• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N) TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N) TAHUN 2014"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PEDOMAN

FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL

(FLS2N)

(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Bangkitnya industri kreatif dan budaya, serta bergesernya kekuatan ekonomi dunia ke Benua Asia merupakan tantangan masa depan Bangsa Indonesia. Kondisi-kondisi tersebut akan melahirkan konsekuensi yang antara lain harus diimbangi dengan peningkatan kompetensi generasi muda sebagai human capital yang akan menjalani dan mengembangkan seluruh asset bangsa secara baik dan benar hingga bermanfaat bagi generasi selanjutnya.

Salah satu wujud peningkatan kompetensi yang dapat dilakukan secara sederhana adalah dengan mejadikan keterampilan berkomunikasi melalui berbagai media sebagai kekuatan yang harus ditingkatkan di abad 21 dan selanjutnya seni akan menjadi alat ekspresi di dalam tataran komunikasi sosial untuk mendukungnya. Seni dalam konteks ini menjadi penting, karena seni yang merupakan bagian dari kebudayaan menjadi salah satu wadah untuk membangun sistem kemasyarakatan yang beradab dan beretika.

Untuk memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat siswa terhadap seni dan budaya di sekolah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah

(6)

Pedoman ini disusun sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi dan gambaran mengenai petunjuk umum masing-masing bidang lomba pada pelaksanaan FLS2N tingkat SMA tahun 2014. Nuansa baru pada pelaksanaan FLS2N 2014 diharapkan mampu menjadi semangat semua pihak untuk terus berkarya, berinovasi dalam menjadikan budaya sebagai kekuatan bangsa menuju generasi muda Indonesia yang berkarakter dan beretika.

Jakarta, 10 Januari 2014 Direktur Pembinaan SMA

Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001 DIREKTORAT

JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

(7)

Daftar isi

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Visi Misi dan Tema FLS2N Tingkat SMA ...4

C. Dasar Hukum ...5

D. Tujuan ...6

E. Hasil yang Diharapkan ...6

BAB II MEKANISME PENYELENGGARAAN FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N) A. Cabang Seni yang Dilombakan dan Jumlah Peserta/ Provinsi ...7

B. Kriteria Peserta ...8

C. Kriteria dan Tugas/Fungsi Pendamping ...8

D. Kriteria Juri ...9

E. Jadwal Pelaksanaan ...9

F. Pembiayaan ...10

(8)

BAB III PEDOMAN LOMBA MASING-MASING BIDANG YANG DILOMBAKAN DALAM FLS2N 2014

A. Lomba Seni Baca Puisi ...14

B. Lomba Tari Berpasangan ...18

C. Lomba Drama/Teater ...22

D. Lomba Seni Solo Vokal ...25

E. Lomba Seni Cipta Puisi ...32

F. Film Pendek ...35

G. Lomba Desain Poster ...41

H. Lomba Seni Kriya ...46

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Pengertian a. Kebudayaan

Kebudayaan adalah suatu sistem tata nilai yang disepakati oleh sebuah komunitas atau masyarakat tertentu. Produk kebudayaan dapat berupa benda dan takbenda (fisik dan nonfisik). Kedua produk tersebut merupakan acuan bagi kelompok tersebut sekaligus panduan dalam berperilaku. Produk kebudayaan dapat berupa ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial, dan seni.

b. Seni

Seni adalah bagian dari kebudayaan yang memegang peranan penting dalam membangun sistem kemasyarakatan yang beradab dan beretika. Seni sebagai alat ekspresi di dalam tataran komunikasi dan sosial bertujuan untuk memperhalus rasa sehingga terbangun kebudayaan yang tinggi dan manusiawi.

(10)

c.1. Pertunjukan

Seni Pertunjukan adalah seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan melibatkan empat unsur, yaitu waktu, ruang, seniman, dan penonton. Dalam FLS2N di tingkat SMA, materi seni pertunjukan dapat dipersiapkan di provinsi masing-masing. Bidang yang dilombakan adalah baca puisi, tari berpasangan, drama, dan vokal solo.

c.2. Penciptaan

Penciptaan Karya Seni berupa ekspresi yang berunsurkan keindahan yang diungkapkan melalui media yang bersifat nyata dan dapat dinikmati oleh indera. Pada FLS2N di tingkat SMA, pengetahuan, wawasan, bahan, dan peralatan peserta dipersiapkan di masing-masing provinsi sesuai dengan tema yang tertera pada buku pedoman. Soal akan diberikan pada saat lomba. Bidang yang dilombakan adalah desain poster, kriya, penulisan puisi, dan film pendek.

2. Landasan Pemikiran

Undang Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Setiap orang juga berhak mendapatkan pendidikan dan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya, termasuk daya saing di bidang prestasi

(11)

Prestasi akademik dan nonakademik yang diraih melalui pendidikan yang bermutu memerlukan pengembangan kecerdasan secara komprehensif dan bermakna. Aspek-aspeknya meliputi: (1) olah hati (cerdas spiritual) untuk memperteguh keimanan dan ketaqwaan, meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti atau moral, membentuk kepribadian yang unggul, membangun kepemimpinan dan entrepreneurship, (2) olah pikir (cerdas intelektual), untuk membangun kompetensi dan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi, (3) olah rasa (cerdas emosional dan sosial) untuk meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya, dan (4) olah raga (cerdas kinestetis) untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, kesigapan fisik, dan keterampilan kinestetis.

Penjelasan atas Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37, ayat (1), menyebutkan bahwa tujuan kajian seni dan budaya adalah membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.

Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada komponen Standar Isi, Pasal 6, ayat (1), butir (d) disebutkan

(12)

kesiswaan adalah melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan kurikuler untuk para peserta didik. Implementasinya diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

Untuk memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat siswa terhadap Seni dan Budaya di sekolah sesuai amanat tersebut di atas, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas telah memprogramkan 8 (delapan) cabang seni di dalam kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa (FLS2N) yang seleksinya diharapkan dilakukan secara berjenjang di setiap provinsi di Indonesia, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Khusus untuk cabang lomba tertentu, pemenang akan dikirim ke festival seni tingkat internasional.

Sehubungan dengan penyelenggaraan kegiatan dimaksud disusunlah Pedoman Penyelenggaraan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tahun 2014 .

B. Visi Misi dan Tema FLS2N Tingkat SMA Visi:

Terwujudnya Siswa SMA yang cerdas dan berkarakter melalui penghayatan dan penguasaan seni budaya bangsa sehingga memiliki eksistensi di tingkat dunia.

Misi:

• Meningkatkan kualitas siswa SMA yang mampu mengembangkan potensi dan karakter melalui penghayatan

(13)

• Memberikan kesempatan yang sama bagi siswa SMA untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian berkesenian melalui kompetisi seni pertunjukan dan seni penciptaan yang berakar pada kearifan lokal sehingga memiliki eksistensi di tingkat global.

Untuk mewujudkan visi misi tersebut, FLS2N tingkat SMA Tahun 2014 mengambil tema:

Budaya sebagai Kekuatan Bangsa dalam Membangun Generasi Muda yang Berkarakter dan Beretika C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

(14)

D. Tujuan

1. Memberikan pengalaman berkompetisi dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran untuk mencapai prestasi tertinggi di bidangnya.

2. Membina dan meningkatkan kreativitas dan apresiasi siswa terhadap bidang seni yang berakar pada budaya bangsa. 3. Mempererat persahabatan, persatuan, dan kesatuan

bangsa sesama siswa Indonesia yang berasal dari berbagai karakter dengan tingkat keterampilan dan budaya yang berbeda.

4. Turut berkontribusi terhadap pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

E. Hasil yang Diharapkan

1. Adanya pengalaman berkompetisi yang sehat dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran untuk mencapai prestasi tertinggi di bidangnya.

