• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. organisasi perusahaan yang benar-benar mapan agar mampu bersaing dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. organisasi perusahaan yang benar-benar mapan agar mampu bersaing dalam"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Obyek Penelitian

Perkembangan dunia bisnis yang semakin cepat dan adanya pasar bebas memerlukan pemikiran dan pembenahan dalan struktur bisnis sebuah organisasi perusahaan yang benar-benar mapan agar mampu bersaing dalam perdangan ekspor ataupun impor.

1. Lokasi Perusahaan

Alamat Perusahaan : Jl Raya Solo-Purwodadi Km 8,5 Selakaton, Gondang Rejo Solo 57183 Jawa Tengah.

Nomor Telepon : (0271) 857717 No. Fax : (0271) 855187

Email :

No. TDP : 113433300178

Bidang Usaha : Menghasilkan Produk Furniture No. SIUP : 503/27/11.34/SIUP.PM/VII/2014 Lokasi Perusahaan yang menjadi tempat penelitian adalah : Nama : CV. Valasindo Sentra Usaha

(2)

2. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan CV Valasindo Sentra Usaha ini berdiri tahun 1999. Berawal dari sebuah kepercayaan dari pemerintah, mitra usaha dan masyarakat. Kecermatan pemilik dalam membaca potensi peluang pasar dan tingginya minat pasar furniture yang cukup besar di luar negeri saat itu, membulatkan tekad pemilik untuk mewujudkan usaha ini.

Perusahaan yang menempati area seluas ±13.065 m² dan terletak di jalan Solo-Purwodadi Km 8,5 Selokaton, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar,Jawa Tengah dan didukung jumlah tenaga kerja sekitar 50 an saat itu telah memfokuskan orientasi produksi pada produk garden furniture ( GF ). CV Valasindo Sentra Usaha adalah salah satu industri dari hasil pengembangan dari perusahaan furniture CV Roda Jati Karanganyar yang lebih lama dan lebih dahulu berdiri.

Perusahaan CV Roda Jati terletak di satu kawasan industri kecamatan Gondangrejo, di wilayah kabupaten Karanganyar, satu kawasan yang sama dengan CV Valasindo Sentra Usaha. Selain CV Valasindo Sentra Usaha , pemilik CV Roda Jati juga mendirikan satu perusahaan sejenis lainnya yang terletak di Sukoharjo salah satu wilayah di eks karesidenan Surakarta Jawa Tengah dengan orientasi produksi furniture indoor.

Perusahaan-perusahaan ini dibangun sebagai bentuk antisipasi melimpahnya peluang pasar furniture diluar negeri terutama negara dari Eropa, Inggris, dan Amerika , Australia dan kawasan Asia. Tingginya trend permintaan furniture era 90an ke atas di CV Roda Jati dan pengembangan groupnya saat itu terbilang mampu memenuhi permintaan pembeli.

Ketersediaan Bahan baku yang melimpah, mudah didapat, dan murah , situasi kondisi dalam negeri yang mendukung termasuk kebijakan – kebijakan pemerintah,

(3)

serta dikarenakan faktor kehati-hatian dalam menjalankan perencanaan dan manajemen keuangan hingga dapat menjadikan perusahaan ini berkembang sangat baik, hingga mampu bertahan ( survive ) dalam menghadapi krisis global.

Awal berdiri, konsentrasi pengembangan produk furniture di CV Valasindo Sentra Usaha telah difokuskan untuk menghasilkan produk-produk garden furniture ( GF ) dan indoor. Selanjutnya, dengan perkembangan waktu dan kondisi makro ekonomi dunia dalam kisaran tahun 2007, memunculkan pergeseran trend pada produk dari bahan Garden Furniture ke bahan khusus indoor. Produk indoor adalah produk-produk yang lebih dominan pada bahan baku kayu jati dengan kualitas dibawah Garden Furniture dan bahan sisa untuk digunakan produk finger joint laminating ( FJL ).

Stok sisa potongan bahan yang melimpah dalam berbagai ukuran dan ketebalan yang tidak sama, membuat perusahaan ini mengembangkan ke pembuatan mebel jenis indoor. Produk ini hingga kini masih banyak diminati pasar karena harganya yang relatif lebih murah dibanding produk berbahan garden. Pangsa pasar furniture dari CV Valasindo Sentra Usaha saat ini telah melayani negara-negara di Amerika , Inggris dan Australia dan negara Asia lainnya .

