• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pemotongan/pemungutan mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pemotongan/pemungutan mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan instrument utama penerimaan Negara, ini terlihat dari jumlah prosentase dan nilainya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sejarah terjadinya peraturan pemotongan/pemungutan mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan ekonomi dari masyarakat suatu negara dan juga berkembangnya negara tersebut dengan baik dibidang sosial maupun ekonominya. Dengan demikian halnya maka pembayaran pajak yang tadinya bersifat sukarela sekarang berubah menjadi kontribusi wajib yang harus di bayarkan kepada Negara yang ditetapkan secara sepihak oleh Negara dalam bentuk Undang-undang perpajakan yang dapat dipaksakan. Secara falsafah undang-undang perpajakan membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban,tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut berpartisipasi dalam peran serta terhadap pembiayaan Negara pembangunan nasional (Wibowo dan Illyas, 2003).

Pajak merupakan iuran wajib yang dibayarkan kepada Negara oleh orang pribadi maupun badan yang bersifat memaksa yang berdasarkan Undang-undang perpajakan. Iuran pajak yang kita bayarkan kepada Negara akan dimanfaatkan oleh Negara untuk membiayai kehidupan Negara dalam pembangunan nasional, tanpa adanya imbalan yang diberikan secara langsung yang diatur dalam Undang-Undang Perpajakan yang bertujuan mensejahterakan Bangsa dan Negara.

(2)

2

Salah satu jenis pajak adalah Pajak Penghasilan atau yang sering disebut dengan PPh yaitu pajak yang dikenakan Subjek Pajak Penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Sesuai dengan namanya (PPh), yang menjadi Obyek Pajak Penghasilan adalah Penghasilan. Definisi Penghasilan menurut Pasal 4 UU PPh adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia, yang dapat dipakai sebagai konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama maupun dalam bentuk apapun.

Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri (orang pribadi atau badan), dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal , penyerahan jasa atau penyelenggaraan kegiatan selain yang dipotong PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 ini dibayarkan atau terutang oleh badan dipemerintah atau Subjek Pajak dalam negeri, penyelenggaraan kegiatan, bentuk usaha tetap (BUT), atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut pemahaman wajib pajak sangat penting dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, maka dari itu tata cara Pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 23 yang baik sangat diperlukan agar wajib pajak tidak salah dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Perusahaan yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah PT.UB (salah satu klien dari KKP Gusti Ayu Wulan Rai Suci).

(3)

3

Di dalam praktik sendiri misalkan di Bali yang merupakan daerah pariwisata dimana banyak hotel yang berdiri untuk menunjang akomodasi tempat wisata tersebut. Setiap daerah pariwisata yang ada di Bali pasti memiliki Hotel baik itu dari kelas melati hingga kelas berbintang. Aktivitas operasional hotel untu menjalankan operasionalnya pastinya akan timbul biaya-biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Dari biaya-biaya tersebut tentunya menimbulkan kewajiban perpajakan seperti atas jasa penyelenggaraan kegiatan atau event organizer , jasa kebersihan atau cleaning service , dan jasa catering atau tata boga

Jasa penyelenggaraan kegiatan atau event organizer pada umumnya merupakan biaya yang terjadi jika sebuah hotel sedang mengadakan acara kegiatan yang dilakasanakan jika ada event tertentu ataupun jika ada yang memesan acara di hotel tersebut. Program kerja yang biasanya dilakukan oleh jasa penyelenggaraan kegiatan adalah membantu segala sesuatu sesuai dengan rapi dan teratur sehingga tercapailah kegiatan yang diinginkan. Lokasi yang biasanya diadakan acara kegiatan adalah ballroom, garden, roof top, pool.

Jasa kebersihan atau cleaning service pada umumnya merupakan biaya ruttin yang timbul setiap periodenya, jasa ini dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan menjaga kenyamanan hotel. Secara umum definisi cleaning service adalah memberikan pelayanan kebersihan, kerapihan dan hygenisasi dari sebuah gedung atau bangunan baik itu indoor ataupun outdoor sehingga tercipta suasana yang nyaman dalam menunjang aktifitas sehari-hari. Program kerja yang biasanya dilakukan oleh pemberi jasa cleaning service adalah pengelapan, menyapu, mengepel, melakukan pengisian toilet supplies dan membuang sampah.

