasnya, Megawati jauh di atas SBY.

Saat itu Megawati Presiden Indonesia. Ia memimpin partai besar: PDIP. Ia anak Bung Karno.

Sementara SBY tokoh sentral Demokrat, partai yang sangat baru. Partai kecil. SBY juga dari militer. Indonesia saat itu baru saja lepas dari Dwi Fungsi ABRI. Militer tak populer.

Tapi saya memiliki data lain. Jika ditanya kepada seluruh rakyat Indonesia saat itu; dalam survei, Megawati memang jauh

di atas SBY.

Tapi jika hanya di segmen pemilih yang kenal dengan SBY dan kenal Mega saja, SBY mengalahkan Megawati dengan jarak 10 persen.

Saya pun menghadap SBY. Saya katakan Ia akan menjadi the next president. SBY kaget juga mendengarnya. Tapi SBY mengetahui reputasi saya ke-tika mengabarkan kemenangan Golkar yang sebelumnya juga dianggap mustahil.

“Pak SBY kini kalah dari Meg-awati karena Mega dikenal oleh lebih 90 persen pemilih. Se-mentara yang mengenal SBY hanya di bawah 50 persen”.

“Jika pak SBY dikenal mendekati Megawati, Megawati akan kalah”. Berbeda dengan banyak politisi lain, SBY cinta ilmu pengetahuan. Ia pun meya-kini survei.

“Ini strateginya Pak. Pak SBY capres kuat tapi tak punya partai yang kuat. Golkar partai yang kuat, tapi tak punya capres yang kuat”.

“Saya punya strategi. Pak SBY dikawinkan dengan Gol-kar. Bagaimana?”

Pak SBY menyetujuinya. Saya pun mengatur perjump-aan SBY dan Akbar Tanjung. Kami berjumpa beberapa kali. Akbar Tanjung acapkali ditemani Bomer Pasaribu. SBY acapkali ditemani oleh Kurdi Mustofa.

Setiap kali berjumpa saya selalu menyampaikan data hasil survei. Saran saya: SBY Capres, Akbar Tanjung Wapres. Golkar maju bersama Demokrat.

Mungkin lima kali pertemuan dibuat. Saat itu, Golkar juga me-rencanakan Konvensi Capres Partai Golkar. Akbar merasa bisa menjadi capres dari par-tainya sendiri.

Singkatnya perkawinan SBY dan Akbar Tanjung batal. Tapi saran saya, SBY tetap maju dengan mengambil sentimen pendukung partai Golkar tetap. Posisi Akbar yang awalnya diplot menjadi Cawapres SBY akhirnya diganti Jusuf Kalla sebagai Cawapres. Jusuf Kalla

juga tokoh Golkar, yang saat itu cukup menonjol.

Kampanye Pilpres 2004 dimulai! LSI yang saya pimpin, acapkali menyatakan dalam konferensi pers bahwa SBY akan menjadi presiden.

Banyak yang skeptis tak percaya.

Akhir dari Pilpres 2004 sudah kita ketahui. SBY-JK sesuai hasil survei LSI memenangkan Pilpres. Reputasi saya selaku pemimpin lembaga survei mel-onjak kembali.

Dua peristiwa di atas, pemilu legislatif 2004 yang Golkar me-nang, dan pemili presiden yang SBY menang, menjadi modal besar saya masuk ke dalam pilkada 2005. Ini pilkada per-tama dalam sejarah Indonesia: kepala daerah dipilih langsung.

Jusuf Kalla sang wakil pres-iden di bulan Desember 2004 juga terpilih sebagai ketua umum Golkar. Saya pun datang, minta waktu, bertandang ke-pada Jusuf Kalla, Ketua Umum Golkar yang baru.

Saya mengingatkan betapa ilmu pengetahuan, melalui survei opini publik dapat mem-prediksi kemenangan SBY-JK berbulan sebelum pilpres 2004. Tahun 2005 ini, pertama kali akan dilakukan pilkada, kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. Golkar dapat memulai tradisi baru, menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan untuk pertarungan politik praktis di pemilu.

Setelah eksplorasi intens, Jusuf Kalla setuju. Ia hanya memberi dua nama. Silahkan Denny kontak Andi Matalata dan Ruly Chaerul Azwar. Kata Jusuf Kalla, “kita ini disamping berpolitik juga lama di bisnis. Inovasi dan mencoba yang lebih maju itu keharusan”.

Saya pun menemui Andi Matalatta dan Ruly Chaerul Azwar. Tapi lebih banyak Rully

yang menetap di kantor Golkar. Setelah beberapa kali bolak-balik memperbaiki naskah kerja sama, datang lah itu sejarah.

Tanggal 30 Maret 2005, men-jadi monumen berubahnya politik pemilu di Indonesia. Per-tama kali sebuah partai secara sistematis dan terpadu meng-gunakan lembaga survei untuk rekruitmen kepala daerah.

Tak semua happy, tentu saja. Banyak ketua Golkar daerah tingkat provinsi dan kotama-dya/kabupaten (Ketua DPD) berkelakar sambil mengeluh.

“Wah, LSI dan Pak Den-ny sekarang lebih berkuasa dibanding kami-kami ketua DPD. Bukan kami yang me-nentukan calon kepala daerah di wilayah kami, tapi survei LSI”.

Itulah kisah di balik momen tanggal 30 Maret 2005. Melihat efek dan sejarahnya, layak kira-nya 30 Maret dipilih sebagi Hari Survei Politik Indonesia.

Suatu ketika William Shake-speare berkata: “Opinion is the mistress of success.” Kutipan Shakespeare ini bisa dipleset-kan menjadi “public opinion is the mistress of a political leader”.

Mistress dalam kutipan itu ditafsir sebagai kekasih gelap. Memiliki opini yang baik di mata publik itu ibarat memiliki kekasih yang dicintai, walau kekasih gelap.

“Istri yang sebenarnya” dari seorang pemimpin bukan pub-lic opinion, tapi meningkatnya kualitas hidup masyarakat.

Tapi bukan kah kini sulit kita menganggap seorang pem-impin sukses jika opini publik atasnya buruk?

