PROSIDING
ISSNr VOL. 2, 2527-371XJan!arr Desember 2017SEIWINAR
NASIONAT
PENDIDIKAN
ILMU-ILMU
SOS1AL
MEMBENTUK
KARAKTER BANGSA
DALAM
RANGKA
DAYA
SAING
GLOBAL
HIMPUNAN SARJANA PENDIDIKAN
ILMU-ILMU
SOSIAL
INDONESIA
ISSN:
2527- 37lX
Vol.
2 Jaruari-
Desember 2017 SK ISSN: 000s.2527371XlJl3.1/SK.iSSN/2016.05PROCIDING
SEMINAR NASIONAL
HMPUNAN
SARJANA
PENDIDIKAN
ILMU-ILMU
SOSIAL INDONESIA
Grand
Clarion Eotel,
Makassar,
29Oktober
2016ISSN:2527
37lx
Vol
2 Januari-
Desember 2017SK ISSN: 0005.2527371XIJL3.1/5L15SN/2016.0s
Dilerhitkrn oleh
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Mok4sstr Kerjasama dengan Himpunan
sarjma
Peddidikan Ilmu-Ilmu Sosial (HISPISI) Daerah Sulawesi SelstonDewan Redaksi: Ketua
Prof. Dr. Hasnawi Haiis, M.Hum Wakil Ketua
Dr. Junadi, S.Pd., M.Si. Penyunting
Prof. Dr. Darman Manda, M.Hum Prof. Dr. Andi
lna
Kesum4 M.Pd. Pro{ Dr. Fakld Kalur, M.Si. Prof. Dr. Manan Sailan, M.Hum. Dr. Aniruddin, M.PdDr. Najanuddin, M.Hum Dr. Mulanmad Guntur, M-Si. Dr. Muhammad Sluklr, M.Si. Dr. Risma Niswary, SS., M.Si. Rudi Salan, S.Pd., M.Pd.
.
ReviewerProf Dr. Andi Agustang, M.Si. Prcf. Dr. Haedar Akib, M.Si. Prcf. Dr- Andi Kasmawati, M.llum Dr. Firman Umar, M.Hum
Dr. Patahuddin, M.Pd. Dr. Mustari,
M.Hdr
Dr. Heman, S.Pd., M.Si.Ahmat Redaksi
Gedung Rellorat Lama Lt. 2
Fakulias ILnu Sosial Univenitas Negeri Makassar
J1. Raya Pendiditan No.
I
Makasstr 90222-l-ISSN: 2527
-
371XVol.
2 Januari-
Desembe. 2017 SK ISSN: 0005.2527371XIJI.3. l/SK.ISSN/2016.05Puji syukur kehadirat llahi Robbi atas segala Rahmat, Hidayah, dan
Taufik-Nya sehingga kegiatan Seminar Nasional Himpunan Sarjana Pendidikan
llmu-Ilmu
Sosial Indonesia bekerjasama dengan Fakultas
Ilmu
Sosial Universitas Negen Makassar tahun 20i 6 yang akan dirangkaikan dengan pertemuan Pimpinan FakultasIlmu-Ilmu Sosial seluruh Indonesia dapat kita selenggarakan dengan baik. Kegiatan
ini
akan berlangsung selam 2 (dua) hari yaitu dari tanggal28
29 Oktober 2016 dr Gmnd ClarionHotel
Makassar.Seminar dan petemuan para pimpinan FakultasIlmu-llmu
Sosialdi
Indonesia mengambil tema "Pendidikanllmu-Ilmu
Sosial Membentuk Karakter Bangsa Da.lam Rangka Daya Saing Global".Atas terselenggaranya kegiatan
ini,
maka pada kesempatanini,
saya inginmenyampaikan ucapan
terimalasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semuapihak
yarg
telah beke{asama denganbaik
sehingga kegiatanini
dapatterlaksan4 terutama kepada Bapak
Direktur
Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. hrtan Ahmad, Ph.D.dar
Sekretaris Direktut Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswasn KemenristekDikti,
Prof.Dr.
Sutdsna Wibawa,M.Si;
Rektor Universilas Negeri Makassar Prof. D.. Husain Syam, M.TP.; Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof.Dr.
Warsono,M.S;
danWakil
Walikota Makassar, Dr. Syamsu RisalMI,
S.Sos..M.Si,
dar
Guru Besar Universitas NegeriYog,akart4
dan Narasumber dalamkegiatan Seminar tersebut. Ucapan terimakasih
dan
penghargaanjuga
kami sampaikan kepada seluruh delegasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, parapimpinan Fakultas
Ilmu-Ilmu
Sosialdi
Seluruh Indonesia. parapimpinan
dan anggota Himpunan Sarjaaa Pendidikanllmu-Ilmu
Sosial Indonesia yang berkenanhadir dan
seluruh pesertasemiftlr
nasionalyang
saya banggakan.Sekali
lagiterimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perkenannya menghadiri Semina.r Nasional
Himpunaa
Sarjana Pendidikanllmu-Ilmu
Sosial
Indonesia bekedasama dengan FakultasIlmn
Sosial Universitas Negeri Makassar.Akhirul
kalam, semoga SeminarNasional dan Pertemuan pimpinan FakultasIlmu-Ilmu
Sosial seluruh Indonesia dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan Ridho Allah SWT.Makassar, 29 Okober 2016 Dekan Fakultas
Ilmu
Sosial Universitas Negeri MakassarKATA
SAMBUTAN
DEKAN
FAKULTAS
ILMU
SOSIAL
TINII'ERSITAS NEGERI MAKASSAR
Prof,
Dr.Ilasnawi
Haris,M.Hum
DAFTAR
ISI
L
Strategi Guru IPS Dalam Intemalisasi PenanamanNilai-Nilai
Moraldi Era Globalisasi
Hasni
1-
62.
Pembangunan Ka.rakter PesertaDidik:
Pengkondisian Ras MelaluiPemarfaatan Potensi Permainan Tradisiolal Bugis-Makassar
Dimas
Ario
Sumilih
7-26
3.
Kompatibilitas Islam Dan Demokrasi dalam Mewujudkan Indonesia Yang BerkeadabanAbdul
Rahman
27 - 364.
Pribumisasi Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Proses Intemalisasi Pendidikan Karakte!Andi
ImaKesuma
37 - 185.
EksistensiNlai
Sosial Budaya
"A'dengkaPada" dalam
Acam Perkawinan Masyarakat Kelara Kabupaten JenepontoST. Asnaeni,
AM,
48 - 606.
Menumbuhkar Pendidikan
Karakter
di
Sekolal melalui
PolaPembiasaan
Mustari
61
68?.
PerM Brssu pada N{asyaralatBugs
Muh.
Said
69-78
'
8.
Nasionalisme, Wawasan Kebangsaan DanInlegasi
Bangsa Dalam Pengembargan PIPSSukamto
79-90
9.
PendidikanAntropologi Atau Antropologi
Pendidikanr MembacaIllang
Keilmuan Antropologi
Dalam Ruang
Jurusan/Prodi Pendidikan AntropologiSt,
Junaeda
9l
-
100I 0. Peran Lembaga Pendidikan Dalam Membentuk Karakter Bangsa
Sirajuddin
Saleh
101-
112ISSN: 2527
-
37lX
Vol.
