1
MODUL AJAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN SMK SMTI YOGAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2024/2025
A. Identitas
Nama Penyusun Muh Sadiq
Institusi SMK SMTI Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2024/2025
Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Kompetensi Keahlian Teknik Kimia Indsutri
Kelas/Fase X / Sepuluh
Mata Pelajaran/Materi Perawatan dan Perbaikan Mesin Alokasi Waktu 3 pertemuan (3 x 4 JP x 45 menit) Profil pelajar Pancasila Mandiri, dan Bernalar Kritis
Capaian Pembelajaran Pada Pada akhir fase E, peserta didik mampu :
1. Mengerti definisi perawatan dan perbaikan mesin, serta tujuannya.
2. Membedakan berbagai jenis perawatan (preventif, prediktif, korektif, berbasis kondisi) dan kelebihan masing-masing.
3. Memahami prosedur pelaksanaan perawatan, termasuk inspeksi, pembersihan, pelumasan, penyetelan, dan penggantian komponen
4. Dapat membuat jadwal perawatan, memilih teknik perawatan yang tepat, dan mengevaluasi
efektivitas perawatan.
5. Mampu melakukan pemeriksaan rutin, melakukan perbaikan minor, dan mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan pada mesin.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik akan diajarkan tentang pentingnya melakukan perawatan mesin secara berkala. Mereka akan mempelajari prosedur perawatan yang benar, seperti membersihkan, melumasi, dan mengganti komponen yang aus.Memahami Klasifikasi dan jenis perawatan
2. Peserta didik akan dilatih untuk mendiagnosis kerusakan pada mesin. Mereka akan belajar menggunakan berbagai alat ukur dan teknik pemecahan masalah untuk menemukan akar penyebab kerusakan dan melakukan perbaikan yang tepat.Membaca dan memahami gambar proyeksi dan gambar potongan
3. Mata pelajaran ini akan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan praktis, seperti membongkar, merakit, dan memperbaiki mesin.
2 C. Aktivitas Pembelajaran
PERTEMUAN KE - 1
Kegiatan Pendahuluan • Guru memastikan kesiapan peserta didik dan lingkungan kelas
• Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin doa
• Guru Memeriksa kehadiran peserta didik lewat daftar hadir
• Guru menyampaikan topik atau materi yang akan dipelajari yaitu perawatan dan perbaikan mesin
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan ditempuh siswa pada proses pembelajaran
• Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi kehidupan sehari-hari
Kegiatan Inti STIMULUS
• Guru mengenalkan materi perawatan dan perbaikan mesin yang akan dipelajari peserta didik di semester 1, tujuan yang harus mereka capai dan pentingnya materi tersebut bagi mereka.
• Guru menampilkan tayangan materi tentang perawatan dan perbaikan mesin
Peserta didik mengamati dan memahami tayangan tentang perawatan dan perbaikan mesin IDENTIFIKASI MASALAH
• Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang materi perawatan dan perbaikan mesin
• Guru memberikan permasalahan tentang materi perawatan dan perbaikan mesin
PENGUMPULAN DATA
• Guru meminta siswa mengali informasi tentang perawatan dan perbaikan mesin
Peserta didik menggali informasi tentang tentang perawatan dan perbaikan mesin
PEMBUKTIAN
• Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang perawatan dan perbaikan mesin
• Peserta didik menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru.
MENARIK KESIMPULAN
• Peserta didik menyimpulkan materi tentang perawatan dan perbaikan mesin
• Peserta didik menerima tanggapan dari guru Kegiatan Penutup • Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
3
• Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.
• Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
• Peserta didik Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.
• Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum selesai pembelajaran.
.
PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan • Guru memastikan kesiapan peserta didik dan lingkungan kelas
• Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin doa
• Guru Memeriksa kehadiran peserta didik lewat daftar hadir
• Guru menyampaikan topik atau materi yang akan dipelajari yaitu Klasifikasi dan jenis perawatan
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan ditempuh siswa pada proses pembelajaran
• Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti STIMULUS
• Guru menampilkan tayangan materi Klasifikasi dan jenis perawatan
• Peserta didik mengamati dan memahami Klasifikasi dan jenis perawatan
IDENTIFIKASI MASALAH
• Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang Klasifikasi dan jenis perawatan
• Peserta didik mendiskusikan tentang Klasifikasi dan jenis perawatan
PENGUMPULAN DATA
• Guru meminta siswa mengali informasi tentang Klasifikasi dan jenis perawatan
• Peserta didik menggali informasi tentang tentang standar gambar teknik
PEMBUKTIAN
• Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang Klasifikasi dan jenis perawatan
• Peserta didik menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru.
MENARIK KESIMPULAN
• Peserta didik menyimpulkan materi tentang Klasifikasi dan jenis perawatan
• Peserta didik menerima tanggapan dari guru
4 Kegiatan Penutup • Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
• Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
• Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
• Peserta didik Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.
• Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum selesai pembelajaran.
PERTEMUAN KE-3
Kegiatan Pendahuluan • Guru memastikan kesiapan peserta didik dan lingkungan kelas
• Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin doa
• Guru Memeriksa kehadiran peserta didik lewat daftar hadir
• Guru menyampaikan topik atau materi yang akan dipelajari perawatan yang direncanakan
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan ditempuh siswa pada proses pembelajaran
• Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi kehidupan sehari-hari
Kegiatan Inti STIMULUS
• Guru menampilkan tayangan materi Perawatan yang direncanakan
• Peserta didik mengamati dan memahami tayangan tentang materi Perawatan yang direncanakan
IDENTIFIKASI MASALAH
• Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang materi Perawatan yang direncanakan
• Peserta didik mendiskusikan tentang materi Perawatan yang direncanakan
PENGUMPULAN DATA
• Guru meminta siswa mengali informasi tentang materi Perawatan yang direncanakan
• Peserta didik menggali informasi tentang tentang materi Perawatan yang direncanakan
PEMBUKTIAN
• Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang materi Perawatan yang direncanakan
• Peserta didik menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru.
MENARIK KESIMPULAN
5
• Peserta didik menyimpulkan materi tentang Perawatan yang direncanakan
• Peserta didik menerima tanggapan dari guru Kegiatan Penutup • Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
• Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
• Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
• Peserta didik Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.
• Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum selesai pembelajaran
D. Media Pembelajaran
Media Lembar kerja peserta didik, laptop, handphone, LCD proyektor.
Sumber Belajar Lembar kerja peserta didik, laman e-learning, e-book, bukuBacaan, Youtube dsb.
E. Model Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Problem Based Learning
Metode Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
F. Refleksi
Peserta didik 1. Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
2. Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
3. Apakah media pembelajaran yang digunakan membantu kalian memahami materi hari ini?
Guru 1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
2. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan? Dan apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
3. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran? Dan apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?
Pengayaan dan Remidi 1. Pengayaan: Untuk lebih memperkaya pemahaman peserta didik, akan diberikan beberapa paduan penggunaan perawatan dan perbaikan mesin yang baik
6 ASSESMEN
1. Asesmen Awal
Asesmen awal pembelajaran ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
a. Pertanyaan
Asesmen awal (pertanyaan pemantik)
1 Apa yang kalian ketahui tentang perawatan dan perbaikan mesin 2 Apa yang kalian ketahui tentang klasifikasi dan jenis jenis perawatan 3 Apa yang kalian ketahui tentang perawatan yang direncanakan b. Checklist asesmen awal
No. Nama siswa Kemampuan awal peserta didik
1 2 3 4 5
1 2 Catatan:
i. Kriteria ketercapaian kelas pada asesmen awal tercapai, jika peserta didik dapat menjawab pertanyaan walaupun kurang tepat.
ii. Memberi perhatian pada siswa agar dapat mengetahui siswa yang dapat menjawab dan belum aktif menjawab.