3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Produktifitas terbaik, tumbuh, dan berkembang untuk kesejahteraan bersama Misi : Tanggungjawab, komitmen, konsekuen dan konsisten, disiplin, mutu /

kualitas, organisasi yang kuat, keselamatan dan kesehatan kerja, kesejahteraan, lingkungan hidup, perbaikan berkelanjutan

(4)

a) Produktivitas terbaik :

Setiap orang yang bekerja di perusahaan CV. Valasindo Sentra Usaha wajib memberikan kinerja terbaiknya dari mulai tingkat kehadiran yang tinggi, bekerja berdasarkan waktu yang alokasikan perusahaan, menunjukkan tingkat perbaikan target produksi dan mental secara berkesinambungan dan mendukung semua system, kebijakan-kebijakan dan perintah bagi kemajuan perusahaan.

b) Tumbuh dan berkembang :

Mampu melakukan perubahan mindset yang berorientasi pada kepentingan perusahaan jangka pendek dan jangka panjang, meningkatkan daya saing pribadi, tim dalam unit kerja dan daya saing perusahaan dengan ditandai peningkatan perbaikan system produksi dan system kerja, perbaikan kondisi internal , perbaikan peningkatan kapasitas produksi dan lingkungan hidup dari waktu ke waktu secara terukur.

c) Untuk kesejahteraan bersama :

Seluruh hasil pencapaian prestasi produksi dan pencapaian prestasi masing masing orang yang bekerja di CV. Valasindo Sentra Usaha dapat dirasakan secara riil dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan bagi seluruh stake holder dan lingkungan perusahaan dalam arti seluas luasnya. 2) Misi

a) Tanggungjawab

Setiap orang yang diberikan kepercayaan untuk melakukan pekerjaan di dalam perusahaan wajib melaksanakan tanggung jawab secara pribadi dan tim kerja atas pencapaian prestasi kerja berupa target pekerjaan yang

(5)

diberikan oleh perusahaan berdasarkan perintah- perintah kerja , prosedur-prosedur kerja dan system yang berlaku di perusahaan.

b) Komitmen, konsekuen dan konsisten (1) Komitmen

Setiap kepercayaan yang diberikan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan, wajib dipenuhi dan dijalankan dengan kesungguhan.

(2) Konsekuen

Kesanggupan untuk menjalankan setiap perintah dan kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan sesuai dengan maksud , tujuan dan garis kebijakan perusahaan .

(3) Konsisten

Memiliki pendirian yang teguh dalam hal kesanggupan untuk menjalankan setiap aturan, perintah,larangan , tanggung jawab pekerjaan dan kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan secara terus menerus, tekun dan tidak pernah keluar dari jalur yang sudah ditetapkan.

c) Disiplin

Kepatuhan terbaik yang diwujudkan dari sikap mental untuk senantiasa melaksanakan aturan, system dan kebijakan – kebijakan dalam perusahaan.

d) Mutu / Kualitas

Kemampuan untuk mewujudkan dan mempertahankan standart dan atau meningkatkan kikerja sesuai garis kebijakan perusahaan oleh setiap orang yang berproses menjalankan pekerjaan di perusahaan CV. Valasindo Sentra Usaha dan Kemampuan untuk mewujudkan dan mempertahankan standart dan

(6)

atau meningkatkan kualitas proses menghasilkan suatu barang produksi secara konsisten dan berkesinambungan.

e) Organisasi yang kuat

Segala kinerja yang ada dalam perusahaan dijalankan dengan tata kelola organisasi yang solid, terbuka dan manajemen yang baik dengan berpegang pada ketentuan aturan organisasi yang ada, menjalankan perintah-perintah, menjalankan prosedur-prosedur yang ada dan segala kebijakan perusahaan secara bersama-sama untuk tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

f) Keselamatan da kesehatan kerja

Pimpinan perusahaan dan seluruh tenaga kerja yang bekerja di perusahaan CV. Valasindo Sentra Usaha menyatakan komitmennya demi keberlangsungan usaha dan bermitra dengan seluruh pihak untuk menerapkan prinsip ZERO ACCIDENT, yaitu di perusahaan CV Valasindo Sentra Usaha wajib diwujudkan bebas dari kecelakaan ( ZERO ACCIDENT ), Penerapan prinsip tempat kerja yang bersih dan tertata baik membuat bekerja menjadi nyaman, produktifitas meningkat dan derajat kesehatan terjaga dengan cara penerapan prosedur manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ( SMK3 ) secara konsisten dan berkelanjutan dan memenuhi fasilitas rambu-rambu keselamatan yang dibenarkan.

g) Kesejahteraan

Menjadikan kesejahteraan sebagai tujuan bersama dalam peningkatan pengelolaan usaha dalam jangka pendek dan jangka panjang yang secara riil dapat dinikmati oleh seluruh stake holder dan lingkungan perusahaan

(7)

h) Lingkungan hidup

Berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup dengan sistem Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan yang baik dan benar.

i) Perbaikan berkelanjutan

Senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan yang bekelanjutan di segala bidang kerja dalam usaha menjalankan system, prosedur – prosedur dan kebijakan- kebijakan yang berorientasi pada keberlangsungan usaha baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang perusahaan CV.Valasindo Sentra Usaha.

4. Struktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan diperlukan adanya suatu organisasi yang baik yang mampu mengontrol kegiatan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai yang diinginkan.

(8)

Sumber : CV. Valasindo Sentra Usaha

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Valasindo Sentra Usaha

Setiap kedudukan atau jabatan memiliki tugas serta tanggung jawab tiap kegiatan dalam struktur organisasi CV. Valasindo Sentra Usaha adalah sebagai berikut :

1. Direktur

a) Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.

b) Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan. c) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

d) Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.

e) Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.

f) Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan. g) Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). h) Menetapkan besarnya deviden perusahaan. 2. Manajer Operasional

(9)

b) Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan produksi, pengembangan tenaga kerja, proses perbaikan, pengiriman/distribusi, dan kualitas produk hasil produski

c) Menganalisis permasalahan pada kegiatan operasi

d) Merekomendasikan program atau menyusun SOP baru dalam rangka meningkatkan produktivitas, efisiensi dan hasil produksi

3. Marketing

a) Sebagai bagian yang memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Peran ini disebut sebagai peran promosi.

b) Bertugas menghasilkan pemasukan bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan tersebut. Peran ini adalah salah satu dari fungsi marketing di bidang sales.

c) Berperan menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat serta menjadi jembatan antara perusahaan dan lingkungan eksternal. Hal ini dilakukan sebagai perwujudan konsep marketing communication.

d) Bertugas untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk mendukung peningkatan kualitas dan penjualan produk. Hal ini adalah peran marketing di bidang riset dan pengembangan.

4. Pembelian

a) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi dan pemebelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga yang akan bersaing dalam memasarkan produknya.

(10)

b) Bertanggung jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat menguntungkan dalam proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor lain yang dapat mempengaruhi produk perusahaan.

c) Bertanggung jawab untuk meminimalisasi investasi atau meningkatkan perputaran bahan.

5. Akuntansi

a) Mengidentifikasikan transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan.

b) Mencatat transaksi-transaksi yang telah diidentifikasi secara kronologis dan sistematis.

c) Mengkomunikasikan informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan atau pihak yang berkepentingan baik internal perusahaan maupun pihak eksternal.

6. Keuangan

a) Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu menetapkan kebutuhan entitas akan dana untuk sekarang (modal kerja jangka pendek) dan masa depan (keperluan investasi jangka panjang) dan menetapkan sumber dana yang dapat menutup kebutuhan-kebutuhan itu secara sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana jangka pendek dibiayai oleh sumber jangka pendek, dan kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dari sumber jangka panjang.

b) Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar dapat memperoleh tingkat efisiensi

c) Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langkah

(11)

perbaikan jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan memengaruhi struktur keuangan dan alokasi dana.

7. Kabag Hr dan Ga

a) Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan

b) Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. c) Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang

dianggap perlu. 8. Admin Personalia

a) Membuat anggaran tenaga kerja yang diperlukan;

b) Membuat job analysis, job description, dan job spesification; c) Menentukan dan memberikan sumber-sumber tenaga kerja; d) Mengurus dan mengembangkan proses pendidikan dan pendidik; e) Mengurus seleksi tenaga kerja

f) Mengurus soal-soal pemberhentian (pensiun); g) Mengurus soal-soal kesejahteraan

9. Kabag Pembahanan

a) Menyediakan bahan baku yang diminta oleh bagian perencanaan sesuai dengan kebutuhan order.

b) Mengukur bahan yang disediakan berkualitas 10. ADM BBI

(12)

11. ADM TFT

a) Mendata keseluruhan proses produksi dari tahap awal samapai akhir packaging

b) Memberikan laporan data bahwa kayu untuk diproduksi legal

c) Bertanggung jawab dalam menyeimbangkan bahan baku produksi sehingga tidak mengalami kekurangan bahan baku.