2. Terbinanya dan meningkatnya kreativitas dan apresiasi siswa terhadap bidang seni yang berakar pada budaya. 3. Terciptanya persahabatan, persatuan, dan kesatuan

bangsa sesama siswa Indonesia yang berasal dari berbagai karakter dengan tingkat keterampilan dan budaya yang berbeda.

4. Adanya kontribusi terhadap pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

(15)

BAB II

MEKANISME PENYELENGGARAAN

FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N)

A. Cabang Seni yang Dilombakan dan Jumlah Peserta/

Provinsi

NO

CABANG SENI

PESERTA/PROV

JUMLAH

(33 prov)

Putera Puteri

PERTUNJUKAN 1 Baca Puisi 1 33 2 Tari Berpasangan 2 66 3 Teater/Drama 6 198 4 Solo Vokal 1 1 66 PENCIPTAAN 5 Cipta Puisi 1 33 6 Film Pendek 2 66 7 Desain Poster 1 1 66 8 Kriya 1 1 66 PENDAMPING 2 66 Jumlah 20 660

(16)

Keterangan:

Setiap provinsi diwajibkan mengikuti 8 (delapan) jenis lomba seni di atas dengan 18 (delapan belas) orang siswa juara/ perwakilan provinsi dan 2 (dua) orang pendamping (1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan) sesuai kriteria yang telah ditentukan. Untuk tahun 2014, provinsi yang berpartisipasi diharapkan berjumlah 33 provinsi.

B. Kriteria Peserta

1. Peserta adalah siswa SMA negeri maupun swasta kelas X atau XI pada tahun pelajaran 2013/2014, termasuk sekolah Indonesia di luar negeri.

2. Peserta belum pernah mengikuti kompetisi nasional FLS2N tingkat SMA.

3. Peserta adalah pemenang tingkat provinsi yang dibuktikan dengan Surat Keputusan dari Dinas Pendidikan Provinsi masing-masing, serta menunjukkan sertifikat pemenang seleksi tingkat Provinsi.

4. Sehat jasmani rohani.

C. Kriteria dan Tugas/Fungsi Pendamping Kriteria Pendamping

1. Pendamping adalah perwakilan dari provinsi yang memiliki minat dan wawasan di bidang seni.

2. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. 3. Memiliki komitmen dan integritas yang tinggi.

(17)

Tugas/Fungsi Pendamping

1. Mengkoordinir siswa yang didampingi selama kegiatan FLS2N.

2. Memantau siswa yang didampingi pada kedelapan bidang lomba.

3. Menjadi mediator antara siswa dan panitia.

4. Memfasilitasi kebutuhan peserta dari provinsinya yang berkaitan dengan pelaksanaan FLS2N.

D. Kriteria Juri

1. Terdiri atas unsur akademisi dan/atau praktisi. 2. Memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.

3. Berpengalaman menjadi juri tingkat nasional sesuai bidangnya. 4. Mampu bersikap adil dan tidak berpihak.

5. Bertanggung jawab terhadap keputusannya.

6. Tidak diperkenankan menjadi pembimbing peserta FLS2N. 7. Bersedia menandatangani pakta integritas sebagai juri FLS2N.

E. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2014 sebagai berikut:

(18)

No Kegiatan PelaksanaanWaktu PelaksanaanTempat 3. Tingkat Provinsi 29 April s.d. 4 Mei

2014 Ibukota Provinsi

4. Tingkat Nasional 1 s.d. 7 Juni 2014 Jawa Tengah

F. Pembiayaan

1. Penyelenggaraan seleksi Festival dan Lomba Seni Siswa di Tingkat Sekolah dibiayai melalui APBS atau dana lain yang sah dan tidak mengikat.

2. Penyelenggaraan Festival dan Lomba Seni Siswa di Tingkat Kabupaten/Kota bersumber dari dana APBD atau dana lain yang sah dan tidak mengikat.

3. Penyelenggaraan Festival dan Lomba Seni Siswa di Tingkat Provinsi dari dana APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) atau dana lain yang sah dan tidak mengikat. 4. Penyelengaraan Festival dan Lomba Seni Siswa di Tingkat

Nasional Tahun 2014 dibiayai dengan dana APBN atau dana lain yang sah dan tidak mengikat.

G. Penilaian

Dalam Seni Pertunjukan, penilaian ditentukan oleh kualitas penampilan. Dalam Seni Penciptaan, penilaian ditentukan oleh kualitas karya yang direpresentasikan melalui rentang nilai sebagai berikut:

(19)

Rentang Nilai Kualitas 90 – 100 Sangat baik

80 – 89 Baik 70 – 79 Cukup 60 – 69 Kurang

Format Rekapitulasi Penjurian Masing-masing Bidang Lomba

BIDANG LOMBA: ……….. NOMOR NAMA PESERTA L/P JUMLAH NILAI TIAP

JURI JUMLAH NILAI KET

URUT PST 1 2 3 1 2 3 dst 34 Semarang, Juni 2014

(20)

H. Pemenang

1. Lomba Seni Perorangan

NO

CABANG SENI

JUARA

HARAPAN

JUMLAH

(Orang)

I

II

III

I

1 • Penulisan Puisi 1 1 1 1 4 2 • Baca Puisi 1 1 1 1 4 Putera/Puteri 3 Vokal Solo 2 2 2 2 8 4 Desain Poster 2 2 2 2 8 5 Kriya 2 2 2 2 8 Jumlah 8 8 8 8 32

2. Lomba Seni Berkelompok

NO

CABANG SENI

I

JUARA

II

III

HARAPAN

I

JUMLAH

(Orang)

1 Tari Berpasangan 2 2 2 2 8

2 Teater/Drama 6 6 6 6 24

3 Film Pendek 2 2 2 2 8

(21)

I. Ketentuan Hasil Karya

1. Hak cipta karya seni menjadi milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berhak menggunakan dan memperbanyak semua karya seni yang masuk untuk kepentingan pendidikan.

(22)

BAB III

PEDOMAN

LOMBA MASING-MASING BIDANG YANG DILOMBAKAN

DALAM FLS2N 2014

I.

SENI PERTUNJUKAN

A. Lomba Seni Baca Puisi 1. Pengertian

Seni Baca Puisi adalah seni membaca (melisankan, mengomunikasikan, dan mengekspresikan) puisi di panggung.

2. Tema

Dengan Puisi Kita Ekspresikan Perasaan dan Gagasan yang mencerminkan Karakter Bangsa

3. Ketentuan Umum

a. Setiap provinsi mengirimkan 1 (satu) peserta untuk mengikuti lomba baca puisi.

b. Peserta lomba baca puisi tidak diperbolehkan mengikuti lomba cipta puisi atau lomba-lomba lain.

c. Peserta tidak ditentukan berdasarkan jenis kelamin (peserta boleh laki-laki atau perempuan).

d. Peserta mengenakan seragam sekolah saat membacakan puisi.

(23)

4. Ketentuan Khusus

a. Peserta membacakan satu puisi dari Puisi Penyisihan (daftar puisi untuk babak Penyisihan dan puisi untuk final terlampir) pada babak penyisihan.

b. Peserta yang masuk babak final membacakan satu puisi dari Puisi Final.

c. Pembacaan puisi dari awal hingga akhir sepenuhnya dilakukan di panggung.

d. Peserta tidak diperbolehkan menambahkan, dalam bentuk nyanyian dan/atau pengulangan larik/bait tertentu, atau mengurangi puisi yang dibacakan.

e. Peserta tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu apa pun, baik berupa iringan musik maupun alat bantu lainnya, seperti topeng atau kostum.

f. Hal-hal teknis yang belum tercantum dalam Pedoman akan disampaikan dalam acara rapat teknis (technical

meeting).

