• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLUASAN TEOREMA TITIK TETAP BANACH PADA RUANG METRIK PARSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERLUASAN TEOREMA TITIK TETAP BANACH PADA RUANG METRIK PARSIAL"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

136

PERLUASAN TEOREMA TITIK TETAP BANACH PADA RUANG

METRIK PARSIAL

Devi Arintika

Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Email : devi_arintika@rocketmail.com

Abstrak. Dalam skripsi ini dipelajari teorema titik tetap Banach pada ruang metrik parsial. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa teorema titik tetap Banach berlaku pada ruang metrik parsial.

Kata kunci : ruang metrik parsial, titik tetap.

1. PENDAHULUAN

Dalam ilmu matematika, ruang metrik merupakan kesatuan jarak yang didefinisikan antara unsur-unsur dari suatu himpunan. Metode ruang metrik telah digunakan selama puluhan tahun dalam berbagai aplikasi, misalnya dalam mesin pencari internet, klasifikasi citra atau klasifikasi protein.

Diperkenalkan oleh Matthews pada tahun 1992, sebuah ruang metrik parsial merupakan generalisasi dari sebuah ruang metrik. Jarak suatu titik dari dirinya sendiri tidak selalu bernilai nol. Hal ini memotivasi seorang ahli komputer untuk mendalami tentang ruang metrik parsial (Bukatin, 2009).

Ruang metrik yang tidak selalu bernilai nol ketika berjarak dengan dirinya sendiri membuat teorema tentang pemetaan kontraksi sedikit mengalami perubahan. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang teorema pemetaan kontraksi pada ruang metrik parsial.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

Definisi 1. Misalkan adalah pemetaan . Titik disebut titik tetap jika (Kreyzig, 1978).

Teorema 1. Misalkan adalah ruang metrik lengkap. Jika adalah pemetaan kontraksi pada , maka mempunyai titik tetap yang tunggal (Kreyzig, 1978).

Bukti : Ambil dan dibentuk barisan dengan suku-suku sebagai berikut

Akan ditunjukkan bahwa adalah barisan Cauchy. Ambil , karena kontraksi maka

( )

dimana . Ambil bilangan , dengan maka dengan sifat pertidaksamaan segitiga pada metrik, didapatkan

(1)

karena , maka deret ∑ pada ketaksamaan (1) konvergen ke

sehingga diperoleh

untuk .

Misal , maka

Dengan demikian barisan Cauchy.

Karena lengkap, konvergen, katakan . Akan ditunjukkan bahwa adalah titik tetap dari pemetaan . Karena , berlaku :

( ) .

Karena sebarang, ( ) . Berdasarkan sifat metrik didapatkan . Jadi, menurut definisi kontraksi, merupakan titik tetap dari pemetaan kontraksi .

(2)

137

sehingga berlaku

) dan . Dengan demikian

( ) .

Karena sehingga . Sehingga berdasarkan sifat metrik didapatkan . Dengan demikian terbukti bahwa pemetaan konraksi pada yang lengkap mempunyai titik tetap yang tunggal.

Definisi 2.Diberikan himpunan yang tidak kosong. Fungsi → disebut metrik parsial pada jika memenuhi aksioma-aksioma dibawah ini:

P1. , untuk semua ;

P2. jika dan hanya jika ; P3. (simetri);

P4. (pertidaksamaan segitiga).

Sebuah ruang metrik parsial adalah pasangan dari yang mana adalah sebuah himpunan tidak kosong dan adalah suatu metrik parsial pada .

Contoh 1. Misalkan didefinisikan sehingga

| | | | | |

Maka adalah metrik parsial.

Contoh 2. Diberikan adalah ruang metrik parsial. Didefinisikan , sehingga

. Maka adalah ruang metrik.

Definisi 3. Sebuah barisan titik di dalam ruang metrik parsial adalah Cauchy jika terdapat

sedemikian sehingga untuk setiap terdapat sehingga untuk semua ,

| |

Dengan kata lain, adalah Cauchy jika barisan konvergen ke untuk , atau . Jika adalah ruang metrik maka .

Definisi 4. Sebuah barisan titik di dalam ruang metrik parsial konvergen ke , untuk setiap maka terdapat sedemikian sehingga berlaku

dan

. Barisan yang konvergen ke dapat ditulis

Jika sebuah barisan titik konvergen maka jarak terhadap dirinya sendiri adalah konvergen pada titik yang berjarak.

Teorema 2. Misal adalah ruang metrik parsial dan barisan di dalam . Jika konvergen, maka adalah barisan Cauchy.

Bukti : Misalkan barisan konvergen ke maka untuk sebarang terdapat sedemikian sehingga setiap , berlaku :

dan Untuk juga berlaku persamaan yang sama.

Dengan ketaksamaan segitiga diperoleh

| |

Jadi, terbukti bahwa suatu barisan yang konvergen dalam ruang metrik parsial adalah Cauchy.

(3)
(4)

139

(8)

Demikian juga dengan

( ) ( ) ( )

Karena , sehingga

atau

(9)

Berdasarkan persamaan (8) dan (9) diperoleh

.

Menurut aksioma P2 diperoleh . Sehingga titik tetap dari pemetaan adalah tunggal.

3. KESIMPULAN

Dari pembahasan didapatkan kesimpulan bahwa ruang metrik parsial merupakan generalisasi dari ruang metrik dan pada ruang metrik parsial berlaku teorema titik tetap Banach.

4. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis berterima kasih kepada Mohamad Muslikh, Ratno Bagus E. W., dan Sa’adatul Fitri atas segala bimbingan, saran, dan kesabaran yang telah diberikan selama penulisan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bukatin, M., dkk., (2009), Partial Metric Spaces, Publ. Int. Math, 116, hal. 708-718.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2013, Sharma dan Thakur membuktikan teorema titik tetap dengan kondisi pemetaan kontraksi yang sama dengan penelitian yang dilakukan Isufati (2010) di ruang quasi

Agar suatu pemetaan pada ruang metrik yang lengkap memiliki titik tetap yang tunggal, syarat cukup yang dapat dipenuhi oleh pemetaan tersebut adalah adalah suatu konstanta

Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa teorema titik tetap Banach juga dikenal sebagai teorema pemetaan kontraksi, sebelum mencari

Teorema pada ruang bernorma yang menjelaskan bahwa setiap ruang ber- norma merupakan ruang metrik mengakibatkan semua konsep, pengertian, sifat- sifat, serta teorema-teorema

Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa teorema titik tetap Banach juga dikenal sebagai teorema pemetaan kontraksi, sebelum mencari

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberi wawasan kepada pembaca tentang suatu sifat fungsi kontinu pada ruang metrik lengkap khususnya mengenai Teorema Titik Tetap Banach

Dalam penelitian ini, diselidiki keberadaan dan ketunggalan titik tetap di dalam ruang metrik cone menggunakan teorema titik tetap pemetaan kontraktif quasi.. Teorema titik tetap di

Lebih lanjut, fakta ini digunakan untuk membuktikan Teorema Titik Tetap pada ruang norm-2 berdimensi hingga yang lebih umum versi Gunawan di [2] dengan merubah hipotesis Teorema Titik