(4)

4

Lokasi yang biasanya dibersihkan adalah office room, stair case, tangga darurat, lobby, roof, parking area, balcony, pantry, toilet.

Jasa catering atau tata boga pada umumnya juga merupakan biaya yang tidak menentu , jasa catering atau tata boga akan diadakan jika disebuah hotel ada kegiatan atau event yang sedang dilaksanakan di hotel tersebut. Program kerja yang biasanya dilakukan oleh pemberi jasa catering atau tata boga adalah menyediakan makanan yang di tentukan atau yang dipesan oleh penyelenggara acara.

1.1.1 Pokok Masalah

1) Bagaimana cara Pemotongan PPh Pasal 23/26 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan/ Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB.

2) Bagaimana cara Penyetoran PPh Pasal 23/26 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan/ Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB.

3) Bagaimana cara Pelaporan PPh Pasal 23/26 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan/ Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB.

1.2Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian

(5)

5

1) Tata Cara Pemotongan PPh Pasal 23/26 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan/ Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB.

2) Tata Cara Penyetoran PPh Pasal 23/26 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan/ Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB.

3) Tata Cara Pelaporan PPh Pasal 23/26 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan/ Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB.

1.2.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat secara teoritis dan praktis, yaitu :

1) Manfaat teoritis

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai ilmu tambahan pengembangan wawasan dalam perkuliahan sehingga mahasiswa dapat lebih mengetahui penerapan mengenai Tata Cara Pemotongan,Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 23/26 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan/ Event

Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB.

2) Manfaat Praktis

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi serta

memberikan pertimbangan dalam penerapan Tata Cara

(6)

6

oleh PT.UB, yaitu atas jasa penyelenggaraan kegiatan atau event organizer , jasa kebersihan atau cleaning service , dan jasa catering atau tata boga

1.3 Sistematika Penulisan

Berikut penjabaran mengenai masing-masing bab:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Pada bab ini membahas mengenai beberapa teori yang menunjang akan digunakan untuk memperjelas pembahasan yang akan dilakukan mengenai Tata Cara Pemotongan,Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 23/26 atas Jasa Penyelenggara Kegiatan/ Event Organizer, Jasa Kebersihan atau Cleaning Service, dan Jasa Catering atau Tata Boga yang dipotong oleh Wajib Pajak PT.UB.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini disajikan mengenai lokasi penelitian dilakukan, objek yang diteliti dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data yang digunakan, metode pengumpulan data yang digunakan dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

(7)

7

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum hasil penelitian dan pembahasan lebih jelas mengenai penelitian yang dilakukan.

Bab V Simpulan dan Saran

Pada bab ini disajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan menyajikan saran-saran dari hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan yang bisa berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang serta orang-orang yang terkait di dalamnya

Referensi

Dokumen terkait

Pokok permasalahan penelitian ini adalah apakah komunikasi, penempatan dan kepemimpinan berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap konflik karyawan pada

Perilaku merokok pada remaja saat ini sudah tidak tabu lagi, dimanapun tempat tidak sulit menjumpai anak remaja dengan kebiasaaan merokok.Orang tua mempunyai pengaruh

Berdasarkan hasil yang diperoleh jenis biochar sekam padi, tongkol jagung dan tempurung kelapa dengan konsentrasi biochar 6 g/kg tanah, 12 g/kg tanah, dan 18

Jakarta, Kompas - Politikus Partai Demokrat, Amrun Daulay, yang menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan sapi impor dan mesin jahit di Departemen Sosial tahun 2004-2006,

1) Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka yaitu angka pertama didepan koma dan angka kedua di belakang koma. Jika angka yang ketiga.. sama dengan atau lebih

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi experiment) dengan metode Posstest-Only Control Design. Dalam rancangan ini sampel dibagi menjadi dua kelompok

Pada tahun 2010 penggunaan lahan domestik dalam sistem DAS Duriangkang diprediksi akan meningkat menjadi 1656,09 ha dan beban pencemar yang dihasilkan diprediksi sebesar 2804,45

Dalam pada itu ketika Ki Go-thian harus menghindarkan diri lagi dari suatu serangan si orang aneh yang dipandangnya paling tangguh diantaranya tiga lawan itu, diluar dugaan