• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dalam hal ini pemilik proyek (owner). Oleh karena itu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dalam hal ini pemilik proyek (owner). Oleh karena itu"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan perdagangan bebas

yang cukup ketat atas keunggulan kualitas produk dan pelayanan yang dihasilkan,

informasi yang cepat, tepat dan akurat merupakan salah satu kunci pemenuhan

kepuasan pelanggan dan merupakan kesuksesan memenangkan kompetisi yang

semakin ketat. Tanpa dukungan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan

perusahaan akan sulit bersaing dan berkembang bahkan terancam gulung tikar

karena ditinggalkan oleh pelanggannya.

Didalam kegiatan proyek, kecepatan, ketepatan dan keakuratan

pelayanan dari konsultan dan kontraktor adalah ukuran yang sangat penting bagi

kepuasan pelanggan dalam hal ini pemilik proyek (owner). Oleh karena itu

apabila sebuah proyek dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang

telah direncanakan atau dapat diselesaikan lebih cepat, maka dapat dikatakan

bahwa program dapat berjalan dengan baik, dan implikasinya dapat memberikan

keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat didalam pelaksanaan proyek tersebut.

Keuntungan bagi kontraktor dan konsultan jika proyek dapat diselesaikan lebih

cepat dari waktu yang dijadwalkan, maka biaya tak terduga (overhead) menjadi

menurun, sedangkan keuntungan bagi pemilik proyek (owner) adalah tidak

menambah biaya pekerjaan dan biaya konsultan akibat perpanjangan waktu dari

waktu penyelesaian yang telah ditetapkan didalam kontrak.

Alur pelaksanan sebuah proyek dimulai dari proses perencanaan yang

(2)

efektifitas pada masing-masing proses tersebut biasanya seorang pemilik proyek

menggunakan jasa orang lain yang sangat memahami dalam bidangnya dengan

sebuah imbalan, dalam hal ini konsultan untuk jasa dalam proses perencanaan dan

pengawasan serta kontraktor untuk jasa pelaksanaan fisik. Hal-hal penting yang

harus ditentukan dalam proses perencanaan sebuah proyek adalah menyangkut

anggaran biaya proyek, jenis kontrak (lumpsum atau harga satuan) dan jangka

waktu pelaksanaan. Penentuan jenis kontrak dimaksudkan agar masing-masing

pihak antara pemilik proyek dan Kontraktor mudah dalam memperoleh hak dan

kewajibannya. Sedangkan penentuan jadwal waktu pelaksanaan dimaksudkan

agar memudahkan dalam pemantauan pelaksanaan pekerjaan fisik serta untuk

memperoleh manfaat efisien waktu dan efektifitas pelaksanaan sehingga program

dapat dicapai sesuai dengan sasaran.

Terdapat dua proyek pada pembangunan Bandar Udara Medan Baru,

yang pertama proyek yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara yang mengerjakan fasilitas sisi udara, yaitu : Landas Pacu (Runway),

Landas Hubung (Taxiway), Landas Parkir Pesawat (Apron), peralatan suplai

tenaga listrik utama (Main Power Supply) dan bangunan penunjang serta

bangunan pemerintahan; yang kedua Project Implementation Unit yang

dilaksanakan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero), yang mengerjakan fasilitas sisi

darat antara lain : gedung terminal, gedung kargo dan jalan akses masuk bandara.

Dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan penelitian pada proyek Bandar

Udara Medan Baru yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara. Tidak terdapat hubungan langsung antara kedua proyek ini, namun yang

(3)

