• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TATA KELOLA. Good Corporate Governance TAHUN 2018 PT. BPR Agritrans Batumarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TATA KELOLA. Good Corporate Governance TAHUN 2018 PT. BPR Agritrans Batumarta"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TATA KELOLA

Good Corporate Governance

TAHUN 2018

PT. BPR Agritrans Batumarta

JALAN A. YANI NO. 17 B AIR KARANG BATURAJA

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

(2)

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR AGRITRANS BATUMARTA

TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) ini dibuat untuk memenuhi kewajiban Bank dalam hal melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor. 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola BPR.

Laporan ini berisi tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. BPR Agritrans Batumarta meliputi semua aspek kegiatan operasional yang ada di dalam organsiasi BPR, namun demikian agar selaras dengan faktor-faktor penilaian yang tercantum dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka fokus penilaian dan penerapan GCG meliputi :

a.

Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris

b.

Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi

c.

Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite

d.

Penanganan benturan kepentingan

e.

Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern

f.

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern

g.

Pengaturan Batas Maksimum Pemberian Kredit

h.

Rencana strategis BPR

i.

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan

Penilaian pelaksanaan GCG dilakukan dengan metode self assessment berdasarkan laporan-laporan dan bukti dokumen pendukung lainnya.

Selain untuk keperluan mematuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, laporan dari penerapan

Good Corporate Governance untuk meningkatkan kinerja BPR, melindungi kepentingan

stakeholders dan meningkatkan kepatuhan BPR terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku berdasarkan 5 (lima) pilar prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG).

Tata kelola perusahaan yang baik menjadi perhatian dan prioritas bagi PT. BPR Agritrans Batumarta dalam menjalankan seluruh aktivitas bisnis dan aktivitas operasional BPR. Pelaksanaanya fokus pada 5 (lima) aspek Good Corporate Governance (GCG) yaitu : transparansi (transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Untuk melaksanakan hal tersebut bertahap dilakukan penyempurnaan struktur tata kelola (governance structure), optimalisasi tugas dan tanggungjawab struktur tata kelola dan penyempurnaan governance process.

II. KOMITMEN TATA KELOLA (GOVERNANCE COMMITMENT)

Sebagai bank yang terus berkembang PT. BPR Agritrans Batumarta menyadari bahwa pentingnya penerapan GCG lebih dari sekedar kepatuhan atas peraturan yang wajib dilaksanakan, namun berupaya menjadikan GCG sebagai budaya. Budaya GCG yang semakin kuat hingga mengakar akan mampu menjaga dan meningkatkan daya saing PT. BPR Agritrans Batumarta mencapai setiap rencana bisnis yang telah ditetapkan. Sehingga pelaksanaan tata kelola yang baik telah dicanangkan dan berkomitmen untuk melaksanakan GCG secara menyeluruh, konsisten dan berkesinambungan oleh seluruh jajaran manajemen BPR. Penerapan aspek GCG dan nilai- nilai yang diterapkan oleh BPR yakni :

(3)

Laporan Pelaksanaan GCG

kewirausahaan, etika, kejujuran, kerjasama, integritas, dinamis dan konsisten menjadi dasar bagi komitmen tata kelola di BPR Agritrans Batumarta.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk pengelolaan yang baik terhadap kegiatan oprasional, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penggunaan teknologi infomasi yang dilakukan secara terintegrasi serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

III. STRUKTUR TATA KELOLA

PT. BPR Agritrans Batumarta memiliki governance structure yang sangat memadai untuk melaksanakan tata kelola yang baik.

Struktur PT. BPR Agritrans Batumarta Tahun 2018

Struktur tata kelola perusahaan tersebut di atas telah menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan lingkup tugas, tanggungjawab, serta fungsinya masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Seluruh pejabat yang tersebut telah dibentuk oleh BPR sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan didukung dengan sumber daya manusia yang terus ditingkatkan kompetensinya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Selain itu setiap bagian memiliki pedoman kerja tertulis sebagai landasan kerja.

Terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara bagian seperti bagian kerja menangani pembukuan, operasional dan kegiatan penunjang oprasional sehingga dapat melaksanakan fungsi secara independen.

Agar tata kelola dapat berjalan dengan baik, BPR telah membuat kebijakan dan prosedur yang disesuaikan dengan peraturan OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepatuhan/MR/ APU & PPT

Audit Internal Manager Kredit

Ka. Kredit Analys Admin Kredit II Account Officer Direktur Yang Membawahkan Kepatuhan Direktur Operasioanal Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris Direktur Utama Manager SDM& Operasioanal Akunting CS Teller Admin II Sekretariat Bagian Umum Marketing Dana Kepala Kas IT Kepala Cabang Ka. Ops CS Teller Admin Kredit Analys Bagian Umum Account Officer

(4)

Kebijakan dan prosedur tersebut ditransparansikan kepada seluruh pegawai secara langsung melalui sosialisasi.

Selain kelengkapan kebijakan dan prosedur, aktivitas BPR juga didukung dengan sistem informasi manajemen yang memadai yang memudahkan BPR mendapatkan data yang akurat, tepat waktu untuk pengambilan keputusan dan pelaporan kepada pihak yang ditentukan sesuai peraturan OJK dan peraturan instansi lainnya yang terkait dengan aktivitas Bank.

IV. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pada tahun 2018, BPR telah telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 09 Maret 2018 keputusan penting yang dihasilkan diantaranya sebagai berikut : 1. Mengesahan laporan keuangan tahun buku 2017

2. Persetujuan Rencana Bisnis BPR tahun 2018.

3. Menetapkan seluruh laba bersih Perseroan Tahun Buku 2017 disisihkan sebagai dana cadangan umum dan cadangan tujuan memenuhi ketentuan Pasal 70 UU No.40 tentang Perseroan Terbatas, sisanya dibukukan sebagai laba ditahan tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden tunai.

4. Menetapkan gaji pengurus.

5. Menyetujui penggunaan cadangan tujuan.

V. DEWAN KOMISARIS

Berdasarkan akte nomor 77 tanggal 16 juli 2018 komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut :

Nama Jabatan Masa Jabatan

Mulai Berakhir

Bambang Setiawan Komisaris Utama 5 Juli 2018 5 Juli 2023

Irawan Komisaris 5 Juli 2018 5 Juli 2023

Kepemilikan saham Dewan Komisaris PT. BPR Agritrans Batumarta

Nama Kepemilikan Saham Dewan Komisaris

BPR yang bersangkutan BPR Lain Perusahaan Lain

Bambang Setiawan 26% - -

Irawan - - -

Hubungan Keuangan dan/atau hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR:

Nama Jabatan

Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan

Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Bambang Setiawan Komisaris Utama - √ - √ - √ - √ - √ - √ Irawan Komisaris - √ - √ - √ - √ - √ - √

(5)

Laporan Pelaksanaan GCG Tugas dan Tanggung Jawab Dewan K o m i s a r i s

Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tangung jawabnya dengan baik, yaitu melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan usaha BPR, mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja, anggaran tahunan, kebijakan tata kelola serta memutuskan permohonan atas usulan Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi. Dewan Komisaris juga melakukan upaya pembinaan dan pengembangan agar rencana bisnis BPR dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan dilakukannya tata kelola perusahaan yang baik.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan selama tahun 2018 Dewan Komisaris melakukan pertemuan yaitu :

1. Jumlah Frekuensi rapat Dewan Komisaris Nama

Jumlah Rapat yang diselenggarakan dalam

1 tahun

Jumlah rapat yang diselenggarakan secara fisik

dan/atau melalui teknologi telekonferensi

Kehadiran Persentase

Bambang Setiawan 3 3 3 75

Irawan 3 3 3 75

2. Materi Rapat Dewan Komisaris

No Tanggal Rapat Materi Rapat

1. 8 Maret 2018

- Persiapan RUPS tahun 2017

- Pembahasan laporan Kinerja tahun 2018 - Membahasa RBB tahun 2018

- Evaluasi pencapaian RBB 2018

- Langkah-langkah untuk pencapaian target RBB 2018 - Membahas penyelesaian kredit bermasalah

- Review pembangunan kantor pusat.