Public opinion semakin pow-erful. Kita pun sampai pada zaman yang slogan pertarun-gan pemilu demokratis: “lem-baga survei di tangan kananku. Dan konsultan politik di tangan kiriku.l

30 maret Sebagai Hari Survei Politik di Indonesia

dan Kisah Sebuah kafe (bag. 2)

“Istri yang sebenarnya

dari seorang pemimpin

bukan public opinion, tapi

meningkatnya kualitas

hidup masyarakat”

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia denny JA

Oleh: Hariqo Wibawa Satria, Pengamat Media Sosial dari Komunikonten dan Penulis Buku Seni Mengelola Media

(3)

Hal tersebut bahkan ramai menjadi perhatian di media so-sial. Memang hal tersebut bu-kanlah hal baru di Indonesia. Saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, para pejabat dan politikus seolah berlomba-lomba me-masang baliho dengan tulisan turut menyukseskan ajang em-pat tahunan tersebut.

Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, warganet menjadi jengkel dan mengurai rasa protesnya ke-pada para politikus yang turut memasang foto di poster uca-pan selamat. Bahkan, salah seorang warganet geram dengan tingkah politikus yang memajang fotonya lebih besar dari foto atlet yang menjadi pahlawan olahraga.

“Gak ikut tanding, tapi ikut pasang foto. Fotonya lebih gede dari foto atletnya. Kalau perkara ngucapin doang mah anak kecil juga bisa,” demikian bunyi pesan akun @orangbai-kbange1 yang dicuitkan pada 2 Agustus 2021.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan, upaya pemasan-gan baliho hingga mengucap-kan selamat bagi atlet yang berprestasi di Olimpiade meru-pakan fenomena para politikus

di Indonesia sedang berburu popularitas di tengah pandemi.

“Arahnya ke sana, berburu popularitas. Mereka para politikus memanfaatkan mo-mentum. Atau mereka men-unggangi momentum untuk mencari popularitas. Caranya dengan menunggangi kesuk-sesan atlet yang raih prestasi di Tokyo, maupun buat span-duk-spanduk di jalanan yang ingatkan protokol kesehatan seperti Puan,” kata Ujang, Se-lasa (3/7/2021).

Ujang mengatakan, meny-ampaikan selamat kepada atlet menjadi strategi politikus untuk ikut mengkapitalisasi popu-laritas dari masyarakat. Sebab, perhatian utama masyarakat saat itu tengah tertuju ke arah para atlet yang berprestasi.

Hal senada juga dilakukan para politikus yang memasang banyak baliho. Mereka tengah berupaya melakukan sosial-isasi diri sejak jauh-jauh hari untuk persiapan pilpres 2024 mendatang.

“Meski pakai cara-cara lama. Tapi masih efektif. Baliho misalnya, karena masih ban-yak penduduk di pedesaan, maka strategi itu masih efektif di daerah pedesaan. Makanya calon-calon presiden masang di situ,” kata Ujang.

Ujang menambahkan, tidak ada larangan bagi politikus untuk memberikan ucapan se-lamat kepada para pemenang olimpiade maupun memasang banyak baliho di tengah pan-demi.

Meski demikian, etika politik para politikus tersebut dinilai kurang baik. Sebab, tindakan tersebut bersinggungan den-gan kondisi pandemi di Indo-nesia.

Ujang menilai pemasangan baliho yang masif di pelbagai

daerah dinilai tak etis di ten-gah penderitaan masyarakat menghadapi virus corona. Ter-lebih lagi, biaya pemasangan baliho atau billboard di Indone-sia di tidak murah.

Ia menilai sudah sepatutnya uang dari pemasangan baliho bisa dialokasikan untuk mem-bantu masyarakat yang ter-dampak virus corona. Bukan sebaliknya, justru terus mem-promosikan diri dengan jor-joran membuat spanduk demi menaikkan citra diri.

“Secara etika itu tak etis karena di tengah pandemi. Di tengah masyarakat sedang susah. Kita gotong royong dulu menyelesaikan masalah pan-demi. Persoalan baliho itu kan persoalan pribadi. Harusnya direm dulu dan hentikan dulu,” kata Ujang.

Ujang mengatakan, para politisi tak seharusnya hanya memanfaatkan momentum saat atlet meraih prestasi. Ia pun berharap, ucapan yang ada jangan hanya digunakan

sebagai alat untuk mendom-pleng dan menaikan penci-traan diri semata. Apalagi, menurut dia, jarang sekali ada politisi yang membantu atlet saat dalam keadaan susah.

“Oleh karena itu, mereka yang mengucapkan apresiasi itu kita dorong untuk memban-tu juga secara materil. Politisi jangan hanya mendompleng ketika mereka berprestasi, membanggakan di tingkat du-nia, tetapi ketika mereka sulit juga harus dibantu,” kata dia.

Menurut pengajar ilmu ko-munikasi politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Uni-versitas Gadjah Mada, Wisnu Prasetya, apa yang dilakukan para politikus itu tidak lebih dari sekadar numpang momen kemenangan Greysia dan Apriyani agar bisa mempromo-sikan diri sendiri.

Sebab, perhatian dan antu-siasme publik terhadap ajang olahraga empat tahun itu san-gat besar. Terlebih, Greysia dan Apriyani berhasil meraih medali emas.

“Para politikus itu kan melihat momen bahwa mata semua orang sedang tertuju ke sana (Olimpiade Tokyo) dan ini bukan ajang politik. Kalau ajang poli-tik, mungkin ada satu atau dua orang yang tidak suka. Tetapi, ajang Olimpiade ini berhasil menyatukan orang tanpa ada embel-embel politik dan agama,” ujar Wisnu kemarin.

Wisnu menilai ucapan sela-mat itu juga tidak menunjukkan politikus atau pejabat publik yang bersangkutan ikut mem-berikan kontribusi ke cabang olahraga bulu tangkis. Sean-dainya ingin mengucapkan se-lamat, kata Wisnu, bisa

dilaku-kan dengan cara lain tanpa memajang wajahnya sendiri dengan ukuran yang besar.

“Kalau berbicara kontribusi, biasanya kesuksesan akan ada banyak yang mengklaim. Pertanyaannya, kemudian apakah ketika dari sisi proses hingga Greysia dan Apriyani meraih medali emas ini, apa-kah mereka ikut berkontribusi atau tidak. Kan itu yang men-jadi pertanyaan,” tutur dia.

