• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2014.

(2) PENGANTAR. Perencanaan mendapatkan posisi strategis sebelum memulai berbagai aktivitas organisasi, perencanaan juga didefinisikan sebagai suatu proses yang berkelanjutan dalam rangka pengambilan keputusan, penentuan pilihan dari berbagai. alternatif. pemanfaatan. sumberdaya. dengan. memperhatikan. keterbatasan dan kendala secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu keadaan yang lebih baik di masa datang. Perencanaan Pembangunan Daerah disusun secara bertahap meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun, dan Rencana Pembangunan Tahunan yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahunan, RKPD digunakan untuk acuan dalam penyusunan RAPBD dan dasar-dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah. RKPD berperan menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat prioritas pembangunan daerah, rencana kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian daerah secara menyeluruh termasuk arah kebijakan, serta program satuan kerja perangkat daerah dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RKPD kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD). Proses koordinasi. penyusunan. antar. lintas. dokumen instansi. rencana. pemerintah. pembangunan dengan. dilakukan. seluruh. pelaku. pembangunan, melalui suatu forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi serta Nasional. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2014. i.

(3) untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan arah dan kebijakan pembangunan. RKPD 2015 merupakan tahun terakhir pelaksanaan dari RPJMD Kabupaten Lingga 2010 - 2015 dengan Tema Pembangunan yang dipilih “Percepatan Pembangunan infrastruktur dan Pengembangan Agrominawisata sebagai Sektor Unggulan Daerah guna Memicu Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Daerah” Melalui tema tersebut, berbagai kegiatan pembangunan Kabupaten Lingga tahun 2015 akan diarahkan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur daerah dan pengembangan sektor unggulan daerah melalui Agrominawisata. daerah. dalam. rangka. meningkatkan. daya. saing. dan. pertumbuhan ekonomi menuju masyarakat sejahtera.. BUPATI LINGGA. H. D A R I A. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2014. ii.

(4) DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. I. DAFTAR ISI. III. DAFTAR GAMBAR. V. DAFTAR TABEL. VI. DAFTAR GRAFIK. VIII. BAB I. PENDAHULUAN. I-1. 1.1.. Latar Belakang. I-1. 1.2.. Dasar Hukum Penyusunan. I-8. 1.3.. Hubungan Antar Dokumen. I-10. 1.4.. Sistematika Dokumen RKPD. I-12. 1.5.. Maksud dan Tujuan. I-14. BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN. II-1. 2.1.. Gambaran Umum Kondisi Daerah. II-1. 2.1.1. Aspek Demografi dan Geografi. II-1. Evaluasi Pencapaian Kinerja Indikator Makro Pembangunan. II-6. 2.2.1. Indikator Makro Ekonomi. II-7. 2.2.. 2.3.. 2.2.2. Indikator Makro Pembangunan Lainnya. II-11. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2012 dan Realisasi RPJMD. II-13. 2.3.1. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD. II-13. 2.3.2. Realisasi Pelaksanaan Program Tahun 2013. II-45. 2.3.3. Akuntabilitas Anggaran. II-56. 2.3.4. Isu Strategis dan Masalah Mendesak RKPD 2015. II-58. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015. iii.

(5) BAB III. BAB IV. RANCANGAN KERANGKA KERANGKA PENDANAAN. EKONOMI. DAERAH. BESERTA. III-1. 3.1.. Kondisi Ekonomi Makro Kabupaten Lingga Tahun 2012 (Tahun Lalu) dan Tahun 2013 (Tahun Berjalan). III-1. 3.2.. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015. III-3. 3.3.. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Tahun 2015. III-7. 3.4.. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015. III-9. 3.4.1. Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2013, Anggaran Pendapatan Daerah Tahun 2014, dan Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2015. III-9. 3.4.2. Arah Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah. III-12. 3.4.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah Tahun 2014. III-13. 3.4.4. Arah Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. III-17. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014. IV-1. 4.1.. Tema Dan Prioritas Pembangunan Nasional Dan Provinsi. IV-1. 4.2.. Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Lingga. IV-7. Tahun 2015 4.2.1. Prioritas Pembangunan Kabupaten Lingga Tahun 2015 4.2.2. Tujuan Dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2015 BAB V. BAB VI. RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAERAH. IV-8 IV-10 V. 5.1.. Urusan Wajib. V-1. 5.2.. Urusan Pilihan. V-8. PENUTUP. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015. VI-1. iv.

(6) DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar 1.1. : Bagan Alir Tahapan Penyusunan RKPD Kabupaten Lingga Tahun 2015. Gambar 1.2. :. Hubungan Keterkaitan antara RKPD dengan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran lainnya. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015. I-7 I-11. v.

(7) DAFTAR TABEL. Halaman Tabel 2.1. : Banyaknya Pulau dan Luas Wilayah menurut Kecamatan. II-4. Tabel 2.2. : Kecamatan, Nama Ibukota Kecamatan, Jumlah Desa dan Kelurahan di Kabupaten Lingga, 2013. II-4. Tabel 2.3. : Nama Gunung dan Ketinggiannya di Kabupaten Lingga, 2013 : Jarak dan Lama Perjalanan dari Daik Lingga ke Beberapa Kota Penting, 2013. II-5. Tabel 2.5. : Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di Kota Dabo Singkep, 2012. II-5. Tabel 2.6. : Luas dan Persentase Hutan Menurut Fungsi di Kabupaten Lingga. II-6. Tabel 2.7. : PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Lingga, 2009 – 2012 (Juta Rp.). II-7. Tabel 2.8. : PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Lingga, 2009 – 2012 (Juta Rp.). II-8. Tabel 2.9. : Beberapa Indikator Ketenagakerjaan di Kabupaten Lingga, 2012. II-11. Tabel 2.10. : Indikator Pendukung Keberhasilan Pembangunan Lainnya. II-12. Tabel 2.11. : Capaian Program dan Kegiatan Pengentasan Kemiskinan Tahun 2012. II-17. Tabel 2.12. : Pagu Anggaran Program Pengentasan Kemiskinan 20112015. II-20. Tabel 2.13. : Indikator Pendidikan Kabupaten Lingga, 2010 – 2015. II-23. Tabel 2.14. : Banyaknya Ruang Kelas Tingkatan dan Kondisinya. II-24. Tabel 2.15. : Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid di Jenjang Pendidikan. Tabel 2.4. Sekolah. Negeri. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015. Menurut. II-5. II-24. vi.

(8) Tabel 2.16. : Indikator Makro di Bidang Kesehatan. II-26. Tabel 2.17. : Indikator Makro Ekonomi Daerah. II-29. Tabel 2.18. : Target Indikator Kinerja Bidang Perikanan. II-31. Tabel 2.19. : Indikator di Bidang Pertanian. II-33. Tabel 2.20. : Kondisi Kekinian Pertanian, Peternakan dan Kehutanan. II-34. Tabel 2.21. : Indikator di Bidang Kebudayaan. II-38. Tabel 2.22. : Indikator di Bidang Pariwisata. II-38. Tabel 2.23. : Indikator di Bidang Keagamaan. II-38. Tabel 2.24. : Indikator di Bidang Infrastruktur. II-42. Tabel 2.25. : Realisasi Belanja Daerah dalam APBD Kabupaten Lingga T.A. 2013. II-56. Tabel 3.1. : Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Lingga : Kondisi Internal dan Eksternal Ekonomi Daerah Kabupaten Lingga. III-3. Tabel 3.3. : Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Lingga. III-10. Tabel 3.4. : Realisasi dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kabupaten Lingga. III-12. Tabel 3.5. : Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Lingga. III-13. Tabel 3.6. : Realisasi dan Proyeksi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Lingga. III-17. Tabel 4.1. : Identifikasi Keterkaitan Prioritas Nasional, Provinsi Kepulauan Riau terhadap Prioritas Pembangunan Kabupaten Lingga Tahun 2015. IV-6. Tabel 4.2. : Arah Kebijakan dan Strategi terkait Pro Growth, Pro Job, Pro Poor dan Pro Environment serta Millenium Development Goals. IV-9. Tabel 4.3. : Prioritas dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Lingga Tahun 2015. Tabel 3.2. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015. III-5. IV-19. vii.

(9) DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 2.1. : Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lingga Tahun 2009 – 2011. Grafik 2.2. :. Perbandingan antara Capaian Kinerja dan Target Kinerja dalam Bidang Pengentasan Kemiskinan Kabupaten Lingga, 2010 – 2015. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015. II-9 II-21. viii.

(10) BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan. kegiatan. yang melibatkan. berbagai unsur pemangku. kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa konsisten, sejalan dan selaras dengan kebijakan perencanaan pembangunan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, perencanaan pembangunan daerah dilakukan bersama-sama. dengan. para. pemangku. kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing. Tujuan utama pembangunan daerah adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh sebab itu pelaksanaan pembangunan harus sejalan dengan peningkatan intensitas dan dinamika yang terjadi pada masyarakat. Proses untuk mewujudkan upaya tersebut memerlukan koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lingga Tahun 2015 merupakan lanjutan pelaksanaan pembangunan dari RPJM Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2010-2015. Perencanaan pembangunan ini disusun dan berpijak pada kondisi, potensi dan permasalahan yang ada serta harus berpedoman pada kebutuhan masyarakat, dimana penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-1.

