TAHUN PELAJARAN 2024/2025
F. Refleksi
2) PENGORGANISASIAN DEPARTEMEN PERAWATAN
10 Bagian dalam perusahaan yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia. Adapun tugas dari divisi ini antara lain melakukan pelatihan, menilai kinerja atau prestasi kerja, hingga memberikan promosi.
• Produksi
Salah satu divisi yang ada dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab perihal merencanakan, melaksanakan, dan menjalankan kegiatan produksi. Tugas dari bagian produksi sendiri merincikan tanggung jawabnya, yakni mengolah bahan baku hingga menjadi sebuah produk atau jasa yang memiliki nilai jual di pasaran.
• Litbang
Divisi ini memiliki tugas untuk melakukan riset pasar, mengembangkan produk atau jasa, sampai menganalisis tingkat persaingan bisnis perusahaan.
11 Jenis pekerjaan perawatan akan menentukan karakteristik pengerjaan dan jenis pengawasan. Jenis-jenis pekerjaan perawatan yang biasanya dilakukan adalah: sipil, permesinan, perpipaan, listrik dan sebagainya.
b. Kesinambungan Pekerjaan
Jenis pengaturan pekerjaan yang dilakukan di suatu perusahaan/industri akan mempengaruhi jumlah tenaga perawatan dan susunan organisasi perusahaan. Sebagi contoh, untuk pabrik yang melakukan aktifitas pekerjaan lima hari kerja seminggu dengan satu shift, maka program perawatan preventif dapat dilakukan tanpa menganggu kegiatan produksi dimana pekerjaan perawatan bisa dilakukan diluar jam produksi. Berbeda halnya dengan aktifitas pekerjaan produksi yang kontinyu (7 hari seminggu, 3 shift sehari) maka pekerjaan perawatan harus diatur ketika mesin sedang berhenti beroperasi.
c. Situasi Geografis
Lokasi pabrik yang terpusat akan mempunyai jenis program perawatan yang berbeda jika dibandingkan dengan lokasi pabrik yang terpisah-pisah. Sebuah pabrik besar dan bangunannya tersebar akan lebih baik menerapkan program perawatan lokal (desentralisasi), sedangkan pabrik kecil atau lokasi bangunannya berdekatan akan lebih baik menerapkan sistem perawatan terpusat (sentralisasi).
d. Ukuran Pabrik
Pabrik yang besar akan membutuhkan tenaga perawatan yang besar dibandingkan dengan pabrik yang kecil, demikian pula halnya bagi tenaga pengawas.
e. Ruang lingkup bidang perawatan pabrik
Ruang lingkup pekerjaan perawatan ditentukan menurut kebijaksanaan manajemen.
Departemen perawatan yang dituntut melaksanakan fungsi primer dan sekunder akan membutuhkan supervisi tambahan, sedangkan departemen perawatan yang fungsinya tidak terlalu luas akan membutuhkan organisasi yang lebih sederhana.
f. Keterandalan tenaga kerja yang terlatih
Dalam membuat program pelatihan, dipertimbangkan terhadap tuntutan keahlian dan keandalan pada masing-masing lokasi yang belum tentu sama.
Konsep Dasar Organisasi Departemen Perawatan Beberapa konsep dasar organisasi perawatan adalah:
a. Adanya pembatasan wewenang yang jelas dan layak untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam kekuasaan,
b. Hubungan vertikal antara atasan dan bawahan yang menyangkut masalah wewenang dan tanggung jawab dibuat sedekat mungkin,
c. Menentukan jumlah optimum pekerja yang ditangani oleh seorang pengawas, d. Susunan personil yang tepat dalam organisasi.
12 Prinsip-prinsip Organisasi Departemen Perawatan
a. Perencanaan organisasi yang logis
• Bertujuan untuk mencapai tujuan produksi, yaitu:
• Ongkos perawatan untuk setiap unit produksi diusahakan serendah mungkin,
• Meminimumkan bahan sisa atau yang tidak standar,
• Meminimumkan kerusakan peralatan yang kritis,
• Menekan ongkos perawatan peralatan yang non-kritis serendah mungkin,
• Memisahkan fungsi administratif dan penunjang teknik.
b. Fasilitas yang memadai:
• Kantor: lokasi yang cocok, ruangan dan kondisi tempat kerja yang baik,
• Bengkel: tempat pekerjaan, lokasi bangunan, ruangan dan peralatan,
• Sarana komunikasi: telepon, pesuruh dll c. Supervisi yang efektif
Diperlukan dalam mengelola pekerjaan, dimana:
• Fungsi dan tanggung jawab jelas,
• Waktu yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan,
• Latihan khusus untuk memenuhi kecakapan,
• Cara untuk menilai hasil kerja.
d. Sistem dan kontrol yang efektif:
• Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan,
• Kualitas hasil pekerjaan perawatan,
• Ketelitian pekerjaan perawatan (tidak terjadi over maintenance),
• Penampilan kerja tenaga perawatan,
• Biaya perawatan.
