• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu strategi Perusahaan dalam meningkatkan profit adalah dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu strategi Perusahaan dalam meningkatkan profit adalah dengan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu strategi Perusahaan dalam meningkatkan profit adalah dengan menggunakan komunikasi. Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Organisasi(Wursanto, 2003, p. 152) definisi komunikasi menurut Elliot Jaques sebagai berikut, “communication is the sumtotal of directly and indirectly consciously transmitted feeling, etitudes, and wishes.” Yang diartikan oleh Wursanto sebagai berikut, “ komunikasi adalah penyampaian berbagai macam perasaan, sikap dan kehendak, baik secara langsung maupun tidak langsung baik secara sadar maupun tidak sadar.” Komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat merupakan salah satu hal yang harus dilakukan secara sadar agar perusahaan dapat menyampaikan kehendak yang dituju.

Citra sebuah perusahaan merupakan hal yang dapat membantu meningkatkan profit dari perusahaan. Menurut Soemirat, citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas (Soemirat, 2010, p. 113).Manusia yang baik akan lebih disukai dan dihargai oleh orang lain. Sama halnya dengan sebuah perusahaan, Perusahaan yang dilihat baik dan dipandang memiliki track record yang bagus akan lebih disukai oleh masyarakat dan tentunya kepercayaan terhadap produk yang dari perusahaan tersebut.

Dewasa ini selain untuk mencari keuntungan, Perusahaan diwajibkan untuk melakukan tanggung jawab sosial atau dalam kata lain biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Di Indonesia regulasi mengenai CSR telah

▸ Baca selengkapnya: salah satu manfaat menjauhi sikap riya adalah

(2)

diatur oleh Pemerintah sejak tahun 1994 dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 316/KMK 016/1994 tentang Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi oleh Badan Usaha Milik Negara dan diperkuat lagi dengan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Kep-236/MBU/2003 yang menetapkan bahwa setiap perusahaan diwajibkan menyisihkan laba setelah pajak sebesar 1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen) untuk menjalankan CSR (Nova, 2012, p. 312). Keputusan tersebut disempurnakan dewan Peraturan Menteri Negara BUMN, Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan yang pada pasal 1 ayat (7) dijelaskan bahwa Program Bina Lingkungan, yang selanjutnya disebut Program BL, adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN(Rahmatullah & Kurniati, 2011, p. 17). dalam kata lain CSR merupakan sebuah kewajiban bagi sebuah perusahaan khususnya perusahaan BUMN.

PT. Pertamina (Persero) merupakan sebuah perusahaan minyak bumi dan gas nasional yang memiliki visi menjadi perusahaan energi Nasional kelas dunia.dengan misi menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat. Untuk menggapai semua tersebut, Pertamina harus memiliki pencitraan yang baik dimata masyarakat, investor, media, pemerintahan maupun karyawan internal perusahaan agar perusahaan bisa mendapatkan kepercayaan dan nama yang baik di benak semua stakeholder. PT. Pertamina (Persero) sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang melakukan eksploitasi terhadap sumber daya energi memiliki Corporate Seretary yaitu departemen yang menangani komunikasi internal maupun ekternal perusahaan.Didalam Corporate Secretary terdapat fungsi Corporate Social

(3)

Responsibilty (CSR) yaitu fungsi yang bertujuan untuk melakukan kegiatan tanggung jawab sosial. Kegiatan CSR PT. Pertamina (Persero) adalah terdiri dari beberapa divisi, antara lain adalah yang menangani tanggung jawab sosial terhadap pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lingkungan. Dari beberapa kegiatan tersebut, yang memiliki isu yang sangat dekat dan sangat berkaitan dengan PT. Pertamina (Persero) sebagai perusahaan yang mengeksploitasi alam adalah kegiatan CSR lingkungan. PT. Pertamina (Persero) telah mengambil suatu manfaat secara besar-besaran dari alam dan perusahaan tersebut memiliki kewajiban untuk bisa mengembalikan manfaat tersebut kepada alam untuk menjaga kestabilan ekosistem. Dalam website resmi Pertamina.com, Pertamina menjelaskan latar belakang yang menjadi landasan kegiatan CSR mereka. Salah satunya Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor SE-21/MBU/2008 menyebutkan: “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) diwajibkan kepada BUMN yang kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam, atau kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam. Walaupun BUMN di bidang lain pun dapat saja melaksanakan TJSL”.