12. Sawnills

a) Menetukan Proses Penggergajian

b) Mendata bahan- bahan yang telah mengalami proses penggegajian 13. FJL. BBI & OVEN

a) Menyiapakan bahan baku yang telah mengalami proses OVEN

b) Mendata ketersediaan bahan baku dari awal proses sampai ke akhir proses produksi

c) Menganalisis dan mencatat setiap kayu yang mengalami proses produksi tidak mengalami kerusakan

14. Pembahanan

a) Mengurus dan menyiapkan bahan yang akan dirakit menjadi produk furniture b) Mendata seluruh bahan yang akan diproses menjadi produk

15. Kabag Produksi

a) Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di lantai pabrik seperti pemotongan, pengeleman, perakitan, dan proses lainnya .

b) Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan pembagian tugas bagi setiap bawahannya.

(13)

c) Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya

16. ADM Produksi

a) Membantu segala urusan yang dilakukan Kabag Produksi 17. Monitoring Produksi

a) Mengawasi berlangsungnya proses produksi

b) Bertugas untuk mengecek persediaan bahan untuk proses produksi c) Bertanggung jawab dalam ketepatan waktu dalam produksi. 18. Pengawas dan Borong

a) Melakukan pengawasan berkala serta memberikan pengarahan, petunjuk dan penjelasan kepada pelaksana konstruksi dan meneliti hasil-hasil yang telah dikerjakan.

b) Memberikan teguran dan atau peringatan kepada pekerja apabila dalam pelaksanaan proses produksi terjadi penyimpangan

19. Teknisi

a) Memperbaiki mesin produksi jika mengalami kerusakan

b) Mempersiapkan mesin produksi sebelum proses produksi berlangsung dalam keadaan aman dan siap dioperasikan.

20. Gudang Bahan Bantu

a) Menyiapkan perlengkapan alat bantu yang dibutuhkan saat proses produksi berlangsung

(14)

21. Kabag Tekhnik

a) Bertanggung jawab atas tersedianya mesin, peralatan dan kebutuhan listrik demi kelancaran produksi.

b) Mendelegasikan dan mengkoordinir tugas - tugas di bagian perawatan mesin dan listrik.

22. Gambar

a) Bertugas dalam membuat sketsa produk jika perusahaan memeliki produk baru yang akan diproduksi

b) Ikut berinovasi dalam pembuatan produk yang diinginkan pasar internasional 23. Sampel

a) Mengapresiasikan kedalam produk setelah gambaran produk jadi 24. Quality Control

a) Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan. b) Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa

perusahaannya.

c) Tugas utama Quality Control tetap sama di semua industri Namun, metode untuk menentukan kualitas suatu produk bervariasi setiap perusahaan.

d) Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.

25. Gudang Bahan Bantu

a) Menyiapkan perlengkapan alat-alat bantu keperluan mesin dan kebutuhan listrik demi kelancaran produksi

b) Meneliti setiap hari kerja alat-alat bantu teknik telah lengkap. 26. Kabag Mix Furniture

(15)

a) Melaporkan Kendal – kendala yang dihadapi keatasan

b) Mengkoordinir Seluruh proses produksi dari tahap awal samapi tahap akhir c) Bertanggung jawab terhadap pelakasanaan produksi jika system produksi

mengalami kendala 27. Koor. Bagian

a) Mengkoordinir setiap bagian bagian produksi

b) Melaporkan ke Kabag Mx Furniture jika mendapati masalah dalam setiap bagian – bagian produksinya

28. Koorlap MP

a) Mengkoordinir kegiatan MP sehingga tertib, aman dan lancer sampai proses MP selesai

b) Melaporkan ke Koor Bagian jika mendapati masalah di setiap kegiatan proses produksi di bagian MP

29. Koorlap Makanik

a) Mengkoordinir setiap mesin – mesin produksi bahwa telah aman dan siap dipakai

b) Melaporkan ke Koor Bagian jika mendapati masalah di setiap mesin – mesin prduksi tersebut

30. Koorlap Las

a) Mengkoordinir seluruh pekerja terutama bagian Las agar tertib dan aman lancer sampai selesai

b) Melaporkan ke Koor Bagian jika mendapati masalah di setiap kegiatan proses produksi di bagian las

(16)

a) Mengkoordinir kegiatan – kegiatan dan mengatur seluruh aktivitas proses produksi

b) Melaporkan ke Koor Bagian jika mendapati masalah di setiap kegiatan proses produksi di bagian Setting

32. Koorlap Finishing

a) Mengkoordinir kegiatan finishing sehingga tertib, aman dan lancer sampai proses finishing selesai

b) Melaporkan ke Koor Bagian jika mendapati masalah di setiap kegiatan proses produksi di bagian Finishing

33. Koorlap QC

a) Mengkoordinir kegiatan Quality control sehingga tertib, aman dan lancar sampai proses quality control selesai

b) Melaporkan ke Koor Bagian jika mendapati masalah di setiap kegiatan proses produksi di bagian quality control

34. Koorlap A SMB+Packing

a) Mengkoordinir kegiatan A SMB+Packing sehingga tertib, aman dan lancar sampai proses A SMB+Packing selesaiMelaporkan ke Koor Bagian

b) jika mendapati masalah di setiap kegiatan proses produksi di bagian A SMB+Packing

35. Koorlap Sample

a) Mengkoordinir kegiatan Sample sehingga tertib, aman dan lancar sampai proses Sample selesai

b) Melaporkan ke Koor Bagian jika mendapati masalah di setiap kegiatan proses produksi di bagian Sample

(17)

36. Koorlap Anyaman

a) Mengkoordinir kegiatan Anyaman sehingga tertib, aman dan lancar sampai proses Anyaman selesai

b) Melaporkan ke Koor Bagian jika mendapati masalah di setiap kegiatan proses produksi di bagian Anyaman

5. Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus mempertimbangkan kualitas produk. Setiap perusahaan pastinya memiliki standar kualitas produkyang berbeda-beda selain itu perusahaan selalu mengutamakan kepuasan konsumen yang memberikan kualitas yang terbaik. Produk yang berkualitas tinggi tentunya membutuhkan bahan baku yang berkualitas tinggi pula.

Produk yang diekspor ke luar negeri selalu memperhatikan tingkat kualitas produk. Sebab biasanya seorang buyer dari luar negeri selalu meminta produk yang berkualitas tinggi hal ini memerlukan bahan baku berkualitas tinggi pula serta para pekerja yang ahli dalam bidangnya.

(18)

6. Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan CV. Valasindo Sentra Usaha sebagai berikut :

1 1 2 3 4 5 6 7

Sumber : CV. Valasindo Sentra Usaha

Gambar 3.2 Bagan Alur Kegiatan CV. Valasindo Sentra Usaha PEMBELAHAN LOG / PENGGERGAJIAN DIOVEN MOULDING MESIN-MESIN KONTRUKSI Mesin PembentukanKompenen Meubel ASSEMBLING FINISHING PACKAGING

Limbah Potongan Kayu : - Serbuk Gergaji - Bisning - Debu

Limbah padat /Pot Kayu : - Serbuk Gergaji - Potongan Kecil - Bisning - Debu

Limbah Padat :

- Serbuk halus hasil amplas - Potongan amplas kecil

Limbah Padat :

- Potongan kartoon

(19)

Pada gambar dapat dijelaskna tata alir kegiatan CV. Valasindo Sentra Usaha sebagai berikut :

a. Berawal dari kayu besar atau kayu glongong agar dalam proses produksi pembuatan model mudah mengalami proses pembelahan atau penggergajian sehingga kayu tersebut berbentuk balok kayu.

b. Setelah mengalami proses pembelahan atau penggergajian dilakukan pengeringan atau dioven karena kayu – kayu tersebut masih dalam keadaan basah dan belum sepenuhnya kering.

c. Proses ini kayu yang telah dioven atau pengeringan dengan kadar air (kering udara) ≤20% dibentuk secara khusus melalui mesin pembentuk (moulder) dengan tujuan penggunaan tertentu dalam potongan – potongan kayu sesuai dengan gambar produk atau pesanan buyer.

d. Potongan – potongan kayu dari proses moulding di bentuk lagi menjadi komponen – komponen mebel dengan dikirim ke mesin serut (planner, thicknesser atau lainnya yang sejenis) untuk mendapatkan ukuran jadi dengan permukaan yang halus tanpa garis gergaji. Selesai diserut (tergantung jenis produk juga), komponen tersebut dipindahkan ke mesin bor, atau mesin pen (tenoner & mortiser) untuk membuat konstruksi.

e. Proses ini diperlukan ketelitian karena proses ini proses perakitan antara komponen satu dengan yang lain sehingga harus penggunaan lem sangat tepat dan tidak berlebihan selain itu pula kualitas sambungan (rapat/terbuka) menetukan kualitas produk tersebut.

f. Bagian ini proses pelapisan akhir permukaan kayu yang bertujuan untuk memperindah perlindungan furniture dan serangan serangga ataupun kelembapan

(20)

g. Kemudian dipindahkan ke tahap akhir packing tentunya setiap produk furniture berbeda beda kualitas packingnya karena semakin jauh produk itu dikirim semakin kuat juga kualitas packing tersebut sehingga minim untuk mengalami kerusakan.

7. Fasilitas Kerja yang Dimiliki

Fasilitas kerja merupakan segala sesuatu yang berhubungan ataupun yang menunjang produktifitas kerja. Adapun beberapa fasilitas yang mendukung perusahaan untuk menjalankan suatu proses produksi, antara lain:

a. Bahan – bahan produksi

Kayu glondongan jati adalah bahan baku utama pembuatan produk furniture pada CV. Valasindo Sentra Usaha bahan lain atau bahan pendukung dalam pembuatan produksi, antara lain: besi, busa, kaca, alumunium, dan rotan sintetis.

b. Peralatan kerja

Perlatan kerja adalah bahan yang sangat berpengaruh dalam proses pembuatan bahan produksi peralatan kerja yang dimiliki antara lain:

1) Mesin gergaji belah difungsikan untuk membelah kayu glondongan menjadi papan kayu

2) Mesin oven digunakan untuk mengeringkan kayu yang masih basah 3) Mesin gergaji “band saw” yang digunakan untuk pembuatan model

4) Mesin amplas yang digunakan untuk menghaluskan kayu yang akan digunakan untuk hasil produksi

5) Mesin pengelem kayu yang digunakan untuk menyambungkan potongan kayu supaya menjadi model papan kayu potongan menjadi bilah papan kayu yang utuh

(21)

6) Mesin pembuat atau mesin yang digunakan untuk mengebor kayu untuk pembuatan lubang yang nantinya berfungsi untuk bagian penyambung

7) Mesin pres yang digunakan kompresor angin yang difungsikan untuk mengepres kayu yang sudah disambungkan atau dirakit

8) Kompresor digunakan untuk membersihkan sisa amplasan

8. Pemasaran Produk

Pemasaran produksi dapat diartikan suatu usaha dalam melakukan proses penjualan. Pada CV. Valasindo Sentra Usaha memasarkan produk dengan cara perusahaan bekerja sama dengan agen yang bertugas mencarikan konsumen atau buyer setelah mendapatkan buyer perusahaan baru akan memproduksi barang sesuai dengan permintaan buyer termasuk jumlah dan model produk. Maka perusahaan tersebut memproduksi barang sesuai dengan pesanan buyer setelah barang selesai langkah kemudian barang dikirim dengan menggunakan truk kontainer dan bekerjasama dengan maskapai pelayaran CV. Valasindo Sentra Usaha biasanya menerima pesanan paling banyak dari luar negeri, terutama dari eropa, seperti: Jerman, Itali, dan masih banyak lagi.

9. Sistem Pengawasan

Pengawasan bertujuan untuk mengawasi agar tidak terjadi kesalahan pada cacat barang yang diproduksi pada CV. Valasindo Sentra Usaha pengawasan dilakukan oleh seorang mandor pekerja namun biasayan pimpinan ataupun HRD terjun langsung ke lapangan untuk mengontrol proses produksi. Selain itu ada karyawan yang bertugas untuk menyeleksi barang, barang yang baik akan diproses

(22)

yang sempurna. Karyawan pegawas memiliki bagian pada masing – masing pekerjaan, yaitu: pengawas bagian pemotongan, perakitan dan finishing sekaligus pengepakan.

10. Jam Kerja Perusahaan

Pada CV. Valasindo Sentra Usaha, jam yang berlaku yaitu hari senin sampai dengan sabtu, tetapi hari efektif yang digunakan adalah senin sampai dengan jum’at. Pada hari senin samapi jum’at, jam kerja dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.30 WIB dan untuk hari sabtu dan minggu libur. Pengecualian jika mendapat kerja. Target produksi para karyawan dipaksakan untuk kerja lembur pada hari efektif kerja diantara hari senin sampai jum’at diwaktu selesainya efektif jam kerja rata – rata hanya 2,5 jam waktu lembur. Untuk sabtu dan minggu 7 jam waktu lembur karena di luar efektif jam kerja hari senin sampai jum’at. Khusus untuk hari minggu dan hari besar nasional, semua karyawan diliburkan, namun hari kerja serta hari libur nasional sewaktu-waktu dapat berubah menyesuaikan kebijakan yang diambil perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan pelayan dan menciptakan efektifitas serta efisiensi waktu bagi perusahaan. Secara garis besar, jam kerja CV. Valasindo Sentra Usaha adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jam kerja pegawai CV. Valasindo Sentra Usaha Sumber : CV. Valasindo Sentra Usaha

