• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Kecerdasan Emosional)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Kecerdasan Emosional)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Kecerdasan Emosional)

Dalam penelitian ini, yang menjadi skor data variabel X adalah skor data tentang kecerdasan emosional. Dari data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 97 dan skor terendah 63. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 80,17; standar deviasi 8,76; median 80,30dan modus 78,75. Distribusi data variabel X dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3: Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X

No Kelas Interval Frekuensi

1 2 3 4 5 6 7 63 – 67 68 – 72 73 – 77 78 – 82 83 – 87 88 – 92 93 – 97 8 11 15 18 16 12 8 Jumlah 88

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas ke empat sekaligus merupakan kelas yang memiliki frekuensi tertinggi. Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor yang

(2)

tidak jauh berbeda dengan rata-rata, Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 1: Histogram data variabel X

Selanjutnya untuk menentukan klasifikasi persentase kecerdasan emosional kepala sekolah menggunakan formula.

Pr = x100%

Skr SR

Jumlah responden = 88 orang

Jumlah soal = 25 butir

Jumlah option jawaban soal = 4 dengan rentangan 1 – 4 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 1 2 3 4 5 6 7 82,5 87,5 92,5 62,5 67,5 72,5 77,5 Frekuensi 97,5

(3)

Skor kriterium = 88 x 25 x 4 = 8800 Jumlah skor seluruh responden = 7071

Pr = 100% 8800

7071

x = 80.35 ( Baik )

Jadi klasifikasi: kecerdasan emosional kepala sekolah berada pada kategori baik

2. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Y (Kinerja guru)

Dalam penelitian ini, yang skor data variabel Y adalah skor data tentang Kinerja guru di SMP Negeri sekota Gorontalo. Dari data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 95 dan skor terendah 62. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 78,09; standar deviasi 8,43; median 78,15dan modus 78,75. Distribusi data variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4: Daftar Distribusi Frekuensi Variabel Y

No Kelas Interval Frekuensi

1 2 3 4 5 6 7 62 – 66 67 – 71 72 – 76 77 – 81 82 – 86 87 – 91 92 – 96 9 12 16 21 15 9 6 Jumlah 88

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas ke empat sekaligus merupakan kelas yang memiliki frekuensi tertinggi. Hal ini berarti

(4)

bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor yang tidak jauh berbeda dengan rata-rata. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 2: Histogram data variabel Y

Sementara untuk menentukan klasifikasi persentase kinerja guru menggunakan formula :

Pr = x100%

Skr SR

Jumlah responden = 88 orang 0 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 7 Frekuensi 81,5 86,5 92,5 61,5 66,5 71,5 76,5 95,5

(5)

Jumlah soal = 25 butir Jumlah option soal : 4 dengan rentangan 1- 4

Skor kriterium = 88 x 25 x 4 = 8800 Jumlah skor seluruh responden = 6860

Pr = 100% 77.95% ( ) 8800

6860

Cukup

x

Jadi klasifikasi kinerja guru di SMP Negeri sekota Gorontalo berada pada kategori cukup.

A. Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh kecerdasan emosional kepala sekolah sebagai variabel bebas (variabel X) terhadap kinerja guru sebagai variabel terikat (variabel Y) di SMP Negeri sekota Gorontalo. Karena itu pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas data hasil penelitian untuk kedua variabel.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas data yang telah dilakukan untuk variabel X Dari daftar distribusi chi-kuadrat diperoleh (21)(k3) =

2 ) 3 7 )( 01 , 0 1 (   = 2 ) 4 )( 99 , 0 (

 = 13,3 Ternyata harga hitung2 lebih kecil dari daftar2 (5,18 < 11,3). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

(6)

Pengujian normalitas data juga dilakukan untuk variabel Y. hasil pengujian normalitas data yang telah dilakukan untuk variabel Y bahwa dari daftar distribusi chi-kuadrat diperoleh (21)(k3) = (210,01)(73) = (20,99)(4) = 13,3 Ternyata harga hitung2

lebih kecil dari daftar2 (4,45 < 11,3).. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

C. Pengujian Hipotesis

a. Mencari Persamaaan Regresi Rumus yang digunakan:

Yˆ = a + bX

Keterangan:

Yˆ = baca Y topi

a = konstanta

b = koefisien regresi

Untuk menghitung harga a dan b digunakan rumus:

 

 



   2 2 2 X X n XY X X Y a

 

   2 2 X X n Y X XY n b

(7)

Dari data hasil penelitian diperoleh harga-harga sebagai berikut: ΣX = 7071 ΣX2

= 575053 ΣXY = 555995 ΣY = 6860 ΣY2

= 541164 N = 88 Dengan demikian dapat dihitung:

a =



 



2

) 7071 ( ) 575053 ( 88 555995 7071 575053 6860   = 49999041 50604664 3931440645 3944863580   = 605623 13422935 = 22,16 b =



2

) 7071 ( ) 575053 ( 88 6860 7071 ) 555995 ( 88   = 49999041 50604664 48507060 48927560   = 605623 420500 = 0,69 Jadi: Yˆ = 22,16 + 0,69X