2. Asesmen Proses a. Asesmen Formatif
- Guru mengamati kemampuan peserta didik dalam memahami materi perawatan dan perbaikan mesin
- Guru mengadakan pengamatan terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran.
b. Tindak Lanjut
- Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dalam memahami materi perawatan dan perbaikan mesin
Lampiran:
1. Materi 2. Soal
2. Remidial: Supaya kalian lebih memahami mengenai materi sistem perawatan, akan diberikan tugas essay mengenai perawatan dan perbaikan mesin
7 MATERI PERTEMUAN 1
Perawatan dan Perbaikan Mesin.
A. Definisi perawatan
Dalam bahasa indonesia, pemakaian istilah maintenance seringkali diterjemahkan sebagai perawatan atau pemeliharaan. Pada buku ajar ini, kita akan menggunakan istilah perawatan atau pemeliharaan sebagai penerjemah istilah maitenance. Perawatan atau pemeliharaan (maintenance) adalah konsepsi dari semua aktifitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas fasilitas/mesin agar dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi awalnya. Lebih jauh Ebeling (1997) dalam Ansori dan Mustajib (2013) mendenifisikan perawatan sebagai bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang mampu mengembalikan item atau mempertahankannya pada kondisi yang selalu dapat berfungsi. Perawatan juga merupakan kegiatan pendukung yang menjamin kelangsungan mesin dan peralatan sehingga pada saat dibutuhkan akan dapat dipakai sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga kegiatan perawatan merupakan seluruh rangkaian aktivitas yang dilakukan utuk mempertahankan unit-unit pada kondisi operasional dan aman , dan apabila terjadi kerusakan maka dapat dikendalikan pada kondisi operasional yang handal dan aman.
Dalam menjaga berkesinambungan proses produksi pada fasilitas dan peralatan seringkali dibutuhkan kegiatan pemeliharaan seperti pembersihan (cleaning), inspeksi (inspection), pelumasan (oiling), serta pengadaan suku cadang (stock spare part) dari komponen yang terdapat dalam fasilitas industri. Masalah perawatan mempunyai kaitan erat dengan tindakan pencegahan (preventive) dan perbaikan (corrective). Tindakan pada problematika perawatan tersebut dapat berupa:
a. Pemeriksaan (inspection), yaitu tindakan yang ditujukan untuk sistem/mesin agar dapat mengetahui apakah sistem berada pada kondisi yang dinginkan.
b. Service, yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjagasuatu sistem/mesin yang biasanya telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian mesin.
c. Penggantian komponen (replacement), yaitu tindakan penggantian komponen- komponen yang rusak/tidak memenuhi kondisi yang diinginkan. Tindakan ini mungkin dilakukan secara mendadak atau dengan perencanaan pencegahan terlebih dahulu.
d. Perbaikan (repairement), yaitu tindakan perbaikan yang dilakukan pada saat terjadi kerusakan kecil.
e. Overhaul, tindakan besar-besaran yang biasanya dilakukan pada ahir periode tertentu.
Kegiatan perawatan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan perusahaan agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan pesanan yang telah direncanakan dengan hasil produk yang berkualitas. Kurang diperhatikannya perawatan (maintenance) diantaranya disebabkan oleh banyaknya dana yang dibutuhkan, dan rumitnya tugas perawatan (maintenance) Namun bagi kegiatan operasi perusahaan, maintenance sudah menjadi dwi fungsi, yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas produksi.
8 B. Tujuan perawatan
Setiap jenis kegiatan pemeliharaan pasti mempunyai tujuan. Secara umum tujuan dilakukannya pemeliharaan adalah menjaga kondisi dan atau untuk memperbaiki mesin agar dapat berfungsi sesuai tujuan usaha. Kondisi yang diterima adalah sesuai mesin yang mampu menghasilkan produk sesuai standar, yaitu memenuhi toleransi bentuk, ukuran dan fungsi. Namun demikian secara umum tujuan utama pemeliharaan adalah:
a. Menjamin ketersedian optimum peralatan yang tepat guna memenuhi rencana kegiatan produksi dan proses produksi dapat memperoleh laba investasi secara maksimal.
b. Memperpanjang umur produktif suatu mesin pada tempat kerja, bangunan dan seluruh isinya.
c. Menjamin ketersediaan seluruh peralatan yang diperlukan dalam kondisi darurat.
d. Menjamin keselamatan semua orang yang berada dan menggunakkan sarana tersebut
C. Fungsi dari perawatan
Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi.
fungsi perawatan adalah sebagai berikut:
a. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang.
b. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar.
c. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan.
d. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan.
e. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.
f. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada semakin baik.
D. Keuntungan dari perawatan yang baik
a. Pemakaian fasilitas produksi lebih lama.
b. Ketersediaan optimum dari fasilitas produksi.
c. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan pada saat pemakaian darurat.
d. Menjamin keselamatan operator dan pemakaian fasilitas.
e. Mengurangi jumlah perbaikan besar dan downtime pada equipment.
f. Memperpanjang umur asset atau peralatan serta mencegah penggantian dini pada mesin dan peralatan.
g. Dapat mengurangi jumlah interupsi proses produksi.
9 h. Pengalokasian manpower hour yang lebih ekonomis dikarenakan
aktivitas yang terjadwa E. Cara cara merawat efisiensi mesin
• Perawatan korekfitf adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulangkali. Prosuder ini diterapkan pada peralatan atau mesin yang sewaktu waktu dapat rusak.
• Perawatan berjalan adalah dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan yang harus beroperasi teru dalam melayani proses produksi.
• Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelaianan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan, biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan alat alat monitor canggih
Merawat mesin dengan baik tidak hanya memperpanjang umur pakai, tetapi juga meningkatkan efisiensi kerja. Berikut beberapa cara yang dapat lakukan
a. Pemeriksaan rutin: Lakukan pemeriksaan mesin secara teratur.
b. Pelumasan yang tepat: Gunakan pelumas yang sesuai untuk memperpanjang umur mesin.
c. Bersihkan dan hindari kontaminasi: Jaga kebersihan mesin dan hindari kontaminasi.
d. Periksa sistem pendingin: Pastikan sistem pendingin berfungsi dengan baik.
e. Kalibrasi dan penyetelan: Lakukan kalibrasi dan penyetelan sesuai dengan kebutuhan.
f. Perhatikan perubahan suara atau gejala tidak normal: Jangan lewat perubahan suara atau gejala yang tidak normal.
F. Prosedur Pelaksanaan Perawatan Mesin
Prosedur pelaksanaan perawatan mesin dapat bervariasi tergantung pada jenis mesin, tingkat kompleksitas, dan jadwal perawatan yang telah ditetapkan. Namun, secara umum, terdapat beberapa langkah dasar yang perlu dilakukan:
1. Perencanaan Perawatan
• Buat Jadwal: Tentukan jadwal perawatan yang terperinci, termasuk jenis perawatan, frekuensi, dan tugas yang harus dilakukan.
