Kami juga tidak memahami kenapa orang zalim menjadi khalifah Rasul saw. atas umat Islam?! Lalu, apa maksud mereka memasuk-masukkan anak Muawiyah; Yazid yang secara terbuka menyatakan maksiat dan kezaliman- nya, menginjak-injak kehormatan dan hukum Allah swt.?! Ini adalah hal yang sangat mengherankan sekali; bagaimana mungkin kaum muslimin menerima orang yang telah menumpahkan darah AhlulBait Nabi saw., orang yang bala tentaranya menghancurkan kota Madinah Munawwarah dan membantai sekitar sepuluh ribu penduduknya sehingga tidak tersisa lagi pejuang perang Badar setelah tragedi “Al-Hirrah”, lalu tetap saja diperkenalkan sebagai khalifah Rasulullah saw.?! Dan begitulah halnya dengan para penguasa yang menurut Al-Quran sebagai pohon yang terlaknat.
Zaid bin Tsa’ari Al-Ma’ruf berkata, ”Pada setiap zaman pasti ada seorang dari AhlulBait Nabi saw. di antara kita yang menjadi bukti Allah atas segenap makhluk-Nya. Dan bukti Allah di zaman kami ini ialah anak laki-laki dari saudaraku, Ja’far bin Muhammad yang tidak akan sesat bagi siapa yang mengikutinya, dan tidak akan mendapat petunjuk bagi siapa yang menyimpang darinya."
Oleh karena itu, tidaklah dibenarkan ayat at-tathhir itu ditujukan untuk para istri Nabi Saw, bahkan tidak dibenarkan juga mereka disertakan bersama Ahlulbait Sebab, Allah Swt sebelum ayat at-tathhir ini telah memberikan ancaman kepada mereka (para istri Nabi Saw) dengan firman-Nya, "Hai Nabi, katakanlah kepada istri- istrimu, "Jika kam sekalian mengingkari kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kiberikan kepaamu mut'ah dan aku ceraikan dirimu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Ilahi dan Rasulnya-Nya serta (kesengangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar. Hai istri-istri Nabi siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan mendapatkan siksa kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah. (Qs. al Ahzab [33]: 28-30).
Kami memiliki pengalaman dan aneka ragam riset dan penemuan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Berdasarkan pengalaman ini, kami tegaskan dengan jujur, tak seorang pun dapat menguak penemuan atau menggapai kemajuan yang telah dicapai oleh mazhab Syi‗ah, baik dalam bidang hukum maupun politik. Alasannya, seorang pemimpin dan imam suatu umat harus memiliki kesempurnaan dan karakteristik mulia, serta sepenuhnya menguasai hukum dan prinsip-prinsip kepemimpinan. Lebih dari itu, secara kontinyu, serius, dan sungguh-sungguh, ia juga harus berusaha memajukan umatnya dalam segala bidang dan aspek kehidupan, baik ekonomi maupun pendidikan, serta menebarkan keamanan dan ketentraman di seluruh penjuru negeri. Dan jelas, seluruh persyaratan dan karakteristik ini tidak mungkin terpenuhi melainkan dalam diri para imam AhlulBait as. Hal ini lantaran mereka adalah pelita petunjuk yang tersucikan dari noda-noda kecintaan kepada materi dan tulus memegang tongkat estafet kebenaran. Contoh gamblangnya adalah kehidupan dunia Islam pada masa kekhalifahan Imam Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as. sebagai pemimpin tertinggi umat Islam kala itu.
Sementara itu, Imam berkata dengan santun, “Wahai saudaraku, sungguh telah kau katakan sesuatu padaku, seandainya benar apa yang kau katakan, aku memohon ampunan kepada Allah, namun jika[r]
Merasa belum puas melihat Imam Husein tak bernyawa lagi, Ibnu Ziyad memerintahkan para pasukan berkudanya -yang telah menjual diri mereka dengan kehidupan dunia- untuk menginjak-injak da[r]
"Wahai kaum muslimin! aku (Muhammad) segera meninggalkan kalian semua dan kutinggalkan dua wasiat yang berharga kepada kalian, yaitu Al-Qur'an dan Ahlul Baitku. Keduanya tidak akan terpisah satu sama lain sampai kalian menjumpaiku di telaga Kautsar (pada Hari Pengadilan). Oleh karena itu, jagalah mereka dan jangan kalian tinggalkan. Jika kalian tinggalkan wasiat ini, maka kalian akan binasa."