- Pembahasan langkah-langkah pengangkatan komisaris (terkait fit and propertest).

- Tindak lanjut hasil pemeriksaan OJK

2. 5 Juli 2018

- Pemeriksaan tindaklanjut temuan OJK yang telah dilakukan Direksi. - Membahas dan mengevaluasi pencapaian RBB semester I tahun 2018. - Mereview strategi pelaksanaan operasional yang dilakukan Direksi. - Review pembangunan kantor pusat.

- Meminta Direksi menindak lanjuti rekomendasi dari OJK terkait

pengangkatan Komisaris.

3. 20 September 2018

- Pemeriksaan tindaklanjut temuan OJK yang telah dilakukan Direksi. - Membahas dan mengevaluasi pencapaian RBB semester I tahun 2018. - Pembahasan Tindak Lanjut Penanganan Kredit Bermasalah dalam

upaya penurunan NPL.

(6)

VI. DIREKSI

Susunan anggota Direksi PT. BPR Agritrans Batumarta adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Nomor Akte

Pengangkatan Mulai Masa Berakhir

Sriwati, SE Direktur Utama 04 Tanggal 10

Januari 2017 7 Januari 2017 7 Januari 2022 Suherman, SE Direktur Operasional

Sriwati, SE Direktur yang membawahkan kepatuhan 8 tanggal 2018

Jumlah, komposisi, integritas, dan kompetensi anggota Direksi sesuai dengan kegiatan usaha BPR, serta telah memenuhi ketentuan OJK, antara lain :

1. Jumlah anggota Direksi 2 (Dua) orang ;

2. Satu orang Direksi merangkap Direktur yang membawakan kepatuhan; 3. Anggota Direksi berdomisili di Kabupaten Ogan Komering Ulu;

4. Penggantian dan/atau pengangkatan Direksi telah memperhatikan perundang-undangan yang berlaku serta memperoleh persetujuan dari RUPS;

5. A nggota Direksi memiliki pengalaman lebih dari 20 (Dua puluh) tahun di bidang perbankan;

6. Anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain.

7. Tidak terdapat kuasa umum dari anggota Direksi kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi;

8. Tidak ada anggota Direksi, baik secara sendiri ataupun bersama, memiliki saham melebihi dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu Perusahaan lain.

9. Telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang berisi tata tertib kerja termasuk etika kerja dan rapat Direksi.

10.Tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa professional sebagai konsultan.

11.Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.

12.Telah lulus Fit & Proper Test dan telah memperoleh Surat Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

13.Anggota Direksi telah membuat Surat Pernyataan tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Direksi telah melaksanakan Tugas dan tanggung jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR, selama tahun 2018 hal-hal yang telah dilakukan antara lain :

1. Pembuatan Rencana Bisnis dan mengadakan rapat/meeting dengan jajaran manager dan kepala cabang untuk merumuskan strategi pencapaiannya;

2. Mengadakan perubahan struktur organisasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis, meliputi penetapan struktur organisasi BPR secara keseluruhan, pembentukan/pengaturan Komite Kredit, pemenuhan pejabat menejemen risiko;

3. Pengaturan yang berhubungan dengan pengembangan produk kredit dan simpanan; 4. Penyelesaian kredit-kredit bermasalah dan peningkatan kualitas Kredit;

(7)

Laporan Pelaksanaan GCG

5. Menetapkan kebijakan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan mencanangkan Komitmen Integritas serta memastikan pelaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha BPR pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. 6. Menindaklanjuti hasil temuan Audit Internal, Audit Eksternal, dan hasil pengawasan OJK. 7. Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap prinsip kehati-hatian dan kepatuhan

Bank.