SOAL
1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang manajemen industri 2. Sebutkan 6 fungsi utama manajemen industri
3. Sebutkan Tingkat manajemen secara vertikal yang anda ketahui!
4. Jelaskan apa yang dimaksud organisasi
5. Sebutkan apa saja yang diperlukan dalam mengelola pekerjaan
13 MATERI PERTEMUAN 2
MANAJEMEN BENGKEL
Definisi manajemen bengkel
Manajemen bengkel adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengatur dan mengelola semua aspek operasional di dalam sebuah bengkel. Mulai dari perencanaan kerja, penggunaan peralatan, pengelolaan sumber daya manusia, hingga pelayanan pelanggan.
Tujuan utama dari manajemen bengkel adalah untuk memastikan bengkel dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan menghasilkan keuntungan yang optimal.
Jenis-jenis Managemen Bengkel
Menurut pelayanan dan jumlah kendaraan yang dilayani dan sesuai dengan bidang kerjanya, managemen bengkel dapat dibagi menjadi 2 jenis:
a. Managemen Workshop Dealer Melayani kendaraan dari luar perusahaan (Customer External) sebagai penunjang purnajual (after sales service) yang biasanya dilakukan oleh bengkel pemegang salah satu merk (ATPM) kendaraan tertentu.
b. Managemen Workshop Customer (fleet owner) Melayani pemeriksaan dan perawatan kendaraan dari internal perusahan dan biasanya dilakukan dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan tersebut. Contoh dari managemen bengkel ini adalah managemen bengkel dari perusahaan angkutan, baik penumpang maupun barang, terutama bagi mereka yang memiliki jumlah armada besar.
Perencanaan Managemen Bengkel
Dalam merencanakan bengkel meliputi beberapa hal, sebagai berikut :
• Lay out dan equipment
• Struktur organisasi
• Aktifitas control workshop
• Hubungan dengan customer
14 Manfaat manajemen bengkel
Adapun beberapa manfaat dari manajemen bengkel yaitu:
1. Bengkel dapat Terstruktur.
Bengkel dapat dengan mudah mengukur kinerja dan kemajuan mereka dengan manajemen yang baik. karena pada tahap awal fungsi manajemen, yaitu membuat tujuan. Bengkel juga dapat menilai kekuatan dan kelemahan dan melakukan perbaikan jika ada masalah.
2. Hemat Waktu Diperlukan untuk Menyelesaikan Pekerjaan Bengkel.
Bengkel dapat mengulang banyak pekerjaan dengan SOP yang sudah ada dengan lebih cepat. Misalnya, jika sistemnya sudah ada, mentraining karyawan baru akan lebih cepat.
Jika tidak, pegawai bengkel mungkin perlu beradaptasi selama setahun. Dengan manajemen prosedur operasi standar (SOP), mungkin hanya 3 bulan. Ini juga berlaku untuk proses pelayanan bengkel yang lebih efisien.
3. Pelanggan Bengkel Merasa Puas.
Tujuan utama manajemen bengkel adalah kepuasan pelanggan bengkel; jika pelanggan puas, mereka akan lebih sering menerima perawatan, dan lebih banyak perawatan akan menghasilkan lebih banyak uang bagi kami. Pelanggan yang puas akan tetap setia dan tidak mudah beralih ke bengkel lain karena mereka akan merekomendasikan bengkel kepada orang lain.
Tujuan Manajemen Bengkel
1. Optimalisasi Operasional Bengkel
Optimalisasi operasional bengkel merujuk pada upaya untuk memastikan bahwa setiap aspek dari proses operasional berjalan dengan cara yang paling efisien dan efektif mungkin.Ini mencakup pemeliharaan dan perbaikan kendaraan, manajemen inventori bengkel, dan pelayanan pelanggan bengkel. Pada dasarnya, tujuan manajemen bengkel dari optimalisasi operasional adalah untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi pemborosan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien.
15 2. Pelayanan Pelanggan Bengkel yang Berkualitas
Pelayanan pelanggan yang berkualitas di bengkel mencakup berbagai aspek. Ini termasuk memberikan estimasi yang akurat kepada pelanggan bengkel, menjaga komunikasi yang baik selama seluruh proses perbaikan, dan memastikan kepuasan pelanggan bengkel.Dengan fokus pada pelayanan pelanggan bengkel yang baik, bengkel berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan memperoleh reputasi positif di mata mereka.
