• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

MEMANFAATKAN APLIKASI EDMODO SEBAGAI MEDIA BANTU

DISKUSI KELAS XI MIPA 4 SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

Agnes Theresia Nuhuyanan 151414095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2019

(2)

i

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

MEMANFAATKAN APLIKASI EDMODO SEBAGAI MEDIA BANTU

DISKUSI KELAS XI MIPA 4 SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

Agnes Theresia Nuhuyanan 151414095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2019

(3)

ii SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

MEMANFAATKAN APLIKASI EDMODO SEBAGAI MEDIA BANTU

DISKUSI KELAS XI MIPA 4 SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

Disusun oleh: Agnes Theresia Nuhuyanan

NIM: 151414095

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

(4)

iii SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

MEMANFAATKAN APLIKASI EDMODO SEBAGAI MEDIA BANTU

DISKUSI KELAS XI MIPA 4 SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Agnes Theresia Nuhuyanan

NIM: 151414095

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 08 Juli 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ………

Sekretaris : Beni Utomo, M.Sc. ………

Anggota : Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T. ………

Anggota : Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Sc. ………

Anggota : Yosep Dwi Kristanto, M.Pd. ………

Yogyakarta, 08 Juli 2019

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(5)

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“BERSYUKUR ITU INDAH!”

TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong

sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya

Mazmur 28:7

Dengan rendah hati dan penuh rasa syukur, skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Bunda Maria Orangtuaku tercinta Ibu Lestari dan Bapak Dominicus Nuhuyanan Kakakku tersayang Thomas Aquino Nuhuyanan Pastor Vincent Nuhuyanan Semua sahabat dan teman-temanku Almamaterku Universitas Sanata Dharma

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 08 Juli 2019 Penulis

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Agnes Theresia Nuhuyanan

NIM : 151414095

demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:

“KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

MEMANFAATKAN APLIKASI EDMODO SEBAGAI MEDIA BANTU

DISKUSI KELAS XI MIPA 4 SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019”

Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 08 Juli 2019 Yang Menyatakan

(8)

vii

ABSTRAK

Agnes Theresia Nuhuyanan, 2019. Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Memanfaatkan Aplikasi Edmodo sebagai Media Bantu Diskusi Kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) keefektifan pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi dilihat dari hasil belajar peserta didik; 2) tanggapan guru dan peserta didik terhadap pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi; dan 3) hambatan-hambatan yang dialami saat menerapkan pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah guru Matematika peminatan dan peserta didik XI MIPA 4 di SMA Negeri 8 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Objek penelitian ini adalah keefektifan pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019. Data pada penelitian ini meliputi data tes hasil belajar peserta didik serta data tanggapan guru dan peserta didik tentang penggunaan Edmodo. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui tes tertulis, kuesioner dan wawancara.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) keefektifan pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi ditinjau dari hasil belajar peserta didik adalah sangat efektif dan termasuk dalam kriteria efektivitas sangat tinggi dengan persentase sebesar 84%; 2) tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi baik atau efektif dengan persentase sebesar 100% serta tanggapan dari guru dan beberapa peserta didik menyebutkan bahwa lebih efektif, lebih praktis dan lebih efisien waktu, tempat dan biaya karena pembelajarannya dapat berlangsung secara fleksibel dimana saja dan kapan saja; dan 3) hambatan-hambatan yang dialami yaitu jaringan atau server terkadang error dan boros kuota.

(9)

viii ABSTRACT

Agnes Theresia Nuhuyanan, 2019. The Effectiveness of Learning Mathematics by Utilizing Edmodo Application as a Discussion Media in Class XI MIPA 4 SMA Negeri 8 Yogyakarta in the Academic Year 2018/2019. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.

This research aims to know: 1) the effectiveness of learning Mathematics by utilizing Edmodo application as a discussion media in terms students’ learning achievement; 2) responses teacher and students to learning Mathematics by utilizing Edmodo application as a discussion media; and 3) obstacles experienced when applying Mathematics learning by utilizing Edmodo application as a discussion media.

This research is a descriptive research with a quantitative approach. The subjects of this research were specialization Mathematics teachers and student of class XI MIPA 4 SMA Negeri 8 Yogyakarta in the academic year 2018/2019. The object of this research is the effectiveness of learning Mathematics by utilizing Edmodo application as a discussion media. Data retrieval of this research was carried out in April 2019. Data in this research included test data of the students’ learning achievement and data of teacher’s and students’ responses about the use of Edmodo. The data in this research were collected through written tests, questionnaires and interviews.

The results of this research show that: 1) the effectiveness of learning Mathematics by utilizing Edmodo application as a discussion media viewed by students’ learning achievement is very effective and included in the very high effectiveness criteria with a percentage of 84%; 2) students' responses to Mathematics learning by utilizing Edmodo application as a discussion media was good or effective with a percentage of 100% and responses from teachers and some students stated that it was more effective, more practical and more efficient time, place and cost because learning can take place flexibly anywhere and anytime; and 3) obstacles experienced by the network or server sometimes errors and wasteful quota.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Memanfaatkan Aplikasi Edmodo sebagai Media Bantu Diskusi Kelas XI MIPA SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019” ini dengan baik dan lancar. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika.

Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan, bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

4. Bapak Drs. Thomas Sugiarto Pudjohartono, M.T., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar selama proses penelitian ini. 5. Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

6. Bapak Rudy Prakanto, S.Pd., M.Eng. selaku Kepala SMA Negeri 8 Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian. 7. Bapak Tantyo Margono, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran

Matematika Peminatan di SMA Negeri 8 Yogyakarta yang telah membimbing dan membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

8. Seluruh Peserta didik kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 8 Yogyakarta yang telah membantu penulis selama proses pelaksanaan penelitian.

(11)

x

9. Kedua orang tua penulis Ibu Lestari Murgiati dan Bapak Dominicus Nuhuyanan (Alm), Kakak Thomas Aquino Nuhuyanan, Pastor Vincent Nuhuyanan serta seluruh keluarga besar atas segala doa, bantuan, dukungan dan semangat yang tiada henti diberikan selama ini kepada penulis.

10. Keuskupan Manokwari-Sorong yang telah membantu membiayai kuliah dalam bentuk beasiswa.

11. Semua pihak yang bermurah hati membantu penulis selama kuliah dan selama menulis skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan dan tidak luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, serta menjadi sumber inspirasi untuk penulisan skripsi selanjutnya.

