• Tidak ada hasil yang ditemukan

8. BAB VI RPJMD KUBAR 2011-2016 (NEW)-REVISI 3 NOV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "8. BAB VI RPJMD KUBAR 2011-2016 (NEW)-REVISI 3 NOV"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-1 | P a g e

6.1. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah Kab. Kutai

Barat 2011-2016 ini disusun dengan mempertimbangkan permasalahan, potensi dan isu

strategis yang dihadapi oleh pemerintah Kab. Kutai Barat. Strategi merupakan

serangkaian langkah strategis yang harus ditempuh oleh Pemerintah Kab. Kutai Barat dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah, sedangkan

arah kebijakan pembangunan daerah merupakan fokus prioritas pembangunan yang

akan menjadi arah bagi pemerintah Kab. Kutai Barat dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengahnya.

Sejalan dengan hal tersebut, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan

jangka menengah Kab. Kutai Barat 2011-2016 adalah sebagaimana yang ditampilkan

(2)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-2 | P a g e

Visi : Terwujud ya Kutai Barat ya g Masyarakat ya “e aki : Cerdas, “ehat, Produktif Da “ejahtera Berbasiska Eko o i Kerakyata Misi 1 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur di seluruh kecamatan dan kampung.

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Memperlancar dan meningkatkan arus orang, barang dan informasi dari dan ke kabupaten Kutai Barat dan seluruh wilayah Kutai Barat, terutama ke daerah-daerah yang secara geografis masih terisolir;

a) Meningkatnya arus orang dan barang ke dan dari wilayah Kutai Barat

(1) Pengembangan sarana dan prasarana transportasi di wilayah terpencil, pedalaman dan perbatasan; (2) Mengurangi backlog pemeliharaan

prasarana dan sarana transportasi; (3) Meningkatkan kondisi pelayanan

prasarana jalan;

(4) Meningkatkan profesionalisme SDM transportasi (petugas, disiplin operator dan pengguna di jalan), melalui

pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta pembinaan teknis tentang pelayanan operasional transportasi;

(5) Mendukung pengembangan

transportasi yang berkelanjutan dalam rangka mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;

(6) Pembenahan manajemen transportasi umum perkotaan;

(7) Memenuhi standar keselamatan dan keamanan transportasi darat, pelayaran dan penerbangan; (8) Peningkatan partisipasi masyarakat

dalam penyediaan sarana dan prasarana transportasi

(3)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-3 | P a g e b) Meningkatnya cakupan pelayanan

telekomunikasi dan informasi

(1) Menjalin kerjasama dengan penyelenggara komunikasi dan informatika dalam upaya memperluas cakupan pelayanan telekomunikasi dan informasi;

(2) Pemberian insentif dan subsidi secara tepat sasaran (target oriented) dalam upaya peningkatan cakupan pelayanan telekomunikasi dan informasi;

(3) Peningkatan kapasitas SDM telekomunikasi dan informasi; (4) Peningkatan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam

memanfaatkan informasi dan TIK untuk kegiatan yang produktif.

Pemerataan penyediaan sarana, prasarana, dan layanan

komunikasi dan informatika

2. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat

a) Meningkat dan lestarinya sumber-sumber air

(1) Peningkatan dan pelestarian sumber-sumber air untuk menjaga kuantitas dan kualitas pasokan air;

(2) Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa untuk mendukung ketahanan pangan;

(3) Pengendalian dan pengurangan

dampak banjir dan tanah longsor secara struktural dan non struktural, terutama pada wilayah berpenduduk padat, wilayah strategis dan pusat-pusat perekenomian.

Peningkatan dan pelestarian keberlanjutan ketersediaan air, peningkatan nilai tambah (value added) sumberdaya air,

peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa, pengurangan dan pengendalian sumber erosi dan pendangkalan sungai

pengendalian dan pengurangan dampak banjir dan tanah longsor

b) Meningkatnya cakupan dan kualitas layanan air baku secara

(1) Meningkatkan fungsi sumber daya air, khususnya sungai sebagai alat

(4)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-4 | P a g e optimal, berkelanjutan, adil, dan

merata,

transportasi masyarakat;

(2) Meningkatkan upaya pemenuhan air untuk kebutuhan pokok rumah tangga terutama di wilayah defisit air, wilayah strategis, wilayah tertinggal, kawasan terpencil dan daerah perbatasan; (3) Mengoptimalkan pemanfaatan air

tanah untuk pemenuhan kebutuhan air baku dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah ekologi dan kelestarian lingkungan;

(4) membangun tampungan air (tandon, embung, kolam, situ, long storage) dan saluran pembawa air baku untuk memenuhi target MDG;

(5) Mendorong partisipasi swasta (khususnya perusahaan) dalam

pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana air baku terutama sistem penyaluran air (conveyance system) untuk kampung dan kecamatan lokasi pertambangan;

(6) Meningkatkan efisiensi pemanfaatan air;

(7) Mengembangkan dan menerapkan teknologi pengolahan air yang murah dan ramah lingkungan sesuai dengan kaidah-kaidah eco efficient;

(8) Mengembangkan sistem inter basin

(5)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-5 | P a g e transfer dalam pemenuhan kebutuhan

air baku. c) Meningkatnya aksesibilitas

masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak dan terjangkau

(1) Meningkatkan penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah;

(2) Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman melalui penyediaan prasarana, sarana dasar, dan utilitas umum yang memadai dan terpadu dengan pengembangan kawasan perumahan dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh; (3) Meningkatkan jaminan kepastian

hukum dalam bermukim (secure tenure);

(4) Meningkatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan bangunan gedung melalui pengawasan dan pembinaan teknis standar bangunan gedung serta peningkatan keserasiannya dengan tata ruang dan lingkungan;

(5) Meningkatkan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman.

Peningkatan aksesibilitas masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak dan terjangkau

3. Mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah

a) Terkendalinya pemanfaatan ruang wilayah

(1) Peningkatan cakupan dan kualitas data/informasi kewilayahan; (2) Peningkatan koordinasi dalam

pengendalian pemanfaatan ruang; (3) Peningkatan akses data dan informasi;

(6)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-6 | P a g e (4) Peningkatan kualitas SDM bidang

pendataan dan pemetaan. b) Berkembangnya daerah strategis

(ekonomi, perbatasan, daerah tertinggal dan daerah rawan bencana)

(1) Penyusunan kebijakan perizinan dan pengendalian pemanfaatan ruang; (2) Peningkatan kesadaran dan peran serta

masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang;

(3) Peningkatan kualitas aparatur tata ruang;

(4) Pemantapan koordinasi pemanfaatan ruang;

(5) Pembangunan gedung sekolah untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan;

(6) Pembangunan fasilitas kesehatan di kawasan perbatasan maupun daerah tertingggal;

(7) Pembukaan akses jalan ke daerah tertinggal untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat; (8) Koordinasi dan kerjasama antar daerah

untuk wilayah perbatasan, dalam hal ini khususnya dengan Kab. Malinau dan daerah strategis lain dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

