• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TAHUNAN

BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM

(2)

. .

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkat rahmat dan karunia_Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam Tahun 2015.

Laporan Tahunan merupakan kewajiban dari lembaga/instansi Pemerintah sebagai bahan pertanggungjawaban secara tertulis dari keberhasilan yang telah dicapai dalam pelaksanaan kinerja program dan kegiatan selama kurun waktu 1 tahun.

Melalui Laporan Tahunan Balai Pelatihan Kesehatan Batam dapat diperoleh gambaran keberhasilan dan kinerja penyelenggaraan program dan kegiatan di Balai Pelatihan Kesehatan Batam, sehingga dapat digunakan sebagai masukan pimpinan dalam pengambilan kebijakan dan perencanaan ditahun berikutnya.

Demikian Laporan Tahunan Balai Pelatihan Kesehatan Batam Tahun 2017 ini di susun dan semoga dapat bermanfaat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari Balai Pelatihan Kesehatan Batam. Saran dan kritik sangat kami harapkan sebagai bahan perbaikan laporan selanjutnya untuk dapat melangkah kearah perbaikan dan pengembangan program dan kegiatan.

Batam, Januari 2018 Kepala

Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 1

A. Hambatan Tahun Lalu 1

B. Kelembagaan 2

C. Sumber Daya 6

D. Pendanaan 14

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA 16

A. Dasar Hukum 16

B. Tujuan, Sasaran dan Indikator 16

BAB III STRATEGI PELAKSANAAN 18

A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran 18

B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi 20

C. Terobosan Yang Dilakukan 21

BAB IV HASIL KERJA 22

A. Pencapaian Tujuan Dan Sasaran 22

B. Pencapaian Kinerja 26

C. Penyerapan Anggaran 31

D. Upaya WTP Dan Reformasi Birokrasi 36

E. Pemanfaatan Fasilitas 36

F. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Fungsional 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41

A. Kesimpulan 41

B. Saran 41

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Kelompok Umur 6

Tabel 1.2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin 7

Tabel 1.3. Jumlah Pegawai Honorer Berdasarkan Umur 7

Tabel 1.4. Jumlah Pegawai Honorer Berdasarkan Jenis Kelamin 8

Tabel 1.5. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan 9

Tabel 1.6. Jumah Pegawai Honorer Berdasarkan Pendidikan 9

Tabel 1.7. Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan 10

Tabel 1.8. Sarana Ruang Pertemuan di Bapelkes Batam 11

Tabel 1.9. Sarana Akomodasi dan Ruang Makan di Bapelkes Batam Tahun 2018

Tabel 1.10. Kendaran Dinas 13

Tabel 1.11. Nama Sarana Olahraga dan Penunjang Lainnya 14

Tabel 1.12. Pagu Awal Alokasi Anggaran Berdasarkan Output 14

Tabel 1.13. Pagu Anggaran Setelah Revisi Penambahan Pagu 15

Tabel 1.14. Pagu Anggaran Setelah Revisi Efisiensi 15

Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Bapelkes Batam 16 Tabel 2.2. Tabel Perubahan Target Kinerja Bapelkes Batam TA 2017 17

Tabel 4.1. Pencapaian Kinerja Tahun 2017 Bapelkes Batam 27

Tabel 4.2. Rekapitulasi Output Peserta Pelatihan DIPA Bapelkes Batam 27

Tabel 4.3. Pencapaian Kinerja Bapelkes Batam Tahun 2015 – 2017 30

Tabel 4.4. Serapan Anggaran Berdasarkan Kegiatan dan Output Kegiatan 32

Tabel 4.5. Serapan Anggaran per Bulan Tahun 2017 33

Tabel 4.7. Evaluasi dan Tindak Lanjut Analisa Serapan Anggaran 34

Tabel 4.8. BOR dan SOR Tahun 2017 38

(5)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Struktur Organisasi 4

Grafik 1.2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Kelompok Umur 6 Grafik 1.3. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin 7

Grafik 1.4. Jumlah Pegawai Honorer Kelompok Umur 8

Grafik 1.5. Jumlah Pegawai Honorer Berdasarkan Jenis Kelamin 8

Grafik 1.6. Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan 9

Grafik 1.7. Rekapitulasi Pegawai Honorer Berdasarkan Pendidikan 10

Grafik 1.8. Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan 10 Grafik 4.1. Pencapaian Kinerja Output Peserta Pelatihan Bapelkes Batam

Tahun 2015 – 2017 30

Grafik 4.2. Serapan Anggaran per Bulan Tahun 2017 34

Grafik 4.3. Realisasi Anggaran Setiap Tahunnya 35

(6)

BAB I

ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

A. Hambatan Tahun Lalu

Sumber Daya Manusia Kesehatan merupakan modal utama bagi keberhasilan pembangunan kesehatan. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya kompetensi dalam mengemban tugas dan tanggung jawab serta fungsinya dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kesehatan. Sehingga dalam upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM Kesehatan, pendidikan dan pelatihan mempunyai peran strategis serta perlu mendapatkan perhatian dari semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu, program pengembangan SDM Kesehatan tersebut dijabarkan dalam satu upaya peningkatan mutu SDM Kesehatan melalui pelatihan (Diklat).

Bapelkes Batam yang merupakan unit pelaksana teknis di bidang pelatihan kesehatan mempunyai tugas dalam menyiapkan SDM Kesehatan yang mempunyai kompetensi dan profesionalime dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan aspek strategis dan permasalahan diatas, maka sasaran strategis Bapelkes Batam sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan masyarakat yaitu dengan indikator kinerja jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi nya, pada tahun yang lalu, Bapelkes Batam mengalami kendala dalam ketersediaan fasilitator. Hal ini dikarenakan Bapelkes Batam hanya memiliki 7 (enam) orang widyaiswara. Sehingga dalam penyediaan fasilitator, Bapelkes Batam melakukan komunikasi dan advokasi dengan Pembina teknis kediklatan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, Unit Utama Kementarian Kesehatan dan Organisasi Profesi serta mendapat fasilitasi dari Balai Besar/Balai Pelatihan Kesehatan lain dan rumah sakit lokal di Kepulauan Riau seperti RS. Otorita Batam serta Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan.

Pelaksanaan tugas pendukung juga mengalami hambatan dalam realisasi belanja barang / modal yang memerlukan pihak ketiga (penyedia jasa), dikarenakan

(7)

mempunyai pengalaman dalam pengadaan barang/jasa, serta dalam penyusunan HPS yang tidak sesuai lagi dengan harga yang berlaku sekarang, menyebabkan terjadinya beberapa keterlambatan dan kegagalan dalam proses lelang, beberapa penyedia juga mengalami kesulitan untuk menyediakan barang sesuai dengan spesifikasi dikarenakan terdapat beberapa barang yang sudah discontinue sehingga harus mencari barang pengganti yang setara bahkan ada beberapa barang yang tidak bisa diadakan. Selain itu, keterbatasan tenaga juga terjadi di bagian keuangan, pengelolaan BMN, kepegawaian, perencanaan dan pelaporan.

B. Kelembagaan

Kelembagaan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam berdasarkanPeraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan. Dalam permenkes tersebut kedudukan Bapelkes Batam merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan kementerian kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

1. Tugas Pokok

Bapelkes Batam mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat.

2. Fungsi

Adapun dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bapelkes Batam mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan dan Masyarakat.

b. Pelaksanaan kerja sama nasional dan internasional di bidang pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan Masyarakat.

c. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan Masyarakat.

d. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, informasi, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan Masyarakat.