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Penjelasan Istilah ... 6 F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Pembelajaran Matematika ... 9

B. Pembelajaran yang Efektif ... 14

C. Hasil Belajar ... 16

D. Media Pembelajaran ... 18

E. Aplikasi Edmodo ... 28

(13)

xii

G. Materi Ajar ... 36

H. Penelitian yang Relevan ... 45

I. Kerangka Berpikir ... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 49

A. Jenis Penelitian ... 49

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 50

D. Bentuk Data dan Teknik Pengambilan Data ... 50

E. Instrumen Penelitian... 51

F. Teknik Analisis Data ... 54

G. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Penelitian secara Keseluruhan ... 57

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 60

A. Tahap Penelitian ... 60

B. Tabulasi Data Penelitian ... 65

C. Analisis Data Hasil Penelitian ... 70

D. Pembahasan ... 78 E. Keterbatasan Penelitian ... 83 BAB V PENUTUP ... 86 A. Kesimpulan ... 86 B. Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN ... 92

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Assignment ... 30 Gambar 2.2 Gradebook ... 31 Gambar 2.3 Award Badge ... 34

(15)

xiv

DAFTAR GRAFIK

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 KD dan IPK Polinom dan Operasi Aljabar Polinom ... 36

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes ... 52

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ... 53

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ... 54

Tabel 3.4 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar secara Kualitatif... 55

Tabel 3.5 Pedoman Skor Kuesioner ... 56

Tabel 3.6 Kategori Tanggapan Peserta Didik ... 56

Tabel 3.7 Kategori Tanggapan Peserta Didik Seluruhnya ... 57

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Peserta Didik ... 66

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Peserta Didik ... 68

Tabel 4.3 Hasil Wawancara Guru ... 69

Tabel 4.4 Data Nilai Tes Hasil Belajar Peserta Didik ... 69

Tabel 4.5 Analisis Data Tanggapan Peserta Didik... 72

Tabel 4.6 Persentase Kategori Tanggapan Peserta Didik Seluruhnya ... 73

Tabel 4.7 Kategori Tanggapan Peserta Didik Seluruhnya ... 73

Tabel 4.8 Analisis Data Kuesioner berdasarkan Aspek ... 74

Tabel 4.9 Analisis Data Tes Hasil Belajar Peserta Didik... 75

Tabel 4.10 Persentase Nilai yang diperoleh Peserta Didik ... 76

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A SURAT-SURAT ... L1 Lampiran A.1 Surat Permohonan Izin Penelitian ... L1 Lampiran A.2 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... L2

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN... L3 Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... L3 Lampiran B.2 Instrumen Tes... L14 Lampiran B.3 Pedoman Penskoran ... L15 Lampiran B.4 Kuesioner Mengenai Tanggapan Peserta Didik ... L21 Lampiran B.5 Pedoman Wawancara untuk Guru ... L23 Lampiran B.6 Pedoman Wawancara untuk Peserta Didik ... L24

LAMPIRAN C HASIL PENELITIAN ... L25 Lampiran C.1 Data Keterlaksanaan Diskusi ... L25 Lampiran C.2 Screenshoot Tampilan Edmodo ... L26 Lampiran C.3 Data Tes Hasil Belajar Peserta Didik ... L29 Lampiran C.4 Hasil Tes Hasil Belajar Peserta Didik ... L30 Lampiran C.5 Data Kuesioner Tanggapan Peserta Didik ... L36 Lampiran C.6 Analisis Data Kuesioner Tanggapan Peserta Didik ... L37 Lampiran C.7 Hasil Kuesioner Tanggapan Peserta Didik ... L39 Lampiran C.8 Hasil Wawancara untuk Peserta Didik ... L45 Lampiran C.9 Hasil Wawancara untuk Guru ... L48 Lampiran C.10 Foto-foto Penelitian ... L49

(18)

xvii

LAMPIRAN D VALIDITAS EMPIRIK ... L51 Lampiran D.1 Validitas Instrumen ... L51 Lampiran D.2 Reliabilitas Instrumen ... L52

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil observasi di kelas X SMA Negeri 8 Yogyakarta saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), peneliti menemukan bahwa saat proses belajar mengajar guru-guru dan peserta didiknya sudah terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dalam pelaksanaannya, peneliti menemukan bahwa salah satu masalah yang dialami oleh seorang guru adalah keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran, terutama kegiatan diskusi. Ketika berdiskusi khususnya pada saat membahas soal latihan, tidak semua soal dapat diselesaikan pada jam pelajaran. Oleh karena itu, soal-soal yang belum diselesaikan harus dikerjakan dan didiskusikan di luar jam pelajaran. Selain itu, guru juga harus mengirimkan soal-soal latihan yang lainnya melalui aplikasi WhatsApp kepada peserta didik. Namun, dengan cara tersebut guru akan kesulitan memantau sejauh mana proses diskusi yang dilakukan peserta didik dalam membahas soal-soal latihan yang sudah diberikan.

Berdasarkan hasil komunikasi antara peneliti dengan guru Matematika Peminatan kelas XI di sekolah tersebut, peneliti menemukan bahwa guru tersebut juga mengalami adanya keterbatasan waktu ketika mengajar dan saat diskusi. Guru tersebut juga mengatakan bahwa beliau sedang mencari alternatif lain untuk melakukan pembelajaran di luar kelas,

(20)

yaitu membuat materi dalam bentuk powerpoint dan sedang mencoba untuk menggunakan aplikasi seperti ispring untuk membuat latihan soal yang nantinya materi dan latihan soal tersebut disatukan kemudian akan diunggah ke web. Peserta didik dapat mengakses web tersebut di luar jam pelajaran dan dapat berdiskusi untuk membahas latihan soal yang diberikan. Akan tetapi, alternatif ini belum direalisasikan karena guru masih dalam tahap belajar dan belum mengetahui web seperti apa yang tepat dan efektif untuk mendukung pembelajaran di luar kelas.

Di zaman sekarang ini, banyak media yang menawarkan aplikasi-aplikasi online yang digunakan untuk mendukung pembelajaran di luar kelas. Salah satu media yang digunakan untuk proses pembelajaran di luar kelas tersebut adalah dengan menggunakan aplikasi Edmodo. Aplikasi Edmodo ini menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk digunakan karena media sosial seperti WhatsApp memiliki keterbatasan waktu untuk mengunduh filenya. Selain itu aplikasi ini merupakan hal yang baru bagi guru di sekolah tersebut, sehingga belum ada pemanfaatan aplikasi Edmodo untuk melakukan pembelajaran di luar kelas.