(7)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-7 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan secara merata dan

mempertimbangkan kesetaraan gender

a) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

(1) Pembangunan sarana dan prasarana pendukung PAUD di seluruh kawasan kampung secara bertahap;

(2) Peningkatan kualitas guru TK dan Play Group;

(3) Pengembangan data dan informasi jumlah anak usia PAUD, jumlah dan sebaran guru PAUD, jumlah sarana dan prasarana pendukung PAUD;

(4) Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama pelaksanaan PAUD; (5) Pembinaan dan Pengawasan PAUD

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam PAUD

b) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan dasar 9 tahun;

(1) Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pendidikan dasar 9 tahun di seluruh kawasan kampung dan

kecamatan secara bertahap dalam upaya pencapaian target SPM; (2) Peningkatan daya tampung

SMP/MTs/sederajat terutama di daerah terpencil dan terisolir; (3) Peningkatan kualitas guru SD/MI dan

SLTP/MTs;

(4) Peningkatan akreditasi dan sertifikasi guru SD/MI dan SLTP/MTs;

(5) Pemenuhan kebutuhan rasio guru siswa ideal;

(6) Penyelenggaraan ujian kesetaraan Paket A dan B;

(8)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-8 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(7) Pembinaan kelembagaan dan

menajemen sekolah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di satuan Pendidikan Dasar;

(8) Penyediaan BOS, dana pengembangan sekolah untuk penyelenggaraan pendidikan setingkat SD dan SLTP yang murah;

(9) Penyelenggaraan Multi-Grade Teaching di daerah terpencil;

(10) Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah dan beasiswa transisi;

(11) Pembinaan dan monitoring sekolah setingkat SD dan SLTP

c) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan menengah;

(1) Pembangunan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pendidikan menengah; (2) Peningkatan kualitas guru

SMU/SMK/MA;

(3) Pelaksanaan sertifikasi guru SMU/SMK/MA;

(4) Pengembangan akreditasi sekolah; (5) Pemenuhan kebutuhan ideal guru

bidang studi;

(6) Penyediaan BOS, dana pengembangan sekolah untuk penyelenggaraan pendidikan menengah yang murah;

(9)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-9 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(7) Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM); (8) Penyediaan beasiswa bagi keluarga

tidak mampu;

(9) Pengembangan alternatif layanan pendidikan menengah untuk daerah-daerah pedesaan, terpencil dan terisolir;

(10) Pembinaan kelembagaan dan

menajemen sekolah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS); (11) Penyelenggaraan ujian kesetaraan

Paket C;

(12) Pembinaan dan monitoring sekolah menengah;

(13) Pengembangan seklolah kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan kesempatan kerja lokal;

(14) Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri

5. Meningkatkan akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan

a) Meningkatnya angka melek huruf. (1) Pengembangan pendidikan non formal yang sesuai dengan kebutuhan lokal; (2) Peningkatan kualitas tenaga pengajar

pendidikan non formal;

(4) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pendidikan non formal; (5) Perbaikan manajemen pendidikan non

formal;

(10)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-10 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(6) Pemberian bantuan operasional kepada lembaga pendidikan non formal;

(7) Publikasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tertarik mengikuti pendidikan non formal;

(8) Monitoring dan evaluasi berkala terhadap penyelenggaraan pendidikan non formal;

(1) Pengembangan sekolah luar biasa (SLB);

(2) Peningkatan kualitas tenaga pengajar SLB;

(4) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan SLB; (5) Perbaikan manajemen SLB;

(6) Pemberian bantuan operasional bagi SLB;

(7) Publikasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang SLB; (8) Monitoring dan evaluasi berkala

terhadap penyelenggaraan SLB;

Peningkatan kualitas dan cakupan pendidikan luar biasa

b) Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat lokal

(1) Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong

terwujudnya masyarakat pembelajar; (2) Pembinaan manajemen perpustakaan

umum/daerah;

(3) Peningkatan kualitas SDM pengelola

(11)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-11 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

perpustakaan;

(4) Peningkatan cakupan pelayanan perpustakaan umum hingga ke kampung dan pelosok;

(5) Pengembangan taman baca di kampung-kampung;

(6) Penambahan bahan pustaka di perpustakaan umum dan taman baca masyarakat

(7) Peningkatan promosi gemar membaca dan pemanfaatan perpustakaan; 6. Meningkatkan cakupan dan

kualitas/mutu kegiatan belajar mengajar;

a) Meningkatnya kecukupan dan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan;

(1) Peningkatan kualifikasi akademik, sertifikasi, evaluasi, pelatihan,

pendidikan, dan penyediaan berbagai tunjangan guru;

(2) Penguatan kemampuan guru,

termasuk kepala sekolah dan pengawas sekolah, dalam menjalankan paradigma pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, entrepreneurial, dan menyenangkan;

(3) peningkatan kompetensi guru melalui pengembangan profesional

berkelanjutan (continuous professional development);

(4) Pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai manager sistem pendidikan yang unggul;

(12)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-12 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(5) Revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality assurance; (6) Peningkatan efisiensi, efektivitas,

pengelolaan, dan pemerataan distribusi guru; dan

(7) Penyediaan tenaga pendidik di daerah terpencil, perbatasan, dan terisolir sesuai dengan standar pelayanan minimal

b) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan

(1) Penataan aset-aset pemerintah daerah terkait penyelenggaraan pendidikan; (2) Peningkatan peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan dan

pengelolaan pendidikan, antara lain, dalam bentuk komite sekolah; (3) Peningkatan kapasitas pemerintah

daerah untuk memperkuat

pelaksanaan desentralisasi pendidikan termasuk di antaranya dalam bentuk dewan pendidikan di tingkat

kabupaten;

(4) Peningkatan kapasitas satuan pendidikan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS); (5) Pengembangan sistem informasi/ICT

dan hasil monitoring, evaluasi dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan pendidikan untuk

Peningkatan efisiensi dan

(13)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-13 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

dimanfaatkan dalam proses pengambilan keputusanprogram-program pembangunan pendidikan. (6) Peningkatan efektivitas pengelolaan

dana BOS, beasiswa, Biaya Pembinaan Pendidikan Daerah (BPPD), dan Dana Pendamping Bantuan Subsidi SD Standar Nasional

7. Memfasilitasi terbentuknya perguruan tinggi lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan Kutai Barat

Meningkatnya kualitas

penyelenggaraan pendidikan tinggi

(1) Fasilitasi pembentukan universitas Kutai Barat yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan budaya lokal;

(2) Memfasilitasi penataan program studi dan bidang keilmuan yang fleksibel memenuhi kebutuhan pembangunan daerah;

(3) Memfasilitasi peningkatan

ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan tinggi, seperti perpustakaan dan laboratorium yang sesuai dengan kebutuhan program studi;

(4) Penguatan kemitraan perguruan tinggi, lembaga litbang, dan industridalam penguatan kelembagaan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan dan penelitian iptek dan kebudayaan lokal;

(14)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-14 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