Lagi pula, bila menilik ke belakang, tidak terlalu banyak politikus yang memiliki kontri-busi terhadap proses olahraga di Indonesia.

“Semua orang pasti mau mengklaim kesuksesan, tetapi tidak ada yang mengklaim prosesnya,” ujarnya.

Dalam pandangannya, strate-gi nebeng kesuksesan atlet bisa efektif bagi pencitraan politikus yang bersangkutan di masa lalu. Tetapi, di era pesatnya perkem-bangan digital, politikus yang cenderung narsis dan mendom-pleng malah sulit mendapat sim-pati publik.

“Kan, kalau yang kita lihat malah memicu respons balik dari publik, masyarakat atau warganet,” kata dia.

Menurut dia, para pejabat atau politikus yang lebih menda-pat simmenda-pati adalah mereka yang tidak memajang fotonya sendiri di baliho atau poster ketika mem-berikan ucapan selamat.

Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati, menilai, masifnya pemasangan baliho para politikus di pelbagai dae-rah menunjukkan ketidak-pekaan terhadap kondisi pan-demi saat ini.

3

Rabu, 4 Agustus 2021

INFO

NASIONAL

“Mereka yang mengucapkan

apresiasi itu kita dorong untuk

membantu juga secara materil.

Politisi jangan hanya

mendom-pleng ketika mereka

berpres-tasi, membanggakan di tingkat

dunia, tetapi ketika mereka sulit

juga harus dibantu”

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar ujang Komarudin

4

Aksi Politisi manfaatkan Keberhasilan Greysia/Apriyani

jUalan mUKa nebeng atlet

JAKARTA – euforia keberhasilan atlet

bulu tangkis indonesia, Greysia Polii/

Apriyani Rahayu, meraih emas

Olim-piade Tokyo 2021 tidak disia-siakan

politikus Tanah Air. mereka

meman-faatkan momentum itu dengan

mem-buat poster ucapan selamat, tetapi

tetap memajang foto mereka.

Poster Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan ucapan selamat kepada Greysia Polii/ Apriyani Rahayu menjadi perhatian warganet di media sosial. (IDN TIMES)

JAKARTA – Sebanyak 24 Calon Hakim Agung (CHA) akan mengikuti seleksi wawancara yang digelar oleh Komisi Yudisial (KY) pada 3-7 Agustus 2021.

Koalisi Pemantau Peradilan menyayangkan, KY masih tidak serius menyaring calon-calon terbaik untuk duduk se-bagai Hakim Agung.

“Sekitar 30 persen dari total CHA di tahap ini ber-masalah atau diragukan inde-pendensinya,” kata Anggota Koalisi Pemantau Peradilan (KPP), Erwin Natosmal Oe-mar, dalam keterangannya, Selasa (3/8/2021).

Erwin menduga, ada hakim yang memiliki kekayaan san-gat berlimpah. Bahkan, me-miliki rumah di kawasan elit di luar negeri, yang diduga tidak sesuai dengan profilnya.

Oleh karena itu, pada tahap akhir ini, masyarakat harus serius memantau kinerja KY dalam menyaring orang-orang terbaik un-tuk duduk sebagai Hakim Agung.

“Jangan sampai, calon-calon yang bermasalah ini menjadi wakil tuhan yang akan menggadaikan palu keadilan,” te-gas Erwin. Anggota KPP lainnya, Dio Ashar Wicak-sana, juga m e n u n t u t KY lebih se-rius dalam menyeleksi Calon Hakim Agung. “Koalisi Pe-mantau Peradilan (KPP) menuntut Komisi Yudisial agar lebih serius dalam pros-es wawancara selanjutnya. Proses wawancara ini se-harusnya menjadi sarana bagi Komisi Yudisial untuk menggali lebih dalam terkait kompetensi, rekam jejak, dan integritas calon,” kata Dio.

Direktur Eksekutif Indone-sia Judicial Research Society (IJRS) ini memandang, dari 24 nama CHA pada tahap wawancara, terdapat bebera-pa nama yang pernah mengi-kuti seleksi CHA sebelumnya. Tak dipungkiri, CHA ada yang memiliki catatan integritas, misalnya harta kekayaan yang nilainya tidak wajar, ser-ta dugaan perilaku yang tidak profesional dan berintegritas.

“Hingga di tahap melolo-skan 24 nama t e r s e b u t , Komisi Yud-isial tampa-knya tidak m e m p e r t i m -bangkan d e n g a n menye

-luruh catatan integritas para CHA berdasarkan masukan dan pengaduan masyarakat, hasil investigasi dan klarifika-si kepada CHA dalam proses seleksi yang dilakukan pada saat ini,” papar Dio.

Selain masalah peng-abaian catatan rekam jejak meragukan beberapa CHA, kata Dio, dalam pemantauan pelaksanaan wawancara hari pertama kemarin, beberapa Komisioner Komisi Yudisial tidak mengajukan pertan-yaan secara profesional.

Hal ini dilakukan, seperti menunjukan sikap tidak re-spek terhadap para CHA dengan menunjukan ek-spresi garang. Namun, pada saat yang bersamaan, tidak menukik kepada pertanyaan-pertanyaan yang mendalami kompetensi minimum yang dibutuhkan oleh CHA, seperti integritas dan kapabilitas.

Dia menyesalkan, proses pendalaman profil berupa klarifikasi rekam jejak CHA dalam wawancara kali ini malah dilakukan secara ter-tutup. Dia memandang, pub-lik tidak bisa lagi mengetahui proses klarifikasi terhadap data-data atau informasi yang bersifat publik yang dimiliki

CHA.

“Hal itu tentu saja se-buah kemunduran proses

seleksi dibandingkan proses-proses seleksi

sebelumnya yang lebih terbuka dan transparan,” ungkap Dio.

Oleh karena itu, Koalisi mendesak agar Komisi

Yudis-ial bisa melakukan proses wawancara dengan mem-berikan pertanyaan yang bermanfaat untuk menguji kompetensi CHA dan bukan pertunjukan kegarangan. Serta bisa memilih CHA yang memiliki profil berupa kom-petensi yang mumpuni dan integritas yang baik.