Kemudian melalui Ali, seorang anak yang bernama Muhammad Al-Baqir -yang memiliki keluasan ilmu- akan lahir.. Bila engkau berjumpa dengannya, sampaikan salamku kepadanya!"..[r]
Ahmad al Muhajir Ali Al Hadi ( 839- 871) AhlulBait dibantai oleh Bani Abbasiyah di Bagdad Irak Ubaidillah Hasan Al Askari (856 -884) 881 Expedisi Al Gharubi & Al Jawali jam “Butun Lil Sa’ah” Membawa Al Mahdi ke Butuni dan Thn 900 membawa Al Mahdi ke Al Qahira konsolidasi seluruh AhlulBait bentuk Khalifah Fathimiyah di Mesir & Tunisia Alwi al Mubtakir Al Mahdi ( 876 -934). Khalifah ke-1 Bani Fathimiyah Mesir, konsolidasi AhlulBait Muhammad Baitun Jubair Al Qaim (881-946) Khalifah ke-2 Bani Fathimiyah Mesir. Th 929 Abu Tahir membawa Hajar Aswad ke Kuffa Alwi Ba’alawi Al Qamaru (894-991) Thn 952 Hajar Aswad dipulangkan Sanbar ke Ka’ba sisa 8 biji yang besarnya dipindahkan Tuhan ke Buton Hajar Aswad jadi Aspal Al Baituiniyah (921- 1015) AhlulBait memulihkan Baitullah kembali normal lagi. Ali Khali Qasam Hibaitullah (955-1025). Menjaga keamana Baitullah dari Perang Salib di Tanah Suci Maimun bin Hibaitullah (1020-1111) Perang Salib, Ahlulbait bersatu bersiap perang Muhammad shahib Mirbath Siti Fatimah binti Maimun (1064-1082). Manula,Wanita, anak diusingkan ke Butuni Nizar (1081-1171) Fathimiyah dikudeta Salahuddin Al Ayubi bani Ummaya Suriah Alawi ‘Ammil Faqih
Ahlulbait bermakna keluarga atau anggota rumah tangga sedangkan menurut riwayat ikrimah dan azzayyad bahwa maksud dari istilah ahlulbait bukan lain adalah lima anggota keluarga rosulullah s.a.w. kedudukan khusus para anggota ahlulbait itu diperkukuh oleh kesaksian ibnu abbas r.a yang mengatakan “ aku menyaksika sendiri selama sembilan bulan rosulullah s.a.w secara terus menerus menghampiri tempat kediaman ali bin abi thalib seiap beliau hendak bersembahyang di masjid. Sehingga Dalam buku ini saya bisa simpulkan di dalam buku ini membahas tentang kekhususan dan keistimewaan keluarga Rasulullah saw, diantara kekhususan dan keistimewaan itu adalah:
Nashiby, doktrin tentang musuh-musuh Ali dan ahlulbait. Mereka yang mengangkat Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman, adalah Nashiby. Oleh karenanya, mereka musuh. Dalam hal ini, Sunni sangat bertentangan dengan Syi’ah karena Sunni mengakui ketiga Khalifah tersebut.
Pertama: Memuliakan para imam-imam AhlulBait dan tokoh-tokoh syi’ah, mempromosikan kecintaan kepada AhlulBait, Fatimah anak Nabi dan sebagai putri kesayangannya, Husain cucu Nabi dan kesayangannya (Hasan tidak ditonjolkan karena ia serahkan kepemimpinan secara percuma), mencintai mereka akan mendapatkan pahala, melukai hati mereka akan berdosa.
Pengertian Puisi, Ciri, Jenis-Jenis, Unsur & Struktur Puisi Lengkap-Puisi bercerita satu kejadian yang bakal memberi makna yang mendalam untuk kehidupan seorang. Kata – kata yang tersirat dalam puisi, membuat puisi bukanlah yang menjemukan. Siapa saja bakal terasa tertarik dari tiap-tiap bait yang indah yang tertuang didalam puisi itu.
Terzina adalah puisi baru yang masing-masing bait terdiri dari tiga baris, persajakannya biasanya adalah aaa, aba, abb, atau abc.. Kuatrin adalah puisi baru yang masing-masing bait terdi[r]
Para ahli peneliti dikalangan ulama ushul fiqh menjelaskan bahwa didalam islam, kekuasaan (kedaulatan) ada ditangan umat, yang diselenggarakan oleh Ahlul H{alli wal ’Aqdi . Kelompok ini mempunyai wewenang untuk mengangkat khalifah dan para imam, juga untuk memecatnya jika musyawarah sudah terpenuhi demi kepentingan umat.