5. Penentuan Juara

Penentuan juara didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh pada setiap aspek penilaian yang menghasilkan 10 besar untuk Baca Puisi yang akan menjadi Juara I, II dan III, dan juara harapan I. Keputusan Juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

(24)

Kriteria Penilaian dan Format Penjurian Seni Baca Puisi

NO ASPEK YANG

DINILAI

RENTANG

NILAI

URAIAN

KET

1 Penafsiran 60—100 • Pemahaman isi

puisi

2 Penghayatan 60—100 • Ketepatan emosi pembaca dengan puisi yang

dibacakan. • Daya konsentrasi • Ekspresi

3 Vokal 60—100 • Kejelasan artikulasi membaca • Penguasaan tempo membaca • Penguasaan dinamika membaca • Penguasaan ritme membaca 4 Penampilan 60—100 • Totalitas • Keutuhan penampilan

(25)

Format Penjurian Lomba Seni Baca Puisi NOMOR NAMA PESERTA L/P JUMLAH NILAI JUMLAH NILAI KET URUT PST 1 2 3 4 1 2 3 4 5 dst 33 Semarang, Juni 2014 Juri (...)

(26)

B. Lomba Tari Berpasangan 1. Pengertian

Tari Berpasangan merupakan tarian yang dikembangkan dari akar budaya daerah di Indonesia dan dibawakan secara berpasangan, dapat berpasangan sejenis (laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan) atau berpasangan campuran laki- laki dengan perempuan. Dalam tarian ini terdapat interaksi antara penari satu dan penari lain sesuai tema tari.

2. Tema

Menggali, melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi budaya daerah sebagai identitas bangsa.

3. Ketentuan a. Umum

Judul dan sinopsis tari diserahkan kepada panitia pada saat mendaftar ulang.

b. Ketentuan Khusus.

1) Penampilan akan dilaksanakan satu hari, sesuai nomor urut undian.

a) Babak Penyisihan

Materi yang ditampilkan adalah tari berpasangan yang berakar pada budaya daerah setempat (lokal). Jumlah peserta tiap provinsi 2 (dua) orang. Setiap peserta terdiri atas pasangan sejenis atau campuran.

(27)

b) Babak Final

Materi yang ditampilkan adalah:

(1) bukan tarian yang ditampilkan pada saat babak penyisihan,

(2) tari berpasangan dan/atau duo (berdua) yang berakar pada budaya daerah setempat, atau (3) tari berpasangan yang berasal dari budaya

daerah lain di Indonesia.

2) Tim juri akan menentukan sepuluh penampil terbaik pada babak penyisihan. Di babak final tim juri akan menentukan lima pemenang, yaitu Juara I, Juara II, Juara III, dan Juara Harapan I.

3) Durasi pertunjukan setiap peserta 5 s.d. 7 menit. 4) Musik menggunakan kaset atau CD yang disediakan

oleh peserta.

5) Kostum dan rias disediakan oleh peserta.

6) Setiap penampilan peserta akan dipanggil sebanyak 3 (tiga) kali. Jika pada panggilan ketiga peserta belum tampil, maka yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri (gugur sebagai peserta lomba). 7) Juri berwenang meminta setiap peserta untuk

mengulang penampilannya jika dianggap perlu (terdapat gangguan teknis).

(28)

4. Pengenalan Pentas

a. Pengenalan pentas akan dilakukan setelah pertemuan teknis dan atau satu hari menjelang pelaksanaan. b. Pengenalan pentas disesuaikan dengan nomor urut

undian.

c. Pada saat pengenalan pentas setiap peserta diharapkan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya areal pentas, check sound, penyesuaian tata cahaya dan keluar masuk pentas.

d. Setelah melakukan pengenalan pentas semua peserta dianggap sudah siap untuk tampil dan tidak ada pengulangan orientasi pentas.

5. Penilaian

a. Aspek Penilaian dan Rentang Nilai Tari Berpasangan

NO ASPEK YANG

DINILAI

RENTANG

NILAI

URAIAN

KET

1 Wiraga 60—100 Teknik kualitas dalam

menari

2 Wirama 60—100 Keserasian gerak dengan musik tari. 3 Wirasa 60—100 Penghayatan dalam

menari.

4 Penampilan 60—100 Keserasian : gerak, musik tari, busana, rias, penguasaan ruang. berpentas

(29)

b. Format Penjurian Lomba Tari Berpasangan NOMOR

NAMA PESERTA

ASPEK

PENILAIAN JUMLAH KET URUT UNDIAN 1 2 3 4 1 2 3 4 5 dst 33 Semarang, Juni 2014 Juri (...)

(30)

C. Lomba Drama/Teater 1. Pengertian

TEATER asal kata dari theatron yanrg artinya Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti “tempat untuk menonton”). Teater adalah istilah lain dari drama. Akan tetapi, dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafsiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut proses teater atau disingkat berteater. Teater dapat diartikan dengan dua cara, yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti sempit adalah drama (kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah baik tidak tertulis maupun yang tertulis). Dalam arti luas teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk, dan lain-lain. Dalam arti luas teater adalah segala pertunjukan yang ditonton orang banyak. Unsur-unsurnya antara lain naskah atau cerita, aktor dan aktris, sutradara, penata panggung, penata cahaya, penata rias, penata kostum.

Sebuah pertunjukan teater membutuhkan waktu yang tidak singkat. Akan tetapi, dalam Festival Teater FLS2N ini, waktu pertunjukan dipersingkat hingga kita lebih tepat memberikan

(31)

pendek dengan struktur naskah yang simpel dan sederhana namun memiliki pesan yang akan disampaikan.

2. Tema

Membangun generasi muda yang berkarakter dan beretika melalui pemahaman budaya lokal.

3. Mekanisme Lomba Bagi Peserta

a. Peserta dibebaskan memilih sebuah naskah (cerita),baik naskah yang ditulis sendiri atau pun naskah jadi yang sesuai dengan kandungan tema yang diberikan panitia b. Waktu yang diberikan 15 menit untuk satu grup peserta atau sekali pentas,tanpa babak penyisihan, dengan penambahan 5 menit persiapan pentas.

c. Panitia akan memberikan tanda atau kode yang terdengar oleh peserta apabila pertunjukan sudah berlangsung 15 menit, Jika pertunjukan sudah melebihi dari 15 menit maka peserta akan didiskualifikasi atau gugur.

d. Peserta dipersilahkan memberikan kebutuhan pentas baik berupa cd/dvd musik,properti kepada panitia sebelum penampilan grupnya masing masing.

e. Naskah yang akan dipentaskan wajib dikirim kepada panitia selambat lambatnya tiga hari sebelum pertunjukan, dapat diemail ke F.conge@yahoo.com

(32)

b. Ketepatan waktu yang diberikan panitia. c. Pemeranan.

d. Penjiwaan peran (akting), vokal, artikulasi, intonasi, proyeksi, kreativitas, dan improvisasi.

e. Penyutradaraan.

f. Bloking (komposisi), pengadeganan, motivasi, meramu keutuhan konsep, irama dan ensamble pemain

g. Artistik

h. Setting, kostum, make up i. Kemasan pertunjukan, konsep, j. Kerapihan (keutuhan), kedisiplinan

k. Dari keseluruhan peserta, hanya dipilih tiga terbaik, yaitu Terbaik I, Terbaik II, Terbaik III, serta HarapanI dan Harapan II.

l. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat Contoh tabel penjurian: NO PROVINSI ASPEK PENILAIAN RENTANG

NILAI JUMLAH KET.

1 DKI Tema Cerita 60-100

Pemeranan 60-100 Penyutradaraan 60-100 Artistik 60-100 Kemasan Pertunjukan 60-100 Kedisiplinan 60-100

(33)

D. Lomba Seni Solo Vokal 1. Pengertian

Menyanyi Solo Vokal adalah bernyanyi seorang diri dengan berekspresi, berimprovisasi, berapresiasi sesuai dengan karakteristik lagu dengan teknik dan nada yang sesuai. 2. Tema

Bangga karya Indonesia

Kita dapat bangga dengan hasil karya anak bangsa, bangga menjadi anak Indonesia yang membangun seni dan budaya dengan menatap masa depan dan belajar dari tradisi kebangsaan Indonesia.