“Menelusuri rekam jejak, termasuk dari sumber LHKPN para CHA agar bisa memasti-kan bahwa CHA yang terpilih memiliki rekam jejak yang bersih dan berintegritas. Se-lain itu, memilih CHA dengan mempertimbangkan semua hasil penilaian tahapan se-leksi,” tandasnya.

Sementara itu, Juru Bicara KY, Miko Ginting menyampai-kan apresiasi terhadap KPP yang menyebut, 30 persen CHA yang mengikuti seleksi wawancara dinilai bermasalah. Penilaian dari KPP itu akan di-jadikan pertimbangan bagi KY.

“KY berterima kasih untuk setiap masukan dan catatan masyarakat, terutama dari Koalisi Pemantau Peradilan. Setiap masukan dan catatan akan dijadikan pertimbangan dalam seleksi CHA ini,” kata Miko.

Miko mengatakan, KY se-bagai lembaga pengawasan hakim akan betul-betul me-nyeleksi CHA. Menurut Miko, 24 CHA tersebut memiliki ber-bagai latar belakang dan pen-didikan yang berbeda-beda.

“Para CHA memiliki latar belakang profesi sebagai hakim sebanyak 19 orang hakim karir, 3 orang akade-misi, serta 2 orang berprofesi lainnya,” tandas Miko.l

jangan main-main Seleksi Hakim agung

Anggota Koalisi Pemantau Peradilan (KPP), Erwin Natosmal Oemar

JAKARTA – Aplikasi finan-sial berbasis teknologi (fintech) dari perbankan yang memban-tu penyaluran banmemban-tuan sosial (bansos) dinilai bisa memberi-kan bantuan penyediaan data warga penerima.

“Kalau seandainya sekarang pemerintah mau mengguna-kan fintech dari perbanmengguna-kan, ya jangan hanya sistem delivery-nya saja,” kata pengamat ke-bijakan publik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Agus Heruanto, kepada Antara di Jakarta, Selasa (3/8/2021).

Agus mengatakan selama ini penyaluran bansos mengh-adapi dua permasalahan yang terus berulang, yakni terkait akurasi data penerima dan tata cara penyaluran bansos. Permasalahan tersebut dis-ebabkan pemerintah be-lum menggandeng pihak perbankan atau penyalur lain untuk turut andil dalam pengolahan data penerima bansos. “ S i s t e m p er ba nkan yang lebih tepat dapat menentukan na-sabah atau target yang akan memper-oleh bantuan itu. Karena per-b a n k a n m e

-miliki sistem akuntabilitas keuangan yang bisa diper-caya, jadi mereka tidak mau rugi ibaratnya,” katanya.

Namun, pemerintah harus terlebih dahulu memastikan bahwa perbankan dan fintech yang ditunjuk untuk menyalur-kan bansos memiliki kemam-puan dalam menyeleksi data penerima agar lebih akurat. Selain itu, Agus memastikan, pihak penyalur juga bisa men-unjuk lembaga independen lain untuk mengoleksi dan me-nyeleksi data.





“Tentu di sini perbankan memang diberi beban pada collecting data dan seleksinya, delivery-nya melalui fintech. Itu satu kesatuan kalau kita mau mencoba sistem baru,”

katanya. Ia berharap t e r o b o s a n baru dari pemer-intah ini d a p a t b e r -j a l a n efek-t i f , apal-a g i sektor p e r -b a n k a n dan fintech relatif

tidak mudah diintervensi oleh lembaga pemerintah lain.



Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, mengharap-kan adanya integrasi data pen-erima bansos terbaru ke dalam Satu Data Indonesia untuk menunjang penyaluran melalui fintech.

“Data itu harus betul-betul akurat, karena data yang am-buradul jadi sumber korupsi paling empuk,” kata Pambagio.

Menurut dia, rencana pen-yaluran bansos melalui fin-tech membutuhkan data yang akurat, mengingat pemerintah masih menghadapi persoalan terkait ketersediaan data yang memadai.



Ia mencontohkan, kondisi di lingkungan rumahnya sendiri yang masih menggunakan data dari 2015 untuk penyalu-ran bansos, meski data dari pemerintah daerah itu sudah diperbarui pada 2020.

“Itu yang ketahuan di ling-kungan saya. Saya lihat lang-sung, saya tanyakan pada ket-ua RW (Rukun Warga) saya,” katanya.



Untuk itu, tambah dia, in-tegrasi data ke dalam Satu Data Indonesia menjadi pent-ing, apalagi penyediaan data itu sudah didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

“Kalau nggak ada integrasi data, cleansing atau pencucian

data benar-benar, ya akan tetap

berpoten-si dikorupberpoten-si,” ujar Pambagio.

maksimalkan Fintech

Sediakan Data bansos

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio

(4)

4

Rabu, 4 Agustus 2021

INFO

OTONOMI

SURATI PUSAT SOAL KEKACAUAN DATA

GROBOGAN - Gubernur Jawa Tengah,

Ganjar Pranowo, menemukan

penyimpangan dalam penyaluran

Bantuan Sosial Tunai (BST) saat

melakukan pengecekan di Desa

Panunggalan, Kecamatan Pulokulon,

Kabupaten Grobogan, Selasa (3/8/2021).

GANJAR menemukan penya luran BST yang tidak tepat sasaran yakni penerima bantuan bekerja sebagai kar-yawan SPBU dan juga ada perangkat desa.

Hal itu diketahui setelah Ganjar berbincang dengan se-jumlah warga yang menerima bantuan di balai desa sekali-gus menggali informasi ten-tang identitas penerima BST.

“Mas sampean ngopo, am-bil bantuan. Sehari-hari kerja apa?” tanya Ganjar kepada salah satu penerima BST.

Seorang penerima BST ke-mudian menjawab dirinya bek-erja di SPBU dan setiap bulan menerima gaji sesuai upah minimum kabupaten (UMK). Pada saat itu juga diketahui ada salah satu perangkat desa yang terdaftar sebagai pener-ima BST, namun menyatakan tidak akan mengambilnya.

“Saya dapat pak, tidak tahu kok bisa dapat. Tapi tidak akan saya ambil, untuk warga lain yang membutuhkan saja,” jelas perangkat desa tersebut.