Menurut Gruber (dalam Anton, 2017) Edmodo merupakan website jejaring sosial yang mirip dengan facebook namun digunakan untuk proses pembelajaran. Edmodo sering disebut sebagai facebook pendidik karena Edmodo diperuntukkan bagi pendidik, peserta didik dan orang tua. Akan tetapi, pada penelitian ini, peneliti membatasi penggunaan Edmodo hanya diperuntukkan bagi guru dan peserta didik saja. Hasil penelitian yang

(21)

dilakukan oleh Al-said pada tahun 2015 (dalam Anton, 2017) menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran menggunakan Edmodo secara umum dapat menghemat waktu. Menurut Al-Kathiri (dalam Anton, 2017) penggunaan Edmodo memiliki banyak tantangan dan potensi yang bagus dalam pembelajaran. Edmodo juga dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang dapat digunakan oleh guru untuk mengunggah materi yang diajarkan, membuat kelas untuk berdiskusi, membuat quiz online dan sebagainya.

Edmodo dapat membantu guru untuk memberikan materi yang diajarkan di kelas, membantu guru mengatasi waktu yang terbatas ketika melakukan diskusi latihan soal di jam pelajaran dengan memfasilitasi adanya kegiatan diskusi di luar kelas dan membantu guru untuk memantau sejauh mana proses diskusi tersebut sudah dilakukan oleh peserta didiknya. Terkait dengan pembelajaran Matematika, proses diskusi untuk membahas latihan soal yang diberikan dapat memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik atau antara peserta didik dengan peserta didik lainnya untuk membahas suatu topik maupun menyelesaikan suatu masalah. Menurut Suryosubroto (dalam Trianto, 2014:154) diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat atau mencari pemecahan untuk mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Dengan demikian Edmodo dapat digunakan oleh guru untuk melakukan kegiatan diskusi di luar ruang kelas dengan mudah dan dapat menyesuaikan waktu

(22)

untuk berdiskusi tanpa harus terikat jam pelajaran. Ketika dalam pembelajaran guru membutuhkan waktu berdiskusi yang lebih lama untuk latihan soal, maka guru dapat melakukannya di luar jam pelajaran dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo.

Penerapan aplikasi Edmodo untuk memfasilitasi pembelajaran di luar kelas diharapkan tidak mengganggu hasil belajar peserta didik tetapi justru dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik. Walaupun selama ini waktu untuk berdiskusi di dalam kelas terbatas, namun hasil belajar peserta didik tidak bermasalah dan bisa mencapai KKM yang ditetapkan atau bahkan diatas KKM. Oleh karena itu, peneliti juga akan mengukur hasil belajar peserta didik setelah menerapkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi untuk memastikan bahwa penerapan aplikasi ini tidak mengganggu hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: “Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Memanfaatkan Aplikasi Edmodo sebagai Media Bantu Diskusi Kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 8 Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

(23)

1. Bagaimana keefektifan pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi ditinjau dari hasil belajar peserta didik?

2. Bagaimana tanggapan guru dan peserta didik terhadap pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi?

3. Apa hambatan-hambatan yang dialami saat menerapkan pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan-tujuan penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran Matematika dengan

memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi ditinjau dari hasil belajar peserta didik.

2. Untuk mengetahui tanggapan guru dan peserta didik terhadap pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami saat menerapkan pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi

(24)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Bagi Peserta Didik

Penelitian ini dapat membantu peserta didik kelas XI SMA Negeri 8 Yogyakarta untuk meningkatkan keterampilan berdiskusi menggunakan aplikasi Edmodo dan meningkatkan motivasi belajar mereka.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menjadi masukkan bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi Peneliti

a. Sebagai calon guru dapat mengembangkan pengetahuan untuk memanfaatkan daring dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Dapat mengetahui keefektifan pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi.

E. Penjelasan Istilah

Adapun penjelasan istilah yang digunakan dalam di skripsi ini, adalah sebagai berikut:

(25)

1. Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan cara mengajar yang dilakukan oleh guru dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan pendapat mengenai penyelesaian terhadap suatu permasalahan.

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah semua sarana seperti orang, bahan, alat atau peristiwa yang memungkinkan adanya kondisi seseorang untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan proses perubahan kemampuan seseorang yang meliputi kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor.

4. Aplikasi Edmodo

Edmodo merupakan platform pembelajaran berbasis jejaring sosial yang diperuntukan untuk guru, peserta didik sekaligus orang tua peserta didik.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan sikripsi ini terbagi atas 5 bab, berikut ini adalah garis besar dari setiap bab:

(26)

1. BAB I: Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika penulisan.

2. BAB II: Landasan Teori

Bab ini berisikan pembahasan teori yang melandasi permasalahan skripsi.

3. BAB III: Metodologi Penelitian

Bab ini berisikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk dan teknik pengambilan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan prosedur pelaksanaan kegiatan penelitian secara keseluruhan.

4. BAB IV: Pelaksanaan, Hasil dan Pembahasan Penelitian

Bab ini berisikan tahap penelitian, tabulasi data penelitian, analisis data hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

5. BAB V: Penutup

(27)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika 1. Pembelajaran

Upaya penataan lingkungan untuk menciptakan situasi agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal disebut sebagai pembelajaran. Gagne (dalam Nyanyu, 2014:175) mendefinisikan pembelajaran sebagai serangkaian peristiwa eksternal yang dibuat untuk membantu proses belajar yang bersifat internal. Menurut Miarso (dalam Nyanyu, 2014:175) pembelajaran adalah usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar seseorang belajar atau terjadi perubahan relatif orang tersebut. Smith dan Ragan (dalam Nyanyu, 2014:175) menyatakan bahwa pembelajaran adalah desain dan pengembangan informasi dan aktivitas yang mengarah pada hasil belajar yang ingin dicapai.

Dalam konteks pendidikan formal pembelajaran adalah pendidikan yang sebagian besar terjadi di kelas dan lingkungan sosial dan sebagian kecil terjadi di lingkungan masyarakat seperti menyelesaikan tugas-tugas matematika pada topik bangun ruang untuk mengamati dan mempelajari bangun-bangun rumah. Kegiatan-kegiatan pada peserta didik seperti menginisiasi, memfasilitasi, dan

(28)

meningkatkan intensitas dan kualitas belajar merupakan suatu pembelajaran. Peneliti menyimpulkan pembelajaran adalah proses interaksi dalam lingkungan belajar yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik maupun sumber belajar yang lainnya.