2 Januari-
Desember 2017 SK ISSNr 0005.252737i)VJI.3. 1/SK.ISSN/2016.05-t1t-ISS\:
2527
JTll
Vol. 2 Januari-
Desember 2017 SK ISSN: 0005.2s2737IXIJL3. 1/SK.ISSN/2o16.0s11. Rivalitas
Elit
Bangsawan Dengan KelompokTerdidik
pada MasaRevolusi
(Analisis
Terhadap Pergulatan NasionalismeLokal
di
Sulawesi Selatan menuju
NKRD
Najamuddin
ll3
- I22
12. Hubungan Pendidikan Karakter Dengan Budi Pekerti Siswa di SMP Negen 2 Gdesong Kabuparen
Talalar
Syarnsul
Sunusi
123'
14013.
Pentingnya
SejarahDalarn
PembinaanKarakter
Bangsa
DanPembangunan Nasional
Amirullah
141-
14814. Pengaxuh Superyisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerj a Guru
Di
Smk NegeriI
Bungoro Kabupaten PangkepMentari
OcviliaAmanda'
Said Saggaf'Rudi
Salam
149 -ls4
15. Integrasi
Nitai Karakter
PadaMata
Kuliah
SejarahLokal
Bahri
155-
1641 6. Rekonstruksi Pendidikan
llmu
Sosial Yang Berwawasan NusantaraMusdalia
Mustadjar
165-
17017. Pendidikan Keiuarga: Basis Pendidikaa Pertama Dan Utarna Dalam Membina Ketahanan Moral Anak Usia
Dini
suardi
l7l-
l1E
18. Urgensi Pendidikan Ips Dalam Mengantisipasi Menipisnya Jatidiri Bangsa
Di
Era Globalisasi Dan Masyarakat Ekonomi Asean(MEA)
rbrthim
179-
19219. Pembangunan Karakter Peserta
Didik:
Pengkondisia[ Ras melalui Pemanfaatan Potensi Permainan Radisional Bugis-MakassarAmiruddin
$f
- 2O220. Kearifan I-okal La Mellong Kajao Laliddong di Keraj aan Bugis
Bustan
203-
2142l.
Integrasi Orarg Bugis Di Kabupaten Go\ta (Studi Sosiologi tefiadapOrang Bugis Bone di Bollangi)
Muh.
RasyidRidha
215-220
22.
Membangun
Karakter Bangsa
Melalui
Pendidikan
BerbasisMultikultual
di SekolahtSS\:
2527
J7lX
\
ol. 2Jaruari
Desember 201l
SK ISSN: 0005.2527371x/Il3. 1/SK.ISSN/201 6.0s
23. Implementasi Kebijakan Pendidikan Karakter Terhadap Pengaruh Globalisasi
Aslinda, Muhammad
Guntur
231 - 23424. Revitalisasi Sertifikasi
Gurur
Sebuah Upaya Pencapaian Kuaiitas PendidikanRisma
Niswaty
239 - 24625.
Optimalisasi
Pemenuhan Standar Pelayana.nMinimal
PendidikanDasar Di Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat
Supriadi Torro, Zainal
Arifin
u7
- 264 26. PenegakanHukum
Yarg
ResponsifDan
Berkeadilan SebagaiInstrumen Perubahan Sosial Untuk Membentuk Karakter Bangsa
Muhammad
Zulfadli,
KasmanAbdullah,
FuadNur
265 - 244 27. PelestarianDan
Pengembangan WatteWaIIa
(Lulur
Tradisional)Melalui Pelatihan pada Siswa SMK Negeri I Majene
Rika
Riwayani, HusniAndriani
2as-292
28. Menakar Integrasi Kebangsaar
S;ukur
293 - 30029.
Hubungan Intera.ksi Dalam Keluarga Dengan Perkembangan SikapMental
MahasiswaFakultas
Ilmu
Sosial
Universitas
Negei
Makassar
Darman Manda,
Herman
301 - 31430.
Fenomena Hiperealitas Masyarakat Pada Makanantr'ildaus
315 - 3203l.
Perananan Kampus Dalam Membangun Integasi BangsaAbdul Haris
Fatgehipon
321-326
32. Pengasuhan
Anak
Dan
Budaya33
(Sipakalau, Sipakainge Dan Sipakalebbi)Di
PerkolaanNur
Maida
327 - 33433. Pengembangan Kecap Dari
Air
KelapaHaelani
335 - 34834.
Pengembargan
Kurikulum
Pendidikan Berbasis
KKNI
danBerwawasan Kebaagsaan Seb€ai Progran Dulungan Pembangunan Berkelanj utan di Bidang Pendidikan
ISSN: 2527
-
371XVol.
2Januari
Desember 2017sK
lssN:
0005 2527371)VJL3. 1/SK.ISSN/2016.0535.
Membangun
Karakler
dan
Jatidiri
Bangsa lndonesia
MelaluiPendidikan Sejarah
Hari
Naredi
355 - 36436.
KomitmenMutu
Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Sebagai Wujud Karakter Aparatur Sipil NegaEAndi
Amri
Karaka
365 - 3763T.Nasionalisme Dipertanyakan
Kembali
(Renungan
PeialananSej arah Bangsa
7l
Tahun Indonesia Merdeka)Anzar
Abdullah,
Ilannati
377'
39038.
Pengarul
Implementasi PendidikanKarakter
Terhadap AspekAfektifSiswa
Pipin
E.lin&
UmiChotimah
391-400
39. Perspektjf Pendidikan
Ilmu
Pengetahuan Sosial Dalam PenanamanMlai
dan Etika se.ta Hak Asasi Manusia di Era Globalsuswandari
1ol -
41440.
Gerakan Sosial
Muhammadiyah
di
Era
Modernisasi
Pada Masyarakat Masserempulu Kabupaten EnrekangRisfaisal, Sriwahyuni,
Rosnatang
415 - 42241.
Pengembangan
Modei
Implemeltasi Kebijakan
ProgramPenanganan Anak Jalanan untuk Pengentasan Kemiskinan di Kota
Makassar
Syafri
Arief;
Jumadi; danAbdullah
423-
43642.