(11) Sebagai dokumen resmi pemerintah daerah RKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Oleh karena itu RKPD berfungsi menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana regional dengan memuat arah kebijakan pembangunan,. prioritas pembangunan,. rancangan kerangka ekonomi daerah dan program Perangkat Daerah (SKPD). Sebagai rencana. kegiatan Satuan Kerja. operasional RKPD merupakan. pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum. Anggaran, Priorias Plafon. Anggaran Sementara dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lingga Tahun 2015 memuat : 1. rancangan kerangka ekonomi daerah, yang memuat gambaran kondisi ekonomi, kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah paling sedikit 2 (dua) tahun sebelumnya, dan perkiraan untuk tahun yang direncanakan. 2. program prioritas pembangunan daerah yang memuat program-program yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkelanjutan sebagai penjabaran dari RPJMD pada tahun yang direncanakan. 3. rencana. kerja,. pendanaan. dan. prakiraan. maju. dengan. mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari : . APBD yang memuat program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah, disertai perhitungan kebutuhan dana bersumber dari APBD untuk tahun-tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan.. . sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, yaitu kebijakan, program dan kegiatan pemerintah daerah yang didanai APBD dalam pencapaian sasarannya, melibatkan. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-2.

(12) peran serta masyarakat baik dalam bentuk dana, material maupun sumber daya manusia dan teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 20 dinyatakan bahwa Bappeda menyiapkan rancangan awal RKPD sebagai penjabaran dari RPJM daerah. Hal ini ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana untuk penyusunan RKPD tahun 2012 diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana dalam Pasal 101 dijelaskan bahwa Bappeda menyusun RKPD, yang disusun dengan melalui tahapan persiapan penyusunan RKPD, penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan rancangan RKPD, pelaksanaan musrenbang RKPD, perumusan rancangan akhir RKPD dan penetapan RKPD. Dalam tahapan persiapan penyusunan RKPD meliputi : (a) penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun RKPD, (b) orientasi mengenai RKPD, (c) penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD, dan (d) penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Kemudian dalam tahapan penyusunan rancangan awal RKPD Kabupaten Lingga Tahun 2015 disusun dengan : . berpedoman pada RPJMD Kabupaten Lingga Tahun 2010-2015, dilakukan melalui penyelarasan prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah Kabupaten Lingga dengan program pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Lingga , dan rencana program serta kegiatan prioritas tahunan daerah Kabupaten Lingga dengan indikasi. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-3.

(13) rencana program prioritas yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Lingga. . mengacu pada RPJMD Provinsi Kepulauan Riau dilakukan melalui penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah Kabupaten Lingga dengan pembangunan provinsi.. . mengacu pada RPJMN dilakukan melalui penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah Kabupaten Lingga dengan prioritas pembangunan nasional.. Selain itu dalam Penyusunan rancangan awal RKPD ini terdiri dari : . perumusan rancangan awal RKPD yang mencangkup a. pengolahan data dan informasi b. analisis gambaran umum kondisi daerah c. analisis ekonomi dan keuangan daerah d. evaluasi kinerja tahun lalu e. penelaahan terhadap kebijakan pemerintah f. penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD g. perumusan permasalahan pembangunan daerah h. perumusan rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan daerah i.. perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah beserta pagu indikatif. j.. perumusan program prioritas beserta pagu indikatif. k. pelaksanaan forum konsultasi publik; dan l.. penyelarasan rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif.. . penyajian rancangan awal RKPD dengan sistematika paling sedikit sebagai berikut pendahuluan, evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, rancangan. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-4.

(14) kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan; dan rencana program prioritas daerah. Sedangkan. Penyusunan. rancangan. RKPD. merupakan. proses. penyempurnaan rancangan awal RKPD menjadi rancangan RKPD berdasarkan hasil verifikasi seluruh rancangan Renja SKPD dengan mengintegrasikan program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif pada setiap rancangan Renja SKPD sesuai dengan rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD. Dan rancangan RKPD disajikan dengan sistematika sebagai berikut pendahuluan, evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, dan rencana program dan kegiatan prioritas daerah. Kemudian pada tahapan pelaksanaan Musrenbang RKPD dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancangan RKPD yang mencakup : a. prioritas dan sasaran pembangunan daerah kabupaten/kota dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan daerah provinsi; b. usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada pemerintah daerah Kabupaten Lingga pada musrenbang RKPD di kecamatan dan/atau sebelum musrenbang RKPD Kabupaten Lingga dilaksanakan; c. indikator kinerja program dan kegiatan prioritas daerah; d. prioritas pembangunan daerah serta program dan kegiatan prioritas daerah; e. sinergi dengan RKP dan RKPD provinsi Pada tahapan perumusan rancangan akhir RKPD Kabupaten Lingga disusun berdasarkan berita acara kesepakatan hasil musrenbang RKPD Kabupaten Lingga, musrenbang RKPD provinsi dan musrenbangnas RKP.. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-5.

(15) Kemudian rancangan akhir RKPD dibahas oleh seluruh kepala SKPD Kabupaten Lingga untuk memastikan prioritas program dan kegiatan pembangunan daerah terkait dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD telah tertampung dalam rancangan akhir RKPD Kabupaten Lingga. Kemudian rancangan akhir RKPD Kabupaten Lingga ini ditetapkan dengan Peraturan Bupati setelah RKPD provinsi ditetapkan, yang selanjutnya RKPD Kabupaten Lingga ini digunakan sebagai landasan penyusunan KUA dan PPAS dalam rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bagan tahapan penyusunan RKPD Kabupaten Lingga Tahun 2014 sebagaimana digambarkan pada bagan dibawah ini :. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-6.

(16) Gambar 1.1 : Bagan Alir Tahapan Penyusunan RKPD Kabupaten Lingga Tahun 2015. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-7.

(17) 1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lingga Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);. 2.. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4287);. 3.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4341);. 4.. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);. 5.. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-8.

(18) 6.. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara nomor 4438);. 7.. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);. 8.. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);. 9.. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);. 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,. Pengendalian. dan. Evaluasi. Pelaksanaan. Rencana. Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-9.

(19) Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Peraturan Daerah Kabupaten Lingga Nomor 22 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2015. 1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Dalam hubungannya antar dokumen perencanaan bahwa pada prinsipnya perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masingmasing, mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah dan dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masingmasing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Dalam lingkup sistem dan mekanisme perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah, RKPD adalah penjabaran dari RPJMD. Melalui penyusunan RKPD. diharapkan. indikator. sasaran. pembangunan. daerah. dapat. dioperasionalkan dalam penyusunan program dan kegiatan yang disusun dalam kerangka waktu perencanaan 1 ( satu ) tahun. Dokumen RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju dengan mengacu pada RKPD Provinsi dan RKP. Sedangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan. Pembangunan. Nasional,. pada. dasarnya. suatu. Rencana. Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disusun sebagai suatu penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah. RPJMD nantinya akan menjadi acuan dasar dalam menentukan arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah yang. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-10.

(20) pada intinya memuat mengenai arah kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut meliputi (1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), (2) Rencana Strategis Satuan. Kerja. Perangkat. Daerah. (Renstra-SKPD),. (3). Rencana. Kerja. Pemerintah/Pembangunan Daerah (RKPD), dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD). Semua dokumen perencanaan sebagaimana di maksud di atas, dari sisi waktu mencakup 3 kerangka waktu, yaitu rencana jangka panjang (20 tahun), rencana jangka menengah (5 tahun), dan rencana jangka pendek (1 tahun). Secara diagramatis keterkaitan hubungan dokumen RKPD Kabupaten Lingga Tahun 2015 dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut. Gambar 1.2 : Hubungan Keterkaitan antara RKPD dengan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran lainnya. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-11.

(21) Memperhatikan hubungan keterkaitan sebagaimana dijelaskan di atas, maka dalam penyusunan RKPD Kabupaten Lingga Tahun 2015 ini harus memperhatikan keberadaan dari dokumen RKP Nasional, RPJM Kabupaten Lingga, Renstra SKPD serta Renja SKPD, dan pada gambar diatas dapat diketahui bahwa secara rinci hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya adalah sebagai berikut : . RKPD disusun dengan memperhatikan pokok-pokok arah kebijakan dalam RKP Nasional melalui mekanisme musrenbang.. . RKPD disusun dengan berpedoman pada RPJM Daerah yang didalamnya memuat mengenai visi, misi, dan arah pembangunan daerah.. . RKPD ini nantinya menjadi pedoman bagi penyusunan Renja SKPD yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi dari tiap SKPD.. . RKPD ini nantinya dijabarkan dalam RAPBD dengan berpedoman juga kepada renja SKPD.. 1.4. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lingga Tahun 2015, disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. BAB II. PENDAHULUAN 1.1.. Latar Belakang. 1.2.. Dasar Hukum Penyusunan. 1.3.. Hubungan Antar Dokumen. 1.4.. Sistematika Dokumen RKPD. 1.5.. Maksud dan Tujuan. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-12.

(22) 2.1.. Gambaran Umum Kondisi Daerah. 2.2.. Evaluasi. Pencapaian. Kinerja. Indikator. Makro. Pembangunan 2.3.. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD. 2.4 BAB III. Isu Strategis dan Masalah Mendesak RPKD 2015. RANCANGAN. KERANGKA. EKONOMI. DAERAH. BESERTA. KERANGKA PENDANAAN 3.1.. Kondisi Ekonomi Makro Kabupaten Lingga Tahun 2013 (Tahun Lalu) dan Tahun 2014 (Tahun Berjalan). 3.2.. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015. BAB IV. BAB V. 3.3.. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Tahun 2015. 3.4.. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2015. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1.. Tema Pembangunan. 4.2.. Prioritas Pembangunan. 4.3.. Tujuan dan Sasaran Pembangunan. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH 5.1.. Tema Dan Prioritas Pembangunan Nasional Dan Provinsi. 5.2.. Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Lingga Tahun 2015. BAB VI. PENUTUP. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-13.