8. Membuat laporan tahunan dan dokumentasi keuangan secara transparan;

9. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham melalui RUPS.

Kepemilikan saham Direksi PT. BPR Agritrans Batumarta

Nama BPR yang bersangkutan Kepemilikan Saham Direksi BPR Lain Perusahaan Lain

Sriwati 4% - -

Suherman - - -

Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank.

Hubungan Keuangan dan/atau hubungan keluarga Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR:

VII. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN

Fungsi Kepatuhan PT. BPR Agritrans Batumarta bertanggung jawab langsung kepada Direktur Yang Membawahkan Kepatuhan. Bentuk pengawasana Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan terhadap fungsi kepatuhan melalui persetujuan kebijakan/prosedur dan laporan secara periodik. Adapun tugas-tugas fungsi kepatuhan adalah sebagai berikut : 1) Memantau dan memahami setiap perkembangan peraturan OJK dan peraturan lain

yang relevan;

2) Melakukan pemantauan dan penyesuaian terhadap peraturan interen yang

disesuaikan dengan perkembangan peraturan OJK dan peraturan terkaitan lain yang relevan;

3) Melakukan sosialisasi secara berkelanjutan terhadap perkembangan peraturan OJK dan peraturan terkait lain yang relevan kepada setiap unit kerja yang ada di BPR;

4) Memberikan konsultasi kepada setiap unit kerja/pegawai terkait dengan peraturan OJK dan peraturan lain yang relevan;

5) Memastikan kepatuhan semua aktivitas unit kerja telah melaksanakan peraturan yang berlaku;

6) Melakukan pengkinian pedoman kerja , system dan prosedur sesuai dengan perkembangan terkini;

Nama Jabatan

Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan

Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Sriwat Direktur Utama - √ - √ - √ - √ - √ - √ Suherman Direktur - √ - √ - √ - √ - √ - √

(8)

Kegiatan Fungsi Kepatuhan selama tahun 2018 :

1) Menyiapkan fasilitas kumpulan peraturan OJK dan peraturan lain yang relevan agar mudah diakses oleh pegawai/bagian yang membutuhkan;

2) Sosialisasi peraturan dari OJK selain itu peraturan tersebut diterjemahkan dalam bentuk Surat Keputusan dan atau Surat Edaran Direksi atau pemaharuan kebijakan internal; 3) Memastikan bahwa seluruh bagian memiliki pedoman kerja yang terkini sesuai dengan job

description dan struktur organisasi BPR;

4) Melakukan sosialisasi ketentuan internal dan eksternal baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui surat edaran, tatap muka langsung mengadakan sosialisasi ke pegawai pada saat meeting bulanan;

5) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas BPR, produk, kantor cabang dan lain-lain;

6) Melakukan rancangan kebijakan yang akan diterbitkan yang disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku;

7) Memantau penyampaian Laporan sesuai ketentuan termasuk mempersiapkan pelaporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi kepatuhan.

VIII. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Pelaksanaan manajemen risiko diatur dalam peraturan OJK No.13/POJK.03/2015 tanggal 3 November 2015, dan pemenuhan terhadap POJK tersebut telah dibentuk pejabat Manajemen risiko, proses penyusunan kebijakan dan prosedur interen managemen risiko.

Dalam implementasinya BPR membagi risiko yang melekat pada aktivitas BPR menjadi 4

(empat) jenis risiko sesuai dengan OJK yaitu BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp. 15 miliar diwajibkan menerapkan manajemen risiko dengan cakupan:

a. Risiko kredit; b. Risiko operasional; c. Risiko kepatuhan. d. Risiko likuiditas

IX. PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL

Laporan Pelaksanaan dan Pokok – Pokok Hasil Audit Intern ini dibuat untuk memenuhi kewajiban Bank dalam hal melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola BPR. Laporan pelaksanaan audit intern pada PT. BPR Agritrans Batumarta meliputi semua aspek kegiatan operasional yang ada di dalam organisasi BPR meliputi :

1. Audit Kredit. 2. Audit Operasional. 3. Audit Funding. 4. Audit APU PPT.

5. Audit khusus / Special Audit atas Indikasi Pelanggaran Berat (jika ada). 6. Melakukan monitoring terhadap temuan hasil audit pada seluruh bagian.

Sesuai Peraturan OJK, Internal Audit mempunyai tugas dan bertanggung jawab untuk : a. Membantu tugas Direksi dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan

dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit.

b. Membuat analisis dan penilaian dibidang keuangan, akuntansi, operasional serta kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung.

(9)

Laporan Pelaksanaan GCG

c. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.

9.1. Pencapaian Tahun 2 018

Hasil audit disampaikan dalam laporan hasil audit yang berisi seluruh temuan dan tanggapan dari pihak-pihak yang diaudit serta kesanggupan mereka untuk menyelesaikan temuan audit yang dimaksud dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebagai tindak lanjut atas hasil audit/pemeriksaan tersebut, SPI meminta bukti perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan dokumen pendukung. Tindak lanjut tersebut akan terus dilakukan hingga seluruh permasalahan dapat diselesaikan oleh pihak-pihak yang diaudit.

9.2. Program Kerja Tahun 2019

Sesuai dengan program kerja tahun 2019, SKAI akan melaksanakan beberapa tugas dan kewajiban, diantaranya :

1. Melakukan Audit Kredit. 2. Melakukan Audit Operasional. 3. Melakukan Audit Funding. 4. Melakukan Audit APU PPT.

5. Melakukan Audit Teknologi System Informasi.

6. Melakukan monitoring terhadap temuan hasil audit pada seluruh bagian. 7. Pemantauan hasil temuan OJK

9.3. Meningkatkan Kualitas SPI

Berkembangnya kegiatan bisnis BPR menuntut tersedianya SDM (SPI) yang handal dan berstandar tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, BPR senantiasa melakukan pengembangan dan pelatihan intensif terhadap SPI yang mendedikasikan dirinya untuk PT. BPR Agritrans Batumarta. Melalui program-program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif berdasar analisis kebutuhan personil, berharap sasaran kerja dapat tercapai pada waktu yang telah ditentukan.

X. PELAKSANAAN AUDIT EKSTERNAL

PT. BPR Agritrans Batumarta telah memenuhi seluruh aspek tata kelola BPR dalam proses penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP), antara lain:

▪ Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar di OJK.

▪ Akuntan Publik yang ditunjuk BPR melakukan audit sesuai dengan standar professional perjanjian kerja dan ruang lingkup audit .

Berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris yang ditetapkan didalam RUPS, menunjuk Kantor Akuntan Drs. Hendry dan Sugeng untuk melakukan audit laporan keuangan PT. BPR Agritrans Batumarta tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2017. Pelaksanaan audit telah dilakukan pada tanggal 15, 19 dan 20 Februari 2018 dengan Nomor perjanjian kerja No. SPK06/GA/2018/I/08/PST tanggal 8 Januari 2018.

(10)

XI. PEMERIKSAAN REGULATOR

Pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk periode pemeriksaan Tahun 2017 (dilakukan dari tanggal 19 Februari sd. 22 Februari 2018) telah dilakukan pertemuan Exit Meeting hasil Pemeriksaan OJK pada hari Jum’at tanggal 23 Februari 2018 bertempat di PT. BPR Agritrans Batumarta. Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris berkomitmen menindak lanjuti rekomendasi OJK, dengan melaporkan setiap komitment yang telah dapat dipenuhi kepada OJK.

XII. PAKET REMUNERASI DAN RASIO GAJI

Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan Komisaris* Direksi Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp

Remunerasi 2 275.475 2 533.825 Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi,

asuransi kesehatan, dan sebagainya) 2 16.322 2 81.110 Total 291.797 614.935

*Pemenuhan Anggota Dewan Komisaris 2 orang pada semester II tahun 2018.

Rasio gaji tertinggi dan terendah di PT. BPR Agritrans Batumarta pada tahun 2018 dalam perbandingan adalah sebagai berikut:

No Keterangan Skala Perbandingan

1 Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 3,51

2 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 2,36

3 Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah 2,33

4 Rasio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi 1,65

5 Rasio Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 3,78

XIII. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR

BPR dalam pelaksanaan penyediaan dana kepada pihak terkait berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank (BMPK) dan telah memperhatikan prinsip kehati- hatian maupun perundang-undangan yang berlaku.

Penyediaan Dana

Jumlah

Debitur (Jutaan Rupiah) Nominal

Kepada Pihak Terkait 3 499.350 Kepada Debitur Inti

(11)

Laporan Pelaksanaan GCG Penyediaan Dana P i h a k T e r k a i t :

Nama Jabatan Pinjaman

Ir. Bambang Setiawan Komisaris Utama Pinjaman

Sriwati Suherman Direktur Utama Direktur Pinjaman Pinjaman

Tidak ada pelampauan maupun pelanggaran terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit baik kepada pihak terkait maupun kepada individu (tidak terkait).

XIV. RENCANA BISNIS BPR

Target kegiatan usaha BPR meliputi poin penting berikut ini :

1) Terus mengupayakan dan mempertahankan NPL di bawah 5% (lima persen), dengan

penanganan kredit bermasalah dan peningkatan outstanding kredit dengan margin positif.

2) Peningkatan fungsi intermediasi yang semakin dipercaya oleh steakholder melalui kinerja

keuangan yang positif dan sehat melalui pelayanan sepenuh hati.

3) Melaksanakan kegiatan operasional secara efektif dan efisien, sehingga meningkatkan

perolehan laba akhir tahun.

4) Perluasan jaringan kantor dalam rangka meningkatkan pelayanan yang maksimal dengan

segmentasi pasar yang baru.

5) Perluasan produk yang mampu mengakomodir kebutuhan pasar (kredit pensiun).

6) Pemenuhan struktur organisasi tata kelola sesuai peraturan regulator dengan tetap

memberdayakan SDM yang ada dan kemampuan perusahaan.

7) Perioritas pemenuhan modal disetor sesuai dengan aturan OJK yang akan dilakukan

secara bertahap.

8) Pembangunan kantor pusat reprensentatif yang berkontribusi terhadap peningkatan nilai

asset.

9) Melakukan pengembangan profesionalisme pegawai melalui pelatihan dan pendidikan

sesuai dengan standar kompetensi perbankan, kualitas mutu pelatihan diharapkan memberikan fondasi dasar sebagai seorang bankir profesional.

XV. PENYIMPANGAN INTERNAL (internal fraud)

Penyimpangan internal (internal fraud) adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terkait proses kerja dan kegiatan operasional PT. BPR Agritrans Batumarta. Selama tahun 2018, di PT. BPR Agritrans Batumarta tidak ada penyimpangan internal dengan laporan sebagai berikut :

Internal Fraud dalam 1 tahun

Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh

Direksi Dewan Komisaris Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

Tahun

Sebelumnya Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun

Total Fraud 0 0 0 0 0 0 0 0

Telah diselesaikan 0 0 0 0 0

Dalam proses penyelesaian 0 0 0 0 0 0 0 0

Belum diupayakan dalam penyelesaian 0 0 0 0 0 0 0 0

(12)

XVI. JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BPR

Permasalahan Hukum Jumlah

Perdata Pidana

Telah diselesaikan (telah mempunyai kekuatan hukum

yang tetap) 0 0

Dalam Proses penyelesaian 0 0

Total 0 0

Tidak ada permasalahan hukum yang terjadi selama tahun 2018 di BPR Agritrans Batumarta.

