• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. III.1 Objek Penelitian. berdasarkan akta notaris Tan Thong Kie, SH No. 24. Akta pendirian ini telah disahkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. III.1 Objek Penelitian. berdasarkan akta notaris Tan Thong Kie, SH No. 24. Akta pendirian ini telah disahkan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Objek Penelitian

III.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk (perusahaan) didirikan dalam rangka undang-undang Penanaman Modal Dalam negeri No. 6 Tahun 1968, yang telah diubah dan ditambah dengan undang-undang No. 12 Tahun 1970, pada tanggal 23 febuari 1973, berdasarkan akta notaris Tan Thong Kie, SH No. 24. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/213/22 tanggal 19 Juni 1973 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 84 tanggal 19 Oktober 1973. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Lindasari Bachroem, SH No. 25 tanggal 12 Mei 1997 dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995. perubahan ini telah disahkan oleh menteri kehakiman dalam Surat Keputusan No.C2-4579.HT.01.04.TH.97 tanggal 3 Juni 1997 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 84 tanggal 21 Oktober 1997. Perusahaan yang bergerak dalam industri pengelolaan dan pembotolan air minum dalam kemasan, mulai memasarkan produknya atau memulai kegiatan usaha komersialnya dengan merek dagang AQUA pada bulan Oktober 1974. Sejak tahun 1987, AQUA mulai memasuki pasaran di Negara tetangga, antara lain Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Kepulauan Maladewa dan Taiwan, dan selanjutnya meluas ke negara lain seperti: Australia, Selendia Baru, Hongkong, Filipina dan Vietnam.

(2)

Perseroan melakukan initial public offering pada tanggal 1 Maret 1990 dan mencatatkan seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada saat ini perseroan mempunyai 3 pabrik masing-masing berlokasi di Bekasi, Citeureup-Bogor dan Mekarsari-Sukabumi. Selain itu Perseroan memberikan lisensi untuk memproduksi produk-produk AQUA di 10 pabrik milik pemegang lisensi.

Pada akhir 2003, semua pabrik telah mendapat sertifikat sebagai :

- Good Manufacturing Practices (GMP) oleh National Sanitation Foundation (NSF), USA, sebagai badan sertifikasi tetap kami.

- ISO 9001-2000 untuk system manajemen mutu. - HACCP, untuk keamanan pangan

- ISO 14001, untuk system manajemen lingkungan.

- SMK3, untuk penetapan manajemen kesehatan dan keamanan kerja.

Di tahun 2003, AQUA dinobatkan sebagai Indonesia’s Best Brand oleh majalah bisnis SWA sembada dan konsultan riset MARS, dan Perseroan menerima Value Creator Award dari SWA dan MarkPlus. Di tahun yang sama, Perseroan juga menerima Piagam Pendidikan Nasional.

(3)

III.1.2 Struktur Organisasi

Grafik 3.1 Struktur Organisasi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI.Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI.Tbk adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

• Komisaris Utama Lisa Tirto Utomo • Komisaris Independen R. Soekardi • Komisaris Janto Utomo

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

DIREKTUR OPERASIONAL DIREKTUR QUALITY ASSURANCE

DEWAN KOMISARIS

DEWAN DIREKSI

KOMITE AUDIT

SEKRETARIS PERUSAHAAN

KEPALA PABRIK BEKASI KEPALA PABRIK CITEUREUP

(4)

Dewan Direksi

• Direktur Utama Willy Sidharta

• Direktur John Abdi

• Direktur Parmaningsih,SE

Komite Audit

• Ketua R. Soekardi

• Anggota Dr. Raymond Chaspuri • Anggota Drs. Purnama Sidhi Eksekutif

• Sekertaris T. Yanie Setionegoro, SH, MH • Direktur Operasional Ir. Winnarti Dipoarto

• Kepala Pabrik Bekasi Hendrik Pessiwarissa Diplm. Brm • Kepala Pabrik Bogor Asep Priadi

• Kepala Pabrik Sukabumi Emma S. Rochman

III.1.3 Bidang Usaha

PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI. Tbk bergerak dalam industri pengelolaan dan pembotolan air minum dalam kemasan. Perusahaan ini merupakan perintis dalam industri air minum dalam kemasan di Indonesia maupun di kawasan Asia Tenggara. Keunggulan kualitas produk dan inovasi di bidang teknologi proses dan pengemasan, disertai pelayanan konsumen dengan andal dan jaringan distribusi yang luas merupakan kunci keberhasilan AQUA

(5)

Keistimewaan lain dari AQUA adalah sumber bahan baku yang berasal dari sumber mata air pegunungan yang mengalir sendiri, dan sudah mengandung mineral yang seimbang. Setiap tetes AQUA melalui 27 langkah ketat, HydroPro system untuk menjamin kemurniannya. Hal ini menjadi syarat bagi semua produk AQUA dimanapun diproduksi. pada saat ini memasarkannya dalam kemasan botol poly carbonate 5 galon (19 liter); botol PET 1500 ml, 330 ml: gelas plastic poly propylene 240 ml dan botol kaca 380 ml.

Informasi Perseroan

Tanggal didirikan : 23 Febuari 1973 Pencatatan Bursa Efek Jakarta : 1 Maret 1990 Jumlah Saham Tercatat : 13.162.473

Modal Dasar : Rp. 45.000.000.000 Nilai Nominal per saham : Rp. 1.000

Modal Disetor : Rp. 13.162.473 Pemegang Saham : PT. Tirta Investama (93,6%)

Publik (6,4%)

Anak Perusahaan : IBIC Sdn. Bhd. Brunei Dsrussalam

Akuntan Publik : KAP Haryanto Sahari & Rekan (PricewaterhouseCoopers)

(6)

III.1.4 Karakteristik produk

PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk memproduksi produk air mineral dalam kemasan. Adapun berbagai macam kemasan AQUA :

- Produksi pertama AQUA diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi.

- AQUA menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001. - Pengembangan produk AQUA Kemasan 5 galon (19 liter)

- Pengembangan produk AQUA Kemasan gelas plastik poly propylene 240 ml. - Pengembangan produk AQUA kemasan botol PET 1500 ml, 600ml, 330ml.

Produk baru AQUA :

Pada tahun 2004 AQUA meluncurkan varian baru AQUA Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran produk ini memperkuat posisi AQUA sebagai produsen minuman. Pada tahun 2005 AQUA 2005 AQUA memproduksi MIZONE, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari DANONE. MIZONE hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.

III.1.5 Perkembangan Perseroan Selama Periode 2002-2006

Dalam hal pendapatan pertumbuhan di tahun 2002 mencapai angka yang cukup sehat yaitu sebesar 29%. Dari 2.376 juta liter di tahun 2001, perseroan meningkatkan penjualannya di tahun 2002 menjadi 3.079 juta liter. Ini adalah pertama kalinya Perseroan berhasil melewati hasil penjualan sebesar Rp 1 triliun. Laba kotor Perseroan

(7)

2001. volume penjualan AQUA di tahun 2003 hanya meningkat marjinal dibandingkan tahun sebelumnya, sebesar 3,08 milyar dibandingkan 3,07 milyar di tahun 2002.

Di tahun 2003, laba kotor menurun secara substansial sebesar 15 persen, laba bersih Perseroan di tahun 2003 hanya menurun sebesar 6 persen, dari Rp 66 milyar di tahun 2002 menjadi Rp 62 milyar di tahun ini, yang disebabkan oleh penurunan yang signifikan di biaya umum dan administrasi yaitu sebesar 25 persen. Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp 62.071.103.482, Direksi mengusulkan untuk membagikan deviden tunai kepada pemegang saham Perseroaan sebesar Rp 800 per lembar saham biasa. Jumlah ini merupakan alokasi dari Rp. 10.529.978.400 dari laba bersih Perseroan di tahun 2003. sisanya sebesar Rp 51.514.125.082 ditempatkan sebagai laba ditahan. Usulan ini memerlukan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan.

Sepanjang tahun 2004, perseroan meraih pertumbuhan positif di beberapa bidang mencakup jumlah aktiva, penjualan bersih Rp 1,333,147 juta, laba kotor Rp 141,950 juta, laba usaha Rp 116,674 juta dan laba bersih Rp 91,582 juta.