(23) 1.5. MAKSUD DAN TUJUAN Dalam tata urut dokumen perencanaan, maksud penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lingga Tahun 2014 disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan dalam jangka waktu satu tahunan. Hal ini, secara yuridis diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lingga Tahun 2015 adalah : 1.. Menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2015 dalam rencana program kegiatan prioritas pada Tahun Anggaran 2015.. 2.. Menjadi pedoman dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015, karena memuat arah kebijakan pembangunan daerah dalam satu tahun;. 3.. Menjadi acuan bagi seluruh SKPD pemerintah Kabupaten Lingga dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja–SKPD) dalam. rangka. penyelenggaraan. Pemerintahan. dan. Pembangunan,. karena memuat seluruh kebijakan publik; 4.. Menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program kegiatan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat Pemerintah;. 5.. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam. perencanaan alokasi. sumber daya dalam pembangunan daerah.. | Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2015 I-14.

(24) BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH. 2.1.. Gambaran Umum Kondisi Daerah. 2.1.1. Aspek Demografi dan Geografi Sejak dulu Kabupaten Lingga telah dikenal beberapa abad yang silam sebagai Kerajaan Melayu Lingga dan mendapat julukan “Negeri Bunda Tanah Melayu”. Pada kurun waktu tahun 1722 - 1911, terdapat dua Kerajaan Melayu yang berkuasa dan berdaulat yaitu Kerajaan Riau Lingga yang mana pusat kerajaannya berada di Daik Lingga dan untuk Kerajaan Melayu Riau di Pulau Bintan. Sebelum ditandatanganinya Treaty of London, maka kedua Kerajaan Melayu tersebut dilebur menjadi satu sehingga kerajaan tersebut menjadi semakin kuat. Wilayah kekuasaannya pun tidak hanya terbatas di Kepulauan Riau saja, tetapi telah meliputi daerah Johor dan Malaka (Malaysia), Singapura dan sebagian kecil wilayah Indragiri Hilir. Pusat kerajaannya terletak di wilayah Pulau Penyengat dan menjadi terkenal di seluruh wilayah nusantara dan juga kawasan Semenanjung Malaka. Berdasarkan Undang - Undang No. 53 Tahun 1999 dan UU No. 13 Tahun 2000, Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi 3 kabupaten yang terdiri dari: Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun dan Kabupaten Natuna. Wilayah Kabupaten Kepulauan Riau hanya meliputi 9 kecamatan saja yang mana terdiri dari: Kecamatan Singkep, Kecamatan Lingga, Kecamatan Senayang, Kecamatan Teluk Bintan, Kecamatan Bintan Utara, Kecamatan Bintan Timur, Kecamatan Tambelan, Kecamatan Tanjungpinang Barat, dan Kecamatan Tanjungpinang Timur. Kemudian dengan dikeluarkannya Undang - Undang No. 5 tahun 2001, maka Kota Administratif Tanjungpinang berubah menjadi Kota Tanjungpinang yang mana statusnya sama dengan kabupaten yang membawahi Kecamatan Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur. Dengan demikian, maka Kabupaten Kepulauan Riau hanya. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-1.

(25) meliputi Kecamatan Singkep, Lingga, Senayang, Teluk Bintan, Bintan Utara, Bintan Timur dan Tambelan. Pada akhir tahun 2003 dibentuklah Kabupaten Lingga sesuai dengan UU No. 31/2003 tanggal 18 Desember 2003, yang mana memiliki wilayah Kecamatan Singkep, Singkep Barat, Lingga, Lingga Utara dan Senayang. Pada Tahun 2012 telah disahkan beberapa Perda yang mengatur pemekaran dan pembentukan Kecamatan baru yaitu Kecamatan Lingga Timur, Kecamatan Singkep Pesisir, Kecamatan Singkep Selatan dan Kecamatan Selayar, sehingga total Kecamatan di Kabupaten Lingga berjumlah 9 Kecamatan. Seiring dengan pembentukan Kecamatan baru, juga dimekarkan desa baru yang berjumlah 8 desa di Kecaman Senayang, 6 desa di Kecamatan Singkep Barat, 1 desa di Singkep Selatan, 2 di Singkep Pesisir, 1 Kelurahan di Kecamatan Singkep, 2 desa di Kecamatan Selayar, 1 desa di Kecamatan Lingga dan 4 desa di Kecamatan Lingga Utara. Wilayah Kabupaten Lingga terletak pada wilayah dataran tinggi dengan koordinat antara 0°20” LU dengan 0°40” LS dan 104° BT dan 105° BT. Luas Wilayah Kabupaten Lingga adalah 45.456,7162 Km² dengan luas daratan 2.117,72 Km² dan lautan 43.338,9962 Km². Terdiri dari 531 buah pulau besar dan kecil. Tidak kurang dari 95 buah diantaranya sudah dihuni, sedangkan sisanya 436 buah walaupun belum berpenghuni sebagiannya sudah dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas kegiatan pertanian, khususnya pada usaha perkebunan. Kabupaten Lingga terdiri dari 5 Kecamatan 6 kelurahan dan 63 desa, yang tersebar pada wilayah perkotaan dan perdesaan, yang terletak antara 0 – 1272 m dari permukaan laut. Pada dasarnya wilayah Kebupaten Lingga memiliki kemiringan yang ideal untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan, karena hampir mencapai 65%, wilayah kabupaten Lingga berada dalam kemiringan 0-2 %, disusul oleh wilayah dengan kemiringan di atas 40% yaitu mencapai hampir 17%. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Lingga pada umumnya adalah podsolik merah kuning, litosol, dan organosol. Adapun lapisan tanahnya berstruktur remah sampai gumpal. Sedangkan lapisan bawahnya berselaput liat dan teguh. Sementara untuk jenis batu - batuannya, batuan. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-2.

(26) Pluton Asam (Acid Pluton) yang berupa batuan sejenis granit tersebar pada kawasan Gunung Daik di bagian barat Pulau Lingga, selain itu terdapat juga batuan endapan dari Zaman Prateseiser yang tersebar di seluruh Pulau Lingga. Kabupaten Lingga mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan rata-rata 216,7 mm sepanjang tahun. Setiap bulannya curah hujan cenderung bervariasi. Sementara pada bulan Desember merupakan bulan dengan curah hujan paling banyak. Berdasarkan data–data yang ada maka dapat diketahui bahwa iklim di daerah Lingga mempunyai sifat-sifat yaitu suhu rata-rata 26,8⁰ C; kelembaban relatif rata-rata 84%; Kecepatan angin rata-rata 5 knot; tekanan udara rata-rata 1009,4 millibar; jumlah curah hujan rata-rata 13,5 mm/hari. Kabupaten Lingga dialiri oleh sungai-sungai yang menjadi potensi sumber air bagi pemenuhan kebutuhan air baik bagi pertanian ataupun kegiatan yang lainnnya. Di Kabupaten Lingga mempunyai potensi air yang surplus sepanjang tahun, dengan jumlah curah hujan yang berkisar antara 2000-3500 mm/thn dengan kondisi air surplus maka potensi sumber daya air cukup besar yang dapat dimanfaatkan, berikut merupakan uraian potensi ketersediaan air lahan. Jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahun tidak diimbangi dengan persebaran penduduk. Pada tahun 2012, penduduk Kabupaten Lingga tercatat 93.190 jiwa dengan kepadatan penduduk 44 jiwa per km2. Penduduk terbanyak dan kepadatan tertinggi tercatat di Kecamatan Singkep yaitu sebanyak 28.662 jiwa dengan kepadatan 58 jiwa per km2. Kecamatan yang memiliki penduduk paling rendah adalah Kecamatan Lingga Utara yaitu 10.425 jiwa dengan kepadatan 37 jiwa per km2. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-3.

(27) Tabel 2.1. Banyaknya Pulau dan Luas Wilayah menurut Kecamatan Kecamatan Sub District. 01 . 02 . 03 . 04 . 05 .. 2. Banyaknya Pulau. Luas (Km ) 2 Area (Km ). Number of Islands Sudah Dihuni Inhabited. Belum Dihuni Uninhabited. Jumlah Total. Daratan Land. Lautan Sea. Jumlah Total. (2) 12. (3) 40. (4) 52. (5) 337,10. (6) *. (7). Singkep. 4. 32. 36. 491,90. *. Lingga. 9. 60. 69. 609,51. *. Lingga Utara. 1. 12. 12. 283,21. *. Senayang. 59. 303. 362. 396,00. *. Jumlah. 95. 436. 531. 2.117,72. 209.654,28. (1) Singkep Barat. 1). 211.772. Total. Ket : 1) pulau gabung dengan Kecamatan Lingga Sumber : Lingga Dalam Angka, 2013. Tabel 2.2. Kecamatan, Nama Ibukota Kecamatan, Jumlah Desa dan Kelurahan di Kabupaten Lingga, 2013 Kecamatan. Nama Ibukota Kecamatan. Jumlah Desa. Jumlah Kelurahan. Jumlah. 01.. (1) Singkep Barat. (2) Kuala Raya. (3) 14. (4) 1. (5) 15. 02.. Singkep. Dabo Singkep. 3. 3. 6. 03.. Singkep Pesisir. Lanjut. 6. 0. 6. 04.. Sngkep Selatan. Marok Kecil. 3. 0. 3. 05.. Lingga. Daik Lingga. 10. 1. 11. 06.. Lingga Utara. Duara. 11. 1. 12. 07.. Lingga Timur. Sungai Pinang. 6. 0. 6. 08.. Senayang. Senayang. 18. 1. 19. 09.. Selayar. Penuba. 4. 0. 4. 75. 7. 82. 2013. Sumber : Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Kabupaten Lingga. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-4.

(28) Tabel 2.3. Nama Gunung dan Ketinggiannya di Kabupaten Lingga, 2013 Nama Gunung. Tinggi (Meter). Lokasi. (1). (2) 1.272. (3) Pulau Lingga. 01.. G. Daik. 02.. G. Sepincan. 800. Pulau Lingga. 03.. G. Tanda. 343. Pulau Lingga. 04.. G. Lanjut. 519. Pulau Singkep. 05.. G. Muncung. 415. Pulau Singkep. Sumber : Lingga Dalam Angka, 2013. Tabel 2.4. Jarak dan Lama Perjalanan dari Daik Lingga ke Beberapa Kota Penting , 2013 Dari. Ke. (1) Daik Lingga. Jarak (km). Lama Perjalanan (Jam). (2) Dabo Singkep. (3) 53,0. (4) 1,5. Pancur. 20,1. 3,0. Raya. 45,0. 1,0. Senayang. 37,5. 3,5. Tanjungpinang. 195,5. 4,5. Batam. 235,0. 5,5. Sumber : Lingga Dalam Angka, 2013. Tabel 2.5. Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di Kota Dabo Singkep , 2012 Bulan. Curah Hujan/(MM). Jumlah Hari. (1). (2). (3). 01.. Januari / January. 358,2. 19,0. 02.. Pebruari/ February. 23,4. 5,0. 03.. Maret / March. 211,0. 17,0. 04.. April / April. 261,3. 22,0. 05.. Mei / May. 261,2. 18,0. 06.. Juni / June. 375,6. 14,0. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-5.

(29) 07.. Juli / July. 172,9. 18,0. 08.. Agustus / August. 94,0. 7,0. 09.. September / September. 86,5. 8,0. 10.. Oktober / October. 199,7. 24,0. 11.. Nopember / November. 344,5. 23,0. 12.. Desember/ December. 400,6. 21,0. Rata – Rata/Average. 232,4. 16,3. Sumber : Lingga Dalam Angka ,2013. Tabel 2.6. Luas dan Persentase Hutan menurut Fungsi di Kabupaten Lingga Fungsi. Luas (Ha). Persentase (%). 01.. (1) Hutan Lindung. 02.. Hutan Suaka Alam. 03.. Hutan Produksi. 71.470. 32,64. 04.. Hutan Produksi Konversi. 91.033. 41,57. Jumlah. (2) 32.935 -. 193.438. (3) 15,04 -. 100,00. Sumber : Lingga Dalam Angka ,2013. 2.2.. Evaluasi Pencapaian Kinerja Indikator Makro Pembangunan Evaluasi mencakup telaahan terhadap prioritas dan sasaran pembangunan. daerah, serta rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 (tahun lalu). Evaluasi hasil pelaksanaan RKPD tahun 2013 dimaksudkan untuk memberikan gambaran tingkat capaian perencanaan yang telah dituangkan dalam RKPD Kabupaten Lingga Tahun 2013, yang tercermin dalam pencapaian beberapa indikator tingkat pencapaian pembangunan. Pelaksanaan pembangunan dapat dievaluasi berdasarkan sejumlah indikator yang ditujukan untuk menilai apakah pembangunan telah memberikan kesempatan. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-6.

(30) yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk meraih masa depan yang lebih baik. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Lingga terus melakukan kajian hasil-hasil pembangunan dengan mengevaluasi indikator kemajuan pembangunan di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Ketiga indikator ini secara umum telah digunakan untuk menilai kemajuan pembangunan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Sebagai pelaksanaan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga 2010-2015, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015 ini memuat evaluasi terhadap kemajuan pembangunan yang telah dicapai pada tahun 2013, serta evaluasi berjalan terhadap tahapan RPJMD Kabupaten Lingga 2010-2015. Evaluasi ini nantinya akan menjadi bahan untuk menentukan langkah-langkah dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan penganggaran dengan mempertimbangkan kondisi capaian terkini, dan proyeksi terhadap target capaian pada tahapan-tahapan selanjutnya. 2.2.1 Indikator Makro Ekonomi 2.2.1.1 Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) PDRB Kabupaten Lingga, pada triwulan IV-2012, PDRB yang dihitung atas dasar harga (Adh) berlaku mencapai Rp. 1,263 triliun, sedangkan perhitungan Adh konstan mencapai Rp. 683,665 milyar rupiah. Tabel 2.7. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Lingga Tahun 2009-2012 (Juta Rp.) Lapangan Usaha 1. Pertanian. 2. Pertambangan &. 2009. 2010. 2011. 2012. 341.026,37. 366.100,23. 393.003,89. 422.765,29. 16.788,13. 19.193,87. 21.737,05. 24.456,36. 98.849,42. 101.557,89. 104.411,67. 107.293,43. 2.058,52. 2.218,87. 2.392,35. 2602,23. 84.066,28. 99.181,39. 116.984,15. 136.345,38. Penggalian 3. Industri Pengolahan. 4. Listrik & Air Bersih. 5. Bangunan. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-7.

(31) 6. Perdagangan, Hotel &. 202.711,26. 233.216,08. 268.572,27. 308.791,92. Restoran 7. Angkutan & Komunikasi. 91.045,95. 104.057,57. 118.872,35. 135.803,45. 8. Keuangan. 38.070,02. 43.613,15. 49.937,55. 57.034,65. 9. Jasa- Jasa. 46.882,28. 53.027,81. 60.028,78. 67.987,09. TOTAL. 921.498,23. 1.022.166,86. 1.135.940,37. 1.263.079,80. Sumber: BPS Kabupaten Lingga, 2013.. Leading sector perekonomian Kabupaten Lingga pada triwulan IV-2012 dicapai oleh sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 33,47 persen terhadap PDRB. Sementara sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi sebesar 24,45 persen. Sektor lainnya yang memberikan kontribusi cukup besar adalah sektor angkutan dan komunikasi dan sektor bangunan, masing-masing sebesar 10,75 persen dan 10,79 persen. Sektor yang mempunyai kontribusi terkecil sebesar 0,21 persen adalah sektor listrik, gas dan air bersih disusul oleh sektor pertambangan dan penggalian 1,94 persen. Tabel 2.8. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Lingga Tahun 2009-2012 Lapangan Usaha 1. Pertanian. 2. Pertambangan &. 2009. 2010. 2011. 2012. 223.596,65. 231.953,51. 240.686,77. 249.944,69. 10.359,33. 11.376,61. 12.301,53. 13.315,18. 75.163,31. 75.148,28. 75.133,25. 75.125,74. 804,01. 851,35. 906,60. 972,80. 32.411,13. 36.446,31. 40.823,51. 45.648,85. 122.982,43. 135.718,56. 150.024,93. 165.793,41. Penggalian 3. Industri Pengolahan. 4. Listrik & Air Bersih. 5. Bangunan. 6. Perdagangan, Hotel & Restoran. 7. Angkutan & Komunikasi. 46.784,38. 52.218,10. 57.558,35. 63.210,33. 8. Keuangan. 24.438,17. 27.279,86. 30.466,20. 33.627,72. 9. Jasa- Jasa. 27.297,77. 30.083,10. 33.078,14. 36.026,37. TOTAL. 563.837,17. 601.075,65. 640.979,28. 683.665,08. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-8.

(32) Sumber: BPS Kabupaten Lingga, 2013. Berdasarkan tabel 2.8 di atas terlihat bahwa total nilai PDRB Kabupaten Lingga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kenaikan nilai PDRB atas Harga Konstan ini seiring dengan kenaikan produksi dari sektor-sektor pembentuk PDRB di Kabupaten Lingga. PDRB Kabupaten Lingga atas dasar Harga Konstan pada tahun 2009 adalah sebesar 563.837,17 juta Rupiah sedangkan pada tahun 2010 mencapai 601.075,69 juta Rupiah, tahun 2011 sebesar 640.075,69 juta Rupiah dan tahun 2012 meningkat menjadi 683.665,08 juta Rupiah. Jadi dalam kurun waktu 2009 – 2012, PDRB Kabupaten Lingga secara riil atau atas dasar harga konstan 2000 hanya meningkat sebesar 13,68% saja. 2.2.1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Salah satu indikator makro ekonomi yang dapat menggambarkan tingkat pertumbuhan. ekonomi. disuatu. daerah. adalah. laju. pertumbuhan. ekonomi.. Penghitungan laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan pertumbuhan PDRB atas Harga Konstan, faktor kenaikan harga atau inflasi telah dihilangkan, sehingga tidak ada pengaruh harga lagi. Berikut ini adalah grafik laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lingga dari tahun 2005 pada awal pembentukan Kabupaten Lingga sampai pada tahun 2012 : Grafik 2.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lingga Tahun 2009-2012. % Pertumbuhan Ekonomi 6.8. 6.71. 6.6. 6.5. 6.4 6.2 6. 6.65. 6.63. 6.6. 6.64. 6.66. 6.05. % Pertumbuhan Ekonomi. 5.8 5.6 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012. Sumber: BPS Kabupaten Lingga, 2013. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-9.