• Siapkan Alat dan Bahan: Pastikan semua alat, bahan, dan suku cadang yang dibutuhkan tersedia sebelum memulai perawatan.
• Identifikasi Risiko: Lakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan mengambil tindakan pencegahan.
2. Penghentian Operasi Mesin
• Matikan Mesin: Matikan mesin dan pastikan semua sumber daya (listrik, udara, dll.) telah terputus.
• Pasang Tanda Peringatan: Pasang tanda peringatan untuk mencegah orang lain menyalakan mesin secara tidak sengaja.
10 3. Pemeriksaan Visual
• Inspeksi Umum: Lakukan pemeriksaan visual secara menyeluruh pada mesin, termasuk komponen-komponen utama, sambungan, dan kabel.
• Cari Tanda-Tanda Kerusakan: Perhatikan adanya kebocoran oli, retakan, korosi, aus, atau tanda-tanda kerusakan lainnya.
• Dokumentasikan: Catat semua temuan dalam laporan perawatan.
4. Pembersihan
• Bersihkan Mesin: Bersihkan mesin dari kotoran, debu, dan oli menggunakan alat yang sesuai.
• Buang Sampah: Buang semua sampah hasil pembersihan dengan benar.
5. Pelumasan
• Cek Level Oli: Periksa level oli dan isi ulang jika diperlukan.
• Ganti Oli: Ganti oli secara berkala sesuai jadwal yang telah ditentukan.
• Lumasi Bagian Bergerak: Lumasi bagian-bagian mesin yang bergerak dengan pelumas yang tepat.
6. Penyetelan
• Cek Kencangan Baut: Periksa dan kencangkan kembali semua baut dan mur yang kendor.
• Setel Celah Klep: Setel celah klep sesuai dengan spesifikasi pabrik.
• Setel Tegangan Tali V-Belt: Setel tegangan tali V-belt agar optimal.
7. Penggantian Komponen
• Ganti Komponen Rusak: Ganti komponen yang rusak atau aus dengan komponen baru yang sesuai.
• Pasang Komponen Baru: Pasang komponen baru dengan benar sesuai dengan petunjuk pabrik.
8. Uji Coba
• Jalankan Mesin: Jalankan mesin setelah perawatan untuk memastikan semua fungsi bekerja dengan baik.
• Periksa Kebocoran: Periksa kembali apakah ada kebocoran oli atau udara.
• Dengarkan Suara Abnormal: Dengarkan suara-suara abnormal yang mungkin mengindikasikan masalah.
9. Dokumentasi
• Isi Laporan Perawatan: Isi laporan perawatan dengan lengkap, termasuk tanggal, jenis perawatan yang dilakukan, temuan, tindakan perbaikan, dan komponen yang diganti.
11
• Simpan Laporan: Simpan laporan perawatan sebagai catatan sejarah mesin.
10. Kembalikan ke Operasi
• Bersihkan Area Kerja: Bersihkan area kerja setelah selesai perawatan.
• Lepas Tanda Peringatan: Lepas tanda peringatan
SOAL
1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang perawatan dan perbaikan mesin 2. Mengapa kita harus melakukan perawatan dan perbaikan mesin 3. Sebutkan dan jelaskan bagaimana cara merawat efisiensi mesin
4. Sebutkan langkah-langkah umum dalam melakukan perawatan mesin. Jelaskan secara singkat setiap langkah.
5. Jelaskan mengapa perawatan mesin penting dalam industri.
12 MATERI PERTEMUAN 2
Klasifikasi dan jenis jenis perawatan
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah
“perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
13 a. Pemeliharaan tak terencana
Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen instrumen pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak terencana atau darurat (emergency maintenance).
Perawatan tidak terencana ini membahas mengenai perawatan darurat dimana perawatan ini merupakan salah satu cara perawatan yang tidak direncanakan sebelumnya sehingga biasanya hal ini dilakukan saat mesin atau peralatan tersebut mengalami kegagalan atau kerusakan yang tidak terduga dan harus segera diperbaiki untuk mencegah akibat yang lebih serius lagi. Salah satu contoh perawatan tidak terencana adalah emergency maintenance. Emergency maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Perawatan tak terduga ini terdiri dari :
• Emergency Maintenance (Perawatan Darurat) ialah kegiatan perawatan mesin yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang lebih parah. Breakdown Maintenance (Perawatan Kerusakan) yaitu
14 pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika peralatan mengalami
kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas.
b. Pemeliharaan Terencana
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya gejala kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu proses produksi. Jadi, semua fasilitas produksi yang mendapatkan Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance) akan terjamin kontinuitas kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat.
1.1 Jenis Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance) Jenis Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni
a. Perawatan berkala (Periodic Maintenance)
Perawatan berkala (Periodic Maintenance) ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi. Perawatan berkala (Periodic Maintenance) biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
b. Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance)
Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance) adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance) ini akan
memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku
mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Perawatan berkala (Periodic Maintenance) yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih menitik beratkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).
15 1.2 Proses Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Proses – proses dalam Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance), yaitu : a. Melakukan Inspeksi (inspection), Inspeksi (inspection) adalah kegiatan
pemeliharaan periodik untuk memeriksa kondisi komponen peralatan peralatan produksi dan area sekitar peralatan produksi.
b. Melakukan Pemeliharaan berjalan (running maintenance), Pemeliharaan berjalan (running maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan tanpa menghentikan kerja peralatan.
c. Penggantian komponen kecil (small repair) secara berkala, merupakan kegiatan pemeliharaan yang berupa penggantian komponen kecil dalam menjaga kondisi mesin tetap baik.
d. Melakukan pencatatan dan pengelolaan data tentang perawatan, kegagalan, dan penggunaan peralatan (dasar analisis peralatan).
e. Melakukan Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance) saat mesin mulai menunjukan gejala akan mengalami kerusakan, Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance) adalah pemeliharaan yang dapat dilakukan hanya pada saat peralatan produksi berhenti
1.3 Tujuan Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Tujuan Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance), yaitu :
a. Memperpanjang umur produktif aset dengan mendeteksi bahwa sebuah aset
b. memiliki titik kritis penggunaan (critical wear point) dan kemungkinan gejala akan mengalami kerusakan.
c. Melakukan inspeksi secara efektif dan menjaga kondisi peralatan selalu dalam keadaan baik.
d. Meminimalkan kerusakan peralatan dan hasil produksi yang cacat serta meningkatkan kemampuan dan ketahanan mesin.
e. Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan peralatan dengan membuat aktivitas pemeliharaan dan perawatan peralatan
f. Meminimalkan biaya produksi seminimum mungkin.
16 1.4 Manfaat Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Beberapa manfaat perawatan pencegahan pada perusahaan, yaitu : a. Memperkecil terjadi penurunan performa mesin (Overhaul) b. Mengurangi kemungkinan terjadinya reparasi berskala besar.
c. Mengurangi pengeluaran biaya kerusakan / pergantian mesin.
d. Meminimalkan persediaan suku cadang.
e. Memperkecil hilangnya biaya-biaya tambahan akibat penurunan performa mesin (Overhaul).
1.5 Keunggulan dan kelemahan perawatan pencegahan keunguulan
a. Mengurangi jumlah perbaikan besar dan downtime pada equipment.
b. Memperpanjang umur asset atau peralatan serta mencegah penggantian dini pada mesin dan peralatan.
c. Dapat mengurangi jumlah interupsi proses produksi.
d. Pengalokasian manpower hour yang lebih ekonomis dikarenakan aktivitas yang terjadwal.
e. Perbaikan rutin yang terjadwal dapat mencegah perbaikan kerusakan berskala besar.
f. Dapat meningkatkan keamanan dan kualitas kondisi kerja bagi karyawan.
Kelemahan
Program PM (Preventive Maintenance) juga bukan merupakan program yang sempurna. Berikut merupakan potensi kelemahan strategi
maintenance ini :
a. Biaya upfront yang besar.
b. Membutuhkan manpower yang lebih banyak.
c. Berpotensi mengganti komponen yang usia pakainya masih panjang.
d. Jika kerusakan komponen terjadi pada interval sebelum dilakukan inspeksi rutin, peralatan atau mesin masih berpotensi terjadi breakdown.
17 2 Perawatan Korektif
Sistem ini dilakukan ketika sistem produksi berhenti berfungsi atau tidak sesuai dengan kondisi operasi yang diharapkan. Pada umumnya berhentinya sistem diakibatkan kerusakan komponen yang telah atau sedang dalam proses kerusakan. Kerusakan yang terjadi umumnya akibat tidak dilakukannya kegiatan preventive maintenance maupun telah dilakukannya kegiatan preventive maintenance tetapi kerusakan dalam batas dan kurun waktu tertentu tetap rusak. Kegiatan corrective maintenance biasa disebut pula sebagai breakdown maintenance, namun demikian kegiatannnya dapat terdiri dari perbaikan, restorasi atau penggantian komponen. Pemeliharaan korektif berbeda dari pemeliharaan. Pada sistem ini tidak dilakukan pemeliharaan secara berkala dan tidak terjadwal. Kebijakan untuk melakukan corrective maintenance saja tanpa adanya kegiatan preventive maintenance, dapat menimbulkan hambatan proses produksi atau membuat macet jalannya proses produksi.
Pada umumnya usaha untuk mengatasi kerusakan itu dapat dilakukandengan cara sebagai berikut
• Merubah proses
• Merancang kembali komponen yang gagal
• Mengganti dengan komponen baru atau yang lebih baik
• Meningkatakan prosedur perawatan preventif. Sebagai contoh, melakukan pelumasan sesuai ketentuan atau mengatur kembali frekuensi dan isisdaripada pekerjaan inspeksi.
• Meninjau kembali dan merubah sistem pengoperasian mesin.
Misalnya dengan merubah beban unit, atau melatih operator dengan sistem operasiyang lebih baik, terutama pada unit unit khusus.
Perawatan korektif tidak dapat menghilangkan semua kerusakan, karena bagaimanapun juga suatu alat atau mesin-mesin yang dipakai lambat laun akanrusak. Namun demikian, dengan adanya tindakan perbaikan yang memadai akandapat membatasi terjadinya kerusakan.
18 Pemeliharaan yang bersifat memperbaiki (corrective maintenance) akan berkaitan dengan deteksi kerusakan, penentuan lokasi kerusakan, dan perbaikanatau penggantian bagian yang rusak.
Corrective Maintenance dibagi atas dua kelompok, yaitu : Planned Corrective Maintenance
Perawatan dilakukan apabila telah diketahui sejak dini kapan peralatan yangharus diperbaiki, sehingga dapat sejak awal dan mampu dikontrol, oleh karena itu,dalam pelaksanaan pemeliharaan antara terencana yang harus diperhatikan adalah jadwal operasi pabrik, perencanaan pemeliharaan, sasaran perencanaan pemeliharaan, faktor-faktor yang diperhatikan dalam perencanaan pekerjaan pemeliharaan, sistem organisasi untuk perencanaan yang efektif, dan estimasi pekerjaan. Jadi, Pemeliharaan terencana merupakan pemakaian yang paling tepat mengurangi keadaan darurat dan waktu nganggur mesin.
Unplannned Corrective Maintenance
Pemeliharaan tak terencana adalah yaitu pemeliharaan darurat, yang didefenisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu segera dilaksanakan tindakanuntuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja.Pada umumnya sistem pemeliharaan merupakan metode tak terencana,dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diperlukannya perbaikan atau pemeliharaan.
2.1 Tujuan dari Corrective Maintenance
Berikut adalah tujuan dari corrective maintenance:
a. Menjaga ketersediaan sistem atau peralatan
Dengan melakukan perbaikan setelah terjadi kerusakan atau kegagalan, sistem atau peralatan tersebut dapat kembali beroperasi secepat mungkin, sehingga dapat terus memberikan manfaat dan layanan yang diharapkan.
b. Meningkatkan keandalan sistem atau peralatan
19 Corrective maintenance juga bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem atau peralatan, yaitu dengan memperbaiki atau mengganti komponen yang rusak atau usang. Hal ini akan mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan lainnya di masa yang akan datang.
c. Mengurangi biaya operasional
Corrective maintenance yang dilakukan secara tepat dan teratur dapat mengurangi biaya operasional secara keseluruhan, karena sistem atau peralatan akan bekerja dengan lancar dan tidak terdapat masalah yang menyebabkan penurunan efisiensi atau biaya tambahan.
d. Memperpanjang umur pakai sistem atau peralatan
Dengan melakukan perbaikan dan pemeliharaan yang tepat, umur pakai sistem atau peralatan akan lebih lama, sehingga dapat menghemat biaya pembelian peralatan baru di masa yang akan datang.
e. Meningkatkan kualitas layanan atau produk
Corrective maintenance juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan atau produk yang dihasilkan oleh sistem atau peralatan tersebut, karena sistem atau peralatan akan bekerja dengan lebih baik dan tidak terdapat masalah yang mengganggu kinerjanya
2.2 Jenis-jenis perawatan korektif ( corrective maintenance ) Adapun jenis jenis perawatan korektif ( corrective maintenance ) a. Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah salah satu jenis corrective maintenance yang dilakukan secara teratur dan terencana, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau kegagalan pada sistem atau peralatan.Melakukan preventive maintenance dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara rutin dan tepat waktu, sehingga sistem atau peralatan tersebut dapat terus beroperasi dengan optimal dan tidak terdapat masalah yang dapat menyebabkan kegagalan atau kerusakan.Kegiatan preventive maintenance sangat penting untuk menjaga ketersediaan sistem atau peralatan, mengurangi biaya perbaikan, meningkatkan keandalan sistem atau peralatan, memperpanjang umur pakai sistem atau peralatan, dan meningkatkan kualitas layanan atau produk yang
20 dihasilkan.Oleh karena itu, perencanaan dan pengelolaan preventive maintenance harus dilakukan dengan baik agar dapat memberikan hasil yang optimal.