Pelaksanaan proyek di Bandar Udara Medan Baru melibatkan tiga

institusi yaitu: yang pertama pemilik proyek (owner) dalam hal ini Direktorat

Jenderal Perhubungan Udara, yang kedua konsultan manajemen konstruksi

(engineer) dalam hal ini adalah afiliasi antara PT. JCM – PT. EP – PT. VV, dan

yang ketiga kontraktor, dimana hubungan ketiga pihak tersebut mempunyai garis

instruksi vertikal dua arah. Pelaksanaan proyek Bandar Udara Medan Baru dibagi

menjadi 11 (sebelas) paket kontrak yang dikerjakan oleh 11 (sebelas) kontraktor

antara lain : Paket-1 Pekerjaan Tanah Tahap II dikerjakan oleh PT. PP – PT. LP

Joint Operation, Paket-2 Pekerjaan Tanah Tahap II dikerjakan oleh PT. WKT,

Paket-3 Pekerjaan Air Navigation System dikerjakan oleh PT. MIY, Paket-4

Pekerjaan Konstruksi Runway dikerjakan oleh PT. WKT – PT. YPP Joint

Operation, Paket-5 Pekerjaan Konstruksi Apron Rigid dikerjakan oleh PT. HK,

5A Pekerjaan Konstruksi Taxiway Rigid dikerjakan oleh PT. AK,

Paket-6A Pekerjaan Gedung Pemerintahan dan Perumahan dikerjakan oleh PT. SSG,

Paket-6B Pekerjaan Bangunan Penunjang Bandar Udara dikerjakan oleh PT.

LTM, Paket-6C Pekerjaan Gedung Tower dan Bangunan Operasi dikerjakan oleh

PT. NK – PT. MSJ Joint Operation, Paket-7A Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal

dan Utilitas dikerjakan oleh PT. WK, Paket-7B Pekerjaan Peralatan Bandar Udara

dikerjakan oleh PT. DM, dimana masing-masing kontraktor melibatkan banyak

peralatan, dan personil yang masing-masing mempunyai tingkat pendidikan,

kemampuan dan pengalaman yang berbeda yang harus bekerja sesuai dengan

kewenangannya dengan satu tujuan yaitu menyelesaikan sebuah proyek sesuai

(4)

Waktu penyelesaian pekerjaan dan urut-urutannya secara rinci

dituangkan didalam jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule).

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor harus mengajukan usulan

gambar kerja, usulan material, usulan metode pelaksanaan pekerjaan terlebih

dahulu kepada konsultan untuk disetujui dan kemudian disahkan oleh pemilik

proyek (owner), setelah itu kontraktor baru dapat memulai melaksanakan

pekerjaan berdasarkan gambar, material atau metode kerja yang telah disetujui.

Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan setelah penandatanganan kontrak

dan diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang dimulai dengan

pengukuran di lapangan untuk memperoleh data yang sesungguhnya kemudian

diolah oleh kontraktor menjadi informasi untuk selanjutnya dicocokkan dengan

informasi yang ada didalam kontrak dengan maksud untuk mengetahui apakah

informasi yang sesungguhnya diperoleh di lapangan telah sesuai dengan informasi

yang terdapat didalam dokumen kontrak. Informasi tersebut sangat penting karena

merupakan informasi awal untuk menentukan proses penyiapan gambar, metode

pelaksanaan pekerjaan, persetujuan material, penyampaian laporan mingguan,

penyampaian laporan bulanan, permohonan pembayaran atas kemajuan

pelaksanaan pekerjaan, perencanaan logistik sampai dengan pelaksanaan

konstruksi. Ini adalah sebagian data yang akan diolah untuk menjadikannya

sebuah informasi, dan masih banyak data lain yang berhubungan dengan

(5)

Proses pengolahan data dan informasi pada proyek Bandar Udara Medan

Baru dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Sumber : Kerangka Acuan Kerja Konsultan (2009)

Gambar 1.1 Proses Pengolahan Data dan Informasi

Proses pengolahan data memerlukan kapabilitas operator dan

kemampuan perangkat keras untuk menjamin bahwa proses pengolahan data dapat

dilakukan dengan cepat. Suatu sistem pengolahan data secara elektronik terdiri

dari lima komponen, yaitu sumber daya manusia, prosedur, infrastruktur,

perangkat keras, dan perangkat lunak.

Sebagaimana halnya dengan segi-segi lain dalam manajemen bisnis,

sumber daya manusia merupakan sumber (resource) yang paling strategis

(Siagian, 2011:98). Betapapun cermatnya rancangan prosedur kerja, lengkapnya

infrastuktur fisik, canggihnya teknologi perangkat keras dan mutakhirnya

perangkat lunak yang tersedia, pada analisis terakhir kesemuanya sangat

tergantung pada unsur manusia yang memanfaatkan dan menggunakannya. Data dan informasi :

1. Hasil pengukuran 2. Jumlah peralatan 3. Jumlah tenaga kerja 4. Jumlah material 5. Kemajuan pekerjaan (%) 6. Informasi anggaran 7. Kemajuan keuangan (%) 8. Informasi suplaier 9. Informasi cuaca

10. Informasi kenaikan harga 11. Informasi sumber

material

12. Informasi produk baru 13. Informasi sosial

1. Klasifikasi data 2. Rancang bangun

sistem & struktur data 3. Kalkulasi sistem 4. Integrasi sistem 5. Penyimpanan data dan informasi 1. Retrive data dan informasi 2. Reproduksi 3. Penyebaran, komunikasi Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Masukan (Input) Pengolahan data

dengan komputer

Sistem Manajemen

Data base

Keluaran (Output)

(6)

Hubungan antar bagian pada sistem manajemen data base (Relational

Data Base Management System /RDBMS) Proyek Bandar Udara Medan Baru

dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber : Kerangka Acuan Kerja Konsultan (2009)

Gambar 1.2 : Hubungan Sistem Manajemen Data Base (Relational Data Base Management System)

Keberhasilan suatu sistem informasi manajemen (SIM) sangat

dipengaruhi oleh sistem data base yang merupakan salah satu elemen penyusun

sistem tersebut (Sutabri, 2005: 159). Semakin lengkap, akurat, dan mudah dalam

menampilkan kembali data yang termuat didalam sistem data base, akan semakin

meningkatkan kualitas SIM tersebut. Oleh karena itu, sangatlah penting menyusun

sistem data base yang baik, yang mampu memenuhi segala kebutuhan data atau

informasi pemakainya. Adapun komponen fisik sistem informasi manajemen

terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, personil, dan data base

(Sutabri, 2005:96).

Sistem Organisasi dan Manajemen

Lain-lain :

• Dokumen kontrak • Standarisasi • Mitra Bisnis • Data base umum

• Laporan Keuangan • Laporan harian • Laporan Mingguan • Laporan bulanan • Laporan Rapat

Data base sumberdaya Sistem dan Teknologi Sistem Informasi

Manajemen Proyek

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Data base

masing-masing kontrak

Data base fasilitas dan peralatan

(7)

Sistem informasi sangat berperan pada proyek, khususnya dalam

hubungan dengan pengiriman dan pertukaran informasi data proyek baik dari dan

ke kantor pusat maupun perusahaan-perusahaan lainnya yang mempunyai

hubungan terkait dengan penyediaan material ataupun jasa lainnya. Sistem

informasi manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja proyek dan kinerja

perusahaan dengan skala luas dalam hal fungsi ekonomi, fungsi teknis, fungsi

jaminan kualitas, fungsi waktu serta fungsi evaluasi proyek dengan beberapa

tampilan data dan informasi lengkap yang berguna dalam pengambilan keputusan.

Meskipun proyek pembangunan Bandar Udara Medan Baru telah

menjalankan sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur,

namun masih banyak ditemui hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya.

Desain sistem informasi manajemen sudah cukup baik untuk diterapkan

dalam kegiatan proyek walaupun masih dimungkinkan untuk disesuaikan dengan

perkembangan dan kondisi yang terjadi di lapangan untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas penerapan sistem informasi manajemen. Sistem penyimpanan data

base di kantor konsultan dan kontraktor masih kurang baik, yang menyebabkan

terhambatnya proses untuk mengakses data dan menjadi salah satu faktor

penghambat dalam pengolahan data. Kondisi tersebut dapat dilihat dari rendahnya

tingkat capaian antara rencana kerja dengan hasil kerja, seperti terlambatnya

konsultan dalam memberikan rekomendasi, terlambatnya kontraktor dalam

menyampaikan dan menyiapkan : laporan mingguan dan bulanan, usulan gambar

kerja, perubahan jadwal utama (master schedule) dan pengolahan data

pengukuran, terlambatnya kemajuan pelaksanaan pekerjaan serta rendahnya

(8)

Perangkat lunak (software) yang paling banyak berperan di dalam

pekerjaan proyek adalah AutoCAD, Microsoft Project dan Exel. AutoCAD adalah

program perangkat lunak yang digunakan untuk menggambar desain dengan

bantuan perangkat komputer yang memiliki ketelitian yang tinggi; Microsoft

Project yaitu perangkat lunak yang

Karakteristik perangkat komputer yang digunakan didalam kegiatan

proyek pembangunan bandar udara Medan Baru telah menggunakan sistem

operasi Window-7, dengan fitur-fitur yang lengkap. Dengan kemajuan teknologi

saat ini dan dengan harga perangkat komputer yang relatif murah, mendorong

setiap orang untuk dapat memiliki perangkat komputer. Hampir setiap pegawai

baik pada pemilik proyek, pegawai konsultan maupun pegawai kontraktor

memiliki atau mengoperasikan komputer secara individu untuk melaksanakan

pekerjaan, namun kebanyakan program yang dikuasai oleh para pegawai adalah

Microsoft Words dan Microsoft Exel.

digunakan untuk melakukan perencanaan,

pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data dari suatu proyek, termasuk jadwal

detail pelaksanaan kegiatan dalam bentuk diagram balok; sedangkan Exel adalah

sebuah program perangkat lunak yang dipergunakan untuk pengolahan data

proyek. Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan masih banyak ditemui pegawai

dan manajer konsultan dan kontraktor yang tidak dapat mengoperasikan program

AutoCAD dan Microsoft Project, sehingga hal ini merupakan salah satu faktor

penghambat dalam proses pengolahan data, sehingga mempengaruhi proses

evaluasi dan pelaksanaan pekerjaan. Dengan menguasai program Microsoft

Project, maka seorang manajer dapat mengetahui sejak dini jalur-jalur kegiatan

(9)

Komputer yang dipergunakan didalam sistem informasi manajemen di

bandar udara Medan Baru adalah komputer digital yang mengolah data dalam

bentuk huruf atau angka yang berlainan dan menggunakan line printer untuk

membuat laporan-laporan atau formulir-formulir yang bentuknya standar, serta

ploter untuk mencetak gambar secara otomatis baik untuk gambar maupun

Barchart, baik yang berukuran A1 maupun berukuran A0. Ploter didalam kegiatan

proyek bandar udara Medan baru ini mempunyai kapasitas cetak yang sangat

tinggi dan sangat akurat, yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia. Begitu

pentingnya keberadaan mesin ploter dalam kegiatan proyek, maka kemampuan

cetak ploter sangat menentukan ketepatan waktu penyerahan gambar kerja,

sehingga dalam pelaksanaan proyek kesiapan dan kemampuan mesin ploter harus

selalu dijaga agar tidak mengalami gangguan. Walau demikian jika dalam proses

pencetakan gambar kerja mengalami gangguan, maka para kontraktor dalam

pencetakan gambar kerja dilakukan ditempat lain oleh pihak ketiga yaitu di

percetakan.

Untuk memudahkan proses pengawasan konsultan terhadap pelaksanaan

pekerjaan kepada setiap kontraktor, konsultan menerapkan standar operasi

prosedur pelaksanaan pekerjaan atau biasa disebut (SOP) guna menyamakan

proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada proyek Bandar Udara Medan Baru

dengan maksud agar diperoleh keseragaman, efisiensi dan efektifitas dalam

pelaksanaan setiap pekerjaan, mulai dari pengumpulan data di lapangan,

pemrosesan data, proses persetujuan gambar, proses persetujuan material, proses

persetujuan metode pelaksanaan pekerjaan sampai dengan proses permintaan

(10)

Meskipun standar operasional prosedur selain digunakan untuk

mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan dengan ketepatan program dan

waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik (Atmoko, 2010:8),

pengaruh penerapan standar operasional prosedur terhadap kinerja manajerial

masih perlu dianalisa lebih lanjut.

Dalam pemantauan pelaksanaan proyek di lapangan, kegiatan

pelaksanaan pekerjaan kontraktor cenderung menumpuk di akhir waktu

pelaksanaan kontrak, sehingga untuk mencapai batas waktu pelaksanaan kontrak

tersebut dan untuk menghindari denda atas keterlambatan pelaksanaan kontrak,

maka kontraktor memangkas jalur prosedur pelaksanaan pekerjaan. Kondisi ini

akan menyebabkan menurunnya kualitas pekerjaan, dan mengindikasikan

lemahnya kinerja manajer baik disisi konsultan maupun kontraktor, dalam

mengelola waktu, serta menggambarkan penerapan standar operasional prosedur

(SOP) tidak dilaksanakan secara konsisten.

Dengan melihat kendala yang ada para manajer dari ketiga instansi yang

terlibat didalam proyek Bandar Udara Medan Baru, bersama-sama untuk berusaha

meningkatkan kemampuan sumber daya dan teknologi, menjalankan sistem

informasi manajemen dan standar operasional prosedur secara konsisten agar

setiap tahapan kegiatan, pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan sehingga target waktu pelaksanaan pekerjaan dapat dicapai.