Volume penjualan yang dihasilkan oleh ketiga pabrik milik Perseroan sedikit mengalami penurunan sebesar 1,77% dari 1.435,53 juta liter di tahun 2005 menjadi 1.410,12 juta liter di tahin 2006. Penurunan ini akibat rendahnya tingkat penjualan selama semester pertama. Di samping itu, ketiga pabrik tersebut tidak mampu memenuhi permintaan pasar pada semester kedua karena keterbatasan kapasitas produksi.

Di lain sisi, volume penjualan dari pabrik pemegang saham lisensi menunjukan peningkatan sebesar 11,98% dari 2.828,26 juta liter di tahun 2005 menjadi 3.167 juta liter di tahun 2006.

(8)

III.2 Metodologi Penelitian 1. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari observasi nonpartisipan yaitu Peneliti melakukan pengamatan tidak secara langsung atau diluar kegiatan obyek yang diteliti untuk memperoleh data sekunder yang dibutuhkan mengenai permasalahan yang ada pada PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI. Tbk, akan dilakukan survei ke Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) yang berada di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Riset kepustakaan dimaksudkan untuk melengkapi data sekunder dan mendapatkan teori yang relevan yang diambil dari berbagai buku, majalah, karya ilmiah lain dari perpustakaan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Penulis juga mencari data yang relevan dari internet untuk penelitian ini. 2. Jenis Data

Jenis data sekunder data diperoleh dari perpustakaan BEI dan internet. 3. Metode Penentuan sample

Sampel yang diambil adalah modal kerja bersih dan laba usaha yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi pada PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI, Tbk untuk periode tahunan. Laporan keuangan yang diambil adalah laporan keuangan selama 5 periode terakhir yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006. Alasan memilih periode tahun 2002-2006 karena di tahun tersebut terjadi pergolakan ekonomi berupa krisis moneter dan ada pengaruhnya terhadap laba , alasan lain dalam 5 tahun terakhir PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI mengalami perubahan laba yang cukup kentara.

(9)

4. Metode Analisis Data

Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda ex post facto, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dalam tahun tertentu, kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian sehingga dapat ditarik kesimpulan

Dengan menggunakan Least Square Method pendekatan linier sederhana (korelasi), average, standar deviasi dan analisis rasio.

5. Metode Penyajian Data

Berupa tabel, grafik, bagan, yang dapat menggambarkan dan mendukung pemahaman dari hasil perhitungan yang dilakukan.

III.2.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator

(symbol)

Skala Data Modal Kerja Aktiva lancar dikurang Hutang

lancar

X Rasio

Laba Modal dikurangi beban atau biaya-biaya

Y Rasio Stadar Deviasi Fluktuasi aktiva lancar yang

mencerminkan modal kerja variable

σ Rasio

Intercept Modal kerja permanent α Rasio

Korelasi Gabungan Hubungan antara X1 X2

terhadap Y

ρ Rasio

Gambar

Grafik 3.1 Struktur Organisasi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI.Tbk
Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

dan rumput laut, maka diperlukan lokasi yang terlindung dari pengaruh angin dan gelombang yang besar. Lokasi yang terlindung biasanya di perairan teluk atau perairan yang

Lebih lanjut, FQ (tajwid) mendefinisikan fenomena Ikhfa ini sebagai bunyi yang berada pada posisi antara pengucapan idzhar dan idgham (Al-Hamad, 2002:107) atau

Modul penuntun praktikum berbasis inkuiri yang diterapkan pada praktikum mata kuliah optika ini dapat menuntun mahasiswa untuk melakukan penyelidikan dan penemuan

Bardasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian yang diperoleh tentang “Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Prezi Terhadap Hasil Belajar

Tergantung kepada alasan dilakukannya transfusi, bisa diberikan darah lengkap atau komponen darah (misalnya sel darah merah, trombosit, faktor pembekuan, plasma

Berdasarkan integrasi struktur geologi terhadap situs-situs di Kawasan Huu tersebut, maka dihasilkan data mengenai pemilihan lokasi situs yang terletak pada bagian yang

Berdasarkan blok diagram pada Gambar 4 di atas, dapat dijelaskan cara kerja dari aplikasi untuk mengendalikan lampu rumah melalui internet, dimulai dari bohlam lampu,

belajar dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang yang bekerjasama dan duduk saling berhadapan, Siswa belajar saling membantu satu sama lain dan