• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. giat. Bukan hanya di sekolah saja tetapi juga di rumah, masyarakat, lembagalembaga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. giat. Bukan hanya di sekolah saja tetapi juga di rumah, masyarakat, lembagalembaga"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia di mana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang ingin mencapai cita-citanya tentu harus belajar dengan giat. Bukan hanya di sekolah saja tetapi juga di rumah, masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan ekstra di luar sekolah, berupa kursus, les privat, bimbingan studi dan sebagainya. Untuk dapat mencapai cita-cita tidak bisa dengan bermalas-malas tetapi harus gigih dan tekun belajar. Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun ketrampilan atau kecakapan.1

Siswa dapat mempersiapkan diri untuk masa depannya, dalam melakukan kegiatan belajar dibutuhkan kerja keras, kesiapan, keuletan, ketekunan dan kerajinan bagi siswa. Semakin siswa giat dalam belajar akan semakin baik hasil belajar yang diperolehnya. Untuk meningkatkan hasil belajar, siswa dituntut melakukan aktivitas belajar baik di sekolah maupun di rumah serta berusaha agar selalu dapat mengikuti kegiatan belajar yang diadakan di sekolah.

Menurut Udin S. Winaputra dan Tita Rosita, hasil belajar atau prestasi belajar ialah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan

(2)

yang terjadi di sekolah, walaupun hasil belajar dapat pula diperoleh dari kegiatan belajar yang tidak diprogramkan oleh sekolah.2 Hal ini menunjukkan bahwa prestasi keberhasilan dalam belajar siswa sangat dipengaruhi oleh peranan orang-orang yang lebih dewasa yang ada disekitarnya.

Disiplin belajar siswa tidak hanya berlangsung dalam kegiatan di sekolah saja, akan tetapi juga berkaitan dengan kegiatan belajar siswa di rumah. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa baik di sekolah maupun di rumah berhubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. Pada umumnya siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik dan teratur akan berhasil dalam ujian atau tes meraih prestasi.

Belajar secara teratur dan mengikuti peraturan waktu yang sudah ditetapkan secara disiplin sebenarnya dapat mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri, terutama dalam hal keberhasilan belajar. Keberhasilan dalam belajar dapat dilihat melalui prestasi belajar mereka yang tertuang dalam nilai rapor. Dalam hal ini yang dimaksud dengan belajar teratur adalah teratur dalam membuat rencana belajar dan melaksanakan jadwal belajar, membaca buku, mengerjakan tugas, membuat catatan dan mengulang bahan pelajaran.

Banyak pendekatan belajar yang dapat kita ajarkan kepada siswa untuk mempelajari mata pelajaran atau materi pelajaran yang sedang mereka tekuni, diantara pendekatan belajar yang dipandang representatif (mewakili) ialah pendekatan hukum Jost, menurut Reber dalam Muhiibin “salah satu asumsi penting yang mendasari hukum Jost (Jost’s Law) adalah siswa yang lebih

2 Udin S Winaputra dan Tita Rosita, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 2001),

(3)

sering mempraktikkan materi pelajaran akan lebih mudah memanggil kembali memori lama yang berhubungan dengan materi yang sedang ditekuni”. Selanjutnya, berdasarkan asumsi hukum Jost itu maka belajar misalnya dengan kiat 4 x 2 adalah lebih baik dari pada 2 x 4 walaupun hasil perkalian kedua kiat tersebut sama. Maksudnya, mempelajari sebuah materi khususnya yang panjang dan kompleks dengan alokasi 2 jam per hari selama 4 hari akan lebih efektif dari pada mempelajari materi tersebut dengan alokasi waktu 4 jam per hari tetapi hanya selama 2 hari. Perumpamaan pendekatan belajar dengan cara mencicil seperti contoh di atas, hingga kini masih dipandang cukup berhasil terutama untuk materi-materi yang bersifat hafalan atau yang tingkat kesulitannya tinggi.