b. Predictive Maintenance
Predictive maintenance adalah salah satu jenis corrective maintenance yang dilakukan dengan cara memantau kondisi sistem atau peralatan secara teratur, dengan tujuan untuk mendeteksi potensi kerusakan atau kegagalan sebelum terjadinya.Melakukan predictive maintenance dengan menggunakan alat atau teknik pemantauan kondisi, seperti analisis suara, vibrasi, atau kondisi suhu, yang dapat mengindikasikan adanya masalah pada sistem atau peralatan.Dengan demikian, predictive maintenance dapat membantu mengidentifikasi masalah pada sistem atau peralatan sebelum terjadinya kerusakan atau kegagalan, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan atau pencegahan sebelum terjadinya.Kegiatan predictive maintenance juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan atau produk yang dihasilkan oleh sistem atau peralatan, karena dengan mendeteksi masalah sebelum terjadinya, sistem atau peralatan akan bekerja dengan lebih baik dan tidak terdapat masalah yang mengganggu kinerjanya.Selain itu, predictive maintenance juga bertujuan untuk mengurangi downtime sistem atau peralatan, yaitu dengan melakukan tindakan perbaikan atau pencegahan sebelum terjadinya kerusakan atau kegagalan yang menyebabkan sistem atau peralatan harus berhenti beroperasi.Kegiatan, predictive maintenance merupakan salah satu jenis corrective maintenance yang sangat penting untuk menjaga ketersediaan dan keandalan sistem atau peralatan yang digunakan.Oleh karena itu, perencanaan dan pengelolaan predictive maintenance harus dilakukan dengan baik agar dapat memberikan hasil yang optimal.
c. Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance adalah salah satu jenis corrective maintenance yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kegagalan pada sistem atau peralatan.Kegiatan breakdown maintenance dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi sistem atau peralatan tersebut ke keadaan optimal, sehingga dapat kembali beroperasi dengan lancar sesuai dengan
21 spesifikasi dan fungsinya.Untuk kegiatan Breakdown dilakukan dengan cara melakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak atau yang menyebabkan kerusakan atau kegagalan tersebut.Tujuan dari breakdown maintenance adalah untuk mengembalikan kondisi sistem atau peralatan yang rusak atau yang mengalami kegagalan, sehingga dapat kembali beroperasi dengan lancar.Selain itu, breakdown maintenance juga bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem atau peralatan, mengurangi biaya perbaikan, dan memperpanjang umur pakai sistem atau peralatan.Oleh karena itu, perencanaan dan pengelolaan breakdown maintenance harus dilakukan dengan baik agar dapat memberikan hasil yang optimal.
2.3 Manfaat Perawatan korektif (correctivee Maintenance)
Meskipun perawatan korektif dilakukan setelah terjadi kerusakan, namun ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan, terutama dalam situasi tertentu:
a. Mengetahui kondisi mesin secara detail:
Proses perbaikan memungkinkan teknisi untuk memeriksa secara
menyeluruh kondisi mesin dan mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terlihatpada inspeksi rutin.
b. Memperbaiki kerusakan secara langsung:
Kerusakan yang terjadi dapat segera diperbaiki sehingga mesin dapat kembali beroperasi.
c. Mencegah kerusakan yang lebih parah:
Jika kerusakan tidak segera diperbaiki, dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain dan mengakibatkan biaya perbaikan yang lebih besar.
d. Menguji efektivitas perbaikan:
Setelah perbaikan, kinerja mesin dapat diuji untuk memastikan bahwa kerusakan telah diperbaiki dengan bena
22 2.4 Keunggulan dan kelemahan perawatan korektif ( corrective maintenance ) Keuntungan Perawatan Korektif
• Biaya Jangka Pendek Rendah: Salah satu keuntungan utama perawatan korektif adalah biaya yang lebih rendah di awal. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk perawatan rutin atau suku cadang pengganti sebelum terjadi kerusakan.
• Fokus pada Masalah Aktual: Perawatan korektif langsung mengatasi masalah yang sedang terjadi, sehingga sumber daya dapat dialokasikan secara efisien.
• Identifikasi Masalah Tersembunyi: Terkadang, perawatan korektif dapat mengungkap masalah yang lebih besar atau mendasar yang mungkin terlewatkan dalam perawatan preventif.
Kelemahan Perawatan Korektif
• Waktu Henti Produksi: Kerusakan yang tidak terduga dapat menyebabkan mesin atau peralatan berhenti beroperasi, mengganggu proses produksi dan menyebabkan kerugian finansial.
• Biaya Total Lebih Tinggi: Meskipun biaya awal lebih rendah, biaya total perawatan korektif dalam jangka panjang cenderung lebih tinggi dibandingkan perawatan preventif. Hal ini karena perbaikan darurat seringkali membutuhkan tenaga kerja tambahan, suku cadang khusus, dan waktu yang lebih lama.
• Risiko Kerusakan Lebih Besar: Jika kerusakan tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain dan memperparah masalah.
• Keamanan Terancam: Perbaikan darurat yang dilakukan dalam kondisi terburu-buru dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
23
• Kualitas Produk Terganggu: Kerusakan mesin dapat mempengaruhi kualitas produk akhir.
3 Perawatan jalan ( running )
Merupakan pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan saat fasilitas produksi dalam keadaan bekerja. Pemeliharaan ini termasuk pemeliharaan yang direncanakan untuk diterapkan pada peralatan atau mesin dalam keadaan sedang beroperasi. Biasanya diterapkan pada mesin- mesin yang harus terus berproduksi. Kegiatan pemeliharaan dilakukan dengan cara mengawasi secara aktif
4 Perawatan dalam keadaan berhenti (shut-down)
Merupakan kegiatan pemeliharaan yang hanya dapat dilaksanakan pada saat fasilitas produksi sengaja dimatikan atau dihentikan.
1. Apa saja keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis perawatan?
2. Sebutkan tiga contoh kegiatan perawatan yang termasuk dalam perawatan preventif.
3. Apa yang kamu ketahui tentang perawatan preventif dan perawatan corrective ?jelaskan!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Predictive Maintenance
5. Jelaskan apa tujuan dari perawatan korektif ( Correvtive maintenance )
24 MATERI PERTEMUAN 3
Perawatan yang direncanakan Jadwal Operasi Pabrik
Untuk menjalankan program produksi dengan gangguan minimum, maka waktu untuk pekerjaan perawatan perlu direncanakan sebaik mungkin. Waktu pekerjaan perawatan ditentukan atas kondisi berikut:
• Kapan aktivitas produksi dihentikan karena adanya kebutuhan perawatan.
• Kapan pabrik tidak beroperasi karena jadwal waktu atau jam kerja yang sudah Penentuan jam operasi pabrik tergantung besar kecilnya industri, jenis dan tingkat produksi. Tabel 1. memperlihatkan berbagai sistem penggantian waktu kerja di industri, sehingga bisa ditentukan waktu yang tersedia untuk melakukan pekerjaan perawatan pada saat pabrik tidak beroperasi
Perencanaan Perawatan
Urutan perencanaan fungsi perawatan meliputi : a. Bentuk perawatan yang akan ditentukan.
b. Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan ke masa depan.
c. Pengontrolan dan pencatatan.
d. Pengumpulan semua masalah perawatan yang dapat diselesaikan dengan suatu bentuk perawatan.
e. Penerapan bentuk perawatan yang dipilih:
• Kebijaksanaan perawatan yang telah dipertimbangkan secara cermat.