64 4. “Keistimewaan yang bersatu”: Keistimewaan yang bersatu ini bisa kita temukan pada mitos bait kelima dan kesembilan, pada mitos bait kelima yang penulis temukan bahwa mereka semua (semua lapisan masyarakat, abdi dalem, Raja) adalah pejuang-pejuang Yogyakarta, mereka adalah satu dan tidak ada perbedaan, semua mempunyai bagian-bagianya sendiri dalam menjalani dan menghadapai tantangan yang ada. Semua punya bagian untuk menjaga Yogyakarta agar selalu aman, tenang, nyaman dan indah (bentuk dukungan dalam menghadapi tantangan yang ada). Hal ini semakin diperjelas pada mitos bait kesembilan, dimana pesan yang penulis temukan bahwa kesatuan adalah menjadi hal yang mendasar untuk mempunyai satu suara, dan satu tujuan bersama untuk menacapai cita-cita yang mulia dan ketulusan yang akan membawa untuk semua elemen yang ada mengerjakan bagianya masing-masing (Pemerintah, Raja memberikan contoh yang baik, rakyat memberi semangat dan dukungan dalam bentuk apapun seperti yang dilakukan oleh JHF) sebagai kumpulan-kumpulan usaha yang akan bersinergi dan mencapai keberhasilan. “Keistimewaan yang menuntun” ini tidak serta merta ditujukan untuk Jogjakarta saja, namun juga keistimewaan ini diberikan untuk Indonesia. Hal ini juga diperkuat oleh faktor sejarah dari Jogyakarta sendiri yang sangat mempunyai peranan yang besar dalam mempertahankan eksistensi NKRI. Bahwa apa yang telah dilakukan dan diberikan oleh Yogyakarta pada NKRI adalah sebuah ketulusan yang berasal dari kalbu Negeri Yogyakarta. Keistimewaan ini yang membuat Yogyakarta menjadi Istimewa menjadi khas, khusus, dan Keistimewaan ini yang membuat Keistimewaan Yogyakarta berbeda dari daerah lain dan tidak dipunyai daerah lain.
Pada contoh Syair Perahu bait ke-6 di atas,bait tersebut memiliki bentuk metafora bercitrakan hewan, terlihat bahwa penyair menggunakan metafora untuk menggambarkan kondisi bahwa pemakaian metafora ikan dan hiu untuk melukiskan keadaan dimana manusia selalu banyak mendapat godaan dalam kehidupannya. Hal ini dipertegas pada baris berikutnya: Menanti perahumu lalu dari situ, yang bermakna bahwa godaan itu selalu menanti kita dalam mencapai tujuan yang hendak kita tuju. Kata ikan yang merupakan hewan yang disukai manusia dan hiu yang merupakan perlambang dosa yang ganas dan selalu memangsa manusia bila tidak hati-hati karena jalannya yang sempit yang dimetaforakan pada baris: muaranya sempit tempatmu lalu. Ini bermakna bahwa hidup ini penuh dengan berbagai tantangan yang hanya menunggu kesempatan untuk menantang hidup manusia.
Pada lirik pertama bait keempat terdapat kata di merupakan kata depan untuk menandai tempat. Kata selanjutnya sini yang memiliki arti tempat. Kata selanjutnya rumah yang memiliki arti bangunan untuk tempat tinggal. Kata selanjutnya bagi yang memiliki arti kata depan untuk menyatakan tujuan. Kata selanjutnya jiwa yang memiliki arti seluruh kehidupan batin manusia yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan. Kata selanjutnya raga yang memiliki arti badan atau tubuh. Kata selanjutnya hati yang memiliki arti sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan perasaan. Kata selanjutnya kita yang memiliki arti pengganti pertama jamak atau yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara. Makna konotasi lirik pertama bait keempat tidak ada yang bisa mengganti tempat lahir kita dan tidak ada tempat yang paling indah di dunia ini kecuali Indonesia dan hati kita sudah terpaut disini. Makna denotasi lirik pertama bait keempat sejak kita kecil sampai dewasa dan menjadi pribadi sekarang ini hendaknya kita berterima kasih kepada Indonesia dan tetap setia kepada Indonesia. Rangkaian makna konotasi dan denotasi adalah walaupun dimana kita berada selalu ingat bahwa Indonesia merupakan tempat kita dilahirkan dan dibesarkan. Dan Indonesia adalah tempat yang paling indah diseluruh dunia karena merupakan tempat kita berasal dan selalu setia, tidak mudah digoyahkan oleh pihak lain. yakin bahwa Indonesia merupakan tempat kita yang terbaik. Signifier :Di sini rumah bagi jiwa raga hati kita. Signified : Indonesia merupakan rumah yan nyaman bagi hati kita. Langue-nya merupakan sekumpulan tanda yang terletak pada setiap kata yang tersusun dari baris kalimat