(8)

f. Pengkajian dan pengendalian mutu, dan

g. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

3. Visi dan Misi

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya, Bapelkes Batam tidak menyusun visi dan misi sendiri, karena mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia, yaitu : “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Sedangkan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu :

a. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

c. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

d. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Balai Pelatihan Kesehatan Batam berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan, sebagai berikut :

(9)

Grafik 1.1 Struktur Organisasi

Secara rinci Struktur Organisasi Balai Pelatihan Kesehatan Batam Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

a. Subbagian Tata Usaha;

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan perencanaan anggaran dan pelaporan, pengelolaan keuangan, urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan.

b. Seksi Pengkajian dan Pengembangan;

Seksi Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengkajian dan analisis kebutuhan pendidikan, kurikulum

(10)

pelatihan, metode dan teknologi pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat.

c. Seksi Pengendalian Mutu;

Seksi Pengendalian Mutu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengendalian mutu, sertifikasi, evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. d. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan;

Seksi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyiapan bahan kerjasama nasional dan internasional, dan informasi pendidikan dan pelatihan, serta advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kesehatan

e. Instalasi;

Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan nonstruktural. Jenis Instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan pelayanan pendidikan dan pelatihan;

Adapun jenis instalasi yang terdapat di Bapelkes Batam yaitu : 1) Instalasi Gizi

2) Instalasi Asrama

3) Instalasi Pemeliharaan sarana dan prasarana 4) Instalasi Perpustakaan

5) Instalasi Laboratorium Pembelajaran 6) Instalasi Pemasaran

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Saat ini Bapelkes Batam hanya memiliki jabatan fungsional yaitu widyaiswara.

(11)

C. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia Bapelkes Batam berjumlah 38 orang PNS. Jumlah tersebut terdiri dari 5 orang pejabat struktural, 7 orang jabatan fungsional widyaiswara dan 26 orang staf, serta dibantu juga dengan tenaga NON PNS yang berjumlah 50 orang. Adapun Tabel dan gambaran grafik pegawai negeri sipil yang ada di Bapelkes Batam adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Kelompok Umur No Umur Jumlah Persentase (%)

1 <30 4 10.53% 2 31-40 21 55.26% 3 41-50 8 21.05% 4 51-55 5 13.16% 5 >56 0 0.00% Total 38 100.00 Grafik 1.2

Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Kelompok Umur

4; 11% 21; 55% 8; 21% 5; 13% 0; 0% <30 31-40 41-50 51-55 >56

(12)

Tabel 1.2

Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 14 36,8

2 Perempuan 24 63,2

Grafik 1.3

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 1.3

Jumlah Pegawai Honorer berdasarkan Umur No Umur Jumlah Persentase (%)

1 <30 24 48.00% 2 31-40 16 32.00% 3 41-50 8 16.00% 4 51-55 0 0.00% 5 >56 2 4.00% Total 50 100.00 14; 37% 24; 63% Laki-laki Perempuan

(13)

Grafik 1.4

Jumlah Pegawai Honorer berdasarkan Umur

Tabel 1.4

Jumlah Pegawai Honorer berdasarkan Jenis Kelamin

Grafik 1.5

Jumlah Pegawai Honorer Berdasarkan Jenis Kelamin 24; 48% 16; 32% 8; 16% 0; 0% 2; 4% <30 31-40 41-50 51-55 >56 35; 70% 15; 30% Laki-laki Perempuan No Jenis

Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-Laki 35 70,00

(14)

Tabel 1.5

Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 D III 5 13,16 2 D IV 1 2,63 3 S 1 17 44,74 4 S 2 15 39,47 Total 38 100,00 Grafik 1.6

Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Pendidikan

Tabel 1.6

Jumlah Pegawai Honorer berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 SD 1 2,00 2 SMP 1 2,00 3 SLTA 28 56,00 4 D III 9 18,00 5 D IV 2 4,00 6 S 1 8 16,00 7 S 2 1 2,00 Total 50 100,00 5; 13,16% 1; 2,63% 17; 44,74% 15; 39,47% D III D IV S1 S2

(15)

Grafik 1.7

Rekapitulasi Pegawai Honorer berdasarkan Pendidikan

Tabel 1.7

Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Golongan No Gol Jumlah Persentase (%)

1 II 5 13,16

2 III 28 73,68

3 IV 5 13,16

Total 38 100,00

Grafik 1.8

Rekapitulasi Pegawai Negri Sipil berdasarkan Golongan

1; 2% 1; 2% 28; 56% 9; 18% 2; 4% 8; 16% 1; 2% SD SMP SLTA D III D IV S 1 S 2 13% 74% 13%

(16)

2. Sarana Prasarana :

Barang milik Negara yang dimiliki Bapelkes Batam adalah sebagai berikut : a. Barang tidak bergerak berupa Tanah Bangunan Kantor Pemerintah seluas 30.000 m2 yang berlokasi di Jalan Marina City Kelurahan Tanjung Uncang Kecamatan Batu Aji Kota Batam. Sedangkan untuk Bangunan dengan Luas 22.000 m2.

b. Barang bergerak berupa peralatan dan mesin sebanyak 11.818 unit, dengan rincian terlampir dalam laporan SIMAK – BMN.

c. Fasilitas yang ada di Bapelkes Batam 1) Sarana Ruang Pertemuan

Sarana ruang pertemuan yang tersedia di Bapelkes Batam sebagai berikut :

Tabel 1.8

Sarana Ruang Pertemuan di Bapelkes Batam Type Jumlah Kapasitas (∑ orang)

Auditorium 1 Unit 500

Kelas 6 unit 30

Kelas 4 unit 20

Ruang Diskusi 11 unit 10

2) Sarana Akomodasi dan Ruang Makan

Sarana akomodasi dan ruang makan di Bapelkes Batam sebagai berikut :

Tabel 1.9

Sarana Akomodasi dan Ruang Makan di Bapelkes Batam Tahun 2017

No Type Jumlah (Unit) Kapasitas (∑ orang) Akomodasi 1 Suite Room 1 4

2 Junior Suite Room 10 2

3 Deluxe 220 2

Ruang Makan

1 Coffee Shop 1 200

(17)

3) Perpustakaan

Instalasi Perpustakaan Bapelkes Batam merupakan salah satu fasilitas penunjang pelayanan diklat yang mempunyai tugas

melayankan informasi yang berkaitan dengan sumber

informasi/referensi mengenai pelatihan atau berkenaan dengan pengembangan diri. Perpustakaan merencanakan pengembangan bahan referensi baik dari segi kuantitas dan peningkatan pelayanan. Koleksi perpustakaan yang saat ini dimiliki meliputi buku kesehatan, buku kedokteran, buku keperawatan, dll; terbitan berkala, dan Kliping Koran.

4) Laboratorium Bahasa dan Komputer

Laboratorium bahasa dan computer dengan kapasitas 49 orang digunakan sebagai sarana penunjang pelatihan contohnya CAT (Computer Assisted Test). Selain itu digunakan juga untuk meningkatkan kemampuan para pegawai di Bapelkes Batam dibidang penguasaan Komputer maupun Bahasa Inggris.

5) Laboratorium Simulasi

Bapelkes Batam telah ditetapkan sebagai Sentra Pelatihan Keperawatan, maka telah dilengkapi ruang simulasi dan debriefing ICU, NICU, Emergency, PICU, Bedah, Maternity, Perawatan bayi, dan perawatan dasar serta geriatri, Pediatri, Ruang Isolasi dan Toilet Pasien.