Kepala Desa Panunggalan, Moch. Pujiyanto, mengatakan, ada enam warganya yang mendapat bantuan ganda dari pemerintah, termasuk juga warga yang memiliki gaji bula-nan hingga berstatus perang-kat desa.

“Itu data dari Kementerian Sosial, kita tidak tahu apakah kesalahan data, salah tulis atau salah update tapi yang perangkat tadi tidak diambil. Nanti kita perbaiki, termasuk warga yang tadi masih bekerja di SPBU,” ujarnya.

Ganjar mengaku sudah menduga menemukan kasus-kasus seperti itu karena pada saat rapat bersama kepala desa di Rembug Desa hal itu

sudah disampaikan.

“Sudah pasti, makanya kenapa saya datang langsung untuk melakukan pengecekan agar tahu kondisinya. Kemarin kades banyak masukan, Pak Ganjar kok datanya nggak sama. Saya bilang sabar, ojo nesu, akan kami klarifikasi,” paparnya.

Ganjar juga sudah men-girim surat kepada

Kemen-terian Sosial dan meminta Mensos, Tri Rismaharini, mengirimkan data penerima BST di Jateng.

“Nanti saya dan teman-teman kades akan melaku-kan checking. Tadi pak kades sampaikan bagus, ada per-angkat yang dapat, ada pega-wai pom bensin yang masih gajian juga dapat. Menurut saya beliau jujur, dan ini

me-mang nggak benar,” ujarnya. Ganjar menegaskan siap membantu pemerintah untuk membersihkan data-data gan-da terkait penerima BST.

“Ada data ganda, nanti kita bersihkan. Kita di dae-rah siap membersihkan agar tidak terjadi situasi seperti ini. Soalnya ini yang kerap men-jadikan kecemburuan sosial di masyarakat,” katanya.

Selain penerima BST, Gan-jar juga mendapati kekacauan dalam data penerima vak-sin COVID-19 di Kabupaten Grobogan, sehingga terdapat perbedaan antara pemerintah pusat dan daerah.

Saat mengecek pelaksan-aan vaksinasi di Desa Wolo, Kabupaten Grobogan, Gan-jar menemukan penyebab perbedaan data vaksinasi yakni dalam setiap acara vaksinasi semua data diin-put secara langsung mela-lui aplikasi Pcare kemudian data diinput melalui aplikasi Smile. Dari hal itu kemudian diketahui ada ketidakcoco-kan data antara pemerin-tah pusat dengan daerah. Di mana, pemerintah pusat melihat stok vaksin di dae-rah masih banyak karena penginputan data ke aplikasi Smile belum sempurna.

“Saya hanya mau melu-ruskan saja karena kemarin saat saya sampaikan ke pu-sat hampir seluruh kabupat-en protes. Lho, kami sudah menyuntikkan banyak dan sudah habis, kok datanya seolah-olah kami masih me-nyimpan stok. Ini Bu Bupati Grobogan juga komplain,

makanya langsung saya cek,” jelasnya.

Ternyata, lanjut Ganjar, ada dua sistem yang perlu dikoreksi yakni Pcare atau aplikasi yang digunakan un-tuk menyimpan data sete-lah orang divaksin, di mana setiap yang datang divaksin langsung dimasukkan data-nya.

“Ini (aplikasi Pcare) sebe-narnya adalah data paling riil, sementara pusat yang dipa-kai acuan data dari aplikasi Smile. Ternyata butuh waktu lama untuk mengisi ke aplikasi Smile, mulai disuntik, direkap di aplikasi Pcare baru dilapor-kan. Lha, ini kalau belum diin-put di Smile maka dibaca dan dianggap stok masih banyak,” jelasnya.

Guna mengatasi hal terse-but, Ganjar pun mengusulkan agar ada integrasi data dan meminta pemerintah pusat juga melihat proses vaksinasi di dalam aplikasi Pcare.

“Karena itu lebih real-time, nanti kami evaluasi dengan dinkes dan akan kami usulkan. Kebetulan Pak Menkes tadi telepon, jadi sekaligus kami umum-kan,” katanya. l

SIMPANG BARAT - Pemer-intah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, men-gancam akan menutup pabrik kelapa sawit PT Berkat Sawit Sejahtera (BSS) Simpang Tiga Alin di Kecamatan Gu-nung Tuleh karena dugaan pencemaran sungai.

“Memang ada laporan masyarakat tentang dugaan limbah bocor. Air limbah bocor sampai ke Sungai Batang Alin menyebabkan ikan mati,” kata Bupati Pasaman Barat, Ham-suardi, di Simpang Empat, Se-lasa (3/8/2021).

Untuk memastikan hal itu, Hamsuardi turun langsung ke lapangan dan melihat dugaan kebocoran limbah.

“Saya minta pihak perusa-haan segera menyelesaikan persoalan tersebut. Jika tidak, Pemkab Pasaman Barat tidak akan sungkan untuk menutup perusahaan,” katanya.

Hamsuardi juga meminta air limbah pabrik jangan lang-sung dibuang ke lang-sungai.

“Jika ada pipa bocor segera perbaiki. Jika nanti terjadi hal serupa, saya akan tutup peru-sahaannya,” ujarnya.

Hamsuardi meminta masyarakat setempat dapat mengawasi jalannya ope-rasional pabrik. Jika ada ke-janggalan segera melaporkan sehingga dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

“Tidak hanya PT BSS, selu-ruh perusahaan di Pasaman Barat saya minta tertib aturan. Jangan ada yang melanggar, jika melanggar sudah pasti jadi persoalan,” tuturnya.

Hamsuardi mengharapkan, ke depan, tidak ada lagi per-soalan pencemaran lingkun-gan oleh perusahaan. Tidak

hanya aspek tersebut, hubun-gan denhubun-gan masyarakat seki-tar lokasi pabrik juga harus terjalin dengan baik.

“Menutup perusahaan yang tidak taat aturan itu instruksi presiden. Jika ada perusahaan yang melanggar akan kita tu-tup. Kita boleh berinvestasi tapi jangan merusak,” tegasnya.

