PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Untuk meningkatkan minat belajar siswa maka media pembelajaran yang digunakan juga harus lebih kreatif dan inovatif. Media pembelajaran pada hakikatnya adalah alat yang digunakan untuk membantu melaksanakan proses pembelajaran.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN TEORI
Kajian Teori
- Model Pengembangan
- Media Pembelajaran
- Media Pembelajaran Fisik
- Media Tangga Pintar
Secara umum media pembelajaran berarti segala alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dimana alat tersebut digunakan oleh seorang guru untuk dapat menyampaikan materi yang diajarkannya kepada siswanya pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Media konkrit mempunyai ciri global yaitu siswa dapat melihatnya dengan jelas dan spesifik a) Media konkrit dapat dilihat, diraba, diamati dan didengar dengan panca indera kita. Dalam penelitian media Tangga Pintar ini perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui kelayakan dan kepraktisan media, oleh karena itu sebelum peneliti menggunakan media Tangga Pintar untuk penelitian, media yang baik terlebih dahulu divalidasi dengan jaringan berikut.
Media Tangga Pintar merupakan media pembelajaran konkrit yang digunakan sebagai penunjang pembelajaran dengan menitikberatkan pada pembelajaran perhitungan yang dapat didasarkan pada perhitungan satuan hingga perhitungan persepuluhan yang dikembangkan untuk Kelas I SD N 4 Suru yang kemudian dimasukkan benar dan salah pada kotak media, dimana siswa menjawab dengan benar dan dapat mempraktikan media dengan . benar dapat mengambil 1 kartu di dalam kotak “benar” dan apabila siswa tidak berhasil menjawab pertanyaan guru, maka siswa tersebut mengambil 1 kartu di dalam kotak. Media Tangga Cerdas merupakan media pembelajaran yang tujuannya konkrit, adapun kelebihan dan kekurangan Media Tangga Cerdas adalah sebagai berikut. Kompetensi dasar yang tertera pada Media Tangga Pintar tentunya disesuaikan dengan kompetensi muatan matematika kelas 1 SD.
Penelitian Yang Relevan
Dari nilai yang diperoleh dapat dikatakan bahwa media berupa tangga berhitung yang dikembangkan cukup praktis (3) Diperoleh persentase nilai rata-rata siswa sebesar 75%, nilai tersebut termasuk dalam kategori yang dianggap efektif, efektivitas penerapan pembelajaran berhitung dilihat dari hasil yang berhasil diperoleh siswa ketika mengerjakan soal tes. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Robertus Farman yang mempunyai judul penelitian “Pengembangan Media Papan Penjumlahan pada Topik Meringkas Subtema Menikmati Latihan Bagi Siswa SD Kelas 1”, menunjukkan hasil penilaian yang dilakukan oleh Robertus Farman. dua ahli pembelajaran yang memperoleh nilai rata-rata dari dewan media berjumlah 4 atau dapat dikategorikan baik, dan juga 3,97 atau dapat dikategorikan baik. Nilai rata-rata diperoleh dari penilaian yang diberikan oleh kedua guru kelas yaitu 3,97 atau dapat dikategorikan baik dan 4,12 atau dapat dikategorikan baik.
Dari nilai yang diperoleh keempat validator kemudian dirata-ratakan sehingga diperoleh skor 4 dari media papan rangkuman dan termasuk dalam kategori baik. Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Sugiarto dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II Sekolah Dasar Pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Berbasis Metode Montessori”. Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Dua Angka di Sekolah Dasar Kelas 1” yang menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dari data yang dianalisis menggunakan media 10 jari pada saat proses pembelajaran matematika mencari pertambahan, dimana peningkatan yang diinginkan adalah sebagai berikut: 1) Dari 31 atau 94% siswa mulai dari siklus I sampai dengan siklus II mengenai keaktifan, efisiensi, kesenangan dan kreativitas siswa dikatakan diberikan dalam kriteria aktif, efektif, bersenang-senang dengan pembelajaran, dan menjadi kreatif.
Kerangka Berpikir ................................... Error! Bookmark not defined
Untuk mendapatkan produk yang berkualitas, harus melalui beberapa tahapan untuk menguji seberapa layak dan efektif media Tangga Pintar. Produk yang dibuat sebaiknya diuji pada ahli media yang ahli untuk menguji kelayakan produk dan meninjau apa yang harus ditambahkan dan apa yang harus dikurangi. Diharapkan media pembelajaran ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar berhitung sehingga pembelajaran dapat bermakna dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa sekolah dasar.
Dari apa yang telah diuraikan dan dijelaskan sebelumnya, menggugah minat peneliti untuk dapat mengembangkan media pembelajaran berupa skala berhitung, sehingga siswa mempunyai minat dan menarik perhatian siswa untuk mempelajari dan melakukan keterampilan siswa dalam mengerjakan soal. penghitungan sekolah dasar. meningkat. Pada bab ini peneliti memaparkan pembahasan mengenai Desain Penelitian, Prosedur Penelitian, Desain Produk, Sumber Data dan Subyek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Uji Kelayakan dan Teknik Analisis Data “Skala Pengembangan Media Cerdas untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Berhitung Pertama Materi Matematika Siswa Kelas di SD N 4 Suru".

Desain Penelitian
ADDIE bersifat cyber karena ia mengatur, memandu, mengotomatiskan, mengulangi, dan mencegah kegagalan seluruh proses. ADDIE bersifat sistematis karena menetapkan aturan dan prosedur, serta protokol untuk menetapkan aturan dan prosedur, dan membantu menciptakan pendekatan yang bertanggung jawab untuk memandu pengembangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran siswa kelas I Sekolah Dasar dengan menguji keefektifan produk media ini dalam meningkatkan keterampilan pemahaman bilangan siswa.
Alasan penulis memilih model ini karena model ini cocok digunakan dalam pengembangan media pembelajaran komputasi. Selain itu, model ini mempunyai langkah-langkah sederhana dan mudah digunakan bagi pengembang media pengajaran pemula seperti peneliti.
Prosedur Penelitian
- Tahap Analisis ..................................... Error! Bookmark not defined
Pada tahap perencanaan, peneliti membuat rancangan media yang akan digunakan dalam pembuatan media cerdas tangga, yang merangkum untuk menggambarkan peneliti dalam pengembangan media cerdas tangga. Pada tahap pengembangan, peneliti menerapkan konsep yang dirancang untuk menjadi media konkrit implementasi aplikasi media pintar skala ekstra untuk kelas 1 SD N 4 Suru. Pada tahap implementasi, peneliti mengimplementasikan media yang telah dibuat dengan cara menguji coba media skala pintar pada 26 siswa kelas 1 SD N 4 Suru dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar kerja atau pengaruh media skala pintar terhadap keterampilan berhitung. dari kelas 1 SD N 4 Suru.
Pada tahap evaluasi, peneliti melakukan evaluasi penggunaan media tangga pintar untuk menilai kualitas media dalam pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, tahap evaluasi ini juga digunakan peneliti untuk memperbaiki media yang dibuat. Masing-masing langkah tersebut dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: 1) Tahap Analisis. Tahap akhir perancangan media tangga pintar adalah dengan menyediakan sebuah kantong dimana kantong ini berguna untuk memberikan reward dan punishment terhadap jawaban siswa yang benar dan jawaban siswa yang salah. Desain akhir dari tangga media pintar ini adalah memberikan tanda panah yang menunjukkan bahwa naik ke atas menambah (+) dan turun mengurangi (-), serta melengkapi dekorasi dan elemen yang hilang.

Sumber Data dan Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Kisi-kisi lembar validasi media ditinjau berdasarkan aspek desain tampilan media, aspek rekayasa perangkat lunak dan aspek kegunaan yang sudah memiliki indikatornya masing-masing. Lembar validasi angket media ini bertujuan untuk menilai kelayakan dan kualitas media pembelajaran yang dibuat yaitu Smart Ladder yang dirangkum dan diuji oleh validator ahli media. Kisi-kisi angket respon guru terdapat 15 pernyataan yang bertujuan untuk mengetahui respon guru terhadap hasil penggunaan media pembelajaran Smart Summation Ladder dan sejauh mana kelayakan, kepraktisan dan efektivitas media Pembelajaran Smart Summation meliputi aspek hasil media dan aspek penggunaan media. Kisi-kisi angket respon siswa terdapat 15 pernyataan yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap hasil penggunaan media pembelajaran Smart Summation Ladder dan sejauh mana kelayakan, kepraktisan dan efektivitas media pembelajaran Smart Sum Sum meliputi aspek hasil media dan aspek penggunaan media.

Uji Kelayakan
Teknik Analisa Data
Langkah selanjutnya adalah merangkum hasil penilaian pengisian lembar angket validasi, kemudian menganalisis media tangga pintar dengan menggunakan rumus deskriptif sebagai berikut. Setelah diperoleh data hasil langkah selanjutnya, hasil data tersebut dalam bentuk persentase dijadikan acuan untuk menilai kelayakan media tangga pintar. Tabel tersebut menunjukkan bahwa kelayakan penjumlahan media tangga pintar harus mendapat skor persentase ≥ 68% (lebih dari 68%).
Penilaian kepraktisan diperoleh dari hasil angket guru dan jawaban siswa yang bertujuan untuk mengetahui persentase kepraktisan media pembelajaran Berhitung Tangga Cerdas, representasi kepraktisan dapat dihitung dengan menggunakan rumus. Setelah diketahui persentase kepraktisannya, maka untuk gambaran tingkat kepraktisan media perhitungan tangga pintar dapat dikategorikan sebagai berikut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Perancangan Produk ............................ Error! Bookmark not defined
- Hasil Uji Coba Produk
- Analisis Data ........................................ Error! Bookmark not defined
Pada tahap evaluasi, peneliti melakukan evaluasi terkait penggunaan media tangga pintar untuk menilai kualitas media dalam pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, tahap evaluasi ini juga digunakan peneliti untuk memperbaiki media yang telah dibuat. . Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah produk dengan aplikasi bernama Smart Summing Ladder. Hasil angket respon guru diperoleh 75 atau 100% dari hasil evaluasi yang dilakukan guru kelas, media pembelajaran penjumlahan tangga pintar sangat membantu dalam mereduksi permasalahan dasar siswa kelas I SD N 4 Suru.
Setelah mendapat dorongan menggunakan media pembelajaran Smart Stairs dan mengikuti tes akhir atau post-test diperoleh rata-rata nilai post-test sebesar 83,70. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pengembangan media pembelajaran Smart Stairs pada materi penjumlahan dan pengurangan di SD N 4 Sur kelas 1 dapat disimpulkan sebagai berikut. Guru hendaknya memberikan pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media pembelajaran seperti tangga pintar, karena dapat mendorong siswa dalam merespon materi yang diterima.

PENUTUP
Kesimpulan
Pengaruh media pembelajaran Smart Stairs terhadap siswa Kelas 1 terlihat dari hasil validasi yang menunjukkan “sangat ketercapaian” dibuktikan dengan hasil validasi mendapat rate 88% dari validator pertama, dan validator kedua mendapat nilai persentase sebesar 94% Media pembelajaran Smart Stairs merupakan media yang baik.
Saran
Dyson NI, Jordan NC, Glutting J. A number sense intervention for low-income kindergartners at risk for math difficulties. Journal of Learning Disabilities. 2011 doi. Fuchs LS, Compton DL, Fuchs D, Paulsen K, Bryant JD, Hamlett CL. Prevention, identification and cognitive determinants of mathematics difficulties. Journal of Educational Psychology. Fuchs LS, Geary DC, Compton DL, Fuchs D, Hamlett CL, Bryant JD. The contributions of numeracy and domain-general abilities to school readiness. Child development. 2010a.
Hanich LB, Jordan NC, Kaplan D, Dick J. Performance in different domains of mathematical cognition in children with learning disabilities. 2004).Developmental dynamics of mathematics performance from preschool to 2nd grade. The influence of language on the child's cognitive number. Children's knowledge of teenage quantities as tens and ones: Comparisons of Chinese, British, and American kindergartners.