Ruang simulasi ini dapat aplikatif karena dilengkapi dengan phantom METI (Medical Educational Technology Incorporation) yang dapat

mensimulasikan berbagai macam case kesehatan, sehingga

pengalaman belajar mendekati kondisi sebenarnya. 6) Sarana Penunjang

Sarana penunjang meliputi listrik, air, sarana komunikasi, sarana olah raga, dan lain-lain. Detail sarana penunjang adalah sebagai berikut :

a) Sarana listrik

Bapelkes Batam menggunakan sumber listrik PLN dan genset sebagai cadangan. Sumber listrik PLN berkekuatan 1 Megavolt yang dalam acara tertentu kekuatan dayanya dapat ditingkatkan,

(18)

b) Sarana Air

Sumber air bersih berasal dari PDAM Kota Batam. Debit 1.500 liter/menit, dimana air ditampung dalam bak penampungan atau ground tank dengan kapasitas 450.000 liter. Selanjutnya penampungan untuk distribusi ke setiap gedung untuk gedung A dan C terdapat 3 tanki dengan kapasitas masing-masing 1.500 liter sedangkan untuk gedung B ada 3 tanki dengan kapasitas 18.000 liter air.

c) Sarana Komunikasi dan Transportasi

a. Sarana komunikasi yang ada di Bapelkes Batam adalah : 1. Telepon dengan nomor : (0778) 381662, 381583 2. Faksimil dengan nomor : (0778) 381662

3. Website : http://bapelkesbatam.bppsdmk.kemkes.go.id 4. E-mail : bapelkesbatam@yahoo.com

5. PABX

b. Sarana Transportasi

Sarana transportasi yang dimiliki terdiri dari kendaraan roda 6, roda 4 dan roda 2 dengan spesifikasi, penggunaan, dan kondisi sebagai berikut :

Tabel 1.10 Kendaraan Dinas

Nama Sarana

Trasportasi Pemanfaatan Jumlah

Kondisi Keterangan Baik Rusak Ringan Rusak Berat Kendaraan

Roda 6 Operasional 1 Unit 1

Kendaraan

Roda 4 Operasional 3 Unit 2 1

Kendaraan

Roda 2 Operasional 4 Unit 3 1

d) Sarana Olah Raga dan Penunjang lainnya

Sarana olah raga dan penunjang lainnya yang dimiliki Bapelkes Batam saat ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

(19)

Tabel 1.11

Nama Sarana Olahraga dan Penunjang Lainnya No Nama Tempat Jumlah Keterangan

A Sarana Olahraga

1 Lapangan Bola Volley

1 Unit

2 Meja Tennis Meja 1 Unit

3 Fitness Center 1 Unit

B Sarana Hiburan

1 Alat Musik 1 Set

C Sarana Ibadah

1 Mushola 1 unit

Selain sarana olahraga yang ada di tabel 1.11, bagi pelanggan Bapelkes Batam yang ingin melakukan wisata olahraga dapat menggunakan sepeda untuk menyusuri tepian pantai disekitar resort yang berada di kawasan Marina City Tg. Uncang.

D. Pendanaan

Pada Tahun 2017, Bapelkes Batam memperoleh pagu anggaran sebesar Rp.31.910.869.000,- dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1.12

Pagu Awal Alokasi Anggaran Berdasarkan Output

No Kegiatan Pagu (Rp) Output

1 2076 Pelatihan SDM Kesehatan 13.316.051.000,-

2076.501 Pelatihan Teknis dan Fungsional bagi SDM Kesehatan

8.755.777.000,- 1.009

orang 2076.601 Pelatihan Penjenjangan bagi

Aparatur

1.635.633.000,- 120 orang 2076.951 Layanan internal (overhead) 2.924.654.000,- 12 layanan

2 2079 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

18.594.805.000,-

2079.604 Gedung Layanan Pendidikan dan Pelatihan

1.058.548.000,- 196 m2

2079.951 Layanan Internal (Overhead) 2.441.452.000,- 12 layanan

2079.994 Layanan Perkantoran 15.094.805.000,- 12 Bulan

Total 31.910.869.000,-

Tabel 1.13

(20)

No Kegiatan Pagu (Rp) Output 1 2076 Pelatihan SDM Kesehatan 35.613.975.000,-

2076.501 Pelatihan Teknis dan Fungsional bagi SDM Kesehatan

32.689.321.000,- 3.884

orang 2076.951 Layanan internal (overhead) 2.924.654.000,- 12 layanan

2 2079 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

18.594.805.000,-

2079.604 Gedung Layanan Pendidikan dan Pelatihan

1.058.548.000,- 196 m2

2079.951 Layanan Internal (Overhead) 2.441.452.000,- 12 layanan

2079.994 Layanan Perkantoran 15.094.805.000,- 12 Bulan

Total 54.208.780.000,-

Tabel 1.14

Pagu Anggaran setelah Revisi Efisiensi

No Kegiatan Pagu (Rp) Output

1 2076 Pelatihan SDM Kesehatan 21.146.804.000,-

2076.501 Pelatihan Teknis dan Fungsional bagi SDM Kesehatan

18.660.807.000,- 2.682

orang 2076.951 Layanan internal (overhead) 2.485.997.000,- 12 layanan

2 2079 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

18.466.108.000,-

2079.604 Gedung Layanan Pendidikan dan Pelatihan

1.058.548.000,- 196 m2

2079.951 Layanan Internal (Overhead) 2.441.452.000,- 12 layanan

2079.994 Layanan Perkantoran 14.966.108.000,- 12 Bulan

Total 39.612.912.000,-

Dengan adanya Instruksi Presiden melalui Inpres nomor 4 tahun 2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, maka alokasi anggaran Bapelkes Batam diefisiensi. Dari pagu anggaran sejumlah Rp. 54.208.780.000,- tersebut anggaran yang di efisiensi sebesar Rp. 22.190.846.000,-, sehingga alokasi pagu Bapelkes Batam setelah efisiensi adalah sebesar Rp. 39.612.912.000,-

(21)

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. Dasar Hukum

Adapun dasar hukum atau peraturan yang menjadi acuan dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator, antara lain :

1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015 – 2019.

2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/422/2017 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015 – 2019 Revisi 1.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2361/Menkes/Per/XII/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan

4. Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Batam 201-2020

B. Tujuan, Sasaran dan Indikator

1. Tujuan

Dalam mewujudkan visi dan misi, Bapelkes Batam mempunyai tujuan yaitu meningkatnya pendidikan dan pelatihan bagi SDM Kesehatan dan Masyarakat.

2. Sasaran dan Indikator Kinerja

Sasaran dan Indikator Kinerja yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan pada awal Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Bapelkes Batam

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

1 Pelaksanaan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

Jumlah Sumber Daya

Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi

1.129 Orang

Pada Triwulan III tahun 2017, Badan PPSDM Kesehatan melakukan 2 kali perubahan target kinerja. Perubahan target kinerja ke-1 adalah penambahan

(22)

dilakukan untuk pemenuhan target pelatihan yang mendukung Program Indonesia Sehat - Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Perubahan target kinerja ke-2 adalah pengurangan pagu anggaran dan volume target kinerja (efisiensi) pada bulan Agustus 2017. Hal ini mengakibatkan perubahan target dan pagu anggaran per kegiatan Bapelkes Batam sebagai berikut :

Tabel 2.2

Tabel Perubahan Target Kinerja Bapelkes Batam TA 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Awal Penambahan Target Target Efisiensi (1) (2) (3) (4) (5) Pelaksanaan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang

mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi 1.129 (Orang) 3.884 (Orang) 2.682 (Orang)

Oleh sebab itu, target kinerja Bapelkes Batam tahun 2017 adalah sejumlah 2.682 orang dengan jumlah pagu anggaran Rp. 39.612.912.000,-.

(23)

BAB III

STRATEGI PELAKSANAAN

A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Adapun strategi yang dikembangkan dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut adalah :

1. Meningkatkan mutu SDM penyelenggara pelatihan

Dalam upaya meningkatkan mutu SDM penyelenggara pelatihan, Bapelkes Batam telah melaksanakan pelatihan teknis bagi pejabat fungsional dan pelatihan pengendali pelatihan, serta pelatihan teknis administratif lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bapelkes Batam. Selain itu upaya lain adalah melaksanakan peningkatan kapasitas staf (Capacity Building).

2. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan

Peningkatan mutu penyelenggaraan pelatihan ini berkaitan dengan peningkatan mutu lulusan pelatihan yaitu adanya peningkatan kompetensi SDM Kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Meningkatkan koordinasi dengan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan dalam hal kualitas perencanaan dan penganggaran dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan di Bapelkes Batam.

b. Berkoordinasi dengan Puslat dalam hal pengembangan perencanaan pelatihan berbasis kebutuhan dan kompetensi.

c. Berkoordinasi dengan Puslat dalam pengembangan instrument penilaian yang berstandar nasional dan internasional untuk menjamin lulusan memiliki kompetensi yang optimal.

d. Pengembangan penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dengan pemanfaatan laboratorium simulasi secara optimal.

e. Pengembangan dan penguatan sistem informasi dalam penyelenggaraan pelatihan yang efektif dan efisien guna melaksanakan pelatihan yang tepat

(24)

3. Melaksanakan pengembangan diklat kesehatan

Dalam rangka melaksanakan pengembangan diklat kesehatan, Bapelkes Batam berkoordinasi dengan Puslat dalam mengembangkan kegiatan analisis kebutuhan pelatihan yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi pelatihan yang dibutuhkan. Selain itu, berkoordinasi dengan Puslat dalam hal penyusunan dan pengembangan kurikulum dan modul yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan serta pengembangan metodologi dan teknologi pelatihan.

4. Meningkatkan Upaya Pengendalian Mutu Pelatihan

Dalam rangka meningkatkan upaya pengendalian mutu pelatihan, Bapelkes Batam mengembangkan mekanisme akreditasi dan sertifikasi baik untuk pelatihan maupun untuk institusi pelatihan.Selain itu, pada setiap pelatihan

dilaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan

mengevaluasi mutu lulusan dengan melaksanakan kegiatan evaluasi pasca pelatihan.

5. Peningkatan kapasitas institusi pelatihan

Peningkatan kapasitas institusi pelatihan ini dilakukan dengan cara diperolehnya Akreditasi Institusi dari Kementerian Kesehatan sesuai dengan Kepmenkes No. 725 Tahun 2003. Selain itu dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Bapelkes Batam telah meraih sertifikasi ISO 9001 : 2008.

Upaya lain yang dilakukan dalam peningkatan kapasitas institusi pelatihan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan dan organisasi profesi.

b. Pengembangan jejaring dan kemitraan didaerah mitra.

c. Optimalisasi sarana dan prasarana laboratorium keterampilan serta penerapan standar internasional laboratoium.

d. Penyusunan standard dan pedoman pelayanan umum dan perkantoran yang efektif dan aplikatif dalam penerapannya.

(25)

f. Peningkatan advokasi dan capacity building bagi stake holder guna peningkatan dukungan dan pengembangan SDM Kesehatan dan masyarakat terutama di daerah mitra Bapelkes Batam.

g. Optimalisasi pengelolaan keuangan, barang milik negara, administrasi, dan kepegawaian.

6. Optimalisasi sarana dan prasarana teknologi modern

Bapelkes Batam dalam penyelenggaraan pelatihan bidang kesehatan didukung dengan sarana dan prasarana teknologi modern dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi, yaitu :

a. Meningkatkan upaya promosi dalam rangka optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana dengan fasilitas digital, web, maupun dalam bentuk buku atau brosur profil lembaga.

b. Melaksanakan sistem pemeliharaan bangunan, peralatan dan mesin yang komprehensif untuk menjaga fungsi dan mempertahankan lama waktu penggunaan.

7. Pengadaan Barang dan jasa

Pengadaan Barang dan Jasa merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapai tujuan dan sasaran organisasi. Pengadaan barang dan jasa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dilaksanakan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Bapelkes Batam dalam hal ini masih memiliki keterbatasan dalam penyediaan tenaga yang mempunyai sertifikasi ahli pengadaan barang / jasa, namun hal tersebut tidak menghambat dalam pelaksanaan pengadaan pengadaan barang / jasa di Bapelkes Batam.

B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi

Adapun yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan tujuan tersebut adalah : 1. Faktor dalam (internal) yaitu masih terbatasnya jumlah SDM di Bapelkes Batam

baik tenaga teknis kediklatan maupun tenaga administrasi serta pelayanan penunjang pelatihan lainnya.

2. Faktor luar (ekternal) yaitu

(26)

- Kebijakan pelatihan yang sering berubah dan tidak pasti menyulitkan Satker dalam perencanaan dan target pelaksanaan pelatihan dalam waktu singkat.

C. Terobosan yang Dilakukan

Terobosan yang dilakukan Bapelkes Batam pada Tahun 2017 adalah

1. Akreditasi Diklat Prajabatan Golongan I, II & III oleh Lembaga Adiministrasi Negara

Akreditasi Diklat Prajabatan oleh LAN merupakan pengakuan kelayakan atas penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I, II & III oleh Bapelkes Batam. Pengakuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu, efisiensi dan akuntabilitas penyelenggaraan diklat prajabatan oleh Bapelkes Batam.

(27)

BAB IV HASIL KERJA

A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, terbagi dalam beberapa hal yang meliputi masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan Dampak (impact). Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Masukan (Input)

a. Kapasitas dan mutu SDM Penyelenggara pelatihan

Bapelkes Batam telah melaksanakan dan mengikutsertakan SDM Bapelkes Batam untuk mengikuti berbagai pelatihan baik bagi pejabat struktural, pejabat fungsional maupun staf penyelenggara pelatihan. Hal ini dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bapelkes Batam. Pelatihan yang diikuti oleh pegawai Bapelkes Batam pada Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1) Pelatihan Analis Kepegawaian

2) Pelatihan Pengembangan Widyaiswara 3) Pelatihan Pendokumentasian Mutu 4) Pelatihan Midwife Update

5) Pelatihan Bendahara Penerimaan

6) Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pimpinan Bagi Kepala BBPK/ Bapelkes

7) Diklat Fungsional KTI

8) Pelatihan Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Pim Tk. III dan IV 9) Pelatihan TOT Keluarga Sehat

10) Pelatihan TOT Komunikasi Perubahan Perilaku 11) Pelatihan TOT Tim Penilai Jabfung Kesehatan

12) Pelatihan Penerapan Kebijakan (TOF) Pelatihan Dasar CPNS Angkatan II Tahun 2017

13) Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan 14) Pelatihan MTBS

15) Pelatihan Penyusunan Akreditasi dan Sertifikasi Pelatihan

(28)

Mengikuti seminar atau workshop juga menjadi salah satu kegiatan yang diikuti oleh SDM Bapelkes Batam untuk menunjang kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bapelkes Batam, antara lain :

1) Competency Based Training menuju Nakes yang Bekerja dan Inovatif 2) EPP PIS-PK

3) Seminar Pedoman Sertifikat dan Pertemuan Sosialisasi NSPK Akreditasi Pelatihan

4) Pengembangan Teknologi Pelatihan Bidang Kesehatan 5) Workshop Monev PBJ

6) Workshop Review Updating Pelatihan MP dengan Pendekatan Keluarga

7) Training Internal Auditor ISO 9001:2015 8) Workshop Internal Auditor Bagi TPM

Pada Tahun 2017 salah satu SDM Bapelkes Batam mengembangkan kompetensi dengan meningkatkan jenjang pendidikan S2 melalui program tugas belajar. Selain mengikuti kegiatan-kegiatan di atas, peningkatan SDM juga didapat dari berbagai pertemuan yang diselenggarakan oleh Unit Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Kesehatan seperti tentang pengelolaan kepegawaian, pengelolaan keuangan, pengelolaan barang, pertemuan evaluasi dan pelaporan serta perencanaan dan pelaksanaan anggaran.

b. Kapasitas institusi pelatihan

Peningkatan kapasitas institusi pelatihan ini dilakukan dengan cara maintenance Akreditasi Institusi dari Kementerian Kesehatan sesuai dengan Kepmenkes No. 725 Tahun 2003 dan maintenance sertifikasi ISO 9001 : 2008. Upaya lain yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan kesehatan dengan Akademi Kebidanan (Akbid) Alifah Padang dan Akademi Kebidanan (Akbid) As Syifa-Kisaran Sumut.

2) Pengembangan jejaring dan kemitraan didaerah mitra yaitu Balai Pelatihan Kesehatan Prov. Sumatera Selatan; UPT. Penanggulangan Krisis Kesehatan, Pengembangan SDM dan Kesehatan Olah Raga

(29)

Raga Masyarakat & Pelkes Provinsi Sumatera Barat; UPTD Balai Pelatihan Kesehatan Aceh; Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Lingga; dan UPT. Pelatihan Kesehatan Prov. Sumatera Utara.