3. Ketentuan

a. Peserta diharapkan memakai corak atau ciri kedaerahan namun bukan memakai baju daerah, misalnya batik/ tenun/songket, assesories berciri khas daerah masing-masing, didesain jadi pakaian anak sekarang, pakaian modern namun ciri khas kedaerahan Indonesia tetap terjaga,dengan tetap menjaga kesopanan dan estetika (desain baju tidak membatasi ruang gerak dan penampilan vokal).

(34)

4. Teknis

Babak Semifinal

Peserta membawakan 1 (satu) lagu pilihan yang sudah disiapkan peserta dan iringan disiapkan sendiri dalam bentuk compact disk (CD) atau flash disk (USB) durasi 5 (lima) menit tidak boleh lebih.

Lagu Pilihan untuk Babak Penyisihan Pilihan Lagu Putera

1. Bukan Cinta Biasa (Afghan) 4:05 2. Takkan Terganti (Marcel) 4:13 3. Lebih Indah (Adera) 2:26

4. Symphony yang Indah (Once) 5:00 Pilihan Lagu Puteri

1. Apalah Arti Menunggu (Raisa) 3:38 2. Aku Memilih Setia (Fathin S) 4:41 3. Pelan-pelan Saja (Kotak) 3:48

4. Cinta Datang Terlambat (OST REFRAIN-Maudy Ayunda) 4:16

Babak Final

Peserta membawakan 2 lagu:

a. Lagu pilihan (yang sudah ditentukan) tidak boleh lebih dari 5 menit.

b. Lagu daerah pilihan peserta tidak boleh lebih dari 5 menit.

c. Lagu pilihan peserta menyiapkan pengiring berupa minus one dalam bentuk compact disk (CD) atau flash

(35)

d. Lagu daerah dipilih oleh peserta dengan durasi tidak boleh lebih dari 5 menit, dan iringan disiapkan sendiri dalam bentuk compact disk (CD) atau flash disk (USB). Lagu Pilihan untuk Babak Final

Lagu Pilihan Putera Final

1. Harus Terpisah (Cakra Khan) 3:54 2. Malam Biru (Sandhy Sondoro) 2:48 3. Bukan Dia Tapi Aku (Judika) 4:37

4. Sedang Apa dan Dimana (Sammy Simorangkir) 4:09

Lagu Daerah

Satu lagu daerah masing-masing durasi 5 menit Pilihan Lagu Puteri:

1. Sampai Habis Air Mata (Novita Dewi) 4:06 2. Janji setia (OST Habibie dan Ainun - Bunga Citra

Lestari) 4:58’

3. Karena Kusanggup (Agnes Monika) 4:54 4. Lumpuhkan Ingatanku (Geisha) 4:15 Lagu Daerah

Satu lagu daerah masing-masing durasi 5 menit. 5. Durasi Waktu

(36)

c. Peserta lain, pendamping, dan penonton diharap tertib, tidak bertepuk tangan, dan gaduh saat penyanyi sedang tampil

7. Pertemuan Teknis

a. Pertemuan teknis diadakan satu hari sebelum acara dan dihadiri oleh panitia, juri, serta pendamping peserta. b. Akan dilaksanakan lokakarya (workshop) yang dihadiri oleh dihadiri oleh juri, peserta, dan pembimbing. Tujuan lokakarya adalah untuk menyatukan visi dan misi untuk pengembangan bidang seni vokal di kemudian hari. c. Pengambilan nomor undian akan dilakukan pada saat

lokakarya oleh panitia pelaksana.

d. Sound check dilakukan oleh panitia bersama dengan sound engineer

e. Juri akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengulangi penampilan apabila terdapat kesalahan teknis pada saat tampil .

8. Penghargaan

a. Tahap grand final akan diambil 20 peserta yang terdiri atas 10 puteri dan 10 putera.

b. Pemenang FLS2N bidang vokal terdiri atas pemenang I, II, III, dan harapan I. Penghargaan yang diberikan berupa medali emas, perak, perunggu, tropi kejuaraan (untuk harapan I dan II), dan bantuan pendidikan. c. Keputusan juri mengenai penetapan pemenang adalah

(37)

9. Unsur Penilaian a. Teknik Solo Vokal

1. Kontrol Nada

2. Pernafasan, yang terdiri atas pernafasan diagphragma dan kontrol nafas.

3. Penggunaan register vokal yang terdiri dari perut, dada, tenggorokan, dan kepala.

4. Ketepatan tempo dan penguasaan rhythm. 5. Pemenggalan kalimat bahasa.

6. Vibrasi, yaitu fluktuasi titi nada yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan lagu, berupa gelombang kecil menuju sedang. Gelombang besar harus dihindari karena cenderung akan turun di ujung lagu. Fungsi vibrasi adalah untuk estetika dan mempertahankan nada.

7. Tenik mic, berupa:

7.1. Jarak/posisi mic (jarak dan posisi mic yang baik adalah 15 derajat horizontal sejajar di bawah mulut).

7.2. Jari tangan tidak boleh menutup penampang

mic karena dapat menimbulkan suara menjadi

tidak jernih. b. Kualitas Solo Vokal

(38)

ornamen dalam alur melodi lagu tanpa mengubah struktur lagu, tetapi hanya sebagai aksentuasi dalam nilai estetika. Biasanya atau disarankan dilakukan pada bagiga/bait dua setelah reff. saat pengulangan lagu, sehingga originalitas sebuah lagu tetap terjaga. 3. Dinamika: keras, lembut, atau tipis tebalnya suara/

vokal dalam sebuah melodi lagu. Penekanan dilakukan pada titik-titik nada dan kata tertentu sehingga pesan lagu tersebut lebih jelas.

d. Penjiwaan

Penjiwaan terdiri atas: • Pemahaman isi lirik lagu.

• Mengekspresikan lagu dengan baik. • Membawakan lagu sesuai kebutuhan lagu.

• Membawakan lagu sesuai dengan umur dan karakter vokal, sehingga akan menjadikan ciri khas yang dibutuhkan seorang penyanyi.

e. Penampilan

Penampilan berupa: • penguasaan panggung,

• keserasian gerak sesuai dengan lagu dan tetap dalam etika bangsa Indonesia,

keserasian rambut dan make up sesuai umur remaja • keserasian berpakaian yang tetap menjunjung ciri

dan corak kedaerahan (modifikasi) namun jangan mempersulit gerak dan vokal penyanyi.

(39)

FORM PENJURIAN

No

Pst

Peserta

Nama

L/

P

Aspek Penilaian

Pengua-saan

Panggung

Jumlah

Nilai Ket

Teknik &

Kualitas

Vocal

Harmonisasi

&

Interpretasi

1 2 3 4 5 dst 33 Semarang, Juni 2014 Juri (...)

(40)

II. SENI PENCIPTAAN

E. Lomba Seni Cipta Puisi 1. Pengertian

Seni Cipta Puisi adalah seni mengungkapkan perasaan dan gagasan dalam bentuk puisi berbahasa Indonesia. 2. Tema

“Dengan Puisi Kita Ekspresikan Perasaan dan Gagasan yang Mencerminkan Karakter Bangsa”

Peserta dapat membuat subtema dari tema tersebut sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing. Hakikatnya, puisi yang ditulis masih dalam lingkup tema tersebut. 3. Ketentuan Umum

a. Setiap provinsi mengirimkan 1 (satu) peserta untuk mengikuti lomba cipta puisi.

b. Peserta lomba cipta puisi tidak diperbolehkan mengikuti lomba baca puisi atau lomba-lomba lain.

c. Peserta tidak ditentukan berdasarkan jenis kelamin (peserta boleh laki-laki atau perempuan).

d. Peserta mengenakan seragam sekolah masing-masing saat mengikuti lomba Cipta Puisi.

4. Ketentuan Khusus

a. Lomba berlangsung dalam dua jam (120 menit) di tempat yang ditentukan panitia.

