• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan pemisahan elektrogravimetri kimia analitik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan pemisahan elektrogravimetri kimia analitik"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

larutan CuSO 0,1

M sebanyak 50 mL

ke gelas kimia

kedua elektrode

diampelas dan

ditimbang

digunakan 2 variasi

elektrode

1. katode-anode

(C-C)

2. katode-anode

(C-Cu)

dicelupkan dua

elktrode pada larutan

rangkaian

elektrolisis disiapkan

dilakukan

elektrolisis dengan

berbagai varian beda

potensial

waktu yang

digunakan dengan

berbagai varian

PERCOBAAN IX ELEKTROGRAVIMETRI A. TUJUAN

Pemisahan tembaga dari suatu senyawa dengan menggunakan teknik elektrogravimetri.

B. DASAR TEORI

Sebagian besar metode elektroanalisis didasrkan pada sifat-sifat elektrokimia dari suatu larutan. Hal ini mengingat bahwa suatu larutan elektrolit yang terdapat dalam suatu bejana yang dihubungkan dengan dua buah electrode akan memberikan arus listrik yang disebabkan oleh adanya perbedaan beda potensial. Peristiwa yang terjadi dalam sel elektrolisis adalah reaksi oksidasi reduksi berlangsung spontan dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negative potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Salah satu aplikasi dari proses pengendapan pada suatu katode. Proses ini disebut dengan elektrogravimetri, sebagai contoh adalah proses pelapisan suatu logam. Dalam proses ini, logam akan dipisahkan melalui reduksi pada katode sebagai unsure.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Ampelas 2. Gelas kimia 3. Electrode karbon 4. Electrode tembaga 5. Sumber tegangan 6. Ampereme ter 7. Stopwatch 8. Voltmeter 9. Gelas ukur 10. Neraca digital Bahan : 1. Larutan CuSO₄ 0,1 M 2. Larutan CuSO₄ 0.05 M D. PROSEDUR

(2)

E. DATA PENGAMATAN

Kelompok 1

Katode : karbon (C)

(3)

Sumber tegangan : 3 V

CuSO₄ 0,1 M CuSO₄ 0,05 M CuSO₄ 0,1 M

Volume larutan 50 mL 50 mL 50 mL

Massa katode awal 4,793 gram 4,772 gram 4,767 gram

Masaa anode awal 13,560 gram 13,535 gram 13,524 gram

Warna larutan awal Biru Biru muda Biru

Warna larutan setelah pengadukan

Biru Biru muda Biru

Waktu 15 menit 15 menit 25 menit

Massa katode akhir 4,800 gram 4,774 gram 4,779 gram

Massa anode akhir 13,558 gram 13,533 gram 13,520 gram

Selisih massa endapan

0,002 gram 0,002 gram 0,004 gram

Kelompok 2

Katode : karbon (C)

Anode : karbon (C)

Sumber tegangan : 3 V

CuSO₄ 0,1 M CuSO₄ 0,1 M CuSO₄ 0,05 M

Volume larutan 75 mL 75 mL 75 mL

Massa katode awal 6,414 gram 6,415 gram 6,410 gram

Masaa anode awal 6,060 gram 6,036 gram 6,030 gram

Waktu 15 menit 25 menit 15 menit

Kuat arus 0,2 A 0,2 A 0,2 A

Massa katode akhir 6,424 gram 6,439 gram 6,453 gram

Massa anode akhir 6,039 gram 6,033 gram 6,029 gram

Kelompok 3

Katode : tembaga

Anode : karbon

Sumber tegangan : 1,5 V

CuSO₄ 0,1 M CuSO₄ 0,1 M CuSO₄ 0,05 M

Volume larutan 50 mL 50 mL 50 mL

(4)