2. Pembelajaran Matematika

Definisi tentang matematika bersifat tentatif, tergantung orang yang mendefinisikannya karena matematika mempunyai banyak fungsi dan peran terhadap bidang studi yang lain. Ada beberapa definisi tentang matematika yaitu (Hamzah, 2014):

a. Matematika adalah cabang eksak dan terorganisasi.

b. Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak.

c. Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan-hubungannya.

d. Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan hubungannya diatur menurut aturan yang logis.

e. Matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan pada observasi (induktif) tetapi diterima generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif.

f. Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema.

(29)

g. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan besaran, dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikatakan matematika adalah bahasa yang berupa lambang-lambang dan hubungannya diatur dalam aturan yang logis agar mudah dipahami oleh semua bangsa. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam lingkungan belajar agar dapat memahami lambang-lambang yang diatur menurut aturan yang logis. Dalam pembelajaran matematika terdapat beberapa metode mengajar, seperti: ceramah, demonstrasi, tanya jawab, pemberian tugas, diskusi dan sebagainya. Akan tetapi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode diskusi.

3. Metode Diskusi

Menurut Suryosubroto (dalam Trianto, 2014:154) diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat atau mencari pemecahan untuk mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Menurut Arends (dalam Trianto, 2014:154) diskusi merupakan bentuk komunikasi seseorang dengan orang lain untuk saling berbagi gagasan dan pendapat. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan diskusi adalah komunikasi terarah yang dilakukan oleh

(30)

beberapa orang untuk mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. Dalam diskusi komunikasi antar setiap peserta diskusi sangatlah penting, berdasarkan cara penyampaiannya komunikasi terbagi atas dua, yaitu komunikasi yang terjadi secara langsung atau komunikasi lisan seperti dua orang yang sedang berbicara maupun pembicaraan melalui telepon dan komunikasi tertulis yang saat ini sering dilakukan melalui berbagai macam aplikasi seperti WhatsApp, Instagram, dan sebagainya.

a. Pengertian Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok, pertanyaan atau problema, di mana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama (Jusuf, 1982). Metode diskusi menurut Suryosubroto (dalam Muhamad Afandi, 2013:109) adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Metode diskusi merupakan cara mengajar yang dilakukan oleh guru dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan pendapat mengenai penyelesaian terhadap suatu permasalahan.

(31)

b. Tujuan Metode Diskusi

Tujuan metode diskusi antara lain (Hamzah, 2014:274):

1) Memasyarakatkan peserta didik yaitu membantu peserta didik belajar ikut serta dalam aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan kelompok.

2) Alternatif bagi peserta didik menemukan fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan

c. Sifat Metode Diskusi

Sifat metode diskusi adalah (Hamzah, 2014:274): 1) Mengajak peserta didik bekerja dalam kelompok.

2) Peserta didik ikut serta dalam diskusi kelas seperti dalam diskusi inkuari yang tahapannya berdasarkan arahan yang diberikan.

d. Tahapan Metode Diskusi

Tahapan metode diskusi adalah(Hamzah, 2014:274-275): 1) Tahap situasi kelompok. Pada tahap ini peserta didik

menanggapi dan berdiskusi sebagai kelompok.

2) Diagnostik/diagnosis. Tahap ini menunjukkan adanya perkembangan situasi di mana peserta didik mengerti dan mempertimbangkan pendekatan alternatif kepada situasi tersebut.

3) Tahap diskusi kelompok. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu merumuskan pendekatan kepada problem, penguji

(32)

hipotesis, mengevaluasi dan mengubah prosedur-prosedur mencoba rencana dan mengamati akibat dari berbagai aktivitas.

4) Refleksi kelompok. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu terkait strategi, tujuan-tujuan, hasil-hasil dari ketiga tahap itu.

5) Ditunjukkan cara peserta didik berpartisipasi aktif dan efektif dalam kelompok; guru bisa memimpin kerja kelompok dengan tetap berpedoman pada peran aktif peserta didik.

6) Ada peluang dari perbedaan ide-ide.

7) Bagi peserta didik yang enggan berpartisipasi: (1) jangan cemooh, (2) ajukan pertanyaan, (3) buat pernyataan penjelasan langsung kepada mereka, (4) berikan penghargaan/reward.

B. Pembelajaran yang Efektif

Guru merupakan kunci pembelajaran yang efektif. Menurut Roestiyah (dalam Nyanyu, 2014:180) untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Guru mampu mengupayakan peserta didik belajar secara aktif, baik mental maupun fisik.

2. Banyak metode yang harus digunakan guru pada waktu mengajar. 3. Pemberian motivasi yang tepat.

(33)

5. Pertimbangan dari guru mengenai perbedaan individual peserta didik. 6. Adanya perencanaan yang selalu dibuat guru sebelum mengajar. 7. Adanya pengaruh yang sugestif dari guru.

8. Ketika ada persoalan pada saat belajar mengajar guru harus memiliki keberanian untuk menghadapinya.

9. Suasana yang demokratis harus dapat diciptakan oleh guru. 10. Guru harus mampu menstimulasi peserta didik untuk berpikir. 11. Semua bahan pelajaran yang diberikan perlu diintergrasikan.

12. Pelajaran yang diterima harus memiliki keterkaitan dengan kehidupan nyata di masyarakat.

13. Guru harus memberikan kebebasan pada peserta didik untuk menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar sendiri dan memecahkan masalah sendiri.

14. Guru menyediakan pengajaran remedial bagi peserta didik yang membutuhkan

Pembelajaran yang efektif adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru yang sesuai dengan pedoman kurikulum dan memperhatikan perbedaan individual peserta didik agar peserta didik dapat berpikir dan belajar secara aktif. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dapat dilakukan dengan pemberian tes, sebab hasil tes dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pembelajaran (Trianto, 2014:22). Dari hasil tersebut, pembelajaran dikatakan efektif apabila hasil belajar peserta didik memenuhi ketuntasan tertentu yang disesuaikan dengan

(34)

kriteria ketuntasan minimal (KKM). Menurut Depdiknas (dalam Ahmad, 2013) pembelajaran dikatakan tuntas apabila telah mencapai angka 75%.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut R. Gagne (dalam Ahmad, 2013) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman seseorang. Menurut E. R Hilgard (dalam Ahmad, 2013) belajar adalah perubahan pada pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku terhadap lingkungan yang diperoleh melalui pengalaman. Slameto (dalam Muhamad Afandi, 2013:1) mendefinisikan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan seseorang sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Baharuddin (dalam Muhamad Afandi, 2013:1) belajar merupakan pelatihan atau pengalaman seseorang untuk mendapatkan perubahan. Menurut kamus bahasa Indonesia (dalam Muhamad Afandi, 2013:2) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu berdasarkan pengalaman dari kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan dan sebagainya.

