KEPUTUSAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
:KEP.
229 /MEN12003TENTANG
TATA CARA PERIZINAN
DAN
PENDAFTARAN
LEMBAGA PELATIHAN
KERJA
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a.
bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 14,ayat(4)
dan Pasal 17ayat
(6)
Undang-undang
Nomor
13
Tahun 2003
tentangKetenagakerjaan,
perlu
ditetapkan
Tata
Cara Perizinan
dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerj a;b.
bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri;Mengingat
Undang-undang
Nomor
3
Tahun 1951
tentang
PemyataanBerlakunya
Undang-undang Pengawasan PerburuhanTahun
1948Nomor
23
dari
Republik Indonesia
untuk
Seluruh
Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 4);Undang-undang Nomor
2?Tahtn
1999 tentang tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor
a235); Undang-undangNomor 13 Tahun 2003
tentang
Ketenagakerjaan(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2003 Nomor
39, Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor a279); Peraturan PemerintahNomor
25
Tahun2000
tentang KewenanganPemerintah
dan
KewenanganProvinsi
Sebagai
Daerah
Otonom(Lembaran
Negara
Republik Indonesia
Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor
3952);Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;
L
2.
3.
4.
Memperhatikan
:2.
l.
Pokok-pokok
Pikiran
SekretariatNasional
tanggall0
Juli
2003; Kesepakatan Rapat Pleno Lembaga tanggal 25 September 2003;Lembaga Kerjasama
Tripartit
Kerjasama
Tripartit
NasionalMEMUTUSKAN:
Menetapkan
KEPUTUSAN
MENTERI
TENAGA
KERJA
DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK
INDONESIA
TENTANG
TATA
CARA
PERIZINAN
DAN
PENDAFTARAN
LEMBAGA
PELATIHAN KERJA
BAB
I
KETENTUAN
UMUM
Pasal
I
Dalam Keputusan Menteriini
yang dimaksud dengan :l.
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,disiplin,
sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai denganjenjang
dankualifikasijabatan
atau pekerjaan.2.
Program pelatihan kerja adalah keseluruhanisi
pelatihan yang tersusun secara sistematisdan
memuat tentang kompetensikerja yang
ingin
dicapai, materi pelatihan
teori
dan praktek,jangka waktu
pelatihan, metode dan sarana pelatihan, persyaratan peserta dan tenaga kepelatihan serta evaluasi dan penetapan kelulusan peserta pelatihan.3.
Kompetensi
kerja
adalah
kemampuankerja
setiap
individu yang
mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.4.
Lembaga pelatihan kerja adalah instansi pemerintah, badan hukum atau perorangan yang. memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan ker1a.
5.
Menteri adalah Menteri Tenaga Ker;a dan Transmigrasi.Pasal2
Pelatihan
kerja
diselenggarakanoleh
lembagapelatihan
kerja
pemerintah
atau
lembaga pelatihan kerja swasta atau perusahaan.BAB
II
PERIZINAN DAN PENDAFTARAN
Pasal3
(1)
Lembaga pelatihan kerja swastawajib memiliki
izin.(2)
Lembaga pelatihan kerja perusahaan yang menyelenggarakan pelatihan tanpa memungut biaya tidakwajib
memiliki
izin.Pasal4
(l)
Izin
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
3
ayat
(l)
diterbitkan oleh
instansi
yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten/Kota.(2)
Instansi yang bertanggungjawab di
bidang ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalammenerbitkanizin
wajib mempertimbangkan tingkat resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan peserta pelatihan serta lingkungan tempat dilaksanakannya pelatihan kerja.Pasal5
(l)
Lembaga pelatihan
kerja yang
diselenggarakanoleh
instansi pemerintah,
wajib
mendaftarkan kegiatan program pelatihannya pada instansi yang bertanggungjawab
di bidang ketenagakerj aan di Kabupaten/Kota.(2)
Lembaga
pelatihan
kerja
perusahaan
yang
melakukan
pelatihan
kerja
bagi pekerjanya/buruhnya danJataumelatih
masyarakatumum
tanpa memungut biaya,wajib
mendaftarkan kegiatan program pelatihannya pada Instansi yang bertanggungjawab
di bidang ketenagakerj aandi
Kabupaten/Kota.Pasal6
Izin
dan tandadaftar
lembaga pelatihankerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal4
ayat (2) dan Pasal 5 ayat(l)
hanya berlaku di wilayah kerja instansi penerbitizin
dan tanda daftar.llAB
ilt
SYARA'r DAN
'l'41'A
('AllA
l'llltlZlN,,\N
lt:ts:tl 7
(l)
lJtrclan hukunr irtaupcrornngln ylulg itkittt tttctttlitllitlkitrt
izin
scbur',ui lcrrrlluslr pcllrtilurrrkcria.