3) Tersusunnya standar dan pedoman pelayanan umum dan perkantoran yang efektif dan aplikatif dalam penerapannya melalui akreditasi institusi pelatihan dan sertifikasi ISO 9001 : 2008.

4) Optimalisasi pengelolaan keuangan, barang milik Negara, administrasi, dan kepegawaian.

c. Optimalisasi sarana dan prasarana teknologi modern

Dalam upaya optimaliasi sarana dan prasarana Bapelkes Batam telah melaksanakan upaya sebagai berikut :

1) Pengembangan sistem aplikasi dan website Bapelkes Batam dalam meningkatkan pelayanan dan informasi kepada pelanggan dan stake holder.

2) Penambahan 1 (satu) laboratorium komputer sebanyak 25 unit computer yang akan digunakan dalam uji kompetensi dan pre-post test pelatihan.

2. Keluaran (Output)

Keluaran yang dihasilkan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bapelkes Batam adalah jumlah peserta yang dilatih dengan berbagai kompetensi. Dalam upaya meningkatkan mutu lulusan tersebut dilaksanakan upaya sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan

Dalam upaya peningkatan mutu penyelenggaraan pelatihan, Bapelkes Batam telah melaksanakan beberapa hal yaitu :

1) Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan yang dikoordinir oleh Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

2) Berkoordinasi dengan Puslat SDMK dalam hal perencanaan pelatihan berbasis kebutuhan dan kompetensi.

(30)

3) Berkoordinasi dengan Puslat SDMK dalam hal pengembangan instrument penilaian yang berstandar nasional dan internasional untuk menjamin lulusan memiliki kompetensi yang optimal.

4) Pengembangan dan penguatan informasi dalam penyelenggaraan pelatihan yang efektif dan efisien guna melaksanakan pelatihan yang tepat guna dan tepat sasaran.

5) Meningkatkan upaya pengendalian mutu pelatihan dengan

menerapkan tata cara pengendalian mutu pelatihan dengan berkoordinasi secara optimal guna mempertahankan proses penyelenggaraan diklat sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Pengembangan diklat kesehatan

Dalam rangka melaksanakan pengembangan diklat kesehatan, Bapelkes Batam melakukan penyiapan bahan pengkajian dan analisis kebutuhan pelatihan, kurikulum pelatihan, metode dan teknologi pelatihan SDM Kesehatan, kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2017 yaitu :

1. Pengembangan kurikulum Pemberdayaan Masyarakat dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

2. Metode dan Teknologi Deteksi Katarak menuju Vision 2020 melalui kegiatan workshop.

3. Metode dan Teknologi Revitalisasi Satuan Karya Pramuka melalui kegiatan workshop.

4. Analisis Kebutuhan Pelatihan bagi SDM Rumah Sakit.

c. Upaya Pengendalian Mutu Pelatihan

Dalam rangka meningkatkan upaya pengendalian mutu pelatihan, Bapelkes Batam melaksanakan akreditasi dan sertifikasi pelatihan sebanyak 10 jenis pelatihan. Sedangkan untuk pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan dilakukan terhadap pelatihan Keluarga Sehat. Responden yang diambil datanya adalah mantan peserta pelatihan Keluarga Sehat yang pelatihannya diselenggarakan Tahun 2017.

(31)

Upaya pengendalian mutu juga dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) setiap pelatihan yang diselenggarakan oleh Bapelkes Batam, baik yang dilaksanakan di Bapelkes Batam maupun yang dilaksanakan di Bapelkes Daerah.

Pada tahun 2017 Bapelkes Batam telah melaksanakan Akreditasi Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan I, II, dan III oleh Lembaga Akreditasi Negara. Hasil dari akreditasi tersebut, Bapelkes Batam mendapatkan Sertifikasi dengan predikat “A”.

3. Hasil (Outcome)

Dengan output utama jumlah lulusan yang memenuhi standar kompetensi, maka hasil (outcome) yang diharapkan adalah peningkatan kompetensi / kinerja individu dan peningkatan kinerja organisasi.

4. Manfaat (benefit) dan Dampak (impact)

Adapun manfaat dari peningkatan kinerja mantan peserta latih adalah diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga berdampak pada peningkatan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat.

B. Pencapaian Kinerja

Pencapaian kinerja mengacu kepada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang laporannya dibuat tersendiri berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1. Pencapaian Kinerja Tahun 2017

Pencapaian kinerja Bapelkes Batam pada Tahun 2017 mengacu kepada Indikator Kinerja Utama Balai Pelatihan Kesehatan, sebagai berikut :

(32)

Tabel 4.1

Pencapaian Kinerja Tahun 2017 Bapelkes Batam

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

Pelaksanaan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi

2.682 2.690 100,30

Pada tabel diatas menunjukkan capaian kinerja Bapelkes Batam Tahun 2017 dengan sasaran strategis Pelaksanaan Pelatihan Teknis, fungsional dan penjenjangan dan indikator kinerja jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan telah memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu dari target 2.682 orang, terealisasi sebanyak 2.690 orang atau 100,30 %.

Dalam pencapaian kinerja tersebut, secara rinci dapat terlihat pada tabel dibawah ini :

a. Pelatihan yang diselenggarakan berdasarkan DIPA Bapelkes Batam. Pelatihan yang diselenggarakan di Bapelkes Batam dengan pembiayaan melalui DIPA Bapelkes Batam peserta, yaitu :

Tabel 4.2

Rekapitulasi Output Peserta Pelatihan DIPA Bapelkes Batam

No Nama Pelatihan Target Realisasi %

Realisasi Tanggal

1 Keluarga Sehat Provinsi

Kepulauan Riau 95 94 98.95% 14 s/d 16 Maret 2017 2 Keluarga Sehat Provinsi

SUMSEL Gel. 1 95 95 100.00% 20 s/d 22 Maret 2017 3 Keluarga Sehat Provinsi

SUMSEL Gel. 2 95 95 100.00% 23 s/d 25 Maret 2017 4 Keluarga Sehat Provinsi

SUMSEL Gel. 3 60 60 100.00% 29 s/d 31 Maret 2017 5 Keluarga Sehat Provinsi

RIAU Gel. 1 60 60 100.00%

30 Maret s/d 1 April 2017

6 Keluarga Sehat Provinsi

RIAU Gel. 2 90 90 100.00% 4 s/d 6 April 2017 7 Keluarga Sehat Provinsi

(33)

8 Keluarga Sehat Provinsi

SUMBAR Gel. 1 90 90 100.00% 10 s/d 12 April 2017 9 Keluarga Sehat Provinsi

SUMBAR Gel. 2 90 90 100.00% 17 s/d 19 April 2017 10 Keluarga Sehat Provinsi

SUMBAR Gel. 3 60 60 100.00% 25 s/d 27 April 2017 11 Keluarga Sehat Provinsi

SUMBAR Gel. 4 90 90 100.00% 3 s/d 5 Mei 2017 12 Keluarga Sehat Provinsi

SUMBAR Gel. 5 35 35 100.00% 8 s/d 10 Mei 2017 13 TKHI di Batam 80 80 100.00% 17 s/d 21 April 2017 14 Bendahara Pengeluaran

(PNBP) 40 38 95.00% 25 s/d 29 April 2017

15 Bendahara Pengeluaran 60 57 95.00% 25 s/d 29 April 2017 16

Emergency Nursing Intermediate Level Dinkes Kab. Lingga (PNBP)

20 20 100.00% 25 s/d 29 April 2017 17 TKHI di Aceh 29 29 100.00% 2 s/d 6 Mei 2017 18 TKHI di Palembang 57 57 100.00% 2 s/d 6 Mei 2017 19 Pengendali Pelatihan 30 27 90.00% 15 s/d 20 Mei 2017 20 TKHI di Medan 62 62 100.00% 26 s/d 31 Mei 2017 21 Pelatihan Bendahara

Pengeluaran 40 41 102.50% 24 s/d 28 Juli 2017 22 PPGDON Dinkes Kab.

Lingga (PNBP) 20 20 100.00% 24 s/d 28 Juli 2017 23 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Sumut Gel 1 90 84 93.33% 20 s/d 31 Agustus 2017 24 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Sumut Gel 2 90 82 91.11% 18 s/d 29 September 2017 25 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Sumut Gel 3 60 72 120.00% 01 s/d 12 Oktober 2017 26 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Sumut Gel 4 60 56 93.33% 14 s/d 27 Oktober 2017 27 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Bapelkes Batam Gel 1 (Ak 1-4 Provinsi Sumut) 128 128 100.00% 31 Juli s/d 11 Agustus 2017 28 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Bapelkes Batam Gel 2 (Ak 5-6 Provinsi Sumut) 60 58 96.67% 20 s/d 31 Agustus 2017 29 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan 34 34 100.00% 06 s/d 17 September 2017

(34)

Keluarga di Provinsi Kepulauan Riau 30

Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Riau

96 96 100.00% 04 s/d 15 September 2017 31 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Sumbar 104 104 100.00% 04 s/d 15 September 2017 32 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Aceh Gel 1 60 60 100.00% 11 s/d 22 September 2017 33 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Aceh Gel 2 90 90 100.00% 25 Sept s/d 06 Okt 2017 34 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Aceh Gel 3 60 58 96.67% 09 s/d 20 Oktober 2017 35 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Bapelkes Batam Gel 2 (Ak 7-8 Provinsi Aceh) 60 60 100.00% 20 s/d 31 Agustus 2017 36 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Bapelkes Batam Gel 3 (Ak 9-11 Provinsi Aceh) 88 86 97.73% 06 s/d 17 September 2017 37 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Sumatera Selatan Gel 1

58 56 96.55% 25 Sept s/d 06 Okt 2017 38 Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga di Provinsi Sumatera Selatan Gel 2

56 56 100.00% 09 s/d 20 Oktober 2017 39 TOC (PNBP) 30 21 70.00% 16 s/d 27 Oktober 2017 40 MOT (PNBP) 30 20 66.67% 16 s/d 27 Oktober 2017 41 Pelatihan TOT Critical

Care 20 20 100.00% 13 s/d 18 November 2017 42 Pelatihan Emergency Nursing Intermediate Level 20 19 95.00% 04 s/d 09 Desember 2017 43 Pelatihan Fungsional Kebidanan Ahli (PNBP) 50 50 100.00% 04 s/d 09 Desember 2017 Jumlah 2.682 2.690 100.30%

(35)

2. Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun ini dan Tahun Sebelumnya

Pencapaian kinerja Bapelkes Batam Tahun 2017, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terlihat dalam terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.3

Pencapaian Kinerja Bapelkes Batam Tahun 2015 – 2017

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

2015 2016 2017

Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Pelaksanaan Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi 1085 1057 97.42 1929 1912 99.12 2682 2690 100.30 Total Output 1085 1057 97.42 1929 1912 99.12 2682 2690 100.30

Apabila digambarkan dalam grafik, untuk total output peserta yang dihasilkan adalah tergambar dalam grafik sebagai berikut :

Grafik 4.1

Pencapaian Kinerja Output Peserta Pelatihan Bapelkes Batam Tahun 2015 – 2017 1085 1929 2682 1057 1912 2690 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 2015 2016 2017 Target Realisasi

(36)

Pada Tabel dan grafik diatas, menunjukkan perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja Tahun 2017 dengan tahun sebelumnya, dengan analisa sebagai berikut :

a. Pada Tahun 2015, sasaran kinerja Bapelkes Batam mengalami perubahan pada sasaran strategis menjadi Pelaksanaan Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dengan indikator kinerja Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi. Hal ini mengikuti kebijakan anggaran bahwa Bapelkes Batam merupakan unit pelaksana teknis dalam Pelatihan SDM Kesehatan (2076). b. Apabila target dan realisasi Tahun 2016 (Tabel 4.3) dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yaitu Tahun 2015 (Tabel 4.3), dari target 1.085 orang terealisasi 1.057 orang atau 97,42 %, menunjukkan bahwa ada peningkatan capaian kinerja untuk Tahun 2016 dalam satu tahun. Tetapi pada Tahun 2016, target kinerja lebih besar dari Tahun 2015 yaitu 1.929 orang dengan capaian kinerja 1.912 orang atau 99,12 %. Dari data tersebut menjelaskan bahwa pada Tahun 2016, capaian kinerja baik secara kuantitas dan prosentase mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

c. Pada Tahun 2017, target dan realisasi mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari target 2.682 orang terealisasi 2.690 orang atau prosentse capaian kinerjanya adalah 100,30 %. Dibandingkan tahun 2016 jumlah target output lebih besar, hal ini disebabkan pagu anggaran pada tahun 2017 naik sebesar 19,17 %.

C. Penyerapan Anggaran

1. Serapan Anggaran Tahun 2017

Pagu anggaran Bapelkes Batam Tahun 2017 Rp. 39.612.912.000,- dengan realisasi anggaran secara keseluruhan pada Tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 35.633.717.273,- atau 89,95 %.

Adapun rincian serapan anggaran berdasarkan output kegiatan dalam dokumen perencanaan adalah sebagai berikut :

(37)

Tabel 4.4

Serapan Anggaran berdasarkan Kegiatan dan Output Kegiatan

No. Kode Pagu Realisasi Prosentase Sisa Anggaran

A. Berdasarkan Kegiatan dalam DIPA

1 2076 21.146.804.000 18.535.711.416 87,65 2.611.092.584

2 2079 18.466.108.000 17.098.005.457 92,59 1.368.102.543

B. Berdasarkan Jenis Belanja

1 Belanja Pegawai 4.094.063.000 3.853.784.665 94,13 240.278.335 2 Belanja Barang 32.018.849.000 28.646.018.623 89,47 3.372.830.377 3 Belanja Modal 3.500.000.000 3.133.913.985 89,54 366.086.015 C. Berdasarkan output 1 2076.501 18.660.807.000 16.430.241.899 88,05 2.230.565.101 2 2076.951 2.485.997.000 2.105.469.517 84,69 380.527.483 3 2079.604 1.058.548.000 937.724.327 88,59 120.823.673 4 2079.951 2.441.452.000 2.196.189.658 88,95 245.262.342 5 2079.994 14.966.108.000 13.964.091.472 93,30 1.002.016.528

Pada tabel diatas dapat dianalisis sebagai berikut :

a. Realisasi anggaran berdasarkan jenis kegiatan, Bapelkes Batam mempunyai 2 kegiatan yaitu Pelatihan SDM Kesehatan (2076) dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan (2079). Untuk realisasi anggaran kegiatan pelatihan sumber daya manusia (SDM) kesehatan dari alokasi anggaran Rp. 21.146.804.000,- terealisasi Rp. 18.535.711.416,- atau 87,65%. Sedangkan kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

pada Program Pengembangan (2079) alokasi anggaran Rp.

18.466.108.000,- terrealisasi 17.098.005.457,- atau 92,59%. Penyerapan anggaran kegiatan Penyerapan anggaran Pelatihan SDM Kesehatan (2076) di bawah 90 % dikarenakan adanya perubahan jenis pelatihan dari pelatihan yang dilaksanakan 10 hari menjadi pelatihan yang dilaksanakan 3 – 5 hari. b. Apabila didasarkan pada jenis belanja, Belanja Pegawai dengan alokasi Rp

4.094.063.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 3.853.784.665,- atau 94,13% merupakan realisasi belanja tertinggi. Sedangkan Belanja Barang dengan alokasi terbesar yaitu Rp. 32.018.849.000,-, terrelisasi Rp. 28.646.018.623,- atau 89,47% merupaka realisasi anggaran terendah. Hal ini dikarenakan

(38)

Sedangkan Belanja Modal dengan alokasi Rp. 3.500.000.000,- terrealisasi Rp. 3.133.913.985,- atau 89,54%. Hal ini menunjukkan adanya efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam proses pengadaan barang dan jasa.

c. Apabila didasarkan pada output kegiatan. Maka output kegiatan belanja Layanan Perkantoran mencapai persentase realisasi tertinggi yakni 93,30%. Persentase realisasi kegiatan yang paling kecil adalah output 2076.951 yakni Layanan Internal (Overhead). Hal ini juga menunjukkan adanya efektifitas dan efisiensi belanja dalam kegiatan tersebut.