Menurut pengamatan atau kenyataan yang ada, pada siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan, masih ada beberapa siswa yang kurang antusias mengikuti pelajaran, ramai di kelas, berbuat onar, sebaliknya terdapat pula yang tekun dan penuh konsentrasi menerima pelajaran dari guru-guru dengan cara mendengarkan penjelasan guru atau mengerjakan tugas yang telah diberikan. Masalah ini dapat ditimbulkan karena gaya belajarnya yang berbeda-beda, demikian juga dari wawancara kepada beberapa orang siswa, mereka juga mempunyai kebiasaan dalam belajar di rumah. Mereka mempunyai gaya belajar masing-masing. Terdapat beberapa siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang tidak teratur, di lain pihak terdapat pula siswa yang kebiasaan belajarnya lebih sistematis.

(4)

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian lebih mendalam, mengenai kebiasaan belajar dan prestasi belajar. Oleh karena itu penulis mengambil judul “Hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014”. Adapun alasan yang menjadikan tertarik untuk membahas dan mengambil judul ini adalah:

1. Adanya motivasi untuk mengadakan penelitian hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar, dalam hal ini mengkhususkan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan. 2. Prestasi belajar telah dicapai siswa setelah proses belajar mengajar

dilaksanakan, dengan titik tolak pada hasil evaluasi yang telah dicapai siswa dalam periode tertentu. Apabila kebiasaan belajar siswa baik maka dapat dikatakan prestasi belajarnya baik, sebaliknya apabila kebiasaan belajar siswa jelek maka dapat dikatakan prestasi belajarnya juga jelek. 3. Terdapat kejenuhan, kemalasan dan kebosanan dalam belajar pada siswa

sehingga menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kebiasaan belajar siswa Kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014?

(5)

2. Bagaimana prestasi belajar siswa Kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Bagaimana hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa Kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014?

Untuk memperjelas permasalahan serta menghindari salah pengertian yang mungkin timbul dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis perlu memberikan penegasan istilah yang digunakan dalam judul tersebut adalah: 1. Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar adalah merupakan manifestasi kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar dengan metode dan teknik yang tepat ternyata mempunyai pengaruh yang berarti bagi pencapaian hasil belajar.3

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang diperoleh siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa sebagai tanda atau simbol keberhasilan dari usaha belajar (hasil aktivitas belajar) yang menghasilkan perubahan, pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu.4

3 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. I, hlm.

664.

(6)

Dari penegasan istilah di atas, maka yang di maksud dari judul skripsi ini adalah bahwa peneliti ingin mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui kualitas kebiasaan belajar siswa MII Simbangwetan Buaran Pekalongan kelas V Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa MII Simbangwetan Buaran Pekalongan kelas V Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat penelitian ini antara lain: 1. Secara teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pemikiran tentang hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa.

(7)

2. Secara praktis

a. Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru tentang hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa.

b. Bagi orang tua hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk turut serta mengubah kebiasaan belajar anak dengan baik.

E. Tinjauan Pustaka

1. Analisis Teoritis dan Penelitian yang relevan

Dalam penelitian ini digunakan banyak referensi untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah. Selama proses pembuatan penelitian ini telah ditemukan skripsi dan buku-buku yang membahas tentang kebiasaan belajar dengan prestasi belajar antara lain:

Kebiasaan belajar adalah merupakan manifestasi kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar dengan metode dan teknik yang tepat ternyata mempunyai pengaruh yang berarti bagi pencapaian hasil belajar.5 Menurut Joko Susili M setiap siswa yang telah mengalami proses belajar kebiasaan-kebiasaannya akan tampak berubah. Kebiasaan itu timbul karena proses penyusunan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulus yang berulang-ulang. Perbuatan kebiasaan tidak memerlukan konsentrasi perhatian dan pikiran dalam melakukannya. Kebiasaan dapat

5 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. I, hlm.

(8)

berjalan terus, sementara individu memikirkan atau memperhatikan hal-hal yang lain.6

Belajar secara umum bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan ketrampilan yang dilakukan dengan berbagai cara, dan cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri. Uraian ini membahas kebiasaan belajar yang mempengaruhi belajar, khususnya pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas.7

Anna Windyartini S. mengemukakan bahwa cara belajar anak dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori serta gaya belajar kinestetis.8 Dijelaskan bahwa untuk tipe visual disarankan untuk menggunakan spidol warna ketika belajar. Penggunaan warna akan merangsang ingatan dan akhirnya dapat mengembangkan memori yang kuat.