tncttga.iukatt pcrrttttltttltatt tli latttpiri tlcttgrttt:il.
copy surat
pcrrgcsahansctrngli
batlitrt
ltukuut
uluu kitt'tu
lurttl:r
pcrtrlrrtlrrk b:rgipctnoltott pcrorilllgall ;
b.
copy surtlt izin glrrggrtatttlltri
iltstattsi yarlgllcrwcllilllg;
c.
datti.rr nanta yang dilcngkapi tlcngattriwityitt lritlup
l)cnanggung.jlrvab lctnlxturr tlurrprogralll, tcnaga kcpc
llt
i han;d.,
kctcraugaudonrisili
lcnrbagathri
kclurlluttt
ittitu tlcsrt selctttpul;c.
copy surat tandabukti
kcpcnrilikart atau pcngr.rtsalnpraslrlnl
tlarrlirsilitls
pclrrtilr:rrr kcrja untuk sckurang-kurangnyl 3 (tiga) talturt scsuli tlcrtgutt l)r'og,rnnrpclllilrln
ylng
akan disclcltggarlkittt;f.
progranlpclatilun
kcrla(kurikulultt
dart siltrtrtrs);g.
struktur organisasi yang sckrlraltg-kurattgrtyatcrtliri tlari
:g.
l.
pcrranggurrg.iawab lctttbagapclatilrlrr
kcria; g.2. pcnanggung jawab progralll pcltrtilurn kcrirr; g.3. tcrraga kcpclatihan;h.
copy dcposito atns nalna ponanggung.jawall lctttbitgitpclltilrlrt
kcrjl
ylrtg
ltcsitt'ttyit scsuai dcngan triaya progratrt pclatihrtlrkclia
yang cliaitrkln;i.
surat pcnunjukan sctragai cabarrgtlari lctnlllga
pclltihltr
kcria
tli
lu:rr ttug,ct'illrgi
lclnbaga pclatihan
kcria
ynng nrcrupakurt cabitngrlitri
lottthitg,itpr:lltiltitrt
ku'il
tli luar ncgcri.(2)
Untuk
mcnortukanjurnlalr
dcposito yang clipcrsyaratkittt scbitgitilttattittlitttitksutl
pittlit ayat(l)
huruf
h,
pcnrohon harus nlcnyusunbiaya;rrogrlrn
pclatiltatt kr-:rja bertlusitrkattstruktur
anggaran
yang
akalr ditctapkan
ok:lt
l)irr:ktur.lr:tttloritl
l'otttbittitittt
tlittt
]Pcncmpatan-f.nugu
k.tiu
DalatnNcgoii.