Sumber tegangan : 6 V

CuSO₄ 0,1 M CuSO₄ 0,05 M CuSO₄ 0,1 M

Volume larutan 50 mL 50 mL 50 mL

Massa katode awal 5,487 gram 5,093 gram 5,091 gram

Masaa anode awal 5,104 gram 5,463 gram 5,483 gram

Waktu 20 menit 20 menit 10 menit

Kuat arus 0,2 A 0,2 A 0,2 A

Massa katode akhir 5,593 gram 5,104 gram 5,113 gram

Massa anode akhir 5,105 gram 5,456 gram 5,465 gram

Kelompok 5 Katode : tembaga Anode : karbon Sumber tegangan : 6 V CuSO₄ 0,1 M CuSO₄ 0,05 M CuSO₄ 0,1 M CuSO₄ 0,05 M Volume larutan 50 mL 50 mL 50 mL 50 mL

Massa katode awal 13,880 gram 13,888 gram 13,878 gram 13,883 gram

Masaa anode awal 5,960 gram 5,963 gram 6,369 gram 6,357 gram

Waktu 10 menit 10 menit 20 menit 20 menit

Massa katode akhir 13,895 gram 13,906 gram 13,923 gram 13,931 gram

Massa anode akhir 5,958 gram 5,963 gram 6,365 gram 6,355 gram

Kelompok 6

Katode : karbon

Anode : karbon

Sumber tegangan : 1,5 V

CuSO₄ 0,1 M CuSO₄ 0,05 M CuSO₄ 0,1 M

Volume larutan 50 mL 50 mL 50 mL

(5)

Masaa anode awal 4,846 gram 4,839 gram 4,840 gram

Waktu 15 menit 15 menit 25 menit

Kuat arus 0,2 A 0,2 A 0,2 A

Massa katode akhir 5,272 gram 5,260 gram 5,263 gram

Massa anode akhir 4,842 gram 4,840 gram 4,834 gram

F. ANALISIS DATA dan Pembahasan

Kelompok 1 Katode : Cu (aq) → Cu2+ (aq) + 2e- x 2 E = -0,34V Anode : 4H+ (aq) + O 2 (g) + 4e- → 2H2O (l) x 1 E = +1,23V⁰ Sel : 2Cu (aq) + 4H+ (aq) + O 2 (g)→ 2Cu2+ (aq) + 2H2O (l) E =+0,89V⁰

Reaksi berlangsung spontan

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 3 V

t = 15 menit

I = 0,2 A

Mr Cu = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 13,560 g – 13,558 g = 0,002 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A900s 96500C m=0,0296

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100 = 0,02960,002ggx100

(6)

 Larutan CuSO4 0,05 M dengan sumber tegangan 3 V

t = 15 menit = 900 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 13,535 g – 13,533 g = 0,002 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A900s 96500C m=0,0296g

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100

= 0,02960,002ggx100 = 6,76 %

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 3 V

t = 25 menit = 1500 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 13,524 g – 13,520 g = 0,004 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A1500s 96500C m=0,0494g

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100 = 0,04940,004ggx100

(7)

= 8,10 % Kelompok 2 Katode : Cu2+ (aq) + 2e‾ → Cu (s) x 2 E = +0,34V Anode : 2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e- x 1 E = -1,23V⁰ Sel : 2H₂O (l) → H₂ (aq) + 2H+ (aq) + O 2 (g) E = -0,89V⁰

Reaksi tidak berlangsung spontan

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 3 V

t = 15 menit = 900 s

I = 0,2 A

Mr Cu = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 6,060 g – 6,039 g = 0,021 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A900s 96500C

m=0,0296 Rendemen Cu = berat endapan berat sampel x100

= 0,02960,021ggx100 = 70,94 %

(8)

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 3 V

T = 25 menit = 1500 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 6,036 g – 6,033 g = 0,003 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A1500s 96500C m=0,0494g

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100 = 0,04940,003gg x100 = 6,073 %

 Larutan CuSO4 0,05 M dengan sumber tegangan 3 V

t = 15 menit = 900 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 6,030 g – 6,029 g = 0,001 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A9 00s 96500C

