• Tidak ada hasil yang ditemukan

Docs1 - CopyDocs1 - Copy qweqweqweDocs1 - Copy qweqweqwe

N/A
N/A
sun godly

Academic year: 2025

Membagikan "Docs1 - CopyDocs1 - Copy qweqweqweDocs1 - Copy qweqweqwe"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1. A.

B. Yang diterapkan oleh guru Holkar adalah Reinforcement and Punishment, dimana ketika seorang muridnya mendapat nilai yang bagus ia akan memberikan pujian yang positif, sedangkan ketika Ishaan tidak dapat mengerjakan tugas yang telah gurunya berikan, Ishaan mendapat Punishment seperti jari-jarinya yang dipukul oleh guru Holkar.

2. A. Ishaan adalah seorang anak penderita penyakit Dyslexia, yaitu sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umum terjadi pada anak usia 7-8 tahun, sehingga sulit bagi seorang anak untuk belajar membaca secara lancar serta sulit dalam memahami perintah.

Contohnya dapat dilihat ketika Ishaan kesulitan membaca ataupun membedakan huruf- huruf yang bentuknya mirip, dalam pikirannya Ishaan melihat seakan huruf-huruf tersebut menari-nari. Kemudian ketika ia diperintah temannya untuk menangkap bola, Ishaan tidak bisa memperhitungkan jarak serta kecepatan dari bola sehingga ia tidak menangkap bola tersebut. Lalu adapun kesulitannya dalam memahami perintah-perintah yang kompleks seperti saat Gurunya menyuruh Ishaan untuk membuka buku halaman 9 paragraf 4 baris ke- 5.

B.

3. Paradigma Humanistik dengan tokoh Roger menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia positif. Perhatikan tokoh Ram dan Nandkishore Awasthi (ayahnya Ishaan)

Manakah diantara kedua tokoh cerita tersebut yang menerapkan prinsip Humanistik dalam mengasuh Ishaan? Berikan penjelasan jawaban anda.

Ram lebih menggunakan pendekatan humanistik karena Alih-alih menghakimi, Ram mau bersusah-payah berusaha menganalisis penyebab lambatnya Ishaan dalam mengikuti pelajaran. Hal itu Ram lakukan dengan bertanya pada teman dekat Ishaan mengenai kejanggalan sikapnya. Ia juga mengumpulkan beberapa buku tulis Ishaan dan menemukan pola salah tulis di sana.

Setelah merasa menemukan sumber masalah Ram memutuskan untuk memberi tahu orang tua Ishaan

dan memberi tahu kepada pihak sekolah bahwa Ishaan membutuhkan perhatian khusus.

Ram juga dengan sukarela meluangkan waktunya untuk mengajari Ishaan di luar jam pelajaran. Sindiran begitu terasa ketika setelah dididik menggunakan pendekatan humanistik Ishaan akhirnya menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan.

Pendekatan humanistik yang diterapkan Ram sekaligus dihadirkan sebagai pertimbangan. Pertimbangan yang dimaksud ialah bahwa pendekatan humanistik lebih cocok diterapkan di pendidikan formal, khususnya sekolah dasar, ketimbang pendekatan behavioristik.

4. A.

B. Yang diterapkan oleh guru Holkar adalah Reinforcement and Punishment, dimana ketika seorang muridnya mendapat nilai yang bagus ia akan memberikan pujian yang

(2)

positif, sedangkan ketika Ishaan tidak dapat mengerjakan tugas yang telah gurunya berikan, Ishaan mendapat Punishment seperti jari-jarinya yang dipukul oleh guru Holkar.

5. A. Ishaan adalah seorang anak penderita penyakit Dyslexia, yaitu sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umum terjadi pada anak usia 7-8 tahun, sehingga sulit bagi seorang anak untuk belajar membaca secara lancar serta sulit dalam memahami perintah.

Contohnya dapat dilihat ketika Ishaan kesulitan membaca ataupun membedakan huruf- huruf yang bentuknya mirip, dalam pikirannya Ishaan melihat seakan huruf-huruf tersebut menari-nari. Kemudian ketika ia diperintah temannya untuk menangkap bola, Ishaan tidak bisa memperhitungkan jarak serta kecepatan dari bola sehingga ia tidak menangkap bola tersebut. Lalu adapun kesulitannya dalam memahami perintah-perintah yang kompleks seperti saat Gurunya menyuruh Ishaan untuk membuka buku halaman 9 paragraf 4 baris ke- 5.

B.

6. Paradigma Humanistik dengan tokoh Roger menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia positif. Perhatikan tokoh Ram dan Nandkishore Awasthi (ayahnya Ishaan)

Manakah diantara kedua tokoh cerita tersebut yang menerapkan prinsip Humanistik dalam mengasuh Ishaan? Berikan penjelasan jawaban anda.

Ram lebih menggunakan pendekatan humanistik karena Alih-alih menghakimi, Ram mau bersusah-payah berusaha menganalisis penyebab lambatnya Ishaan dalam mengikuti pelajaran. Hal itu Ram lakukan dengan bertanya pada teman dekat Ishaan mengenai kejanggalan sikapnya. Ia juga mengumpulkan beberapa buku tulis Ishaan dan menemukan pola salah tulis di sana.