Humas PT BSS Simpang Tiga Alin, Marjohan, membe-narkan ada limbah pabrik sam-pai ke sungai yang menyebab-kan imenyebab-kan-imenyebab-kan mati. Namun, menurutnya, bukan pencema-ran limbah tetapi ada pipa lim-bah yang bocor sehingga aliran limbah sampai ke sungai.

“Kejadiannya pada Jumat (30/7/2021) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Tidak ada unsur kes-engajaan dalam hal ini,” katanya. Pihak perusahaan juga telah memperbaiki pipa yang bocor. Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat telah memeriksa dan ditemukan pipa yang bocor bukan sengaja membuang limbah ke sungai.

“Terhadap ikan yang mati kita akan mengganti dengan bibit ikan karena sungai itu merupakan sungai ikan lar-angan. Bahkan bentuk parti-sipasi perusahaan sejak 2017 selalu memberikan bantuan ikan sebanyak Rp30 juta per tahun,” jelas Marjohan. l

PEKALONGAN - Pemerin-tah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus mendorong pada pelaku usaha bisa memanfaatkan potensi pe-masaran produk secara digi-tal untuk sarana transaksi di tengah pandemi COVID-19.

Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid, men-gatakan bahwa pada masa pandemi para pelaku usaha dituntut bisa melakukan pe-rubahan agar usahanya da-pat tetap bertahan.

“Oleh karena itu, bagi pelaku usaha harus bisa melakukan perubahan yang semula ber-transaksi secara manual atau tatap langsung kini harus bisa memaksimalkan platform pe-masaran digital atau digital marketing untuk kelangsun-gan usahanya,” jelasnya saat membuka kegiatan pelatihan wirausaha yang digelar di Ho-tel Pesona, Kota Pekalongan, Selasa (3/8/2021).

Menurut Afzan, apabila pelaku usaha tidak memak-simalkan digital marketing melalui sosial media maka mereka hanya menunggu pelanggan atau pembeli saja, sehingga besar ke-mungkinan tidak ada yang membeli produknya.

“Oleh karena, saya men-yambut positif adanya pelati-han digital marketing yang dilaksanakan ini. Karena hal itu tak hanya akan membantu pelaku usaha namun peruba-han teknologi niscaya akan menciptakan peluang baru yang berdampak pada mun-culnya lapangan kerja dan ke-hidupan yang lebih baik bagi masyarakat,” paparnya.

Adapun, pada pelatihan digital marketing tersebut diikuti oleh pelaku usaha di bidang makanan, minuman, batik dan kerajinan tangan.

“Kami berharap se-moga ilmu yang di-berikan selama pe-latihan tiga hari ini dapat dimanfaatkan dan diterapkan un-tuk usaha mereka. Ini salah satu ikhtiar dalam membantu

mengembangkan UMKM di daerah,” kata Afzan.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Peka-longan, Inggit Soraya, me-nambahkan, pihaknya men-dukung adanya pelatihan digital marketing itu. Karena para pelaku usaha harus bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi saat ini.

“Kami berpesan pada para wirausaha agar ilmu yang sudah diajarkan di pelatihan

itu dapat langsung dipraktikkan agar usahanya makin berkembang. Sudah saat para pelaku usaha harus dapat meng-gunakan sis-tem pemasa-ran digital,” jelasnya. l

Manfaatkan Potensi

Pemasaran Digital

Boleh Berinvestasi Tapi Jangan Merusak

Klik: www.infoindonesia.id

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memantau penyaluran BST di Balai Desa Panunggalan, Kabupaten Grobogan, Selasa (3/8/2021). (Humas Pemprov Jateng)

Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid

Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, meninjau pipa bocor di pabrik kelapa sawit PT BSS Simpang Tiga Alin, Selasa (3/8/2021). (Antara)

”Kita di daerah siap

membersihkan agar tidak

terjadi situasi seperti ini.

Soalnya ini yang kerap

menjadikan kecemburuan

sosial di masyarakat”

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

(5)

5

Rabu, 4 Agustus 2021

INFO

OTONOMI

SAATNYA MAHASISWA

DAPAT PRIORITAS

MATARAM - Pemerintah Provinsi

Nusa Tenggara Barat mendukung

gerakan vaksinasi Goes to Campus

yang digagas Kepala Polda NTB,

Ir-jen Muhammad Iqbal. Dalam rangka

mempercepat proses

vaksinasi di provinsi itu.

“Tantangan kita bukan hanya tenaga kesehatan, tapi sudah saatnya me­ nyasar para mahasiswa­ mahasiswi kita mendapat prioritas,” kata Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, saat meninjau kegiatan

vaksinasi massal ter­ hadap mahasiswa dan

OKP di Kampus Univer­ sitas Muhammadiyah

Mataram, Selasa (3/8/2021).

Menurutnya, vaksinasi mas­ sal yang me­ libatkan berbagai komponen ini pent­ ing dilakukan. Karena

di samping menghindari dampak buruk di kalangan mahasiswa, aktivitas juga menjaga proses perkulia­ han.

“Namun harus tetap men jaga protokol keseha­ tan,” ujar Zulkieflimansyah. Untuk itu, gubernur yang akrab disapa Doktor Zul itu memuji terobosan yang di­ lakukan Kapolda NTB ber­ sama Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram dan jajarannya.

Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, vaksinasi massal yang digelar di kampus ini dalam rang­ ka memutus mata rantai COVID­19 di kalangan ma­ hasiswa.

“Mahasiswa adalah penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini,” katanya.

Untuk itu, Iqbal tidak in­ gin generasi muda sakit dan terpapar COVID­19 karena mahasiswa ada­

lah penerus masa depan bangsa. Ia pun berharap, Kota Mataram sebagai wilayah yang padat den­ gan berbagai aktivitas dengan status Pember­ lakuan Pembatasan Keg­ iatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dapat kembali nor­ mal.

“Tentunya dengan ber­ bagai cara dan strategi untuk mengurai persoalan COVID­19. Langkah dan strategi untuk memutus transmisi COVID­19 hanya dengan menerapkan pro­ tokol kesehatan dan vaksi­ nasi,” jelasnya.

Sementara, Rektor Uni­ versitas Muhammadiyah Mataram, Arsyad Abdul Gani, menyambut baik ikh­ tiar Kapolda NTB dan Pem­ prov NTB dalam memutus transmisi COVID­19.