Artinya: setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel X sebesar 0,69 unit.

b. Pengujian keberartian persamaan regresi Rumus: 2 2 res reg S S F  Kriteria pengujian:

Terima hipotesis persamaan regresi signifikan, jika: FF(1)(1,n2) dengan taraf nyata α = 0,01

(8)

Langkah-langkah pengujian: JK(T) = ΣY2 = 541164 JK(a) = N Y

2 ) ( = 88 ) 6860 ( 2 = 88 47059600 = 534768,18 JK(b/a) =

 

        

XY

Xn

Y b =



      88 6860 7071 555995 69 , 0 =       88 48507060 555995 69 , 0 = 0,69(555995 – 551216,58) = 0,69(4778,41) = 3297,10 JK(res) = JK(T) = JK(a) – JK(b/a)

= 541164 – 534768,18 – 3297,10 = 3098,72 2 reg S = JK(b/a) = 3297,10 2 res S = 2 ) (  n res JK = 2 88 72 , 3098  = 86 72 , 3098 = 36,03

Dengan demikian dapat dihitung:

2 2 res reg S S F  = 03 , 36 10 , 3297 = 91,51

Dari hasil perhitungan diperoleh harga F = 91,51. Sedang dari daftar distribusi diperoleh pada taraf nyata α = 0,01 diperoleh F(1-α)(1,n-2) = F(1 - 0,01)(1, 88 - 2) =

F(0,99)(1, 86) = 6,96. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (91,51 > 6,96),

sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan regresi di atas benar-benar berarti (signifikan).

(9)

Berdasarkan temuan penelitian tersebut di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional kepala sekolah terhadap kinerja guru. D. Pembahasan

Kepala sekolah merupakan personil sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang di pimpinnya. Sebagai pejabat formal pendidikan di sekolah maka kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan lingkungan sekolah dan situasinya serta hubungan dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung jawabnya pula. Insiatif dan kreatif yang mengarah kepada perkembangan dan kemajuan sekolah adalah merupakan tugas dan tanggung jawab jawab kepala sekolah. Salah satu tugas penting kepala sekolah yang perlu dilakukan diantara tugas yang dipaparkan di atas adalah tugas yang berhubungan dengan peningkatan kinerja guru.

Kinerja Guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualitas kinerja guru akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan, karena guru merupakan fihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pendidikan/pembelajaran di lembaga pendidikan Sekolah

Keberhasilan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru sangat ditentukan oleh berbagai hal diantaranya adalah kecerdasan emosional kepala

sekolah kepala sekolah. Kecerdasan emosional adalah bagian dari adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our

(10)

(the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Kecerdasan ini sangat diperlukan dalam melakukan berbagai aktivitas termasuk aktivitas kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.

Temuan penelitian di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecerdasan emosional kepala sekolah kepala sekolah terhadap kinerja guru. Tingkat pengaruhnya yaitu sebesar 69% Temuan ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional kepala sekolah sangat memberikan pengaruh terhadap kinerja guru. Realitas ini pula yang terjadi di SMP Negeri sekota Gorontalo dimana kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja guru.

Pengaruh ini ditunjukkan bahwa dari hasil perhitungan diperoleh harga F = 91,51. Sedang dari daftar distribusi diperoleh pada taraf nyata α = 0,01 diperoleh F(1-α)(1,n-2) = F(1 - 0,01)(1, 88 - 2) = F(0,99)(1, 86) = 6,96. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari

Fdaftar (91,51 > 6,96), sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan regresi di atas

Gambar

Tabel 3: Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X
Gambar 1: Histogram data variabel X
Tabel 4: Daftar Distribusi Frekuensi Variabel Y
Gambar 2: Histogram data variabel Y

Referensi

Dokumen terkait

Tumbuh-tumbuhan yang baik adalah tumbuh-tumbuhan dimana manusia bisa merawat, menjaga dan menggunakannya dengan baik seperti tumbuhan bawang merah, mentimun dan sambiloto

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pada Bisnis Hotel Anggrek

Walaupun biaya pakan pada perlakuan B dan A lebih tinggi dibanding perlakuan C oleh karena ternak selain hijauan juga diberi pakan murah namun hasil yang

Pengembangan sumber daya manusia berupaya untuk meningkatkan mutu atau menyempurnakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku manusia (Knowledge, Skill,

Pembelajaran sejatinya adalah proses penjelajahan terbimbing, memberikan ruang bagi siswa untuk mengalami sendiri, terlibat secara penuh dalam menemukan inti materi

Meinchenbaum menyatakan bahwa pembentukan kemandirian belajar ditentukan oleh dua hal, yaitu sumber sosial dan kesempatan untuk mandiri (Tarmi di &amp; Rambe, 2010:

diselengarakan oleh kelompok tani. b) Menyampaikan berbagai informasi dan teknologi usaha tani.. c) Memfasilitasi kelompok tani dalam melakukan PRA, penyusunan rencana

4.53 Sketsa kebocoran minyak pada saat tekanan 2 bar Dalam kondisi ini, bentuk semburan kebocoran langsung berbentuk seperti awan atau bulu – bulu dan tidak