Peningkatan
Hasil
Belajar Siswa Pada
Mata
Pelajaran MengoperasikanAplikasi Perangkat Lunak (MAPL)
Dengan Menggunakan Model Pembelaj aran Berbasis Komputer TipeDriils
Nawir
Rahman,Wulan Dwi Anggraini,
Hernawan
437-
46643-
Keluarga Masyarakai Pedesaan Dalam Kondisi Transisi Kehidupan Masyarakat Tradisional Menuju Masyaratat ModemISSN:
2527
371XVol. 2
Januari
Desember 2017 SK TSSN: 0005.2527371XlIl3. 1/SK.ISSN/2O1 6.05-vl1-ISSN:
2527
37lX
Vol. 2
Ja.nuari
Desember 2017 SK ISSN: 000s.2527371 X/JL3. 1/SK.ISSN/2o1 6.05SUSUNAN
ACAR4
Hari/Tanggal
Jam KegiatatlJumat, 28-10-2016
t2
00-13 30 Peseria Cek In di Holel Clerion13.30-13.35 Semuapeserta sudah berkumpul di loby hotel
t3
35-13 45 Menuju Gedrmg Menara Pinisi Lantai 14 I3.45-14.30 Santap Siang Bersama di Menara PinisiLt
1 414.30- t5.30 Pelantikan pengun$
HISPNI
Pusat dan PenandatangananMoU
l5
30-16 00 Isiirahat dan Shalat r6.00-17.30 Pertemuan Forum IPSt7lo-t8
l5
Shoiat Magribr815-r8
30 Kumpul di MenaraPinisiLaniai
I
18.30-19.00 Menuju Rujab Walikota Makassar 19 00- selesai Acara Jamuan Makan Malam
Sabtu, 29-t 0-2016
06.00-08 00 Sarapan Pagi di Hotel Clanon
08.15 Semua Peserta Sudah Bemda Dalam Ruansan Seminar (Jasmine Ballroom)
0810-09l0
Pembuka-an Seminar Nasional 09 30- t0 30 Keynote Speaker Seminar Nasional 10 30-12 30 Seminar Nasional Sesi Pertama 12.30- 13.30 ISOMAt330-t500
Seminar Nasional Sesi Kedua 15.00.15.J0 Istirahat15.30-17 30 Pa.ralel Session
*^
v
r?-D
SEMINAR NASIONAI,
:!endd!8,!.1t!l!,u
s6iat Menbenluk Kuaktet BMse DatanIt
nskaK.qma:i,-|.lras tr.u cosst L,niwsras .{egm
Mesw
dfl H,npual sejsa ftndidite Ilmu iifl u sosial nd.neciaGMd cla.ion Hotei, Makase\ 29 Okt'bq 2016
KELUARGA MASYARAKAT
PDDESAAN DALA.MKONDISI TRANSISI
Kf,HIDUPAN MASYARAKAT TRADISIONAL MENUJU
MASYARAIGT
MODERN
A. Aco Agus
Universitas Negeri Makassar
ABSTRAK
Kondisi kehidupan ketuarga dllingkungan masyaxakat desa pada saat
ini
bemda daldn kondrs,fan$st
antara kehidupan potatadisional
dan masyarakal modem. pola kehidupan modem ditandai(l)
terbuka bagi inovasi dan perubalan. (2) tidak menolak keanekaragaman,(3)
berorientasike
masa depan,1+)
menganggap pentingnya pengorgaisasi dan perencanaan. (5J menghargai hartat danderiiat
manusia seb-apar manusia (6) m€yakini kemampuan Iptek dalam mengolah sumbei daya atam, aanil;
setiap orang dihargai atas prestasi dan kontribusinya dalam masyaxakat atas dasar ukuran.rasional.Setiap pola kehidupan masyamkat memiliki beberapa keunggulan dan k-elemahan. Dan kekuatan masyaxakattadisiona
yaitu (1) pe<luli d-angotoi!
royong,(2)
masalahmoral
terbina dorgan
serius,(3)
pembinaantarlt=aAiari
meHui keteladanan. Dan kelemahanny4 rerutama(l)
sikap menunggu nasib, (2) tidali rasional,(3)
kemungkrnan berkembangnla taklayul
yangtak
beraasar, aan-1+) cenderungketergarftn€an_ terhadap orang
larn
(masyarakatrya). Dalarnkondi;i
masyarakar transisi, baik kekuatan maupun kelemahante*ait
kedua-du€nya yang melatarbe'iakangr kehidupan tradisional mauprm kebrilupan modem.Oal
yangmenoijol
dalam bentuk kelemahar\ terutama tedaiinya kegoncangat sosial, kaEna yang lama masih dianut sedang yang batu belum diya&ini nilai kegxnaannya. Dan gejala umurn yang nampak sebagai kelahnman_yahi(l)
berlaga pamer dan bergengsi, (2) bersifatkonsLtif,l:)
urbanisasi, (4) exodus dari kaum muda, dan (5) cendenng meounjukkan bagi ka.ryawan ketahanan nasional.
Idllal-Jtnai Tru
sisi kehidupafl ,rrosldrakdttadisional
men tjumqrydtakat,rrofu
PEI{DAHIJLUAN
_
Pgmbangrna4 menunjukkan adanyadampak
peningkatan,baik
secarakuanlitatif
maupun kua.litatiflbaik
dalarnbentr:k
perubahanstruttural
maupun i.mgsional. Pembangunan itu memberikan da.rnpak perubahan yang serba mula daliam be.bagai bentuk kehidupan manusia,temasuk
terhadapstrultw dar
pola
sistem kehidupao keluarga. Dan salah satu faktor€ar
pembangrmanitu
diupayakan unfuk meningkatkan kesejahteraan keluarga yang makin meningka kuantitasnya dari tahun-G.dd clarion Hotcl, Mataser,29 okobr20i6
sh
w
."7i.t
lftt:iH,f"i;1,':,,)l-r
@t M?mbdt,k Kndkter BmsM DaLa RahskaPen.1i{litan lnn -ilnn s.sial l.n.neqi.
ke tahun, dan diperkiraliaa pada sekitar
talun
2000 alian mencapai seperdua puluh delapanaya dari junrlah keluarga di dmia ini. Halini
seperti dikatakan Hasnan Habib (Abad ke-21, 1988 : 237), bahwa "satu dari setiap pendudukdu
a pada tahun 2000 adala} orang lndonesra 'Dervasa
ini
sosiologi keluargapun telah banyak mengalami petubahan yang cukup pesatpda dari kondisi zamannya kajian Van Vollenhoven J,ang lebih terdominasr pmnata adat istiadat, setahap demi setahap berkembang menyesuaikan dengan kondisr pembaruan, karena pengaruh walitr-r, dinamika- dan lingkungan, termasuk lingkungaa bangsa di negara lelangga dan negara maju. Pmnata adat yang merupakan huLum lak tertulis. I ambat laun berkembarg menj adi hul(um tertulis dan yang merupakan salal satu ciri daripada geiala pola kehidupan modem.Dalan
setiap sistem kehidupan masyaraliat senantiasa didapati berbagar kekurangaratau
kelemahar\ disarnpingtentunya didapati
pula
kelebihan dan kekuatannya. Suatu kekuatar akan senantiasa dipefuhankan dan sebaliknya suatu !'ang dianggaplemai
akan
ditinggalkan
dan
diupayalianrurtuli
memperbaiki dan menyempumalamya.Kondisi yang
demikianitu
merupakan suatu karaktelistik kehidupan, baik kehidupan berbangs4 bermasyarakat maupun berkeluarga.Melihat kondisi pranata kehidupan kelua.rg4 khususnya keluar3a yang berada di lingkungen masyarakal pedesaan dalam kondisi sekarang
ini
berada dalam kondisi transisi dari kehidupan tradisional menuju ke arah pola hidup modern. Dan dalam kaitan dengan perubahan yang berkembangini
Unsur pendidikan berlungsi sebagai peletak dasar, pembina dan perintisbagi
pengembangar lriasyarakal yang mengarah bagl tercapainya masyarakat majq modem vang berlandaskan Pancasiia.Suafu pola kehdupan masyarakat senantiasa berubah lerus, sesuai dengan dinamika masyarataf
itu
sendiri yang senantiasa berinteraksi sebagai sub-sislem dari maq'aratat yang lebih luas maupun sebagai bagian daripada masyarakat bangsa. Dan dalam interaksinyaitu
senantiasa memiliki pedoman yzurg berupa pranata sosial yang senantiasa berkembang pula menuju kesempurnaan melalui perkembangan wal(u yangsedang berjala]1 terus.
Berkemba[gnya pranata sosial, memungkintan bagi perubahan pola kehidupan masyaraliatnya. Perubahan masyaraliat ini perlu memperoleh pengendalian, agar sesuai
dengan tujuan nasiolral, yang telah dituangtan sebagai tujuar pembangunan nasional, dan sekaligus Juga menjadi ajang sasaran tujuan pendidikan nasional. Dan
ini
berani bahwa fungsi pendidikan berperan untuk membina terhadap pe*embangan masyarakat.Pemn pendidikan dalam kaitallnya dengan penbahan nasyaralot ini, kadang-kadang be.ada di depar, tetapi seringka.li pula pendidikan itu berada dibelakang kondisi perubahan masyarakat, kfiena laju pe*embangan demikian cepatnya sebagai dampat dari sektor-sektor lain hasil pembangunan, naupun sebagai dampak dari transfortasi, komunikasi, dan informasi yang telah mengalani kemajuan pesaf. Peranar pendidikan dalam kondisi yang demikian
itu
senantiasa menjaga jarali agax jangan sampai terlalujauh ketinggalan oleh perubahan masyarakat. Adanya kesenjangan yang terlalu jauh dapat mengaLibatkan perubalan masyarakat yang lepas kontrol tujuan pendidikan.
g*.
AHA
7-?
SEMINAR NASIONAL
''Pendidikdn llnu-lL 11Sosial Menbeltuk Ksaktet Bdnss Dalam Rdnska
Kcrjeoa: Iakultzs llmn Sosial Unilesitas Nes€ri Matass da, Fin,punan
s jm
Pe idikm
llnr-ilN
sosial hduesiacrad cladon Hotel, Mal6ss, 29 Ok1obe.2016
PEMBAHASAN
G€jala Umum Kehidupan Masyarakat Tradisional
Penggrmaan
istilah
tradisional, seringkali dihubr.ngkan dengan pengertian kebiasaan, adat istiadat yang berlaku secara turun lemunm- Istilah tmdisi seringkali pula dilawankan dengan pengertian modem yangberfii
baru. Baik istilah tradisi maupun modem, kadang-kadang dikaitkan dengan masyarakatdan
kebudayaan, sehingga didapati ungkapan kebudayaan moden. kebudayaan tradisional, masyaxakal modem dan masyarakat tladisional. Masyarakat modem adalah suatu bgntuk masyarakat yang be*embang dari masyarakat tradisional, seperti dinyatakan Soerjono Soekanto (1982 :356), ya.l"-ni "masyaratat-masyarakat modem maupun yang sedang menjalani proses
te.sebul
telah
berkembangdari
aneka
wama
masyaxakatfiadisional
ataupunmasyar:akat-masyarakat pia modem. " Dan ini be@rti pula bahwa masyaraftat tradisional identik dengan masyaratat pra modem.
Gejala pola kehidupan tradisional
Dalam hubrmgan dengan masalah kehidupar masyarakat fadisional maka pe.lu dibedatan antara pengertian tradisional daa tradisionalisme. Tradisional, dimaksudkan sebagai suatu kepercayaai, Mggapan-aflggapai dan tingkah laku yang diteruskan sejak zaman dahulu, melalui satu generasi kepada gererasi
berikufiya.
Sedangkan yang dimaksud dengan tradisionalisme, menuut Harsojo (196? : 276) adalah "sikap mental, satu sikap batin yang memuja zarnan lampau. Dan dengan demikian lradisionalisme, merupakan sikap menolak terhadap pembaharuan, sekalipun pembaharuaaitu
tidak bertentangan dan meopakan pengembangan daripada fadisi."
Gejala umum rnasyaraiiat Iodon€si4 khususnya masyarakat pedesaan pada dasamya buka masyamkat yang "tradisionalisme" akan tetapi mereka masih memiliki
pola kehidupan ya.ng tradisional.
Prof
Ter Haar, dalam bukunya Beginselen en stelselvar
het Adatrecht (1939) bahwa masyarakat Indonesia di samping ada adat, ada pula yang disebut dengan adal nantar adat. Dan yang dimaksud adal nanlar adat, adalah adat baru berkenasn dengan perkembangan masyarakat.Suatu gejala kehidupan masyamkat tradisional yang pa.ling menonjol anta@ lain dalam bentuk kegotong royongan, up.rcara perkawinan, paroan dalam pe{anjian kerja hasil tanarrL dan pengupahan dalam bentuk in natuta- Pa.roer hasil pemeliharaal temak, upah menumbuk padi, upah memanjal pohon kelapaq honorarium guru ngaji dengan padi setahun sekali, adalah contoh-contoh
dari pola
sistem kehidupan tadisional. Sistem yang demikian lebih mengarah pada sifat ke-gemeinschat-an daxipada sifal ke-gesselschap-an.Pelaksanaim pedanjian-pedanjian seperti tersebut
di
atas, berdasarkan atas prarnta sosialyarg
idak
tertulis, merupakan suatu tradisi yang turun temurun. Dan apabila tedadi suatu pelanggman, maka hukumannya bersifat "hukum adat," yang sanksinya dipencilkanoleh
masyarakal, suatu sanksi tekanan menta.l, dan yang dirasakannya paling berat bila dibandingkan dengan nestapa fisik.Dalam kehidupan masyarakat tradisional,
yarg
dipentingkan adalah masalal tenggangras4 kesesuaian, kepantasan dan keseimbangan hubungan dengan sesama-449-*^
ruF
az.l
SEMINAR NASIONAL
"Pen.lidikan llduJlnu Sosial Menbehtuk Kbahet Bahsld Dolnt Rorska
Ke.jsma: Fekultls ilnu Sos;al UniveBita Neeeri Mskass dd Hibpunan Sa'j a
Perdidika Ilnu-ilnu sosial lndon€sia
Gmnd Clarion Eotel. Malr,ssr, 29 Okob€r 2016
anggota masyarakal. Menurut P.of Harsojo (1961
:
Z7a), bahwa "dalarn masyaxakat tradisional yang penting adalah keselunhan, aiau adanya keseimbangan sosial. Dan sikap individua.l yang menyimpang dari norma-noma dinilai sebagai tidak pantas yang harusdijauii
dan dilarang."Sesuai dengan gambaran umum
karalleristik
pola
kehidupan masyarakat tradisionaldi
atas, maka didapali bebempaciri
tertentu dan yang antara lain adalah sebagai berikut :a.
Adalya sikap kehidupan bersama yang mementinglan kegotong-royongan.b.
Didapatinyafaktor-fal(or yang benifat
non
ekonomis yang mendominasi perkembangan ekonomi masyarakat, seperti halnya nasalah prestise sosial, ta.khayul, dan sebagainya.c.
Didapatinya pranata sosial yang berlaku dalam bentuk tatanan yang tidaktertulis, sepe.ti ha.lnya adat istiadat, adat nantar adat dan hukum adat. Dan perbedaan antara adat dan hukum adat, terletak pada eksekusi pada sar*sinyA dirnana pada huktun adat eksekusinya lebih formal, misalnya oleh aparat des4 pengadilan adat dan
lain-lain.
Sedangkan pada adat dan adat nantar adat,eksekusi terhadap sanksinya tidak formal dan dilakukan oleh sikap masyarakat
saJa.
d.
Stratifikasi sosialdiukur
atas dasar keturunaq kening.alar\ jabatan, serta golongan rastertenfl!
dimana golongan orang-oralgtimur
asing (Cina dan Arab) dan orang Eropa memperoleh kedudukan yang lebih tinggi. Dan ha.lini
bertolak dari adanya ketentuan warga negar4 yang
terdid
atas bumi putr4 vrcemde ooste ingen, golongan Eropa dan yang dipenarnakan dengan golongan Eropa.e.
Sifat
hubungan masyarakatnyalebih
bersifat
paguyuban (gemeinschap) daripada patembeyan (gesselschap).1.
Kelemahan-kelemahan masyarakat tradisionalApabila kita memandang karakteristik masyaokat tmdisional itu menurut daya pandang kaca mata sekarang
ini,
sudah tentu akan didapati berbagai kelemahan dan kekurangarl Dengan adanya kelemahan-kelemahan telsebul disebabkan karena ketidak sesuaiarurya dengan perubahan yangterjadi
pada saat sekarargini.
Dan
diantara kelemahan tersebut adalah :a.
Sebagian daripada anggota rnasyaratalnyamemiliki
sikap 'lradisionaiisme" sikap menolak pembaharuan. dan tidak senang pada sesuatu yang diarggapnya baru. Dan sikap yang demikian beraxti pula menolak pembangunan, karena pembangunan menurut PBB, bahwa "develoryenis
change atulplus"
ata$ perubahan dan penambahan.b.
Berkemba[glya sikap ' kepanutan" alau kepenuruta! yarg tida.k berlandaskan rasional. Manut atau nulut kepada orang yang dianggapnya memiliki Kharismatetentu, akan menunjukkan
gejala'laklid buta'yarg
mengarah kepada pen-dewa-an manusia"c.
Sikap konsumerisme, yaitu menghabiskan lebih dahulu baru kemudian berusaha adalah suatu sikap yang mengarah bagi berkelanjutannyatirykat
kemiskinan.-450-th
w
.rxt
Grand Cla.ion Hotel. Mal3ss- 29 Oktober 201 6
Dan mental yang demikian
tidak
sesuai denganam}
pembangrrnan, yang menghendaki beke{ a keras daa melihat masa depan.d.
Masih diberlakutannyahukrm
adat yangtidak
tertulis,bila
dibandingkan dengan kondisi pembaharuan sekarangini
sudahridat
sesuailagl
terutama karena makin berkembangnya kebhinekaan masyarakat. Hukun tak tertulis akan sangalsulit
bagi
pelaksanaan sanksiny4 walaupun dalam Konstitusi RIS, maupun dalam UUD Semeltara yang berlaku artara tahun 1949 sampai dengan tahm 1959 hal itu masih terdapla j aminan perlindulgar.Demikian antara lain beberapa kelemahan yang dapat diungkapkan dari pada ka$ktedstik masyarakat tradisional . Akan tetapi keiemaian tersebut sebenamya karena
ketidak sesuaiannya dengan kondisi sekarang
ini,
dimana dan tenlunya pada kunul waltu dahulu hal yarg demikian itu tidak merupalan suatu kelemahan.2.
Kelalatan-kekuatan masyar'akat h'adisionalDisamping beberapa kelemahan seperti te.sebut
di
alas, sebagai akibat pe$andingan dengan masa sekarang, dan sebagai akibar dari adanya perubahanwaltu
dan pola-pola kehidupanyslg
berkembangmajr!
maka apabila kita telusuti temyatamasih
banyakhal
yang
menunjul*atl
kebaikan sebagai kekuatanyaag
layakdipertahar*al. Dan kekuatan-kekuatan yang dimaksud adalah antara lain :
a.
Sikap peduli, empati masyaxakal yang didasarkan atas pola masyalakat yangbersifat
gemeinschap, merupakansuatu
yang
sangatpositif dan
perludipertahankan.
Dan
sikap
demikianitu
menunjuk kepada azas mo@litas kepedulian dan bercmpati pada orang lain dan goiongan masyaralot lainny4merupalar
sualtuald
yang sangat berguna bagi pelalisaraan pembanguanbangsa dan masyaratat itu sendiri.
b.
Sikap peduli,
empati, melahirkansikap
kegotong loyongan,yang
telah digalatkan sejak zaman penjajahan lepang.c.
Budaya
masyarakattiadisional banyak
menunjukkan
sifat-sifat
yangdiperlihatkan
kehalusan, keindahan
yang perlu
dipertahalkan
dan dikembangkan dewasaini.
Budayayalg
demikian merupakaa benteng bagi dominasi pola kehidupan sekuler, yaitu "zoz religius. nol sacred, opposed to sperndtural,"
(Carter Good, 1973.
523), padahalbagi
bangsa Indonesia menurutMuldi
Ali
(1972 : 16) agama berperan sebagal"nationa
d charucterbuilding."
Agama memberikan landasan bagike{a
keras,yaitu
"bekerjalahkamu
untuk
kepentingan duniamu, seolah-olah kamu akanhidup
selama-lamanyq da]l bekerialahuntut
kepentingan alhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok pagi."d.
Keperibadian bangsa Indonesi4 digali dari sifat-sifat bangsa Indonesia yang telahdimiliki
sejak dahulu oleh nenek moyang dan yang perlu dileslarikan. Danapalagi
bila
dihubungkan dengan masalah pendidikan,seperti
halnyadikemukakan Ki Haj ar De* antara ( 1962), yang menyatakan bahwa "pendidikan
harus beralaskan garis hidup dari bangsanya dan ditujukan untuk keperluan peri kehidupan yerg dapat mengangkat delajal negara dan rakyatn-.ra."
lll
n^"s"i""at,,t'"t"
\u/
i.;*",'r"r,rus
rinu \oss ui !s.irss NcsenMata'$ds
ri,npurarsrjd.
'E'
Pendidikar llnn'ilmn sosial Indonesia-451-*9t^
w
itxt
SEMINAR NASIONAL
"Pendidikan Ilnu-Ilnu Ss:i2l Menbenh* KarcLlet Baagtu Ddlatu lbngka KerjMa: Iakultas limn Sosial Unjlesifas N€se.i Maloss dd Hinpus Sdjda
Pcndidikmllnr-ilnu Sosial lndonesia
Grod clario. Holei. M.ksss,29 Oktober 20l6
Gejala Umum Kehidupan Masyarakat Modern
KaJa istilah "modoem" seringkali diartikan sebagai "kondisi saat
ini,"
atau'tnr,
zaw" dan dilawankan dengut istilah"ancient" atau kuro. Sedang "modemisasi" adalah suatu proses, suatu bentut perubahan sosial yaitu suatu "perubaiar sosial yang terarahdan yang didasarkan pada suatu perencanlum, sep el]rihalnya social
pldhnirg
" (SoerjonoSoekanto, 198
:
358). Modemisasi dapal pula diartikan sebagai konsep. yaitu sikappikiran yang hendak menyesuaikan soal-soal yang sudah menetap dan menjadi adal kepada kebunrhan-kebutulan
yang
baru.
dan
mempunyai kecendenurgan untuk mendahulukan sesuatu yang baru daripada yang benifat tradisi, tetapi modemisasi tidakberarti harus dipertenlangkan dengan pengertian tradisi, karena dalam pengertian modemisasi mungkin masih didapati unsur-unsd tradisi yang bemanfaat yang tetap dipertahal*an eksistensinya"
Modemisasi dalan arti proses, pada garis besamya meliputi suatu transformasi -vang menyeluruh daripada kehidupan sosial, seperti digambarkan Soedono Soekanto (1984 : 35?), bahwa karatteristik umum dari modemisasi menyangkut "aspek-aspek sosio-demografls dengan
soclal
lobility, y aitn suatu proses dimana unsur-unsur sosi al, ekonomis dan psikologis dari masydakat, mulai menunjukkan peluang-peluang ke aralpola-pola baru melalui sosialis asi yang berwuj ud pada aspek-aspek kehidupan modem
"
Gejala kehidupan malyarakat modernGejala kehidupan masyarakat modem,
memiliki
beberapaciri
tertentu yang merupakan kekhasarmya. Menurut Alex lnkeles, dalam Ha$oj o ( I 96? :261'269),b*vta
dalam kehidupan masyarakat modem itu terdapat sembilan rmsur pokok yaitu :
a.
Adanya sikap rmfirk siap menerima hal-hal atau pengalaman baxu dan terbuka untul( inovasi dan perubahan. Sikap yang demikian itu bukan merupakan sikap ketrampilan, melaintan sikap batin dan sikap pikran.b.
Memiliki
disposisi unruk membentuk ataumemiliki opini
tentang berbagar masalah dan issue yangtimbd
tidak
semata-matadi
lingkungannya saj4 melainkanjuga
di
luar
lingkunganya.
Manusia modemtidak
menolak kearekaragaman pendapat.c.
Sikap modem,lebih
banyak berorientasi kepada masa mendatang dengan odentasinya lerhadap masalanpau.
Dal
ini
berarti bahwa sikap modem senantiasa memikirkan dan me.encanaka4 masa depar delgan bertitik tolak seda memperhatikan kondisi masa sekaran gdan masa lampaud.
Sikap modem menganggap bahwa masalah perencanaan dan pengorgcrisasian sebagai sesuatu yang sangat tepat dilakukan dalam pengaturan kehidupan sosiale.
Sikap modem meyakini bahwa manusia dapal belaj ar dalarn batas-balas tertentu bagi penguasaan linghmgarmya. Dan yang dipentingkan disini bukan hasil yangtelah dicapai, melainkan keyakinan bahwa pada suatu
wattu
akan mampu menguasai alan sekitar.I
Sikap modem meyakini bahwa lembagalembaga masyarakat akan mampu memecahkan berbagai persoalan, tidak semata-mata berssndar pada menunggu nasib.g-
Sikap modem menwjukkan sualu sikap yang menghargai harkat dan derajat manusi4 temasuk menghargai hak_hak wadta dan anak-anak-452-*9t
w
q-t
Sf,MINAR NASIONAL
"Pd.lidikan
II
u-Ilr"! Sosial Menbehtuk Kqaldet Bangfu Dalan RaflgkaKerjNmc lakultas llnn so$dl Unilesitas Neee.i Matlsw d.n HinpuM S{j&'a
Pcndidikd llnn-ilnu sosial Indonesla
Grsd Clarion Hotel. Makaw,29 Ohober 2016
h.
Sikap modem rneyakini alan kemampuan ilmu dan teknologi yang berlandaskan pola pikir manusiai.
Sikap modem senaitiasa menganggap bahwa setiap orang perlu dihargai sesuai dengan prestasi dan kontribusinya dalam rusyarakat, dengan ukuran yang rasional.Berkenaan dengan karakteristik rnasyarakat hodem ini, Achmad Sanusia (1989
: 3) antan lain menyatakan bahwa
'Kita
berada di zarnan modem yang mempunyai beberapa ciri utam4 yaitu adanya eksplosi informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalan bidang elektronika dan genetika"
1.
Kekaratan-keli atan maryarakal modema,
Bahwa dalam kehidupan masyatakat modem merupa.kan suatu kelanjutan dan kondisi masyarkaat pro modem atau tradisional- Danini
berarli secara implisitdapal menufljukkan babwa manusia senantiasa berusaha dan memikirkan masa sekarang lebih baik daripada masa
lalq
daa masakini
menjadititik
tolak bagi upaya kemajuan masa depan. Pandanganyang
demikianilu
bagi
bangsa Indonesiatelah
di.jadikan
sebagai landasanpikiralr
bagi
pelaksalaan pembangunar nasional (GBHN).b.
Bahwa abadi masa kini dan rnasa mendatang, merupakan abad ilmu pengetahuandan teknologi. Kehidupan manusia yang menghendaki manusia berkemampuan
berpikir ilmiah (scientifc
thinhng)
ya]:rg institusionalized dalalnruling
class maupun rnasyaralal. Dan yang demikian itu hanya dapat bedaler dengan baik bila berada dalam rklim modemrsaslc.
Perkembangan .junrlah manusia semakin bertambah, dengan tuntutan kualitaskehidupar
yang makin
berkembang, sebagaiakibat
daripada pergaulanantarbangs4 kiususnya dengan bangsa-bangsa
yang telah maju.
Kondisimodemisasi
memikirkan
ke
axah
sasaranbagi
upaya manusia
untdk mengembangkan masyarakatnya serta mengatasi berbagai kendala dan kesulitan manusiamasa mendatang.d.
Bagi masyarakat dan bangsa Lrdonesia yang dewasaini
sedang dalarn upaya menggalakkan pembangunan, melalui mengga.li, memanfaatkan keadaan alam bagi kepentingan ralqyat banyal',nata
halini
hanya akan dapal capai dengan meng$makan pola pikir manusia modem, yakni manusia yang berkemampua.n melihat masa depan secara optimistis dan tidak semata-mata menunggu nasib2.
Kelemahan-kelemahan masyarakat modemDengan memperhatikan kepada
studi
perbandingan dengan bangsa danmasyarakat barat yang dianggap sudah menginjak lahap modemisasi, ma.ka kelemahan daripada masyamkat modem
itu
lerutarna berkaitan dengan masalahmoral
dan kuranglya kepedulial terhadap orang lain. Dan diantara kelemahan tersebut ada.lah :a"
Dalam kehidupan masyarakat modem menunjutkan kecenderungan terhadapkebebasan manusia untuk melakukan sesuafu atas dasar hali_hak demokasinya
Hal
ini
memungkinka.n bagi hilangnya kepanutan, yang selamaini
menjadi pembinamoral
dalam upaya tercapainya keserasian, keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat.b.
Dalam masyarakat modem, khususnya berdasarkaa kenyataarmyadi
dunlaba€L
memungkinkan terjadinya jurang pemisah antara yang kaya dan yang-153-'tr
*^
v
ti-l
SEM1NAR NASIONAL
"Penlidikan
lr"uJlnu
Sdi.l LlehbentukK
dLtet Bangsa Delatu RnnglaKefjdma: FaknlLT Ilnu sosial Univesit4 Ncge.i Mak sar dan Hinpunan stujet P€ldidikan llnu'ilhu Sosial tndon€sia
oen.lcisrnin Hdrel MaLcisr 29 Okobe.20l6
miskin, di mana kemrmgkinan cerderung yang kaya menjadi bertarnbah kaya dan yang miskin menjadi bertambah miskin. Dan hal demikian itu disebabkan karena adanya suatu pe$aingan bebas dibidang ekonomi.
c.
Masyarakal modem merupatan masyarakatmaju
dalam berbagai bidang,temasuk da.lam bidang pengetahuan dan
lehologi.
Kemajuan yang demikianmempunyai kecenderungan
bagi
penciptaan senjatamulakhir. dan
yang aldbatnya melalui berbagai percobaannya dapat membunuh manusia secara langsung. Dan kondisi yarg demikian merupatan suatu kondisi kelemahm dan dikhawatirkan oleh setiap bargsa-bangsa di dunia ini.d.
Salah satu cid daripada masyarakat modem adalah kencerungan untuk menj adi masyaratat industri,dflgar
pabik-pabrik raksasa dengan mempeke{akan pria dan wanita atau mrmgkin pula anak-anak dibawah umur.Ditinjau
dad segipabrik-pabdl ya i1u sendiri, memungkinkan ledadinya polusi sebagai akibal limbah industri dan pencemaran lingkungaa hidup. Dar ditinjau dari segi tenaga kerjanya memr:mgkinkan
kurang
berperannya pendidikankeluatg4
yang merupakar wahana utama bagi pendidikaa anak.e
Bahwa
dengan cepalnyalaju
perkembanganinformasi
dan
komunikasi,memungkintan masl,aiakat mudah terkena pengaruh budaya asing yang
mungkin
tidak
sesuai dengan kepribadian bangsadan
masyarakat. Danakibatnya adalah hilargnya identitas budaya masyarakat dan bangsa yang luhur. G€jala kehidupan keluarga masyarakat pedesaan dalam hansisi
Keluarga adalah lembaga yang paling tua dalam kehidupan manusia dalam maS'arakat, dan keluarga menyelenggarakan berbagai fungsi kehidupan pada umunmya sesuai dengan perkembangan zaman. Pengertian keluarga dapat diartikan menurut aiti
sempit dan menurut aftinya yang luas. Dalam pengertian sempil, keluarga adalah
mit
\*ridupan sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih yang didasatkan atas suatu ikatan pemikahan.Keluarga dalam arti luas, yaitu keluarga yang me.upakan suatu unit kehidupan sosial berdasarkan hubungan darah atau keturunan.
Adapun pengertian keluarga dalam uraian ini, bertitik tolak pengertian kelua4a da.lam arti sempit, yaitu yang berkaitan dengan hasil perkawinan sah dalam iingkup hubungan suami
istri
beserta anak-anaknya. Keluarga semacamini
masih dipedebax dengan landasan adat, seperti halnya yang didasarkan atas kewenangan pemeliharaananali ada yarg menganut sislem patriarhat, matriarhat, alauprm equalilarian- Selain dari pada iiu ada pula yang didasarkan alas sisted perkawinan monogami, poligami dengan coralinya seperti
poligini
danpoliandri.
Dm
kondisi
yatg
demikianini
secara menyelunrh pada umumnya berada dalarnkondisi
masyarakat tradisional yang didasarkan atas huhum adat taktertulis-Dewasa
ini
setelah Indonesia merdek4 sega.la bentuk pranata sosial yang tak tertulis setahap demi setahap diubah menjadi tatanantefulis
dalam benttrl perundang-rmdangan- Hukum adal (bukan adat) tentang perkawinan dewasaini
telah diubah menjadi Undang-Undang Perkawinalt, demikian pula hukum adat waris bagi warga ma.E arakat Indonesia yang taktundut
pada Burgerlijk we1 Boek o<UHS). sedangdiintis
melalui Rencala Undang-Undang Peradilan Agama. Dengan kala lain dilihat dari ketentuan di atas, malia kondisi sislem pranata sosial keharga pada saat sekarang-154-'#
*^
v
ai-t
SEMINAR NASIONAL
"Penlidik
lbnu-lL u S6ial Mehbenh* Kaqktet Bongtu Dalan RangkoK€rjsm&: Falali6 Ilnu Sosid Univdsiras Negeri Makasw dd Hinpue S{jea
P€diditm tln!'iinu Sosiai lndor€sia
Ctsd clarion Hotel. Malcrsa 29 Okob€. 2016
ini
berada dalam kondisi transisi dari kehidupan sistem tradisional yang tak tertulis menuju kepada sistem kehidupan modern ].ang berlandaskan undang-undang tertulis.Gejala pola Lehidupan keluarga dalam kondisi transisi
Suatu pola sistem kehidupan transisi, senantiasa ditandai oleh adanya gejala kekurang serasian, disebabkan terdapatnya
pftnata
sosial lama yang masih hidup dikalangan keluaiga serta menghadapi pranata sosial baru yang belum banyak tetserapdan terpahami manfaatnya secara tuntas.
Dalam kondisi kehidupan keluarga di lingkmgan masyarakat pedesaan yang didasarkan atas pandangan masyamkat yang tradisional
itu
tedapai sejuir ah gejala sosial kelu,arga. Dan gejala dimaksud seperti diungkapkan Soepardjo Adikusumo (1988: 68). antara
lain
: (1) bahwa perkawinan adalahdusa.
masyarakat bukan urusan si calon, (2) pressi masyarakat menimbulkan kegairahan kawin, (3) malu kalau dikecam sebagai perawaltua
(4) cepat-cepat kawin semuda mungkin, (5) slalts janda lebih terpandang, (6) cenderung kawin formal, dan (7) gairan cerai kawin.Pandagan yang demikian itu dalam kondisi transisi berca.rnpur baur di kalangan keluarga masyarakat pedesaan, sebagian masih berpegorrg pada pmdargan lam4 dan sebagaian
lagi
sudah memahami pandangan modem melalui peratuaa perundang-rmdangan perkawinan. Akan tetapi pendiria.rmyaitu
masih belum tuntas, mandiri, s€hingga kadang-kadang mudah tergoyahkaq terombang anbing anlara pro dan kontra" dan antara gengsi dan wajar, sehingga yang nampak merupakan suatu gejolak dalarn masalah sosial keluarga.Permasalahan kewenangan matriadrat dan pattiarhat,
dengan
adanya UUPerkawinan Nomor 1 Tahun 1974, juga merupakan suatu goblema keluarga penganut
sistem tersebut, ka.rena
UU
Perkawinanmerujuk
ke
arah
sistem kewenangan equaliatrian, dan yang merupakan unsur modemisasi dalam penyaluran kewajiban p<rneliharaan anak.l.
Kel{ratan-kelalatan dalam keluarga di linghrngan masyarakat desaBeberapa keunggulan atau potensi dalam
kondisi keljarga
di
masyamkat pedesaan, yaitu :a
Di lingl-ungan kehidupan keluarga pada masyarakat pedesa.an, kedudukan orang tua dan sesepuh keluarga masih kuat wibawa dan kekuasaamya- Anak-anaknasih
kual
pendirianny4 bahwa "Syurgaitu
be&dadi
telapat kaki
ibu,"sehingga
untui(
berbicaJayang
menyentuhhati
omng
tu,mya \\'alaupulsedikitpun sekalipun diupayakan
untuk
menghindarinya sejauh mungkin-Perasaan dosa yang sangat besar apabila anak melanggar keyakinan dan pendirian keluarga yang demikian itu telah mendarah daging dalam kehidupan keluarga pedesaan.b.
Kedudukan dan domisili keluarga masih berada dalam lingkungan daerah yangbertetangga" Kondrsi demikian melahirkan suasana kegotong royongan, da.lam sul(a maupun
duta
Kondisi demikkian seb€ai ciri guyub dan saling kepedulian antaia satu keluarga dengan keluargalainnya-c.