8. Meningkatkan cakupan dan kualitas/mutu pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin dan daerah terisolir;

Meningkatnya mutu dan cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin

(1) Peningkatan efektivitas jaminan kesehatan masyarakat yang menjamin akses dan kualitas pelayanan serta tata kelola administrasi yang akuntabel dan transparan;

(2) Peningkatan cakupan jaminan kesehatan semesta secara bertahap (3) Peningkatan pembiayaan pelayanan

kesehatan bagi penduduk miskin dan golongan rentan (bayi, balita, ibu hamil dan lansia)"

Peningkatan efektivitas

pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan

9. Meningkatkan cakupan dan kualitas/mutu pelayanan

kesehatan dasar yang memenuhi standar di seluruh wilayah Kutai Barat

a) Meningkatnya mutu dan cakupan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier,

(1) Peningkatan jumlah rumah sakit dan puskesmas serta jaringannya, terutama pada daerah terpencil, perbatasan, dan daerah dengan aksesibilitas relatif rendah;

(2) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dalam bentuk pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana, dan ketenagaan;

(3) Peningkatan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi standar;

(4) Penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) bagi pelayanan kesehatan primer di puskesmas; (5) Peningkatan utilisasi fasilitas

kesehatan, termasuk dengan menjalin

Peningkatan pelayanan

(15)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-15 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

kemitraan dengan masyarakat dan swasta;

(6) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi lansia dan penduduk di daerah rawan bencana; dan

(7) Pengembangan inovasi pelayanan kesehatan sesuai masalah mendesak dihadapi

b) Meningkatnya upaya

pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan

(1) Upaya perubahan perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;

(2) Pengembangan sarana dan prasarana serta peraturan dalam rangka

mendukung upaya kesehatan berbasis masyarakat;

(3) Mobilisasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan, advokasi, kemitraan dan peningkatan sumber daya pendukung;

(4) Keterpaduan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dengan kegiatan yang berdampak pada income generating;

(5) Evakuasi, perawatan dan pengobatan korban pada daerah bencana; (6) Kemitraan bidang kesehatan dengan

organisasi masyarakat;

(16)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-16 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(7) Kemandirian masyarakat dalam menanggulangi dampak kesehatan akibat bencana; dan

(8) Pengembangan sistem peringatan dini untuk penyebaran informasi terjadinya wabah dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat

c) Meningkatnya ketersediaan dan pendistribusian obat-obatan dan peralatan kesehatan

(1) Peningkatan ketersediaan, dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik;

(2) Peningkatan penggunaan obat rasional; (3) Peningkatan keamanan, khasiat dan

mutu obat dan makanan yang beredar; (4) Peningkatan pelayanan kefarmasian

yang bermutu;

(5) Peningkatan penelitian di bidang obat dan makanan;

(6) Penguatan sistem pengawasan obat dan makanan;

(7) Penguatan sistem laboratorium obat dan makanan;

(8) Penyusunan standar dan pedoman pengawasan obat dan makanan; (9) Peningkatan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat dan makanan.

Pemerataan distribusi obat-obatan dan peralatan kesehatan

d) Meningkatnya status gizi

masyarakat antar wilayah, gender,

(1) Pemihakan kebijakan pemerintah daerah yang lebih membantu

(17)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-17 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

dan antar tingkat sosial ekonomi, kelompok miskin dan daerah yang tertinggal;

(2) Pengalokasian sumberdaya yang lebih memihak kepada kelompok miskin, daerah tertinggal dan daerah terisolir; (3) Pengembangan instrumen untuk

memonitor kesenjangan antarwilayah dan antartingkat sosial ekonomi; (4) Peningkatan advokasi dan capacity

building bagi daerah yang tertinggal; (5) Pendekatan pembangunan kesehatan

berdimensi wilayah; dan

(6) Penanggulangan daerah bermasalah kesehatan (PDBK).

antartingkat sosial ekonomi,

e) Terpenuhinya kecukupan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan yang memenuhi standar yang ditetapkan;

(1) Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana kesehatan;

(2) Pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pendukung, seperti rumah dinas; (3) Pengadaaan dan pemeliharaan sarana

mobilitas pelayanan kesehatan

Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar

f) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis, termasuk di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan terisolir

(1) Pemenuhan dan pendistribusian jumlah, jenis, mutu dan penyebaran sumber daya manusia kesehatan ke seluruh wilayah Kab. Kutai Barat; (2) Perencanaan, pengadaan, dan

pendayagunaan serta pembinaan dan pengawasansumber daya manusia kesehatan; ;

(18)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-18 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(3) Penyempurnaan sistem insentif dan penempatan SDM kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan dan terisolir; (4) Penguatan aspek standardisasi,

akreditasi, sertifikasi kompetensi dan lisensi SDM kesehatan; dan

(5) Kerjasama antara institusi pendidikan tenaga kesehatan dengan penyedia pelayanan kesehatan dan organisasi profesi.

g) Menurunnya tingkat kesakitan akibat penyakit menular

(1) Peningkatan tindakan pencegahan terhadap penyebaran penyakit menular melalui penyemprotan/fogging,

vaksinasi, imunisasi, pemusnahan /karantina sumber penyebab penyakit menular dll;

(2) Peningkatan kesadaran masyarakat melalui peningkatan sosialisasi, diseminasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE);

(3) Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan Penaggulangan Wabah;

(4) Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik;

(5) Pelayanan pencegahan dan penaggulangan penyakit menular; (6) Monitoring dan evaluasi

Penurunan angka kesakitan akibat penyakit menular

(19)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-19 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

layanan rumah sakit. dan prasarana pendukung pelayanan rumah sakit (seperti: ruang perawatan, laboratorium, instalasi limbah,

peralatan medis, kefarmasian, dll); (2) Peningkatan kualitas pelayanan rumah

sakit;

(3) Peningkatan jenis pelayanan rumah sakit;

(4) Peningkatan kualitas SDM rumah sakit;

cakupan pelayanan rumah sakit daerah

10. Meningkatkan kualitas/mutu dan cakupan pelayanan kesehatan ibu, bayi dan balita;

a) Menurunnya tingkat kematian ibu melahirkan

(1) Peningkatan pelayanan continuum care kesehatan ibu dan anak;

(2) Penyediaan sarana kesehatan yang mampu melaksanakan PONED dan PONEK;

(3) Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih;

(4) Peningkatan cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4);

(5) Peningkatan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani; (6) Peningkatan cakupan penanganan

komplikasi kebidanan pelayanan nifas; (7) Peningkatan cakupan peserta KB aktif

yang dilayani sektor pemerintah; (8) Pemberian makanan pemulihan pada

ibu hamil KEK;

(9) Peningkatan cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani;

Peningkatan derajat kesehatan dan penurunan tingkat kematian ibu, bayi dan balita;

b) Menurunnya tingkat kematian bayi

c) Menurunnya tingkat kematian anak

d) Menurunnya tingkat penyebaran penyakit pada anak dan balita; e) Menurunnya balita dan anak gizi