(35)

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar akan tampak pada beberapa aspek, seperti: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubunga sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Menurut Sanjaya (dalam Muhamad Afandi, 2013:4) hasil belajar merupakan tingkah laku yang dirumuskan dalam bentuk kemampuan dan kompetensi yang dapat diukur atau dapat ditampilkan melalui performance peserta didik. Tingkah laku tersebut dapat diukur melalui beberapa indikator antara lain: mengidentifikasi (identify), menyebutkan (name), menyususn (construct), menjelaskan (describe), mengatur (order), dan membedakan (different). Sedangkan istilah seperti mengetahui, menerima, memahami, mencintai, mengira-ngira dan lain sebagainya bukanlah indikator untuk menggambarkan hasil belajar. Menurut Abdurrahman (dalam Asep, 2013) hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh seseorang setelah belajar. Juliah (dalam Asep, 2013) hasil belajar adalah sesuatu yang dimiliki seseorang sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.

Hasil belajar merupakan proses perubahan kemampuan seseorang yang meliputi kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor.

3. Teknik Penilaian

Pendidik dapat melakukan penilaian pengetahuan dengan berbagai teknik sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar,

(36)

indikator, atau tujuan pembelajaran yang akan dinilai. Semua yang akan dilakukan dalam proses penilaian perlu ditetapkan terlebih dahulu pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan peneliti adalah tes tertulis.

Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya disajikan secara tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.

a) Memeriksa kompetensi dasar dan indikatornya b) Menetapkan tujuan penilaian

c) Menyusun kisi-kisi

d) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal e) Menyusun pedoman penskoran

D. Media Pembelajaran

Upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar semakin didorong karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh disekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

(37)

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (dalam Azhar, 2014:3) mengatakan bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Association for Educational Communications and Technology atau AECT (dalam Sri, 2010:4) mendefinisikan media sebagai segala bentuk perantara untuk menyalurkan informasi. Berbeda dengan pendapat Briggs (dalam Sri, 2010:4-5) yang mengatakan bahwa media adalah peralatan fisik untuk membawakan atau meyempurnakan isi pembelajaran. Termasuk didalamnya, buku, videotape, slide suara, suara guru, atau salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian. Di dalamnya tercakup segala peralatan fisik pada komunikasi seperti, buku, slide, buku ajar, tape recorder.

Ada lagi pendapat Bretz (dalam Sri, 2010:5) yang mengatakan bahwa media adalah sesuatu yang terletak ditengah-tengah, jadi suatu perantara. Bretz menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan, dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Perbedaannya adalah bahwa yang pertama merupakan sesuatu yang berkemampuan untuk

(38)

menyajikan keseluruhan informasi dan menggerakkan saling tindak antara pebelajar dengan subjek yang dipelajari, sedangkan yang kedua semata-mata adalah penunjang pada penyajian yang dilakukan oleh guru. Smaldino (dalam Sri, 2010:5) mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi.

Peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua sarana seperti orang, bahan, alat atau peristiwa yang memungkinkan adanya kondisi seseorang untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan media terdiri atas guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan. Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan yang mengandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, rekaman, internet, film, microfilm, dan sebagainya.

2. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran

Dua unsur yang amat penting dalam suatu proses belajar mengajar adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Hamalik (dalam Cecep, 2013:19) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan, minat, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik.

Secara umum, kedudukan media dalam sistem pembelajaran adalah sebagai:

(39)

 alat penyalur pesan;

 alat bantu;

 alat penguatan (reinforcement); dan

 wakil guru dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas dan menarik.

a. Fungsi Media Pembelajaran

Levie dan Lentz (dalam Cecep, 2013:19-20) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali, peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau materi pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. 2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan peserta didik ketika belajar teks bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau

(40)

gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Menurut Kemp dan Dayton (dalam Cecep, 2013:20) media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, yaitu dalam hal (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok peserta didik. Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.

(41)

b. Peran Media Pembelajaran

Dalam pendidikan, media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang memuat informasi tentang peserta didik, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Instruksi belajar yang efektif dapat tercapai apabila materi dirancang secara lebih sistematis dan psikologis, serta ditinjau dari segi prinsip-prinsip belajar. Media pembelajaran juga harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan individu peserta didik, karena setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda (Cecep, 2013:21).

Kemp dan Dayton (dalam Cecep, 2013:21) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.

1) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja diinginkan atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.

2) Penyampaian pelajaran tidak kaku. 3) Pembelajaran bisa lebih menarik.

(42)

4) Penerapan teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis terkait partisipasi peserta didik, umpan balik dan penguatan membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif.

5) Kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak.

6) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar.

7) Sikap positif peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.

Dale (dalam Cecep, 2013:21-22) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat, asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru dan peserta didik merupakan elemen penting dalam suatu sistem pendidikan, baik tradisional maupun modern. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan pelajaran dengan bantuan media apa saja agar dapat merealisasikan manfaat berikut ini.

(43)

1) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas, motivasi belajar serta membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar peserta didik.

2) Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku peserta didik dan hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan peserta didik.

3) Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran, kebutuhan dan minat peserta didik dengan meningkatnya motivasi belajar peserta didik.

4) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.

5) Memberikan umpan balik yang diperlukan agar dapat membantu peserta didik menemukan seberapa banyak hal yang telah mereka pelajari.

6) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan konsep-konsep yang bermakna yang dapat dikembangkan.

7) Memperluas wawasan dan pengalaman peserta didik yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik serta membuat generalisasi yang tepat.

8) Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang peserta didik butuhkan untuk membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.

(44)

Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar berdasarkan uraian dan pendapat beberapa ahli diatas, yaitu media pembelajaran dapat (Cecep, 2013:23):

a. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu

b. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

c. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga menumbuhkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

d. Memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Selain memiliki fungsi dan peran yang bermacam-macam, media pembelajaran juga diklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut Heinich (dalam Benny, 2017) yaitu: media cetak/teks, media pameran/display, media audio, gambar bergerak/motion pictures, multimedia, dan media berbasis web atau internet.

(45)

3. Media Internet

Perkembangan dunia internet saat ini sangat pesat, tanpa mengenal usia dan jabatan secara tidak langsung orang-orang dipaksakan untuk mengenal dunia maya ini. Saat ini, orang-orang yang ada di seluruh dunia dapat dihubungkan dengan media telepon genggam saja. Tidak hanya mendengarkan suara dari telepon genggam, kini video call dapat juga dinikmati melalui telepon genggam.

Dunia internet dapat mempermudah semua kegiatan yang ada dengan memanfaatkan konsep teknologinya. Dunia internet juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu contoh terbesar dari kelebihan internet adalah penerapannya sebagai media pembelajaran, misalnya ketika memerlukan bahan materi pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan duduk di depan komputer yang terhubung internet lalu masuk ke layanan www.google.com semua informasi yang dibutuhkan dapat dicari tanpa harus pergi ke perpustakaan. Walaupun memiliki banyak kelebihan, dunia internet juga memiliki kekurangan, seperti: pecandu, situs-situs terlarang, carding, media sosial, virus, dan mendownload lagu secara illegal.

Implementasi dunia internet telah banyak diterapkan di seluruh dunia, salah satunya pada dunia pendidikan yaitu adanya konsep e-learning atau konsep pembelajaran jarak jauh, antara guru dengan peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas.

(46)

Contohnya pada interaksi pembelajaran antara dosen dan mahasiswa, seorang dosen tidak dapat hadir di kampus, lalu meminta mahasiswanya untuk mempelajari materi perkuliahan pada blog dosen tersebut atau dosen tersebut mengadakan video conference dengan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Semua ini merupakan konsep e-learning yang tidak akan lepas antara dosen/guru dengan mahasiswa/peserta didik tanpa mengenal tempat dan waktu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi Edmodo untuk memfasilitasi kegiatan diskusi yang dilakukan di luar kelas.

E. Aplikasi Edmodo

1. Pengertian Edmodo

Edmodo (Muhammad Zakaria, 2019) merupakan pembelajaran berbasis jejaring sosial yang diperuntukan untuk guru, peserta didik sekaligus orang tua peserta didik. Edmodo pertama kali dikembangkan pada akhir tahun 2008 oleh Nic Borg dan Jeff O‟hara dan Edmodo merupakan program e-learning yang menerapkan sistem pembelajaran yang mudah, efisien sekaligus lebih menyenangkan.

Pada awal tahun 2011 Edmodo menjadi salah satu jejaring sosial yang paling cepat berkembang dengan penggunanya sekitar 1 juta dan beberapa bulan kemudian, penggunanya bertambah menjadi 7 juta orang. Pada tahun 2015, penggunanya sudah mencapai 50 juta orang yang berasal dari berbagai belahan dunia.

(47)

Edmodo dikatakan membantu dalam proses pembelajaran karena menyediakan cara yang aman dan mudah untuk membangun kelas virtual berdasarkan pembagian kelas layaknya di sekolah. Desainnya juga hampir sama dengan desain tampilan Facebook. Adanya penggunaan Edmodo guru atau dosen untuk mengirim nilai, tugas, maupun kuis kepada peserta didik atau mahasiswa dengan mudah.

Selain proses belajar mengajar antara peserta didik dan guru yang semakin dimudahkan, guru pun dapat saling berdiskusi, berbagi pengalaman mengajar, dan sebagainya dengan sesama guru yang berada di belahan dunia lain. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan Edmodo seperti kode khusus untuk setiap kelas atau grup. Jika peserta didik ingin bergabung pada suatu grup, maka peserta didik terlebih dahulu mengetahui kode khusus grup tersebut.

2. Manfaat Edmodo untuk Pembelajaran

Edmodo mempunyai beberapa manfaat dalam pembelajaran sebagai berikut (Muhammad Zakaria, 2019):

a. Edmodo dapat menjadi alat komunikasi dan diskusi yang efisien serta dapat menjadi sarana untuk ujian maupun kuis.

b. Adanya kemudahan bagi peserta didik untuk berinteraksi satu sama lain dengan pantauan langsung dari gurunya serta orang tua

(48)

peserta didik juga dapat memantau kegiatan belajar anaknya dengan mudah.

c. Guru dapat memberikan bahan ajar yang dapat diunduh oleh peserta didik, seperti: pertanyaan, foto, video pembelajaran bahkan dapat memberikan soal dari mana saja dan kapan saja.

3. Fitur-Fitur yang Terdapat pada Edmodo

Fitur-fitur yang ditawarkan Edmodo untuk menunjang proses pembelajaran sangatlah banyak. Berikut beberapa fitur yang terdapat pada Edmodo :

a. Assignment

Gambar 2.1 Assignment

Fitur ini digunakan oleh guru untuk memberikan tugas secara online kepada peserta didik. Kelebihan dari fitur ini yaitu dilengkapi dengan waktu deadline, fitur attach file agar peserta

(49)

didik dapat mengirimkan tugas secara langsung kepada guru dalam bentuk file document (pdf, doc, xls, ppt), dan juga tombol “Turn in” pada kiriman assignment yang berfungsi menandai bahwa peserta didik telah menyelesaikan tugas mereka. Di bagian fitur guru juga lebih dimudahkan perannya karena Assignment atau tugas yang sebelumnya pernah diberikan pada peserta didik di periode sebelumnya, bisa kembali diberikan pada peserta didik di periode berikutnya, dengan cara tugasnya disimpan di Library untuk digunakan kembali di masa depan. Sesama guru juga dapat saling berbagi materi tugas yang diberikan pada peserta didik sehingga tugas lebih bervariasi.

b. Gradebook

Gambar 2.2 Gradebook

Fitur gradebook mirip dengan catatan nilai peserta didik. Guru dapat memberi nilai kepada peserta didik secara manual maupun otomatis. Fitur ini juga memungkinkan guru untuk memanajemen

(50)

penilaian hasil belajar dari seluruh peserta didik. Penilaian tersebut juga dapat diexport menjadi file .csv. Pada fitur gradebook, guru memegang akses penuh pada fitur ini sedangkan peserta didik hanya dapat melihat rekapan nilai dalam bentuk grafik dan penilaian langsung. Fitur gradebook sangat membantu untuk membuat catatan nilai yang terorganisir dengan cepat. Guru dapat dengan mudah menambahkan periode penilaian pada Progress Book, menambahkan tugas dan nilai menggunakan komputer, dan kemudian memantau nilai-nilai dari tiap peserta didik dengan mudah. Data yang terorganisir juga membuat guru lebih mudah memantau progress setiap peserta didik, kemajuannya dalam proses belajar, serta peringkat peserta didik di sebuah kelas.