Sedangkan apabila digambarkan per bulan, serapan anggaran Bapelkes Batam adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Serapan Anggaran per Bulan Tahun 2017

BULAN REALISASI (Rp) AKUMULASI REALISASI (Rp) PROSENTASE Januari 408.353.809 408.353.809 1,03% Februari 848.817.017 1.257.170.826 3,17% Maret 1.408.451.482 2.665.622.308 6,73% April 4.055.116.367 6.720.738.675 16,97% Mei 3.391.394.343 10.112.133.018 25,53% Juni 3.191.489.803 13.303.622.821 33,58% Juli 1.668.903.525 14.972.526.346 37,80% Agustus 4.005.758.228 18.978.284.574 47,91% September 3.845.178.484 22.823.463.058 57,62% Oktober 5.074.540.803 27.898.003.861 70,43% Nopember 2.939.733.016 30.837.736.877 77,85% Desember 4.795.979.996 35.633.716.873 89,95% PAGU ANGGARAN 31.910.869.000 PAGU SETELAH REVISI 39.612.912.000

(39)

Grafik 4.2

Serapan Anggaran per Bulan Tahun 2017

Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa serapan anggaran mengalami peningkatan pada Bulan April, Agustus, Oktober dan Desember. Pada Bulan April, Agustus dan Oktober penyerapan anggaran terjadi pada kegiatan pelatihan, sedangkan pada Bulan Desember, peningkatan realisasi anggaran terjadi karena telah dibayarkannya semua anggaran belanja modal dan adanya 2 pelatihan yang masih dilaksanakan. Selain itu, faktor peningkatan proses pembelajaran pegawai merupakan faktor pendukung yang baik, sehingga mengalami peningkatan kinerja baik dalam kapasitas perencanaan program dan anggaran, pengelolaan keuangan, proses pengadaan barang dan jasa serta pelaksanaan kegiatan teknis lainnya.

Secara umum evaluasi dan tindak lanjut tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.7

Evaluasi dan Tindak Lanjut Analisa Serapan Anggaran

Anggaran Evaluasi Tindak lanjut

Belanja Barang Perubahan kebijakan dalam hal jenis pelatihan dari pelatihan dengan lama 10 hari menjadi pelatihan dengan lama 3-5 hari

Berkoordinasi dengan

Puslat SDM Kesehatan

agar dapat disusun

rencana revisi anggaran

terutama anggaran 408.353.809 848.817.017 1.408.451.482 4.055.116.367 3.391.394.343 3.191.489.803 1.668.903.525 4.005.758.228 3.845.178.484 5.074.540.803 2.939.733.016 4.795.979.996 Rp1.000.000.000 Rp2.000.000.000 Rp3.000.000.000 Rp4.000.000.000 Rp5.000.000.000 Rp6.000.000.000

Realisasi

Realisasi

(40)

menyebabkan penurunan penyerapan anggaran.

Pemindahan lokasi pelaksanaan

pelatihan yang awalnya

direncanakan di Bapelkes

Batam, dipindahkan ke

Bapelkes lain yang lebih dekat dengan asal peserta pelatihan

sehingga mengurangi

penyerapan dalam hal belanja perjalanan biasa.

belanja barang untuk

pelatihan SDM

kesehatan.

Perencana agar dapat

lebih cermat dalam

merencanakan.

Belanja pegawai Perhitungan pagu belaja

pegawai sudah diperhitungkan dengan kebutuhan.

Perhitungan pagu belanja

disesuaikan dengan

SIMKA dan perencanaan kebuuhan pegawai.

Belanja modal Perhitungan pagu belanja

modal sudah diperhitungkan dengan kebutuhan.

Perhitungan pagu belanja

disesuaikan dengan

kebutuhan.

2. Perbandingan Serapan Anggaran dengan Tahun Sebelumnya.

Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Tahun 2015 dengan serapan anggaran sebesar 91,88%, dibandingkan Tahun 2016 dengan serapan angaran 92,74% mengalami peningkatan sebesar 0,86%. Pada tahun 2017 serapan anggaran 89,95%, mengalami penurunan dari tahun 2016 sebesar 2,79%. Hal ini dikarenakan anggaran belanja barang yang mempunyai alokasi anggaran terbesar akan tetapi serapan anggarannya paling rendah, yaitu sebesar 89,47%.

Grafik perbandingan tiap tahunnya dapat dilihat dari gambar berikut ini : Grafik 4.3

Realisasi Anggaran Setiap Tahunnya

60 100

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 89,27 91,88 92,74 89,85

(41)

D. Upaya WTP dan Reformasi Birokrasi

Bapelkes Batam yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan sangat mendukung upaya Kementerian Kesehatan untuk mencapai hasil penilaian keuangan “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dan kesiapan dalam reformasi birokrasi. Adapun upaya yang dilakukan adalah :

1. Adanya komitmen dari Pimpinan unit kerja dan pejabat pengelola keuangan untuk melaksanakan upaya WTP dan Reformasi Birokrasi.

2. Peningkatan kualitas laporan keuangan.

3. Peningkatan pengelolaan asset atau barang milik Negara.

4. Peningkatan kepatuhan dalam pengelolaan anggaran terutama perjalanan dinas.

5. Pelaksanaan pengadaan barang / jasa melalui LPSE sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Penyusunan analisis beban kerja dan peta jabatan

7. Pembentukan Tim Pengendalian Gratifikasi dan Tim Sistem Pengawas Internal

E. Pemanfaatan Fasilitas

1. Sarana Ruang Pertemuan dan Sarana Akomodasi ( tempat tidur)

Pemanfaatan fasilitas Bapelkes Batam dalam hal sarana ruang pertemuan dan sarana akomodasi dapat digambarkan melalui tingkat pencapaian BOR dan SOR. BOR dihitung berdasarkan pemakaian asrama (tempat tidur) sedangkan SOR berdasarkan pemakaian kelas (jumlah kursi kelas). Dibandingkan dengan kapasitas maksimal dalam satu tahun.

Langkah-langkah penghitungan BOR dan SOR adalah :

a. Melakukan verifikasi dan analisis sarana dan prasarana yang tersedia di Bapelkes Batam mengenai akomodasi dan ruang belajar serta ruang pertemuan.

b. Melakukan penghitungan BOR dan SOR per-kegiatan dengan cara menyusun komponen sebagai berikut:

1) Jumlah peserta, satuannya “Orang” (O) 2) Lamanya kegiatan, satuannya "Hari" (H)

3) Menjumlahkan secara kumulatif hasil perkalian (O x H) dari masing-masing kegiatan selama kurun waktu tertentu.

(42)

c. Kapasitas ;

1) Kapasitas total dilihat dari jumlah kamar dengan 2 tempat tidur sebanyak 220 kamar (440 tempat tidur), kamar dengan 1 tempat tidur sebanyak 10 kamar serta 1 kamar dengan 3 tempat tidur. Ketersedian tempat tidur pada Triwulan IV ini sebanyak 453 tempat tidur maka untuk menghitung BOR menggunakan jumlah tempat tidur yang tersedia saat ini yaitu sebanyak 453 buah.

2) Tempat Duduk (untuk menghitung SOR) sebanyak 240 buah.

d. Menghitung BOR dan SOR dengan satuan persen (%), pembagiannya sebagai berikut:

1) Penghitungan BOR a) Kegiatan Diklat

Jumlah kumulatif O x H Kegiatan Diklat x 100 % 365 x 460 (Tempat Tidur)

b) Kegiatan Non Diklat

Jumlah kumulatif O x H Kegiatan Non Diklat x 100 % 365 x 460 (Tempat Tidur)

2) Penghitungan SOR a) Kegiatan Diklat

Jumlah kumulatif O x H Kegiatan Diklat x 100 % 241 x 240 (Tempat Duduk)

b) Kegiatan Non Diklat

Jumlah kumulatif O x H Kegiatan Non Diklat x 100 % 241 x 870 (Tempat Duduk)

Berdasarkan formula tersebut di atas, maka BOR dan SOR (Diklat dan Non Diklat) Bapelkes Batam pada Tahun 2017.