25
• Alternatif yang diterapkan menghasilkan suatu kemajuan.
• Pengontrolan dan pengarahan pekerjaan sesuai rencana.
• Riwayat perawatan dicatat secara statistik dan dihimpun serta dijaga untuk dievaluasi hasilnya guna menentukan persiapan berikutnya.
Sasaran Perencanaan Perawatan Sasaran perencanaan perawatan :
• Bagian khusus dari pabrik dan fasilitas yang akan dirawat.
• Bentuk, metode dan bagaimana tiap bagian itu dirawat.
• Alat perkakas dan cara penggantian suku cadang.
• Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan.
• Frekwensi perawatan yang perlu dilakukan.
• Sistem Pengelolaan pekerjaan.
• Metode untuk menganalisis pekerjaan.
Dasar-dasar pokok yang menunjang dalam pembentukan sistem perawatan:
• Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas pabrik.
• Jadwal kegiatan perawatan lengkap untuk masing-masing tugas yang harus dilakukan pada tiap bagian.
• Program yang menunjukkan kapan tiap tugas harus dilakukan.
• Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil.
• Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan.
Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Pekerjaan Perawatan a. Ruang lingkup pekerjaan.
Untuk tindakan yang tepat, pekerjaan yang dilakukan perlu diberi petunjuk atau pengarahan yang lengkap dan jelas. Pengadaan gambar-gambar atau skema dapat membantu dalam melakukan pekerjaan.
b. Lokasi pekerjaan.
Lokasi pekerjaan yang tepat dimana tugas dilakukan, merupakan informasi yang mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Penunjukan lokasi akan mudah dengan memberi kode tertentu, misalnya nomor gedung, nomor departemen dllsb.
c. Prioritas pekerjaan.
26 Prioritas pekerjaan harus dikontrol sehingga pekerjaan dilakukan sesuai dengan urutan yang benar. Jika suatu mesin mempunyai peranan penting, maka perlu memberi mesin tersebut prioritas utama.
d. Metode yang digunakan.
“Membeli kemudian memasang” sangat berbeda artinya dengan “membuat kemudian memasang”. Meskipun banyak pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan tersebut dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai.
e. Kebutuhan material.
Apabila ruang lingkup dan metode kerja yang digunakan telah ditentukan, maka biasa diikuti dengan adanya kebutuhan material. Material yang dibutuhkan ini harus selalu tersedia.
f. f. Kebutuhan alat perkakas.
Sebaiknya alat yang khusus perlu diberi tanda pengenal agar mudah penyediaannya bila akan digunakan. Kunci momen, dongkrak adalah termasuk alat-alat khusus yang perlu ditentukan kebutuhannya.
g. Kebutuhan keahlian.
Keahlian yang dimiliki seorang pekerja akan memudahkan dia bekerja.
h. Kebutuhan tenaga kerja.
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan harus ditentukan untuk setiap jenis keahlian. Hal ini berguna dalam ketetapan pengawasannya.
Sistem Organisasi Untuk Perencanaan Yang Efektif
Perencanaan yang ditangani oleh staf perawatan adalah untuk mempersiapkan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan perawatan. Bagian perencana bertanggung jawab terhadap perencanaan:
a. Sistem order pekerjaan.
b. Perencanaan estimasi.
c. Penjadwalan.
d. Kontrol jaminan order e. Laporan hasil kerja.
27 Pada bagan dibawah ini diperlihatkan salah satu contoh hubungan fungsi perencanaan yang diorganisasikan dalam struktur jenis perawatan
Estimasi Pekerjaan
Perencanaan perawatan diadakan untuk membuat jadwal kerja dan kontrol yang dibutuhkan dalam menetapkan waktu yang diperlukan untuk melakukan kerja. Penilaian waktu kerja dilakukan oleh seorang estimator. Penilaian dengan kwalitas tinggi akan dihasilkan dari seorang estimator yang berpengalaman, berpengetahuan dan berkemampuan dalam bidang estimasi.
Kerugian-kerugian dari estimasi yang dibuat oleh pengawas adalah sebagai berikut:
a. Estimasi tidak tetap dan tidak teliti.
b.Estimasi sangat bervariasi ketelitiannya bila estimator berbeda-beda.
c. Metode pembandingnya sulit.
d. Latihan estimator tidak mudah.
e. Kebenarannya hampir tidak mungkin.
28 Suatu metode estimasi yang terarah, disebut sistem data historis, dengan memakai nilai waktu rata-rata berdasarkan pengalaman masa lalu. Namun metode data historis juga mempunyai kelemahan yaitu:
a. Nilai waktu rata-rata yang direfleksikan dari harga lama tidak seteliti waktu sekarang.
b. Metode yang berganti-ganti sulit membandingkannya.
c. Pekerjaan yang baru sulit ditaksir.
d. Kekurangan masa lalu menjadi dasar pada sistem.
Standar waktu kerja bisa ditetapkan pada tiap fungsi perawatan dengan metodemetode yang ada seperti metode “studi mengenai gerak dsb.
Keuntungan-keuntungan Dari Perawatan Yang Direncanakan
Perawatan yang direncanakan dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
a. Kesiapan fasilitas industri lebih besar
1. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada peralatan bisa berkurang karena adanya sistem perawatan yang baik dan teratur.
2. Pelaksanaan perawatan tidak banyak mengganggu kegiatan produksi, sehingga hilangnya waktu produksi menjadi minimum.
3. Perawatan yang lebih sederhana dan teratur dapat mengurangi kemacetan produksi daripada adanya perawatan khusus yang mahal.
4. Perlengkapan dan suku cadang yang dibutuhkan lebih mudah terkontrol dan selalu tersedia bilaman diperlukan
b. Pelayanan yang sederhana dan teratur, lebih cepat dan murah daripada memperbaiki kerusakkan yang terjadi secara tiba-tiba.
c. Pengelolaan dan pelayanan perawatan yang terencana dapat menjaga kesinambungan hasil industri dengan kualitas dan efisiensi yang tinggi.
29 d. Pemanfaatan tenaga kerja lebih besar dan efektif.
1. Frekuensi pekerjaan perawatan yang direncanakan dapat merata dalam setahunnya, sehingga penumpukan tugas perawatan akan terkurangi.
2. Tiap jenis pekerjaan perawatan lebih mudah diketahui kemajuannya dan dapat terkontrol secara efektif.
3. Cara kerja perawatan yang positif dapat mempengaruhi sikap kerja menjadi lebih baik dengan pendekatan yang penuh dedikasi dan tanggung jawab.
e. Adanya perhatian yang penuh untuk mengelola seluruh sarana dalam melayani program perawatan.
30 SOAL
1. Apa perbedaan utama antara perawatan yang direncanakan dan perawatan tidak direncanakan 2. Apa yang kamu ketahui tentang estimasi pekerjaan?jelaskan.
3. Sebutkan dan jelaskan Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Pekerjaan perawatan?
4. Apa saja Sasaran Perencanaan Perawatan Sasaran perencanaan perawatan?
1
MODUL AJAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN SMK SMTI YOGAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2024/2025
A. Identitas
Nama Penyusun Muh Sadiq
Institusi SMK SMTI Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2024/2025
Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Kompetensi Keahlian Teknik Kimia Indsutri
Kelas/Fase X / Sepuluh
Mata Pelajaran/Materi Perawatan dan Perbaikan Mesin Alokasi Waktu 3 pertemuan (3 x 4 JP x 45 menit) Profil pelajar Pancasila Mandiri, dan Bernalar Kritis
Capaian Pembelajaran Pada Pada akhir fase E, peserta didik mampu :
1. Mengerti definisi manajemen,manajemen industry dan manajemen bengkel
2. Memahami prinsip-prinsip manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, dan evaluasi.
3. Mampu menyusun jadwal kerja, mengalokasikan sumber daya, dan mengatur tata letak bengkel.
4. Memahami komponen-komponen mesin, fungsi masing- masing komponen, dan cara kerjanya.
5.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat Menjelaskan organisasi industri dan level manajemen di industry, manajemen bengkel dan perawatan pada mesin bubut dan mesin frais
2 C. Aktivitas Pembelajaran
PERTEMUAN KE - 1
Kegiatan Pendahuluan • Guru memastikan kesiapan peserta didik dan lingkungan kelas
• Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin doa
• Guru Memeriksa kehadiran peserta didik lewat daftar hadir
• Guru menyampaikan topik atau materi yang akan dipelajari yaitu manajemen industry dan pengorganisasian perawatan
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan ditempuh siswa pada proses pembelajaran
• Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi kehidupan sehari-hari
Kegiatan Inti STIMULUS
• Guru mengenalkan materi perawatan dan perbaikan mesin yang akan dipelajari peserta didik di semester 1, tujuan yang harus mereka capai dan pentingnya materi tersebut bagi mereka.
• Guru menampilkan tayangan materi tentang perawatan dan perbaikan mesin
Peserta didik mengamati dan memahami tayangan tentang manajemen industry dan pengorganisasian perawatan
IDENTIFIKASI MASALAH
• Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang materi manajemen industry dan pengorganisasian perawatan
• Guru memberikan permasalahan tentang materi manajemen industry dan pengorganisasian perawatan PENGUMPULAN DATA
Guru meminta siswa mengali informasi tentang manajemen industry dan pengorganisasian perawatan Peserta didik menggali informasi tentang tentang manajemen industry dan pengorganisasian perawatan PEMBUKTIAN
• Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang manajemen industry dan pengorganisasian perawatan
• Peserta didik menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru.
MENARIK KESIMPULAN
• Peserta didik menyimpulkan materi tentang manajemen industry dan pengorganisasian perawatan
3
• Peserta didik menerima tanggapan dari guru Kegiatan Penutup • Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
• Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.
• Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
• Peserta didik Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.
• Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum selesai pembelajaran.
.
PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan • Guru memastikan kesiapan peserta didik dan lingkungan kelas
• Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin doa
• Guru Memeriksa kehadiran peserta didik lewat daftar hadir
• Guru menyampaikan topik atau materi yang akan dipelajari yaitu Manajemen Bengkel
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan ditempuh siswa pada proses pembelajaran
• Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti STIMULUS
• Guru menampilkan tayangan materi Manajemen Bengkel Peserta didik mengamati dan memahami Manajemen Bengkel
IDENTIFIKASI MASALAH
• Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang Manajemen Bengkel
Peserta didik mendiskusikan tentang Manajemen Bengkel
PENGUMPULAN DATA
• Guru meminta siswa mengali informasi tentang Manajemen Bengkel
• Peserta didik menggali informasi tentang tentang Manajemen Bengkel
PEMBUKTIAN
• Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang Manajemen Bengkel
• Peserta didik menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru.
MENARIK KESIMPULAN
• Peserta didik menyimpulkan materi tentang Manajemen Bengkel
4
• Peserta didik menerima tanggapan dari guru Kegiatan Penutup • Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
• Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
• Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
• Peserta didik Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.
• Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum selesai pembelajaran.
PERTEMUAN KE-3
Kegiatan Pendahuluan • Guru memastikan kesiapan peserta didik dan lingkungan kelas
• Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin doa
• Guru Memeriksa kehadiran peserta didik lewat daftar hadir
• Guru menyampaikan topik atau materi yang akan dipelajari perawatan mesin bubut dan mesin frais
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan ditempuh siswa pada proses pembelajaran
• Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi kehidupan sehari-hari
Kegiatan Inti STIMULUS
• Guru menampilkan tayangan materi Perawatan mesin bubut dan mesin frais
• Peserta didik mengamati dan memahami tayangan tentang materi Perawatan mesin bubut dan mesin frais
IDENTIFIKASI MASALAH
• Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang materi Perawatan mesin bubut dan mesin frais
• Peserta didik mendiskusikan tentang materi Perawatan mesin bubut dan mesin frais
PENGUMPULAN DATA
• Guru meminta siswa mengali informasi tentang materi Perawatan mesin bubut dan mesin frais
• Peserta didik menggali informasi tentang tentang materi Perawatan mesin bubut dan mesin frais
PEMBUKTIAN
• Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang materi Perawatan mesin bubut dan mesin frais
• Peserta didik menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru.
5 MENARIK KESIMPULAN
• Peserta didik menyimpulkan materi tentang Perawatan yang direncanakan
• Peserta didik menerima tanggapan dari guru Kegiatan Penutup • Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
• Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
• Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
• Peserta didik Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.
• Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum selesai pembelajaran
D. Media Pembelajaran
Media Lembar kerja peserta didik, laptop, handphone, LCD proyektor.
Sumber Belajar Lembar kerja peserta didik, laman e-learning, e-book, bukuBacaan, Youtube dsb.
E. Model Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model Problem Based Learning
Metode Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
F. Refleksi
Peserta didik 1. Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
2. Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
3. Apakah media pembelajaran yang digunakan membantu kalian memahami materi hari ini?
Guru 1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
2. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan? Dan apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
3. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran? Dan apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?
Pengayaan dan Remidi 1. Pengayaan: Untuk lebih memperkaya pemahaman peserta didik, akan diberikan beberapa paduan penggunaan perawatan dan perbaikan mesin yang baik
6 ASSESMEN
1. Asesmen Awal
Asesmen awal pembelajaran ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
a. Pertanyaan
Asesmen awal (pertanyaan pemantik)
1 Apa yang kalian ketahui tentang perawatan dan perbaikan mesin 2 Apa yang kalian ketahui tentang klasifikasi dan jenis jenis perawatan 3 Apa yang kalian ketahui tentang perawatan yang direncanakan b. Checklist asesmen awal
No. Nama siswa Kemampuan awal peserta didik
1 2 3 4 5
1 2 Catatan:
i. Kriteria ketercapaian kelas pada asesmen awal tercapai, jika peserta didik dapat menjawab pertanyaan walaupun kurang tepat.
ii. Memberi perhatian pada siswa agar dapat mengetahui siswa yang dapat menjawab dan belum aktif menjawab.
2. Asesmen Proses a. Asesmen Formatif
- Guru mengamati kemampuan peserta didik dalam memahami materi perawatan dan perbaikan mesin
- Guru mengadakan pengamatan terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran.
b. Tindak Lanjut
- Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dalam memahami materi perawatan dan perbaikan mesin
Lampiran:
1. Materi 2. Soal
2. Remidial: Supaya kalian lebih memahami mengenai materi sistem perawatan, akan diberikan tugas essay mengenai perawatan dan perbaikan mesin
7 MATERI PERTEMUAN 1
MANAJEMEN INDUSTRI DAN PENGORGANISASIAN DEPARTEMEN PERAWATAN.