(33) .. Dari grafik 2.1. dapat ditunjukkan bahwa dalam kurun waktu 8 tahun, yaitu dari tahun 2005 – 2012 secara rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lingga berada dalam kisaran 6,6%. Suatu pencapaian nilai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Jika dilihat dari pergerakannya, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lingga tampak sedikit berfluktuasi, namun mulai tahun 2008 cenderung lebih stabil dengan nilai pertumbuhannya berada pada kisaran 6,6 persen. Pada tahun 2012, pertumbuhan yang ekonomi Kabupaten Lingga mengalami pertumbuhan yang positif atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu dari 6,64 persen menjadi 6,66 persen. Jadi dapat dikatakan mengalami kenaikan sebesar 0,02 poin. 2.2.1.3 Tingkat Pengangguran Informasi yang didapat dari hasil tabulasi pengolahan data Sakernas Agustus 2012 menunjukkan bahwa sekitar 62,01 persen dari total penduduk 15 tahun ke atas di Kabupaten Lingga tergolong kedalam kategori angkatan kerja. Untuk jumlah penduduk Kabupaten Lingga yang bekerja pada tahun 2012 diperkirakan mencapai 59,83 persen dari total penduduk berusia 15 tahun ke atas atau berkisar 96,48 persen dari total angkatan kerja di daerah ini. Pada tahun 2012, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan (37,12 persen) masih jauh lebih rendah daripada partisipasi angkatan kerja laki-laki (85,87 persen). Hal ini terutama disebabkan oleh karena banyak perempuan di Kabupaten Lingga yang masuk kedalam kategori kelompok bukan angkatan kerja, dengan kegiatan utamanya adalah mengurus rumah tangga. Pada tahun 2012, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) laki-laki mencapai 2,53 persen sedangkan TPT perempuan sedikit lebih besar, yakni 5,91 persen. Indikator TPT berguna untuk memberi indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran. Secara agregat, TPT Kabupaten Lingga tahun 2012 berada pada kisaran 3,52 persen; artinya secara rata-rata masih terdapat 4 orang yang menganggur dari setiap 100 orang yang termasuk dalam angkatan kerja.. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-10.

(34) Namun, TPT yang rendah tidak serta merta menjamin produktifitas yang tinggi. Dari total penduduk yang bekerja di Kabupaten Lingga ternyata hampir sepertiganya (34,84 persen) ternyata tergolong setengah pengangguran artinya mereka memiliki jam kerja di bawah jam kerja normal yakni 35 jam. Apalagi jika dikaitkan dengan jenis pekerjaan utama dan status pekerjaan yang setiap tahunnya didominasi oleh sektor non formal, bahkan ditahun 2011 kontribusinya mencapai 59,37 persen. Tabel 2.9 Beberapa Indikator Ketenagakerjaan di Kabupaten Lingga, 2012 Indikator Ketenagakerjaan. 2011. 2012. (1). (2). (3). 64,00. 62,01. 3,55. 3,52. - Formal. 43,11. 40,63. - Informal. 56,89. 59,37. 4. Persentase penduduk yang bekerja dengan jam kerja ≥ 35 jam. 57,81. 65,16. 5. Angka Setengah Pengangguran (Persen). 42,19. 34,84. - Setengah Pengangguran Terpaksa. 11,02. 14,15. - Setengah Pengangguran Sukarela. 31,17. 20,69. 51,24. 46,96. 987. 1.067. 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (Persen) 2. Tingkat Pengangguran Terbuka (Persen) 3. Sektor Pekerjaan Utama Penduduk yang Bekerja (Persen) :. 6. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Pertanian (Persen) 7. Upah Minimum Regional (Ribu Rupiah) Sumber : Lingga Dalam Angka, 2013. 2.2.2. Indikator Makro Pembangunan Lainnya Tingkat pencapaian pembangunan suatu daerah dapat diukur pula dari tingkat pelayanan publik. Pelayanan publik yang umumnya digunakan dalam mengukur keberhasilan adalah pelayanan dasar, diantaranya pelayanan pendidikan, kesehatan,. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-11.

(35) dan sarana prasarana perkotaan. Ketiga pelayanan dasar tersebut adalah indikator yang dapat mewakili pengukuran keberhasilan pelaksanaan suatu program/kegiatan pembangunan. Indikator pendukung keberhasilan pembangunan lainnya dapat diketahui dengan melihat jumlah penduduk miskin, kondisi jalan dan cakupan layanan air bersih yang langsung bersentuhan dengan manfaat yang diterima oleh masyarakat, sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut ini: Tabel 2.10 Indikator Pendukung Keberhasilan Pembangunan Lainnya Uraian. 2010. 2011. 2012. Prevelensi Gizi Buruk 1,86%. 2,24%. 3,91%. Penduduk Miskin. 13.652 orang. 12.055 orang. 13.000 orang. Kondisi Jalan Baik. 276,15 Km. 293,9 Km. 312,36 Km. 17%. 17%. Cakupan Layanan Air 17% Bersih (PAM) Sumber : BPS Kabupaten Lingga, 2013. Pertumbuhan ekonomi yang tidak mengindahkan pembangunan dibidang lain seperti bidang kesehatan dan pendidikan tidak akan banyak bermanfaat. Karena itu upaya. pemerintah. dalam. meningkatkan. pertumbuhan. ekonomi. harus. juga. meningkatkan indikator di bidang kesehatan dan pendidikan. Kaitan antara indikator di bidang kesehatan dan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan yang timbal balik, disatu pihak penyediaan layanan di bidang kesehatan dan pendidikan memerlukan pertumbuhan ekonomi dan di lain pihak status kesehatan dan pendidikan penduduk menentukan tingkat produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indikator kesehatan dan pendidikan yang meliputi Angka Melek Huruf (AMH), Usia Harapan Hidup (AHH), Angka Rata-rata lama sekolah (ALS) mengalami peningkatan dalam tahun-tahun terakhir ini. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang merupakan representasi kemajuan dibidang. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-12.

(36) ekonomi, pendidikan dan kesehatan mengalami peningkatan dari 71,35 (tahun 2010) , 71,68 (tahun 2011) dan 72,09 (tahun 2012) Indikator makro pembangunan daerah menunjukkan tingkatan pencapaian atas hasil pembangunan daerah yang telah dilaksanakan pada periode tahun sebelumnya, sehingga dapat diketahui besaran kemajuan pembangunan di Kab. Lingga di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, fisik dan prasarana. 2.3.. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD. 2.3.1. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2013 merupakan tahun ketiga penjabaran RPJMD 2010 – 2015 Kabupaten Lingga yang merupakan penjabaran visi dan misi Kepala Daerah Lima Tahunan. Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Lingga yaitu : ““TERWUJUDNYA KABUPATEN LINGGA SEBAGAI BUNDA TANAH MELAYU YANG AGAMIS, BERBUDAYA, DEMOKRATIS DAN MAMPU BERSAING UNTUK MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA” . sedangkan prioritas pembangunan 2012 adalah sebagai berikut : 1. Pemerataan dan percepatan pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. 2. Penyediaan dan pemantapan Infrastruktur 3. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan 4. Peningkatan aksesibilitas antar pulau dan antar daerah 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) 6. Meningkatkan pembinaan keagamaan dan pelestarian adat dan budaya Melayu 7. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam yang seimbang dan lestari serta berkelanjutan melalui pengembangan agrominawisata 8. Optimalisasi penerimaan daerah. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-13.

(37) Adapun capaian kinerja RPJMD Kabupaten Lingga pada tahun anggaran 2013 diuraikan sebagai berikut : a. Penanggulangan Kemiskinan Penanggulangan kemiskinan telah menjadi agenda dan prioritas utama pembangunan nasional sejak lama dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan telah dilaksanakan. Selanjutnya dalam rangka percepatanupaya penanggulangan kemiskinan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama Pemerintah Kabupaten/Kota pada tanggal 20 Agustus 2010 telah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama untuk lebih fokus dan lebih meningkatkan koordinasi, sinkronisasi perencanaan dan pelaksaan program/kegiatan penanggulangan kemiskinan. Nota Kesepahaman Bersama tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk Peraturan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Nomor 23 Tahun 2010 tentang Penyaluran Dana Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota untuk Pelaksanaan Program Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau. Program Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan terdiri dari 3 Program utama : 1. Program Pemenuhan Hak-hak Dasar Penduduk Miskin 2. Program Rumah Layak Huni 3. Program Pembinaan Unit Usaha Penduduk Miskin/Desa Tertinggal. Program pengentasan kemiskinan terdiri dari 11 (sebelas) kegiatan andalan yang sepenuhnya akan dilaksanakan oleh SKPD terkait, dimana pelaksanaannya dikoordinir oleh Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKPKD). Adapun arah kebijakan umum ketiga program tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Pemenuhan Hak-hak Dasar Penduduk Miskin/Desa Tertinggal. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-14.

