Methosisfo : Jurnal Ilmiah Sistem Informasi ISSN : 2776 – 575X
Vol. 2, No. 1, Oktober 2023, pp. 1-7
http://ojs.fikom-methodist.net/index.php/methosisfo 1
Analisis Mendalam tentang Tipe Cloud Computing Britney Levina Sukma1, Fati G.N Larosa2
1,2,Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Methodist Indonesia
Info Artikel (10pt) ABSTRAK(9pt) Histori Artikel:
Received, Sep 9, 2019 Revised, May 20, 2020 Accepted, Jun 11, 2020
Peningkatan popularitas layanan internet seperti Amazon Web Services, Google App Engine, dan Microsoft Azure telah mendorong perhatian terhadap paradigma Cloud Computing. Cloud Computing, yang merupakan kelanjutan dari teknologi grid, virtualisasi, Web 2.0, dan Arsitektur Berorientasi Layanan (SOA), memanfaatkan internet untuk menyediakan layanan komputasi tanpa mengungkapkan infrastruktur yang mendasarinya. Minat terhadap Cloud Computing dipicu oleh faktor-faktor seperti prevalensi prosesor multi-core dan biaya rendah perangkat keras. Dalam waktu singkat, Cloud Computing telah menjadi salah satu teknologi revolusioner teratas dalam dunia Teknologi Informasi. Meskipun kebingungan tetap ada mengenai definisi resmi Cloud Computing, studi kasus, eksperimen, dan analisis dokumentasi menjadi pendekatan penelitian yang dapat mendalami pemahaman terhadap fenomena ini.
Keywords: (10pt) Kata kunci pertama, Katakunci kedua, Kata Kunci Ketiga, Kata Kunci Keempat, Kata Kunci Kelima.
This is an open access article under the CC BY-SA license.
Penulis Koresponden:
Britney Levina Sukma, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Methodist Indonesia, Medan, Jl. Hang Tuah No.8, Medan - Sumatera Utara.
Email: britneylevina2002@gmail.com
1. PENDAHULUAN
Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi informasi telah memunculkan paradigma baru dalam penyediaan layanan komputasi, dikenal sebagai Cloud Computing. Fenomena ini didorong oleh meningkatnya popularitas layanan internet seperti Amazon Web Services, Google App Engine, dan Microsoft Azure.
Meskipun istilah "Cloud Computing" relatif baru, teknologinya merupakan kelanjutan dari prestasi signifikan dalam bidang grid computing, virtualisasi, Web 2.0, dan Arsitektur Berorientasi Layanan (SOA).
Methosisfo : Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol.2, No.1 Oktober 2023 : 1-7
2
Pentingnya Cloud Computing semakin meningkat seiring dengan prevalensi prosesor multi-core dan biaya rendah perangkat keras sistem, sekaligus dengan peningkatan biaya energi yang diperlukan untuk mengoperasikannya. Cloud Computing, yang menggunakan internet sebagai medium untuk menyampaikan berbagai layanan komputasi, telah mencapai puncak sebagai salah satu teknologi revolusioner terkemuka dalam dunia Teknologi Informasi.
Namun, meskipun popularitas yang meningkat, masih ada kebingungan terkait definisi resmi Cloud Computing. Dalam konteks ini, studi kasus, eksperimen, dan analisis dokumentasi dapat digunakan sebagai pendekatan penelitian untuk merinci dan mendalami pemahaman terhadap kompleksitas fenomena ini.
Oleh karena itu, pendahuluan ini bertujuan untuk memberikan konteks dan landasan bagi pembahasan lebih lanjut tentang Cloud Computing dan bagaimana fenomena ini telah memperoleh perhatian utama dalam dunia teknologi modern.
2. METODE PENELITIAN
Methosisfo : Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol.2, No1. Oktober 2023 : 1-7
3
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Nama "Cloud Computing" berfungsi sebagai metafora untuk Internet, dengan bentuk awan digunakan untuk mewakili fleksibilitas topologi Internet dan menyederhanakan infrastruktur yang mendasarinya dalam diagram jaringan. Cloud Computing memanfaatkan internet untuk menyediakan berbagai layanan komputasi, termasuk perangkat keras, lingkungan pemrograman, dan perangkat lunak, sambil menjaga agar pengguna tidak menyadari kompleksitas infrastruktur dan lokasi yang mendasarinya.
Komputasi awan dapat diklasifikasikan berdasarkan siapa yang memiliki dan mengelola awan tersebut. Beberapa tipe cloud computing yaitu Awan Publik, Awan Pribadi, Awan Hibrida, dan Awan Komunitas.
3.1. Awan Publik (Public Cloud)
Cloud publik, atau cloud eksternal, adalah bentuk komputasi awan yang paling umum,di mana layanan tersedia untuk masyarakat umum dengan cara bayar sesuai pemakaian. Pelanggan – pengguna individu atau perusahaan – mengakses layanan ini melalui internet dari penyedia pihak ketiga yang mungkin berbagi sumber daya komputasi dengan banyak orang pelanggan. Model cloud publik diterima secara luas dan diadopsi oleh banyak perusahaan karena vendor cloud publik terkemuka seperti Amazon, Microsoft dan Google,telah melengkapi infrastruktur mereka dengan sejumlah besar pusat data, sehingga memungkinkan pengguna untuk secara bebas mengukur dan mengecilkan sumber daya sewaan mereka dengan biaya rendah dan sedikit pengelolaan beban. Keamanan dan tata kelola data menjadi perhatian utama dalam pendekatan ini.
3.2. Awan Pribadi (Private Cloud)
Private Cloud, atau cloud internal, digunakan ketika infrastruktur cloud, jaringan kepemilikan, atau pusat data, dioperasikan semata-mata untuk bisnis atau organisasi, dan melayani pelanggan dalam dinding api bisnis. Sebagian besar private cloud berukuran besar.
Departemen perusahaan atau pemerintah yang lebih memilih untuk menyimpan data mereka di lingkungan yang lebih terkendali dan aman.
3.3 Perbedaan antara Public Cloud dan Private Cloud
Secara keseluruhan, Public Cloud menawarkan akses terbuka dan biaya yang fleksibel dengan sumber daya yang dibagi antara banyak pelanggan, sementara Private Cloud memberikan tingkat kontrol dan keamanan yang lebih tinggi karena dimiliki oleh satu organisasi. Pemilihan antara keduanya bergantung pada kebutuhan spesifik organisasi terkait keamanan, kontrol, dan fleksibilitas biaya. Beberapa organisasi juga memilih pendekatan hybrid cloud untuk menggabungkan keuntungan dari kedua model.
Methosisfo : Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol.2, No1. Oktober 2023 : 1-7
4
4.
KESIMPULAN (11 PT)
Perbandingan antara Public Cloud dan Private Cloud menunjukkan bahwa Public Cloud menawarkan ketersediaan dan skalabilitas tinggi dengan biaya berbasis penggunaan, sementara Private Cloud memberikan kontrol, keamanan, dan kustomisasi yang lebih tinggi. Pemilihan antara keduanya bergantung pada kebutuhan organisasi terkait ketersediaan, keamanan, dan tingkat kontrol yang diinginkan. Pendekatan Hybrid Cloud juga menjadi alternatif yang menarik untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Dengan pemahaman ini, organisasi dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan strategi dan tujuan bisnis mereka.
REFERENSI (11 PT)
Referensi utama adalah jurnal dan prosiding internasional. Semua referensi harus ke sumber yang paling relevan, terkini dan referensi minimum adalah 15. Referensi ditulis dalam gaya IEEE. Harap gunakan format yang konsisten untuk referensi - lihat contoh di bawah ini (11 pt):
[1] M. Sinambela, M. Situmorang, K. Tarigan, S. Humaidi, and T. Rahayu, “Design of solar power system for the new mini region of broadband seismometer shelter in Tiganderket, Karo, North Sumatera, Indonesia,” Case Stud. Therm. Eng., vol. 22, 2020, doi:
10.1016/j.csite.2020.100747.
[2] M. S. Darmawan Napitupulu, Marzuki Sinambela “Menulis Artikel Ilmiah untuk Publikasi -,” https://books.google.co.id/books?, 2020. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=nIvrDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&ots=-
vephVNjEI&sig=O7IitVAGnv_uUw6hVBtWKb88DdQ&redir_esc=y#v=onepage&q&f=fal se (accessed Nov. 24, 2020).
Methosisfo : Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol.2, No1. Oktober 2023 : 1-7