ANALISIS FUNGSI PERILAKU MALADAPTIF MODIFIKASI PERILAKU
Dosen Pengampu :
Dian Kinayung, S.Psi., M.Psi., Psikolog
DisusunOleh : Meisya Putri Renita
2200013321
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA 2024
ANALISIS FUNGSI I. Identitas Subjek
Nama : SJ
Usia : 22 Thn
Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : S1
Alamat : Grobogan, Jawa Tengah.
II. Gambaran Permasalahan
Subjek merupakan seorang mahasiswa akhir yang sedang menunggu kelulusan/wisuda sehingga ia menggunakan waktu tersebut untuk begadang dan bermain game online. Ia setiap malam melakukan kegiatan begadang tersebut dikarenakan merasa bosan dan tidak tau harus melakukan hal apa. Subjek juga terkadang begadang karena nongkrong bersama teman-temannya. Subjek kerap kali merubah pola tidurnya, ia tidur di pagi atau siang hari lalu malamnya ia akan begadang untuk melakukan aktivitasnya.
Aktivitas tersebut meliputi bermain game, nongkrong, dan juga terkadang menghabiskan waktunya untuk menonton film yang bisa dikatakan 12 episode di selesaikan di malam itu juga. Dalam sehari terkadang subjek hanya tidur selama 2 jam atau 3 jam saja, bahkan subjek mengatakan bahwa pernah tidak tidur seharian.
III. Perilaku Target
Perilaku target yaitu merubah pola tidurnya dan berusaha untuk tidur di bawah jam 12. Hal ini dilakukan dengan cara yaitu berusaha untuk konsisten tidur dan bangun dijam yang sama. Misalnya tidur di jam 10 dan bangun jam 5 subuh maka hal ini harus dilakukan terus agar menjadi kebiasaan dan subjek dapat meningkatkan kualitas tidurnya. Perilaku begadang ini berdampak negatif baik secara fisik maupun psikis. Salah satunya begadang juga dapat menghambat proses penyimpanan Glikogen atau cadangan energy di dalam organ liver dan jaringan otot. Akibatnya individu akan merasa mudah lelah dan mengantuk.
Oleh karena itu, perilaku ini perlu diperhatikan dan diubah agar subjek dapat memiliki kualitas tidur yang baik dan mencegah efek negatif dari begadang.
IV. Rancangan Asesmen
a. Asesmen langsung/ tidak langsung
Dalam hal ini, asesmen dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan metode Indirect. Subjek diminta untuk bercerita tentang perilakunya kepada observer melalui observasi dan wawancara.
b. Pencatat/observer
Pencatatan perilaku dilakukan dengan cara self monitoring. Subjek diminta untuk bercerita kepada observer dan melakukan pencatatan terkait perilakunya saat perilaku tersebut muncul.
c. Lokasi observer
Lokasi observasi dilakukan dikost subjek dengan metode natural setting, yaitu dilakukan langsung pada setting asli dimana perilaku tersebut muncul.
d. Waktu observasi
Waktu observasi dilakukan dengan menggunakan teknik continuous recording, yaitu perilaku diukur dan diamati secara terus menerus, selama perilaku target muncul. Hasil pencatatan berupa frekuensi perilaku subjek selama satu hari.
V. Hasil Asesmen Perilaku
a. Definisi Operasional Perilaku Target
Begadang merupakan kebiasaan seseorang yang terjaga hingga larut malam dan orang yang begadang biasanya akan tidur di saat pagi datang. Begadang sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia terutama pada kalangan remaja.
Begadang sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Biasanya begadang dilakukan untuk melakukan hal-hal yang tidak penting, seperti bermain game, main gitar, dan lain sebagainya. Efek dari begadang yang umum dialami oleh individu adalah mengantuk. Orang dewasa membutuhkan waktu tidur malam sebanyak 7-9 jam perhari, sedangkan remaja membutuhkan waktu tidur sekitar 8- 10 jam perhari.
b. Frekuensi
Dalam hal ini hampir setiap hari perilaku subjek muncul, karena subjek hampir setiap hari melakukan begadang dan hanya tidur 2-3 jam dalam sehari. Subjek juga kerap kali merubah perilaku tidurnya menjadi tidur di pagi hari hingga sore hari.
c. Durasi
Dalam sehari subjek hanya tidur 2-3 jam, ia tidur jam 3 pagi dan bangun jam 6.
Tetapi ada beberapa momen subjek dapat tidur sampai 10 jam setelah begadang.
d. Intensitas
Subjek menghabiskan waktu begadangnya untuk bermain game, nongkrong dan hal-hal tidak penting lainnya. Subjek mulai begadang di jam 12 malam sampai jam 3 pagi. Ia tidak memiliki kualitas tidur yang baik, karena normalnya orang dewasa membutuhkan waktu tidur malam sebanyak 7-9 jam, sedangkan subjek tidak lebih dari 5 jam setiap harinya.
e. Latensi
Stimulus yang mempengaruhi subjek untuk melakukan begadang yaitu subjek merasa bosan atau jenuh. Hal ini karena subjek dulu nya sudah terbiasa begadang untuk mengerjakan skripsi lalu subjek merasa bosan sudah tidak ada tugas yang dikerjakan, lalu subjek beralih mengisi kebosanan tersebut dengan bermain game, nongkrong dan melakukan aktivitas lainnya.
VI. Analisis Fungsi a. Antecedent
Perilaku maladaptif subjek yang muncul dikarenakan subjek merasa bosan dan jenuh ketika malam hari yang akhirnya membuat subjek untuk mengisi kebosanan tersebut dengan bermain game, nongkrong dan hal-hal lainnya. Subjek juga merasa bahwa di malam hari itu tenang, nyaman, dan dingin dibandingkan dengan siang hari. Terkadang subjek begadang bersama teman-temannya untuk bermain game bersama.
b. Behavior
1. Frekuensi
Dalam hal ini hampir setiap hari perilaku subjek muncul, karena subjek hampir setiap hari melakukan begadang dan hanya tidur 2-3 jam dalam sehari. Subjek juga kerap kali merubah perilaku tidurnya menjadi tidur di pagi hari hingga sore hari.
2. Durasi
Dalam sehari subjek hanya tidur 2-3 jam, ia tidur jam 3 pagi dan bangun jam 6. Tetapi ada beberapa momen subjek dapat tidur sampai 10 jam setelah begadang.
3. Intensitas
Subjek menghabiskan waktu begadangnya untuk bermain game, nongkrong dan hal-hal tidak penting lainnya. Subjek mulai begadang di jam 12 malam sampai jam 3 pagi. Ia tidak memiliki kualitas tidur yang baik, karena normalnya orang dewasa membutuhkan waktu tidur malam sebanyak 7-9 jam, sedangkan subjek tidak lebih dari 5 jam setiap harinya.
4. Latensi
Stimulus yang mempengaruhi subjek untuk melakukan begadang yaitu subjek merasa bosan atau jenuh. Hal ini karena subjek dulu nya sudah terbiasa begadang untuk mengerjakan skripsi lalu subjek merasa bosan sudah tidak ada tugas yang dikerjakan, lalu subjek beralih mengisi kebosanan tersebut dengan bermain game, nongkrong dan melakukan aktivitas lainnya.
c. Consequences
Jenis konsekuensi dalam perilaku ini yaitu Automatic reinforcement. Hal ini dikarenakan subjek merasa puas ketika begadang dan merasa nyaman dengan suasana dimalam hari yang tenang. Subjek mengulangi perilaku begadang dikarenakan subjek merasa senang, tenang, dan damai jika beraktivitas di malam hari.
d. Variabel Organismik
Dalam hal ini terdapat faktor penting yang mempengaruhi perilaku subjek yaitu, faktor fisiologis dan proses belajar. Pada faktor fisiologis ini berkaitan dengan kondisi kesehatan subjek. Misalnya ketika subjek mengalami kualitas tidur yang kurang akan meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes, obesitas, tekanan daah tinggi dan juga penyakit jantung. Dalam proses belajar bahaya begadang membuat otak inividu menjadi lelah, sehingga individu lebih sulit untuk berkonsentrasi dan menangkap informasi dari individu lainnya. begadang juga dapat mengurangi daya nalar dan juga kemampuan dalam memecahkan masalah.