TUGAS STUDI BHAGAVAD GĪTĀ
“Analisis Kitab Suci Bhagavad Gītā X yang berjudul Vibhūti Yoga”
DISUSUN OLEH
:
Ni Putu Yuni Damayanti (2212101014)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Ida Bagus Subrahmaniam Saitya, SH., S.Ag., M.Fil.H.
JURUSAN TEOLOGI HINDU FAKULTAS BRAHMA WIDYA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR
2024
ii
KATA PENGANTAR
“Om Swastyastu”
Puji Syukur kami ucapkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai yang berdujul “Bhakti Marga Yoga”. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima kritik dan saran dari pembaca.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap makalah ini bisa berguna bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
“Om Shanti, Shanti, Shanti Om”
Denpasar, 26 Juni 2024 Penulis
Ni Putu Yuni Damayanti
iii DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... iii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.2 Rumusan masalah ... 1
1.2.1 Apa Pengertian Bhagavad Gītā ? ... 1
1.2.2 Apa saja analisa makna yang terkandung dalam sloka pada Kitab Suci Bhagavad Gitā Adhyaya X? ... 1
1.3 Tujuan ... 2
1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian Bhagavad Gītā . ... 2
1.3.2 Untuk Mengetahui makna yang terkandung dalam sloka pada Kitab Suci Bhagavad Gitā Adhyaya X. ... 2
1.4 Manfaat ... 2
1.4.1 Kita Dapat Mengetahui Pengertian Bhagavad Gītā. ... 2
1.4.2 Kita Dapat Mengetahui makna yang terkandung dalam sloka pada Kitab Suci Bhagavad Gitā Adhyaya X. ... 2
BAB II ... 3
PEMBAHASAN ... 3
2.1 Pengertian Bhagavad Gītā ... 3
2.2 Analisa Makna Yang Terkandung Dalam Sloka Pada Kitab Suci Bhagavad Gitā Adhyaya X... 3
BAB III ... 23
PENUTUP ... 23
3.1 Kesimpulan... 23
3.2 Penutup ... 23
DAFTAR PUSTAKA ... 24
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep kehidupan beragama khususnya agama Hindu tak terlepas dari konsep ke- Tuhanan dengan makna dan nilai-nilai yang mendalam yang bersumber daripada Kitab Suci Weda dan begitu juga dari lontar serta sastra suci Agama Hindu khususnya di Nusantara.
Adanya Kitab Suci adalah sebagai pedoman umat Hindu dalam memperkuat keimanan tentang ajaran dan nilai-nilai Ketuhanan yang ada di dalamnya. Kitab Suci Weda pada Agama Hindu memiliki nilai Apauruseya yang bermakna bahwa ajaran Weda bukanlah berasal dari karangan manusia atau bersifat fiktif layaknya dongeng dan sejenisnya, namun berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa secara langsung baik melalui para maharsi yang disebut Sapta Rsi melalui mendengar (Sruti) dan ingatan (Smrti). Namun agar nilai kebenaran tersebut terpelihara dengan baik tentu juga harus dicermati dan diamati secara baik dan benar agar makna yang terkandung di dalamnya tetap utuh dan tersampaikan sesuai makna yang sesungguhnya. Hal inilah yang menjadi konsep Teologi yang hadir sebagai falsafah keilmuan dalam mengkaji nilai-nilai kebenaran dan ke-Tuhanan yang ada pada suatu agama, khususnya Agama Hindu. Dalam hal ini, sesuai pada judul materi makalah yang akan saya bahas, terkait pada analisis saya sebagai penulis dan penyusun makalah ini, dalam peran saya sebagai ilmuan agama serta akademisi untuk menganalisa dan berusaha menafsirkan makna yang terkandung dalam sloka-sloka yang terdapat pada Kitab Suci Bhagavad Gītā Adhyaya X yang berjudul “Vibhūti Yoga”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan pendahuluan pada makalah ini, terdapat rumusan masalah yang terkait pada isi pembahasan, yaitu :
1.2.1 Apa Pengertian Bhagavad Gītā ?
1.2.2 Apa saja analisa makna yang terkandung dalam sloka pada Kitab Suci Bhagavad Gitā Adhyaya X?
2 1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari analisa Bhagawad Gitā Adhyaya X pada pembahasan makalah ini, adalah:
1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian Bhagavad Gītā .
1.3.2 Untuk Mengetahui makna yang terkandung dalam sloka pada Kitab Suci Bhagavad Gitā Adhyaya X.
1.4 Manfaat
1.4.1 Kita Dapat Mengetahui Pengertian Bhagavad Gītā.
1.4.2 Kita Dapat Mengetahui makna yang terkandung dalam sloka pada Kitab Suci Bhagavad Gitā Adhyaya X.
3 BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bhagavad Gītā
Bhagavad Gītā adalah teks Hindu kuno yang ditulis dalam bahasa Sansekerta. Teks tersebut merupakan bagian dari Mahabharata. Teks tersebut terdiri dari Krishna yang menjelaskan filsafat dan moralitas kepada Arjuna untuk mempersiapkannya menghadapi pertempuran Kurukshetra. adalah sebuah bagian dari Mahabharata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan dalam bentuk syair. Dalam dialog ini, Sri Krisna, pengejawantahan dewa Wisnu, adalah pembicara utama yang menguraikan ajaran-ajaran filsafat vedanta, sedangkan Arjuna, murid langsung Sri Kresna yang menjadi pendengarnya.
Secara harfiah, arti Bhagavad Gītā adalah "Nyanyian Sri Bhagawan" (Bhaga = kehebatan sempurna, van = memiliki, Bhagavan = Yang memiliki kehebatan sempurna, ketampanan sempurna, kekayaan yang tak terbatas, kemasyuran yang abadi, kekuatan yang tak terbatas, kecerdasan yang tak terbatas, dan ketidakterikatan yang sempurna, yang dimiliki sekaligus secara bersamaan). Kitab Bhagawad Gītā merupakan susastra yang amat penting bagi masyarakat Hindu. Hal tersebut dikarenakan Kitab Bhagawad Gītā merupakan intisari dari ajaran umat Hindu. Kitab Bhagawad Gītā memuat banyak sekali ajaran yang dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk menjadikan dirinya menjadi pribadi yang semakin berkualitas.
Salah satu ajaran yang termuat dalam kitab Bhagawad Gītā ialah mengenai sebuah falsafah atau pandangan hidup yang dapat dijalankan oleh masyarakat agar dapat mencapai tujuan tertinggi dalam hidupnya. Ajaran tersebut ialah ajaran mengenai cara mencapai kesempurnaan hidup.
2.2 Analisa Makna Yang Terkandung Dalam Sloka Pada Kitab Suci Bhagavad Gitā Adhyaya X
Terdapat 42 sloka pada Bhagavad Gitā Adhyaya X yang berjudul Vibhūti Yoga terdapat 42 sloka, yang menjelaskan sifat hakekat Tuhan yang mutlak dan berada di atas segalanya sebagai Kebenaran Sejati yang absolut meliputi seluruh ciptaan dan alam semesta serta menjangkau dimensi waktu yang tak terbatas.
4
Demikian pula manifestasi Brahman dalam alam semesta, sebagai Kitab Suci yang hadir sebagai Tuhan dalam bentuk Sastra suci. Berikut analisis saya pada seluruh sloka yang ada pada Bhagavad Gitā
Adhyaya X:
1. X-1
śhrī bhagavān uvācha
bhūya eva mahā-bāho śhṛiṇu me paramaṁ vachaḥ yatte ’haṁ prīyamāṇāya vakṣhyāmi hita-kāmyayā Artinya :
Śri Bhagavān berkata :
“Selanjutnya dengarkanlah, wahai Mahābāhu, kata-kata-Ku yang termulia ini, berharap demi untuk kebahagiaanmu akan Ku-uraikan padamu, yang tersenangkan dengan hal ini”.
Analisis saya:
Pada bagian ini, Shri Krishna sebagai Mahābāhu, yang berarti berlengan
perkasa menjelaskan kepada Arjuna agar mendengar sabda suci-Nya demi tujuan agar Arjuna mencapai kebahagiaan.
2. X-2
na me viduḥ sura-gaṇāḥ prabhavaṁ na maharṣhayaḥ aham ādir hi devānāṁ maharṣhīṇāṁ cha sarvaśhaḥ Artinya :
“Baik para dewa maupun maharsi, tidak mengenal asal mula-Ku, sebab dalam segala hal Aku adalah sumber para dewa dan maharsi”.
Analisis saya:
Disini Shri Krishna, Tuhan Yang Maha Kuasa menjelaskan kepada
5
Arjuna tentang diri-Nya adalah asal mula semua, para dewa dan maharsi takkan pernah mengetahui asal mula Beliau.
3. X-3
yo māmajam anādiṁ cha vetti loka-maheśhvaram asammūḍhaḥ sa martyeṣhu sarva-pāpaiḥ pramuchyate Artinya :
“Dia yang mengetahui Aku tak terlahirkan, tanpa permulaan, penguasa
perkasa seluruh dunia, diantara manusia, ia tak terbingungkan dan terhindar dari segala dosa”.
Analisis saya:
Pada bagian ini Shri Krishna, Tuhan Yang Maha Kuasa menjelaskan kepada Arjuna tentang diri-Nya di atas segalanya, tanpa permulaan, Beliau menyatakan siapa yang memahami hal ini akan teguh dan dijauhi segala dosa.
4. X-4
buddhir jñānam asammohaḥ kṣhamā satyaṁ damaḥ śhamaḥ sukhaṁ duḥkhaṁ bhavo ’bhāvo bhayaṁ chābhayameva cha Artinya :
“Intelek, pengetahuan, kesadaran, kebenaran, mengendalikan diri
ketenangan, kesukaan, kedukaan, kelahiran, kematian, ketakutan, keberanian”.
Analisis saya:
Di sloka empat mulai dijelaskan tentang sifat-sifat dari segala makhluk 5. X-5
ahimsā samatā tuṣhṭis tapo dānaṁ yaśho ’yaśhaḥ bhavanti bhāvā bhūtānāṁ matta eva pṛithag-vidhāḥ
6 Artinya :
“Tidak menyakiti, keseimbangan pikiran, kepuasan, pengekangan,
berderma, kemasyhuran dab kecemaran, adalah sifat-sifat berbeda dari semua makhluk yang datangnya dari Aku sendiri”.
Analisis saya:
Di sini telah dijelaskan berbagai sifat-sifat yang berbeda seluruh makhluk, yang sifat-sifat yang berbeda itu semata berasal dari-Nya.
6. X-6
maharṣhayaḥ sapta pūrve chatvāro manavas tathā mad-bhāvā mānasā jātā yeṣhāṁ loka imāḥ prajāḥ Artinya :
“Sapta maharsi, empat manu zaman dahulu, yang dilengkapi dengan
kekuatan-Ku, lahir dari pikiran-Ku, dan dari padanya selanjutnya segala ciptaan dunia ini”.
Analisis saya:
Disini, Shri Krishna, Tuhan Yang Maha Kuasa, mengatakan bahwa awal
dari segala ciptaan ini, Beliau menciptakan Sapta Maharsi dan Empat Manu, yang kemudian berkembang sampai saat ini.
7. X-7
etāṁ vibhūtiṁ yogaṁ cha mama yo vetti tattvataḥ so ’vikampena yogena yujyate nātra sanśhaya Artinya :
“Mereka yang mengetahui dengan benar keagungan-Ku dan kuasa ilahi- Ku menjadi satu dengan-Ku melalui Bhakti Yoga yang teguh. Ini tidak ada
7 keraguan”.
Analisis saya:
Shri Krishna (Tuhan) mengatakan bahwa siapapun yang mengetahui dan
senantiasa memuja keagungan-nya, dengan itu tiada keraguan bagi pemuja-Nya.
8. X-8
ahaṁ sarvasya prabhavo mattaḥ sarvaṁ pravartate iti matvā bhajante māṁ budhā bhāva-samanvitāḥ Artinya :
“Aku adalah asal mula segala sesuatu yang ada, dari Aku lahirnya segala sesuatu ini, mengetahui ini, orang bijaksana memuja-Ku sepenuh kalbu”.
Analisis saya:
Di sini nilai-nilai ke-Tuhanan yang dimaksud ialah bahwa Beliau adalah asal mula dari segalanya sehingga bagi orang-orang yang bijaksana yang
mengetahui kebenaran sejati ini, ia akan memuja Tuhan dan ke-Maha Kekuasaan- Nya sepenuh kalbu.
9. X-9
mach-chittā mad-gata-prāṇā bodhayantaḥ parasparam kathayantaśh cha māṁ nityaṁ tuṣhyanti cha ramanti cha Artinya :
“Memikirkan tentang Aku,dengan seluruh hidupnya tercurah kepada-Ku,
saling mencerahi satu sama lain dan senantiasa membicarakan Aku terus menerus, mereka merasa puas dan bahagia”.
Analisis saya:
8
Disini Beliau mngarahkan agar para pemuja-Nya saling mencurahi satu sama lain dengan berkumpul dan membicarakan nilai-nilai ke-Tuhanan agar pikiran kita selalu fokus pada-Nya.
10. X-10
teṣhāṁ satata-yuktānāṁ bhajatāṁ prīti-pūrvakam dadāmi buddhi-yogaṁ taṁ yena mām upayānti te Artinya :
“Bagi mereka yang senantiasa patuh, yang memuja Aku dengan kasih
sayang, Aku memberikan yoga pembeda yang memungkinannya mencapai Aku”.
Analisis saya:
Di bagian ini, Beliau menjanjikan bila seseorang senantiasa patuh dan
disiplin secara bhakti kepada-Nya, Beliau memberikan yoga pembeda agar mudah mencapai-Nya.
11. X-11
teṣhām evānukampārtham aham ajñāna-jaṁ tamaḥ nāśhayāmyātma-bhāva-stho jñāna-dīpena bhāsvatā Artinya :
“Karena kasih sayang murni-Ku pada mereka, yang bersemayam dalam
hatinya, Aku menghancurkan kebodohan yang timbul oleh kegelapan, dengan sinar cahaya kebijaksanaan”.
Analisis saya:
Di bagian ini, Tuhan menyatakan siapapun penyembah yang benar-benar
tulus memuja-Nya sepenuh hati, dihancurkan kebodohan dan kegelapannya agar mudah mencapai kecemerlangan.
9 12. X-12
arjuna uvācha
paraṁ brahma paraṁ dhāma pavitraṁ paramaṁ bhavān puruṣhaṁ śhāśhvataṁ divyam ādi-devam ajaṁ vibhum Artinya :
Arjuna berkata:
“Engkau adalah Para Brahman, tempat kediaman tertinggi, pensuci
tertinggi, Purusha Ilahi, kekal abadi, devata pertama, tak terlahirkan, Maha Kuasa, meliputi segalanya”.
Analisis saya:
Disini Arjuna menyatakan bahwa Tuhan yang berada di atas segalanya,
sebab Beliau adalah Para Brahman yang berarti adalah Tuhan yang merupakan asal mula dari segala ciptaan, yang Maha Suci dan dengan Ke-Maha Kuasaanya meliputi segalanya.
13. X-13
āhus tvām ṛiṣhayaḥ sarve devarṣhir nāradas tathā asito devalo vyāsaḥ svayaṁ chaiva bravīṣhi me Artinya :
“Semua maharsi telah mengatakan tentang Engkau, demikian juga devaṛsi
seperti Nārada, Asita, Devala serta Vyāsa, dan sekarang Engkau Sendiri mengatakannya kepadaku”.
Analisis saya:
Pada bagian ini terlihat Arjuna mengakui keagungan Shri Krishna (Tuhan) seperti yang sebelumnya telah ia dengar dari beberapa maharsi yaitu Nārada,
10
Asita, Devala serta Vyāsa, dan kini ia sendiri mendengarnya langsung dari Tuhan..
14. X-14
sarvam etad ṛitaṁ manye yan māṁ vadasi keśhava na hi te bhagavan vyaktiṁ vidur devā na dānavāḥ Artinya
“Saya percaya akan segala kebenaran yang Engkau katakan kepada saya, wahai Keśava tetapi baik para dewa maupun para raksasa tidak mengetahui wujud-Mu, wahai Bhagavān”.
Analisis saya:
Arjuna menyampaikan rasa keyakinannya akan Tuhan namun bagaimanapun tiada yang mengetahui bentuk sejati-Nya.
15. X-15
swayam evātmanātmānaṁ vettha tvaṁ puruṣhottama bhūta-bhāvana bhūteśha deva-deva jagat-pate Artinya :
“Sesungguhnya hanya Engkau sendirilah yang mengetahui diri-Mu sendiri
dengan diri-Mu, wahai Pribadi Utama, sumber segala insani, penguasa segala makhluk, dewa semua dewa dan penguasa dunia ini”.
Analisis saya:
Arjuna mengatakan bahwa Shri Krishna (Tuhan) adalah Yang Pribadi Utama yang merupakan asal mula semua yang ada, dewa dari semua dewa, penguasa alam semesta beserta isinya, dan hanya Beliau yang mengetahui itu semua.
11 16. X-16
vaktum arhasyaśheṣheṇa divyā hyātma-vibhūtayaḥ yābhir vibhūtibhir lokān imāṁs tvaṁ vyāpya tiṣhṭhasi
“Terangkanlah kepada saya sejelas-jelasnya wujud ke-Maha Muliaan ilahi-
Mu, yang tetap meliputi seluruh alam semesta ini”
Analisis saya :
Arjuna meminta pada Shri Krishna agar menerangkan keagungan-Nya sejelas-jelasnya.
17. X-17
kathaṁ vidyām ahaṁ yogins tvāṁ sadā parichintayan keṣhu keṣhu cha bhāveṣhu chintyo ’si bhagavan mayā Artinya :
“Bagaimana saya dapat mengetahui Engkau apakah dengan meditasi terus
menerus, wahai Mahayogi, dan dalam aspek manakah Engkau harus saya renungkan, wahai Bhagavān?”
Analisis saya :
Arjuna memohon kepada Shri Krishna dan menanyakan dalam aspek manakah Beliau bisa direnungkan.
18. X-18
vistareṇātmano yogaṁ vibhūtiṁ cha janārdana bhūyaḥ kathaya tṛiptir hi śhṛiṇvato nāsti me ’mṛitam Artinya :
12
“Uraikanlah lagi kepada saya selengkapnya, wahai Janārdana, tentang
keagungan dan kekuatan yoga-Mu, sebab telinga saya tak jemu-jemunya mendengarkan ajaran-Mu yang bagaikan amṛta menghidupkan”.
Analisis saya:
Arjuna memohon uraian ajaran lebih lanjut yang dianggapnaya bagai Amrta (keabadian).
19. X-19
śhrī bhagavān uvācha
hanta te kathayiṣhyāmi divyā hyātma-vibhūtayaḥ prādhānyataḥ kuru-śhreṣhṭha nāstyanto vistarasya me Artinya :
Śri Bhagavān berkata:
“Baiklah akan aku ceritakan kepadamu hakekat kemuliaan ilahi-Ku, tetapi hanya yang penting-penting saja, wahai Kuruśreṣṭha, sebab tak terbatas uraian tentang perwujudan-Ku”.
Analisis saya:
Di sini Shri Krishna (Tuhan) memberikan tanggapannya dengan
memberikan ajarannya tentang pengambaran wujud-wujud yang merupakan sebagian kecil dari wujud-wujud-Nya yang tak terbatas.
20. X-20
aham ātmā guḍākeśha sarva-bhūtāśhaya-sthitaḥ aham ādiśh cha madhyaṁ cha bhūtānām anta eva cha Artinya :
“Aku adalah sang Diri yang ada dalam hati semua makhluk, wahai
13
Gudākeśa, Aku adalah permulaan, pertengahan dan akhir dari semua makhluk semua”.
Analisis saya:
Di sini Tuhan mengatakan bahwa dia adalah sang Diri (atman) yang ada di setiap makhluk dan Beliau adalah. permulaan, pertengahan dan akhir dari semua makhluk.
21. X-21
ādityānām ahaṁ viṣhṇur jyotiṣhāṁ ravir anśhumān marīchir marutām asmi nakṣhatrāṇām ahaṁ śhaśhī Artinya :
“Di antara para Aditya, Aku adalah Visnu, di antara sumber-sumber
cahaya Aku adalah matahari yang cerah, di antara para Marut Aku adalah Marici, dan di antara bintang-bintang Aku adalah Bulan”.
22. X-22
vedānāṁ sāma-vedo ’smi devānām asmi vāsavaḥ indriyāṇāṁ manaśh chāsmi bhūtānām asmi chetanā
“Di antara veda-veda Aku adalah Sama Veda, di antara para dewa Aku adalah Indra, raja surga; di antara indria-indria Aku adalah pikiran, dan Aku adalah hidup (kesadaran) para makhluk hidup”.
Analisis saya:
Beliau adalah Sama Veda di antara veda-veda, Beliau adalah Dewa Indra di antara para dewa, di antara indria-indria Beliaulah pikiran, dan Beliau unsur hidup pada makhluk hidup.
23. X-23
14
rudrāṇāṁ śhaṅkaraśh chāsmi vitteśho yakṣha-rakṣhasām vasūnāṁ pāvakaśh chāsmi meruḥ śhikhariṇām aham
“Di antara semua Rudra Aku adalah Dewa Siva, di antara para Yaksa dan
raksasa Aku adalah dewa kekayaan (Kuvera), di antara para Vasu Aku adalah api (Agni), dan di antara gunung-gunung Aku adalah Meru”.
Analisis saya:
Beliaulah Dewa Siwa di antara Rudra, Kuvera di antara para Yaksa dan di antara Vasu, Beliau adalah Agni, di antara gunung-gunung Beliau adalah Meru.
24. X-24
purodhasāṁ cha mukhyaṁ māṁ viddhi pārtha bṛihaspatim senānīnām ahaṁ skandaḥ sarasām asmi sāgaraḥ
“Wahai Arjuna, di antara semua pendeta, ketahuilah bahwa Aku adalah
Brhaspati, pemimpinnya. Di antara para panglima Aku adalah Skandha, dan di antara sumber-sumber air Aku adalah lautan”.
Analisis saya:
Beliau Bhraspati di antara para pendeta, Beliau adalah Skandha di antara para panglima, dan Beliaulah lautan di antara sumber-sumber air.
25. X-25
maharṣhīṇāṁ bhṛigur ahaṁ girām asmyekam akṣharam yajñānāṁ japa-yajño ’smi sthāvarāṇāṁ himālayaḥ
“Di antara maharsi Aku adalah Bhṛgu, di antara ucapan suci, aku adalah
Oṁkāra, di antara yajna, Aku adalah japa mantra, di antara benda-benda tak bergerak, Aku adalah Himalaya”.
Analisis saya:
15
Beliau adalah Bhrgu di antara maharsi dan juga Omkara di antara ucapan suci. di antara yajna, Beliau adalah japa mantra, di antara benda-benda tak bergerak, Beliaulah Himalaya
26. X-26
aśhvatthaḥ sarva-vṛikṣhāṇāṁ devarṣhīṇāṁ cha nāradaḥ gandharvāṇāṁ chitrarathaḥ siddhānāṁ kapilo muniḥ
“Di antara kayu-kayuan, Aku adalah Aśvattha, Di antara resi-resi di
kalangan para dewa Aku adalah Narada. Di antara para Gandharva Aku adalah Citraratha, dan di antara makhluk-makhluk yang sempurna Aku adalah resi Kapila”.
Analisa saya:
Di antara kayu-kayuan, Beliau adalah Aśvattha, Di antara resi-resi di
kalangan para dewa Beliau adalah Narada. Di antara para Gandharva Beliau adalah Citraratha, dan di antara makhluk-makhluk yang sempurna Beliau adalah resi Kapila.
27. X-27
uchchaiḥśhravasam aśhvānāṁ viddhi mām amṛitodbhavam airāvataṁ gajendrāṇāṁ narāṇāṁ cha narādhipam
“Ketahuilah bahwa di antara kuda-kuda Aku adalah Uccaihsrava, yang
diciptakan pada waktu lautan dikocok untuk menghasilkan minuman kekekalan.
Di antara gajah-gajah yang agung Aku adalah Airavata, dan di antara manusia Aku adalah raja”.
Analisis saya:
Di antara kuda-kuda Aku adalah Uccaihsrava. Di antara gajah-gajah yang
16
agung Beliau adalah Airavata, dan di antara manusia Beliau adalah raja.
28. X-28
āyudhānām ahaṁ vajraṁ dhenūnām asmi kāmadhuk prajanaśh chāsmi kandarpaḥ sarpāṇām asmi vāsukiḥ
“Di antara senjata-senjata, Aku adalah petir; di antara sapi-sapi Aku adalah
Surabhi. Di antara sebab-sebab orang berketurunan, aku adalah Kandarpa, dewa asmara, dan di antara ular-ular Aku adalah Vasuki”.
Analisis saya:
Di antara senjata-senjata, Beliau adalah petir yang tak terkalahkan, di
antara sapi-sapi Beliau adalah Surabhi. Di antara sebab-sebab orang berketurunan, Beliau adalah Kandarpa, dewa asmara, dan di antara ular-ular Beliau adalah Vasuki
29. X-29
anantaśh chāsmi nāgānāṁ varuṇo yādasām aham pitr ̣̄īṇām aryamā chāsmi yamaḥ sanyamatām aham
“Di antara para Naga yang berkepala banyak Aku adalah Ananta. Di
antara para makhluk yang hidup di air Aku adalah dewa Varuna. Di antara para leluhur yang sudah meninggal Aku adalah Aryama, dan di antara para pengatur hukum Aku adalah Yama, dewa kematian”.
Analisis saya:
Beliau adalah Ananta, di antara para Naga yang berkepala banyak. Beliau adalah dewa Varuna, di antara para makhluk yang hidup di air. Di antara para leluhur yang sudah meninggal Beliau adalah Aryama, dan di antara para pengatur
17 hukum Aku adalah Yama, dewa kematian
30. X-30
prahlādaśh chāsmi daityānāṁ kālaḥ kalayatām aham mṛigāṇāṁ cha mṛigendro ’haṁ vainateyaśh cha pakṣhiṇām
“Di antara para raksasa Daitya Aku adalah Prahlada yang ber-bhakti
dengan setia. Di antara para penakluk Aku adalah waktu, di antara para binatang Aku adalah singa, dan di antara para burung Aku adalah Garuda”.
Analisis saya:
Di antara para raksasa Daitya Beliau adalah Prahlada yang ber-bhakti
dengan setia pada Tuhan Yang Maha Esa. Beliau adalah waktu, di antara para penakluk, di antara para binatang Beliaulah singa, dan di antara para burung Beliau adalah Garuda.
31. X-31
pavanaḥ pavatām asmi rāmaḥ śhastra-bhṛitām aham jhaṣhāṇāṁ makaraśh chāsmi srotasām asmi jāhnavī
“Di antara segala sesuatu yang menyucikan, Aku adalah angin, di antara
para pembawa senjata Aku adalah Rama. Di antara ikan-ikan Aku adalah ikan hiu, dan di antara sungai-sungai yang mengalir Aku adalah sungai Gangga”.
Analisis saya:
Beliau adalah angin, di antara segala sesuatu yang menyucikan, di antara
para pembawa senjata Beliau adalah Rama. Beliau adalah ikan hiu di antara ikan- ikan, dan di antara sungai-sungai yang mengalir Beliau adalah sungai Gangga
18 32. X-32
sargāṇām ādir antaśh cha madhyaṁ chaivāham arjuna adhyātma-vidyā vidyānāṁ vādaḥ pravadatām aham
“Di antara segala ciptaan Aku adalah permulaan, akhir dan juga
pertengahan, wahai Arjuna. Di antara segala ilmu pengetahuan, Aku adalah ilmu pengetahuan rohani tentang sang diri, dan di antara para ahli logika, Aku adalah kebenaran sebagai kesimpulan”.
Analisis saya:
Di antara segala ciptaan, Beliau adalah permulaan, akhir dan juga
pertengahan. Beliau adalah ilmu pengetahuan rohani tentang sang diri, di antara segala ilmu pengetahuan, dan di antara para ahli logika, Beliau adalah kebenaran sebagai kesimpulan
33. X-33
akṣharāṇām a-kāro ’smi dvandvaḥ sāmāsikasya cha aham evākṣhayaḥ kālo dhātāhaṁ viśhvato-mukhaḥ
“Di antara semua huruf Aku adalah A. Di antara kata-kata majemuk, Aku adalah kata majemuk setara. Aku adalah waktu yang tidak dapat dimusnahkan, dan di antara para pencipta Aku adalah Brahma”.
Analisis saya:
Beliau adalah A di aksara,, Beliau adalah kata majemuk setara, di antara
kata-kata majemuk, Beliau juga waktu yang tak dapat dimusnahkan dan Beliau adalah Brahma di antara pencipta.
19 34. X-34
mṛityuḥ sarva-haraśh chāham udbhavaśh cha bhaviṣhyatām kīrtiḥ śhrīr vāk cha nārīṇāṁ smṛitir medhā dhṛitiḥ kṣhamā
“Aku adalah maut yang memakan segala sesuatu, dan Aku adalah prinsip
yang menghasilkan segala sesuatu yang akan datang. Di kalangan kaum wanita, Aku adalah kemasyuran, keuntungan, bahasa yang halus, ingatan, kecerdasan, ketabahan dan kesabaran”.
Analisis saya:
Beliau adalah maut yang melahap segala sesuatu, Beliau juga adalah
prinsip yang menghasilkan segala sesuatu yang bahkan belum terjadi, dan Beliau adalah kemasyuran, keuntungan, bahasa yang halus, ingatan, kecerdasan,
ketabahan dan kesabaran pada diri seorang wanita.
35. X-35
bṛihat-sāma tathā sāmnāṁ gāyatrī chhandasām aham māsānāṁ mārga-śhīrṣho ’ham ṛitūnāṁ kusumākaraḥ
“Di antara mantra-mantra dalam Sama veda Aku adalah Brhat-Sāma. Di
antara sanjak-sanjak Aku adalah Gayatri. Di antara bulan-bulan Aku adalah Margasirsa (Nopember-Desember), dan di antara musim-musim Aku adalah musim semi, waktu bunga mekar”
Analisis saya:
Beliau adalah Brhat-Sāma dalam mantra-mantra Sama Weda. Di antara sanjak-sanjak Beliau adalah Gayatri. Di antara bulan-bulan Beliau adalah
20
Margasirsa (Nopember-Desember), dan di antara musim-musim Beliau adalah musim semi, waktu bunga mekar”
36. X-36
dyūtaṁ chhalayatām asmi tejas tejasvinām aham jayo ’smi vyavasāyo ’smi sattvaṁ sattvavatām aham
“Aku adalah penjudi antara kaum penipu, Aku adalah kecemerlangan dari
segala sesuatu yang mulia. Aku adalah kejayaan, Aku adalah petualangan dan Aku adalah kekuatan orang yang kuat”.
Analisis saya:
Disini Beliau mengatakan Beliau adalah penjudi di antara kaum penipu.
Dan Beliau kecemerlangan dari segala sesuatu yang mulia, begitu juga Beliau adalah kejayaan, petualangan atau pengalaman dan kekuatan bagi orang yang kuat.
37. X-37
vṛiṣhṇīnāṁ vāsudevo ’smi pāṇḍavānāṁ dhanañjayaḥ munīnām apyahaṁ vyāsaḥ kavīnām uśhanā kaviḥ
“Di antara keturunan Vrsni, Aku adalah Vasudeva. Di antara para Pandava Aku adalah Arjuna. Di antara resi-resi Aku adalah Vyasa, dan di antara para ahli pikir yang mulia Aku adalah Usana”.
Analisis saya:
Beliau adalah Vasudeva di antara kaum Vrsni, , di antara Pandawa, Beliau adalah Arjuna, di antara resi-resi Beliau adalah Rsi Vyasa dan di antara para ahli pikir yang mulia, Beliau adalah Usana.
38. X-38
21 daṇḍo damayatām asmi nītir asmi jigīṣhatām
maunaṁ chaivāsmi guhyānāṁ jñānaṁ jñānavatām aham
“Di antara penghukum-penghukum, Aku adalah tongkat hukuman, dan di antara orang yang mencari kejayaan Aku adalah moralitas. Di antara segala hal yang rahasia Aku adalah sikap diam, dan Aku adalah kebijaksanaan orang bijaksana”.
Analisis saya:
Beliau adalah tongkat hukuman dari penghukum, dan di antara orang yang
mencari kejayaan Beliau adalah moralitas, di antara segala hal yang rahasia Beliau adalah sikap diam, dan Beliau adalah kebijaksanaan orang bijaksana.
39. X-39
yach chāpi sarva-bhūtānāṁ bījaṁ tad aham arjuna na tad asti vinā yat syān mayā bhūtaṁ charācharam
“Wahai Arjuna, di samping itu Aku adalah benih yang menghasilkan
segala kehidupan. Tiada satu makhlukpun-baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak- yang dapat hidup tanpa-Ku”.
Analisis saya:
Di sini, Beliau adalah benih dari kehidupan yang bermakna bahwa Beliau
adalah jiwa di setiap makhluk hidup, dan tanpa-Nya tiada satu makhluk pun akan hidup.
40. X-40
nānto ’sti mama divyānāṁ vibhūtīnāṁ parantapa eṣha tūddeśhataḥ prokto vibhūter vistaro mayā
“Wahai penakluk musuh yang agung, perwujudan-perwujudan rohani-Ku
22
tidak ada batasnya. Apa yang telah kusabdakan kepadamu hanya sekedar petunjuk saja tentang kehebatan rohani-Ku yang tidak terhingga”.
Analisis saya:
Beliau mengatakan perwujudan-perwujudan rohani Beliau tidak ada
batasnya. Apa yang telah kusabdakan kepadamu hanya sekedar petunjuk saja tentang kehebatan rohani, Beliau yang tidak terhingga
41. X-41
yad yad vibhūtimat sattvaṁ śhrīmad ūrjitam eva vā tat tad evāvagachchha tvaṁ mama tejo ’nśha-sambhavam
“Ketahuilah bahwa segala ciptaan yang hebat, indah dan mulia hanya berasal dari segelintir keagungan-Ku”.
Analisis saya:
Demikian Beliau ucapkan segelintir keagungan-Nya pada Arjuna.
42. X-42
atha vā bahunaitena kiṁ jñātena tavārjuna
viṣhṭabhyāham idaṁ kṛitsnam ekānśhena sthito jagat
“Wahai Arjuna, mengapa segala pengetahuan yang terperinci ini
diperlukan? Dengan satu bagian percikan saja dari Diri-Ku Aku berada di mana- mana dan menyangga seluruh alam semesta”.
Analisa saya:
Demikian terkait pada pembabaran sloka yang disampaikan oleh Shri
Krishna kepada Arjuna mengenai beberapa sebagian keagungan Shri Krishna (Tuhan), sloka 42 merupakan penutup dari Bhagavad Gitā Adhyaya X
23 BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saya sebagai penulis menyimpulkan terkait pada analisis seluruh sloka di Bhagavad Gitā Adhyaya X yang berjudul Vibhūti Yoga, dimana Shri Krishna menyampaikan kebenaran sejati tentang diri-Nya kepada Arjuna agar Arjuna memahami keagungan Shri Krishna (Tuhan) mengerti kebenaran dan pengetahuan sejati ini.
3.2 Penutup
Demikian saya ucapkan semoga apa yang saya tulis dalam makalah ini bisa diterima dengan baik. Saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan pada kata-kata saya, saya harap semoga ada masukan di kemudian hari demi kesempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.
24
DAFTAR PUSTAKA
Pudja, Gede. (2005). BHAGAWAD GITĀ (PANCAMO VEDA). Surabaya:Paramita Darmayasa. (2018). Bhagavadi-gita (Nyanyian Tuhan). (N. S. Widyastana, Penyunt.)
Denpasar, Bali: Yayasan Dharma Sthapanam.