(9)

m=0,0296

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100

= 0,02960,001gg x100 = 3,38 % Kelompok 3 Katode : Cu2+ (aq) + 2e‾ → Cu (s) x 2 E = +0,34V Anode : 2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e- x 1 E = -1,23V⁰ Sel : 2H₂O (l) → H₂ (aq) + 2H+ (aq) + O 2 (g) E = -0,89V⁰

Reaksi tidak berlangsung spontan

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 1,5 V

t = 15 menit = 900 s

I = 0,2 A

Mr Cu = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 5,399 g – 5,394 g = 0,005 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A900s 96500C

(10)
(11)

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 1,5 V

T = 25 menit = 1500 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 5,366 g – 5,377 g = - 0,011 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A1500s 96500C m=0,0494g

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100 = −0,04940,011ggx100 = -22,27 %

Keterangan : bernilai negative karena praktikan pada proses pengeringan menggunakan oven tidak dilakukan sampai kering.

 Larutan CuSO4 0,05 M dengan sumber tegangan 1,5 V

t = 15 menit = 900 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 6,030 g – 6,029 g = -0,001 g

Menurut Hukum Faraday

(12)

m=0,0296

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100

= −0,02960,001ggx100 = -3,38 %

Keterangan : bernilai negative karena praktikan pada proses pengeringan menggunakan oven tidak dilakukan sampai kering.

Kelompok 4

Katode : Cu2+ (aq) + 2e‾ → Cu (s) x 2 E = +0,34V

Anode : 2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e- x 1 E = -1,23V⁰

Sel : 2H₂O (l) → H₂ (aq) + 2H+ (aq) + O

2 (g) E = -0,89V⁰

Reaksi tidak berlangsung spontan

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 6 V

t = 20 menit = 1200 s

I = 0,2 A

Mr Cu = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 5,104 g – 5,105 g = -0,001 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A12 00s 96500C

m=0,0 395 Rendemen Cu = berat endapan berat sampel x100

= −0,03950,001ggx100 = -2,53 %

(13)

Keterangan : bernilai negative karena praktikan pada proses pengeringan menggunakan oven tidak dilakukan sampai kering.

(14)

 Larutan CuSO4 0,05 M dengan sumber tegangan 6 V

T = 20 menit = 1200 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 5,463 g – 5,456 g = 0,007 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A12 00s 96500C m=0,0 395

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100 = 0,03950,007ggx100 = 17,72 %

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 6 V

t = 10 menit = 600 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 5,483 g – 5,465 g = 0,018 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A6 00s 96500C

(15)

m=0,0 196

Rendemen Cu = berat e ndapanberat sampel x100

= 0,01960,018gg x100 = 91,84 % Kelompok 5 Katode : Cu2+ (aq) + 2e‾ → Cu (s) x 2 E = +0,34V Anode : 2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e- x 1 E = -1,23V⁰ Sel : 2H₂O (l) → H₂ (aq) + 2H+ (aq) + O 2 (g) E = -0,89V⁰

Reaksi tidak berlangsung spontan

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 6 V

t = 10 menit = 600 s

I = 0,2 A

Mr Cu = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 5,960 g – 5,958 g = 0,002 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A6 00s 96500C

(16)

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 6 V

T = 20 menit = 1200 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 6,369 g – 6,365 g = 0,004 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A12 00s 96500C m=0,0 395

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100

= 0,03950,00 4ggx100 = 10,13 %

 Larutan CuSO4 0,05 M dengan sumber tegangan 6 V

t = 10 menit = 600 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 5,963 g – 5,963 g = 0 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A6 00s 96500C

(17)

m=0,0 19 Rendemen Cu = berat endapan berat sampel x100

= 0,01960g g x100 = 0 %

 Larutan CuSO4 0,05 M dengan sumber tegangan 6 V

T = 20 menit = 1200 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 6,357 g – 6,355 g = 0,002 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A12 00s 96500C m=0,0 395