(43)

Tabel 4.8

BOR dan SOR Tahun 2017

BULAN SOR (%) BOR (%)

LAT NON LAT

Januari 3,41 0,48 2,81 Februari 26,65 1,14 17,63 Maret 25,17 1,22 11,87 April 43,72 0,28 14,14 Mei 28,08 0,07 13,06 Juni 0,00 0,00 0,00 Juli 20,05 1,03 10,13 Agustus 81,85 0,00 31,61 September 34,66 0,00 11,76 Oktober 3,79 5,45 8,02 November 0,00 12,52 20,79 Desember 0,00 8,33 8,76 TAHUNAN 22,28 2,54 12,55

Bapelkes Batam telah mengoptimalkan kegiatan Pelatihan dari APBN Bapelkes Batam dan dari Anggaran PNBP Bapelkes Batam, selain itu juga dari pemanfaatan fasilitas Bapelkes Batam untuk kegiatan pertemuan yang berasal dari luar Bapelkes Batam. Hal ini berimplikasi pada peningkatan SOR kegiatan non pelatihan mengalami peningkatan sebesar 0,88 % dan BOR yang mengalami peningkatan sebesar 0,71 % dari tahun sebelumnya. Tetapi SOR kegiatan pelatihan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya (7,82%) karena beberapa pelatihan dilaksanakan di Bapelkes Daerah yaitu pelatihan Keluarga Sehat, TKHI dan Manajemen Puskesmas.

F. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Fungsional

Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Fungsional Bapelkes Batam tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

(44)

Tabel 4.9

Jumlah Penerimaan PNBP Fungsional Tahun 2017 No Bulan Penerimaan (Rp) Kumulatif (Rp) Prosentase 1 Januari 17.175.000 17.175.000 1,35 2 Februari 127.225.000 144.400.000 11,36 3 Maret 127.125.000 271.525.000 21,36 4 April 226.105.000 497.630.000 39,15 5 Mei 147.510.000 645.140.000 50,75 6 Juni 48.000.000 693.140.000 54,52 7 Juli - 693.140.000 54,52 8 Agustus 87.025.000 780.165.000 61,37 9 September 145.270.000 925.435.000 72,80 10 Oktober 357.150.000 1.282.585.000 100,89 11 November 156.456.000 1.439.041.000 113,20 12 Desember 351.650.000 1.790.691.000 140,86 TARGET 1.271.245.000

Penerimaan PNBP Fungsional Tahun 2017 mencapai Rp. 1.790.691.000,- melebihi dari nilai target penerimaan tahunan PNBP Fungsional Tahun 2017 sebesar Rp. 1.271.245.000.-

Prosentasi Penerimaan dibandingkan dengan target PNBP Fungsional Tahun 2017 lebih rendah dari Tahun 2016. Penerimaan PNBP Tahun 2016 adalah sebesar 145,49% (Rp. 1.454.954.977,- dari target Rp. 1.000.010.000,-), atau 4,63% lebih rendah dari Tahun 2016. Hal ini terjadi salah satunya adalah karena jumlah peserta pelatihan PNBP yang tidak tercapai dari target. Capaian penerimaan PNBP yang melebihi target dikarenakan promosi yang dilaksanakan Bapelkes Batam kepada pihak luar secara terus menerus dan meningkatkan pelayanan kepada konsumen yang berakibat pemanfaatan Bapelkes Batam dalam kegiatan pelatihan, workshop, pertemuan dan rapat diluar kantor.

(45)

Grafik 4.5 Capaian Target PNBP 138,00% 140,00% 142,00% 144,00% 146,00% Tahun 2016 Tahun 2017 145,49% 140,86% Capaian Target (%)

(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bapelkes Batam sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan di bidang pelatihan kesehatan telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dalam meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan dan Masyarakat. Upaya tersebut dijabarkan melalui peningkatan pelaksanaan pelatihan yang dimulai dari analisis kebutuhan pelatihan yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pelatihan sesuai dengan kondisi dilapangan serta sesuai dengan MDG’s, peningkatan pelaksanaan pelatihan sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi serta peningkatan pelayanan penunjang pelatihan dan peningkatan pengendalian mutu melalui akreditasi pelatihan, monitoring dan evaluasi pasca pelatihan.

A. KESIMPULAN

1. Penyerapan anggaran Tahun 2017 lebih rendah dari Tahun 2016. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Tahun 2016 dengan serapan anggaran sebesar 92,74% berbanding Tahun 2017 dengan serapan angaran 89,95% mengalami penurunan sebesar 2,79 %.

2. Persentase penerimaan PNBP Fungsional Tahun 2017 lebih rendah dari Tahun 2016. Penerimaan PNBP Tahun 2016 adalah 145,4% (Rp 1.454.954.977,- dari target Rp. 1.000.010.000,-) sedangkan penerimaan PNBP Tahun 2017 adalah 140,86% (Rp. 1.790.691.000,- dari target 1.271.245.000,-).

B. SARAN

Adapun saran perbaikan di masa mendatang adalah sebagai berikut :

1. Dalam perencanaan anggaran agar diperhitungkan lebih cermat sesuai dengan kebutuhan operasional kegiatan dan memperhatikan realisasi anggaran tahun sebelumnya termasuk upaya efisiensi yang dilakukan.

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM Bapelkes Batam sesuai dengan analisis beban kerja yang telah disusun.

3. Memperbanyak pelatihan-pelatihan yang memanfaatkan sarana/prasarana dan fasilitas Bapelkes Batam (pelatihan teknis keperawatan) baik yang bersumber dari RM atau PNBP.

Gambar

Grafik 1.1 Struktur Organisasi
Tabel 1.10  Kendaraan Dinas  Nama Sarana
Grafik perbandingan tiap tahunnya dapat dilihat dari gambar berikut ini :
Grafik 4.5  Capaian Target PNBP  138,00%140,00%142,00%144,00%146,00% Tahun 2016 Tahun 2017145,49% 140,86% Capaian Target (%)

Referensi

Dokumen terkait

Apabila penerapan itu akan dilakukan berdasarkan ketentuan Bab XII bagian 3 KUHPerdata, maka juga harus konsisten dengan apa yang diatur dalam pasal 867 ayat

KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA JABATAN PELAJARAN NEGERI PEJABAT PELAJARAN DAERAH SEKOLAH Menerima penataran PBS dari KPM Menyediakan bahan penataran MULA Menyediakan Laporan

Bagi satu golongan warga negara Indonesia yaitu orang-orang Arab dapat dikatakan bahwa bagi mereka pada umunya berlaku peraturan warisan dari hukum Islam, karena hukum

Dengan pcn^gunaan metode pengakuan pendapatan berda­ sarkan saat penjualan, maka atas semua pembayaran yang diterima dari penjualan kartu-kartu langganan pada suatu periode

Ungkapan responden dan data yang diperoleh peneliti tentang pemenuhan kebutuhan hidup rumah tangga petani miskin dapat ditarik kesimpulan, bahwa pilihan petani

Berkaitan dengan hal tersebut sudah semestinya seorang perancang mesin (produk) akan memperhatikan segala kelebihan maupun keterbatasan manusia dalam hal kepekaan inderawi

Kejadian WWBs yang terjadi selama 3 periode El Niño tersebut menunjukkan bahwa WWBs akan terdeteksi 3-4 bulan sebelum kolam air hangat Samudra Pasifik terbentuk yaitu pada

Aplikasi permainan simulasi lalu lintas merupakan media yang dijalankan di smartphone android sebagai sarana mengenal dan mempelajari jenis rambu-rambu lalu