(38) Program ini dlaksanakan dalam rangka memberikan akses yang lebih besar kepada penduduk miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai sehingga mereka lebih berdaya dan mampu mengembangkan dirinya. Penanggungjawab program ini adalah Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Program ini terdiri dari 5 kegiatan yaitu : a. Penyediaan. makanan. tambahan. bagi. Balita/. ibu. hamil. telah. didistribusikan sebanyak 480 orang b. Perawatan kasus gizi buruk bagi masyarakat/ desa miskin untuk 66 kasus (1 rawat inap dan 63 rawat jalan). c. Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) untuk mengcover 45.000 jiwa. d. Pembangunan/ rehabilitasi Posyandu, Pustu, Puskesdes sebanyak 4 unit. Terdiri dari Polindes 2 unit, Posyandu 2 unit. e. Beasiswa bagi siswa SLTA dan keluarga miskin sebanyak 1.677 siswa. 2. Program Rumah Layak Huni Dari 14 indikator kemiskinan makro, 6 diantaranya berkaitan dengan kondisi rumah. Oleh karena itu, program Rumah Layak Huni menjadi sangat penting dalam. rangka. percepatan. pengentasan. kemiskinan.. Program. ini. dilaksanakan secara terpadu oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertambangan dan Energi. Program rumah layak huni merupakan salah satu paket kegiatan yang meliputi : a. Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 798 unit. b. Penyediaan sarana lingkungan dan sumber air bersih 4 paket. c. Penyediaan listrik rumah penduduk miskin/desa tertinggal untuk 858 unit. 3. Program Menumbuhkembangkan Unit Usaha Penduduk Miskin/Desa Tertinggal. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-15.

(39) Program ini dimaksudkan untuk memberikan mata pencaharian/ pekerjaan tambahan bagi anggota keluarga/anggota rumah tangga miskin sehingga mereka mempunya pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga atau mendukung ekonomi keluarga sehingga mereka menjadi labih mapan secara ekonomi dan akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup lebih baik. Program ini terdiri dari : 1. Kegiatan menumbuh kembangkan kelompok usaha bersama dan atau koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) penduduk miskin/desa tertinggal 1. Pemberian Bantuan Sosial dalam rangka Pembinaan KUBE Penduduk Miskin sebanyak 15 KUBE/ kelompok. 2. Menumbuhkembangkan Kelompok Usaha Bersama, Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Diutamakan Ibu-Ibu/Perempuan Pada Penduduk Miskin. 3. Pelatihan Pemanfaatan Hasil Laut untuk Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan bagi Masyarakat Miskin. 4. Pelatihan Pemanfaatan Hasil Budidaya ikan air tawar untuk Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan bagi Masyarakat Miskin. 2.. Kegiatan menumbuh kembangkan kelompok usaha bersama dan atau koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) penduduk miskin/desa tertinggal 1. Kegiatan menumbuhkembangkan usaha nelayan dan pembudidaya ikan serta keluarga pengolah hasil perikanan (motorisasi, budidaya dan pengolahan hasil perikanan) bagi penduduk miskin/desa tertinggal untuk 399 KK.. 3. Kegiatan menumbuh kembangkan usaha pertanian penduduk miskin/desa tertinggal 1. Kegiatan Budidaya Ternak Pada Rumah Tangga Miskin tidak terlaksana. 2. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan untuk 785 KK.. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-16.

(40) Secara kumulatif untuk program pengentasan kemiskinan yang merupakan sharing bersama pemerintah Kabupaten Lingga dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau capaian program dan kegiatan pengentasan kemiskinan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 2.12 sebagai berikut : Tabel 2.11 Capaian Program dan Kegiatan Pengentasan Kemiskinan Tahun 2013 No 1 I. I.1.. I.1.1.. I.2. I.2.1.. I.3.. Program / Sub Program Kegiatan. Lokasi. 2. 3. Target. Capaian. 4. 5. Program Pemenuhan Hak-Hak Dasar Penduduk Miskin Pemberian makanan tambahan balita/anak sekolah/ibu hamil bagi penduduk miskin/ desa tertinggal Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin. 5 Kecamatan. Gizi buruk = 66, dan Ibu Hamil = 480. Gizi buruk = 66, dan Ibu Hamil = 480 *). 5 Kecamatan. 64 kasus (1 rawat inap, 63 rawat jalan). 64 kasus (1 rawat inap, 63 rawat jalan). 5 Kecamatan. 45.000 jiwa. 2 kecamatan. 2 unit polindes (P. Noja dan desa Rantau Panjang),. Perawatan kasus gizi buruk bagi penduduk miskin/desa tertinggal Kegiatan Pelayanan Kesehatan Akibat Gizi Buruk Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin/ desa tertinggal. I.3.1.. Kegiatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). I.4.. Pembangunan/rehabilitasi posyandu dan pustu Kegiatan Pembangunan Polindes. I.4.1.. Sasaran. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. 87.505 jiwa. 2 unit polindes (P. Noja dan desa Rantau Panjang),. II-17.

(41) I.4.2.. I.5.. I.5.1.. II. II.1.. II.1.1.. II.2. II.2.1.. Pembangunan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan (Posyandu) Pemberian beasiswa bagi siswa SLTA dari keluarga miskin/desa tertinggal Pemberian Beasiswa Berprestasi Bagi Siswa Kurang Mampu. 1 kecamatan. 2 unit Posyandu (desa Batu Kacang dan desa Dabo Lama). 2 unit Posyandu (desa Batu Kacang dan desa Dabo Lama). 5 Kecamatan. 1.677 siswa SLTA. 1.677 siswa SLTA. 5 Kec ( Lingga, Lingga Utara, Lingga Timur, Senayang, Selayar). 798 RTS. Lingga 169 RTS, Lingga utara 182 RTS, Senayang 306 RTS, Selayar 40 RTS, Lingga Timur 101 RTS.. Kecamatan Senayang, Kecamatan Lingga. 4 paket (desa Batu Belobang 90 KK, ds. Senempek desa Centeng 180 KK, ds Secawar 76 KK (2 HU+2 reservoar), senayang 380 SR+pipa distribusi. 4 paket (desa Batu Belobang 90 KK, ds. Senempek desa Centeng 180 KK, ds Secawar 76 KK (2 HU+2 reservoar), senayang 380 SR+pipa distribusi. 758 unit. rumah layak huni yang telah dibangun di tahun 2011 dan 2012 yang belum terselesaikan dan belum teranggarkan (2013 sambungan PLN 607 rumah, PLTS 251 rumah. Program Rumah Layak Huni Rehabilitasi rumah tidak layak huni termasuk fasilitas jamban keluarga Pemberian Bantuan Sosial untuk Pembelian Bahan Bangunan dan Biaya Tukang dalam rangka Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Penyediaan sarana lingkungan dan sumber air bersih Pembangunan Sarana Air Bersih. II.3.. Penyediaan listrik rumah penduduk miskin/desa tertinggal. II.3.1.. Penyediaan Listrik Rumah Penduduk Miskin / Desa Tertinggal. III.. Program Pembinaan Unit Usaha Penduduk Miskin/Desa Tertinggal. 5 Kecamatan. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-18.

(42) III.1.. III.1.1.. Kegiatan menumbuh kembangkan kelompok usaha bersama dan atau koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) penduduk miskin/desa tertinggal Pemberian Bantuan Sosial dalam rangka Pembinaan KUBE Penduduk Miskin. 5 kecamatan induk. 15 kelompok. III.1.2.. Menumbuhkembangkan Kelompok Usaha Bersama, Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Diutamakan IbuIbu/Perempuan Pada Penduduk Miskin. Kec. Lingga, Senayang dan Lingga Utara. III.1.3.. Pelatihan Pemanfaatan Hasil Laut untuk Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan bagi Masyarakat Miskin. Kec. Lingga, Senayang dan Lingga Utara. III.1.4.. Pelatihan Pemanfaatan Hasil Budidaya ikan air tawar untuk Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan bagi Masyarakat Miskin. 5 Kecamatan. 60 orang. III.2.. Kegiatan menumbuh kembangkan usaha perikanan penduduk miskin/desa tertinggal Kegiatan menumbuhkembangkan usaha nelayan dan pembudidaya ikan serta keluarga pengolah hasil perikanan (motorisasi, budidaya dan pengolahan hasil perikanan) bagi penduduk miskin/desa tertinggal. Kec: Lingga, Senayang, Lingga Utara, Lingga Timur, dan Selayar. 399 KK. III.2.1.. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. Ibu-ibu yang telah punya kelompok usaha namun sangat berprestasi dibandingkan dengan kelompok lainnya di kecamatannya. Penerima ditiap kecamatan hanya 3 kelompok, total 15 kelompok x Rp. 15.000.000 (1 kelompok 5 orang) Pembentukan Koperasi untuk kelompok ibu-ibu miskin. Sasarannya adalah ibuibu/perempuan miskin yang diberikan pelatihan, modal usaha, dan sarana prasarana (alat untuk mengolah daging ikan) 60 orang. Nelayan produktif pada penerima RTLH 2013 sebanyak 399 kk (bantuan berupa alat tangkap: jaring, bubu ikan dan. II-19.

(43) bubu ketam, sampan, pompong) III.3.. III.3.1.. III.3.2.. Kegiatan menumbuh kembangkan usaha pertanian penduduk miskin/desa tertinggal Kegiatan Budidaya Ternak Pada Rumah Tangga Miskin Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan. 2 Kecamatan. -. -. Kec. Lingga, Senayang, Lingga Utara. 785 KK. Penerima RTLH 785 KK, perorang menerima Rp. 1.233.500, masing-masing menerima bibit mangga harum manis 3 batang, rambutan 3 batang, jeruk 3 batang, benih bayam 150 gram, benih kangkung 300 gram, benih sawi 300 gram, benih terung 300 gram, benih cabe 25 gram, pupuk NPK 10 kg, pupuk kandang 10 kg, dan alat pertanian berupa: cangkul, parang pendek, gembor, polibag.. Dari tahun 2011 semenjak dimulainya program ini telah digelontorkan dana yang besar yang berasal dari sharing antara pemerintah Kabupaten Lingga dan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. adapun total dana dari tahun ke tahun sebagai berikut : Tabel 2.12 Pagu Anggaran Program Pengentasan Kemiskinan 2011-2015 TAHUN 2011. APBD KABUPATEN. APBD PROVINSI. TOTAL. 12.157.482.500. 24.314.965.000. 36.472.447.500. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-20.

(44) 2012. 12.296.714.159. 27.121.165.290. 39.417.879.449. 2013. 11.264.748.812. 22.529.497.624. 33.794.246.436. 2014. 12.217.756.457. 24.435.512.914. 36.653.269.371. 2015. 12.305.789.483. 24.611.578.967. 36.917.368.450. Secara umum capaian kinerja RPJMD dengan realisasi di lapangan dalam pengentasan kemiskinan dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 2.2 Perbandingan antara capaian kinerja dan target kinerja dalam bidang Pengentasan Kemiskinan Kabupaten Lingga, 2010 – 2015 16 14 12 10 8 6 4 2 -. 16. 14. 15.83 12.98. 14.17 12 10 8 6. 2010. 2011. 2012. target. 2013. 2014. 2015. capaian. Sumber : Bappeda, 2013 (data diolah). b. Pendidikan Salah satu dari keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah apabila didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan. Pemerintah berupaya untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Wajib belajar 6 tahun yang dilanjutkan dengan wajib belajar 9 tahun serta program pendidikan lainnya adalah bentuk. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-21.

(45) upaya pemerintah dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang pada akhirnya akan tercipta sumber daya manusia tangguh yang siap bersaing pada era globalisasi. Di bidang pendidikan, indikator yang dilihat dari tingkat keberhasilan bidang pendidikan antara lain adalah Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Melek huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah. Angka Partisipasi Kasar (APK) yang merupakan proporsi penduduk yang bersekolah dengan jenjang pendidikan tertentu. Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, APK menunjukkan angka yang cukup menggembirakan dengan melebihi target yang telah ditentukan. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi penduduk pada suatu keompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan usianya, yang dibagi pada tiga jenjang pendidikan, yaitu SD/MI untuk usia 7-12 tahun, SMP/MTs untuk usia 13-15 tahun, dan SMA/MA untuk usia 16-18 tahun. Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Gambaran secara umum dari perkembangan pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga dapat dilihat sebagai berikut : Pada tahun 2012/2013, Taman Kanak Kanak berjumlah 16 sekolah, 668 murid dan 30 guru dengan rasio murid terhadap guru 22,2 dan rasio murid terhadap sekolah 41,75. Selanjutnya pada tahun yang sama Sekolah Dasar berjumlah 135 buah dan SLTP berjumlah 36, dengan rasio murid terhadap guru 10,5 untuk SD dan 14,4 untuk SMP. Data statistik pendidikan menengah terbatas pada SMA dan SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga saja. Pada tahun 2012/2013 terdapat 12 SMA dan 5 SMK dengan jumlah murid SMA sebesar 2.357 dan murid SMK sebesar 527, sedangkan jumlah guru SMA 164 orang dan guru SMK 28 orang. Rasio murid terhadap guru SMA 14,37 dan SMK 18. Untuk keadaan fisik sekolah harus menjadi perhatian , tergambar pada tabel 2.13 dimana dari 1036 ruang kelas yang tersedia, sebanyak 60 ruang kelas. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-22.

(46) tergolong dalam kategori rusak berat, 220 kategori rusak ringan dan 756 ruang kelas dalam kondisi baik. Jumlah tenaga pendidik sangat memadai, dimana pada tahun 2012 rasio antara jumlah murid dengan guru pada jenjang SD/Mi sebesar 10 : 1. Pada jenjang SMP/MTs sebesar 14 : 1 dan pada jenjang SMA/MA sebesar 15 : 1. Hal ini menjelaskan bahwa jumlah guru/tenaga pengajar sudah tercukupi. Hal yang perlu diperhatikan adalah peningkatan kualitas tenaga pendidik, dimana peningkatan kualifikasi guru S1/D4 masih harus ditingkatkan.. Tabel 2.13. Indikator Pendidikan Kabupaten Lingga 2010 – 2015. N INDIKATOR O. TAHUN 2010 capaian. 2011 target. 2011 capaian. 2012 target. 2012 capaian. 2013 target. 2014 target. 2015 target. 1. APK SD/MI/Paket A. 115,43. 98,9. 108,9. 99,5. 100,26. 92,4. 93,4. 96. 2. 84,93. 84,6. 83,95. 88,5. 73,05. 80,5. 81,5. 84. 62,82. 60,5. 68,11. 75,4. 50. 74,5. 75,5. 78. 4. APK SLTP/MTs/Paket B APK SLTA/MA/Paket C APM SD/MI. 96,5. 88,03. 93,3. 91,33. 95,4. 96,5. 98. 5. APM SMP/MTs. 75,5. 52,10. 68,2. 64,71. 3. 78. 92,58 90,73 91,46 91,32 92,10 91,39 91,53 Persentase Penduduk Usia 14-44 th yang melek huruf (%) 7,23 7,24 12 12 7,27 12 12 7 Angka rata-rata lama sekolah Sumber : Laporan Pembangunan Manusia Kab. Lingga, 2013 , RPJMD Kab. Lingga 2010-2015. 6. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. 91,53. II-23.

(47) Tabel 2.14. Banyaknya Ruang Kelas Sekolah Negeri Menurut Tingkatan dan Kondisinya Rusak Jenis Sekolah. Baik. Ringan. Berat. Jumlah. 01.. Taman Kanak - Kanak (TK). 25. 19. -. 44. 02.. Sekolah Dasar (SD). 505. 136. 48. 689. 03.. Madrasah Ibtidaiyah (MI). 8. 2. 04.. Sekolah Menengah Pertama (SMP). 120. 30. 7. 157. 05.. Madrasah Tsanawiyah (MTs). 14. -. -. 14. 06.. Sekolah Menengah Atas (SMA). 70. 19. -. 89. 07.. Madrasah Aliyah (MA). 2. 6. 5. 13. 08.. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 12. 8. -. 20. 756. 220. 60. 1.036. Jumlah. 10. Sumber : Lingga Dalam Angka, 2013. Tabel 2.15 Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid di Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan. Jumlah Murid (Orang). Jumlah Guru (Orang). Rasio Murid Guru. (1). (2). (3). (4). 11.202. 1.072. 10 : 1. SLTP/MTs. 3.603. 249. 14 : 1. SMU/MA/SMK. 3.402. 220. 15 : 1. SD/MI. Sumber : Laporan Pembangunan Manusia, 2013. c. Kesehatan Sesuai dengan tujuan MDG’s dimana 4 indikator diantara 8 indikator sangat terkait erat dengan bidang kesehatan, pembangunan bidang kesehatan antara lain difokuskan pada penurunan angka kematian bayi, angka kematian. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-24.

(48) ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat serta peningkatan sarana dan prasarana kesehatan. Angka Harapan Hidup masyarakat Kabupaten Lingga. saat ini baru. mencapai 70,37, masih perlu ditingkatkan. Peningkatan angka harapan hidup ini sudah barang tentu tidak terlepas dari berbagai aspek pendukungnya seperti : cakupan pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita, ibu hamil dan menyusui, penurunan angka kematian bayi, Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat, faktor lingkungan seperti perumahan, sanitasi serta kebiasaan hidup masyarakat itu sendiri. Tersebarnya Puskesmas dan Puskesmas Pembantu pada setiap kecamatan di Kabupaten Lingga tentunya mempermudah akses penduduk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan cepat. Demikian pula di desa-desa telah tersebar Posyandu dan di beberapa desa telah terbentuk Polindes dan Poskesdes. Hal ini bisa dilihat dari persentase penduduk yang pernah mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan menurun. Meskipun demikian, guna meningkatkan kesadaran masyarakat serta pelaksanaan dan pemerataan pelayanan kesehatan, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan aktivitas serta sarana posyandu dan poskesdes dengan menitikberatkan pada peningkatan keterpaduan peranan pemerintah desa, TP PKK, RW, RT dan masyarakat disatu pihak serta para tenaga medis dan kader kesehatan di pihak lain. Salah satu fokus utama program kesehatan adalah menurunkan angka kematian bayi (AKB). Pada tahun 2010 sebesar 31,84, target pada tahun 2010 sebesar 23 per 1000 Kelahiran. Tahun 2011 AKB turun menjadi 25 dari target sebesar 22 per 1000 KH. Tahun 2012 turun lagi menjadi 12,2. Sedangkan target RPJMD sebesar 21. Hal ini menunjukkan pemerintah berhasil dalam menekan angka kematian bayi. Tinggi rendahnya AKB, akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan yang sangat erat kaitannya dengan angka harapan hidup yang menjadi komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Semakin rendah AKB maka. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-25.

(49) angka harapan hidup akan semakin baik dan sebaliknya jika AKB tinggi maka angka harapan hidup akan menjadi rendah. Selain AKB, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Lingga masih tinggi. Tingginya angka kematian ibu memperlihatkan rendahnya status sosial ekonomi dan politik perempuan. Memang banyak faktor yang mempengaruhi angka kematian ibu, diantaranya derajat kesehatan, sosial budaya, ekonomi, tradisi, keadaan geografis dan tingkat pendidikan masyarakat. Saat ini berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu. Fasilitas sanitasi lingkungan pada saat ini belum cukup memadai, hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan, karena sanitasi akan terkait erat dengan status gizi. Seperti kita ketahui bahwa apabila anak-anak balita berada dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat, tidak hanya akan menyebabkan mereka rentan terhadap serangan penyakit tapi juga menurunkan daya tahan tubuh dan mengurangi kemampuan untuk menyerap zat gizi. Sanitasi total bagi masyarakat yang tercermin pada program stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan sampah dan pengelolaan limbah merupakan pilar yang mendasar dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan derajat kesehatan masyarakat yang diharapkan. Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) yang merupakan salah satu indikator MDG’s perlu diupayakan secara intensif bersama komponen masyarakat yang ada mengingat keberhasilan program tersebut secara dominan ditentukan oleh kesadaran dan peran serta masyarakat. Tabel 2.16 Indikator Makro di Bidang Kesehatan TAHUN. INDIKATOR. Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran. 2010. 2010. 2011. 2011. 2012. 2012. 2013. 2014. 2015. capaian. target. capaian. target. target. capaian. target. target. target. 21. 12,2. 20. 19. 18. 31,84. 23. 17,9. 22. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-26.

(50) Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Angka Harapan Hidup Persentase Balita Gizi Buruk. 390. 289,4. 390. 320. 226. 256. 192. 128. 70,16. 70,16. 70,26. 70,30. 70,44. 70,37. 70,58. 70,73. 70,87. 1,86. 2,6. 2,24. 2,5. 2,4. 0,79. 2,3. 2,2. 2,1. Sumber : Bappeda Kab. Lingga (data diolah). d. Pertumbuhan Perekonomian Daerah Besaran PDRB Kabupaten Lingga atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 berada pada angka 1,263 trilyun. Bila dilihat perkembangannya perekonomian Kabupaten Lingga setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, dimana tahun sebelumnya berada pada kisaran 1,135 trilyun. Sedangkan untuk PDRB Kabupaten Lingga atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2012 nilainya mencapai Rp 683,66 miliar, sedangkan ditahun 2011 nilainya sekitar Rp 640,98 miiar. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lingga yang diukur berdasarkan perkembangan PDRB atas dasar harga konstan 2000, selalu menunjukkan nilai yang positif. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 mencapai 6,66 persen. Sepanjang tahun 2012, hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. laju pertumbuhan tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada sektor bangunan, yaitu sebesar 11,82%. Hal utama yang turut mempengaruhi tingginya laju pertumbuhan sektor ini adalah masih berjalannya kegiatan peningkatan pembangunan khususnya infrastruktur daerah, disamping juga karena semakin maraknya pembangunan ruko, rumah sewa dan kompleks perumahan dari pembukaan lahan baru. Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menjadi yang terbesar kedua diantara sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Lingga. Laju pertumbuhan yang dicapai oleh sektor ini pada tahun 2012 adalah sebesar 10,51 persen. Pertumbuhan sektor ini. didukung dengan semakin menggeliatnya usaha. ekonomi khususnya usaha perdagangan eceran dan usaha penyediaan makanan dan minuman. Laju pertumbuhan ekonomi sektor Keuangan, Sewa dan Jasa. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-27.

(51) Perusahaan adalah terbesar ketiga, dimana pada tahun 2012 sektor ini mencapai laju petumbuhan sebesar 10,38 persen. Aktivitas perbankan dan lembaga penunjang keuangan lainnya semakin berkembang, demikian halnya pada subsektor persewaan. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, laju pertumbuhan negatif masih dialami oleh sektor industri pengolahan sebagai akibat penertiban illegal logging yang menutup usaha-usaha industri berbahan utama kayu. Pada tahun 2012, laju pertumbuhan ekonomi sektor industri pengolahan adalah sebesar. -0,01 persen. Masih bernilai negatif namun nilainya tidak sekecil. daripada tahun sebelumnya, pertumbuhan industri kecil dan rumahtangga sedikit demi sedikit mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor industri pengolahan ini. Secara umum struktur perekonomian Kabupaten Lingga seperti tahun-tahun sebelumnya masih dominasi oleh sektor pertanian, walaupun kontribusinya mempunyai kecenderungan yang menurun selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012, kontribusi sektor pertanian adalah sebesar 33,47 persen. Jika dilihat dari subsektornya, penyumbang utama nilai tambah perekonomian pada sektor pertanian ini berasal dari sub sektor perikanan, yaitu sebesar 24,31 persen, sedangkan kontribusi keempat subsektor lainnya terhadap perekonomian hanya dibawah 5 persen. Kontributor terbesar kedua dalam penciptaan nilai tambah perekonomian Kabupaten Lingga berasal dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Seiring dengan peningkatan pertumbuhannya, peluang usaha pada sektor ini juga semakin terbuka luas sehingga dapat memacu kegiatan pengembangan perekonomian ke depannya. Pada tahun 2012, besarnya kontribusi yang diberikan oleh sektor ini sekitar 24,45 persen. Pada tahun 2012, sektor bangunan merupakan kontributor terbesar ketiga dalam menyumbangkan nilai tambah perekonomian Kabupaten Lingga. Sektor ini menyumbangkan nilai tambahnya sebesar 10,79 persen pada tahun 2012. Pada tahun 2012, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) laki-laki mencapai 2,53 persen sedangkan TPT perempuan dua kali lebih tinggi, yakni sekitar 5,91. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-28.

(52) persen. Indikator TPT berguna untuk memberi indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran. Secara agregat, TPT Kabupaten Lingga tahun 2012 berada pada kisaran 3,52 persen; artinya secara rata-rata masih terdapat 4 orang yang menganggur dari setiap 100 orang yang termasuk dalam angkatan kerja. Tabel 2.17 Indikator Makro Ekonomi Daerah NO. 1. INDIKATOR. TAHUN 2011 capaian. 2011 target. 2012 target. 2012 capaian. 2014 target. 2015 target. PDRB Per Kapita -. ADHB. 12,5 jt. 11,4 jt. 12,60jt. 12,68jt. 15,2 juta. 16,7 jt. -. ADHK. 6,9 jt. 6,7 jt. 6,75jt. 6,86jt. 7,3 juta. 7,6 jt. 2. Pertumbuhan Ekonomi. 6,64%. 6,60%. 6,64%. 6,66%. 6,73%. 6,78%. 3. Penduduk Miskin. 12,98%. 14%. 12%. 14,16%. 8%. 6%. 6%. 5,8*. 3,52%. 5,3%. 5%. Tingkat 3,5% Pengangguran Terbuka Sumber : Bappeda Kab. Lingga (data diolah) 4. e. Perikanan dan Kelautan Sektor perikanan menyumbang kontribusi PDRB sebesar 24,82% atau hampir seperempat dari PDRB. Hal ini menunjukkan corak perekonomian Kabupaten. Lingga. merupakan. wilayah. maritim. dengan. pemanfaatan. sumberdaya alam perikanan yang sangat potensial. Berdasarkan Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan/KOMNASKAJISKAN 2010 total potensi perikanan tangkap di WPP 711 sebesar 1.057.050 ton/tahun Terdapat sebesar 860,650,11 ton/tahun berada di wilayah Perairan Kep. Riau dan di Kab. Lingga sebesar 83,506.95 ton/tahun sudah dimanfaatkan sebesar 23% (sebesar 19.632,48 ton).. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-29.

(53) Untuk sektor perikanan di Kabupaten Lingga pada umumnya adalah perikanan laut. Pada tahun 2010 volume produksi perikanan laut sebesar 21.560,931 ton, pada tahun 2011 bertambah menjadi 23.713,671 ton atau mengalami peningkatan sebesar 9,98 persen. Tahun 2012 menjadi 32.100 ton. Jumlah alat produksi perikanan pada tahun 2012 tercatat 5.567 unit alat penangkap ikan, terdiri dari 2.510 perahu tanpa motor, perahu bermotor diesel 27, perahu tempel 3.030 buah. Begitu juga dengan potensi perikanan budidaya laut dimana angkanya hanya mencapai 300 Ton. Budidaya air tawar hasilnya menggembirakan sebesar 5.567 ton. Budidaya rumput laut harus digenjot karena Kabupaten Lingga memiliki wilayah yang sangat potensial untuk pengembangannya terutama di pesisir pulau Singkep. Untuk pengembangan kawasan minapolitan ada beberapa tempat yang layak yaitu Desa Penuba dan Desa Tajur Biru yang sangat potensial sebagai daerah pengembangan kawasan perikanan. Capaian pembangunan di bidang perikanan dan kelautan tahun 2012 serta target pencapaian terlihat dalam tabel berikut ini :. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015. II-30.

Referensi

Dokumen terkait

KAP berpengaruh terhadap ketepatwaktuan ( timeliness ) penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini auditor tidak

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Wajib dan Pembebasan Untuk Ditera dan atau Ditera Ulang Serta Syarat-syarat Bagi Alat Ukur, Takar, Timbang dan

Perkembangan teknologi khususnya dibidang ilmu komputer dan jaringan sangat pesat, seiring dengan pengembangan teknologi dan permintaan kebutuhan sekarang ini..

Pada kegiatan pembelajaran literasi dasar anak sangat antusias, anak tidak merasa bosan mengikuti kegiatan tersebut, karena kegiatannya sangat bervariasi. Kegiatan tersebut

[r]

(7) Dalam hal ganti rugi dibayarkan kepada pengirim, maka pengirim berhak atas pengembalian porto yang telah dibayarnya, jika surat dengan harga tanggungan atau

dengan penelitian yang akan dilakukan adalah dalam penulisan hukum tersebut membahas tentang status perkawinan anak dibawah umur dalam perspektif hukum

[r]