Setelah merasa menemukan sumber masalah Ram memutuskan untuk memberi tahu orang tua Ishaan

dan memberi tahu kepada pihak sekolah bahwa Ishaan membutuhkan perhatian khusus.

Ram juga dengan sukarela meluangkan waktunya untuk mengajari Ishaan di luar jam pelajaran. Sindiran begitu terasa ketika setelah dididik menggunakan pendekatan humanistik Ishaan akhirnya menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan.

Pendekatan humanistik yang diterapkan Ram sekaligus dihadirkan sebagai pertimbangan. Pertimbangan yang dimaksud ialah bahwa pendekatan humanistik lebih cocok diterapkan di pendidikan formal, khususnya sekolah dasar, ketimbang pendekatan behavioristik.

7. A.

B. Yang diterapkan oleh guru Holkar adalah Reinforcement and Punishment, dimana ketika seorang muridnya mendapat nilai yang bagus ia akan memberikan pujian yang positif, sedangkan ketika Ishaan tidak dapat mengerjakan tugas yang telah gurunya berikan, Ishaan mendapat Punishment seperti jari-jarinya yang dipukul oleh guru Holkar.

8. A. Ishaan adalah seorang anak penderita penyakit Dyslexia, yaitu sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umum terjadi pada anak usia 7-8 tahun, sehingga sulit bagi seorang anak untuk belajar membaca secara lancar serta sulit dalam memahami perintah.

(3)

Contohnya dapat dilihat ketika Ishaan kesulitan membaca ataupun membedakan huruf- huruf yang bentuknya mirip, dalam pikirannya Ishaan melihat seakan huruf-huruf tersebut menari-nari. Kemudian ketika ia diperintah temannya untuk menangkap bola, Ishaan tidak bisa memperhitungkan jarak serta kecepatan dari bola sehingga ia tidak menangkap bola tersebut. Lalu adapun kesulitannya dalam memahami perintah-perintah yang kompleks seperti saat Gurunya menyuruh Ishaan untuk membuka buku halaman 9 paragraf 4 baris ke- 5.

B.

9. Paradigma Humanistik dengan tokoh Roger menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia positif. Perhatikan tokoh Ram dan Nandkishore Awasthi (ayahnya Ishaan)

Manakah diantara kedua tokoh cerita tersebut yang menerapkan prinsip Humanistik dalam mengasuh Ishaan? Berikan penjelasan jawaban anda.

Ram lebih menggunakan pendekatan humanistik karena Alih-alih menghakimi, Ram mau bersusah-payah berusaha menganalisis penyebab lambatnya Ishaan dalam mengikuti pelajaran. Hal itu Ram lakukan dengan bertanya pada teman dekat Ishaan mengenai kejanggalan sikapnya. Ia juga mengumpulkan beberapa buku tulis Ishaan dan menemukan pola salah tulis di sana.

Setelah merasa menemukan sumber masalah Ram memutuskan untuk memberi tahu orang tua Ishaan

dan memberi tahu kepada pihak sekolah bahwa Ishaan membutuhkan perhatian khusus.

Ram juga dengan sukarela meluangkan waktunya untuk mengajari Ishaan di luar jam pelajaran. Sindiran begitu terasa ketika setelah dididik menggunakan pendekatan humanistik Ishaan akhirnya menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan.

Pendekatan humanistik yang diterapkan Ram sekaligus dihadirkan sebagai pertimbangan. Pertimbangan yang dimaksud ialah bahwa pendekatan humanistik lebih cocok diterapkan di pendidikan formal, khususnya sekolah dasar, ketimbang pendekatan behavioristik.

Referensi

Dokumen terkait

trainer dan guru kelas memuji dan memberikan reinforcement positif pada tiap keberhasilan anak Peneliti bersama trainer menggali informasi dari guru kelas apakah 3-5

32 Guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan mengerjakan tugas dengan baik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa 33 Guru memberikan saya pujian

Fungsi utama reward and punishment ini diterapkan peneliti guna memberikan rasa tanggung jawab dan dorongan serta motivasi kepada para guru untuk mematuhi dan

Dia tidak pernah lelah mengajar murid-muridnya Meskipun dalam keadaan pandemi guru tetap mengajar murid-muridnya tanpa mengenal lelah Guru memberikan kita ilmu dengan segenap

Non Performing Loan kedua bank sama-sama dalam keadaan yang bagus dimana Non Performing Loan Bank BRI pada tahun 2014 dengan nilai Non Performing Loan 1,69% dimana

Jika bawahan dapat melakukan pekerjaan dengan baik, maka pemimpin memberikan pengakuan melalui pujian, hadiah (reward and punishment) atau keuntungan – keuntungan

Justeru, jika nilai-nilai ini dapat diterapkan melalui proses pendidikan yang terancang, seperti mana Modul Kaunseling Berfokus yang diilhamkan oleh kumpulan Guru

1) Program motivasi dimulai dengan membudayakan cara berfikir positif bagi setiap SDM dengan mengungkapkannya melalui pujian (reinforcement) pada setiap orang yang