Setelah anak dengan gaya dan cara belajarnya yang merupakan kebiasaan hasil dari belajar mempengaruhi hasil belajar yang berupa prestasi belajar. Sumadi Suryabrata juga menjelaskan mengenai belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, Adapun definisi belajar dijelaskan sebagai berikut:

6Joko Susili M, Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar (Yogyakarta: Pinus, 2000), hlm.

17

7

Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta Cetakan keempat Oktober 2003), hlm. 82-89.

8 Anna Widyartini S., Remaja Membangun Kepribadian, (Jakarta: Nobel Dumedia, 2008),

(9)

(1) Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yaitu: a) Faktor non sosial dalam belajar

b) Faktor sosial dalam belajar

(2) Faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, yaitu: a) Faktor fisiologis dalam belajar

b) Faktor psikologis dalam belajar.9

Wingkel W.S. berpendapat bahwa hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan oleh siswa berdasarkan kemampuan yang diperoleh sesuai dengan tujuan instruksional.10

Disamping itu, hasil belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan dalam diri pelajar. Perubahan tersebut pada umumnya termanifestasikan dalam hal-hal sebagai berikut: a) kebiasaan, b) ketrampilan, c) pengamatan, d) berpikir asosiatif, e) berpikir rasional dan kritis, f) sikap, g) inhibisi, h) apresiasi, i) tingkah laku afektif.11

Dengan demikian prestasi hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini nilai yang diperoleh siswa dinyatakan dalam bentuk nilai rapor atau nilai akademis.

Benyamin S. Bloom sebagaimana dikutip oleh M. Daryanto mengatakan secara garis besar membagi prestasi hasil belajar dalam 3

9 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002),

hlm. 233

10

Wingkel W.S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar (Jakarta: Gramedia, 1984), hlm. 174.

11 M. Buchori, Teknik-Teknik evaluasi dalam Pendidikan (Bandung: Jemara, 1980), hlm.

(10)

ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kogitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evalusi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri atas 5 aspek yaitu menerima, menjawab, menilai, organisasi, karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Ranah psikomotorik berhubungan dengan gerak refleks, gerak fundamental dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresi.12

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini nilai yang diperoleh siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai rapor atau nilai akademis. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar ini banyak sekali, salah satu diantaranya adalah kebiasaan belajar dalam diri siswa untuk menerima pelajaran atau belajar. Jadi kebiasaan belajar dalam diri peserta didik harus terus dijaga.

Nana sudjana menjelaskan bahwa berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Seperti dikemukakan oleh Clark, mengatakan bahwa “Hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan”. Dengan kata lain ada 2 faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni faktor dari dalam diri siswa itu

(11)

sendiri yang dikenal dengan istilah faktor internal dan faktor yang datang dari luar diri siswa yaitu faktor eksternal. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan faktor psikis.13

Leiza D.Y.A mengatakan bahwa guru mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan prestasi hasil belajar siswa terutama pendidikan agama islam. Seorang guru bukan hanya sebagai pemberi ilmu pengetahuan kepada peserta didik, akan tetapi ia harus bisa menjadi suri tauladan bagi anak didiknya. Khususnya sebagai guru agama, harus bisa memberikan contoh-contoh yang baik bagi anak didik, agar menjadi anak yang mulia.14

Nadhifah juga mengatakan bahwa dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai. 15

13

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 22.

14 Leiza D.Y.A, Peranan Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar pendidikan

Agama Islam (Studi Kasus Di MTs Negeri Slawi Tegal), Skripsi Sarjana pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2008), hlm. 10.

15 Nadhifah, Korelasi Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada

Pelajaran Bahasa Arab Di MAN 3 Pekalongan, Skripsi Sarjana pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2005), hlm. 7.

(12)

2. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teoritis di atas maka dapat dibangun kerangka berfikir bahwa secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber dari dalam manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor eksternal.

Secara ringkas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar tersebut dapat digambarkan dalam bagan seperti dibawah ini.

Salah satu faktor dari dalam diri siswa adalah kebiasaan belajar. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik akan mudah menerima pelajaran yang baik pula, jauh dari rasa takut, cemas, terhadap mata pelajaran yang disampaikan maupun terhadap guru yang menyampaikan materi pelajaran. Kondisi yang demikian itulah yang memungkinkan prestasi belajar siswa meningkat.

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Hasil Belajar

Eksternal

Internal Kebiasaan Belajar

(13)

3. Hipotesa

Hipotesa adalah dugaan sementara yang mempunyai dua kemungkinan, yaitu benar atau salah. Dengan kata lain, hipotesa merupakan prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan.16 Hipotesa suatu penelitian dapat pula diartikan sebagai sebuah dugaan yang mungkin benar atau salah dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.17

Dari hasil analisis teoritis dan kerangka berfikir di atas maka disusun hipotesa sebagai berikut yaitu: “Bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/1014”.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk menemukan data yang diperoleh dalam penelitian sehingga kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.18

1. Desain penelitian

Desain penelitian adalah proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang terdiri dari:

a. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang

16 Sutrisno Hadi, Metodologi Researc (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi

UGM, 1973), hlm. 63.

17 Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 61.

(14)

analisisnya menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.19

b. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang mana penelitian ini dilakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya. Penelitian lapangan mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.20

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang arahnya korelasional. Deskriptif analitik, bertujuan untuk menggambarkan data tentang apa yang dilakukan dan menganalisis data tersebut. Sedangkan metode korelasional bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Peakalongan Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Variabel

Variabel adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi.21 a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Ialah kondisi atau karakteristik yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungannya

19 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 5. 20

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial,(Bandung: Penerbit Alumni, 1983), hlm. 27.

21 Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982),

(15)

dengan fenomena yang diobservasikan.22 Variabel bebas didalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar, indikatornya meliputi:

- Cara belajar anak

- Kualitas dan kuantitas belajar

b. Variabel Tergantung (Dependent Variable)

Variabel Tergantung (Dependent Variable) ialah kondisi atau karakteristik yang berubah, atau muncul, atau yang tidak muncul ketika pengeksperimen mengintroduksikan, merubah, atau mengganti variabel bebas. Dengan demikian, variabel tergantung menunjukkan pada akibat atau pengaruh yang dikenakan variabel bebas.23 Variable tergantung dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan, didapat dari nilai rata-rata pelajaran dari rapor siswa tahun pelajaran 2013/2014.

3. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.24 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 17 laki-laki dan 13 perempan.

4. Sumber Data

Adapun sumber data yang diperoleh dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

22

Ibid, hlm. 83.

23Ibid, hlm. 83.

24 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

(16)

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer dalam skripsi ini adalah siswa kelas V, wali kelas V dan orang tua siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan di mana mereka sebagai responden yang akan memberikan informasi berupa data tentang kebiasaan belajar dengan prestasi belajar peserta didik melalui angket yang akan peneliti sebarkan.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dokumen dan buku penunjang lain seperti Kepala Sekolah, guru wali kelas, orang tua, siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan. Dimana mereka sebagai responden yang akan memberikan informasi berupa data tentang hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa melalui angket yang akan peneliti sebarkan dan rapor siswa.

5. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dari variabel-variabel penelitian baik variabel dependent maupun variabel independent digunakan dua metode pengumpulan data yaitu:

(17)

Metode angket adalah metode dengan menggunakan suatu daftar pertanyaan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.25

Angket yang digunakan adalah angket yang disusun oleh Hasbullah dan berhubungan dengan kebiasaan belajar. Kemudian angket tersebut dimodifikasi oleh penulis sehingga angket dalam penelitian ini berisi 20 item pertanyaan dengan alternatif jawaban : a) Ya, diberi skor 4

b) sedang, diberi skor 3

c) kadang-kadang, diberi skor 2 d) tidak, diberi skor 1

Angket ini ditujukan kepada siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014, sebelum angket ini dibagikan kepada subyek penelitian terlebih dahulu peneliti akan melakukan try out. Try out dilakukan kepada siswa kelas V MII Simabngwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014.

b. Metode Interview

Metode Interview yaitu metode pengumpulan data melalui tanya jawab dan bercakap-cakap secara lisan.

25 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Metode Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT.

(18)

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data yang tersedia di sekolah yang bersangkutan yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti antara lain prestasi belajar dan kecerdasan. Data mengenai prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan melihat leger nilai kelas V MII Simabangwetan Tahun Pelajaran 2013/2014. 6. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh maka perlu diadakan pendekatan. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu analisa data ini bersifat kuantitatif yang berwujud angka hasil perhitungan rumus Korelasi Product Moment.26

Keterangan : (angka indeks korelasi “r” product moment ) r xy : koefisien korelasi antara kebiasaan belajar dengan

prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014

N : Number Of Cuses / banyaknya populasi ∑X : jumlah seluruh skor X

∑XY : jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y. Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel X dan Y maka langkah selanjutnya adalah mengkorelasikan antara r (hasil koefisien korelasi) dengan nilai r, baik pada taraf signifikan 5%-1%.

26 Salafuddin, Statistika Terapan untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan: STAIN Press,

(19)

Bila rxy ≥ r tabel maka Ho diterima / Ha ditolak Bila rxy ≤ r tabel maka Ho ditolak / Ha diterima Dengan kesimpulan:

Ho: Bahwa kebiasaan belajar berhubungan terhadap prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014

Ha: Bahwa kebiasaan belajar tidak berhubungan terhadap prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014

G. Sistematika Penulisan

Sebelum penulis menuangkan dan menguraikan sesuai dengan judul diatas dalam pembahasan skripsi ini, maka terlebih dahulu penulis menguraikannya dalam sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, yang berisi: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teoritis Tentang Kebiasaan dan Prestasi Belajar meliputi: pengertian kebiasaan belajar, manfaat kebiasaan belajar, cara mengembangkan kebiasaan belajar yang baik. Prestasi belajar meliputi: pengertian prestasi belajar, manfaat prestasi hasil belajar, macam-macam prestasi hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi hasil belajar .

(20)

Bab III Data Penelitian yang berisi: kondisi umum MII Simbangwetan Buaran Pekalongan, meliputi: letak geografis, tinjauan historis, struktur organisasi, keadaan guru, karyawan dan peserta didik. Data tentang kebiasaan belajar peserta didik kelas V MII Simbangwetan tahun pelajaran 2013/2014. Data tentang prestasi belajar peserta didik kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014.

Bab IV Analisis data penelitian yang berisi: Analisis Pendahuluan. Analisis Uji Hipotesis. Analisis Lanjut.

Bab V Penutup, yang mencakup: kesimpulan dan saran-saran. Daftar Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat pengetahuan ibu hamil berdasarkan definisi kebudayaan, terutama pada pertanyaan tentang kehamilan merupakan proses alamiah sebagai kodratnya sebagai perempuan,

Dengan demikian opsi strategi yang diusulkan adalah: (1) Memanfaatkan lokasi Teluk Banten yang cukup strategis, dan mengoptimalkan jenis ikan unggulan untuk

1. Karyawan dapat memandang kerja sebagai kegiatan alami yang sama dengan istirahat atau bermain. Orang-orang akan melakukan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka

Pola pemanfaatan lahan hutan oleh masyarakat Pusungi dianalisis secara deskriptif dengan mengacu pada pengetahuan lokal responden dalam memanfaatkan sumber daya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk karakter kualitatif, hampir semua karakter yang diamati pada hibrida cabai besar IPB yang dievaluasi tidak berbeda dengan

Saran yang dapat diberikan terkait dengan sistem sanksi dalam hukum Islam adalah: Negara Indonesia seharusnya tidak membatasi keberlakuan hukum Islam di Indonesia

dan terdapat 23 subjek (37,7%) yang memiliki kecerdasan seksual yang tergolong baik serta juga memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang tergolong sangat

Sekiranya Pelanggan Yang Layak tidak dipilih sebagai pemenang hadiah bulanan/saguhati Kempen ini, dan telah diganjarkan kadar faedah bonus dari Kempen Maybank2u.Premier