(20)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-20 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(10) Peningkatan cakupan kunjungan bayi; (11) Peningkatan cakupan imunisasi tepat

waktu pada bayi dan balita;

(12) Perbaikan kesehatan dan gizi ibu hamil; (13) Pemberian ASI eksklusif sampai enam

bulan; (n) peningkatan peran posyandu dalam rangka peningkatan kesehatan anak;

(14) Penyediaan tenaga pelayanan kesehatan bayi dan balita (dokter, bidan dan kader); dan

(15) Perbaikan kualitas lingkungan dalam rangka penurunan faktor risiko kesehatan bagi bayi dan balita 11. Meningkatkan cakupan sanitasi

dasar berbasis masyarakat

Terciptanya lingkungan hidup yang sehat

(1) Peningkatan kualitas SDM pengelola program lingkungan sehat di

puskesmas-puskesmas dan pustu; (2) Survei sanitasi lingkungan perumahan; (3) Pembinaan dan pengawasan

kebersihan / sanitasi Tempat Pengolah Makanan dan Tempat Tempat Umum (TTU);

(4) Pembentukan Tim Pembina dan Forum Kabupaten sehat;

(5) Kursus Amdal.

Pengembangan lingkungan hidup yang sehat

12. Meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak korban

a) Berkurangnya tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak

(1) Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan melalui penerapan strategi PUG,

(21)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-21 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

kekerasan; b) Meningkatnya peran perempuan

dalam pemerintahan, politik, sosial dan ekonomi

termasuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran;

(2) Peningkatan kualitas SDM pelaksana pemberdayaan perempuan,

perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak;

(3) Peningkatan penyediaan data dan informasi perlindungan anak;

(4) Peningkatan koordinasi dan kemitraan antar pemangku kepentingan terkait pemenuhan hak-hak anak;

(5) Peningkatan kualitas manajemen dan tata kelola pembangunan bidang kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak 13. Pengendalian jumlah penduduk Meningkatnya partisipasi masyarakat

dalam ber-KB;

(1) Pengembangan dan sosialisasi

kebijakan pengendalian penduduk yang responsif gender;

(2) Peningkatan konseling dan pelayanan Keluarga Berencana;

(3) Peningkatan kesadaran masyarakat dan remaja dalam berKB melalui KIE, sosialisasi dan penyuluhan;

(4) Penyediaan dan pendistribusian alat-alat kontrasepsi;

(5) Pembinaan dan peningkatan kemandirian keluarga berencana;

(22)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-22 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(6) Promosi dan penggerakan masyarakat; (7) Peningkatan dan pemanfaatan sistem

informasi manajemen (SIM) berbasis teknologi informasi;

(8) Peningkatan kualitas SDM program kependudukan dan KB;

(9) Peningkatan kualitas manajemen program

(10) Penyiapan dan pendistribusian tenaga pendamping kelompok bina keluarga 14. Meningkatkan kualitas/mutu dan

cakupan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil

Tertibnya administrasi kependudukan dan catatan sipil

(1) Peningkatan efisiensi dan efektivitas Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan;

(2) Pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

pengadministrasian kependudukan; (3) Peningkatan kualitas SDM pelaksana

teknis administrasi kependudukan; (4) Peningkatan efektivitas pendataan,

pengolahan data dan pelaporan pekependukan;

(5) Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan;

(6) Peningkatan koordinasi dalam penyelenggaraan pelayanan kependudukan;

(7) Operasi yustisi secara terpadu dokumen kependudukan;

Penataan administrasi

(23)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-23 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(8) Peningkatan pemahaman dan

kesadaran masyarakat akan pentingnya administrasi kependudukan dan

catatan sipil" 15. Meningkatkan peran generasi

muda dalam proses

pembangunan kepemudaan dan olahraga

a) Meningkatnya partisipasi dan peran aktif pemuda dalam berbagai bidang pembangunan daerah;

(1) Peningkatan character building, revitalisasi, dan konsolidasi gerakan kepemudaan;

(2) Revitalisasi gerakan pramuka; (3) Pemberdayaan pemuda; (4) pengembangan kepemimpinan,

kewirausahaan, kepeloporan

/kreativitas, koordinasi dan kemitraan kepemudaan;

(5) Pengembangan prasarana dan sarana kepemudaan;

(6) Pemberdayaan organisasi kepemudaan;

(7) Peningkatan peran serta masyarakat.

Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam berbagai bidang pembangunan daerah;

b) Meningkatnya prestasi olah raga di tingkat nasional

(1) Pendataan cabang olah raga potensi dan unggulan Kab Kutai Barat; (2) Pembibitan dan pembinaan

olahragawan berbakat;

(3) Pembinaan dan pengembangan cabang olahraga unggulan Kab Kutai Barat; (4) Penyelenggaraan dan mengikuti

kompetensi dalam upaya pengembangan olahragawan berprestasi;

(24)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-24 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(5) Pembinaan dan pengembangan jenis-jenis olah raga yang telah berkembang di masyarakat;

(6) Kerjasama peningkatan olagragawan berbakat dan berprestasi dengan lembaga/instansi lainnya dan dunia usaha;

16. Meningkatkan peran masyarakat adat dan budaya lokal dalam pembangunan daerah.

a) Berkembangnya nilai budaya yang berorientasi pada pelestarian dan aktualisasi adat budaya lokal, penatagunaan naskah kuno nusantara serta penyusunan, pemantauan dan evaluasi program pengembangan budaya lokal dan pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang budaya.

(1) Pembangunan karakter dan pekerti bangsa yang dilandasi oleh nilai-nilai kearifan lokal;

(2) Pemahaman tentang kesejarahan dan wawasan kebangsaan;

(3) Pelestarian, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan

memperkokoh khasanah budaya bangsa;

(4) pemberdayaan masyarakat adat; dan (5) pengembangan promosi kebudayaan

dengan pengiriman misi kesenian, pameran, dan pertukaran budaya.

Penguatan jati diri dan karakter bangsa yang berbasis pada keragaman budaya

b) Berkembangnya nilai dan geografi sejarah melalui perumusan kebijakan sejarah dan purbakala serta pengembangan database sistem informasi sejarah purbakala

(1) peningkatan perhatian dan kesertaan pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya;

(2) penyediaan sarana yang memadai bagi

(25)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-25 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya;

(3) pengembangan kesenian seperti seni rupa, seni pertunjukan, seni media, dan berbagai industri kreatif yang berbasis budaya; dan

(4) pemberian insentif kepada para pelaku seni dalam pengembangan kualitas seni dan budaya dalam bentuk fasilitasi, pendukungan dan penghargaan. c) Terfasilitasinya partisifasi

masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya melalui pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka termasuk naskah kuno serta tersusunnya kebijakan pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah, pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan lain-lain.