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100 = 0,03950,002ggx100 = 5,06 % Kelompok 6 Katode : Cu2+ (aq) + 2e‾ → Cu (s) x 2 E = +0,34V Anode : 2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e- x 1 E = -1,23V⁰ Sel : 2H₂O (l) → H₂ (aq) + 2H+ (aq) + O 2 (g) E = -0,89V⁰

(18)

= 4,846 g – 4,842 g = 0,004 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A900s 96500C

m=0,0296 Rendemen Cu = berat endapan berat sampel x100

= 0,02960,004ggx100 = 13,51 %

(19)

 Larutan CuSO4 0,05 M dengan sumber tegangan 1,5 V

T = 15 menit = 900 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 4,839 g – 4,840 g = 0,009 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A9 00s 96500C m=0,0494g

Rendemen Cu = berat endapanberat sampel x100 = 0,04940,009ggx100 = 18,22 %

 Larutan CuSO4 0,1 M dengan sumber tegangan 1,5 V

t = 25 menit = 1500 s

I = 0,2 A

Mr = 63,5

Selisih massa endapan , Wendapan = mendapan awal – mendapan akhir

= 4,840 g – 4,834 g = 0,006 g

Menurut Hukum Faraday

m= e it 96500 m= 63,5 4 g0,2A15 00s 96500C

(20)

m=0,0296g Rendemen Cu = berat endapan berat sampel x100

= 0,02960,006ggx100 = 20,27 %

Elektrogravimetri adalah suatu metode analisa dimana prinsip elektrogravimetri hampir sama dengan metode gravimetri.

Elektrogravimetri didefinisikan sebagai metode analisis untuk

mengendapkan ion logam menjadi logam dengan menggunakan arus listrik. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan tembaga dari suatu senyawa dengan menggunakan teknik

elektrogravimetri.

Larutan yang digunakan untuk proses elektrolisis yaitu larutan CuSO4 0,1M dan larutan CuSO4 0,05M dengan 2 perlakuan yaitu menggunakan karbon sebagai elektroda (katoda dan anoda)

sedangkan perlakuan kedua karbon dan tembaga sebagai anode dan

katode begitu juga sebaliknya. Proses elektrolisis dilakukan dengan

variasi tegangan atau beda potensial yaitu 1,5V; 3V ; 6V. Begitu pula waktu yang digunakan juga bervariasi yaitu 15 dan 25 menit untuk beda potensial sebesar 1,5V dan 3V, sedangkan untuk beda potensial 6V

digunakan waktu 10 dan 20 menit.

Walaupun percobaan ini dilakukan dengan berbagai perlakuan, tetapi prinsip dasarnya tetap sama yaitu elektrolisis pada anode terjadi peristiwa oksidasi, electron akan mengalir dari anode menuju sumber arus kemudian diteruskan ke katode, massa anode setelah reaksi elektrolisis akan semakin berkurang dan warna larutan akan

semakinpudar karena mengalami oksidasi. Sedangkan elektrolisis pada katode terjadi peristiwa reduksi , ioj positif pada katode akan mengikat electron dari sumber arus sedangkan yang dari larutan elektrolit akan bergerak menuju katoode, setelah reaksi elektrolisis akan terbentuk zat berwarna hitam yang menempel pada batang karbon.

(21)

Pertama, 50 ml larutan CuSO4 (0,1M dan 0,05M) dimasukkan ke dalam gelas kimia, kemudian kedua elektroda dicelupkan. Ketika arus listrik dialirkan, terjadi perpindahan elektron dari anoda menuju katoda. Berikut persamaan sel

1. Katode : Cu (aq) → Cu2+ (aq) + 2e- x 2 E = -0,34V

Anode : 4H+ (aq) + O

2 (g) + 4e- → 2H2O (l) x 1 E = +1,23V⁰

Sel : 2Cu (aq) + 4H+ (aq) + O

2 (g)→ 2Cu2+ (aq) + 2H2O (l) E =+0,89V⁰

Reaksi berlangsung spontan

2. Katode : Cu2+ (aq) + 2e‾ → Cu (s) x 2 E = +0,34V

Anode : 2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e- x 1 E = -1,23V⁰

Sel : 2H₂O (l) → H₂ (aq) + 2H+ (aq) + O

2 (g) E = -0,89V⁰

Reaksi tidak berlangsung spontan

Sehingga reaksi tersebut diinduksi dengan energi listrik.