(41)

b. Isi puisi sesuai dengan tema yang ditentukan juri sesaat sebelum lomba dimulai serta tidak mengandung unsur pornografi dan SARA.

c. Puisi ditulis dengan huruf yang jelas dan terbaca dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan laras bahasa sastra, khususnya puisi.

d. Panjang puisi 1—2 halaman folio bergaris.

e. Kebutuhan peserta yang terkait dengan lomba, seperti kertas dan alat-alat tulis difasilitasi panitia.

f. Hal-hal teknis yang belum tercantum dalam Pedoman akan disampaikan dalam acara rapat teknis (technical meeting).

5. Penentuan Juara

Penentuan juara didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh pada setiap aspek penilaian yang menghasilkan 10 besar untuk Cipta dan Baca Puisi yang akan menjadi Juara I, II dan III, dan juara harapan I. Keputusan Juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Kriteria Penilaian dan Format Penjurian Lomba Seni Cipta Puisi

(42)

Format Penjurian Lomba Seni Cipta Puisi NOMOR NAMA PESERTA L/P JUMLAH NILAI JUMLAH NILAI KET URUT PST 1 2 3 1 2 3 4 5 dst 33 Semarang, Juni 2014 Juri (...)

(43)

F. Film Pendek 1. Definisi

Film pendek adalah sebuah karya audio-visual yang berdurasi pendek yang dapat dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Film tersebut bersifat insidental dan menekankan kepada kesan (impresi) terhadap suatu ide atau gagasan.

Film Pendek

Film Drama (fiksi) dikenal sebagai film yang memiliki alur cerita dan mewakili sudut pandang pembuatnya.

Film Nondrama (dokumenter) menyajikan realita melalui berbagai cara dan tujuan. Film dokumenter berpijak pada hal-hal yang nyata.

2. Tema Lomba

Pendidikan sebagai kekuatan bangsa dalam usaha membangun generasi muda yang berkarakter dan beretika 3. Tujuan Lomba

1. Menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya pendidikan menengah atas bagi kemajuan bangsa

(44)

4. Ketentuan Isi Film

1. Berisi saran, imbauan, seruan, dan solusi sesuai dengan tema lomba.

2. Isi film harus menarik, komunikatif, dan inspiratif.

3. Bebas tetapi sopan, tidak menyinggung SARA, dan tidak mengandung unsur pornografi.

4. Menekankan ide atau gagasan dengan tetap mempertimbangkan unsur keindahan dari sudut teknis, baik kamera, artistik, pengadeganan, musik, dan editing. 5. Ketentuan Lomba Film Pendek

f. Dibuat oleh sebuah tim produksi. g. Anggota tim produksi dua orang.

h. Anggota tim adalah siswa yang memiliki kemampuan membuat film.

i. Peserta adalah wakil dari provinsi.

j. Film dibuat dengan memanfaatkan teknologi digital. k. Setiap peserta diharuskan berkarya dengan tertib,

tenang, dan tidak merusak fasilitas lingkungan maupun lokasi pengambilan gambar.

l. Tidak menggunakan footage dan stockshot gambar yang dibuat oleh orang lain.

m. Karya dikumpulkan menggunakan media flash disk masing-masing peserta.

n. Setiap peserta dilarang membantu dan dibantu oleh peserta atau pihak manapun.

(45)

p. Setiap peserta wajib mempersiapkan laptop dengan spesifikasi minimal: 14 inci, core 2 duo, intel, RAM 2 gb, dan HD 80 gb.

q. Setiap peserta membawa media rekam dalam format digital.

r. Apabila peserta melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan, karya akan dianulir dan/atau dibatalkan penghargaannya.

6. Persayaratan teknis

- Durasi: maksimal 7 (tujuh) menit - Kamera:

1. Kamera Digital: DSLR, Handycam, Gopro

2. Handphone jenis apapun dengan format HD (High Definition)

- Hasil Ahir:

Dalam bentuk data berupa: 1. Quicktime Movie

H264, DV Pal.

Sound rate 48.000 khz, size 16 bit. 24 atau 25 Fps. 2. AVI

Compresion type DV Pal, key frame 24 atau 25 Fps. Depth: Million of Colours

(46)

Key frames 24 atau 25 Fps Audio: Rate 48000 khz size 16 bit

Aspec Ratio yang dipergunakan dalam karya film pendek adalah:

1. 1920x1080 (16:9) 2. 720x576 (4:3) 7. Lokasi Shooting

Lokasi shooting akan ditetapkan oleh panitia penyelenggara dan diberitahukan pada saat lomba dilaksanakan.

8. Persyaratan tertulis

1. Ide Pokok: satu kalimat yang berisi gagasan dasar yang ingin disampaikan pembuat film kepada penontonnya. 2. Sinopsis 3. Skenario 9. Kerangka Program 1. Starting - Logo Sekolah 2. Opening

- Main Title (Judul, nama-nama team produksi, pemain dll.) 3. Content 4. Ending - Fade Out 5. Closing - Credit title - Imposing Copyright

(47)

10. Penjurian

1. Penilaian dilakukan dengan melihat kekuatan kesan pada pesan yang ingin disampaikan mengenai dunia pendididkan.

2. Dewan Juri tidak melakukan penilaian terhadap komponen-komponen yang bersifat teknis, seperti pemeran, penyutradaraan, penyuntingan, dan sebagainya.

3. Film mampu menginspirasi masyarakat. 11. Penentuan Juara

Penentuan juara didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh pada setiap aspek penilaian. Penilaian tersebut akan menghasilkan 10 besar untuk kemudian diseleksi kembali sehingga menghasilkan Juara I, Juara II, Juara III, dan Juara Harapan I. Keputusan Dewan Juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Format Penilaian

Format Penilaian Lomba Film Pendek (Drama dan Nondrama)

NO

ASPEK YANG DINILAI

RENTANG SKOR

KET

1 Kesesuaian isi dengan tema 60—100

(48)

Format Penjurian Lomba Film Pendek (Drama dan Nondrama)

NOMOR NAMA PESERTA L/P JUMLAH NILAI JURI JUMLAH NILAI KET URUT PST 1 2 3 4 1 2 3 dst 33 Semarang, Juni 2014 Juri (...)

(49)

G. Lomba Desain Poster 1. Pengertian

Poster adalah media informasi untuk mengomunikasikan suatu pesan, baik dalam konteks mempersuasikan pesan sosial, kultural, dan edukasi ataupun mempromosikan produk berupa barang dan jasa. Poster dipasang di tempat-tempat strategis, baik di dalam maupun di luar ruangan, berbentuk lembaran kertas atau bahan lainnya. Pada dasarnya, poster berfungsi untuk mempersuasi/membujuk/ merayu khalayak sasaran agar bersikap dan bertindak sesuai isi pesan yang disampaikan. Isi pesan poster diolah dalam gagasan yang kreatif, inovatif, unik, dan relevan yang disampaikan melalui bahasa verbal (teks) dan/atau visual (gambar) yang di tata dalam kaidah desain yang tepat agar mampu menarik perhatian khalayak sasaran dalam waktu yang relatif singkat.

2. Tema Lomba

Persoalan generasi muda, berkaitan dengan perilaku negatif yang kontraproduktif dalam membangun karakter bangsa. (detil soal akan diberikan pada saat lomba)

3. Tujuan Lomba Desain Poster

(50)

c. Mengembangkan kemampuan kreatif dan ketrampilan teknis dalam membuat Desain Poster.

d. Memperkuat jati diri generasi muda bangsa melalui pemahaman dan penerapan medium komunikasi visual berwawasan ke Indonesiaan.

4. Ketentuan Isi Poster

a. Berisi saran/imbauan/seruan sesuai dengan tema lomba.

b. Isi poster harus menarik perhatian, komunikatif, dan persuasif.

c. Poster dirancang secara bebas tetapi sopan, tidak menyinggung SARA, mendiskreditkan golongan atau kelompok tertentu.