3. Pengelolaan Inventori Bengkel yang Efektif
Pengelolaan inventori yang efektif melibatkan pengoptimalkan stok suku cadang dan peralatan di bengkel. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa bengkel dapat merespons dengan cepat terhadap permintaan perbaikan dan pemeliharaan tanpa menghadapi kendala kelebihan stok atau kekurangan persediaan.Dengan mengelola inventori dengan baik, bengkel dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya yang terkait dengan manajemen inventori yang tidak efektif.
4. Pengendalian Biaya Bengkel
Pengendalian biaya bengkel mencakup serangkaian tindakan untuk meminimalkan biaya operasional dan overhead tanpa mengorbankan kualitas layanan.Ini melibatkan negosiasi harga dengan pemasok, pengelolaan tenaga kerja bengkel dengan efisien, dan identifikasi area penghematan lainnya. Dengan mengendalikan biaya, bengkel dapat meningkatkan profitabilitas dan tetap bersaing di pasar yang kompetitif.
Ruang Lingkup Manajemen Bengkel 1. Pengawasan konstruksi bengkel.
Termasuk dalam ruang lingkup ini adalah penataan, perawatan, dan kebersihan bangunan bengkel, serta fasilitas pendukung seperti gudang, toilet, dan ruang tunggu.
Tujuannya adalah untuk membuat tempat kerja menjadi tempat yang nyaman, aman, dan profesional.
16 2. Pengawasan dan manajemen fasilitas bengkel.
Ruang lingkup ini mencakup pengadaan, penyimpanan, pemakaian, dan pembuangan fasilitas bengkel, seperti peralatan, sparepart, pelumas, dan limbah. Tujuan dari ruang lingkup ini adalah untuk memastikan bahwa fasilitas bengkel bekerja dengan lebih baik dan lebih efisien, sementara juga menjaga kualitas dan lingkungan.
3. Pengawasan dan pengawasan karyawan bengkel.
Ruang lingkup ini mencakup perekrutan, pelatihan, insentif, pengawasan, dan evaluasi karyawan bengkel. Ini termasuk kepala bengkel, konsultan layanan, mekanik, front desk, dan pekerja kantor lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja dan kualitas SDM bengkel.
4.Pengendalian keuangan dan keuangan bengkel
Pembuatan anggaran, pencatatan transaksi, penghitungan laba rugi, pengendalian biaya, dan perencanaan investasi semuanya termasuk dalam lingkup ini, dengan tujuan untuk mengelola arus kas bengkel secara akurat, jelas, dan bertanggung jawab.
5. Pengelolaan strategi pemasaran untuk bengkel.
Ini mencakup penentuan target pasar, segmentasi pasar, menjual barang atau jasa, menetapkan harga, mempromosikan, dan mengirimkannya. Tujuannya adalah menarik, mempertahankan, dan meningkatkan pelanggan bengkel.
6. Pengelolaan layanan yang diberikan di bengkel.
Penerimaan kendaraan, pemeriksaan, perbaikan atau servis, penyerahan, dan layanan purna jual termasuk dalam ruang lingkup ini. Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan pelanggan yang cepat, tepat, ramah, dan profesional.
Struktur organisasi bengkel
Struktur organisasi sebuah workshop tergantung dari banyak sedikitnya unit kendaraan yang akan dikerjakan. Untuk workshop dengan skala besar, jabatan dibagi secara spesifik dengan demikian jumlah man powernya juga akan lebih banyak. Sedangkan untuk workshop dengan skala kecil, biasanya 1 orang akan memegang lebih dari satu jabatan sehingga jumlah man powernya juga relatif sedikit. Secara garis besarnya tidak terdapat banyak perbedaan
17 antara kedua skala workshop diatas, seperti flow chart kerja, struktur organisasi dan yang lainnya. Berikut contoh struktur organisasi untuk sebuah workshop :
Kepala bengkel
Kepala bengkel adalah individu yang bertanggung jawab penuh atas segala aktivitas yang terjadi di dalam sebuah bengkel. Ia berperan sebagai pemimpin, manajer, dan teknisi yang berpengalaman. Tugas utama kepala bengkel adalah memastikan kelancaran operasional bengkel, mulai dari pelayanan pelanggan hingga pengelolaan sumber daya. Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan
“perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan
Tugas dan tanggung jawab kepala bengkel antara lain;
Mengerti tujuan dan misi perusahaan sehingga dapat mengembangkan bisnis/menghasilkan keuntungan.
Membuat program, pengorganisasian dan kontrol pelaksanaan.
Mendelegasikan tugas.
Menciptakan kerjasama dalam bekerja. ‘
Memotivasi karyawan agar patuh dan tepat waktu.
Mendorong kreatifitas kerja.
Mengatur keselamatan dan kebersihan kerja
18 Supervisor atau Foreman
Supervisor atau foreman adalah individu yang bertanggung jawab atas pengawasan langsung terhadap sekelompok pekerja dalam suatu tim atau departemen, terutama di lingkungan industri atau proyek konstruksi. Mereka bertindak sebagai penghubung antara manajemen tingkat atas dan pekerja lapangan.
Tugas dan tanggung jawab supervisor antara lain;
• pengawasan Pekerjaan : Memastikan pekerjaan dilakukan sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan.
• pengelolaan tim : Memimpin dan memotivasi tim kerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
• Pengendalian kualitas : Memastikan hasil kerja memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan
• Pelaporan : Menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan kepada manajemen.
Service advisor
Service advisor adalah seorang profesional yang berperan sebagai penghubung antara teknisi bengkel dengan pelanggan. Mereka bertanggung jawab untuk menerima keluhan atau permintaan servis dari pelanggan, mendiagnosis masalah kendaraan, memberikan estimasi biaya perbaikan, dan mengkomunikasikan semua informasi tersebut kepada pelanggan dengan jelas.
Tugas dan tanggung jawab seorang serviceadvisor ialah
Menerima dan menyambut customer
Mendengarkan permintaan customer
Mengecek terhadap kendaraan
Memutuskan apa yang harus dikerjakan
Memutuskan kelompok kerja
Estimasi waktu & menjelaskan ke costumer
19 Mekanik
Mekanik adalah seorang profesional yang memiliki keahlian khusus dalam merawat, memperbaiki, dan memelihara mesin, terutama mesin kendaraan bermotor. Mereka adalah orang-orang yang Anda andalkan ketika mobil atau motor Anda mengalami masalah.
Tugas dan tanggung jawab dari seorang mekanik ialah :
Mengerjakan unit kendaraan sesuai Perintah Kerja (PK)
Memasukkan waktu kerja ke perintah kerja (PK)
Mengusahakan tepat waktu sesuai jadwal pada schedule kerja dan rnenginformasikan pada customer jika tertunda
Konsultasi pada supervisor jika ada problem dalam kerja
Lapor supervisor dan tunggu perintah selanjutnya jika ada kerja tambahan di luar PK
Menjaga tempat kerja agar selalu bersih
Menjaga tool dan laporkan pada supervisor bila rusak/hilang
Administrasi
Administrasi adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengaturan suatu organisasi atau perusahaan. Kegiatan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pencatatan data, pengarsipan dokumen, hingga pengelolaan sumber daya manusia. Tujuan utama dari administrasi adalah untuk menjamin kelancaran operasional organisasi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tugas dan tanggung jawab seorang administrasi adalah
• Membuat dan menjaga customer card dan history card
• Menjaga dan menerima surat-surat untuk manager workshop
• Membuat file untuk masing-masing data
20 Kasir
Kasir adalah seorang pekerja yang bertugas mengelola transaksi pembayaran pada suatu tempat usaha, seperti toko, restoran, atau supermarket. Mereka adalah orang pertama yang berinteraksi langsung dengan pelanggan setelah proses pemilihan barang atau jasa selesai
Tugas dan tanggung jawab seorang kasir ialah :
• Mempersiapkan proses estimasi, invoice dan kwitansi
• Menerima pembayaran
• Menyimpan dan mengambil uang dari bank
• Membuat laporan pemasukan
• Menagih pembayaran ke customer
1. Apa yang kamu ketahui tentang manajemen bengkel 2. Sebutkan jenis-jenis manajemen bengkel
3. Apa yang kamu ketahui tentang Managemen Workshop Customer (fleet owner) 4. Gambarlah struktur organisasi untuk sebuah workshop
5. Apa yang kamu ketahui tentang kepala bengkel?dan berikan 3 tugas utama dari kepala bengkel tersebut!
21 MATERI PERTEMUAN 3
PERAWATAN MESIN BUBUT DAN MESIN FRAIS
MESIN BUBUT
Mesin bubut adalah alat mesin multiguna yang sangat akurat dirancang untuk beroperasi sekian jam jika benar dioperasikan dan dipelihara. Mesin bubut harus dilumasi dan diperiksa untuk penyesuaian sebelum operasi. Pelumasan yang tidak benar atau kadang baut longgar dan bisa menyebabkan keausan berlebihan dan kondisi operasi berbahaya.
Prosedur Perawatan Mesin Bubut. Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama. Prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:
1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin 3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-
beram hasil pemotongan dan cairan pendingin
4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram- beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.
6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin.
22 Komponen komponen mesin bubut dan perawatannya