Berdasarkan perlakuan pada percobaan didapat rendemen Cu seperti berikut CuSO₄ 0,1 M 15 menit CuSO₄ 0,05 M 15 menit CuSO₄ 0,1 M 25 menit 3 V 6,76 % 6,76 % 8,10% 70,94% 3,38 % 6,073% CuSO₄ 0,1 M 15 menit CuSO₄ 0,1 M 25 menit CuSO₄ 0,05 M 15 menit 1,5 V 16,89 % -22,27% -3,38 % 13,51% 18,22 % 20,27% CuSO₄ 0,1 M 20 menit CuSO₄ 0,1 M 10 menit CuSO₄ 0,05 M 20 menit CuSO₄ 0,05 M 10 menit 6 V -2,53% 91,84% 17,72 %

(22)

1. Konsentrasi semakin pekat rendemen yang dihasilkan akan semakin banyak karena persaingan antara Cu2+ dan O

2 untuk membentuk reaksi sel, semakin positif E⁰ sel

reaksi sel akan berlangsung spontan.

2. Sumber tegangan semakin besar maka perpindahan elektron dari anode

menuju katode akan semakin cepat sehingga endapan yang didapat dalam katode semakin banyak mengakibatkan hasil rendemen logam tembaga semakin besar.

3. Waktu semakin lama endapan yang terbentuk pada katode akan semaikn banyak sehingga hasil rendemen yang diperoleh semakin besar dan juga mengakibatkan warna larutan semakin pudar.

G. KESIMPULAN

1. Konsentrasi semakin pekat rendemen yang dihasilkan akan semakin banyak.

2. Sumber tegangan semakin besar hasil rendemen logam tembaga

semakin besar.

3. Waktu semakin lama hasil rendemen yang diperoleh semakin besar.

H. DAFTAR PUSTAKA

Liliasari. 1996. KIMIA 3. Jakarta: Balai Pustaka.

Sumari. 2003. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Malang: Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang.

Zakia,Neena. 2013. Petunjuk Praktikum Pemisahan Kimia. Malang: Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan kadar Klorida dalam sampel yang dititrasi dengan larutan AgNO3.. dengan menggunakan indikator K2CrO4 sehingga diperoleh titik akhir

Hasil titik akhir titrasi yaitu ditunjukkan dengan adanya perubahan warna larutan. menjadi warna

Pembuatan larutan asam oksalat ini menggunakan metode analisis titrimetri yang mengacu pada analisis kimia kuantitatif yang dilakukan dengan menetapkan volume

1. Mahasiswa dapat membuat larutan baku AgNO3 0,01 N yang diperlukan untuk titrasi 2. Mahasiswa dapat membuat larutan baku NaCl 0,01

• Pada katoda hasil elektrolisis setelah ditambah pp terbentuk warna pink yang menunjukkan larutan tersebut bersifat basa CH 3 COOH berwarna merah Anoda • KI +

Endapan yang terbentuk dari reaksi di atas dipisahkan dengan disaring dan ke dalam filtrat larutan basa tersebut, dialirkan gas karbon dioksida sehingga terbentuk endapan

Massa logam Mg yang diendapkan di katoda jika larutan MgSO4 dielektrolisis menggunakan arus 6A selama 3.785 detik adalah…Ar Mg = 24 A... Elektrolisis larutan MSO4 pada katode terbentuk

3.4.3 Percobaan 3: Identifikasi Anion dengan Cara Reaksi Basah 1 mL larutan 1% BaCl2 Perubahan warna dan endapan yang terbentuk - dimasukkan ke dalam tabung reaksi.. - diamati apa