Dalam pernbinaan moral, budi pekerti senantiasa tetap tedaga, karena apabila munculnya sualu perilaku yang tak senonoh, akan menjadi suatu pergunjingan-455-*^
gA
'ft
d#l{"i#"r,ir:::::::,::";.."n.:::::;^::^
'E''
Pendidikd llftu'ilnn Sosial I'tdonesiaGrmd Cl*ion Hotel, Mskrssr 29 Oktober 20I6
masyaiakat. Dan mempertaluilian sislem labn bagi pelaku yang fidak dapat dipertanggung jawabkan, tentunya merupakan suatu kekuatan
yang
cukup positif.2.
Kehidupan sistem keluarga di masyarakat pedesaanDalam
kondisi
harlsisiseped
sekarangini
kehidupan sislem keluarga di masyarakat pedesaan didapati adanya berbagai penyimpangan yang benamya dapat merugikan mereka sendiri. Penyimpangan-penyimpangan yang dimaksud terutama karena sebagian mereka masih tetap mempertahankan pranata sosial yang lam4 tanpa mempedulikan arah pranata baru yang tefiulis dan yang berlalo sekaralgini
sebagaihulur
positif.Di
lain pihak, sebenamya mempunyai keinginan untul( hidup secaia modem,6lian letapi karena berbagai kekhawatiran yang disebablan kekurang pahama.nn"-4
menumbuhkan
perilaliu-perilaiiu
yang
sebenamyamerupakna
perilaku
yang malad.justed. Menurut Soepardjo Adikusumo (1988:
68) diungkapkm geiala-gejala penyimpangan tersebut sepefii antara lain :a.
Pamer, penghambuanuarg
danrvaktq
bersaing dalam pemilikan benda,gengsi/bergaya dan selera uibaiophyl.
b.
U$anisasic.
Erodus dari kaum muda desad.
Penggudulan hutan, yang berakibat banjir dm erosie.
Ketahanan nasional menjadi rarvanKESIMPULAN
Kondisj kehidupan keluarga dilingliungan masyarakat desa pada saat iru berada dalam kondisi transisi artztra kehidupan pola tradisional dan masyaralat modem. Pola kehidupan modem ditandai (1) lerbuka bagi inovasi dan perubahan, (2) tidali menolal keanekamgarnan,
(3)
berorienlasike
masa depan,(4)
menganggap Pentingn)'a pengorganisasi dan perencanaan, (5) menghargai harkat dan derajal manusia sebagar maausi4 (6)mq
akini kemampuan Iptek dalam mengolah sumber daya alam, dan (7) setiap orang diha.rgai atas prestasi dan kontribusinya dalarn masyarakat atas dasar uluran rasional.Setiap
pola
kehidupan masyarakatmemiliki
beberapa keunggulan dankelemahan. Dan kekuatan mas.varakat tradision4,yaitu (1) peduli dan golong royong,
(2)
masalahmoral
lerbina
dengan serius,(3)
pembinaankepribadial
melalui keteladanan- Dar kelemahanny4 terutama (l)
sikap menunggu nasib, (2)tidal
rasiona.l,(3)
kemungkinan berkembanglyatalhqul
yangtak
berdasar, dan(4)
cenderung ketergantungan terhadap orang lain (masyaralalnya).Dalam kondisi masyarakat transisi. baik kekuatan rnaupun kelemahan terkait kedua-duanya
yang
melatarbelakangi kehidupantradisional
nraupun kehidupanmodem.
Dan yang
menonjol
dalam bentuli
kelemahan,teruiama teiadin)a
liegoncangan sosial, karena yar,g lama masih dianut sedang yang baru belum
diyalini
nilai kegunaamya. Dan gelala umum yang nampat sebagai kelahaman yakni ( I ) berlaga
-456-gte^
*XF
az-t
parner dan bergengsi, (2) benifal konsumtif, (3) uba.nisasi, (4) exodus dari kaLrm mud4
dan (5) cenderung menunjuklen bagi karyawan ketahanan nasional.
Upaya pendidikan dalam mengatasi berbagai kelimpangan sebagai akibal dari sikap dan pola hidup leluarga mas,"-arakat pedesaan yang dalam kondisi tmnsisj ini,
Japar
dilalutan
melalui tiga tahapan,yailn
(1)
dengan memfungsikan pendidikan sebagai pelestarian budaya mas,rarakaq(2) seb€ai
perubahan masyarakat, dan (3) =bagai s o c ial p ldtxni ng.Pendidikan sebagai perubayan masyaraliat.
yaitu
memfrmgsikan pendidikan dalam upaya memberikan bahan-bahan bagi pembaharuan, serta partisipasi dalam rernbahamandall
pembalan tersebut. Sedang pendidikan sebagai social planning, berarti pendidikan melakukan berbagai upaya untuk meradcang masa depan. yanghdasarkan atas
proyeksi
daripada berbagei kehidupan mas,"-'arakat serta dengan iemurgkinan-kemungkinamya yang akan terjadi melalui suatu perhitungan rasional.DAFTAR
PUSTAT'A-{Inad
Sanusi, 1989, Kapiia selekta Pembahasan Masalah sosial, Bandung FPS, IKIP. D3liar Noer&
Iskandar Alisyahbana. 1988, edit, Jaliarl4 Penerbit PT. Dian Ralq a1.F:l3d Hasan, 1989. Pendidikan
Tal
Mungkin Stedl atau Dunia Kenyataan, Hariar Kompas.Hsold G
Shane, 1980. Arli Pendidikan bagi Masa Depa.'l (Penganiar Haaya B achtiar), Ja}arta, Penerbit CV. RajawaliH3rsojo- 1967. Penganlar Antropologi. Jakad4 Penerbit Binacipta.
L.rntjaraningal,
1986, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakafia Penerbil Aksara BafuP-.errr adarminta- w. J. S, 1 98 7, Kamus U mum Bahasa Indonesi 4 Jaliarlg Balai
Pustala-P.ta \'faijor
J.B.A.F, 1982, Sosiologi, Jakana, PT. Ichtiar Baru.S:epardl o Adikusumo. 1988, Falior Ekologi dan lmplikasi Bagi Pendidikan. FPS, IKIP
BandLtrg.
1988. Pendidikan, Interyretasi da.n Implikasi. FPS. IKIP Bandung S...qono Soekanto. 1982, Sosiologi Suatu Pengantar, JalQft4 Penerbit Rajawali.
T-
Haar B. 1936. Benginselen en Stelsel van het Adatrecht, (ledemahan).Lnd$g-Undang Nomor 20 tahun 2003. sistem Pendidikan Nasional.
l3:
i;Hl"'fr|:i\'
'
"""^"
'^
*"a'h
'
b'ava Ltna'i
'd'cta\pl
5g;1;
i1'.'ifr
I
El
:i;:,:
J,,'J''*
Neseri
'4e'|€'\( ds'|'| n oL
n J n \1"na
crand cJa.ion Hotel- Makaser. 29 Okober 20I 6
-457-SEMINAR NASIONAL
"P.ndidikd
Ih
u-ttu
Sosljal Menbentuk Kyaktel B@gst1 DdlM Rrt'skdData Sains Global"
Ke.j.s&c Feh{&s Inu Sosial Ulivmitas Nogqi Mak^sar d't Hinptlm Sej@ P.ndidikrn Im'ilnu Soeial Indotcsia
Cmd Cluio! Hot l, Makass, 29 OWoL-t2Al6