XVII. BENTURAN KEPENTINGAN

Selama tahun 2018 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, adapun laporannya sebagai berikut :

No Memiliki Benturan Kepentingan Nama dan Jabatan Pihak yang Pengambil Keputusan Nama dan Jabatan Transaksi Jenis Nilai Transaksi (Juta Rupiah) Keterangan

- - - - -

XVIII. KEGIATAN SOSIAL

Pertumbuhan dan perkembangan PT. BPR Agritrasn Batumarta tidak lepas dari peran serta, kepercayaan masyarakat dan dukungan semua pihak yang terkait terhadap usaha PT. BPR Agritrans Batumarta. Oleh karena itu sebagian keuntungan yang diperoleh PT. BPR Agritrans Batumarta dikembalikan lagi kepada masyarakat yang layak menerima dalam

bentuk bantuan sosial. Bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat yaitu sebesar Rp. 19.192.000,- Bantuan tersebut diharapkan dapat memupuk kepedulian terhadap

tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan, khususnya terhadap masyarakat yang kurang mampu antara lain : lembaga pendidikan (DFQ), yatim piatu, orang tua jompo, dan fakir miskin yang berada di sekitar kantor Pusat, Kantor Cabang dan kantor Kas.

Pemberian dana untuk kegiatan sosial tahun 2018

No Penerima Dana Nominal

1. Lembaga DFQ 11.611.00

2. Untuk didonasikan kepada pakir miskin di lingkungan

Kantor Pusat 800.000

3. Untuk didonasikan ke pesantren AL-Fallah Batumarta

Unit III 981.000

4. Untuk didonasikan kepada Pakir miskin di lingkungan

kantor kas XII 1.400.000

5. Untuk didonasikan kepada pakir miskin di lingkungan

kantor kas II 1.400.000

6. Untuk didonasikan kepada pakir miskin di lingkungan

(13)

Laporan Pelaksanaan GCG

XIX. KESIMPULAN UMUM HASIL PENILAIAN (SELF ASSESSMENT) ATAS PELAKSANAAN TATA

KELOLA (GCG)

1)Penilaian Komposit dan Predikatnya

Pemantauan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dilakukan dengan cara melakukan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan tata kelola (GCG) BPR tahun 2016 sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.

2)Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) BPR

No Aspek Yang Dinilai Bobot (a) Peringkat (b) Akhir Nilai

(axb) Catatan

1 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi 20% 1.19 0.26

Telah terpenuhinnya jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Direksi. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG

2 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan

Komisaris 15% 1.46 0.24

Telah terpenuhinnya jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Dewan Komisaris. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab telah memenuhi prinsip-prinsip GCG terlihat dari fungsi Komisarisan yang dilakukan Dewan Komisaris terhadap Kebijakan Direksi.

3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas

atau Fungsi Komite 0% 0 0.00

Mengingat modal inti BPR dibawah Rp.50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah), maka BPR tidak wajib membentuk komite audit, komite pemantau risiko dan komite remunerasi dan nominasi, namun pelaksanaan fungsi komite menjadi bagian fungsi dan tugas Dewan Komisaris.

4 Penanganan Benturan Kepentingan 10% 2.00 0.22

BPR telah membuat pedoman sistem dan prosedur penanganan benturan. Selama tahun 2018 tidak terdapat benturan kepentingan terhadap seluruh kegiatan BPR baik menyangkut Direksi, Pejabat BPR dan karyawan BPR.

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 10% 1.90 0.21

Penerapan fungsi kepatuhan BPR telah berjalan, telah melakukan pengkinian atas beberapa kebijakan internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6 Penerapan Fungsi Audit Intern 10% 1.98 0.22

Pelaksanaan fungsi Audit Intern bank telah berjalan, pedoman intern sebagai acuan pemeriksaan telah memenuhi standar minimum yang ditetapkan, pejabat audit intern menjalankan fungsinya secara independen. 7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 2,5% 1.10 0.03

Kantor Akuntan Publik telah melaksanakan Audit secara independen dan memenuhi kriteria yang ditetapkan.