Hari Jam Kerja Jam Istirahat

Senin 07.30 WIB - 16.30 WIB 12.00 WIB - 13.00 WIB Selasa 07.30 WIB - 16.30 WIB 12.00 WIB - 13.00 WIB Rabu 07.30 WIB - 16.30 WIB 12.00 WIB - 13.00 WIB Kamis 07.30 WIB - 16.30 WIB 12.00 WIB - 13.00 WIB

(23)

Jum'at 07.30 WIB - 16.30 WIB 12.00 WIB - 13.00 WIB Sabtu 07.30 WIB – 15.00 WIB Pengecualian

Pembahasan

Efektifitas Pengembangan Produk Terhadap Pasar Ekspor yang

dilakukan CV. Valasindo Sentra Usaha

a. Inovasi produk custom

Inovasi produk merupakan peningkatan kualitas dan mutu produk termasuk pembaruan dari produk itu sendiri dalam pengembangan produk pada CV. Valasindo Sentra Usaha dengan cara melakukan inovasi penggabungan bahan kayu dengan besi ataupun alumunium. Dalam inovasi bentuk yang ekstrim atau aneh terkadang kayu tidak dapat diubah kedalam bentuk dengan sudut yang kesulitannya tinggi, besi atau alumunium berfungsi sebagai pembantu dalam menciptakan bentuk – bentuk atau inovasi yang ekstirm tersebut sehingga dapat memperoleh kualitas produk yang baik, kualitas produk yang baik terletak pada kekuatan produk dan kecantikan bentuk produk. Inovasi sendiri tidak terpaku hanya pada besi ataupun alumunium penambahan bahan lain seperti rotan sintetis menambah keindahan pada suatu produk yang tidak hanya 100% produk terbuat dari bahan kayu.

b. Pengembangan produk dengan melihat peluang

Dengan cara melihat peluang pasar memunculkan produk yang belum ada misalkan produk kombinasi kayu dengan ayaman rotan sintetis ataupun dengan alumunium hal ini membuat perusahaan menjadi pioner yang mempunyai keuntungan menguasai pasar sehingga dapat menentukan harga pasar.

(24)

Bahan baku produk adahal hal yang paling utama, jika bahan baku berkualitas tinggi hasil produksipun juga akan menghasilkan kualitas yang tinggi pula pada CV. Valisindo Sentra Usaha pemilihan bahan baku produk sangat mendetail terutama bahan baku utama kayu, perusahaan hanya mengambil kayu jati atau merbau yang berkualitas tinggi, alasan pemilihan kayu jati didasarkan pada aspek tujuan pasar perusahaan yang pemasarannya di eropa yang mempunyai 5 musim yang berbeda membutuhkan kayu yang mempunyai kandungan lilin dan minyak.

Kayu jati dan merbau memiliki kandungan lilin yang cukup tinggi, sehingga kayu lebih tahan dalam cuaca dingin yang ektrim ataupun panas karena kadar air yang cukup tinggi didalamnya namun tidak mudah menyerap air dari luar.

Pemilihan rotan sintetis sebagai bahan custom produkpun didasarkan karena rotan sintetis tidak dapat menyerap air dan tidak mudah terbakar, begitu juga dengan pemilihan alumunium yang tidak mudah berkarat meski perubahan cuaca yang ekstrim.

CV. Valasindo sendiri dalam pembuatan produknya tidak menggunakan cat karena cat dapat mempengaruhi ketahaan produk tidak bisa tahan lama, melainkan hanya dilapisi pelitur jernih sebagai pelapis dasar dan penghalus kayu saja agar lebih awet dan tidak mudah tergores.

d. Strategi persaingan dalam penentuan harga

Strategi persaingan sangat diperlukan dalam pemasaran,strategi yang baik akan memunculkan pasar atau konsumen yang banyak. Dalam strategi persaingan CV. Valasindo Sentra Usaha memilih level market menengah keatas, hal ini didasarkan dari biaya produksi yang cukup mahal dari proses produksi yang

(25)

berkualitas tinggi sehingga harga produkpun menjadi mahal yang cocok pada pasar high market atau midle market.

Pemilihan bahan baku kayu square yang lebih mahal daripada kayu log karena melalui proses pengolahan dan pemotongan kayu terlebih dahulu atau pemisahaan kayu dengan kulit kayu,serta pemilihan kayu yang mempunyai kandungan lilin dan kadar air yang cukup untuk menyesuaikan suhu dinegara tujuan.