(1) Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu untuk

pengelolaan cagar budaya, revitalisasi museum dan perpustakaan;

(2) Perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan peninggalan purbakala, termasuk peninggalan bawah air; (3) Pengembangan permuseuman sebagai

sarana edukasi, rekreasi, serta pengembangan kesejarahan dan kebudayaan; dan

(4) Penelitian dan pengembangan arkeologi nasional;

Peningkatan kualitas

perlindungan, penyelamatan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya

(1) Pengembangan kapasitas daerah untuk pelaksanaan penelitian, penciptaan dan inovasi dan memudahkan akses dan penggunaannya oleh masyarakat luas di bidang kebudayaan;

(26)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-26 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(2) Peningkatan jumlah, pendayagunaan, serta kompetensi dan profesionalisme SDM kebudayaan;

(3) Peningkatan pendukungan sarana dan prasarana untuk pengembangan seni dan budaya masyarakat;

(4) Peningkatan penelitian dan pengembangan kebudayaan; (5) Peningkatan kualitas informasi dan

basis data kebudayaan; dan (6) Pengembangan kemitraan antara

(27)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-27 | P a g e 17. Meningkatkan derajat

kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang termarginalkan dalam proses pembangunan;

a) Menurunnya Tingkat Kemiskinan, Keterasingan, dan Meningkatnya Peran TKSM, TKSK, PEKSOS, LK3 dan FKPSM

(1) Meningkatkan dan menyempurnakan kualitas kebijakan perlindungan sosial berbasis keluarga dalam rangka membantu pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat miskin, untuk memutus rantai kemiskinan dan mendukung peningkatan kualitas SDM; (2) Meningkatkan cakupan dan kualitas

pelayanan bantuan sosial untuk PMKS; (3) Menyempurnakan dan meningkatkan

efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri; (4) Meningkatkan sinkronisasi kebijakan

dan program penanggulangan kemiskinan, serta harmonisasi

antarpelaku dan para pihak agar efektif dalam menurunkan tingkat kemiskinan

Peningkatan efektivitas

penurunan kemiskinan di daerah, terutama daerah terisolir,

tertinggal dan terisolir serta rentan akibat dampak pembangunan

b) Meningkatnya status keluarga sejahtera

(1) Menyempurnakan pelaksanaan program perlindungan sosial berbasis keluarga dalam rangka memenuhi hak masyarakat miskin;

(2) Menyempurnakan data kemiskinan dan targeting program penanggulangan kemiskinan;

(3) Menyediakan kebijakan dan intervensi khusus untuk membantu masyarakat dalam mengatasi dampak dari bencana alam dan gejolak perekonomian nasional; dan

(4) Meningkatkan cakupan dan kualitas

(28)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-28 | P a g e pelayanan dan rehabilitasi sosial anak

terlantar, lansia terlantar dan

penyandang cacat terlantar dan/atau berat; bantuan sosial bagi korban bencana alam dan bencana sosial; serta (5). Meningkatkan bantuan pemberdayaan

sosial bagi fakir miskin dan komunitas adat terpencil.

c) Meningkatnya kapabilitas lembaga/organisasi kemasyarakatan lainnya

(1) Pendayagunaan potensi dan sumber-sumber sosial masyarakat, meliputi tenaga kesejahteraan sosial masyarakat (TKSM) dan relawan sosial, organisasi sosial kemasyarakatan dan LSM, karang taruna dan organisasi kepemudaan, kalangan dunia usaha dan kelompok usaha produktif, lembaga perlindungan sosial dan lembaga sumbangan sosial masyarakat;

(2) Peningkatan kapasitas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam suatu forum bersama

penanggulangan kemiskinan di tingkat Kabupaten/Kota;

(3) Peningkatkan kerjasama dan partisipasi swasta melalui Corporate Social

Responsibility (CSR) dan lembaga masyarakat lain, misalnya dana Zakat Infak dan Sodaqoh (ZIS) dan dana masyarakat lainnya; dan

Peningkatan Sinkronisasi dan Efektivitas Koordinasi

(29)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-29 | P a g e (4) Penerapan sistem monitoring dan

evaluasi yang akurat sebagai dasar keputusan dan alokasi anggaran. d) Meningkatnya kualitas dan

cakupan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi

penyandang masalah sosial, anak terlantar, anak yatim, cacat dan trauma, manula dan eks

penyandang penyakit sosial

(1) Peningkatan koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan

kemiskinan dan penurunan kesenjangan;

(2) Peningkatan kualitas SDM penyelenggara pelayanan dan

rehabilitasi sosial di panti-panti sosial; (3) Peningkatan sarana dan prasarana

sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

(4) Peningkatan kualitas SDM bagi PMKS;

Peningkatan efektivitas

(30)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-30 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

18. Meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah;

a) Meningkatnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah kepada stakeholders;

(1) Peningkatan akuntabilitas lembaga demokrasi;

(2) Peningkatan kapabilitas lembaga perwakilan rakyat daerah; (3) Peningkatan iklim demokrasi;

(4). Peningkatan hubungan yang harmonis antar lembaga pemerintah dan dengan masyarakat.

Memantapkan harmonisasi hubungan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD dan masyarakat

b) Meningkatnya kinerja

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik

(1) Penataan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah; (2) Peningkatan kualitas SDM aparatur

pengelola keuangan daerah; (4) Peningkatan koordinasi dalam

penyelenggaraan keuangan daerah; (5) Penerapan sistem informasi

manajemen (SIM) dan IT dalam mendukung kelancaran pengelolaan keuangan daerah;

(6) Pengembangan instrumen pendukung pengelolaan keuangan daerah;

(7) Peningkatan manajemen dan penataan aset daerah;

(8) Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumer pendapatan daerah

(9) Pembinaan pemerintah kampung dalam penyusunan APBDesa

Pemantapan sistem dan prosedur penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik

c) Meningkatnya profesionalisme aparatur penyelenggara

(1) Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan struktural dan fungsional

(31)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-31 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

pemerintahan dan pelayanan publik

aparatur pemerintah daerah; (2) Peningkatan manajemen pendidikan

struktural dan fungsional aparatur pemerintah daerah;

(3) Peningkatan kualitas seleksi dan penempatan pegawai;

(4) Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas;

(5) Peningkatan koordinasi dengan isntansi terkait dalam upaya mendukung kualitas SDM aparatur

d) Terciptanya tertib

penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik

(1) Penataan sistem dan prosedur pengelolaan arsip daerah;

(2) Peningkatan kualitas SDM pengelola arsip daerah;

(3) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan arsip daerah (4) Pengembanagn sistem informasi

manajemen (SIM) dan data base kearsipan dalam upaya menciptakan keamanan dan pelestarian arsip daerah

Peningkatan tertib

(32)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-32 | P a g e 19. Mengembangkan lingkungan

sosial dan kehidupan sosial yang tenteram, harmonis dan damai antar suku dan golongan;

a) Meningkatnya rasa aman dan tenteram dalam kehidupan bermasyarakat

(1) Penguatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan partai politik; (2) Sosialisasi peraturan perundangan di

bidang politik dan perumusan kebijakan pemerintah;