il'asal ll
Datarn
hal
persyaratanadministrasi
sebagaimana dirnaksuddalaltr
l)asal
7
uyat
( I)
tolalrclilcngkapi,
maka
instansi
yang
bcrtanggung
jawab
di
bidang
kr.:tr:naglkoriault
rli KabupatenlKota mclakukanvcrifikasi
untuk mcmbuktikan kobottaratt porsyurutatt.Itasal 9
(l)
Verifikasi
scbagaimana dimaksucl dalam l)asalll,
dilakukanolch'l'irn
yartgtlituniuk
ok:lr pejabatyang
bcrwcnang,dalam waktu
paling
lama24
(dua
puluh
cmpat)
lruri
kcr.ia(2)
Tim
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(l)
sekurang-kurangnyaterdiri dari
unsur organisasilembagapelatihan, unit
kerja yang menangani pelatihankerja
danunit
kerja pen gawasan ketenagakerj aan di Kabupaten/Kota'(3)
Dalam
hal
hasil verifikasi
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(l)
telah
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, pejabat yangberwenang
menerbitkanizin
lembagapJatihan
kerja dalam waktu palinglama6
(enam) hari kerja terhitung sejak tanggal selesainYa verifikasi.(4)
Dalam
hal
hasil
verifikasi
sebagaimanadimaksud
pada ayat
(1)
tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, pejabat yang berwenang menerbitkanrzin,
membuat-surat
penolakan
pemberian
izin
kepada pemohon
disertai
dengan alasannya dalam waktu paling lama 6 (enam) hari kerja terhitung sejak tanggal selesainya verifikasi.Pasal
10(l)
Izin
lembaga pelatihankerja
dapat diberikan sekurang-kurangnya untuk jangkawaktu
3(tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk waktu yang sama'
(Z)
Instansi penerbitizin
dapatmemperpanjangizin
lembaga pelatihan kerja apabila lembaga pelatihan keda tersebut mempunyai kinerja yang baik'(3)
Kriteria
penilaiankinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
dianr
lebih
lanjut
olehDirekturlenderal
Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri.Pasal 11
(l)
Bagi
lembaga pelatihan keda yang akan menambahjenis program pelatihan kerja harus mendapat izin penambahanprograir
pelatihanke!1
dari instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.(2)
pgrmohonan
izinpenambahan program pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilamPiri dengan :a.
kurikulum
dan silabus proglam pelatihan kerja yang baru;b.
daftar nama dan riwayai tridup instruktur
pelatihan
kerja bagi program
yang diusulkan;c.
tandabukti
kepemilikan
atau penguasaan prasaranapelatihan
kerja
(tempat
dan gedung) untuk sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;d.
tandabukti memiliki
iasilitus-prlutihun
(peralatan, mesin danfasilitas
pendukung lainnya)sesuaidenganprogrampelatihanyangdiusulkan;e.
copy saldo akhir rekeninggiro
lembaga pelatihankerja
yang besarannya ditetapkan olehDirektur
Jenderar Pembinaan dan Penempatan Tenaga.Kerja Dalam Negeri.BAB
IV
SYARAT DAN TATA CARA PENDAFTARAN
Pasal 12
Pendaftaran lembaga pelatihan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 disampaikan kepada
instansi
yang
bertanggungjawab di
bidang
ketenagakerjaandi
Kabupaten/Kota
denganmelampirkan
:a.
surat keterangan keberadaan lembaga/unit pelatihan kerja dari instansi yang membawahi lembaga/unit pelatihan kerj a;b.
struktur organisasi induk dar/atau unit yang menangani pelatihan;c.
nama penanggung jawab;d.
program pelatihan yang diselenggarakan;e.
daftar instruktur dan tenaga kepelatihan lainnya;f.
daftar inventaris sarana dan prasarana pelatihan kerja.Pasal 13
,i , .. l
(1)
Instansi yang
bertanggungjawab
di
bidang
ketenagakerjaandi
Kabupaten/Kota harus menerbitkan tanda daftarpaling
lambat dalamwaktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah seluruh syarat administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dipenuhi.(2)
Apabila
setelah7
(tujuh) hari kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat(l)
tanda daftartidak
atau belum diterbitkan, maka lembaga pelatihan kerja dapat melaksanakan kegiatan pelatihan kerja.BAB V
PELAPORAN
Pasal 14
(1)
Lembaga pelatihan
kerja wajib
melaporkan kegiatannya kepada instansi
yang bertanggungjawabdi
bidang
ketenagakerjaanpada Kabupaten/Kota
setempat secaraperiodik
6
(enam)bulan sekali yang
tembusannya disampaikan kepada instansi yang bertanggungjawabdi
bidang
ketenagakerjaanpada Provinsi dan Direktur
Jenderal Pembinaan dan Penempata4 Tenaga Kerja Dalam Negeri.(2)
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
sekurang-kurangnya memuat tentangjenis
kejuruan, tingkat program pelatihan kerja yang dilaksanakan,jumlah
peserta danjumlah
lulusan.