1) MANAJEMEN INDUSTRI
Definisi Manajemen indsutri
Manajemen bukanlah kata yang asing bagi setiap orang, tetapi mungkin banyak dari kita yang salah mengartikan istilah “Manajemen”. Jika mendengar istilah “Manajemen”, mungkin pikiran kita tertuju pada salah satu jurusan Ekonomi Manajemen di Fakultas Ekonomi, atau kita membayangkan perusahaan besar. Pandangan seperti ini ada benarnya tetapi kurang tepat sebab sebenarnya manajemen tidak hanya menjadi domain fakultas ekonomi atau perusahaan besar saja. Manajemen sangat dibutuhkan bagi setiap organisasi baik yang berorientasi pada profit, sosial maupun lainnya. Bahkan manajemen sangat diperlukan oleh setiap orang untuk mengelola segala aktivitas kesehariannya agar tujuan kita dapat tercapai sesuai dengan target dengan cara yang efektif dan efisien. Akan tetapi dalam praktiknya manajemen lebih dibutuhkan dimana terdapat sekelompok orang yang saling bekerja sama dalam suatu wadah (organisasi) untuk mencapai tujuan bersama.
Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan,baik kegiatan profesi maupun non profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat diklasifikasikan dalam dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi dan lingkup kegiatan yang dilakukan.
Manajemen industri adalah suatu upaya pengaturan ulang yang dilakukan oleh sebuah industri dalam mencapai tujuan usahanya secara lebih efektif dan juga lebih efisien Fungsi Manajemen
Setelah memahami definisi, berikutnya penting untuk mengetahui bahwa manajemen industri melibatkan empat fungsi utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Setiap fungsi ini memiliki peran dan tanggung jawab yang penting dalam menjalankan operasi produksi industri secara efisien dan efektif. Berikut penjelasan masing- masing fungsinya
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan pemikiran aktivitas sebelum dilaksanakan berdasarkan metoda logika dan rencana yang matang. Kegiatan perencanaan melingkupi juga penetapan tujuan organisasi dan memilih cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Fungsi: Merancang rencana strategis dan operasional untuk mencapai tujuan organisasi. Ini melibatkan penentuan tujuan produksi, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, dan penjadwalan produksi.
Contoh: Membuat rencana produksi tahunan berdasarkan proyeksi permintaan pasar, termasuk penjadwalan penggunaan mesin dan sumber daya lainnya
8 b. Pengorganisasian (Organizing dan Staffing)
Pengorganisasian lebih ditujukan kepada kegiatan yang mencakup manusia.
Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan koordinasi yang baik antara sumber daya yang ada.
Fungsi: Mengatur dan mengalokasikan sumber daya, termasuk tenaga kerja, mesin, dan material, untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Ini melibatkan pembagian tugas, pengelompokan aktivitas, dan pembentukan struktur organisasi.
Contoh: Mengorganisasikan departemen produksi menjadi beberapa tim kerja dengan tanggung jawab spesifik, seperti tim pemeliharaan mesin dan tim kontrol kualitas.
c. Mengarahkan (leading)
Pengarahan biasa disebut pengawasan atau supervisi. Proses pengarahan menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan untuk mencapai tujuan utama. Keberhasilan suatu pekerjaan sangat ditentukan oleh pemahaman akan maksud dan tujuan dari pelaksana pekerjaan.
Fungsi: Mengarahkan dan memotivasi tenaga kerja serta memastikan bahwa semua aktivitas produksi dilakukan sesuai dengan rencana. Ini termasuk komunikasi, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan.
Contoh: Memberikan arahan kepada tim produksi mengenai target harian, serta memberikan bimbingan dan dukungan untuk memastikan tercapainya target tersebu
d. Pengendalian (Controlling)
Kegiatan pengendalian adalah suatu upaya yang sistematis untuk
memastikan bahwa kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah digariskan pada visi, misi, program dan kegiatan.
Fungsi: Memantau dan mengukur kinerja produksi terhadap standar atau target yang telah ditetapkan. Jika terdapat penyimpangan, tindakan korektif diambil untuk mengembalikan operasi sesuai rencana.
Contoh: Menggunakan data produksi untuk mengevaluasi efisiensi mesin, dan jika ditemukan masalah seperti penurunan output, segera memperbaiki atau mengoptimalkan proses.
Manfaat adanya manajemen industri
Melalui pelaksanaan manajemen industri, suatu perusahaan dapat memperoleh sejumlah manfaat antara lain:
• Manajer perusahaan dapat lebih mudah dalam menyusun strategi industrial.
• Tingkat profesionalisme dan produktivitas setiap Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan.
• Profitabilitas bisnis perusahaan turut meningkat.
• Industri bisnis perusahaan semakin berkembang dan meluas.
• Memudahkan proses penyajian kerangka jangka pendek dan kerangka jangka panjang.
• Alokasi sumber daya bisnis perusahaan menjadi lebih efektif dan tepat sasaran.
9 Tingkat manajemen industri
Sebuah manajemen industri dalam bisnis terdiri atas 2 tingkatan utama, yakni tingkat manajemen secara vertikal dan tingkat manajemen secara horizontal. Adapun masing- masing tingkatan diklasifikasikan kembali ke dalam beberapa tingkatan detail lainnya.
Tingkat manajemen secara vertical
Tingkat manajemen secara vertikal terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
• Manajemen Puncak
Tingkat manajemen puncak diduduki oleh Chief Executive Officer (CEO) yang terdiri atas sejumlah pemimpin. Tingkatan manajemen puncak sendiri juga bisa disebut dengan top management atau corporate.
Tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh tingkatan manajemen puncak adalah merancang atau menciptakan kebijakan strategis, baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek.
• Manajemen Menengah
Selanjutnya tingkat manajemen menengah atau middle management, yang diisi oleh divisional manager. Tugas dan tanggung jawab yang diemban adalah melakukan perencanaan dan pelaksanaan operasi bisnis industri suatu perusahaan secara taktis.
• Manajemen Bawah
Berikutnya ada tingkat manajemen bawah atau yang umum disebut sebagai first line management atau fungsional. Tingkat manajemen bawah diemban
oleh functional manager, lebih rincinya adalah supervisor dan mandor. Tugas dan tanggung jawab keduanya ialah memberikan pengarahan terkait
pekerjaan operasional kepada pelaksana, sesuai dengan rencana atau prosedur yang telah ditetapkan oleh manajer atas atau puncak
Tingkat Manajemen secara Horizontal
Tingkat manajemen secara horizontal terbagi menjadi 6 bagian, di antaranya:
• Administrasi
Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab untuk membuat, mengarsipkan, serta mengekspedisi aktivitas surat-menyurat antarperusahaan.
• Akuntan
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mencatat seluruh transaksi keuangan yang meliputi pemasukan hingga pengeluaran. Divisi ini juga bertugas untuk membuat laporan neraca laba-rugi secara berkelanjutan.
• Keuangan
Divisi keuangan adalah divisi yang memiliki tugas untuk mengelola dan mengalokasikan dana agar keperluan bisnis ataupun kebutuhan divisi lainnya dalam perusahaan terpenuhi.
• Personalia