(3) Dukungan bagi keberlanjutan peran LSM dalam proses demokratisasi; dan (4) Fasilitasi program penyiapan dan

penyelenggaraan pemilihan umum

Penciptaan lingkungan yang aman, tertib dan tenteram

b) Meningkatnya toleransi, saling pengertian dan kebersamaan antar etnik dan golongan dalam membangun Kutai Barat yang lebih baik

(1) Pelaksanaan pendidikan politik; (2) Peningkatan peran perempuan melalui

pendidikan politik;

(3) Pengembangan pusat pendidikan politik dan kebangsaan;

(4) Pengembangan kerja sama dengan LSM;

(5) Penguatan dan pelembagaan forum dialog masyarakat dalam mendukung proses demokratisasi dan penyelesaian konflik;

(6) Fasilitasi penyusunan mekanisme penyusunan kebijakan publik yang melibatkan partisipasi masyarakat

Menjaga dan menciptakan iklim kondusif yang menjamin kebebasan sipil dan

penghormatan terhadap hak-hak politik rakyat dan perkembangan demokrasi

20. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama

a) Meningkatnya kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama pada masyarakat

(1) Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam ajaran agama; (2) Peningkatan wawasan keagamaan yang

toleran dan selaras dengan wawasan kebangsaan, Hak Asasi Manusia (HAM)

(33)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-33 | P a g e dan gender, serta kebhinekaan;

(3) Peningkatan motivasi dan partisipasi umat beragama dalam pembangunan daerah;

(4) Peningkatan wawasan keagamaan masyarakat untuk mengurangi berbagai aliran sempalan dan tindakan

kekerasan yang mengatasnamakan agama;

(5) Peningkatan ketahanan umat beragama terhadap ekses negatif ideologi-ideologi yang tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa; (6) Peningkatan upaya mewujudkan

kepedulian sosial sejalan dengan ketaatan secara ritual;

(7) Penguatan peran agama dalam pembentukan karakter dan peradaban bangsa.

b) terwujudnya kehidupan sosial yang harmonis, rukun dan damai di kalangan umat beragama;

(1) Pembentukan dan peningkatan efektivitas forum kerukunan umat beragama;

(2) Pengembangan sikap dan perilaku keberagamaan yang inklusif dan toleran;

(3) Penguatan kapasitas masyarakat dalam menyampaikan dan mengartikulasikan aspirasi-aspirasi keagamaan melalui cara-cara damai;

(34)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-34 | P a g e (4) Peningkatan dialog dan kerjasama

intern dan antarumat beragama, dan pemerintah dalam pembinaan kerukunan umat beragama; (5) Peningkatan koordinasi

antarinstansi/lembaga pemerintah dalam upaya penanganan konflik terkait isu-isu keagamaan;

(6) Pengembangan wawasan multikultur bagi guru-guru agama, penyuluh agama, siswa, mahasiswa dan para pemuda calon pemimpin agama c) Tersedianya sarana dan prasarana

keagamaan

(1) Peningkatan pengelolaan dan fungsi rumah ibadat;

(2) Peningkatan mutu pelayanan dan pengelolaan dana sosial keagamaan (zakat, wakaf, infak, sedekah, dana persembahan kasih/dana kolekte, dana punia, dan dana paramita serta dana ibadah sosial lainnya);

(3) Peningkatan kapasitas lembaga-lembaga sosial keagamaan,

(35)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-35 | P a g e 21. Meningkatkan laju pertumbuhan

ekonomi (PDRB), dan pendapatan per kapita

a) Meningkatnya investasi daerah (1) Penyederhana prosedur perijinan investasi dalam upaya memangkas jalur birokrasi dan ekonomi biaya tinggi; (2) Pembangunan infrastuktur pendukung (3) Pemberian insentif;

(4) Penciptaan kemanan dan kepastian hukum bagi investor;

(5) Dukungan lembaga keuangan; (6) Pengembangan pola kemitraan dan

kerjasama investasi yang melibatkan pengusaha lokal

Penciptaan iklim investasi yang kondusif

(1) Peningkatan kerjasama antara usaha besar, kecil dan menengah;

(2) Promosi potensi unggulan daerah; (3) Pameran peluang investasi daerah; (4) Peningkatan kualitas SDM;

(5) Koordinasi antar instansi terkait

Peningkatan promosi dan kerjasama investasi

b) Berkembangnya sektor-sektor unggulan daerah sebagai mesin pertumbuhan (engine of growth)

(1) Mendorong peningkatan investasi di sektor pertambangan,

perkebunan/pertanian dan pariwisata; (2) Peningkatan kualitas SDM petani dan

pelaku usaha pariwisata;

(3) Peningkatan produktivitas sektor pertanian, pertambangan dan pariwisata;

(4) Promosi dan kerjasama dalam upaya pemasaran produk unggulan daerah (5) Penyediaan bibit unggul sektor

pertanian;

(36)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-36 | P a g e (6) Penelitian dan pengembangan dalam

upaya menciptakan teknologi tepat guna untuk pengembangan sektor pertanian;

c) Berkembangnya daerah tumbuh cepat dan sentra-sentra produksi

(1) Pengkajian potensi unggulan dan peluang investasi;

(2) Pembangunan sarana dan prasaran pendukung;

(3) Promosi potensi unggulan dan peluang investasi;

(4) Koordinasi dan sinkronisasi

perencanaan pembangunan DTC dan sentra produksi

Pengembangan Daerah Tumbuh Cepat (DCT) dan sentra produksi

d) Meningkatnya ekspor daerah (1) Peningkatan koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan pengembangan industri berorientasi ekspor;

(2) Pengembangan data base informasi potensi ekspor unggulan;

(3) Promosi dan kerjasama dalam peningkatan ekspor;

(4) Pengembangan jejaring ekspor produk unggulan daerah;

(5) Pengembangan standarisasi produk tujuan ekspor

Peningkatan dan pengembangan ekspor produk daerah

e) Meningkatnya alokasi belanja pemerintah daerah untuk memacu pertumbuhan ekonomi

(1) Meningkatkan belanja pemeritnah daerah untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung;

(2) Pengembangan program padat karya; (3) Penyediaan bantuan modal bergulir

(37)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-37 | P a g e bagi UMKM;

(4) Pengembangan jaminan sosial bagi masyarakat miskin;

(5) Peningkatan kegiatan pemerintah daerah dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti sosialisasi, fasilitasi, pembinaan dan peningkatan keterampilan pelaku usaha

22. Mempertahankan stabilitas ekonomi daerah yang mantap

Terkendalinya harga dan distribusi barang

(1) Pengembangan kelembagaan dan pelaku usaha perdagangan; (2) Pemberdayaan pedgang kecil dan

menengah;

(3) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung, seperti pasar, jalan, dermaga dan sebagainya;

(4) Perluasan dan kelancaran jaringan distribusi;

(5) Pembinaan, pengawasan dan

pengendalian pendistribusian barang; dan

(6) Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

Peningkatan perdagangan dan jaringan pendistribusian barang konsumsi dan bahan baku

23. Menumbuhkembangkan aktivitas ekonomi kerakyatan

a) Meningkatnya jumlah koperasi aktif

(1) Penyederhanaan perijinan usaha bagi UMKM;