Pengerjaan dengan menggunakan teknologi mesin yang menghasilkan bahan produksi mendetai dan sempurna menciptakan produk berkualitas tinggi, hal ini sangat cocok dengan pasar menengah keatas yang lebih mencari kualitas daripada harga.

Kendala Pengembangan Produk Terhadap Pasar Ekspor pada CV. Valasindo

Sentra Usaha

a. Peraturan lama

Peraturan lama menerima permintaan buyer melalui gambar atau sketsa yang langsung berlanjut pada pembuatan sampel produk pada CV. Valasindo Sentra Usaha yang mengalamai kerugian sebagai berikut :

1. Kerugian waktu

Pembuatan produk berdasarkan pemesanan buyer dengan cara melalui gambar kemudian pembuatan sampel mengalami kerugian waktu pembuatan sampel barang jika buyer tidak cocok pada harga yang mengakibatkan batanya

(26)

perjanjian pembelian yang mengakibatkan pembuangan waktu pada pembuatan sampel yang tidak jadi terjual

2. Kerugian material

Pembuatan sampel yang tidak jadi terjual mengakibatkan material atau bahan pembuatan produk sampel terbuang sia – sia.

3. Rugi tempat

Sampel yang tidak jadi terjual menumpuk digudang hal ini menyebabkan penumpukan gudang yang banyak memakan tempat yang seharusnya berfungsi sebagai galeri beralih fungsi menjadi gudang.

Kendala peraturan lama pada CV. Valasindo Sentra Usaha sudah ditangani dengan peubahan peraturan yang sebelumnya menerima permintaan buyer melalui gambar dan pembuatan sampel langsung kini berubah menjadi sampel dibuat setelah perusahaan dan buyer memperoleh kesepakatan harga yang disetujui. Hal ini dapat meminimalisir kerugian diatas jika buyer tidak cocok dengan harga produk perusahaan hanya rugi dalam pembuatan sketsa gambar desain produk dari permintaan buyer.

b. Proteksi desain

Proteksi desain dari pembeli tidak dapat dijual, ini dikarenakan desain berasal dari buyer bukan dari perusahan sehingga tidak memungkinkan perusahaan memperbanyak dan menjual desain sampel dari buyer yang tidak terjual kepada orang lain.

c. Pengembangan desain

Pembuatan desain umum seperti membuat desain sendiri dan memasarkan langsung ke pasar tanpa kerjasama dengan buyer akan mempersempit pasar hal ini

(27)

dikarenakan belum tentu setiap pasar dan daerah cocok dengan sebuah desain baru.

Gambar

Gambar 3.2 Bagan Alur Kegiatan CV. Valasindo Sentra Usaha PEMBELAHAN LOG / PENGGERGAJIAN DIOVEN MOULDING MESIN-MESIN KONTRUKSI  Mesin PembentukanKompenenMeubelASSEMBLING FINISHING PACKAGING
Tabel 3.1 Jam kerja pegawai CV. Valasindo Sentra Usaha  Sumber : CV. Valasindo Sentra Usaha

Referensi

Dokumen terkait

Sementara untuk nilai koefisien tertinggi pada variabel independen persepsi terdapat pada indikator layanan aplikasi mobile banking BNI memberikan respon yang

Kondisi tersebut menunjukkan pula bahwa penggunaan faktor koreksi DHIA cenderung menyebabkan “ over estimate ” pada produksi susu terkoreksi dibanding pada penggunaan

Adapun sistem kendali loop tertutup atau disebut juga sistem kendali umpan balik (feedback control system) adalah sistem kendali yang mempunyai elemen umpan balik yang berfungsi

meneliti tentang Faktor Penyebab Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras di Jorong Pasa Nagari Alahan Mati Kecamatan Simpati Kabupaten Pasaman.. Rumusan masalah

Bila revaskularisasi dilakukan segera dengan IKP atau trombolisis, perbaikan fungsi ventrikel dapat segera terjadi, namun apabila terjadi jejas transmural dan/atau

Pada kelompok atas, kemampuan siswa dalam menggunakan objek yang telah disediakan dan simbol-simbol untuk menyelesaikan suatu persoalan sudah baik, hal ini dapat dilihat

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Safliadi pada tahun 2015 dengan judul “Riwayat Penggunaan Narkoba Pada Rwmaja (Studi Analisis Di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh

Menurut Yamada (1999:8-11) seorang sosiolog dari Universitas Tokyo Gakusei melalui buku yang beliau keluarkan yang berjudul The Age of Parasite Singles yang terbit pada tahun