c. File and Links

Fitur File and Links berfungsi untuk mengirimkan note dengan lampiran file dan link. Biasanya file tersebut berekstensi .doc, .ppt, .xls, .pdf dan lain-lain. Terkadang guru membutuhkan tambahan materi seperti gambar agar peserta didik dapat lebih memahami pelajaran yang diberikan inilah gunanya fitur File dan Links. Guru dapat mengunggah gambar, video, teks, atau apapun yang menurutnya dapat meningkatkan rasa keingintahuan peserta didik ketika belajar dalam waktu singkat. Jika suatu tambahan materi tersebut sudah tersimpan di dalam komputer, maka guru

(51)

dapat menggunakan fitur file untuk mengunggahnya. Sedangkan jika tambahan materi tersebut masih berada di dalam website tertentu dan ukurannya cukup besar untuk diunduh, guru dapat memberikan link yang dapat diakses.

d. Library

Fitur Library dapat digunakan oleh guru untuk mengunggah bahan ajar seperti materi, presentasi, gambar, video, sumber referensi, dan lain-lain. Fitur ini juga berfungsi sebagai wadah untuk menampung berbagai file dan link yang dimiliki oleh guru maupun peserta didik. Fitur library ini sangat berguna untuk membantu para guru yang memiliki ratusan file di komputer sekolah, atau daftar bookmark panjang untuk halaman web yang berguna sebagai materi pembelajaran. Fitur library menyediakan kapasitas tanpa batas yang membuat setiap guru mampu menyimpan, mengurutkan, membagi, dan mengorganisir berbagai macam dokumen hanya dalam satu akun. Dokumen yang terdapat dalam Library virtual ini kemudian juga dapat diakses dimanapun dan dibagikan dengan guru-guru lainnya.

e. Award Badge

Pemberian suatu penghargaan kepada peserta didik atau grup, biasanya dilakukan guru menggunakan fitur award badges ini. Badge yang diberikan tentunya akan menunjukkan track record positif peserta didik. Guru dapat dengan mudah menyediakan

(52)

badge untuk setiap peserta didik berprestasi yang telah mengerjakan kuis dan tugas lainnya dengan hasil sangat baik.

Gambar 2.3 Award Badge

Badge ini juga dapat menjadi motivasi bagi peserta didik untuk mengerjakan berbagai tugas dengan baik. Adanya penghargaan membuat seseorang lebih bersemangat untuk mengerjakan sesuatu. Guru pun dapat mengatur juga untuk memberikan badge untuk beberapa peserta didik sekaligus. Akan tetapi, badge hanya dapat diberikan dari guru untuk perserta didik, tidak untuk sesama guru lainnya. Walaupun begitu, beberapa badge Edmodo diberikan otomatis kepada guru, misalnya jika guru tersebut adalah guru pertama dari suatu sekolah yang bergabung dengan Edmodo.

(53)

F. Tanggapan terhadap Pembelajaran Matematika Berbasis TIK

Hamdan Husein Batubara (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika berbasis Android untuk Siswa SD/MI” memberikan hasil yang salah satunya membahas tentang tanggapan siswa secara keseluruhan terhadap produk media pembelajaran berbasis android. Tanggapan tersebut meliputi beberapa aspek, yaitu aspek kemudahan pemahaman, aspek kemadirian belajar, aspek keaktifan dalam belajar, aspek minat terhadap media pembelajaran berbasis android, aspek penyajian media pembelajaran berbasis android, dan aspek penggunaan media pembelajaran berbasis android. Aspek minat terhadap media pembelajaran berbasis android dan aspek penggunaan media pembelajaran berbasis android bila dijabarkan hasilnya adalah: 1) siswa berminat belajar matematika menggunakan media pembelajaran berbasis android. Produk media pembelajaran berbasis android merupakan salah satu media pembelajaran yang mengasyikkan dan dapat menambah minat siswa untuk belajar matematika; 2) media pembelajaran berbasis android mudah digunakan secara mandiri di luar kelas dan di luar jam mata pelajaran. Siswa juga memberikan beberapa saran atau masukan untuk produk media pembelajaran berbasis android yaitu: soalnya kurang banyak, font kurang besar dan gambarnya kurang.

Berdasarkan hasil tersebut, media pembelajaran berbasis android mendapatkan tanggapan yang baik dari siswa seperti dalam aspek minat terhadap media pembelajaran berbasis android dan aspek penggunaan

(54)

media pembelajaran berbasis android. Dalam penelitian ini, peneliti juga ingin melihat tanggapan siswa atau peserta didik melalui aspek minat terhadap pembelajaran matematika dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi dan aspek penggunaan aplikasi Edmodo sebagai media bantu diskusi dalam pembelajaran Matematika. Tanggapan ini akan dikumpulkan oleh peneliti melalui kuesioner dan wawancara yang dikembangkan berdasarkan dua aspek tersebut.

G. Materi Ajar

Pada penelitian ini, topik yang digunakan dalam pembelajaran Matematika Wajib untuk kelas XI MIPA 4 yaitu Polinom dan Operasi Aljabar Polinom. Berikut ini adalah Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi yang dibuat berdasarkan Permendikbud Tahun 2016 Nomor 24 (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016).

Tabel 2.1 KD dan IPK Polinom dan Operasi Aljabar Polinom

No.

Kompetensi Dasar

(KD)

No. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.4.

Menganalisis keterbagian dan faktorisasi polinom

3.4.1.

Membuktikan sisa dari pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk

adalah

3.4.2.

Membuktikan sisa dari pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk

(55)

No.

Kompetensi Dasar

(KD)

No. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

adalah ( )

3.4.3.

Membuktikan sisa dari pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk

adalah 4.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan faktorisasi polynomial 4.4.1.

Menentukan sisa dari pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk

4.4.2.

Menentukan sisa dari pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk

4.4.3.

Menentukan sisa dari pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk

4.4.4. Menganalisa sisa dari pembagian suku banyak

1. Suku Banyak (Polinomial)

a. Pengertian Suku Banyak (Polinomial)

Variabel atau peubah adalah lambang (simbol) anggota sembarang dari semesta pembicaraan, contohnya: . Konstanta adalah lambang anggota tertentu dari semesta pembicaraan, contohnya: 1, 2, 3. Koefisien adalah konstanta yang menunjukkan banyaknya variabel, contohnya: dan . Suku bentuk aljabar adalah kombinasi antara konstanta dengan atau tanpa variabel. Suku banyak (polinomial) adalah bentuk aljabar

(56)

yang memiliki lebih dari dua suku. Derajat suatu polinomial ditentukan oleh pangkat tertinggi dari satu variabel pada polinomial tersebut (misalnya polinomial dalam atau dalam ).

Polinomial dalam yang berderajat , dengan bilangan cacah dan dituliskan dalam bentuk (Sukino, 2016):

Dengan suatu suku banyak dalam adalah pangkat tertinggi dari dalam suku banyak itu. Bilangan disebut dari variabel dan disebut konstanta. dan

merupakan bilangan real.

b. Operasi Aljabar pada Polinomial

Pada bentuk polinomial dapat diterapkan operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Khusus untuk operasi pembagian akan dibahas sendiri.

1) Penjumlahan dan pengurangan

Dua bentuk polinomial dapat dilakukan penjumlahan dan pengurangan dengan menjumlah atau mengurang antar koefisien pada suku sejenisnya. Suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel sama. Contoh suku sejenis, yaitu: dan atau dan . Contoh penjumlahan dan pengurangan polinomial:

(57)

b) sifat distributif 2) Perkalian

Secara umum, perkalian polinomial derajat dengan polinomial derajat sebagai berikut (Sukino, 2016).

Hal ini berarti:

Terdapat penerapan dari sifat-sifat perpangkatan ketika mengalikan dua polinomial, yaitu .

Contohnya:

3) Kesamaan dan Identitas

Suku banyak dan suku banyak dikatakan sama, apabila kedua suku banyak itu mempunyai nilai yang sama untuk variabel pada bilangan real. Notasi untuk kesamaan ditulis . Kesamaan dua suku banyak dan ditulis sebagai

4) Nilai suku banyak

Apabila suku banyak dinyatakan dengan dan diganti dengan bilangan tetap , maka bentuk merupakan nilai

(58)

suku banyak tersebut untuk . Cara ini disebut cara substitusi.

2. Pembagian Suku Banyak (Polinomial)

Secara umum dapat dituliskan:

Yang dibagi = pembagi × hasil bagi + sisa pembagian.

Definisi secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut (Sukino, 2016).

Suatu suku banyak berderajat dibagi berderajat (dengan ) menghasilkan hasil bagi berderajat dan sisa maksimal berderajat , dapat dituliskan:

a. Pembagian Suku Banyak dengan

Pembagian suku banyak dengan pembagi menghasilkan hasil bagi dan sisa berderajat nol atau konstanta, dituliskan sebagai berikut (Sukino, 2016).

Menentukan hasil bagi dan sisa:

Penentuan hasil bagi dan sisa dari pembagian dengan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: operasi aljabar, pembagian menurun/bersusun ke bawah dan bagan Horner.

(59)

b. Pembagian Suku Banyak dengan

Dalam bagian ini, akan dibahas tentang pembagian suku banyak dengan secara bagan Horner saja. Perhatikan pembagian dengan , maka menurut cara pembagian Horner, dan ditulis sebagai (Sukino, 2016):

( ) ( )

( ) ( )

( ) { } ( )

{ } ( )

Hal ini menunjukkan bahwa: jika dibagi dengan , maka hasil baginya = dan sisanya = ( ), dengan adalah hasil bagi dari pembagian dengan .

c. Pembagian Suku Banyak dengan

Metode pembagian sintetik atau bagan Horner (Sukino, 2016) dapat digunakan untuk menentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian suatu suku banyak dengan pembagi berbentuk apapun asalkan .

Bagan horner:

Bagan Horner hanya dapat digunakan untuk pembagi yang dapat difaktorkan saja. Misalkan dibagi dengan suku banyak

(60)

yang dapat difaktorka akan ditentukan hasil bagi dan sisa pembagian dengan bagan Horner.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan pada bagan Horner adalah sebagai berikut.

a) Misalkan dapat ditulis sebagai dengan .

b) Mula-mula, bagi dengan , diperoleh:

c) Hasil bagi dibagi lagi dengan , diperoleh:

d) Substitusikan ke bentuk kesamaan , diperoleh: [ ] + + + + 3. Teorema Sisa dengan

(61)

a. Terorema 1: Pembagi berbentuk

Jika suku banyak berderajat dibagi , maka sisa pembagiannya adalah (Sukino, 2016).

Bukti:

Pandang:

Dengan mensubstitusikan atau , diperoleh:

terbukti

Penentuan sisa pembagian suku banyak dapat menggunakan cara substitusi, yaitu mencari nilai atau pembagian bersusun maupun cara sintetik (bagan Horner).

b. Terorema 2: Pembagi berbentuk

Jika suku banyak berderajat dibagi , maka sisa pembagiannya adalah ( ) (Sukino, 2016).

Bukti:

( )

( ) { } Substitusikan , diperoleh:

Gambar

Gambar 2.1 Assignment .......................................................................................
Grafik 4.1 Persentase Peserta Didik yang Mengumpulkan ..................................
Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap  peserta  didik,  misalnya  informasi  yang  menyangkut  masalah  sosial atau ras
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan  mengingat  informasi  atau  pesan  yang  terkandung  dalam  gambar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Tingkat Kecemasan Matematika Setelah Diperdengarkan Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas XB SMK Negeri 2 Kasihan Bantul (SMM

Pada soal nomor dua telah diketahui dua sudut dan satu sisi. Dalam menyelesaikan soal nomor dua ini, terdapat dua tahapan, yaitu menentukan sudut yang belum diketahui yang

Pencapaian ini dapat dicapai siswa ketika : (1) siswa mampu menentukan bahwa masalah tersebut dapat diselsaikan dengan merubah informasi yang sudah

Melalui pembelajaran saintific dengan metode demonstrasi, diskusi dan Tanya jawab menuntun peserta didik untuk mengamati permasalahn, menuliskan penyelesaian, dan

Kategori dukungan orang tua dari masing-masing indikator antara siswa laki- laki dan perempuan dapat diketahui pada nilai mean yang tertera pada tabel, dijelaskan dari segi

Agape Putri Glory Kause. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020 dalam Menyelesaikan Soal-Soal

Hasil penelitian ini adalah pertama, proses pengembangan perangkat pembelajaran berbasis gamifikasi melalui Wordwall terdiri dari enam tahapan, yaitu (1) wawancara

(3) Penyebab kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif yaitu kesulitan dalam menyelesaikan