(14)

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern 10% 0 0

Pemenuhan pejabat MR. Sesuai action plan yang dibuat BPR, maka penerapan Manajemen Risiko dalam proses pembuatan kebijakan dan prosedur. 9 Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK) 7.5% 1.00 0.08

Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan terhadap BMPK. 10 Rencana Bisnis BPR 7.5% 2.37 0.20

Rencana Bisnis BPR telah disiapkan sesuai dengan ketentuan dan telah memperhatikan rencana kedepan.

11 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non

Keuangan 7.5% 2.10 0.18

Informasi keuangan dan non keuangan telah disampaikan dan dipublikasikan secara transparan kepada pihak-pihak yang ditetapkan.

Nilai Komposit 100% 1,65 Peringkat Komposit (Baik)

* Sesuai pentahapan ketentuan mengenai managemen risiko BPR, maka total penyebut sebelum penerapan managemen risiko adalah 90.

3) Kesimpulan Umum Hasil Penilaian Sendiri

Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (self assessment) terhadap aspek Kualitatif dan Kuantitatif pada masing-masing Faktor Penilaian Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel Peringkat Komposit

Nilai Komposit Peringkat Komposit

1,00 ≤ Nilai Komposit ≤ 1,8 Sangant Baik

Manajemen PT. BPR Agritrans Batumarta telah melakukan penerapan Good Corporate Governance dengan bertahap menyesuaikan ketentuan interen dan pemenuhan SDM berdasarkan ketentuan regulator, sehingga secara internal dalam penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan GCG dinilai “Sangat Baik” pada tahun 2018 dengan total penilaian 1,65. Hal ini mencerminkan sebagian besar faktor penilaian pelaksanaan penerapan tata kelola sudah mulai terpenuhi yang didukung oleh struktur dan infrastruktur yang memadai. Sedangkan Faktor Penilaian Penerapan Tata Kelola mengenai Manajemen Resiko akan disusun pada tahun 2019.

Adapun hal yang harus diperbaiki :

1. Penerapan budaya kepatuhan dan memahami peraturan yang ada masih perlu ditingkatkan kepada seluruh unit kerja, dengan terus mensosialisasikan kebijakan dan prosedur baik interen maupun eksteren serta melakukan perbaikan secara periodik pelaksanaan kepatuhan yang efektif dan efisien.

2. Meningkatkan koordinasi dengan setiap bagian terkait pelaksanaan dan kepatuhan ketentuan yang berlaku.

3. Melakukan review terhadap ketentuan internal terutama yang berhubungan dengan POJK dan peraturan terkait lainnya.

(15)

Gambar

Tabel Peringkat Komposit

Referensi

Dokumen terkait

Rasio CAR mencerminkan kemampuan bank untuk menutupi aktiva yang mengandung risiko seperti penyaluran kredit sehingga modal yang dimiliki oleh bank akan

Pada tahap combination dilakukan konversi explicit knowledge yang berbentuk dokumen proses bisnis awal untuk kegiatan pemasaran Admisi Nasional Tel-U, menjadi explicit knowledge

Metode penelitian yang digunakan untuk penghematan area dari IC dengan metode reduksi wordlengths tertuang dalam fishbone diagram (diagram tulang ikan) seperti terlihat pada

karya ilmiah hukum yang di bahas oleh penulis ini merupakan sebuah analisis mengenai implikasi di sahkannya Undang-undang No 21 Tahun 2011 Tentang Otitas Jasa Keuangan

Sebagai pedoman pelaksanaan Tata Kelola atau Good Corporate Governance (GCG) bagi PT BPR Bank Daerah Gunungkidul (Perseroda), sehingga dapat meningkatkan kinerja BPR,

Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar BPR, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi terkait penerapan

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan Peraturan

Sesuai POJK Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, setiap anggota Direksi dilarang untuk rangkap jabatan pada Bank dan/atau perusahaan