Penggunaan konsultan Manajemen Konstruksi dalam pengawasan proyek

multi kontrak di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara relatif baru,

yang penggunaannya diawali pada pembangunan Bandar Udara Medan Baru,

(11)

kontraktor dengan pengawasan konsultan supervisi, bukan konsultan manajemen

konstruksi. Untuk kontraktor pelaksana skala kecil (termasuk sub kontraktor)

mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda tentang manajemen proyek bahkan

sering mengabaikan prosedur-prosedur didalam pelaksanaannya, yang dapat

mengalami kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Lokasi proyek bandar udara Medan Baru terletak jauh dari perkotaan dan

berada di lingkungan dan sosial masyarakat yang sangat kompleks, dimana

pelaksanaannya tidak terlepas dari tantangan dan tekanan baik yang berasal dari

faktor internal maupun dari faktor eksternal. Faktor internal seperti tersedianya

sumber daya yang mencukupi, baik sumber daya manusia, peralatan, material dan

keuangan; faktor eksternal seperti faktor alam (cuaca) dan lingkungan sosial

masyarakat, maka seorang manajer dituntut untuk memiliki kemampuan

manajerial yang mampu mengelola waktu dan sumber daya yang ada,

memberikan arahan dan perhatian kepada bawahan baik secara individu maupun

secara berkelompok.

Dengan karakteristik proyek seperti ini, maka para manajer di

masing-masing kontraktor, konsultan dan owner dituntut untuk dapat mempengaruhi dan

memberikan perhatian yang tinggi kepada pegawai proyek, sehingga para pegawai

proyek merasa mendapatkan keseimbangan dari apa yang diberikan dengan apa

yang diperoleh, jika tidak maka dapat menyebabkan pegawai meninggalkan

proyek dan mencari pekerjaan lain untuk mendapatkan perolehan yang lebih baik.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut dalam penelitian dapat

(12)

1. Apakah sumber daya manusia dan perangkat komputer berpengaruh

terhadap penerapan sistem informasi manajemen dalam penyelesaian proyek

Bandar Udara Medan Baru?

2. Apakah penerapan sistem informasi manajemen dan standar operasional

prosedur berpengaruh terhadap kinerja manajerial dalam penyelesaian

proyek Bandar Udara Medan Baru?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sumber daya manusia

dan perangkat komputer terhadap penerapan sistem informasi

manajemen dalam penyelesaian proyek Bandar Udara Medan Baru.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan sistem

informasi manajemen dan standar operasional prosedur terhadap kinerja

manajerial dalam penyelesaian proyek Bandar Udara Medan Baru .

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan kepada pemilik proyek (owner) untuk

mengharuskan setiap konsultan yang ditugaskan dalam melaksanakan

pengawasan (supervisi) dalam proyek-proyek di Badar Udara untuk

menerapkan sistem informasi manajemen dan standar operasional

prosedur.

2. Sebagai bahan masukan kepada pemilik proyek (owner) dalam hal ini

Satuan Kerja untuk meningkatkan kinerja manajerial dalam setiap

(13)

3. Sebagai bahan masukan kepada pemilik proyek (owner) untuk

mengharuskan setiap kontraktor yang melaksanakan proyek-proyek di

Badar Udara untuk menerapkan sistem informasi manajemen dan

standar operasional prosedur.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan

penelitian yang sama di masa mendatang.

5. Untuk menambah pengetahuan peneliti agar dapat mengevaluasi dan

menerapkan sistem informasi manajemen dan standar operasional

Gambar

Gambar 1.1 Proses Pengolahan Data dan Informasi
Gambar 1.2 : Hubungan Sistem Manajemen Data Base  (Relational Data Base Management System)

Referensi

Dokumen terkait

2.4Evaluasi Gedung Basket Indoor dan Lapangan Outdoor GOR Ngurai Rai dengan Metoda Kuisioner Obserfasi Untuk mengetahui pendapat pelaku kegiatan GOR Basket Ngurah

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 119 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengukuran Kinerja dalam Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai

[r]

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi secara langsung yang obyeknya terdiri dari data komponen pekerjaan untuk masing – masing jenis proyek sumber daya

Bukti Kepemilikan atau Bukti sewa Peralatan/Perlengkapan (apabila sewa) (sesuai yang dipersyaratkan) Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan

Pada hari ini, Jumat Tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Juli Tahun Dua Ribu Sebelas dimulai pukul 13.10 WIB hingga selesai, kami yang bertanda tangan dibawah ini,

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE.. SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA SEKTOR PERBANKAN TERDAFTAR DI

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah sejak Bulan Januari 2011 rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis, sering