(2) Keberpihakan pemerintah daerah kepada UMKM dan Koperasi;

(3) Pembangunan infrastruktur pendukung pembangunan UMKM;

(38)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-38 | P a g e (4) Pemberian bantuan permodalan bagi

UMKM;

(5) Peningkatan kualitas SDM pelaku UMKM;

(6) Pengembangan pola kemitraan dan kerjasama dalam pengembangan UMKM;

b) Berkembangnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

(1) Pemberian insentif dan dukungan permodalan guna peningkatan nilai tambah produk UMKM,

(2) Peningkatan kualitas SDM UMKM dalam upaya peningkatan nilai tambah produk UMKM;

(3) Dukungan pemasaran produk UMKM; (4) Pengembangan pola kemitraan dan

kerjasama pemasaran;

(5) Peningkatan promosi produk UMKM;

Peningkatan daya saing produk UMKM

c) Berkembangnya aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat kampung

(1) Keberpihakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan kelembagaan ekonomi dan sosial masyarakat kampung;

(2) Dukungan permodalan bagi

pengembangan kelembagaan ekonomi kampung;

(3) Peningkatan kualitas SDM masyarakat kampung;

(4) Pembinaan terhadap organisasi ekonomi dan sosial masyarakat; (5) Dukungan peraturan daerah untuk

(39)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-39 | P a g e memperkuat eksistensi kelembagaan

ekonomi dan sosial kampung; (6) Identifikasi potensi ekonomi dan

peluang usaha masyarakat kampung; (7) Penguatan dukungan sarana dan

prasarana pendukung berkembangnya ekonomi dan sosial masyarakat kampung

24. Meningkatkan upaya penciptaan lapangan kerja, kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan bagi masyarakat lokal;

a) Meningkatnya kesempatan kerja (1) Melakukan pendataan peluang kerja dan pencari kerja;

(2) Penyebarluasan informasi kesempatan kerja;

(3) Peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan tenaga kerja;

(4) Pengembangan program padat karya; (5) Peningkatan koordinasi dengan instansi

teknis terkait dan dunia usaha; (6) Pendataan dan Pembinaan terhadap

Lembaga Penyalur Tenaga Kerja; (7) Monitoring dan evaluasi penempatan

tenaga kerja

Perluasan dan Peningkatan Penempatan Kerja

b) Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja

(1) Peningkatan kualitas SDM tenaga pelatih dan instruktur BLK;

(2) Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja;

(3) Pembinaan dan pemberian bantuan bagi LPK Swasta;

(4) Peningkatan sarana dan prasarana

(40)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-40 | P a g e pendukung BLK;

(5) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

c) Terciptanya hubungan industrial yang baik dan harmonis

(1) Memfasiltasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan industrial;

(2) Memfasilitasi Penyelesaian Prosedur Pemberian Perlindungan Hukum dan Jamsostek;

(3) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan Hubungan Industrial; (4) Sosialiasi peraturan di bidang

ketenagakerjaan;

(5) Pembinaan persyaratan kerja;

(6) Pembinaan pengupahan, jaminan sosial dan kesejahteraan

Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan dan Penguatan Hubungan Industrial

25. Meningkatkan penerimaan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD);

Meningkatnya peran PAD terhadap pendapatan daerah

(1) Pendataan sumber-sumber PAD; (2) Peningkatan intensifikasi dan

ekstensifikasi sumber-sumber PAD; (3) Perbaikan manajemen pengelolaan

PAD;

(4) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan IT dalam pengelolaan PAD

Optimalisasi pengelolaan

(41)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-41 | P a g e 26. Mendukung pembangunan

perekonomian daerah dan nasional terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mewujudkan daya saing ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

a) Meningkatnya peran sektor pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan

(1) Peningkatan ketersediaan dan kualitas input bagi berkembangnya sektor pertanian tanaman pangan,

peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan;

(2) Peningkatan dukungan penelitian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan teknologi terapan serta penyuluhan sektor pertanian tanaman pangan,

peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan;

(3) Peningkatan efektivitas pengendalian organisme pengganggu tanaman, peningkatan kesehatan hewan/ikan, dan pengembangan sistem

perkarantinaan;

(4) Peningkatan investasi pangan, pertanian tanaman pangan,

peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan, dan industri pedesaan yang berbasis produk lokal;

(5) Pengendalian alih fungsi lahan

pertanian secara luas ke non pertanian serta konservasi sumber daya lahan dan air;

(6) Perluasan areal lahan pertanian baru serta optimalisasi pemanfaatan lahan; (7) Pembangunan infrastruktur pertanian, perikanan, kehutanan, dan pedesaan

(42)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-42 | P a g e b) Meningkatnya ketahanan pangan

dan stabilitas harga

(1) Meningkatkan jumlah cadangan pangan untuk stabilisasi harga; (2) Mengembangkan kebijakan

perdagangan untuk mendukung ketahanan pangan;

(3) Meningkatkan sarana dan prasarana distribusi pangan agar lebih efisien dalam perdagangan dan mengurangi kerusakan bahan pangan;

(4) Mengembangkan kebijakan dan peraturan daerah yang dapat memperlancar dan mengefisienkan distribusi pangan antar

daerah/wilayah;

(5) Mengembangkan usaha pengolahan dan pemasaran produk pangan di pedesaan yang berbasis bahan pangan lokal.

Menjamin seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu, dengan harga yang terjangkau

c) Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan lokal

(1) Pengembangan keragaman (diversifikasi) pengolahan dan

konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal;

(2) Peningkatan jumlah cadangan pangan untuk keperluan bantuan pangan; (3) Peningkatan kemampuan masyarakat

dan pemerintah daerah dalam mengembangkan cadangan pangan; (4) Peningkatan pengetahuan dan perilaku

masyarakat tentang pangan yang

(43)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-43 | P a g e bergizi dan seimbang serta pola hidup

sehat, terutama untuk memperbaiki status gizi ibu hamil dan anak balita; (5) Pengembangan sistem mutu,

kehalalan, dan keamanan pangan; (6) Peningkatan upaya pencegahan dan

penanganan keadaan rawan pangan dan gizi karena keterbatasan akses, akibat adanya bencana alam dan bencana sosial;

(7) Peningkatan efisiensi dan efektivitas bantuan pangan/subsidi pangan kepada golongan masyarakat tertentu (masyarakat miskin, ibu hamil, balita gizi buruk);

(8) Peningkatan efektivitas fungsi lembaga ketahanan pangan dan gizi daerah. d) Meningkatnya produktivitas sektor

pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan

(1) Peningkatan mutu produk pertanian, perikanan dan kehutanan, serta efisiensi produksi;

(2) Pengembangan industri pengolahan (agroindustri) hasil pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta jasa pendukungnya;

(3) Pembangunan dan merehabilitasi sarana dan prasarana distribusi dan pemasaran serta manajemen logistik dalam menjaga kesinambungan pasokan produk;