5. Ketentuan Lomba Desain Poster:

a. Peserta diharuskan berkarya dengan tertib, tenang, dan tidak merusak fasilitas lingkungan tempat lomba.

b. Waktu yang ditetapkan untuk lomba 480 menit (8 jam). c. Peserta dilarang membantu dan/atau dibantu oleh

peserta atau pihak mana pun.

d. Peserta diharuskan berkarya di tempat yang disediakan panitia.

e. Poster dibuat dengan memadukan teknik visualisasi secara manual dan/atau teknik digital.

f. Setiap peserta harus menguasi teknik menggambar manual, yakni pinsil, cat air, cat poster, crayon, dan lain sebagainya, serta perangkat lunak Photoshop dan

(51)

g. Peserta wajib memanfaatkan laptop dengan spesifikasi minimum: 14 inci, core 2 duo, intel, RAM 2 gb, HD 80 gb, yang telah di install software Corel Draw dan Photoshop .

h. Peserta membawa flashdisk yang tidak terkontaminasi jenis virus apa pun sebagai lalu lintas data.

i. Peserta membawa digital camera lengkap dengan cable data untuk memindahkan foto ke laptop masing-masing.

j. Peserta wajib mempersiapkan peralatan gambar (pinsil warna, oil crayon, cat poster, cat air, kuas, palet, tempat air dan tisu/lap).

k. Kertas gambar, photo paper, printer, scanner, crescent board, panel untuk display pameran disediakan panitia. l. Poster dicetak pada kertas berukuaran A2, yakni 420 x

594 mm (dilakukan oleh panitia lomba).

m. Teknis dan gaya visualisasi bebas sesuai dengan kebutuhan desain poster, kesukaan dan kemampuan, buatan sendiri, bukan tiruan/jiplakan dan tidak melanggar karya cipta orang lain.

n. Apabila ada pembuktian pelanggaran ketentuan ini, karya akan dianulir dan/atau dibatalkan penghargaannya. o. Menandatangani surat pernyataan bahwa karya yang

(52)

6. Agenda Lomba

a. Hari ke-1: Perkenalan, technical meeting, dan pembekalan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman tentang desain poster (workshop).

b. Hari ke-2: Berkarya berdasarkan padasoal yang diberikan panitia.

c. Hari ke-3: Penilaian, dan pameran karya peserta. 7. Aspek yang dinilai

a. Gagasan (bobot 60%):

(1) kesesuaian dengan tema (relevan), (2) orisinalitas (mengandung kebaruan), dan (3) kreativitas (unik dan tidak umum).

b. Keterampilan (bobot 40%):

(1) visualisasi (gambar, huruf, warna, dan komposisi), (2) penguasaan teknik visualisasi, dan

(53)

8. Format Penilaian a. Format Penjurian

NOMOR

NAMA

PESERTA

L/

P

ASPEK PENILAIAN

JUMLAH

NILAI

KET

URUT PST

Gagasan Keteram

pilan

1 2 3 4 Dst 34

Semarang, Juni 2014

Juri

( ……….)

(54)

H. Lomba Seni Kriya 1. Pengertian

Kriya merupakan metoda kerja untuk aktifitas medesain sekaligus juga aktifitas ekspresi ungkap senirupa. Praktika Kriya selain dari dua aktifitas tersebut, juga lebih ditekankan pada cara kerja, teknik keterampilan, kemahiran berbuat yang lebih mengutamakan segi keunikan.

Keunikannya dapat muncul dari pencitraan baik dari pemilihan material, ukuran, teknik pengerjaan (craftmanship), maupun penyatuannya dengan berbagai material lainnya. Disamping itu juga pentingnya pengetahuan perancangan (konsep) seperti fungsi keseharian, tema dan bentuk. Pengenalan unsur rupa (warna, tekstur, garis, bidang, dan titik) adalah penting dalam pembuatan karya Kriya demi sebuah kualitas yang lebih baik untuk dapat dinikmati oleh sense (indra) manusia seperti penglihatan, perabaan bila perlu pendengaran dan penciuman.

Pemahaman prinsip-prinsip pengolahan rupa seperti proporsi, keseimbangan, efek-efek irama, kesan kedalaman, penonjolan salah satu objek utama (aksen) dan olahan visual lainnya dalam pembuatan dan proses kreasi merupakan modal dasar dalam pembuatan dan proses penciptaan produk Kriya, sehingga tampilan karya menjadi sempurna serta mempunyai nilai fungsi yang tinggi.

Dalam proses kreasi karya kriya sebaiknya diawali dengan tahap eksplorasi melalui latihan keterampilan tangan dan

(55)

diselaraskan juga dengan filosofi, makna dan pemecahan masalah. Sehingga produk yang dihasilkan dapat sejalan dengan tema yang diinginkan dan dapat menjawab kebutuhan akan perkembangan kriya di masyarakat.

Dalam kondisi terkini kebutuhan masyarakat terhadap karya Kriya terutama dalam hal olah bentuk aksesoris khas Indonesia, cukup tinggi namun penyediaannya masih sangat terbatas dari segi kualitas maupun kuantitas, sehingga sangat sulit untuk memenuhi permintaan pasar. Mengacu dari permasahalahan tersebut maka perlu dilakukan terobosan dan inovasi baru di bidang Kriya. Untuk pengembangannya tidak hanya membutuhkan keterampilan khusus dan penguasaan teknis namun juga perumusan konsep rupa sehingga produk yang dihasilkan bernilai jual tinggi dan dapat bersaing dipangsa pasar lokal dan internasional baik sekarang maupun mendatang. Penciptaan, desain, bentuk, dan estetika Kriya hendaknya tidak lagi terpisah-pisah per etnik daerah atau provinsi namun lebih berani memunculkan identitas nasional Indonesia, namun tetap berbasis kekhasan daerah masing-masing. Sehingga sentuhan kearifan lokal justru digunakan untuk memunculkan kekuatan Nusantara dalam mengekspresikan karakter bangsa.

(56)

Aksesoris adalah atribut yang dapat digunakan sebagai pelengkap produk busana. Selain memiliki fungsi dasar, aksesoris juga dapat memberi nilai tambah bagi pemakainya. Aksesoris tidak terbatas pada perhiasan seperti gelang, kalung ataupun perhiasan lainnya, namun juga dapat berupa produk lain seperti alas kaki, ikat pinggang, taskecil (clutch), tastangan (handbag) dan lainnya.

Berdasarkan penjelasan tema di atas, pada saat lomba akan diberikan soal yang harus dijawab oleh peserta dalam bentuk karya Kriya (konsep produk dan presentasi). Dengan demikian karya yang dihasilkan haruslah orisinalitas yang dibuat oleh peserta pada saat lomba berlangsung.

3. Material:

Material yang digunakan dalam kegiatan lomba dapat berupa: a. Material yang tersedia di masing-masing daerah. b. Material berupa limbah yang terdiri dari barang sisa dan

barang bekas.

c. Material alami seperti kayu, serat, daun, biji-bijian dan jenis alam lainnya.

Material tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku utama dan bahan pendukung.

4. Ukuran:

Ukuran maksimal 17 x 17 x 30cm (setara dengan volumenya), dalam keadaan dikemas/tertutup rapih dan layak pamer. Kemasan terbuat dari material keras. Kemasan

(57)

bening, contoh material kemasan yang dapat digunakan: box berwarna hitam, bambu, kayu, dsb.

5. Pembagian Waktu:

a. Hari ke-1 : Pembekalan dan pemberian soal dari timjuri (workshop) kemudian pembuatan konsep oleh peserta.

b. Hari ke-2 : Proses berkarya yang mengacu kepada soal yang diberikan panitia.

c. Hari ke-3 : Presentasi, penilaian, dan pameran.

6. Ketentuan Lomba yang wajib dipatuhi oleh peserta:

No.

