• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tipe Inovasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris UKM Bakpia di D.I Yogyakarta)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Tipe Inovasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris UKM Bakpia di D.I Yogyakarta)"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Error! Bookmark not defined

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk melakukan inovasi dengan memperhatikan seluruh aspek dalam penelitian ini yang berdampak pada peningkatan kinerja inovasi.

Error! Bookmark not defined

  • Manajemen Operasi
  • Manajemen Operasi dan Inovasi
  • Inovasi
    • Inovasi Produk
    • Inovasi Proses
    • Inovasi Organisasi
    • Inovasi Pemasaran
  • Kinerja Inovatif
  • Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Inovasi organisasi adalah penerapan metode organisasi baru dalam praktik bisnis perusahaan, organisasi kerja atau hubungan eksternal. Kerangka penelitian yang mendasari penelitian ini adalah pengaruh inovasi produk, inovasi proses, inovasi organisasi dan inovasi pemasaran terhadap kinerja inovatif pada UKM Bakpia di D.I Yogyakarta. Dalam inovasi organisasi dengan menata ulang organisasi dan mekanisme koordinasi untuk meningkatkan inovasi teknologi khususnya di bidang logistik sehingga inovasi organisasi akan mempengaruhi inovasi proses (Gurhan Gunday, 2015).

Dengan menata ulang mekanisme organisasi dan koordinasi untuk meningkatkan inovasi teknologi dan fasilitator dalam pemasaran sehingga inovasi organisasi berdampak pada inovasi pemasaran (Gurhan Gunday, 2015). Penerapan metode inovasi pemasaran yang melibatkan perubahan signifikan dalam pengenalan produk baru, desain atau kemasan produk, penempatan produk, promosi atau harga produk (OECD Oslo Manual, 2005). Keberhasilan dalam inovasi pemasaran mengarah pada peningkatan kepuasan pelanggan secara keseluruhan dan mengarahkan lebih banyak perhatian pelanggan pada kinerja inovatif (Gurhan Gunday, 2015).

  • Lokasi Penelitian
  • Populasi
  • Penentuan Jumlah Sampel
  • Variabel dan Definisi Operasional Variabel
    • Variabel Penelitian
    • Variabel dan Definisi Variabel
  • Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Uji Kualitas Instrumen
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabiliti
  • Metode Analisis Data
    • Analisis Deskriptif
    • Metode Structural Equation Modeling (SEM)
    • Uji Partial Least Square (PLS)

Jika sampel mewakili populasi, sampel dapat digunakan untuk memperkirakan populasi dari mana sampel itu dipilih. Dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel harus 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui dengan jelas, maka teknik pengambilan sampel dapat menggunakan metode menurut Widiyanto (2008).

Variabel ini disebut independen karena tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel sebelumnya dan hanya dipengaruhi oleh variabel-variabel berikut: Dalam penelitian ini variabel independennya adalah inovasi produk (X1), inovasi proses (X2), inovasi organisasi (X3), dan inovasi pemasaran (X4). ). Menurut Rita (2010), inovasi proses didefinisikan sebagai elemen baru yang diperkenalkan ke dalam aktivitas produk dan layanan di dalam perusahaan, seperti bahan baku, spesifikasi pekerjaan, mekanisme dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk atau layanan. Menurut Comlek et al (2012), kinerja inovatif mengacu pada hasil bagi perusahaan dalam hal sejauh mana mereka benar-benar membawa penemuan ke pasar, yaitu kecepatan di mana produk baru, sistem proses baru atau perangkat baru diperkenalkan.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari sumber penelitian dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan penelitian kepada manajer yang akan dijadikan sampel. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan model pertanyaan tertutup sehingga responden dapat memilih salah satu literatur. Data sekunder adalah data tambahan yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber aslinya dan digunakan untuk memperkuat data primer.

Menurut Hair et al.1998), rule of thumb yang biasa digunakan untuk pemeriksaan awal matriks faktor adalah ± 0,3 jika dianggap sebagai level minimum, dan untuk load factor ± 0,4 dianggap lebih baik, dan untuk load factor > 0,5 umumnya dianggap signifikan. Keduanya didasarkan pada asumsi peneliti yaitu tujuan penggunaan model akan digunakan untuk pengujian teori atau pengembangan teori untuk tujuan prediksi. Sedangkan untuk penelitian ini akan digunakan PLS-PM dimana asumsi dasar peneliti adalah untuk tujuan prediksi (Yamin dan Kurniawan 2011).

Uji model eksternal digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas model, yang meliputi: validitas konvergen, mean ekstrak varians, validitas diskriminan, Cronbach's alpha, dan reliabilitas komposit.

Gambaran Umum Responden

  • Responden Berdasarkan Jumlah Karyawan
  • Responden Berdasarkan Jumlah Modal

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa responden terbagi menjadi dua kategori yaitu jumlah pegawai < 25 orang dan jumlah pegawai > 25 orang. Pendataan yang dilakukan menghasilkan data <25 pegawai sebanyak 27 orang atau 27% dan data >25 pegawai sebanyak 73 atau 73%.Hal ini menjelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini dengan jumlah pegawai >25 orang mencuci . orang yaitu 73%.

Analisis Deskriptif .................................... Error! Bookmark not defined

  • Pengujian Outer Model
    • Uji
    • Uji
  • Pengujian Inner Model
    • Uji Detereminasi
    • Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang disajikan pada Tabel 4.3 di atas, rata-rata penilaian responden untuk variabel inovasi produk adalah 3,63 yang berada dalam kriteria setuju. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang disajikan pada tabel 4.4, diperoleh nilai rata-rata penilaian responden untuk variabel inovasi proses sebesar 3,65 yang berada pada kriteria setuju. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang disajikan pada tabel 4.5 diperoleh rata-rata penilaian responden untuk variabel inovasi organisasi sebesar 4,00 yang berada pada kriteria setuju.

Rencana pembaharuan saluran distribusi produk Bakpia dengan rata-rata 4,02 dengan kategori setuju dan penilaian terendah terjadi pada indikator “Rencana pembaharuan komunikasi antara bagian penjualan dan produksi” dengan rata-rata 3,97 dengan kategori setuju. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang disajikan pada Tabel 4.6, rata-rata penilaian responden terhadap variabel inovasi pemasaran adalah 3,98 yang termasuk dalam kriteria setuju. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang disajikan pada Tabel 4.7, rata-rata penilaian responden terhadap variabel kinerja inovatif sebesar 3,92 yang termasuk dalam kriteria setuju.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai koefisien beta inovasi organisasi dalam inovasi proses adalah 0,484, p-value 0,000 dan t-value 5,808. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien beta inovasi organisasi terhadap inovasi produk sebesar 0,085, p-value 0,399, dan t-value 0,845. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien beta inovasi organisasi dalam inovasi pemasaran sebesar 0,893, nilai p-value 0,000, dan nilai t-value 36,082.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai koefisien beta inovasi proses terhadap inovasi produk adalah 0,850, nilai p 0,000 dan nilai t 24,065. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien beta inovasi pemasaran terhadap inovasi produk sebesar 0,002, nilai p-value 0,988 dan nilai t-value 0,015. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai koefisien beta inovasi proses terhadap kinerja inovatif sebesar 0,258, nilai p sebesar 0,001 dan nilai t sebesar 3,434.

Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien beta inovasi produk terhadap kinerja inovatif sebesar 0,345, nilai p-value 0,000 dan nilai t-value 5,149. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien beta inovasi pemasaran terhadap kinerja inovatif sebesar 0,407, p-value 0,003 dan t-value 2,981. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien beta inovasi organisasi terhadap kinerja inovatif sebesar 0,254, nilai p-value 0,065 dan nilai t-value 1,852.

Pembahasan

Pett and Wolff 2009) dan Walker 2004 yang menjelaskan bahwa tidak ada hubungan dampak dan justru ada pengaruh negatif dari penelitian komparatif yang mereka lakukan inovasi produk dan inovasi proses terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa inovasi organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap inovasi pemasaran pada UKM Bakpia di Yogyakarta, hasil ini sejalan dan didukung oleh penelitian Gurhan Gunday (2015) yang menjelaskan bahwa kinerja inovatif merupakan kombinasi antara keseluruhan organisasi sebagai hasil upaya pembaharuan dan perbaikan yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek kinerja inovatif, yaitu proses, produk, struktur organisasi, dll. dan juga didukung oleh penelitian Oke tahun 2007 yang menjelaskan bahwa ada hubungan antara jenis inovasi yang ditemukan. dan kinerja inovatif. Hipotesis keempat dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa inovasi proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap inovasi produk pada UKM Bakpia di Yogyakarta, hasil ini sejalan dan didukung oleh penelitian Gurhan Gunday (2015) yang menjelaskan bahwa kinerja inovatif merupakan kombinasi antara keseluruhan organisasi sebagai hasil upaya pembaharuan dan perbaikan yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek kinerja inovatif, yaitu proses, produk, struktur organisasi, dll. dan juga didukung oleh penelitian Oke tahun 2007 yang menjelaskan bahwa ada hubungan antara jenis inovasi yang ditemukan. dan kinerja inovatif.

Hipotesis kelima dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa inovasi pemasaran tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap inovasi produk pada UKM Bakpia di Yogyakarta, hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Gurhan Gunday (2015) yang menjelaskan bahwa kinerja inovatif merupakan gabungan dari keseluruhan organisasi sebagai hasil dari upaya pembaharuan dan peningkatan yang dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kinerja inovatif yang berbeda yaitu proses, produk, struktur organisasi, dll dan juga didukung oleh penelitian Oke pada tahun 2007 menjelaskan bahwa ada hubungan antara jenis inovasi yang ditemukan dan kinerja inovatif, tetapi didukung oleh penelitian oleh Chandler dan Hanks, 1994; Subramanian dan Nilakanta 1996. Pett dan Wolff 2009) dan Walker 2004 menjelaskan bahwa tidak ada hubungan pengaruh dan sebaliknya penelitian komparatif yang mereka lakukan pada inovasi produk dan inovasi proses berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis keenam dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa inovasi proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja inovatif pada UKM Bakpia di Yogyakarta, hasil ini sejalan dan didukung oleh penelitian Gurhan Gunday (2015) yang menjelaskan bahwa kinerja inovatif merupakan gabungan dari keseluruhan organisasi sebagai hasil dari upaya inovasi dan perbaikan dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek kinerja inovatif yaitu proses, produk, struktur organisasi, dll. dan juga didukung oleh penelitian Oke pada tahun 2007 menjelaskan bahwa ada hubungan antara jenis inovasi yang ditemukan dan kinerja inovatif .

Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja inovatif pada UKM Bakpia di Yogyakarta, hasil ini sejalan dan didukung oleh penelitian Gurhan Gunday (2015) yang menjelaskan bahwa kinerja inovatif merupakan gabungan dari setiap orang. Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa inovasi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja inovatif pada UKM Bakpia di Yogyakarta, hasil ini sejalan dan didukung oleh penelitian Gurhan Gunday (2015) yang menjelaskan bahwa kinerja inovatif merupakan gabungan dari seluruh organisasi sebagai hasil upaya inovasi dan perbaikan telah dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek kinerja inovatif, yaitu proses, produk, struktur organisasi, dll. dan juga didukung oleh penelitian Oke tahun 2007 yang menjelaskan bahwa ada hubungan antara jenis inovasi yang ditemukan. dan kinerja inovatif. Hipotesis kesembilan dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa inovasi organisasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja inovatif pada UKM Bakpia di Yogyakarta, hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Gurhan Gunday (2015) yang menjelaskan bahwa kinerja inovatif merupakan gabungan dari seluruh organisasi sebagai hasil upaya inovasi dan perbaikan dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek kinerja inovatif yaitu proses, produk, struktur organisasi, dll. dan juga didukung oleh penelitian Oke pada tahun 2007 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara jenis inovasi yang ditemukan dengan kinerja inovatif, namun didukung oleh penelitian Chandler dan Hanks, 1994;.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan dari inovasi organisasi terhadap inovasi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan dari inovasi organisasi terhadap kinerja inovatif. Berdasarkan hasil analisis data dengan PLS ditemukan bahwa inovasi organisasi tidak berpengaruh terhadap inovasi produk, inovasi pemasaran terhadap inovasi produk, dan inovasi pemasaran terhadap inovasi.

Walaupun nilai tersebut dianggap memiliki kontribusi yang besar terhadap kinerja inovasi, namun masih terdapat variabel lain sebesar 39% yang dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti, sehingga disarankan bagi peneliti untuk menambah atau mengganti variabel lain untuk penelitian selanjutnya, agar untuk peningkatan kinerja inovatif di UKM Bakpia.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Tipe Industri, dan Pengungkapan Media Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibilty (Studi

Berdasarkan hasil regresi berganda bahwa gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan inovasi pada sampel pegawai tetap secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja