• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

44

Jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktek pembelajaran.1 Sejalan dengan itu, Wina Sanjaya menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. 2

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model spiral dari Kemmis & Mc Taggart.

Model yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc taggart dilakukan melalui empat tahapan mulai perencanaan, pelaksanaa, observasi, dan refleksi. Alur siklus saling berkelanjutan dan berkesinambungan. Siklus pertama berdasarkan masalah yang teramati, jika hasilnya masih kurang maka dilanjutkan ke siklus

1

Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV.Yrama Widya, 2009), h. 19 2

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 26

(2)

berikutnya yang merupakan perbaikan dari siklus pertama. Siklus dihentikan jika hasil penelitian sudah dirasa cukup dan memenuhi tujuan yang diharapkan.3

Untuk Siklus N

Gambar 1: Alur Penelitian

3

Zainal Aqib, Loc.,Cit.

Rencana Tindakan Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus I Observasi Rencana Tindakan Siklus N Refleksi Pelaksanaan Tindakan Observasi Kesimpulan

(3)

Alur siklus saling berkelanjutan dan berkesinambungan. Siklus pertama berdasarkan masalah yang teramati, jika hasilnya masih kurang maka dilanjutkan ke siklus berikutnya yang merupakan perbaikan dari siklus pertama. Siklus dihentikan jika hasil penelitian sudah dirasa cukup dan memenuhi tujuan yang diharapkan.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017 terhitung mulai dari waktu perencanaan sampai pembuatan laporan hasil penelitian. Subjek penilitian ini adalah peserta didik kelas VA MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Jumlah peserta didik sebanyak 17 orang.

Penelitian ini akan dilakukan dua siklus, satu siklus terdiri dari dua kali pertemuan, terhitung dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. Jika belum berhasil, maka dilanjutkan kesiklus berikutnya.

C. Indikator Keberhasilan

Penggunaan model pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran tema Sejarah Peradaban Indonesia pada penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila:

1. Adanya jumlah peningkatan hasil belajar pada setiap individu peserta didik setiap siklusnya.

2. Pada akhir pembelajaran, ketuntasan hasil belajar peserta didik meningkat hingga ≥70% dari jumlah peserta didik 17 orang yang ada di kelas tersebut setelah melakukan evaluasi pembelajaran setelah menerapkan model pembelajaran Talking Stick..

(4)

D. Data dan Sumber Data 1. Data

Data penelitian ini berupa hasil pengamatan dari setiap tindakan penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick . Data tersebut berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang berupa informasi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan perilaku pendidik dan peserta didik yang meliputi interaksi belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, peserta didik dan pendidik dalam pembelajaran.

b. Evaluasi pembelajaran pada tema Sejarah Peradaban Indonesia dengan subtema Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam dengan penggunaan model Pembelajaran Talking Stick, yang berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil belajar.

c. Hasil tes peserta didik, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan tindakan pembelajaran.

2. Sumber Data

Sumber data untuk memperoleh data penelitian tersebut adalah pendidik dan peserta didik.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penilitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

(5)

Tes berupa butir-butir soal diberikan kepada peserta didik dalam bentuk evaluasi. Evaluasi ini diberikan dalam bentuk soal, pemberian soal ini bertujuan untuk megukur atau mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.

2. Dokumentasi (Kamera atau Foto)

Kamera digunakan untuk memperoleh foto-foto atau dokumentasi. Dokumentasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dokumentasi digunakan untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan penting pada saat pembelajaran, sehingga dapat melengkapi data lapangan yang terjadi bila ada hal yang terlepas dari pengamatan peneliti.

F. Instrumen Peniltian

Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam penilitian ini peniliti menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu:

1. RPP

RPP digunakan sebelum pembelajaran dimulai. Di dalam RPP memuat secara keseluruhan tentang bagaimana prosos pelakasanaan pembelajaran yang akan dilakukan. kegiatan yang ada di dalam RPP diterapkan pada saat pembelajaran dilakukan.

2. Tes

Tes digunakan untuk memperkuat data observasi terutama pada butir penggunaan materi pelajaran peserta didik. Hal ini dilakukan untuk

(6)

memperoleh data yang akurat atas kemampuan peserta didik menguasai materi dengan model pembelajaran Talking Stick yaitu tes akhir siklus.

G. Prosedur penilitian

Penilitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan melihat hasil belajar peserta didik pada saat penelitian nanti. Kalau siklus I tidak berhasil maka lanjut ke siklus II. Setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuaan, pada siklus 1 dan II terdiri dari empat komponen yaitu: perencaan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan, dan refleksi.Tahap-tahap pelaksanaannya adalah:

1. Perencanaan

Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan proses pembelajaran, dengan model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan berupa RPP. Dalam penyususnan RPP, pendidik harus mengacu pada standar isi yang mana RPP memuat standar kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, langkah-langkah pembelajaran, alat/ sumber dan penelitian.

b. Peneliti membuat perencanaan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

c. Menetapkan waktu mulai melakukan penelitian tindakan.

d. Memilih dan menentukan buku sumber yang sesuai dengan materi. e. Menyiapkan instrumen penelitian: lembar observasi hasil belajar peserta

(7)

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini dimulai pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu. Sesuai dengan perencanaan. Penilitian dilakukan 2 siklus kegiatan dengan masing-masing tahapan berikut ini:

a. Memberikan rangsangan tentang konsep dasar pembelajaran tema Sejarah Peradaban Indonesia, yaitu diawal proses pembelajaran pendidik menyampaikan materi rangsangan pembelajaran berupa hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan yang akan disampaikan dan materi pembelajaran.

b. Memamparkan materi pembelajaran, yaitu menjelaskan tentang pokok bahasan sesuai dengan RPP yang telah disusun.

c. Mengarahkan peserta didik secara klasikal tentang konsep pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Pelaksanaan tindakan model pembelajaran Talking Stick dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Pendidik menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm

(2) Pendidik menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran

(3) Peserta didik berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana

(8)

(4) Setelah peserta didik selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, pendidik mempersilakan peserta didik untuk menutup isi bacaan

(5) Pendidik mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu peserta didik, setelah itu pendidik memberi pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari pendidik.

(6) Pendidik memberi kesimpulan

(7) Pendidik melakukan evaluasi/penilaian (8) Pendidik menutup pembelajaran4

3. Observasi

Pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan pada siklus pertama akan berpengaruh pada siklus berikutnya. Kegiatan observasi ini peneliti melakukan untuk mengambil proses belajar peserta didik selama pembelajaran dengan menggunakan model Talking Stick.

Pelaksanaan kegiatan ini bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran. Dalam melakukan observasi, peniliti dibantu oleh satu orang

observer yaitu pendidik kelas VA sebagai observer (Ibu Retno Lestariani).

4. Refleksi

Tahap ini dimaksud untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan

4

(9)

evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Dalam pengkajian data ini, peniliti juga melibatkan pengamat (observer) untuk membantu, seperti pada tahap observasi, agar hasil refleksi dan evaluasinya lebih baik. Proses refleksi mempunyai peranan sangat penting dalam keberhasilan penilitian. Dengan satu refleksi yang baik dan terencana, akan ada masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan tindakan selanjutnya.

Setelah selesai suatu tindakan peneliti melakukan refleksi diri dalam tahap ini peneliti menganalisis tindakan yang sudah peneliti lakukan dalam proses pembelajaan, menelaah kembali rancangan RPP dan pelaksanaan tindakan yang peneliti lakukan, dan mengambil kesimpulan dari apa yang sudah peneliti lakukan. Hasil dapat dimanfaatkan sebagai masukan pada tindakan, selanjutnya hasil refleksi menyusun kesimpulan terhadap hasil tindakan dan dijadikan landasan untuk memperbaiki.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data hasil belajar peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui persentasi tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar pada peserta didik serta untuk mengetahui persentasi ketuntasan belajar peserta didik dalam satu kelas. Setelah data diperoleh, dilakukan pengolahan data.

Untuk melihat hasil belajar peserta didik, dilakukan dengan melihat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi dasar yang dipelajari. Ketuntasan belajar diukur dengan berpedoman pada:

(10)

1. Peserta didik dikatakan tuntas belajar jika telah menguasai 70% dari materi yang diuji.

2. Peserta didik dikatakan tuntas secara klasikal jika 70% dari tes telah menguasai 70% dari materi yang diajarkan.

Data akan diolah dengan menggunakan rata-rata hasil belajar peserta didik dan ketuntasan belajar. Untuk mentukan persentasi hasil belajar peserta didik secara klasikal, dapat digunakan rumus, diantaranya:

Keterangan :

P = Nilai yang dicari atau diharapkan R = Jumlah Peserta didik yang tuntas

∑SM = Jumlah seluruh Peserta didik

100% = Bilangan tetap5

Dari keseluruhan data hasil belajar yang terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data rata. Menurut Sudijono untuk menghitung rata-rata dapat menggunakan rumus berikut:

Keterangan

Mx = Nilai rata-rata yang dicari ∑x = Jumlah nilai peserta didik N = Banyaknya peserta didik6

5

Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 112

(11)

Hasil analisis dalam meningkatkan proses pembelajaran tematik terpadu dikatakan berhasil apabila peserta didik setelah diadakan tes akhir pembelajaran, peserta didik mendapatkan nilai rata-rata melebihan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan di sekolah. Maka model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil pembelajaran tema sejarah peradaban Indonesia pada peserta didik kelas VA MIN Punggung Lading Pariaman Selatan.

6

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2014), h. 81

Gambar

Gambar 1: Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Struktur pasar yang oligopoli cenderung menciptakan perilaku kolusif diantara perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar. Konsumsi terbesar komoditi kelapa sawit, khususnya

Total waktu evakuasi yang diperlukan oleh penumpang kelas ekonomi KMP Jatra II, mulai dari meninggalkan ruang penumpang hingga seluruh penumpang berada pada pintu

Melihat dari segi hukum dan peraturan yang berlaku, pembuatan sistem informasi UKM tidak menyimpang dari peraturan atau hukum yang berlaku yang telah ditetapkan

Oleh karena itu masalah yang dibicarakan berkaitan dengan; (1) Seberapa besar peningkatan hasil belajar IPS siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan model problem-based learning

unit link harus memberikan informasi yang jelas terhadap calon tertanggung. 5 Faktanya pelaksanaan investasi unit link memiliki perbedaan dengan orientasi kebutuhan

Hal ini mungkin disebabkan karena HDL disintesis di hati dan diregulasi oleh kandungan kolesterol darah, sedangkan baking soda lebih banyak berperan di rumen,

Data (1) di atas menampakan kepaduan yang mengandung aspek leksikal yang berupa sinonimi antara kata umum kecaman dengan kata ilmiah ekstremis. Kedua kata

Hasil pengklasteran menunjukkan bahwa 94 kecamatan di Bakorwil 2 Jawa Timur paling baik diklaster menjadi 5 cluster, terdapat 6 kecamatan yang termasuk kedalam daerah rawan