“Ada seribu mahasiswa dan civitas akademika yang melakukan vaksinasi hari ini,” katanya. l

”Untuk itu, capaian

pembangunan yang

selama ini telah bagus

tersebut, diharapkan

bisa dipertahankan

serta ditingkatkan”

Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo

BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga saat ini terus bergerak cepat memaksimalkan vaksinasi COVID­19 untuk masyarakat, salah satunya dengan mem­ bentuk Divisi Khusus Perce­ patan Vaksinasi.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, alias Kang Emil, men­ unjuk Kepala Dinas Pen­ didikan Jabar, Dedi Supandi, menjadi Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Jabar.

Dedi mengatakan, kebi­ jakan itu sebagai gebrakan untuk memastikan kesa­ maan target di setiap daerah dalam melaksanakan vak­ sinasi di 27 kabupaten/kota bisa berjalan optimal, baik secara cakupan maupun persentase.

“Untuk itu, kesamaan kebi­ jakan vaksinasi antara pemer­ intah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota juga perlu di­ lakukan,” ujarnya di Bandung, Selasa (3/8/2021).

Dedi menjelaskan, popu­ lasi yang besar menjadi ken­ dala sehingga laju vaksinasi di Jabar masih tergolong rendah. Di mana, pada dosis kesatu menempati posisi 30 atau 12,88 persen dan dosis kedua di posisi 21 atau 5,95 persen. Terlebih, secara teori bahwa kekebalan ko­ munitas atau herd Immunity dapat tercapai jika sudah da­ pat menyasar 70 persen dari populasi.

Oleh karena itu, Divisi Khu­ sus Percepatan Vaksinasi Jabar akan berupaya mere­ alisasikan hal itu sesuai den­ gan mandat dari pemerintah pusat.

“Ini artinya, bila jumlah pen­ duduk Jabar sekitar 45 juta maka 70 persennya yaitu di­ targetkan sekitar 37 juta yang mencapai herd immunity. Tinggal dipetakan per kabu­ paten/kota,” ujarnya.

Menurut Dedi, komunikasi kebijakan yang efektif hingga

level bawah atau fasilitas pelayanan kesehatan harus dimaksimalkan. Termasuk penguatan penggunaan platform data stok vaksin (SMILE) untuk mengurangi miskomunikasi dan menin­ gkatkan efektivitas koordi­ nasi lintas institusi, baik itu pemerintah provinsi, pemer­ intah kabupaten/kota dan fasilitas layanan kesehatan.

“Hal tersebut dilakukan dengan cara peningkatan compliance rate dari pelapo­ ran menggunakan aplikasi SMILE, mendorong adanya pencatatan laporan konsum­ si vaksin oleh TNI dan Polri,” jelasnya.

Untuk mencapai itu, Dedi telah merumuskan sejumlah program guna mempercepat laju vaksinasi di Jabar, salah satunya melalui Konsep Vak­ sin Gendong.

“Nantinya, setiap anak atau siswa pelajar ini membawa kedua orang tuanya juga

kakek dan neneknya untuk mendapatkan vaksin,” bebernya.

Adapun, kedua ialah konsep yang akan diterapkan yaitu menjadikan vaksin sebagai syarat berkegiatan di berbagai aspek kehidupan, termasuk saat hendak beper­ gian. l

MANOKWARI - Wakil Gu­ bernur Papua Barat, Muham­ mad Lakotani, menjemput sendiri kiriman tabung oksi­ gen dan alat pelindung diri (APD) sumbangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bantuan tersebut tiba di Bandara Rendani, Manok­ wari Selasa pagi (3/8/2021) dengan diangkut pesawat Hercules milik TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusu­ ma, Jakarta yang transit di Makassar.

“Secara resmi hari ini Pemerintah provinsi Papua Barat menerima sumbangan oksigen dan APD dari BNPB yang diserahkan langsung oleh Panglima Kodam XVIII Kasuari kepada Pemprov Papua Barat,” kata Lakotani di Manokwari.

Ia mengatakan, sebagian ke­ butuhan oksigen dan APD Pap­ ua Barat sudah terjawab untuk melayani pasien COVID­19 yang dirawat di seluruh rumah sakit rujukan COVID­19.

“Secara teknis, bantuan ini akan segera didistribusi­ kan pula ke kabupaten/kota sesuai kebutuhan masing­ masing,” jelas Lakotani.

Sementara, Plt. Kepala

Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, men­ gatakan, bantuan oksigen dan APD diberikan untuk percepatan penanggulangan

COVID­19 di Papua Barat. Ia menjelaskan, bantuan terdiri dari 150 ribu masker meliputi 30 ribu masker me­ dis, 15 ribu masker KF 94, 50 ribu masker medis anak,

5.000 masker kain INA dan 55 ribu masker kain anak.

“Selain masker, BNPB juga mengirimkan sebanyak 50 tabung oksigen, 50 oksigen konsentrator, 1.000 sarung tangan medis, 1.000 medical T­Well dan alat rapid test an­ tigen sebanyak 10 ribu unit,” papar Muhari.

Data Satgas Penanga­ nan COVID­19 Provinsi Papua Barat, kasus kumu­ latif COVID­19 per Senin (2/8/2021) menjadi sebanyak 18.900 setelah ada penam­ bahan 118 orang. Adapun, prosentase kasus positif menjadi 27,6 persen dari to­ tal jumlah orang yang telah diperiksa sebanyak 68.408. Sementara itu, pasien sem­ buh terus mengalami pening­ katan menjadi 16.035 setelah ada penambahan 517 orang. Secara persentase, tingkat kesembuhan di Papua Barat mencapai 84,4 persen. Ke­ mudian jumlah meninggal dunia ada sebanyak 290 orang. l

Bikin Divisi Khusus Vaksinasi

Jemput Sendiri Bantuan Oksigen dan APD

PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi Kali­ mantan Tengah mengajak masyarakat di Kabupaten Murung Raya (Mura) bers­ inergi dan berjuang meng­ hadapi pandemi COVID­19. “Ini sebagaimana tema peringatan Hari Jadi ke­19 Murung Raya yakni Murung Raya Sehat, Masyarakat Produktif,” kata Wakil Gu­ bernur Kalteng, Edy Pra­ towo, saat menghadiri syukuran Hari Jadi ke­19 Kabupaten Mura secara virtual dari Palangka Raya, Selasa (3/8/2021).