BAB
VI
PENGHENTIAN SEMENTARA PROGRAM, PENGHENTIAN
PROGRAM DAN PENCABUTAN
IZIN
LEMBAGA
PELATIHAN KERJA
Pasal 15
(l)
Instansiyang
bertanggungjawab
di
bidang ketenagakerjaandi
Kabupaten/Kota dapat menghentikan sementara pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan kerja, apabiladi
dalam pelaksanaannya ternyata :a.
tenaga kepelatihan tidak sesuai dengan program; ataub.
tidak sesuai dengankurikulum;
atauc.
sarana dan prasarana pelatihan kerja tidak sesuai dengan program; ataud.
berkurangnyajumlah
deposito atau giro yang dipersyaratkan.(2)
Penghentian
sementara pelaksanaan penyelenggaraanpelatihan
kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku paling lama 6 (enam) bulan.(3)
Selamadalam
masa
penghentian sementara penyelenggarapelatihan
kerja
dilarang menerima peserta pelatihankerja
baruuntuk
program pelatihankerja yang
dihentikan sementara.Pasal
16(1)
Dalam
hal
penyelenggarapelatihan
kerja
setelah6
(enam)
bulan
masa
penghentian sementara masihbelum
memenuhi kewajiban yangdiperintahkan,
maka instansi yang bertanggungjawab
di
bidang
ketenagakerjaan dapat menghentikanprogram
pelatihan kerja tersebut.(2)
Penyelenggara
pelatihan
kerja
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(l),
wajib
mengembalikan sisa biaya pelatihan kerja kepada peserta.(3)
Penyelenggara pelatihan kerja dapat mengajukan kembali program yang telah dihentikan dengan mengikuti prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.Pasal
17(1)
Apabila
lembaga pelatihan
kerja
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal
16
tetap melaksanakan program pelatihan kerja yang telah diperintahkan untukdihentikan,
maka instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandi
Kabupaten/Kota mencabutizin
lembaga pelatihan kerja yang bersangkutan.(2)
Penyelenggaraprogram pelatihan
kerja
sebagaimanadimaksud pada ayat
(l),
wajib
mengembalikan sisa biaya pelatihanke{a
kepada seluruh peserta pelatihan.asal 18
Dalam hal lembaga pelatihan kerja
tidak
melaksanakan program pelatihankerja
selama kurunwaktu
I
(satu)
tahun terus
menerus,
instansi
yang
bertanggung
jawab
di
bidang ketenagakerjaandi
Kabupaten/Kota
dapat mencabut
izin
lembaga pelatihan
kerja
yang bersangkutan.Pasal
19Instansi yang
bertanggungjawab
di
bidang
ketenagakerjaandi
Kabupaten/Kota
dapat membatalkantanda
daftar
lembagapelatihan
kerja
milik
perusahaanyang
melaksanakanprogram pelatihan
kerja
bagi
masyarakatumum
dengan memungut
biaya dan
lembaga pelatihan kerja tersebut dianggap menyelenggarakan pelatihan kerja tanpa izin.BAB
VII
PEMBINAAN
Pasal 20
(1)
Instansi yang
bertanggungjawab
di
bidang
ketenagakerjaandi
Kabupaten/Kota melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap lembaga pelatihan keda.(2)
Bimbingan
dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat(l)
dilakukan
terhadapprogram pelatihan
kerja,
ketersediaan saranadan fasilitas,
ketersediaandan
kualitas tenaga kepelatihan, penerapan metode dan system pelaksanaanpelatihan
kerja.BAB
VIII
KETENTUAN
PENUTUP
Pasal 21
Dengan ditetapkannya Keputusan
Menteri
ini,
maka
Keputusan
Menteri
Tenaga
KerlaRepublik
Indonesia
Nomor
KEP-149/MEN/2000
tentang
Tata
Cara
Perizinan
Lembaga PelatihanKerja
dinyatakan tidak berlaku lagi.Pasal
22Keputusan
ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkan di Jakarta
pada
tanggal
3l
Oktober 2003MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd