• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN BAB 1 POLITIK DAN EKONOMI

N/A
N/A
010@Katarina Alivia Kristianti

Academic year: 2023

Membagikan "RINGKASAN BAB 1 POLITIK DAN EKONOMI"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN BAB 1 POLITIK DAN EKONOMI

Ekonomi politik mengintegrasikan politik dan ekonomi, tetapi dasarnya berasal dari pemisahan antara keduanya. Meskipun terdapat hubungan antara politik dan ekonomi, mereka memiliki perbedaan analitis. Berbagai pendekatan dalam ekonomi politik menjadi lebih jelas ketika kita memahami variasi makna politik dan ekonomi. Pertama, kita akan mempertimbangkan aspek politik. Definisi politik mencakup konsep distribusi kekuasaan, perjuangan untuk memegang otoritas, ilmu pemerintahan, dan lainnya. Politik melibatkan konsep kekuasaan, otoritas, kehidupan publik, pemerintahan, negara, konflik, serta penyelesaian konflik. Dalam buku tersebut, disajikan tiga konsepsi penting tentang politik sebagai berikut

1. Politik sebagai pemerintahan

Pendekatan politik sebagai pemerintah menganggap politik sebagai mesin politik formal negara, termasuk lembaga, hukum, kebijakan, dan aktor-aktor utama. Ini berfokus pada organisasi, aturan, dan lembaga politik, serta agen atau personel yang bertindak dalam proses politik. Pendekatan ini menekankan studi hukum dan organisasi formal sebagai bagian integral dari politik. Pemerintahan dianggap pusat dalam analisis ini, dengan penekanan pada hukum dan struktur pemerintahan.

Pendekatan ini menempatkan pemerintah sebagai titik fokus utama dan menganalisis fenomena lain dalam konteks pengaruhnya terhadap atau dari pemerintah.

2. Politik sebagai kehidupan publik

Pemahaman tentang politik sebagai aspek publik melibatkan dua konsep yang saling terkait. Pertama, ini terkait dengan pentingnya tampil di depan umum, yang menguatkan realitas dunia dan diri kita. Kedua, ini mengacu pada "dunia bersama," di mana kehidupan kolektif menghubungkan dan memisahkan manusia. Dalam konteks ini, publikitas tidak hanya memenuhi keinginan pribadi, tetapi juga mengikat kita sebagai kesatuan yang lebih besar dan menghasilkan konsekuensi bagi orang lain.

Publikitas ini mencakup lebih dari sekadar politik; meskipun politik bisa menjadi bagian darinya, publikitas juga melibatkan bentuk-bentuk komunikasi massa yang memungkinkan kita tampil di depan umum.

3. Politik sebagai alokasi nilai yang otoritatif.

Pandangan politik sebagai alokasi nilai otoritatif menyatakan bahwa politik dan ekonomi memiliki kesamaan sebagai metode alokasi. Keduanya merupakan cara alternatif untuk mengalokasikan sumber daya langka. Politik, dalam konteks ini, tidak hanya terkait dengan struktur pemerintahan, tetapi juga merupakan cara khusus dalam membuat keputusan tentang produksi dan distribusi sumber daya. konsepsi politik ini mengarah ke komponen masyarakat dan penekanannya pada alokasi otoritatif untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Meskipun pemerintah adalah struktur politik utama dalam masyarakat, politik tidak terbatas pada pemerintahan.

Berdasarkan ketiga konsepsi tersebut, maka didapatkan bahwa hubungan antara tiga pendekatan politik sebagaimana dijelaskan bahwa setiap pendekatan pada dasarnya dapat dilihat sebagai perspektif yang berbeda-beda dan akan membawa kita ke arah yang berbeda.

Pendekatan politik sebagai pemerintah bergantung pada institusi tertentu, sedangkan politik

(2)

sebagai urusan publik bergantung pada spesifikasi ranah non-institusional di luar pertukaran pribadi, dan fokus otoritas bergantung pada cara tertentu dalam membuat keputusan dan memastikan kepatuhan.

Dalam pendekatan politik sebagai publik, "publik" mengacu pada regulasi yang timbul secara tidak sengaja sebagai akibat dari tindakan pribadi dan akal sehat terkait kepentingan, misi, identitas, atau konsepsi menjadi warga negara atau komunitas. Aktivitas pemerintah berhubungan dengan pengambilan keputusan yang mengikat seluruh masyarakat. Dalam konteks ini, "publik" dan "pemerintah" saling terkait. Pemerintah bergantung pada eksistensi publik sebagai landasan. Dalam perspektif pemerintah, publik bisa dianggap sebagai bahan mentah atau subjek politik. Sementara itu, dari perspektif publik, pemerintah menjadi tempat berekspresi dan alat untuk mencapai tujuan-tujuannya. Jika ruang lingkup otoritas terbatas pada suatu hal yang bersifat publik, institusi tempat pengambilan keputusan otoritatif adalah pemerintah. Namun, ada juga organisasi politik informal, dan ini sering terlibat dalam pengambilan keputusan yang mengikat masyarakat. Tetapi pada umumnya, dalam sistem negara-bangsa modern, lokus institusional politik adalah pemerintah.

Pembahasan selanjutnya yaitu mengenai ekonomi. Dalam penggunaan modern, Istilah ekonomi sering mengacu pada suatu jenis kegiatan, biasanya ditujukan (seperti dalam produksi) untuk memperoleh hal-hal yang kita inginkan atau butuhkan. Istilah "ekonomi"

memiliki beberapa penggunaan yang berbeda. Pertama, digunakan untuk mengacu pada cara melakukan sesuatu dengan efisiensi dan adaptasi antara sarana dan tujuan. Kedua, merujuk pada jenis aktivitas, seperti produksi, yang bertujuan untuk memperoleh barang yang diinginkan atau diperlukan. Ketiga, terhubung dengan institusi pasar yang mewujudkan efisiensi dalam upaya memperoleh barang yang dibutuhkan.

Berdasarkan penjelasan istilah ekonomi diatas didapatkan bahwa makna ekonomi tidak secara jelas sejajar dengan aliran, teori, atau pendekatan tertentu. Setiap teori cenderung lebih condong ke salah satu dari makna tersebut daripada yang lain. Oleh karena itu, untuk memahami sesuatu yang penting tentang perbedaan antara teori-teori tersebut dengan menjelajahi berbagai cara kita menggunakan istilah "ekonomi". Berikut ini merupakan konsepsi atau pendekatan ekonomi :

1. Perhitungan ekonomi

Dalam pendekatan ini, ekonomi dilihat sebagai proses perhitungan dan pilihan individu yang berusaha memaksimalkan kepuasan pribadi melalui alokasi sumber daya yang terbatas. Ekonomi dianggap sebagai refleksi dari preferensi dan keputusan individu yang terlibat dalam aktivitas ekonomi. Pusat perhatian adalah pemahaman mengenai bagaimana orang membuat pilihan rasional untuk memaksimalkan kepuasan mereka, dan bagaimana alokasi sumber daya dapat dilakukan secara efisien.

2. Pemenuhan bahan

Dalam pendekatan ini, ekonomi dipahami sebagai proses reproduksi materi masyarakat, di mana tujuan utama adalah memenuhi kebutuhan dasar dan pemeliharaan kehidupan melalui produksi dan sirkulasi barang. Aktivitas ekonomi dilihat sebagai bagian dari proses reproduksi sosial yang lebih besar, dan

(3)

penekanannya lebih pada pemenuhan kebutuhan kolektif daripada pada pilihan dan preferensi individu.

3. Ekonomi

Pemisahan "ekonomi" dan "politik" dalam masyarakat tidak berasal langsung dari dua pendekatan sebelumnya yang telah dibahas. Namun, konsep ekonomi sebagai entitas sosial dan sejarah tetap signifikan. Karl Polanyi menekankan pentingnya pemisahan ini dalam masyarakat modern, yang didorong oleh pandangan pasar yang mengatur diri sendiri seperti dalam pendekatan klasik. Meskipun ada keraguan terhadap pemisahan ini, ada pandangan bahwa ilmu ekonomi politik modern seharusnya lebih mempertimbangkan integrasi antara proses ekonomi dan politik.

Terakhir, ekonomi dan ekonomi politik dijelaskan berdasarkan pendekatan diatas bahwa beberapa pendekatan ekonomi politik memiliki perbedaan dalam pandangan tentang bagaimana ekonomi dan politik berhubungan. Berikut ini merupakan penjelasannya

1. Pendekatan kalkulasi ekonomi menjadikan politik sebagai arena untuk menerapkan perhitungan. Aktivitas ekonomi dipandang sebagai cara individu memaksimalkan kepuasan melalui efisiensi dan alokasi sumber daya. Dalam pandangan ini, politik dianggap sebagai tempat pelaksanaan tindakan ekonomi. Pendekatan ini menyoroti dominasi ekonomi dan menghubungkan tindakan ekonomi dengan motivasi individu.

Ekonomi menjadi bagaimana bertindak, politik menjadi di mana bertindak.

2. Pendekatan penyediaan materi menganggap ekonomi sebagai sistem pemenuhan kebutuhan materi, dengan fokus pada produksi dan alokasi sumber daya. Ekonomi dipandang sebagai konteks eksternal di mana aktivitas ekonomi berlangsung, dengan aspek tempat, lingkup, momen, dan hubungan antarindividu yang tidak bersifat politis atau keluarga. Pendekatan ini memungkinkan pemisahan antara ekonomi dan politik, dan menekankan pada reproduksi material.

3. Pendekatan keterpisahan ekonomi memahami ekonomi sebagai bagian tak terpisahkan dari struktur sosial, bukan hanya aktivitas individu. Meskipun terpisah, ekonomi dan politik saling bergantung. Negara memiliki peran dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan pekerjaan publik. Ekonomi dianggap sebagai lingkup sosial dengan dinamika sendiri, dan memungkinkan eksplorasi interaksi antara ekonomi dan politik serta dampak dominasi ekonomi terhadap hubungan sosial dan politik. Pendekatan ini mendorong kita untuk melihat ekonomi sebagai lingkungan sosial dengan dinamika dan relasi tersendiri.

Referensi

Dokumen terkait