Berdasarkan Annual Report Pertamina tahun 2012, Pertamina dipercaya untuk menjaga ketahanan energi nasional, hal ini terbukti dari wilayah operasional PT. Pertamina (Persero) Pertamina yang berada hampir diseluruh wilayah Indonesia yaitu terdapat 5054 stasiun pengisian bahan bakar diseluruh wilayah Indonesia. Pertamina sebagai perusahaan BUMN yang bergerak dibidang energi juga memiliki sebuah kegiatan yang dinamakan “menabung 100 juta pohon”. Menurut Annual Report tahun 2012, Sepanjang Tahun 2012, Pertamina Group telah menanam lebih dari 13 Juta Pohon dengan komposisi ragam pohon kayu/pelindung (95%), mangrove (4%) dan pohon buah (1%). Secara kumulatif, program Pertamina Menabung 100

(4)

juta pohon telah mencatat penanaman sebanyak 13.071 juta pohon yang tersebar di

Indonesia. Karena memiliki area operasional yang tersebar diseluruh wilayah

Indonesia, Kegiatan menabung pohon 100 juta pohon ini juga dilakukan hampir diseluruh wilayah Indonesia. Ini yang membedakan kegiatan penanaman Pertamina dengan kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh perusahaan lain, yaitu peta persebaran penanaman pohon yang hampir meliputi seluruh wilayah Indonesia karena wilayah operasinal yang tersebar sangat luas.

Alasan Penulis memilih penelitian tahapan pelaksanaan Corporate Social Responsibility dalam membangun citra peduli terhadap kelestarian lingkungan pada PT. Pertamina (Persero) adalah karena perusahaan tersebut adalah perusahaan yang melakukan eksplorasi alam secara besar di Indonesia dan memiliki program “menabung 100 juta Pohon” yang memiliki jangkauan penanaman yang sangat luas. . Selain itu Pertamina pernah mendapatkan Penghargaan Indonesia Green Awards

2012 untuk kategori Green Local Hero. PT. Pertamina (Persero) harus memiliki

strategi yang baik dalam melakukan kegiatan tanggung jawab sosial khususnya dalam membentuk citra peduli terhadap kelestarian lingkungan di benak stakeholder mereka. Untuk itu Penulis melakukan penelitian mengenai tahapan pelaksanaan yang dimiliki PT. Pertamina (Persero) dalam membangun citra kepedulian terhadap lingkungan dibenak masyarakat. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Banten. Peneliti memilih Desa tersebut karena desa tersebut merupakan salah satu lokasi kegiatan Pertamina dalam kegiatan CSR lingkungan. Desa Muara merupakan daerah pesisir pantai yang dilalui pipa aftur Pertamina yang memiliki panjang pipa yaitu 16 KM dari lepas pantai menuju bandara International Soekarno-Hatta. Ini merupakan pipa aftur satu-satunya yang menyalurkan pipa ke Bandara International tersebut dan memiliki peran yang

(5)

sangat vital bagi kegiatan transportasi di Bandara International Soekarno-Hatta. Untuk itu Peneliti melakukan penelitian di daerah tersebut dengan judul penelitian: “TAHAPAN PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY DALAM MEMBANGUN CITRA ATAS KEPEDULIAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN (STUDI KASUS: PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) DI DESA MUARA)”.

1.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang penulisan, Penulis melaksanakan riset di PT. Pertamina (Persero) yang berlokasi di jalan Medan Merdeka Timur no. 1A Jakarta Pusat selama 1 (satu) bulan, terhitung sejak 1 mei 2013 sampai dengan 31 Mei 2013. Objek kegiatan observasi dari penelitian ini adalah Fungsi CSR bagian lingkungan PT. Pertamina (Persero) yang memiliki program “Tanam Seratus Juta Pohon” yang salah satu kegiatannya adalah penanaman pohon mangrove yang dilaksanakan di Desa Muara, Tangerang Banten. Periode penelitian ini antara lain dari tanggal 1 mei 2013 sampai dengan 31 mei 2013.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi tahapan pelaksanaan CSR PT. Pertamina (Persero)

dalam membangun citra perusahaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan pada masyarakat Desa Muara?

2. Apa saja hal-hal yang dapat menghambat fungsi CSR PT. Pertamina

(Persero) dalam membangun citra perusahaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan di Desa Muara?

(6)

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui tahapan pelaksanaanCSR PT. Pertamina (Persero)

dalam membangun citra positif sebagai perusahaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan di Desa Muara.

2. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat menghambat fungsi CSR PT.

Pertamina (Persero) dalam membangun citra peduli terhadap lingkungan di Desa Muara.

1.4.2 Manfaat

Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para akademisi

di dunia ilmu komunikasi khususnya ilmu Public Relations untuk dapat mengembangkan strategi pencitraan dengan menggunakan fungsi CSR didalam sebuah perusahaan.

b. Sebagai bahan untuk pembelajaran bagi mahasiswa Binus

University dalam memahami sebuah tahapan

pelaksanaanCorporate Social Responsibility dalam sebuah perusahaan.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan para praktisi Public Relations untuk dijadikan bahan acuan dalam

(7)

melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility didalam sebuah perusahaan.

b. Sebagai bahan perbandingan suatu tahapan pelaksanaan

pencitraan di sebuah perusahaan dengan menggunakan fungsi CSR.

3. Manfaat Untuk Masyarakat

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk

masyarakat agar masyarakat dapat lebih kritis menanggapi permasalahan tanggung jawab sosial sebuah perusahaan.

b. Sebagai bahan untuk pembelajaran bagi masyarakat agar lebih

mengerti mengenai konsep Corporate Social Responsibility pada sebuah perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

1. BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini membahas secara ringkas mengenai latar belakang penelitian, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi, dan sistematika penulisan.

2. BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas mengenai kerangka teori penelitian, dimana di sini akan dibahas mengenai teori-teori dasar dalam lingkup Komunikasi dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan objek penelitian.

(8)

3. BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini lebih menjelaskan mengenai metodologi penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, keabsahan data dan metode analisis data.

4. BAB IV: HASIL PENELITIAN

Bab ini akan membahas permasalahan penelitian secara keseluruhan, dari penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul, dan pembahasan atas hasil penelitian tersebut.

5. BAB V: SIMPULAN dan SARAN

Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai garis besar simpulan yang akan diambil dari inti penelitian serta pengulangan kembali hal-hal penting dari bab-bab sebelumnya. Bab ini juga membahas mengenai saran-saran yang dirasa perlu dan menarik untuk kelanjutan hasil penelitian dan alternatif pemecahan masalahnya.

Referensi

Dokumen terkait

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berelasi atau berhubungan sedangkan DBMS merupakan sekumpulan program yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain

Dari pembahasan sebelumnya maka diperoleh akibat 3.3.11 yang menunjukkan syarat cukup atau perlu mengenai kondisi rank matriks sehingga matriks AB dan BA

Diena (2009) dalam Hadi (2012), menyatakan bahwa indeks kenyamanan dalam kondisi nyaman ideal bagi manusia Indonesia berada pada kisaran THI 20-26. Setiap jalan raya di kawasan

Pengetahuan ibu akan perannya dalam penanaman pekerti sejak dini dan pemberian kasih sayang yang wajar atau tidak berlebihan pada diri anak akan membantu anak untuk

Saya percaya dengan adanya berbagai corak pada produksi saya, mampu meningkatkan permintaan konsumen. 3 Saya percaya jumlah corak

Menyadari hal tersebut kami merancang pelatihan yang dapat membantu laboratorium untuk melakukan kalibrasi internal terhadap peralatan ukurnya dan juga bagaimana agar data

Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor I Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata

ruang lingkup pertanyaan yang luas atau yang sempit. Aspek yang kedua ialah pemusatan terhadap jumlah tugas siswa sebagai akibat dari pertanyaan guru. Pertanyaan yang