Peningkatan nilai tambah produk pertanian, perikanan dan

(44)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-44 | P a g e (4) Pengembangan sentra usaha pertanian,

perikanan, dan kehutanan secara terpadu;

(5) Pengembangan kebijakan perdagangan yang mendukung peningkatan daya saing lokal;

(6) Peningkatan pengendalian, pengawasan dan advokasi tentang mutu, keamanan, dan kehalalan produk pertanian, perikanan, dan kehutanan; e) Meningkatnya kualitas SDM

masyarakat pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan

(1) Peningkatan pengetahuan petani/petani hutan/nelayan

/petambak agar dapat meningkatkan kesejahteraannya;

(2) Peningkatan dan pengembangan kelembagaan petani/petani hutan/nelayan/petambak;

(3) Peningkatan kuantitas dan kualitas penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan;

(4) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta diseminasinya kepada petani/nelayan/petambak;

(5) Perumusan kebijakan pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang mendukung petani/petani hutan/nelayan /petambak; (6) Pengembangan sistem data dan

informasi pembangunan pertanian,

Peningkatan Kapasitas

(45)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-45 | P a g e perikanan, dan kehutanan yang

integratif dan mudah diakses oleh petani/nelayan /pembudidaya ikan; (7) Peningkatan kemampuan/keterampilan

serta penguatan dan pemberdayaan petani, nelayan dan pembudidaya ikan; (8) Peningkatan modal usaha bagi

masyarakat pertanian, perikanan, dan kehutanan yang terjangkau.

27. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

a) Meningkatnya hasil produksi sumber daya mineral dan pertambangan

(1) Pemberian insentif yang stabil dan kompetitif dalam menarik investasi pertambangan mineral dan batubara; (2) Pengembangan informasi potensi dan

wilayah cadangan pertambangan; (3) Peningkatan kemampuan teknis dan

managerial aparat pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan

perijinan dan inventarisasi cadangan; (4) Perbaikan dan penyederhaan birokrasi

perijinan (licensing regime) pengusahaan pertambangan; (5) Peningkatan keamanan usaha dan

berusaha dalam pengusahaan

pertambangan mineral dan batubara; (6) Mendorong dibangunnya industri

pengolahan dan pemurnian (smelter) dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal; (7) Peningkatan produksi batubara serta

(46)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-46 | P a g e pemanfaatannya untuk kepentingan

dalam negeri (domestic market obligation) terutama sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik; b) Meningkatnya Kualitas Lingkungan

Hidup

(1) Pencegahan kerusakan dan pencemaran lingkungan melalui pembinaan lindungan, keselamatan operasi, dan usaha penunjang bidang pertambangan;

(2) Pencegahan kerusakan cadangan mineral dan batubara serta

mengembangkan wilayah pencadangan tambang;

(3) Peningkatan rehabilitasi kawasan bekas tambang; dan

(4) Mitigasi, pengembangan teknologi, dan fasilitasi dalam rangka penetapan langkah-langkah penanggulangan krisis energi dan bencana geologi.

Mengurangi dampak negatif akibat kegiatan pertambangan dan bencana geologi.

c) Terkendalinya Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan Hidup

(1) Pengendalian dan pemantauan

pencemaran pada air, lahan, udara, dan keanekaragaman hayati (kehati); (2) Perbaikan kerangka regulasi dan

peningkatan upaya penegakan hukum lingkungan secara konsisten;

(3) Perbaikan kualitas lingkungan melalui upaya rehabilitasi dan konservasi serta pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan;

(47)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-47 | P a g e (4) Penataan dan pengelolaan lingkungan

yang harmonis dari hulu ke hilir; (5) Peningkatan kapasitas sumber daya

manusia dan penguatan institusi pengelola lingkungan hidup;

(6) Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat;

(7) Pengembangan penelitian pengelolaan lingkungan;

(8) Penyelesaian konflik pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup; dan

(9) Pengembangan sumber-sumber pendanaan lingkungan alternatif. d) Meningkatnya upaya Konservasi

dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan

(1) Pemantapan status hukum dan peningkatan kapasitas pengelolaan kawasan hutan;

(2) Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya hutan; (3) Peningkatan daya dukung dan fungsi

lingkungan;

(4) Pemantapan fungsi konservasi alam dengan peningkatan kualitas pengelolaan Taman Nasional dan Kawasan Konservasi lainnya,

pemanfaatan keanekaragaman hayati dan tumbuhan dan satwa liar (TSL); (5) Peningkatan pengembangan

pemanfaatan jasa lingkungan hutan

(48)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-48 | P a g e dan wisata alam;

(6) Peningkatan perlindungan hutan melalui kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta meningkatkan perlindungan dan pengamanan hutan dari berbagai ancaman (illegal logging, perambahan, perdagangan TSL illegal);

(7) Peningkatan kapasitas pengelolaan kawasan konservasi melalui

peningkatan kelembagaan pengelola kawasan konservasi, kemandirian dan produktivitas,

(8) Peningkatan akses dan keterkaitan masyarakat dalam kegiatan konservasi yang dilaksanakan melalui collaborative management dan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan;

(9) Peningkatan daya dukung dan fungsi DAS dalam rangka menjamin

(49)

BAB VI – STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-49 | P a g e

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

28. Mengembangkan dan memberdayakan lembaga penelitian lokal.

a) Tersedianya literatur ilmiah hasil penelitian, pengembangan dan pemberdayaan kebudayaan

(1) Penguatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan litbang dan lembaga pendukung untuk mendukung proses transfer dari ide

(2) Pengembangan kualitas dan kapabilitas sumberdaya manusia penili lokal; (3) Pengembangan jalinan kerjasama dan

jaringan penelitian untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi hubungan kerja sama antar lembaga litbang dan antara lemlit dan

perguruan tinggi;

(4) Dukungan regulasi di bidang penelitian dan pengembangan

Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN)

b) Tersedianya literatur ilmiah hasil penelitian pembangunan daerah c) Berkembangnya kebudayaan lokal d) Tersedianya data-data hasil

pembangunan daerah

e) Tersedianya perpustakaan daerah yang memuat hasil penelitian, pengembangan dan

Gambar

Tabel 6.1. Matriks Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kab

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak bayam merah terhadap morfologi hipokampus pada model anak mencit pascasapih induk mencit yang terpapar timbal

Citizen-initiated contact with local authorities is often more than just outcries or proclamations, and the deliberative quality of stated claims clearly varies across individuals

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Fakultas Pendidikan Olahraga.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi, metode pembelajaran, dan lingkungan memiliki pengaruh yang kecil terhadap prestasi belajar

The "grass-leaves" decorative ornaments and their peculiar color scheme suggest that the Khokhloma art is rooted in the ancient Russian decorative culture while the imitation

Universitas Negeri

Most inhabitants do not speak English or other foreign languages, as is the case in most of Spain. Also, remember that many inhabitants, specially if they were born outside Spain,

Kepada para Peserta Lelang diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan tertulis berkaitan dengan Pengguguran Perusahaan yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) hari,