Menurutnya, tema terse­ but menyiratkan semangat dan harapan bersama agar pandemi segera berakhir. Edy mengatakan, Pemprov Kalteng juga mengapresiasi berbagai capaian prestasi dan pembangunan yang ditorehkan bupati Murung Raya beserta jajaran, dianta­ ranya raihan opini Wajar Tan­ pa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan RI. Kemudian, peringkat III Anugerah Keterbukaan Infor­ masi Publik kualifikasi men­ uju informatif untuk badan publik kategori PPID utama kabupaten dan kota dari Komisi Informasi Kalteng.

“Untuk itu, capaian pem­ bangunan yang selama ini telah bagus tersebut, di­ harapkan bisa dipertahan­ kan serta ditingkatkan. Di sisi lain, berbagai kekuran­ gan dan permasalahan yang dihadapi harus segera dievaluasi dan perbaiki

demi memacu pembangu­ nan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelas Edy.

Ia juga menyampaikan penghargaan kepada se­ mua yang pernah menjabat bupati dan wakil bupati Mura, tokoh masyarakat, akademisi, dunia usaha, in­ san pers serta seluruh ele­ men masyarakat yang telah mendukung pembangunan di Kabupaten Mura. Agar terwujudnya Kalteng berkah yakni bermartabat, elok, re­ ligius, kuat, amanah dan harmonis. Edy ber­ p e s a n k e p a d a s e l u r u h bupati dan wali kota be­ serta jajaran di wilayah Kalteng un­ tuk dapat memperkuat penerapan P e m b e r ­ lakuan Pem­ b a t a s a n K e g i a t a n Masyarakat (PPKM) serta upaya pelaca­ kan kasus mau­

pun penanganan terkait COVID­19.

“Juga melaksanakan ber­ bagai langkah percepatan realisasi anggaran penan­ ganan COVID­19 dan meli­ batkan semua pihak dalam menyukseskan program vaksinasi,” katanya. l

SLEMAN - Pemerintah Ka­ bupaten Sleman meminta tambahan dosis vaksin COV­ ID­19 kepada pemerintah pu­ sat dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebab ketersediaan vaksin sudah sangat menipis serta merespons tingginya antusias masyarakat untuk ikut program vaksinasi.

“Sejauh ini antusiasme masyarakat di Kabupaten Sleman sendiri untuk mengi­ kuti vaksin relatif cukup tinggi. Setiap kali dilaksanakan vak­ sin, masyarakat berduyun­ duyun mendaftarkan diri,” kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, di Sleman, Se­ lasa (3/8/2021).

Ia menjelaskan, Pemkab Sleman telah menyampaikan langsung kepada pemerintah pusat dan Pemprov DIY agar segera mendapatkan kiriman dosis vaksin kembali.

“Harapannya Sleman dapat segera mendapat pasokan vaksin lagi, sehingga ting­ ginya antusiasme masyarakat dalam vaksinasi ini dapat ter­ penuhi,” kata Kustini.

Menurutnya, tingginya an­ tusiasme masyarakat untuk

divaksin sebagai hal yang alamiah. Mengingat masih tingginya angka kasus pe­ nyebaran COVID­19 di Kabu­ paten Sleman.

“Kami mengapresiasi ke­ sadaran masyarakat bahwa vaksin menjadi salah satu cara untuk memutus rantai penularan di masa pandemi saat ini,” ujar Kustini.

Dinas Kesehatan Kabu­ paten Sleman mencatat, ketersediaan vaksin yang ada sekitar 15.400 dosis As­ traZeneca dan 1.000 dosis Sinovac. Jumlah tersebut penggunaannya akan dipri­ oritaskan untuk menyelesai­ kan vaksinasi dosis kedua sepanjang Agustus 2021.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Yang sudah men­ dapatkan suntikan dosis pertama akan tetap dilayani untuk dosis kedua,” beber Kustini.

Kustini mengatakan, caku­ pan vaksinasi di Kabupaten Sleman sudah mencapai 39,7 persen. Jumlah tersebut meliputi tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, lansia, pra lansia dan kelom­ pok anak usia 12­17 tahun. Ia berharap, dengan segera adanya tambahan dosis vak­ sin bisa mengimbangi animo masyarakat untuk divaksin.

“Kami berkomitmen un­ tuk terus mempercepat vaksinasi. Dengan salah satunya melaporkan update perkembangan yang ada,

baik ketersediaan vaksin dan capaian vaksin. Kami harap Sleman

segera mendapat­ kan tambahan

vaksin lagi,” je­ lasnya. l

Ayo Bersinergi

Hadapi Pandemi

Sleman Minta

Tambahan Vaksin

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil

Wagub Papua Barat, Muhammad Lakotani, bersama pimpinan TNI-Polri menjemput tabung oksigen dan APD bantuan BNPB di Bandara Rendani, Manokwari, Selasa (3/8/2021). (Antara)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan persepsi responden, bahwa faktor-faktor : (1) karakteristik PTT sebagai inovasi; (2) karakteristik petani sebagai pengguna; (3) kompetensi

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang pengembangan karakter seperti apa yang digunakan

Bullish Reversal : Pergerakan yang mengindikasikan Downtrend sebelumnya berubah menjadi Uptrend Bearish Reversal : Pergerakan yang mengindikasikan Uptrend sebelumnya berubah

Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara umur, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan

Berdasarkan hasil uji Anova satu arah terlihat adanya pengaruh penambahan titanium dioksida konsentrasi 2%, 3% dan 4% pada bahan basis gigi tiruan RAPP terhadap jumlah

 Langkah 4: Pada Gambar 6, menampilkan output hasil program dengan memasukkan path direktori output yang ditentukan pada saat menjalankan program pada langkah ke-3

Suatu graf fuzzy intuitionistic terdiri dari pasangan himpunan titik V dan himpunan sisi E dimana jumlah derajat keanggotaan dan bukan keanggotaan setiap titik dan setiap sisi

bertujuan untuk membersihkan lubang bor dari fluida formasi yang terdapat di bawah string dengan menggunakan fresh water agar slurry semen tidak terkontaminasi langsung dengan