PANDUAN
LAYANAN LABORATORIUM SEDERHANA
KLINIK PANDAAN MEDIKA
Jalan Raya Karangjati 25 Pandaan Pasuruan, Jawa Timur 67156
Telp. (0343) 633684 Email: [email protected]
BAB I DEFINISI
A. PENGERTIAN
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan.
Pelayanan laboratorium kesehatan di Indonesia saat ini diselenggarakan pada berbagai jenjang mulai dari tingkat Puskesmas, Laboratorium Kesehatan Daerah, Laboratorium Rumah Sakit pemerintah dan swasta, Balai Laboratorium Kesehatan dan Laboratorium Kesehatan Swasta.
Sebagai salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium digunakan sebagai penunjang diagnostic bahkan sebagai penentu diagnostic, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognosis. Oleh karena itu mutu hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin.
Pedoman Pelayanan Laboratorium Sederhana Klinik Pandaan Medika ini menjadi acuan para petugas laboratorium dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.
BAB II RUANG LINGKUP
A. Ruang Lingkup
Pelayanan Instalasi Laboratorium Sederhana Klinik Pandaan Medika meliputi:
1. Pasien Rawat Jalan
Yaitu pasien dari Poli Rawat Jalan dan yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
2. Pasien Medical Check Up/Surat Keterangan Sehat
Yaitu pasien dari poli rawat jalan dan dari perusahaan maupun asuransi serta instansi pemerintah yang bekerja sama dengan Klinik Pandaan Medika
B. Jenis Pelayanan Laboratorium Sederhana
NO PEMERIKSAAN Nilai Normal HARGA
1 GDP 70 – 100 mg/dl Rp.20.000
2 GDS < 200 mg/dl Rp.20.000
3 Asam Urat Laki-laki : < 7 mg/dl
Perempuan : < 5,7 mg/dl
Rp.20.000
4 Kolesterol < 200mg/dl Rp.25.000
5 Cek Kehamilan Positif/Negatif Rp.25.000
6 SWAB Antigen Test SARS CoV-2
Positif/Negatif Rp.79.000
7 Swab PCR Positif/Negatif Rp.395.000
C. Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM)
PENANGGUNG JAWAB LAB SEDERHANA DI KLINIK PANDAAN MEDIKA
NO NAMA JABATAN
1 Faizatun Islamia, Amd.Keb PJ Lab Sederhana 2 Anastasia Maulidah, S.Kep.Ns Pelaksana
3 Fanni Andriani, Amd.Keb Pelaksana 4 Dian Mareta Ariyanti, Amd.Kep Pelaksana
BAB III TATA LAKSANA
A. Tata Laksana
1. PENGAMBILAN SPESIMEN GDP, GDS, ASAM URAT KOLESTEROL a. Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun telinga
pada anak, dan tumit pada bayi
b. Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol c. Tusuk dengan lancet
d. Tetesan pertama diusap dengan kapas kering, tetes darah selanjutnya digunakan untuk pemeriksaan
e. Tutup bekas tusukan dengan kapas kering 2. URIN ( CEK KEHAMILAN )
a. Urin sewaktu, dikeluarkan dan ditampung dalam wadah yang bersih pada saat akan diperiksa
b. Urin pagi, merupakan urin yang dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur dan ditampung dalam wadah bersih dan tertutup untuk dilakukan pemeriksaan
3. SWAB Antigen Test SARS CoV-2 a. Persiapan Alat dan APD
b. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus (Hanks BSS + Antibiotika), dapat juga digunakan VTM komersil yang siap pakai (Pabrikan).
c. Berikan label yang berisi Nama Pasien dan Kode Nomer Spesimen. Jika label bernomer tidak tersedia maka Penamaan menggunakan
Marker/Pulpen pada bagian berwarna putih di dinding cryotube.
d. Gunakan swab yang terbuat dari Dacron/rayon steril dengan tangkai plastic atau jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur). Jangan
menggunakan swab kapas atau swab yang mengandung Calcium Alginat atau Swab kapas dengan tangkai kayu, karena dapat menghambat proses pemeriksaan secara molekuler.
e. Pastikan tidak ada Obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
f. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan posisi swab pada septum bawah hidung.
g. Masukkan swab secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring.
h. Larutkan ke dalam cairan pelarut, dan masukkan cairan yang sudah di campur dengan specimen ke dalam reagen.
i. Tunggu 10-15 menit sampai hasil keluar 4. Swab PCR
a. Persiapan Alat dan APD
b. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus (Hanks BSS + Antibiotika), dapat juga digunakan VTM komersil yang siap pakai (Pabrikan).
c. Berikan label yang berisi Nama Pasien dan Kode Nomer Spesimen. Jika label bernomer tidak tersedia maka Penamaan menggunakan
Marker/Pulpen pada bagian berwarna putih di dinding cryotube.
d. Gunakan swab yang terbuat dari Dacron/rayon steril dengan tangkai plastic atau jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur). Jangan
menggunakan swab kapas atau swab yang mengandung Calcium Alginat atau Swab kapas dengan tangkai kayu, karena dapat menghambat proses pemeriksaan secara molekuler.
e. Pastikan tidak ada Obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
f. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan posisi swab pada septum bawah hidung.
g. Masukkan swab secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring.
h. Larutkan ke dalam cairan pelarut, dan masukkan cairan yang sudah di campur dengan specimen ke dalam reagen.
i. Mengirim specimen ke Laboratorium luar dalam waktu kurang dari 24 jam
B. Tata Laksana Keselamatan Kerja di Laboratorium 1. Pra Analitik
a. Pencegahan penularan bahan berbahaya dan atau kontaminasi bahan infeksius pada kulit, mulut, mata atau luka dengan selalu memakai jas laboratorium, sarung tangan dan masker selama berada di ruang pemeriksaan
b. Mengumpulkan sisa jarum dan semprit pada wadah yang telah disiapkan setelah melakukan pengambilan sampel, tindakan perlindungan dari tertusuk jarum harus dilakukan.
c. Sampel harus dimasukkan ke dalam wadah tertentu yang tahan bocor dan tertutup rapat disertai dengan label identitas pasien
d. Penyimpanan sampel sesuai dengan persyaratan jika sampel tidak segera dapat dilakukan pemeriksaan
2. Analitik
a. Pengolahan specimen harus dengan hati-hati, semua specimen dianggap sebagai bahan yang infeksius
b. Tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) pada saat melakukan pemeriksaan
c. Penggunaan pipet dengan mulut tidak dibenarkan d. Jika terjadi tumpahan bahan kimia :
Lakukan usaha keamanan kerja di laboratorium pada bahan tumpahan, jauhkan petugas yang tidak berkepentingan dari lokasi
Upayakan pertolongan pertama pada petugas yang terkena C. Pemakaian Jas Laboratorium (Jas Kerja)
Jas laboratorium adalah merupakan salah satu alat pelindung diri dari percikan bahan-bahan baik berupa specimen atau bahan lain jangan sampai terkena tubuh. Pakaian ini harus dipakai selama berada dalam ruang pemeriksaan laboratorium. Setelah digunakan pakaian ini harus digantung pada tempat tertentu
D. Pemakaian Masker
Masker adalah salah satu jenis alat pelindung diri yang digunakan menutup mulut dan hidung, penggunaan masker bertujuan menahan droplet/percikan yang keluar dari petugas , dan menghindari droplet atau percikan dari luar yang dapat mengenai mulut atau hidung. Droplet atau percikan dapat keluar apabila kita berbicara atau bersin.
Kebijakan tentang penggunaan masker, meliputi : 1. Masker tersedia dalam keadaan bersih
2. Masker dipasang menutup hidung dan mulut
3. Masker setelah digunakan, dibuang di tempat sampah medis
4. Masker selalu dipasang pada saat melakukan pemeriksaan dan melayani pasien
E. Pemakaian Sarung Tangan
Sarung tangan adalah alat pelindung diri yang digunakan pada tangan, sarung tangan terbuat dari bahan latex, tujuan penggunaan sarung tangan adalah untuk mengurangi terjadinya kontak lansung dengan bahan-bahan dan specimen di laboratorium.
Prosedur penggunaan sarung tangan :
1. Sarung tangan digunakan sebelum melaksanakan tindakan di laboratorium 2. Siapkan sarung tangan yang baru
3. Masukkan tangan ke dalam sarung tangan yang sesuai dengan ukuran jari/tangan
4. Setelah menggunakan sarung tangan, lepaskan dan buang di tempat sampah medis.
BAB IV
PENGENDALIAN MUTU A. Pra Analitik
1. Persiapan Pasien
a. Pasien dianjurkan puasa 10-12 jam sebelum pengambilan darah, puasa meliputi : tidak makan boleh minum air putih, tidak melakukan aktifitas fisik seperti olahraga dan sebagainya.
b. Pengambilan darah sebaiknya pada pagi hari untuk menghindari adanya fluktuasi nilai pemeriksaan.
c. Pengambilan darah sebaiknya pada keadaan tubuh yang sama misalnya diambil pada posisi duduk.
d. Untuk menghindari pengaruh pemeriksaan karena obat-obatan tertentu, maka pasien dianjurkan menghentikan obat-obatan sebelum beberapa jam sebelum pangambilan darah.
2. Pengambilan dan Pengolahan Spesimen a. Pengambilan Spesimen
1) Waktu pengambilan specimen biasanya pada pagi hari 2) Volume specimen sesuai kebutuhan
3) Cara pengambilan specimen dilakukan oleh tenaga terampil dan dengan cara yang benar sesuai prosedur
4) Lokasi pengambilan specimen sesuai dengan pemeriksaan yang diminta 5) Persiapan peralatan yang bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia,
mudah dicuci.
3. Penyimpanan Spesimen
a. Untuk menghindari kontaminasi, specimen harus selalu disimpan dalam botol/tabung tertutup rapat.
b. Untuk menghindari sinar, sampel disimpan di dalam lemari pendingin dan tertutup rapat
c. Perhatikan stabilitas penyimpanan specimen B. Analitik
1. Suhu dan waktu
a. Pastikan bahwa sampel, reagensia, serum control telah berada pada suhu pemeriksaan
b. Perhatikan suhu pemeriksaan c. Perhatikan lama waktu inkubasi
C. Pasca Analitik
Evaluasi pada tahap pasca analitik, meliputi :
1. Kesalahan umum yang biasa terjadi adalah pada kalkulasi hasil 2. Titik decimal hasil pemeriksaan diperhatikan
3. Satuan untuk jenis parameter yang sesuai
4. Interpretasi hasil pemeriksaan dan control kualitas serum 5. Pelaporan hasil pemeriksaan
6. Pengiriman hasil pemeriksaan D. Pemantapan Mutu Internal
Kegiatan pemantapan mutu internal yang dilaksanakan berupa:
1. Persiapan pasien sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya
2. Pengambilan dan pengolahan specimen dengan memperhatikan waktu, lokasi, volume, cara, peralatan, wadah, pengawet/antikoagulan, sesuai dengan persyaratan
3. Ketersediaan Alat / Reagen
Petugas lab sederhana melakukan pengecekan ketersediaaan reagen setiap hari
4. Dokumentasi semua hasil control kualitas pemeriksaan dari peralatan yang digunakan termasuk uji ketelitian dan ketepatan (berdasarkan pedoman pada buku Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar, tahun 2008) E. Pemantapan Mutu Eksternal
Pemantapan Mutu Eksternal Jika diperlukan
1. Pemantapan Mutu tingkat Regional yang dilaksanakan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, meliputi PME bidang Kimia Klinik, P ME Hematologi, PME bidang Parasitologi, PME bidang Bakteriologi, dan PME bidan Imunologi
2. Pemantapan Mutu tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, meliputi PME bidang Kimia Klinik, Hematologi, Parasitologi, Bakteriologi, dan Imunologi (HIV dan HBsAg)
Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan dalam dua Siklus setiap 6 (enam) bulan sekali.
Bukti keikutsertaan adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga yang melakukan PME.
BAB V PENUTUP
Dengan ditetapkannya buku Panduan Layanan Laboratorium dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan pasien di Klinik Pandaan Medika
Ditetapkan di : Pandaan Pada tanggal : 27 Maret 2023 KEPALA KLINIK PANDAAN MEDIKA
dr. Mohammad Shouni Sholahuddin