Uraian

1 Peserta wajib hadir di tempat lomba 45 menit sebelum waktu acara dimulai.

2 Peserta lomba wajib mendaftar ulang kepada panitia untuk mendapatkan nomor lomba.

3 Lomba dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4 Peserta merupakan perwakilan dari provinsi masing-masing, berdasarkan hasil seleksi (lomba) di tingkat provinsi, dengan menunjukkan bukti sertifikat/surat

(58)

No.

Uraian

6 Material dan peralatan yang digunakan disediakan oleh masing-masing peserta.

7 Peserta dapat melengkapi busana kerja sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan.

9 Selama proses lomba peserta bertanggungjawab terhadap keutuhan dan keamanan karyanya masing-masing.

10 Waktu pembuatan konsep perancangan maksimal 120 menit (2 jam). Waktu berkarya maksimal 300 menit (5 jam).

11 Setiap peserta diwajibkan:

a. Membuat konsep perancangan. b. Berkarya.

c. Apresiasi/ presentasi pameran

11 Lomba dilaksanakan secara langsung, dan terbuka dapat dilihat oleh umum dari jarak tertentu.

12 Selama berlangsungnya lomba “pendamping” tidak boleh berada di dekat peserta.

13 Setiap peserta diwajibkan membuat konsep desain, yang secara teknis kertas disediakan oleh panitia. 14 Setiap peserta diwajibkan dapat menyampaikan konsep

desain kepada juri.

15 Semua proses pembuatan Kriya dilaksanakan di lokasi lomba, sesuai waktu yang disediakan dalam lomba

(59)

No.

Uraian

16 Peserta wajib mempresentasikan hasil karya Kriyanya di depan juri pada saat penilaian.

17 Setiap peserta dianjurkan memakai bahan dan alat, yang disesuaikan dengan waktu dan kebutuhan teknis. 18 Setiap peserta dianjurkan untuk menciptakan inovasi

baru, unik, dan orisinal.

19 Karya kriya yang dibuat haruslah aman, tidak mudah rusak, tidak rentan terhadap sentuhan/guncangan. 20 Karya kriya/kerajinan dapat mempunyai arti, dan makna

sebagai aktualisasi nilai karakter Bangsa Indonesia. 21 Hasil karya lomba wajib dikemas kedalam bentuk kotak

sesuai dengan ukuran karyanya. Kotak tersebut terbuat dari tripleks tertutup, yang diwarnai hitam dove (tidak mengkilat), dan dipersiapkan dari rumahnya masing-masing.

22 Nomor dan nama peserta ditempelkan di bawah karya Kriya peserta. Data lengkap peserta ditempelkan pada kotak sebagai berikut:

Nomor : ... Nama : ... Asal Provinsi : ...

(60)

No.

Uraian

24 Bagi peserta yang dating terlambat tidak diberikan kompensasi waktu tambahan.

25 Keterlambatan penyerahan karya dapat mengurangi nilai. 26 Peserta tidak diperkenankan membantu peserta

lain atau mendapat bantuan dari pihak manapun (pendampingpeserta).

27 Peserta diharapkan berkarya di tempat yang telah disediakan panitia dan tidak berpindah-pindah (kecuali dalam kondisi tertentu).

28 Peserta diharapkan berkarya dengan tertib, tenang, aman dan tidak merusak fasilitas lingkungan tempat lomba dan bertanggung jawab terhadap keutuhan dan kebersihan tempat lomba.

29 Apa bila terdapat pembuktian pelanggaran ketentuan ini, karya akan dianulir dan atau dibatalkan penghargaannya. 30 Apabila ada ketentuan lain bersifat teknis dan hal yang

tidak terduga, maka akan diberitahukan sebelum atau saat lomba berlangsung.

7. Penentuan Juara

a. Penentuan Juara/pemenang berdasarkan perolehan nilai maksimal criteria penilaian penjurian lomba.

b. Penentuan peserta juara dikelompokan berdasarkan Juara Putera dan Juara Puteri. Masing-masing terdiri atas Juara I, II, III; juara harapan I dan II.

(61)

8. Penilaian Karya

Penilaian karya seni berdasarkan pada:

a. Penilaian konsep perancangan dan pemaparan= 20% b. Penilaian proses desain dan pengerjaan = 30 % c. Penilaian hasil akhir (produk) = 50 %

9. Kriteria Penilaian

No. Aspek Penilaian

Uraian

Ket

1 Konsep Karya  Ketertarikan memilih karya.Penuangan ide dasar ke

dalam tema;

 Bentuk dan estetika;  Fungsi/kegunaan karya. 2 Proses Desain

dan Pengerjaan  Penuangan konsep ke dalam bentuk;  Penguasaan bahan dan

alat,  Sistematika kerja;  Eksperimen dan eksplorasi;  Penyatuan berbagai material;  Penyempurnaan (finishing touch). 3 Hasil Akhir

(62)

10. Bobot Penilaian

No

Rentang Nilai

Keterangan

1

90 – 100

Sangat Baik

2

80 – 89

Baik

3

70 – 79

Cukup

4

60 – 69

Kurang

11. Format Penjurian

No

Urut Propinsi

Pst.

No.

Peserta

Nama

L/

P

Aspek

Ket.

1 2 3 Jml

1 2 3 4 5 dst 33 Semarang, Juni 2014 Juri

(63)

12. Format Rekapitulasi Penjurian

Nomor

Nama Peserta

L/

P

Nilai Juri

Jumlah

Nilai

Ket.

Urut Undian

1 2 3

1 2 3 4 5 dst 33 Semarang, Juni 2014

Juri I

(...)

Juri II

(...)

Juri III

(...)

(64)

BAB IV PENUTUP

Mekanisme baru pada pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Siswa SMA tahun 2014 diharapkan dapat memberi warna bagi seluruh unsur yang terlibat di dalamnya. Perbaikan demi perbaikan yang diperoleh melalui evaluasi kegiatan yang sama pada tahun sebelumnya terus diupayakan dalam mencapai kesempurnaan dan optimalisasi pencapaian hasil sesuai dengan visi dan misi kegiatan.

Pedoman yang telah disusun oleh para nara sumber yang berkompeten di bidangnya ini kami harapkan dapat membantu menjadi referensi dan petunjuk pelaksanaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Pada akhirnya, harmonisasi dari berbagai unsur merupakan syarat mutlak terimplementasikannya budaya sebagai kekuatan bangsa dalam membangun generasi muda yang berkarakter dan beretika melalui Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional.

(65)

LAMPIRAN

KUMPULAN PUISI

(66)

D. Kemalawati DAHAGA LAUT Kami anak nelayan Debur ombak adalah zikir Pasir putih adalah sajadah kami Air laut adalah perut kami Dahaga kami

Lapar kami

Kenapa ombak tiba-tiba menjulang Mengukir gunung dalam sekejap Lalu pecah terdorong dahsyat Menerjang gubuk-gubuk reot kami

Menggulung ibu yang sedang menjemur kain di halaman Menggamit tubuh kecil kami yang sedang membantu ayah Memungut ikan-ikan yang terdampar itu

Terbayang ayah tak perlu melaut esok hari

Tak perlu membiarkan kami terjaga di waktu subuh Membaui aroma laut di tubuhnya

Ikan-ikan yang terdampar itu

Akan kami tukarkan dengan jala baru Menggantikan jala using yang berlubang Hanya sekali itu

Hanya sekali itu saja ombak menjulang Menggulung tubuh kami dalam larva kelam Lihatlah leher ibu yang berdarah

(67)

Masya Allah, bayi itu lepas dari pelukan ibunya Terlempar ribuan meter

Tangisnya hilang bersama detak jantungkan

Ya Allah, terlalu cepat ia berlalu tanpa sempat menyentuh tangannya

Yang menggapai-gapai itu, pandangan yang redup hilang dalam sekejap

Wahai, Di manakah dermagamu

Ombak itu terus berlari bagai bala tentara yang maha ganas Mengejar kami yang berlarian tak tentu arah

Membungkam jerit anak-anak yang ketakutan Zikir yang tertahan, azan yang terpenggal Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Beribu-ribu kami yang terkapar Karam bagai kapal kertas Jiwa kami melayang

Bagai kapas dihempas badai Ya, hanya sekali itu

Dalam hitungan menit ombak itu kembali pulang laut tenang

tinggallah nyeri yang berenang-renang di darat ini di hati jutaan kami

(68)

kini kami menyepi di tenda-tenda sunyi dari deburan ombak

Kami anak nelayan

debur ombak adalah zikir kami pasir putih adalah sajadah kami air laut adalah perut kami lapar kami

dahaga kami

o lihatlah perahu-perahu itu menuju

jejak kampung kami yang senyap tanpa canda pesisir yang wangi oleh cemara

desah nafas kami terkurung di sini biarkan kami mendekat

memungut kayu-kayu yang berserakan untuk tiang gubuk kami yang baru Banda Aceh, 18 Februari 2005

(69)

Acep Zamzam Noor CEMARA LAUT Buat D. Zawani Imron Langit semerah saga

Membayang pada pasir pantai Ketika rumpun-rumpun cemara Menjadi pertapa

Di pantai terlarang

Ketika bongkahan karam hitam Tak lekang

Tapi juga tak kenal

Cemara menyimpan warna bulan Di rumpun-rumpunnya yang rimbun Seperti ingin menciptakan hutan lambing Tapi keheningan tak lahir begitu saja Dari ombak pasang

Keheningan harus dituliskan Pada pasir

Atau lokan kerontang Perahu-perahu telah bertiup

(70)

Para pertapa

Bongkahan karang yang bersila Adalah keheningan

Yang surut dan kadang meluap Seperti ombak atau waktu Akar-akarnya mengembara Jauh ke tubuh bumi

Menyusuri urat darah tanah Akar-akarnya

Airmata yang terus memanjang

Berliku-liku dan kembali merambat naik

Mengirimkan kesedihan pada batang dan daun Akar-akarnya adalah doa

Yang menjadi embun

Dilepaskan ujung-ujung daun Ke udara

(71)

Hanna Fransisca MIMPI CAMAR

Awan petang merangkai kembang, si gadis mayang bergaun sayang. Di arak jingga,

tubir laut beranting senja.

Sebutir debu meleleh di tepi ombak terbayang dari pasir menuju gelora Karang kemarang tegak,

angin memiuh serupa kapas. Alangkah jauh menyemat mimpi di cakrawala, mengayuh perahu menuju matahari.

Gadis mayang melompat sayang, menulis duka di atas dermaga. Bukit-bukit dahaga,

cinta senja dan air mata. Alangkah jauh laut dan segara, ribuan tapak di pulau rantau. Mengenang dikau cinta aduhai,

(72)

Piek Ardijanto Soeprijadi PELABUHAN MALAM kelam berkepak kelam hinggap di pelabuhan bintang bercahaya lembut berguguran ke laut

ubur–ubur menyambut bulan

ikan berkejaran memburu bayangan angin mendarat mengantar ombak menepi tongkang bertambat bercanda dengan tali di geladak ada kelakar

kelasi bermain gitar lagu rindu dalam sepi

menanti malam memekarkan mimpi di ujung mercusuar ada cahaya padam nyala berirama

bicara pada kapal di kejauhan di sini pelabuhan

di pangkal mercusuar ada selingkar kelam wilayah bunga malam mengembang sumber bisa madu melegam

mengundang lelaki jalang

oi kepadaku panahtawaran dilepaskan kutangkis dengan perisai iman

(73)

Isbedy Stiawan ZS

PANORAMA DARI PANTAI PANJANG matahari merah di atas gelombang menerbangkan pasir hitam

ke wajahku yang gagu memandang ketinggian-Mu ini pantai amat panjang

membuatku lelah menyisir perjalanan aku telah jadi kanak-kanak kembali bermimpi tentang pelayaran

atau bercanda dengan ketajaman ombak yang menikam tangga usiaku

dari pohon-pohon cemara itu

kusaksikan wajahku sendiri yang menarik bagi bungakarang di laut-Mu

di pantai panjang ini

betapa sulit kueja langkahku

bahkan pada surya yang mulai ke peraduan kualiri saja mimpiku

dan berlayar … Bengkulu, 1995

(74)

Zaenak Hakim

CERITA BUAT DIEN TAMAELA* Beta Pattiradjawane

Yang dijaga datu-datu Cuma satu.

Beta Pattiradjawane Kikisan laut

Berdarah laut. Beta Pattiradjawane Ketika lahir dibawakan Datu dayung sampan.

Beta Pattiradjawane, penjaga hutan pala Beta api dipantai. Siapa mendekat Tiga kali menyebut beta punya nama. Dalam sunyi malam ganggang menari Menurut beta punya tifa

Pohon pala, badan perawan jadi Hidup sampai pagi tiba.

Mari menari! Mari beria! Mari berlupa!

Awas! jangan bikin marah beta Beta bikin pala mati, gadis kaku Beta kirim datu-datu!!

(75)

Beta Pattiradjawane Yang dijaga batu-batu Cuma satu.

Jakarta, 1946

(76)

Sitor Situmorang SI ANAK HILANG Pada terik tengah hari Titik perahu timbul di danau Ibu cemas ke pantai berlari Menyambut anak lama ditunggu Perahu titik menjadi nyata Pandang berlinang air mata Anak tiba dari rantau

Sebaik turun dipeluk ibu Bapak duduk di pusat rumah Seakan tak acuh menanti Anak di sisi ibu gundah

Lakilaki layak menahan hati -Anak disuruh duduk bercerita Ayam disembelih nasi dimasak Seluruh desa bertanya-tanya Sudah beristeri sudah beranak? Si anak hilang kini kembali Tak seorang dikenalnya lagi Berapa kali panen sudah Apa saja telah terjadi? Seluruh desa bertanya-tanya Sudah beranak sudah berapa? Si anak hilang berdiam saja

(77)

Selesai makan ketika senja Ibu menghampiri ingin disapa Anak memandang ibu bertanya Ingin tahu dingin Eropa

Anak diam mengenang lupa Dingin Eropa musim kotanya Ibu diam berhenti berkata Tiada sesal hanya gembira Malam tiba ibu tertidur

Bapak lama sudah mendengkur Di pantai pasir desir gelombang Tahu si anak tiada pulang

(78)
(79)
(80)

Referensi

Dokumen terkait

Ragam hias yang ada di rumah gadang memiliki tataletak yang sudah diatur dan berpedoman juga pada ukuran “jangko” dalam adat. “ Patutsenteang” tidak boleh dalam,

Berdasarkan hasil penelitian terhadap karyawan di PT Bank Central Asia Tbk cabang Asia yang menunjukkan kejadian rata-rata burnout yang cenderung rendah dengan

Lepas dari khilaf dan segala kekurangan, penulis merasa sangat bersyukur telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Pengurus Dan Pengelola Koperasi Pegawai Negeri

Tahun 1984, Milstein dan Kohler mendapatkan Nobel untuk jasanya dalam menemukan cara memproduksi antibody monoclonal 1984, interferon hewan diijinkan penggunaannya dalam

Sebagian besar responden menyatakan sangat setuju untuk menggunakan kain pelindung setiap kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya (70,8%), menggunakan sarung

Daya kerja herbisida tersebut kurang baik bila diaplikasikan pada gulma yang memiliki organ perkembangbiakannya dalam tanah, seperti umbi (teki) atau rizom (alang –

gugatan para Penggugat, jawaban para Tergugat, alat-alat bukti yang diajukan pihak-pihak berperkara kemuka persidangan, berita acara persidangan, pendapat,

Dengan Uji yang sama untuk pengaruh dosis parasetamol dosis toksis juga memberikan pengaruh adanya kenaikan kadar SGPT pada kelompok kontrol negatif jika dibandingkan